HUBUNGAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN BIAYA (studi kasus PT.Columbia Cabang.Gorontalo) Oleh : Eric Bahtiar Nim. 921 409 154 ABSTRAK
Eric Bahtiar. 2013. Hubungan Akuntansi Pertanggungjawaban dengan Efektivitas Pengendalian Biaya. Skripsi, Jurusan S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Rio Monoarfa, SE, Ak, M.Si Dan Pembimbing II Lukman Pakaya, S.pd, M.Si.
Akuntansi pertanggung jawaban adalah Sistem yang mengukur berbagai hasil yang dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan oleh para manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan Akuntansi Pertanggungjawaban dengan efektifitas Pengendalian Biaya pada PT. Columbia Cab. Gorontalo. Dengan memperhatikan koefisien korelasi yang diperoleh sebesar 0,771 maka dapat
disimpulkan
terdapat
hubungan
yang
Kuat
antara
akuntansi
pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya dan sifat hubungannya Positif. Semakin baik penerapaan akuntansi pertanggungjawaban maka efektivitas pengendalian biaya juga akan semakin baik. Hasil akhir pengujian yang diperoleh dari pusat pertanggungjawaban pada perusahaan yang menjadi responden adalah bahwa terdapat hubungan yang positif
antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang memadai dengan efektivitas pengendalian biaya, dimana pengujian yang dilakukan menggunakan analisis korelasi Rank Spearman. Kata Kunci : Akuntansi Pertanggungjawaban, Efektivita pengendalian Biaya
Pendahuluan Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini, khususnya di Indonesia, telah memacu tingkat persaingan yang semakin ketat baik dibidang indutri maupun dibidang perdagangan dan jasa. Kondisi ini dengan sendirinya mengharuskan setiap perusahaan untuk mengelola setiap kegiatan operasinya dengan lebih efektif dan efisien dalam upaya mencapai tujuan yang telah di tetapkan oleh perusahaan. Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan tersebut, Pada umumnya tujuan dari berdirinya sebuah perusahaan adalah bagaimana untuk meraih keuntungan (profit). Dan keuntungan itu akan dapat diraih apabila perusahaan tersebut dapat berkesinambungan (Going Concern) atau dalam bahasa yang lebih sederhana adalah bagaimana perusahaan tersebut dapat bertahan hidup. Dengan tingkat persaingan yang semakin kompetitif setiap perusahaan dituntut untuk dapat menghasilkan kinerja yang memuaskan dengan efektif dan efisien. Dalam usaha untuk mencapai tujuannya, maka setiap perusahaan harus mempersiapkan secara matang serta meningkatkan etos kerja secara profesional untuk meningkatkan kinerja perusahaan agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan dapat bersaing dengan perusahaan lainnya, baik domestik maupun internasional. (Taufan, 2010: 1). Melihat luas dan kompleksnya kegiatan dalam perusahaan tidak memungkinkan bagi pimpinan untuk memantau secara langsung seluruh kegiatan perusahaan. Untuk itu pimpinan harus mengadakan pendelegasian wewenang dan tanggungjawab yang sangat penting ke tingkat pimpinan dibawahnya (para pelaksana) dalam pengambilan keputusan sehingga semua masalah yang ada dapat ditangani lebih baik dan cermat.
