MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI GEREJA YESUS SEJATI
edisi 18/mar - apr 2011/ dwiwulan
k S Bandung) Y (G t ju n a L ia ak ke Sarawa n Us i a ti d n r o a P g S Te Y G p an an Teta dari Kecelaka sin Kunjung n a a tk rm a ja n m a la B e rolo) Dis POT Sunte Tuhan (GYS S
a u T a s a M i d a m i r P p u d i H t di dalam
a Ayo Semang
editorial
B
ahtera edisi 18 mengangkat tema “Menghormati Orang Tua”, hal ini sejalan dengan kegiatan gereja yang biasa diadakan setiap awal tahun yaitu kebaktian P.O.T (Penghormatan Orang Tua). Setiap orang boleh bertambah tua, kesehatan berkurang, kulit tidak secerah dulu, tetapi semangat, kasih dan pengharapan kepada Tuhan tidak boleh makin berkurang. Simak pesan dari Pdt. Barnabas untuk “Belajar Seperti Pohon Korma”, Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar (Mzm. 92:13-15). Jangan lewatkan berita gereja Bandung, “Tetap tegar di usia lanjut”, sharing perjalanan Pdt. Andrea Halingkar dalam “Kunjungan GYS Pontianak ke Sarawak”. Rubrik Tanya Jawab Pnt. Hsieh Shun Tao yang membahas mengenai puasa dan Hari Sabat, Kabar terbaru kegiatan mezbah keluarga GYS Solo, kebaktian P.O.T GYS Banjarmasin dan Sunter. Kami nantikan sharing kesaksian Anda dan informasi kegiatan yang dilaksanakan di cabang gereja Anda beserta foto. Mari kita berbagi dan menjadi berkat bagi sesama. [Redaksi]
BAHTERA edisi18
penanggung jawab DK. FERRY WINARTA redaktur pelaksana WILLY ANTONIUS tim redaksi DKS. ANNA, YULIS, TEDJA IWAN editor MELIANA TULUS artistik NANCY TJAKRA sirkulasi DEP. LITERATUR
Tak bosan kami masih menunggu partisipasi kiriman berita-berita kegiatan dari gereja Anda masingmasing, juga kesaksian hidup yang Anda alami untuk dibagikan. Kirimkan ke redaksi BAHTERA beserta foto melalui email ke
[email protected] atau surat ke alamat REDAKSI BAHTERA: JL. DANAU ASRI TIMUR BLOK C3 NO.3C JAKARTA 14350
Softcopy Buletin Bahtera dapat Anda download di situs member gys : http://id.tjc.org
(dicetak hanya untuk kalangan sendiri)
editorial
6 Tuhan Yesus Menyelamat kan dari Kecelakaan
14 16 17
berita gereja
tanya jawab
artikel utama
3 Hidup Prima di Masa Tua
kesaksian
7 9 13
2 BAHTERA
Tetap Segar di Masa Tua Kunjungan GYS Pontianak ke GYS Sarawak dan Brunei Kesehatan yang Baik untuk Awal Tahun Baru yang Baik
(PAP GYS Sunter) Ayo Semangat di Dalam Tuhan! (Kebaktian Gabungan Mezbah Keluarga SOlo 2011) Kekayaan Orang Tua (POT GYS Banjarmasin) Prima di Masa Tua (POT GYS Sunter)
18 oleh Pnt. Hsieh Shun Tao
info produk/acara
20 Pembangunan GYS Kopo- Bandung
artikelutama
Hidup Prima di Masa Tua 0leh : Pdt. Barnabas Sutrisna
UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS.
Sasaran hidup a : u di masajtar “Bela ohon P Sepertri ma” o K
M
enjadi tua biasanya tidak terpikirkan dan tidak diperhitungkan. Mau menjadi orang tua yang bagaimana ? Waktu kecil kita sering ditanya, jika besar nanti mau jadi apa ? Dengan keterbatasan apa yang diketahui, dilihat dan didengar, anak kecil menjawab dengan lucu, sehingga semua orang tertawa mendengarnya. Ada yang ingin menjadi dokter, presiden, pilot, jadi pengantin dan lainnya. Setelah duduk di SMA kita mulai mengerti mau memilih kuliah jurusan apa. Setelah kuliah wawasan kita semakin luas untuk mengambil suatu pilihan. Setelah selesai kuliah, kita mulai mengarah pada sasaran atau tujuan hidup dengan semangat yang tinggi, berusaha untuk mendapatkan apa yang dicita-citakan. Tetapi apakah kita pernah berpikir bahwa nanti kita akan menjadi tua? Firman Tuhan mengajarkan kepada kita bahwa masa tua seperti pohon Korma dan pohon Aras yang tumbuh subur.
Pohon korma adalah pohon yang tidak pernah berhenti berbuah. Pohon korma memiliki akar yang sangat dalam. Pohon korma tumbuh tegak lurus. Pohon korma tumbuh di oasis (mata air di padang pasir). Pohon korma tumbuh bergerombol. Pohon korma berbuah di musim panas. Pohon korma memiliki buah yang sangat manis. Pohon korma memiliki buah yang mudah jatuh. Pohon korma adalah tempat yang nyaman untuk berteduh. BAHTERA 3
Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar (Mzm. 92:13-15). Korma (Phoenix dactylifera) adalah sejenis tanaman palma yang banyak ditanam di daerah Timur Tengah dan Afrika Utara. Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari pohon ini. Itulah sebabnya mengapa orang benar oleh pemazmur diibaratkan seperti pohon korma.
