Hotel Resort Bintang 3 di Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah Penekanan Desain pada Arsitektur Hemat Energi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Berbagai organisasi internasional antara lain PBB, Bank Dunia dan World Tourism Organization (WTO), telah mengakui bahwa pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Diawali dari kegiatan yang semula hanya dinikmati oleh segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal abad ke-20, kini telah menjadi bagian dari hak azazi manusia, sebagaimana dinyatakan oleh John Naisbitt dalam bukunya Global Paradox bahwa “where once travel was considered a privilege of the moneyed elite, now it is considered a basic human right”. Hal ini terjadi tidak hanya di negara maju tetapi mulai dirasakan pula di negara berkembang termasuk pula Indonesia1. Di mata dunia Indonesia terkenal sebagai negara yang memiliki beraneka
ragam
budaya
serta
keindahan
panorama
alam
yang
menakjubkan, sehingga sesungguhnya kekuatan atau daya tarik pariwisata yang membedakan pariwisata indonesia dengan negara lain yang layak untuk dijual adalah keindahan alamnya. Indonesia yang memiliki ribuan kepulauan tentunya mempunyai jutaan potensi keindahan alam yang tersebar di obyek – obyek wisata di seluruh Indonesia. Obyek wisata merupakan salah satu magnet yang dapat menarik wisatawan
mancanegara
maupun
domestik
untuk
berkunjung
dan
menambah pendapatan daerah, setiap daerah mempunyai potensi wisata yang berbeda - beda sesuai dengan kelebihan daerahnya masing – masing. Daerah yang terletak di pesisir pantai memiliki obyek wisata pantai, demikian juga dengan daerah pegunungan yang menggali potensi keindahan alam pegunungan sebagai obyeknya. Sama halnya dengan obyek wisata alam 1
www.kolom.pasific.net.id/ind/setyano_p._santosa/artikel_sentyano_p._santosa/pengembangan_ pariwisata_indonesia.html (diakses 20 januari 2009)
1
Hotel Resort Bintang 3 di Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah Penekanan Desain pada Arsitektur Hemat Energi
Baturaden yang terletak di Kecamatan Baturaden, 14 km dari Kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas. Dimana kawasan ini masih menyimpang banyak potensi alam yang potensial untuk dikembangkan, Potensi wisata tersebut membuat banyak wisatawan asing maupun lokal untuk mengunjungi obyek wisata ini meskipun belum lengkapnya fasilitas akomodasi yang ditawarkan untuk menarik pengunjung sehingga tingkat okupansi turis yang menginap di hotel belum merata. Tetapi fasilitas akomodasi bukan hal satu – satunya yang dapat menarik pengunjung dan membuat pengunjung merasa “kangen” untuk kembali lagi, harus lebih disadari lagi bahwa salah satu kekuatan pariwisata di negara ini terletak pada manusianya. Manusia yang hangat, ramah tamah, murah senyum dan gemar menolong tamunya, sehingga membuat pengunjung merasa “kangen” untuk kembali lagi. Tabel 1.1 Banyaknya Pengunjung Obyek Wisata di Wilayah Kab. Banyumas, 2004 Obyek Wisata
2000
2001
2002
2003
2004
16.578
21.133
21.468
29.418
29.730
3.788
4.839
4.545
3.942
3.144
Pancuran Tiga
54.733
40.138
33.303
21.361
23.191
Pancuran Tujuh
91.686
87.325
64.014
64.610
66.977
Bumi Perkemahan Baturaden
14.418
7.467
11.969
10.443
2.590
Curug Cipendok Telaga Sunyi
Lokawisata Baturaden Kalibacin Wanawisata Baturaden Curug Gede Curug Ceheng
638.420 566.743 486.119 412.444 464.876 4.489
4.427
3.963
5.057
6.741
64.223
54.975
53.113
58.245
52.023
6.120
2.669
-
1.870
1.602
15.281
19.267
11.597
15.542
14.490
-
-
1.140
1.150
2.246
Museum Wyg Sendang Mas TOTAL
909.736 808.983 691.231 624.082 667.610
Sumber : www.banyumaskab.go.id 2004
2
Hotel Resort Bintang 3 di Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah Penekanan Desain pada Arsitektur Hemat Energi
Kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara dari tahun ke tahun di obyek wisata yang terletak di Kabupaten Banyumas mengalami penurunan dan kenaikan. Namun jumlah pengunjung obyek wisata di Kabupaten Banyumas pada tahun 2004 mencapai jumlah total 667.610 orang pengunjung. Dari jumlah tersebut 609,657 orang pengunjung baik wisatawan asing maupun domestik, lebih memilih berkunjung ke obyek wisata yang terletak di Kecamatan Baturaden, dan sebagian besar memilih untuk menginap di hotel selama berkunjung2. Tabel 1.2 Banyaknya Wisatawan Mancanegara dan Nusantara yang Menginap di Hotel Menurut Kota di Kabupaten Banyumas Tahun 2006 (Orang) Number of Foreign and Domestic Guest of Hotel by City in Banyumas Regency 2006 (Person)
Kota City
01. 02. 03. 04.