Dengan adanya pendelegasian tugas dan wewenang akan timbul berbagai tingkat tanggungjawab dan wewenang dalam organisasi, oleh karenannya perlu adanya akuntansi pertanggungjawaban yang merupakan suatu sistem untuk mengendalikan tanggungjawab tiap unit kerja atau departemen yang lebih dikenal pusat pertanggungjawaban. Pengendalian yang dijalankan manajemen ini merupakan bagian dari sistem pengendalian manajemen yang dikembangkan untuk membantu manajemen dalam mengendalikan kegiatan operasi perusahaan. Pelaksanaan pengendalian yang dilakukan melalui akuntansi pertanggungjawaban adalah dengan cara mengelompokkan tanggung jawab dan menggariskan secara jelas hubungan satu bagian
dengan
bagian
lainnya
dalam
perusahaan,
disertai
dengan
pertanggungjawaban dari masing-masing tingkatan secara terinci. (Trisnawati, 2006: 1-2). Kinerja dapat dikatakan baik jika perusahaan mampu menjalankan aktivitasnya sesuai dengan yang telah ditetapkan sebelumnya yang tertuang dalam anggaran. Pengukuran kinerja dilakukan dengan melakukan perbandingan antara realisasi terhadap anggaran dari bagian atau aktivitas yang menjadi daerah wewenang manajer tersebut. Menurut Hansen, Women (2005: 116), definisi akuntansi pertanggungjawaban adalah sebagai berikut: ”Akuntansi pertanggung jawaban adalah Sistem yang mengukur berbagai hasil yang dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan oleh para manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka.”sedangkan menurut Henry Simamora, (2010: 253), akuntansi pertanggungjawaban adalah sebuah system pelaporan informasi yang mengklaisifikasikan data financial menurut bidang-bidang pertanggungjawaban didalam sebuah organisasi, melaporkan berbagai aktivitas setiap bidang dengan hanya menyertakan kategori-kategori pendapatan dan biaya yang dikendalikan oleh manajer yang bertanggungjawab. Bertitik tolak dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa akuntansi pertanggungjawaban pada perusahaan,
khususnya
perusahaan dagang pada
PT.Columbia adalah sangat penting, untuk mengendaliakan tanggungjawab tiap departemen.
Penelitian
tentang
hubungan
antara
penerapan
akuntansi
pertanggungjawaban dengan efektifitas pengendalian biaya telah dilakukan penelitian terlebih dahulu oleh Diana Aprianty pada tahun 2000 yang dilakukan di Kota Surabaya Jawa Timur dengan hasil terdapat hubungan yang positif antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang memadai dengan efektifitas pengendalian biaya dengan tingkat korelasi 65% dan Susi Trisnawati pada tahun 2006 yang dilakukan di kota Tasikmalaya dengan hasil terdapat hubungan yang positif anatara akuntansi pertanggungjawaban dengan efektifitas pengendalian biaya. Dari penelitian terdahulu penulis tertarik untuk mengambil judul yang sama dengan obyek yang berbeda dalam hal ini penulis akan melakukan penelitian di perusahaan yang ada di kota Gorontalo Dengan judul penelitian mengenai :“Hubungan Akuntansi Pertanggungjawaban Dengan Efektivitas Pengendalian Biaya”. Metode Penelitian Populasi dan Sampel Sugiyono (2012), mengemukan Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa populasi adalah sumber suatu penyimpulan atas suatu fenomena. Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah karyawan/pegawai yang bekerja di PT. Columbia Cabang Gorontalo dengan jumlah sebanyak 24 orang, sebagaimana pada tabel berikut: Yang menjadi sampel penelitian ini adalah seluruh dari jumlah populasi atau yang biasa disebut total sampling yang berjumlah 24 orang. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data Sumber Data
Penelitian ini yang menjadi sumber data peneliti yakni bersumber dari data primer. Data primer yang akan diperoleh dari PT. Columbia Cabang Gorontalo berupa kuesioner yang akan dibagikan kepada sebagian karyawan di bagian chief accounting. Teknik Pengumpulan Data Untuk pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini akan digunakan 2 (dua) macam cara : 1. Teknik Angket (Kuesioner) Teknik angket (kuesioner) merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan responden memberikan respon terhadap daftar pertanyaan tersebut. Pengumpulan data melalui teknik angket yang dikirim kepeda responden. Daftar pertanyaan dalam penelitian ini berupa pertanyaan tertutup karena alternatif-alternatif jawaban telah disediakan, dengan skala Likert berdimensi 5, sebagai berikut : Sangat Setuju