1
Pohon korma adalah Pohon yang Tidak Pernah ‘Berhenti’ Berbuah
Pohon Korma mampu bertahan hidup sampai 100 tahun dan tidak pernah berhenti menghasilkan buah pada masa hidupnya. Buah yang dihasilkan setiap tahunnya sekitar 100 pon atau 600 kg. Pelajaran yang dapat kita ambil adalah bahwa selama masa hidup kita janganlah pernah berhenti menghasilkan buah. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku. ( Yohanes 15 : 8 ) Mengapa pohon korma mampu bertahan hidup sampai 100 tahun? Karena :
2
Pohon korma memiliki akar yang sangat dalam
Pohon korma dibudidayakan dengan biji yang ditanam di lubang pasir. Kondisi padang pasir yang ekstrim menyebabkan tempat penyemaian biji korma harus ditekan seberat-beratnya dengan batu supaya tidak dihempaskan oleh badai angin. Korma pertama kali bertunas dengan bertumbuh ke bawah untuk mencapai sumber air. Akarnya dapat menembus kedalaman tanah sampai 200 meter. Setelah akarnya mencapai air dan kokoh, barulah ia bertumbuh ke atas dan berbalik menghempaskan batu beban di atasnya. Dalam proses pertumbuhan kekristenan kita perlu mencari Yesus sebagai sumber air kehidupan dan berakar kuat di dalam-Nya. Meski terkadang hidup penuh tekanan, persoalan dan masalah. Bertahanlah dalam proses tersebut sampai kita menemukan Yesus. Percayalah, tatkala kita telah menemukan Yesus, segala tekanan, persoalan, masalah tersebut dapat dilewati, disingkirkan, dan dihempaskan. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendalah kamu bertambah teguh dalam iman yang di ajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu berlimpah dengan syukur. ( Kolose 2:7 )
3
Pohon korma tumbuh tegak lurus
Pohon korma tumbuh ke atas setelah ia menemukan sumber air dan memiliki akar yang kuat. Pohon tersebut tumbuh tegak lurus ke atas. Jadi, setelah kita menemukan jalan kebenaran dan hidup di dalam Yesus, kita harus hidup sebagai orang yang benar 4 BAHTERA
di mata Tuhan, hidup kudus serta tekun dan taat pada firman-Nya. Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang diatas, bukan yang di bumi. ( Kolose 3:1-2 )
4
Pohon korma tumbuh di oasis (mata air di padang pasir).
Di padang gurun terkadang kita melihat oasis (mata air), namun bisa jadi itu hanyalah fatamorgana, mengingat cuaca di sana yang panas. Sebaliknya, bila kita melihat sekelompok pohon korma, dapat dipastikan di situ ada oasis. Kita hidup hendaklah mendapatkan air hidup dari Tuhan Yesus supaya kita dapat menjadi sumber air yang mengalir terus-menerus dan dapat menjadi berkat bagi orang lain walaupun kita telah menjadi tua. Barangsiapa percaya kepada-Ku , seperti yang di katakan oleh Kitab Suci : Dari dalam hatinya akan mengalir aliranaliran air hidup. ( Yohanes 7 : 38 )
5
Pohon korma tumbuh bergerombol.
Pohon korma berukuran sedang, tingginya sekitar 15-25 meter dan seringkali tumbuh bergerombol dengan beberapa pohon yang muncul dari satu akar yang sama. Ada unity (kesatuan) dalam hidup kekristenan, yaitu untuk saling berbagi, menguatkan dan meneguhkan. Tentu saja kita harus beribadah di gereja sebagai wadah untuk menjalin kesatuan dengan jemaat lainnya sebagai tubuh Kristus.
Bagaimanakah kehidupan kita pada masa tua nanti? Jadilah
seperti pohon korma. Jangan hanya mempunyai keinginan dan pengharapan, tapi penuhi juga syarat untuk menjadi orang benar.
Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu. ( I Korintus 10:17 ) Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan –pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasehati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat. (Ibrani 10 :25 )
6
Pohon korma berbuah di musim panas
Seperti telah disebutkan, pohon korma menghasilkan buah sepanjang tahun. Meskipun di musim panas/ke ring, ia masih dapat menghasilkan buah. Mengapa? Karena pohon korma memiliki akar yang menerobos jauh ke dalam tanah untuk menemukan sumber air. Ciri Kristen Sejati adalah selalu menghasilkan buah. Bagaimana caranya? Salah satunya adalah dengan selalu mengucap syukur dalam keadaan apa pun. Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan na sehatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. (2 Timotius 4: 2)
7
UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS.
Pohon korma memiliki buah yang sangat manis
Buah pohon korma terasa sangat manis, bahkan menurut ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof.Dr. Hardiansyah. MS sebagaimana dijelaskan di Kompas.com, ada banyak manfaat/khasiat buah korma untuk kesehatan antara lain : • Korma kaya akan kandungan kalium. Zat ini mampu menekan natrium (garam) berlebih yang biasa dialami penderita hipertensi. • Di dalam korma terdapat sejenis hormon yang bernama oksitasin. Ada beberapa manfaat dari oksitasin ini, yakni membantu memperlancar persalinan. • Zat potusin yang sangat membantu dalam menyembuhkan luka ternyata juga ada di dalam korma. Hal ini menarik karena terkait dengan penyembuhan luka pada perempuan yang baru saja melahirkan. • Korma juga bisa mengobati mereka yang sakit anemia dan demam berdarah. • Untuk penderita demam berdarah, yang mengalami penurunan jumlah trombosit atau keping darah, juga bisa dibantu mengembalikan kondisinya dengan mengonsumsi buah ini. • Korma juga mengandung zat sililiat, zat yang biasa ada dalam aspirin. Hal inilah yang membuat orang yang mengonsumsi korma terbantu dalam meningkatkan kerja otak. Selain itu juga bisa membantu mengurangi rasa sakit, mengurangi risiko hipertensi dan penyakit jantung. Miliki buah yang manis melalui pelayanan kepada Tuhan dan sesama. Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada semua orang. ( Kolose 4:6 )
Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu , manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang. (Amsal 16:24)
8
Pohon korma memiliki buah yang mudah jatuh
Apabila pohon korma diguncang, ditendang, atau dilempar batu, buahnya mudah jatuh. Maka, sesuai ajaran Tuhan Yesus, balaslah kejahatan dengan kebaikan. Ampuni dan doakanlah orang yang telah berbuat jahat kepada kita. ( Matius 5 :44 ) Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. (Matius 5:39)