(1) Cilacap Purwokerto (+ Baturaden) Purbalingga Banjarnegara
Wisatawan Mancanegara Foreign Guest (2) 1.854 6.602 24 1
Wisatawan Nusantara Jumlah Domestic Total Guest (3) (4) 97.282 99.136 337.676 344.278 24.378 24.402 33.634 33.635
Sumber : Badan Pusat Statistik provinsi Jawa Tengah 2006
Dari keseluruhan obyek wisata di Kabupaten Banyumas, hanya obyek wisata yang terletak di Kecamatan Baturaden, Kota Purwokerto saja yang memiliki tingkat okupansi tinggi, 344,278 orang wisatawan yang menginap di hotel pada tahun 2006 terbagi atas 337,676 orang wisatawan domestik dan 6,602 orang wisatawan dari mancanegara. Akan tetapi banyak nya jumlah pengunjung yang mengunjungi dan menginap di kawasan obyek wisata Baturaden tidak dibarengi dengan cukupnya fasilitas akomodasi penginapan yaitu hotel bintang maupun nonbintang di kawasan ini.
2
Wawancara pribadi penulis dengan pengelola hotel Queen Garden, Baturaden.
3
Hotel Resort Bintang 3 di Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah Penekanan Desain pada Arsitektur Hemat Energi
Tabel 1.3 Banyaknya Hotel dan Kamar Menurut Kota di Kabupaten Banyumas Tahun 2005 Number of Hotels and Rooms by City in Banyumas Regency 2005
Kota City (1) 01. Cilacap 02. Purwokerto (+ Baturaden) 03. Purbalingga 04. Banjarnegara
Hotel Bintang Star Hotel Unit Kamar Unit Room (2) (3) 6 246 5 470 -
Hotel Melati Non Star Hotel Unit Kamar Unit Room (4) (5) 34 536 151 2.128 6 154 9 167
Sumber : Badan Pusat Statistik provinsi Jawa Tengah 2005
Menurut Badan Pusat Statistik propinsi Jawa Tengah, pada tahun 2005, di Kabupaten Banyumas terdapat 11 hotel berbintang dan 185 hotel nonbintang yang tersebar di Kota Cilacap dan Kota Purwokerto. Di Kecamatan Baturaden sendiri terdapat 2 hotel berbintang dan 87 hotel kelas melati. Tabel 1.4 Banyaknya Hotel di Wilayah Kab. Banyumas per kecamatan tahun 2004 Kecamatan
Hotel Bintang Hotel Non Bintang Jumlah
20.Baturaden
2
87
89
24.Purwokerto Selatan
1
19
20
25.Purwokerto Barat
1
8
9
26.Purwokerto Timur
1
16
17
27.Purwokerto Utara
-
1
1
Jumlah
5
Sumber : www.banyumaskab.go.id 2004
4
Hotel Resort Bintang 3 di Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah Penekanan Desain pada Arsitektur Hemat Energi
1.1.1
Latar Belakang Permasalahan Pengembangan
pariwisata
yang
ada
di
Baturaden
kurang
memperhatikan segi akomodasi sehingga salah satu upaya mengembangkan pariwisata adalah membangun sarana akomodasi yang memanfaatkan keindahan dan keunikan alam Baturaden tanpa mengeksploitasi alam itu sendiri. Dalam merancang hotel resort bintang 3, yang diutamakan adalah harmonisasi dan keselarasan antara bangunan hotel dengan alam sebagai wujud nyata arsitektur berupa fisik. Namun dalam perancangan sebuah hotel perlu mempertimbangkan dua aspek utama pada perancangan bangunan komersial, yaitu efisiensi dan kenyamanan (Marlina, E., 2008). Kenyamanan bangunan erat hubungannya dengan kondisi alam atau lingkungan disekitarnya dan upaya pengkondisian