:5
Setuju
:4
Tanpa Pendapat
:3
Tidak Setuju
:2
Sangat Tidak setuju
:1
2. Studi Pustaka Studi pustaka ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder yang digunakan sebagai landasan teoritis pada masalah yang di teliti. Rancangan Pengujian Hipotesis Hubungan Akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya akan dianalisis dengan menggunakan dua alat uji Statistika yaitu (i) uji beda rata-rata, serta (ii) uji korelasi rank Spearman antara budaya Hubungan Akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya untuk menguji hipotesis
3. Hipotesis 3 menyatakan hubungan yang positif antara Hubungan Akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya. Pengujian hipotesis dilakukan dengan langkah-langkah berikut : 1. Menetapkan rumusan H0 ( hipotesis null ) dan H1 ( hipotesis alternatif ) H0
: Tidak terdapat Hubungan Akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya
H1
: Terdapat Hubungan Akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya Menetapkan tingkat signifikansi penelitian sebesar 0.05 ( 5% ). Uji dilakukan dengan menggunakan uji 2 sisi ( two-tailed ) karena rumusan hipotesis tidak menunjukkan arah yang jelas
2. Menghitung nilai koefisien korelasi Spearman ( r s ) untuk Hubungan Akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya. Nilai koefisien korelasi akan berkisar antara -1 sampai dengan 1. Jika koefisien korelasi bernilai 1 atau 1, maka menunjukkan hubungan antar variable yang sempurna ( pada kenyataannya jarang terjadi di lapangan ). Sedangkan jika bernilai nol, maka tidak terdapat hubungan antar variabel. Tanda (-) menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel saling berlawanan. Artinya, jika akuntansi pertanggungjawaban meningkat maka efektivitas pengendalian biaya akan menurun. Demikian juga sebaliknya. Tanda (+) menunjukkan bahwa hubungan yang terjadi searah. Makin tinggi akuntansi pertanggungjawaban, makin meningkat pula efektivitas pengendalian biaya. Nilai koefisien korelasi Rank Spearman ( r s ) dapat dihitung melalui langkahlangkah sebagai berikut : 1. Berilah ranking observasi-observasi pada variabel X mulai 1 sampai dengan n, juga untuk observasi variabel Y mulai 1 sampai dengan n. 2. Daftar n subjek tersebut. Beri setiap subjek ranking pada variabel X dan ranking pada variabel Y di setiap nama subjek, apabila terdapat subjek dengan nilai yang sama pada variabel yang juga sama, maka menghasilkan ranking yang sama,
maka harus digunakan suatu faktor koreksi dalam perhitungan r s, dengan rumusan yang telah diberikan di atas (Tx dan Ty). 3. Tentukan harga di untuk setiap subjek dengan mengurangkan ranking Y pada ranking X. Kuadratkan harga-harga tersebut untuk menentukan di2 masing-masing subjek. Jumlahkan harga-harga di2 untuk ke- n kasus guna mendapatkan di2 4. Terakhir, hitung koefisien korelasi Rank Spearman dengan menggunakan rumus : rs = 1
6 d i
2
n( n 2 1)
; apabila tidak ada nilai pengamatan yang sama
n = jumlah sampel di = selisih rank X dan Y rs =
x 2 y2 di
2
2 x 2 y2
; apabila ada nilai pengamatan yang sama
dimana :
x2
y2
N3 N 12
T x dan
Tx
N3 N Ty dan 12
t3 t 12
Ty
t3 t 12
Dimana : rs = koefisien korelasi Rank Spearman n
= banyaknya sampel (pasangan data)
di = selisih rank X dan Y
t
= frekuensi angka yang sama
N = Jumlah sampel Tx = faktor koreksi untuk variabel X Ty = faktor koreksi untuk variabel Y 5. Menafsirkan besarnya koefisien korelasi Spearman untuk melihat arah dan kekuatan hubungan antara budaya perusahaan dengan kepuasan kerja karyawan. Tafsiran koefisien korelasi Spearman dapat dilihat pada tabel berikut :
Derajat hubungan antar variabel Tingkat
Interval Koefisien Korelasi
Hubungan
0.00 - 0.20
Sangat Rendah
0.21 - 0.40
Rendah
0.41 - 0.60
Sedang