9
Pohon korma adalah tempat yang nyaman untuk berteduh
Boleh jadi pohon korma adalah tempat yang paling nyaman untuk berteduh. Walaupun pohonnya tidak begitu rindang, tapi memberikan kesejukan yang pas : tidak terlalu lembab, juga tidak terlalu panas, ditambah lagi dengan pemandangan dari buahnya yang menyegarkan. Di dalam Alkitab disebutkan : Mereka berangkat dari Mara, lalu sampai ke Elim; di Elim ada dua belas mata air dan tujuh puluh pohon korma; di sanalah mereka berkemah. (Bilangan 33:9) Pada waktu itu Debora, seorang nabiah, isteri Lapidot, memerintah sebagai hakim atas orang Israel. Ia biasa duduk di bawah pohon korma Debora antara Rama dan Betel di pegunungan Efraim, dan orang Israel menghadap dia untuk berhakim kepadanya. (Hakim-hakim 4:4-5) Bagaimanakah kehidupan kita pada masa tua nanti? Jadilah seperti pohon korma. Jangan hanya mempunyai keinginan dan pengharapan, tapi penuhi juga syarat untuk menjadi orang benar: Yang pertama, percaya Tuhan Yesus dan menerima baptisan dalam nama Tuhan Yesus. Kedua. melakukan perintah Tuhan dan menjadi pelaku firman. Hendaknya kita tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon, tidak mudah roboh dan memiliki iman yang kuat. Ternyata banyak juga pelajaran yang dapat kita ambil dari pohon korma, yang tidak pernah berhenti berbuah ini. Selama hidup kita di dunia, kita harus berakar di dalam Kristus Yesus, hidup benar di hadapan Tuhan. Jadilah garam dan terang dunia. Hiduplah sebagai pelaku firman. Mengucap syukurlah senantiasa dalam segala keadaan. Berikan pelayanan yang termanis untuk Tuhan dan sesama dan selalu berbuat baik kepada semua orang. Jadilah seorang sahabat yang baik. Tuhan Yesus memberkati, Amin. BAHTERA 5
kesaksian
D
alam nama Tuhan Yesus bersaksi, ini terjadi pada tanggal 9 Agustus 2004, pada pagi hari, saya berencana pergi menemui seorang klien di daerah Anyer. Pada jam 8.30 saya berangkat dari kantor menuju tempat klien tersebut dengan kendaraan motor. Saat itu cuaca di jalan tersebut dalam keadaan angin yang cukup kencang.
Tuhan Yesus Menyelamatkan Dari Kecelakaan Oleh : Tedja Iwan
Setelah saya menemui klien tepat jam 11.00, saya kembali menuju ke kantor . Pada waktu melewati daerah yang agak menurun, tiba-tiba angin kencang bertiup dari arah kiri ken daraan yang saya kendarai sehingga motor tersebut oleng dan saya tidak bisa mengendalikan motor, tepat di depan saya ada mobil carry yang akan berhenti. Karena motor oleng jadi tidak dapat dikendalikan sehingga membentur mobil carry tersebut. Puji Tuhan pada waktu kejadian tersebut, saya hanya bisa mengucapkan “Tuhan to-
6 BAHTERA
Perlu diketahui, di tempat kejadian tersebut, dalam hari itu sudah terjadi 8 kali kecelakaan yang sama. long”, sehingga motor yang dikendarai terpelanting dan saya terjatuh, tangan saya membentur aspal ja-
lan dengan keras, sehingga ke-2 tangan saya retak dan pada tangan kanan, engsel jari manis terlepas. Pada waktu kejadian itu, jalan dalam keadaan sepi dan tidak ada orang, saya hanya mengucapkan “Tuhan tolong”. Tiba-tiba ada seorang penduduk yang datang menolong. Dilihat dari keadaan motor tersebut, mungkin saya sudah tidak tertolong karena bagian depan motor hancur, tapi saya tahu Tuhan Yesus telah melin dungi saya, sehingga saya
masih dapat hidup sampai hari ini. Perlu diketahui, di tempat kejadian tersebut, dalam hari itu sudah terjadi 8 kali kecelakaan yang sama, sebagian korban ada yang meninggal dan cacat, itu menurut informasi dari penduduk setempat. Puji Tuhan, Tuhan Yesus sangat baik kepada saya dan memberikan kesempatan untuk hidup. Demikianlah kesaksian saya ini, semoga dapat menguatkan dan mening katkan iman kita semua. Amin.
UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS.
beritagereja
P
TETAP SEGAR DI MASA TUA
ada tanggal 20-21 November 2010 persekutuan Priskila-Akwila menyelenggarakan retret bagi jemaat yang berusia di atas 60 tahun. Ret ret itu diadakan di Wisma Yehezkiel, Lembang, dengan tema “Tetap Segar di Masa Tua” yang didasari oleh ayat Mazmur 92:14. Retret yang dibawakan oleh Pendeta Misael tersebut diikuti oleh 43 peserta plus 10 orang panitia. Peserta tertua adalah Sdri. Chen Siu Wen (84 tahun) dan peserta termuda berusia 60 tahun serta 2 orang simpatisan. Acara retret diisi dengan kegiatan sharing Firman Tuhan, sharing pengalaman, seminar kesehatan yang dibawakan oleh dokter Terri, pujian, kesaksian, dan games yang dibawakan oleh panitia. Para peserta terlihat amat antusias mengikuti kegiatan yang dilaksanakan. Pada sesi seminar kesehatan mereka sangat aktif bertanya tentang kesehatan dan obat-obatan yang mereka konsumsi. Selain itu mereka senang karena banyak teman, diperhatikan dan merasa semangat hidupnya meningkat. Acara games yang cukup menggu-
Gamesgames
BAHTERA 7
Games pasang gambar nakan fisik tidak menjadi hambatan bagi mereka untuk tetap mengikutinya dengan semangat. Kesan peserta adalah ingin acara seperti ini diadakan lebih sering. Kesan dari Sdr. Benny Tjahyadi (panitia dan majelis GYS Bandung): “Terselenggaranya acara ini berasal keinginan untuk melayani para orang tua. Kami merasa sukacita karena bisa mela yani mereka. Panitia berusaha menyiapkan acara ini dengan sepenuh hati, bahkan kami meluangkan waktu untuk bertemu seminggu sekali untuk berlatih menyiapkan acara-acara. Awalnya, panitia berupaya agar retret ini bisa diikuti oleh peserta dari beberapa jemaat GYS dari kota-kota lain, namun sayang sekali, kami mengalami kendala karena belum punya pengalaman untuk menyelenggarakan acara semacam ini. Karena itu, kami mulai dari GYS Bandung. Kami sangat terharu melihat antusiasme peserta. Bahkan ada peserta yang sudah tidak dapat melihat, namun tetap mau datang dan mengikuti acara ini secara penuh. Kami juga belajar dari anak-anak para peserta, yang dengan setia mengantar orangtuanya mengikuti acara ini. Semoga melalui retret ini kami dapat belajar bagaimana mengasihi dan membahagiakan orang tua kami. Panitia juga berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi cabang-cabang lain untuk menyelenggarakan acara bagi jemaat lanjut usia.