atau pengaturan ruang dalam bangunan. Permasalahan yang dihadapi dalam penerapan aspek kenyamanan pada bangunan tergantung pada obyek, bangunan yang dihadapi. Untuk bangunan yang menghendaki kualitas hunian yang bagus maka persyaratan tersebut mutlak harus diadopsi dan diterapkan. Penerapan ini akan lebih efisien bila dikaitkan dengan masalah hemat energi dalam bangunan bersangkutan karena peningkatan kenyamanan dalam bangunan akan meningkatkan biaya operasi atau biaya bangunannya sendiri. Dilihat dari pengertiannya, hemat energi dalam arsitektur adalah meminimalkan penggunaan energi tanpa membatasi atau merubah fungsi bangunan, kenyamanan, maupun produktivitas penghuninya. Sedangkan pengertian arsitektur hemat energi adalah arsitektur yang berlandaskan pada pemikiran “meminimalkan penggunaan energi tanpa membatasi atau merubah fungsi bangunan,
kenyamanan
maupun
produktivitas
penghuninya”
dengan
memanfaatkan sains dan teknologi mutakhir secara aktif. (Endangsih, T., 2007). Konsep dasar dari hotel resort bintang 3 ini dibangun dengan melakukan penekanan terhadap bangunan hemat energi. Hemat energi disini
5
Hotel Resort Bintang 3 di Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah Penekanan Desain pada Arsitektur Hemat Energi
lebih
ditekankan
pada
arsitektur
yang
memiliki
dasar
menghargai
penggunaan energi, menghargai sumber daya, dalam mengatur kondisi kenyamanan internal seperti tingkat iluminasi, kelembaban dan temperatur, menghargai tempat, menghargai manusia/pengguna, dan menghargai lokasi. Sedangkan untuk landsekapnya ditekankan pada kondisi dan bentuk tapak, air dan vegetasi. Aplikasi hemat energi kedalam elemen arsitektural bangunan hotel resort secara garis besar merupakan usaha menyelaraskan kedua hal tersebut.
1.1.2
Tinjauan Pustaka
1.1.2.1 Pengertian Hotel Resort Bintang 3 beserta Fungsinya Hotel Resort Bintang 3 mempunyai artian sebagai berikut : Hotel adalah suatu bangunan yang didirikan untuk memberi pelayanan untuk menginap, sekalian menyediakan makanan dan minum kepada tamu yang datang menginap (Foster, L. D., 1999). Resort adalah tempat wisata atau rekreasi yang sering dikunjungi orang dimana pengunjung datang untuk menikmati potensi alamnya (Hornby, A. S., 1974). Bintang adalah suatu sistem pengelompokan hotel kedalam berbagai kelas atau tingkatan berdasarkan ukuran penilaian tertentu, seperti jumlah kamar, fasilitas yang tersedia, mutu pelayanan, perlengkapan dan peralatan. Dengan demikian Hotel Resort Bintang 3 dapat diartikan sebagai hotel yang umumnya berlokasi atau terletak di daerah wisata atau peristirahatan yang memiliki pemandangan alam yang indah seperti pantai, pegunungan, tepian sungai dan danau atau memiliki potensi khusus yang dapat digunakan oleh tamu yang berlibur (Patrecia, D., 2008) dan memiliki kelas atau tingkatan tertentu dan umumnya terletak cukup jauh dari pusat kota sekaligus difungsikan sebagai tempat peristirahatan (Kurniasih, S., 2006).