0.61 - 0.80
Kuat
0.81 - 1.00
Sangat Kuat
6. Menguji keberartian koefisien korelasi Spearman dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
t
rs n 2 1 rs 2
7. Menetapkan kriteria tolak atau terima H0 a. Jika nilai signifikansi > α, maka H0 diterima b. Jika nilai signifikansi < α, maka H0 ditolak Jika menggunakan nilai t-hitung : a. Jika t-hitung > t-tabel, H0 ditolak b. Jika t-hitung < t-tabel, H0 diterima Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Analisis Data Untuk
mengetahui
besarnya
keeratan
hubungan
antara
Akuntansi
pertanggungjawaban (X) dengan Efektivitas pengendalian biaya (Y)
digunakan
rumus koefisien korelasi Rank Spearman.sebagai berikut:
Hasil Analisis Korelasi Sebelum melakukan analisis korelasi Rank Spearman, data dari kedua variabel yang diamati diranking terlebih dahulu. Hasil ranking kedua variabel tersebu tdapat dilihat dalam tabel berikut ini : Setelah data kedua variabel diranking, selanjutnya dilakukan analisis untuk mencari koefisien korelasi dengan menggunakan bantuan SPSS. Hasil analisis korelasi antara akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya adalah sebagai berikut : Correlations Akuntansi Efektivitas Pertanggun Pengendalian gjawaban Biaya Spearman's rhoAkuntansi Correlation Coefficient 1.000 .771** PertanggungjawabanSig. (2-tailed) . .000 N 24 24 Efektivitas Correlation Coefficient .771** 1.000 Pengendalian Biaya Sig. (2-tailed) .000 . N 24 24 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari hasil diatas diperoleh nilai koefisien korelasi antara akuntansi pertanggungjawaban dengan motivasi sebesar 0,771.Untuk menafsirkan koefisien korelasi dilakukan dengan memperhatikan tanda dari koefisien serta nilai koefisien korelasi itu sendiri.Untuk tanda, jika koefisien korelasi bertanda positif artinya terdapat hubungan yang searah antara variabel yang diamati. Semakin tinggi variabel X maka variabel Y juga akan semakin tinggi, demikian pula sebaliknya. Namun jika koefisien korelasi bertanda negatif, artinya terdapat hubungan yang saling berlawanan antara variabel X dan Y. Semakin tinggi X, maka Y akan semakin rendah, demikian pula sebaliknya. Sedangkan interpretasi kekuatan hubungan antara variabel yang diamati dilakukan dengan memperhatikan nilai koefisien korelasi yang diperoleh. Nilai
koefisien korelasi pada dasarnya terletak antara 0 hingga 1 (tanda koefisien diabaikan). Nilai r=0 menandakan tidak terdapat hubungan antara X dan Y, sedangkan nilai R=1 berarti terdapat hubungan yang sempurna antara X dan Y. Semakin besar nilai R berarti semakin kuat hubungan dan sebaliknya jika nilai R semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah. Tabel 4.6 Interpretasi koefisien korelasi Interval Koefisien
Tingkat
Korelasi
Hubungan
0.00 - 0.20
Sangat Rendah
0.21 - 0.40
Rendah
0.41 - 0.60
Sedang
0.61 - 0.80
Kuat
0.81 - 1.00
Sangat Kuat
Dengan menggunakan pedoman diatas dan dengan memperhatikan koefisien korelasi yang diperoleh sebear 0,771 maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang KUAT antara akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya dan sifat hubungannya POSITIF. Semakin baik penerapaan akuntansi pertanggungjawaban maka efektivitas pengendalian biaya juga akan semakin baik. Pengujian Signifikansi Nilai Korelasi Setelah pengujian model dilakukan selanjutnya akan dilaksanakan pengujian signfikansi hubungan antara akuntansi pertanggung jawaban dengan efektivitas pengendalian biaya. Adapun pengujian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Penentuan Hipotesis Ho
:
tidak
terdapat
hubungan
yang
signifikan
pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya
antara
akuntansi
H1
: terdapat hubungan yang signifikan antara akuntansi pertanggungjawaban
dengan efektivitas pengendalian biaya 2. Penentuan tingkat signifikansi Tingkat kepercayaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 95% atau dengan kata lain tingkat signfikansinya (alpha) sebesar 5%. 3. Penentuan Statistik Uji Dalam melakukan uji signfikansi pengaruh dalam model regresi akan digunakan uji t.