Games tiup lilin
[Yohana]
Panitia Games pasang gambar
8 BAHTERA
beritagereja
UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS.
Di pulau Kalimantan terdapat tiga negara, yaitu Indonesia, Malaysia Timur dan Brunei Darussalam. Di sana juga terdapat jalan darat internasional yang dapat dilalui kendaraan darat dari Pontianak sampai Sabah, yang panjangnya melebihi 3.500 km. Tapi rombongan kami hanya sampai di Brunei, yang jarak tempuhnya sekitar 1.500 km (melebihi jarak Jakarta-Bali). Jadi total jarak tempuh Pontianak, Kuching, Sibu , Bintulu, Miri sampai ke Brunei Darussalam pulang pergi sekitar 3.000 km. Selama seminggu (18 – 26 Desember 2010) tepatnya seusai kebaktian Sabat (18 Desember) di Gereja Pontianak, sebanyak 12 orang jemaat (9 dewasa dan 3 anak) terdiri dari Pendeta Andrea Halingkar dan istri (Ming Zhu), keluarga Hendra Christin (karus keagamaan) dan istri (Yohana Gunawan Wijaya) beserta anak, Hendry Jurnawan dan istri (Linda Kartika), keluarga Minah dan kedua anaknya, saudari Vivi dan seorang simpatisan Lim Tau Piu, memulai lawatan perjalanan jauh nan melelahkan.
KUNJUNG AN GYS PONTIAN KE GERE AK SARAWAK JA DAN BRUNEI Oleh : P dt. Andr ea Halin
gkar
Gereja pertama yang dikunjungi adalah gereja Kuching, Sarawak (jarak tempuh 8 jam). Gereja Kuching pada tahun 1994 hanya ada beberapa jemaat, kadang-kadang hanya 2 orang saja, namum tetap berkebaktian Sabat. Di sana tidak ada yang menyampaikan khotbah, hanya menyanyi sambil mendengarkan kaset dan berdoa atau menyanyi, membaca alkitab dan
berdoa di hari Sabat. Tapi sejak tahun 1996 ada anak dari jemaat GYS Pontianak yang bersekolah di Kuching dan mencari Pos Penginjilan. Saat itu jemaat beribadah di rumah salah satu jemaat. Kemudian, karena bertambahnya jemaat, lalu jemaat Kuching memutuskan untuk menyewa ruko seharga 600 Ringgit per bulan untuk kegiatan ibadah.
BAHTERA 9
di Sarawak dan dua keluarga tentara dari Sabah yang sedang bertugas di Kuching. Pada tahun 2010 ini ada dua peristiwa yang dapat dicatat dalam sejarah gereja Kuching. Pertama, pada Juni 2010 telah ditahbiskan dua orang Diaken yaitu saudara Lewis Chuo - ditahbiskan sebagai Diaken Titus - dan saudara Johny Chan ditahbiskan sebagai Diaken Timotius. Kedua, pada Desember 2010 gereja Kuching telah membeli lagi sebuah tempat yang letaknya bersebelahan dengan gereja pada lantai yang sama, seluasnya kira-kira 170 m2 dengan harga 235.000 RMB (sekitar Rp. 700 juta). Tempat itu mempunyai 5 kamar yang akan dimanfaatkan sebagai ruang kelas dan tempat untuk kegiatan pendidikan agama.
Begawan GYS di Bandar Sri Karena letak geografis kota Kuching dekat Pontianak, maka pihak Kuching minta Majelis Pusat GYS Malaysia dan Indonesia untuk bersama-sama membina gereja Kuching. Karena itu ditetapkanlah pendeta yang bertugas di Pontianak, dua bulan sekali melayani hari Sabat di Kuching dan selang satu bulan dilayani pendeta atau penginjil dari Malaysia Barat. Dengan berlalunya waktu dan bertambahnya jemaat, maka dibelilah sebuah ruko lantai 3 (tingkat atas) yang luasnya kurang lebih 160 m2 dengan harga 168.000 RMB (sekitar Rp. 500 juta). Karena lokasi yang dibeli dalam keadaan kosong, maka perlu dilakukan renovasi dan membuat sekat untuk aula ruang ibadah, ruang kelas anak dan kamar pendeta, sehingga total biaya interior dan untuk pasang sound-system menghabiskan dana 220.000 RMB (sekitar Rp. 660 juta ). Jumlah jemaat yang
10 BAHTERA
hadir berkebaktian semakin ber tambah. Kini terdapat sekitar 40-60 orang yang hadir beribadah karena ada jemaat dari Sabah yang kuliah
GYS di Kuala Beliat
Karena kuatir lantai sebelah dibeli orang lain sedangkan dana gereja Kuching kurang, maka gereja Kuching mengajukan pinjaman uang dari Majelis Sabah - Malaysia Timur. Gereja Kuching sangat bersyukur karena pinjaman sebesar 150.000 RMB (sekitar Rp 450 juta) dapat disetujui. Majelis Pusat Sabah sangat bijaksana karena uang pinjaman tersebut dapat dicicil dengan pembayaran sesuai kemampuan keuangan gereja Kuching. Akhirnya disetujui bahwa
Kota ketiga yang kami kunjungi adalah kota Miri. Kota itu
Sekarang jumlah jemaat yang berkebaktian ada sekitar 20 orang
Kota kedua yang kami kunjungi adalah kota Sibu, yaitu kota di mana Pendeta Andrea setiap dua bulan sekali melayani Sabat. Penduduk kota Sibu hampir
terletal paling timur dari negera bagian Sarawak - Malaysaia Timur. Kota itu berbatasan dengan negara Islam, Brunei Darusallam. Jarak dari Pontianak ke Miri kira-kira 1.300 km dan jarak dari Miri ke Brunei sekitar 200 km lagi.