6
Hotel Resort Bintang 3 di Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah Penekanan Desain pada Arsitektur Hemat Energi
1.1.2.2 Tinjauan Arsitektur Hemat Energi Arsitektur hemat energi atau di negara lain lebih dikenal dengan Energy Wise Architecture atau Energy Efficient Architecture adalah desain arsitektural suatu bangunan yang berlandaskan pada pemikiran untuk meminimalkan penggunaan energi tanpa membatasi atau merubah fungsi bangunan, kenyamanan, maupun produktivitas penghuninya (Priatman, J., 2002). Energi dalam bangunan digunakan untuk berbagai kegiatan, yaitu pada pembangunan awal (konstruksi), dan selama masa operasional khususnya untuk keperluan pencahayaan dan penghawaan dalam ruangan, dan maintenance yang berdampak langsung pada pengeluaran biaya operasional bangunan. Pada
bangunan-bangunan
komersial
konsumsi
energi
yang
digunakan untuk pencahayaan dan pengaturan penghawaan dapat mencapai 30-40% dari total biaya operasional yang dikeluarkan setiap bulannya, sehingga perlu diadakan upaya penghematan dengan cara memaksimalkan sumber-sumber pencahayaan dan penghawaan alami (Feriadi, H., 1998). Untuk daerah dengan iklim tropis lembab seperti Indonesia (Santosa, M., 2000), pendinginan dalam ruang merupakan tujuan utama dan mengkonsumsi banyak energi (listrik) untuk keperluan pengkondisian udara untuk memperoleh kenyamanan thermal dengan bantuan peralatan mekanis (AC). Penghematan terhadap konsumsi energi dapat dilakukan antara lain dengan metode Passive Cooling System, yaitu penggunaan teknik-teknik sederhana yang dapat membuat suhu dalam ruang menjadi lebih rendah melalui penggunaan sumber energi alamiah (Givoni, B., 1994), maupun sistem lainnya yang pada prinsipnya menggunakan sumber energi alami secara optimal.
7
Hotel Resort Bintang 3 di Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah Penekanan Desain pada Arsitektur Hemat Energi
1.2
Rumusan Masalah Bagaimana merancang Hotel Resort Bintang 3 di Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas yang memanfaatkan potensi alam yang ada disekitar kawasan seperti view dan material lokal tanpa mengeksploitasi alam, bekerja sama dengan iklim yang tersedia, membangun dengan tidak membahayakan manusia/ pengguna, dan menyesuaikan diri dengan lokasi dan lingkungan setempat dengan cara menghemat konsumsi energi sebagai acuan desain bangunan.
1.3
Tujuan Merancang Hotel Resort Bintang 3 di Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang memanfaatkan potensi alam sebagai bagian fasilitas sarana akomodasi, rekreasi dan olah raga dengan penekanan desain pada bangunan hemat energi.
1.4
Sasaran 1.
Melakukan studi tentang Hotel Resort Bintang 3 yang mengacu pada bangunan penginapan/hotel.
2.
Melakukan studi tentang Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
3.
Melakukan studi tentang pemanfaatan potensi alam pada fasilitas rekreasi dan olah raga.
4.
1.5
Melakukan studi tentang arsitektur hemat energi.
Lingkup Pembahasan 1.
Hotel resort dibatasi pada hotel resort bintang 3.
2.
Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas dibatasi pada hal yang berhubungan dengan pemilihan site untuk bangunan tersebut.
3.
Potensi alam dibatasi pada potensi alam yang dapat digunakan sebagai fasilitas rekreasi dan olah raga.
8
Hotel Resort Bintang 3 di Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah Penekanan Desain pada Arsitektur Hemat Energi
4.
Prinsip-prinsip bangunan hemat energi dibatasi pada penggunaan sistem pencahayaan, penghawaan dan material hemat energi untuk dinding, langit-langit dan bukaan pada hotel
5.
Bangunan hemat energi dibatasi pada kamar tamu, lobby dan fasilitas rekreasi dan olah raga.