t
r n2 1 r2
dari hasil analisis sebelumnya diperoleh nilai r sebesar 0,771. Sedangkan jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 24 orang. Dengan demikian nilai t-hitung akan sebesar : t
r n2 1 r2 0, 771 24 2 1 0, 7712 0, 771 22 1 0, 5944 0, 771 22
0,4056 0, 771 (4,6904)
0,6368 t 5,679 4. Penentuan Kriteria uji Penentuan kriteria uji didasarkan pada perbandingan antara nilai t-hitung yang diperoleh dengan t-tabel. Jika nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel maka Ho ditolak, dan jika nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel maka Ho diterima. Nilai t-tabel
pada tingkat signifikansi 5% dan derajat bebas (df) = n-2 =24-2=22 adalah sebesar 2,074 5. Kesimpulan Dari hasil perhitungan sebelumnya diperoleh nilai t-hitung sebesar 5,679.Sedangkan nilai t-tabel pada tingkga kepercayaan 95% dan derajar bebas 22 adalah sebesar 2,074.Jika dibandingkan kedua nilai ini maka nilai t-hitung yang diperoleh masih lebih besar dari nilai t-tabel sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat hubungan yang POSITIF dan SIGNFIKAN antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya. Pembahasan Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan tersebut, Pada umumnya tujuan utama dari berdirinya sebuah perusahaan adalah bagaimana untuk meraih keuntungan. Dan keuntungan itu akan dapat diraih apabila perusahaan tersebut dapat berkesinambungan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Dengan kondisi persaingan saat ini yang semakin kompetitif, maka setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya dituntut untuk dapat menghasilkan kinerja yang memuaskan dengan efektif dan efisien.Hal ini mutlak dilakukan oleh perusahaan sebagai syarat untuk dapat memenangkan persaingan dalam pasar yang semakin kompetitif ini. Dalam usaha untuk mencapai tujuannya, maka setiap perusahaan harus mempersiapkan secara matang serta meningkatkan etos kerja secara profesional untuk meningkatkan kinerja perusahaan.Selain itu perusahaan dituntut untuk mampu memanajemen kegiatan usaha terutama dalam hal pembagian tugas dan wewang dari setiap pihak yang terlibat.Dengan adanya pendelegasian tugas dan wewenang akan timbul berbagai tingkat tanggungjawab dan wewenang dalam organisasi. Selain pendelagasian tugas dan wewenang yang jelas, perusahaan juga harus melakukan pengendalian dalam hal biaya operasional maupun biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan.Pengendalian biaya yang dijalankan manajemen ini merupakan bagian dari sistem pengendalian manajemen yang dikembangkan untuk
membantu
manajemen
dalam
mengendalikan
kegiatan
operasi
perusahaan.Pengendalian biaya adalah tindakan yang dilakukan untuk mengarahkan aktivitas
agar
tidak
menyimpang
dengan
tujuan
yang
telah
ditetapkan
sebelumnya.Pengendalian biaya ini dapat dilakukan melalui anggaran biaya yang secara kontinu diadakan pengawasan secara analisis terhadap penyimpangan yang terjadi sehingga dapat diketahui penyebab terjadinya penyimpangan atas selisih tersebut. Agar mampu melakukan pengendalian biaya, perusahaan memerlukan suatu sistem pengendalian yang dapat memantau biaya yang dikeluarkan dan kinerja yang diberikan.Untuk keperluan tersebut, perusahaan memerlukan akuntansi pengendalian yang merupakan suatu sistem untuk mengendalikan tanggungjawab tiap unit kerja atau departemen yang lebih dikenal pusat pertanggungjawaban. Pelaksanaan pengendalian yang dilakukan melalui akuntansi pertanggungjawaban adalah dengan cara mengelompokkan tanggung jawab dan menggariskan secara jelas hubungan satu bagian
dengan
bagian
lainnya
dalam
perusahaan,
disertai
dengan
pertanggungjawaban dari masing-masing tingkatan secara terinci. Hasil analisis mengenai hubungan antara penerapan sistem akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya di PT. Columbia Cabang Gorontalo dengan analisis korelasi menghasilkan koefisien korelasi yang positif. Koefisien korelasi ini menunjukkan terdapat hubungan yang psoitif antara penerapan sistem akuntansi pertanggungjawaban. Dengan adanya akuntansi, sumber-sumber kekayaan yang dikelola dapat ditelusuri, dapat diketahui arus masuk dan keluarnya, serta hasil yang diperoleh dari transaksi yang terjadi beserta posisi masing-masing kekayaan pada suatu tanggal tertentu dan hasil usahanya pada suatu periode. Dengan adanya akuntansi pertanggungjawaban yang memadai pada PT. Columbia dengan hasil penelitian koefisien korelasi sebesar 0,771 terdapat hubungan yang kuat dan positif sehinggah perusahaan harus tetap menerapkan akuntansi pertanggungjawaban dan melihat apa yang masih kurang dalam tiap pusat-pusat pertanggungjawaban
sehingga pengendalian biaya dalam perusahaan akan menghasilkan hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Dalam PT.Columbia terdapat pusat-pusat pertanggungjaban laba, biaya, pendapatan dan investasi yang di pegang oleh manager yang bertanggungjawab terhadap serangkaian kegiatan-kegiatan tertentu. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu : a.