Kota Miri berbeda dengan kota kuching. Ruko di Kuching dapat dibeli per lantai, tapi di Miri tidak bisa. Jika ruko itu mau dibeli untuk gereja Miri, harganya kurang lebih 800.000 RMB (sekitar Rp 2,4 Milyar).
90 % orang Hokchiu (Foozhow) dari suku Tionghoa. Di kota itu belum ada kemah doa. Kebaktian diadakan di rumah jemaat. Jemaat terdiri dari satu keluarga besar, mempunyai anak-anak yang sudah menikah. Ada 2 anak yang menikah dengan orang Indonesia dan telah mempunyai beberapa anak. Jemaat ada yang tinggalnya sangat jauh. Ada
Dulu di Miri ada kebaktian Sabat, yaitu di rumah Diaken Ho. Tapi kebaktian ini sempat berhenti lama setelah meninggalnya Diaken Ho. Jemaat Kuching senantiasa menghimbau jemaat Miri untuk memberanikan diri menyewa ruko agar tetap bisa berkebaktian. Awalnya mereka kuatir bila sewa tempat tak ada orang
setiap bulan akan dibayar kurang lebih 1.000 RMB (kurang lebih Rp 3 juta).
GYS di Kuching yang di luar kota, di pinggiran kota Bintulu yang berjarak sekitar 100 km dan untuk masuk melalui jalan yang belum diaspal perlu waktu 2 jam. Ada pula yang jika melalui sungai dengan kapal cepat memerlukan waktu 3 jam baru tiba di kota Sibu. Karena kebetulan saat itu adalah akhir tahun dan mereka tidak ada di tempat, maka kami tidak sempat bertemu. Kami hanya melihat rumah jemaat tersebut dari luar.
yang mengurusnya. Sekitar 4 tahun yang lalu, saudara Hery, jemaat dari Labuan yang pindah kerja ke Miri mempunyai peranan yang besar. Dia dan Saudara Afei adalah karyawan perusahaan minyak danmereka sangat aktif dalam melayani mimbar. Bersama saudari Rose (putri Diaken Ho) dan sejumlah jemaat sejak tahun 2006 menyewa sebuah ruko di lantai dua dengan harga sewa per bulan 600 RMB (sekitar Rp.1,8 juta ).
Gereja terakhir yang kami kunjungi adalah gereja Brunei. Ketika masih di Miri kami sudah mencari informasi apakah mobil mini bus bisa diizinkan masuk. Informasi yang kami terima berbeda-beda dan simpang-siur. Akhirnya, kami nekad mencoba menuju ke perbatasan Sungai Tujuh, yang jaraknya memang tidak terlalu jauh, hanya sekitar satu jam. Di perbatasan kami sudah dicegat petugas Angkutan Jalan Raya(DLLAJR - Indonesia). Petugas itu berkata bahwa setiap mobil yang boleh masuk ada lah yang bermuatantidak lebih dari 10 orang. Sedangkan mobil kami terdiri dari 16 orang. Jadi hanya orang yang boleh masuk, tetapi mobil tidak. Saat itu pendeta teringat akan seorang jemaat di Pontianak, yaitu Sdr. Julianto - alias Aweng - yang bekerja di perusahaan kosmetik di Brunei. Melalui telepon seluler pendeta bertanya apakah dia bisa menjemput rombongan sebanyak 13 orang di perbatasan. Sdr. Aweng menjawab bisa. Maka dia mengajukan cuti setengah hari pada atasannya. Kemudian diinformasikan ke salah seorang jemaat pensiunan perminyakan, Bapak Chen Yit Fa, bahwa ada 12 orang jemaat Pontianak dan seorang diaken, yaitu Dk. Titus yang minta
BAHTERA 11
dijemput di perbatasan. Di Pos Lintas Batas Imigrasi Brunei kami diajukan berbagai pertanyaan. Dan satu jam kemudian muncul tiga mobil dan kami diajak berkunjung ke GYS Brunei. GYS Brunei sudah berdiri selama sekitar 50 tahun di negara Islam ini. Awalnya jumlah jemaat cukup banyak, tapi umumnya tidak bisa menjadi warga negara, maka tidak sedikit jemaat berimigran ke Kanad Gereja (kemah doa) pertama yang dikunjungi adalah di daerah Kuala Belait. Itu merupakan lantai bawah rumah Sdr. Hiu Tung Fok, yang sejak tahun 1977 telah dipersembahkan menjadi tempat ibadah. Rumah itu terletak di kompleks perumahan orang Tionghoa. Jika tidak ditunjukkan oleh jemaat setempat, kami pasti tidak dapat menemukannya karena di sana tidak terpasang papan nama gereja. Di negeri Jiran itu kegiatan ibadah dilarang. Sdr. Chen Yit Fa dan Sdr. Hiu Tung Fok (jemaat yang telah berusia sekitar 60-an dan 70-an) serta Aweng membawa 3 mobil untuk mengantar kami ke gereja kedua yang letaknya di pusat perdagangan. Kedua saudara ini bercerita kepada kami tentang suka-duka berkebaktian di Brunei. Kebaktian tidak dapat dilakukan dengan bebas dan terbuka. Gereja tidak akan mendapat izin, apalagi memasang papan nama. Jika ketahuan
12 BAHTERA
mengadakan kegiatan ibadah, maka jemaat akan mendapat masalah besar. Gereja (kemah doa) kedua yang kami kunjungi di Bandar Sri Begawan ternyata telah membeli satu ruko berlantai tiga. Lantai dasar disewakan untuk berdagang, Lantai tiga disewakan ke sebuah yayasan. Dan gereja ada di lantai dua tanpa papan nama, sehingga sepintas nampak seperti tempat tinggal. Ruang kebaktian disekat kedap suara dan berpintu dua lapis, Jemaat yang ingin datang berkebaktian tidak boleh langsung masuk atau berbondong-bondong, tetapi harus satu per satu, maksimal dua orang sekaligus. Tempat kebaktian di lantai dua itu selalu dalam keadaan tertutup. Jemaat yang ingin masuk harus menelepom dulu dari bawah. Setelah mengetahui nama jemaat, pintu baru dibuka. Ruangan ditata tidak mirip tempat ibadah tapi lebih seperti tempat pertemuan. Di sana tidak ada mimbar dan bangku panjang, juga bantal doa. Yang ada hanya papan tulis dan bangku untuk mahasiswa. Sepintas ruangan itu mirip ruang
rapat. Ini untuk mengantisipasi jika ada yang melapor. Seusai kebaktian, jemaat juga harus keluar satu per satu agar tidak menimbulkan masyarakat sekitarnya. Dalam suasana mencekam seperti itu iman jemaat Brunei tetap teguh dan tetap menjalankan ibadah Sabat. Umumnya pendeta yang melayani berasal dari Sabah. Dan karena sistem negara yang seperti itu menyebabkan perkembangan iman orang Kristen agak terhambat. Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Diaken Titus yang telah bersedia memandu perjalanan kami dari Kuching hingga Brunei. Perjalanan kami yang didampingi oleh warga Malaysia sangat membantu, terutama dalam hal pengurusan administrasi dan booking hotel. Beliau juga banyak bercerita tentang gerejagereja di Malaysia Timur dan Brunei. Yang paling membantu kami adalah karena dia punya ID card (sejenis KTP). Dengan kartu itu kami dapat mengisi penuh bahan bakar. Jika tidak kami hanya diizinkan mengisi 20 liter, padahal perjalanan yang jauh memerlukan bahan bakar yang tidak sedikit. Dan yang terutama adalah kunjungan gereja seperti ini ternyata dapat mempererat tali persaudaraan kita di dalam Tuhan Yesus. Haleluya, Amin.