1.6
Metode
1.6.1
Metode Mencari Data 1. Wawancara : Ditujukan pada kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Purwokerto, pengelola hotel di Baturaden. 2. Kuesioner : Ditujukan pada wisatawan atau pengunjung domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke kawasan wisata alam Baturaden. 3. Observasi : Pengamatan langsung tipologi hotel Queen Garden di Baturaden. 4. Studi Literatur : Mempelajari buku – buku tentang hotel, penginapan, hunian dan bangunan hemat energi. 5. Studi Banding : Melihat langsung bangunan sejenis yang ada di obyek wisata Bali serta dari pustaka.
1.6.2
Metode Menganalisis Data 1. Kuantitatif Merupakan metode pengolahan data yang menganalisis mengenai potensi sebuah hotel di Baturaden melalui data konkrit animo/ peminat hotel di Baturaden, jumlah hotel di Baturaden maupun kualitas/ standartstandart yang ada.
9
Hotel Resort Bintang 3 di Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah Penekanan Desain pada Arsitektur Hemat Energi
2. Kualitatif Merupakan metode pengolahan data yang menghasilkan suatu hipotesis/ dugaan secara naratif mengenai pentingnya sebuah bangunan Hotel Resort Bintang 3 di Kecamatan Baturaden.
1.6.3
Metode Perancangan Arsitektur Hemat Energi sebagai Penekanan Desain dari Bangunan Hotel Resort Bintang 3 di Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Contohnya: Pengaplikasian arsitektur hemat energi yang diaplikasikan di fasilitas – fasilitas rekreasi, olah raga, lobby dan kamar tamu yang diolah bagian dinding, langit-langit dan bukaannya dengan pemilihan material yang meminimalisir energi serta penggunaan teknologi yang menggunakan sumber energi yang dapat diperbaharui untuk mengatur kondisi lingkungan internal (kelembaban, tingkat iluminasi dan temperatur).
1.7
Sistematika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN Mengungkapkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, sasaran, lingkup, metode dan sistematika penulisan. BAB 2 TINJAUAN LOKASI DAN FASILITAS AKOMODASI DI KAWASAN WISATA ALAM KECAMATAN BATURADEN Mengungkapkan keadaan geografis, potensi lokasi, jenis dan jumlah hotel di kawasan wisata alam Baturaden, serta frekuensi kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik yang menginap di hotel. BAB 3 TINJAUAN TEORITIS BANGUNAN HOTEL RESORT BINTANG 3 Mengungkapkan
design
requirement
yaitu
tipologi
peruangan
bangunan Hotel Resort Bintang 3 yang mengacu pada bangunan penginapan. Contoh : lobby, kamar tamu, resepsionis, ruang administrasi, fasilitas rekreasi dan olah raga.
10
Hotel Resort Bintang 3 di Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah Penekanan Desain pada Arsitektur Hemat Energi
BAB 4 TINJAUAN TEORITIS ARSITEKTUR HEMAT ENERGI Mengungkapkan teori – teori arsitektur hemat energi yang dapat diterapkan pada desain bangunan Hotel Resort Bintang 3. Contoh : pengolahan dinding, langit-langit dan bukaan untuk mencapai kenyamanan thermal maupun visual dalam dan luar bangunan. BAB 5 ANALISIS
MENUJU
KONSEP
PERENCANAAN
DAN
PERANCANGAN BANGUNAN HOTEL RESORT BINTANG 3 Mengungkapkan proses penemuan ide - ide konsep perencanaan dan perancangan dengan metode perancangan yang diaplikasikan pada lokasi atau site tertentu. Contoh : pengaplikasian arsitektur hemat energi yang diaplikasikan di fasilitas rekreasi, olah raga, kamar tamu dan lobby. BAB 6 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BANGUNAN HOTEL RESORT BINTANG 3 Mengungkapkan konsep yang akan ditransformasikan ke dalam rancangan fisik arsitektural. Contoh : arsitektur hemat energi yang menjadi acuan desain kamar tamu, lobby, fasilitas rekreasi dan olah raga.
11