Susi Trisnawati, Tempat 5 Hotel d kota Tasikmalaya 2006 dengan judul
penelitian Hubungan antara penerapn akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian Biaya, Hasil penelitian terdapat hubungan yang positif antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya dengan tingkat korelasi 65% dimana pengujian yang dilakukan menggunakan analisis koefisien korelasi rank kendall. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian di PT. Columbia Cabang Gorontalo tentang “Hubungan Akuntansi Pertanggungjawaban Dengan Efektivitas Pengendalian Biaya” maka penulis menarik kesimpulan yang didasarkan pada hasil penelitian. Adapun kesimpulan yang dapat penulis kemukakan berkenaan dengan permasalahan tersebut adalah : Terdapat hubungan yang kuat antara akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya dan sifat hubungannya positif. Semakin baik penerapaan akuntansi pertanggungjawaban maka efektivitas pengendalian biaya juga akan semakin baik. Sedangkan pengendalian biaya yang baik akan memudahkan penerapan akuntansi pertanggungjawaban dalam perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
DAFTAR PUSAKA
Anthony, Robert N., Vijay Govindarajan, 2005, Sistem Pengendalian Manajemen. Penerbit Salemba Empat, Edisi Sebelas, Jakarta. Carter William K., 2009, Akuntansi biaya, Buku 1, Edisi 14, Salemba Empat, Jakarta. Hansen and Women, (2005), Akuntansi Manajemen, Jilid dua, dialihbahasakan oleh Ancella A. Hermawan, M.B.A, Jakarta : Erlangga. Henry Simamora, (2006), Akuntansi Manajemen, Edisi 3, Penertbit Star Gate Publisher, Riau. Horngren dan Harrison, (2007), Akuntansi, Jilid 2, Edisi 7, dialihbahasakan oleh Gina Gania, MBA dan Danti Pujiati, Penerbit Erlangga, Jakarta Ikhsan, Arfan, 2009, Akuntansi Manajemen Perusahaan Jasa, Graha Ilmu, Yogyakarta. Moh Nazir, (1999), Metode Penelitian, Ghalia Indonesia Mulyadi, 2001. Akuntansi Manajemen : Konsep Manfaat dan Rekayasa, edisi Ketiga, PT. Salemba Empat, Jakarta. Mulyadi, (2010), Sistem Akuntansi Jakarta : Salemba Empat. Mursyidi, (2008), Akuntansi Biaya, Bandung : PT.Refika Aditama, Prawironegoro, Darsono dan Ari Purwati, 2008, Akuntansi Manajemen, Mitra Wacana Media, Edisi 2, Jakarta. Sugiyono, (2012), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung : Penerbit Alfabeta. Supriyono, R.A., 2000. Akuntansi Biaya : Perencanaan dan Pengendalian Biaya Serta Pembuatan Keputusan, Edisi Kedua, BPFE-Yogyakarta. Usry, Milton F., Hammer, Lawrence H., Akuntansi Biaya : Perencanaan dan Pengendalian, Terjemahan Alfonsus Sirait dan Herman Wibowo, Jilid Satu, Edisi Sepuluh, Jakarta : Erlangga, 1999. Skripsi, Tesis, Jurnal, Makalah :
Athena Adharwati, (2010), “Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban dengan Anggaran sebagai alat Pengendalian Biaya”, Skripsi Semarang, Prodi Akuntansi, Universitas Diponegoro Semarang. Kartika Maulina, (2010), “Pengaruh Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban terhadap Kinerja Manajerial Pusat Pertanggungjawaban”, Skripsi Bandung, Prodi Akuntansi, Universitas Pendidikan Indonesia. Putri Juliasi Lumban Gaol, (2010),”Akuntansi Pertanggungjawaban sebagai alat bantu Manajemen dalam Pengendalian Biaya”, Medan, Prodi Akuntansi, Universitas Sumatra Utara. Taufan Athar, (2010). “Akuntansi Pertanggungjawaban sebagai alat bantu Manajemen dalam Pengendalian Biaya”, Skripsi Medan, Prodi Akuntansi, Universitas Sumatra Utara. Trisnawati, S. 2006. Hubungan Antara Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban dengan Efektivitas Pengendalian Biaya (Survei pada 5 Hotel di Kota Tasikmalaya).