GYS di Miri
beritagereja Peserta
Persekutuan Akwila-Priskila (Pasutri) GYS Sunter
Kesehatan yang Baik untuk
untuk Awal Tahun Baru yang Baik
P
Puji syukur kepada TUHAN untuk mengawali tahun baru 2011, Persekutuan Pasangan Suami istri - Akwila-Priskila - GYS Sunter mengadakan acara seminar kesehatan di ruang serbaguna GYS Sunter pada hari Minggu, 30 Januri 2011. Kegiatan ini mendapat dukungan dari laboratorium klinik “Pathlab Indonesia”. Acara ini dihadiri sekitar 30 orang, dengan dua dokter sebagai pembicara utama yang membahas mengeSuasana seminar nai penyakit degeneratif “Penyakit jantung, darah tinggi, gula” dan “kanker serviks”. Acara ini sangat bermanfaat karena selain mendapat penjelasan seputar penyakit dan pencegahannya, peserta juga mendapat kesempatan untuk interaksi tanya jawab sehingga dapat menambah wawasan dan Games kelereng bergilir pengetahuan. [WA]
Pemeriksaan Mengukur Mass Body Index
BAHTERA 13
beritagereja
Ayo, Semangat di Dalam Tuhan!
Puji syukur kepada TUHAN! Setelah hampir setengah tahun tidak diadakan, akhirnya Gereja Yesus Sejati Solo kembali mengadakan acara kebaktian gabung an Mezbah Keluarga pada tanggal 31 Januari 2011 di Gedung Serbaguna Gereja Yesus Sejati Solo (bekas aula). Acara ini sebenarnya selalu diadakan setiap 3 bulan sekali, tapi karena dari ketua Komite Mezbah Keluarga ( Persekutuan Berbasis Keluarga ) belum memilih para anggota dan seksi untuk membantu, maka Komite Mezbah ini jadi sempat terhenti. Berikut adalah susunan Komite Mezbah Keluarga yang terpilih, Ketua: Ibu Sutris Wartini
14 BAHTERA
(Ibu. Chandra), Wakil: Johan, Sie. Pujian: Karlina, Sie. Firman Tuhan: Ficky, Sie. Acara: Ibu Ruth Nining, Sie. Sibuk: Marwati. Tugas dari sie. Pujian dan Firman Tuhan hanya mencari siapa yang akan memimpin pada setiap acara kebaktian gabungan Mezbah Keluarga/PBK. Acara Kebaktian Gabungan Mezbah Keluarga ini diikuti oleh semua anggota di 8 daerah, yaitu: Mezkel. Prayunan, Mezkel. Purwopuran, Mezkel. Rejosari, Mezkel. Pucang Sawit, Mezkel. Sorogenen, Mezkel. Kandang Sapi, Mezkel. Mojosongo, Mezkel. Bororejo. Adapun jumlah pesertanya kira-kira 73 orang, termasuk para orang tua, pemuda, anak-anak, dan para simpatisan. Acara ini bertujuan untuk saling memperhatikan anggota mezbah keluarga yang ada di Gereja Yesus Sejati Solo. Acara ini dimulai pukul 18.30 WIB dan diawali dengan puji-pujian yang dipimpin oleh Sdri. Karlina. Para jemaat dan simpatisan menyanyi memuji nama TUHAN dengan penuh semangat dan sukacita. Pk. 19.00 Pdt. Yakobus Haryo mulai membagikan kesaksian Firman Tuhan yang
UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS.
Kebaktian Gabungan Mezbah Keluarga Solo 2011
bertema “Persekutuan di dalam ROH “ – ( Kis. 2:42 ; Fil. 2: 3-5,6-8 ). Melalui Firman Tuhan ini dapat diambil sebuah pengajaran yang sangat berharga di mana kita selalu diingatkan agar tidak mementingkan diri sendiri dan menuruti ego kita. Sebaliknya, kita harus bisa selalu rendah hati dalam melakukan pelayanan atau pun persekutuan di dalam Tuhan (Roh). Kemudian acara dilanjutkan dengan games seru yang dipimpin oleh Sie. Acara: Ibu Ruth Nining dan dibantu oleh wakil komite mezbah: Johan. Acara berlangsung sangat seru, rame dan meriah. Semua peserta dengan sangat antusias mengikuti acara ini, bahkan para orang tua, pemuda, dan diaken pun ikut ambil bagian. Walaupun acara ini hanya berdurasi 20 menit, tapi para anggota Mezbah Keluarga mendapatkan sebuah kebahagiaan tersendiri. Setelah itu acara dilanjutkan dengan acara ramahtamah bertujuan agar bisa saling memberi dan mengasihi karena setiap daerah mezbah keluarga membawa makanan ringan untuk disantap bersama-sama. Dengan berakhirnya acara ramah-tamah ini, berakhir pula acara kebaktian gabungan Mezbah keluarga. Tepat Pk. 20.30 WIB para anggota mezbah keluarga kembali ke rumah masing-masing. [Andreas Ficky M]
Sudah bisa Anda miliki, gantungan/hanging
“TJC Members On Board” Harga : @ Rp. 5.000,(hanging TJC + stiker) Bagi yang berminat dapat pesan secara kolektif melalui Sekretariat atau Kolportase gereja cabang setempat.
BAHTERA 15
beritagereja
Kebaktian Penghormatan Orang Tua GYS Banjarmasin
阿Acara potong kue di aula bawah diwakili oleh Bpk. Kodrat Syukur & Ibu Lim Ning An
阿Acara ramah tamah di
aula bawah
Kekayaan Orang Tua
G
ereja Yesus Sejati Banjarmasin mengadakan acara Penghormatan Orang Tua pada tanggal 19 Februari 2011. Batas usia yang ditetapkan di Banjarmasin adalah 65 tahun. Tahun ini jumlah peserta Penghormatan Orang Tua adalah 54 orang. Tetapi hanya dihadiri oleh 45 orang. Sebagian dari mereka berhalangan hadir karena sakit, ada juga yang sedang bepergian ke luar kota. Usia jemaat yang paling tua adalah 89 tahun yaitu Ibu Lim Ning An (Ibu Dk. Go Silas). Uniknya pada tahun ini, peserta Penghormatan Orang Tua ada terdapat ibu dan anak, Ibu Lim Ning An (usia 89 tahun) dan Ibu Go Sioe Yuan (usia 65 tahun), juga ada 6 pasangan suami isteri.
Pembagian angpao
Acara yang ditampilkan ada persembahan pujian & pembacaan puisi yang berjudul “Ku Mau Seperti Bapa”. Pujian dan puisi ini ditampilkan oleh anakanak Sekolah Kristen Kanaan Banjarmasin yang mengikuti kelas penginjilan (kita menyebutnya Sabbath School) setiap hari Sabat di Gereja Yesus Sejati Banjarmasin. Firman Tuhan yang disampaikan oleh Pdt. Nathan Dermawan mengambil tema “Kekayaan Orang Tua”. Acara tahunan ini melibatkan jemaat-jemaat. Mereka berpartisipasi tidak hanya membantu melayani Ibu-ibu dan Bapak-bapak yang sudah lanjut usia ini, tetapi juga berpartisipasi mengumpulkan dana untuk
memberi cinderamata bagi orangorang tua, para sesepuh gereja yang mereka kasihi. Kiranya kasih dari sesama jemaat kepada Saudara/i seiman mereka yang telah berusia lanjut ini dapat terus dipertahankan, tidak hanya pada acara Penghormatan Orang Tua, tetapi setiap saat. Agar kita dapat memuliakan Tuhan Yesus melalui kasih yang kita nyatakan kepada ai ul baktian dim Suasana saat ke mereka. [Lim Tjing Pey]
Pembacaan puisi berjudul Ku Mau Seperti Bapa
16 BAHTERA
Penyerahan cinderam ata
beritagereja
Kebaktian Penghormatan Orang Tua GYS Sunter
Foto bersama Pendeta dan Pengurus Majelis
Prima Di Masa Tua Sabtu 26 Februari 2011 Gereja Yesus Sejati Sunter, mengadakan acara rutin tahunan kebaktian penghormatan orang tua, acara ini bertujuan untuk mengingatkan kita yang lebih muda untuk selalu mau menghargai dan menghormati orang tua kita. Acara dimulai dengan kata sambutan dari ketua acara yaitu Dkn. Lukman Sanjaya, dan firman Tuhan oleh Pdt. Barnabas Sutrisna, selesai ibadah juga ada kata sambutan dari perwakilan orang tua yaitu ibu Sim Siu Ing (ibu dari Dk. Kristian Tulus). Berikut ini nama dan usia peserta orang tua GYS Sunter : 1. Chandra Tulus, usia 78 thn (pria) 2. Slamet Tjahjono, usia 75 thn (pria) 3. Rusmin Kurniawan, usia 74 (pria) 4. Liong Si Yung, usia 70 thn (pria) 5. Ho Goet Fong, usia 80 (wanita) 6. Tjung Nyuk Tjhin, usia 88 thn (wanita) 7. Huang Suei Lien, usia 81 thn (wanita) 8. Lim No Na, usia 79 thn (wanita) 9. Dks.Dorkas Hioe, usia 76 thn (wanita) 10. Wong Soei Lan, usia 75 thn (wanita) 11. Grace Juliatanti, usia 75 thn (wanita) 12. Sunarsih, usia 74 thn (wanita) 13. Tjong Chuei Hwa, usia 72 thn (wanita) 14. Rita Djuwita, usia 70 thn (wanita) 15. Sim Siu Ing, usia 70 thn (wanita) 16. Liu Hui Cen, usia 70 thn (wanita) Acara juga dimeriahkan dengan menampilkan nyayian dari anak anak sekolah minggu. Penutup acara diadakan penyerahan bingkisan dan ramah tamah. [Tedja Iwan]
Peserta tertua POT GYS Sunter, Ibu Tjung Nyuk Tjhin
Ibu Sim SIu Ing Persembahan pujian dari Kelas Indria
Persembahan pujian dari Kelas Madya
BAHTERA 17
tanyajawab
Oleh : Pnt. Hsieh Tsun Tao t j
Bagaimana kita berpuasa? Perlu berapa lama jangka waktunya?
Berdasarkan Alkitab, berpuasa itu adalah tidak makan dan tidak minum (Ul 9:9; Ez 4:16). Yunus 3:5 berkata “berpuasa tidak makan”, tetapi apakah juga melarang untuk minum? Ayat 7 berkata “juga tidak boleh minum”. Karena itu berpuasa termasuk tidak minum. Dalam doa puasa ada 3 hal yang harus diperhatikan. 1. Bukan hanya memperhatikan bentuk , yang berarti hanya puasa saja tanpa berdoa. Yang harus diingat bahwa ketika kita sangat letih dan lelah, justru saat itulah kita sangat perlu berdoa dengan sungguh-sungguh. 2. “Meratap di hadapan Tuhan” (Ez 8:21). Dalam terjemahan lain, merendahkan hati di hadapan Tuhan. Artinya, melihat diri dengan jelas, bersikap rendah hati dan merasa diri tidak layak (Mzm 8:4), bahkan merasa sebagai orang yang paling lemah dan perlu pertolongan (2Kor 12:8-10) 3. Jangan menunjukkan pada semua orang bahwa kita sedang berpuasa (Mat 6:16-18). Tujuan mengapa kita berpuasa harus jelas dan harus memohon sungguhsungguh dari dalam hati, bukan sebaliknya, kita dengan sombong memamerkan kesalehan kita. Berapa lama jangka waktu kita berpuasa? Kita dapat menentukannya sendiri, apakah mau berpuasa satu kali makan, satu hari, atau tiga hari. Kita juga dapat menentukan apakah mau berpuasa setengah hari dari makan pagi sampai siang atau puasa satu hari penuh. Untuk doa puasa, waktu doa yang paling pendek adalah 30 menit atau 1 jam. Dalam berpuasa harus sering berdoa, tidak boleh putus-asa. Daud berkata: “Aku sangat menantinantikan Tuhan dan Ia mendengar
18 BAHTERA
teriakku minta tolong.” (Mzm 40:1) “Sabar menanti Tuhan” artinya selamanya tidak putus-asa, sebab “segala sesuatu ada waktunya” (Pkh 3:1). Tuhan yang menentukan waktu-Nya. Tuhan Yesus pernah berkata dalam perumpamaan tentang permohonan seorang janda, yaitu “Senantiasa berdoa, tidak putus-asa” (Luk 18:1-8). Dalam kehidupan sehari-hari saja kita senantiasa berdoa, apalagi ketika kita sedang berdoa puasa.
t j
Mengapa Tuhan menetapkan hari Sabat?
Tuhan Yesus berfirman : “Hari Sabat diadakan untuk manusia”. (Mrk 2:27). Tuhan pasti mempunyai tujuan, itulah sebabnya kita harus menguduskan Hari Sabat. Secara singkat hal ini dijabarkan sebagai berikut: 1. Mengingat anugerah Tuhan menjadikan alam semesta “Ingat dan kuduskanlah hari Sabat.” Ini adalah hukum ke empat dari sepuluh perintah Tuhan (Kel 20:8). Selama enam hari Yehovah menciptakan langit, daratan, lautan dan segala makhluk dan hari ke tujuh adalah hari perhentian. Jehovah memberkati hari Sabat yang ditetapkan sebagai hari kudus (Kel 20:11; Kej 2:1~3). Kita tahu bahwa kita harus menguduskan hari Sabat untuk mengingat bahwa Tuhan telah menciptakan alam semesta dan segala isinya. Bangsa pilihan dalam perjanjian lama harus mengingat anugerah ini dan kita sebagai umat pilihan perjanjian baru, lebih harus lagi. 2. Mengingat anugerah terbesar yaitu keselamatan Musa berkata kepada bangsa Israel bahwa Tuhan memerintahkan mereka untuk menguduskan hari Sabat, mengingat bahwa mereka pernah menjadi budak di Mesir dan bagaimana tangan Tuhan yang
berkuasa terulur untuk memimpin mereka keluar (Ul 5:15). Maksud dari semuanya ini adalah bahwa ketika mereka menjadi budak, selama bertahun-tahun mereka menjadi kuli. Jika bukan Tuhan yang membawa mereka keluar, bagaimana mungkin mereka dapat menguduskan hari Sabat? Meski kita belum pernah menjadi budak di Mesir, akan tetapi itu mempunyai makan rohani: kita dulu hidup sebagai budak dosa di bawah kuasa si jahat, kita sama sekali tidak mengenal perhentian dalam Kristus (Yoh 8:34; Rom 7:14~24); sampai saat Tuhan menebus dosa-dosa kita, barulah kita menikmati anugerah (Rom 8:2; Kis 26:18). Oleh karena itu, hari ini kita menguduskan dan memegang hari Sabat demi mengingat anugerah keselamatan dari Tuhan. 3. Menikmati kemurahan Tuhan Firman Tuhan memberitahukan, sama seperti Tuhan memegang hari Sabat pada hari ke tujuh, pada hari tersebut anak-anak bangsa Israel, budak, ternak, bahkan pada pengungsi di dalam kota juga tidak boleh melakukan pekerjaan (Kel 20:10; 23:12). “Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ke …….” Dalam proses penciptaan dunia dan alam semesta, perkataan ini diulang-ulang sebanyak enam kali (Kej 1:5,8,13,19,23,31). Kejadian ini mengingatkan kita bahwa petang hari adalah saat untuk beristirahat dan pagi hari adalah saat untuk bekerja. Bukan hanya itu, selama 7 hari dalam seminggu, 6 hari adalah saat untuk bekerja, sedangkan hari ketujuh adalah hari untuk datang kepada Tuhan, memegang hari Sabat. Pekerjaan apapun tidak boleh dilakukan (Kel 20:8~10). Pada waktu kerja, kita harus bekerja dengan giat, tetapi pada waktu istirahat, kita harus lepas dari seluruh kegiatan. Ini merupakan kemurahan Tuhan yang memberikan manusia istirahat dari seluruh kegiatan kita.
Apabila kita melanggarnya dengan bekerja lembur terus pada malam hari dan tidak beristirahat pada hari Sabat, maka suatu hari kita pasti jatuh sakit dan tidak dapat bekerja lagi. Saat di mana kita seharusnya masih bekerja, tetapi kita tidak dapat bekerja dan kita juga tidak dapat kembali ke masa lalu. Sungguh menderita! Masa kita bekerja sama panjangnya dengan masa hidup kita. Jika kita hidup hingga usia 90 tahun
lebih dan tubuh kita masih kuat, pasti masih banyak pekerjaan yang dapat kita lakukan. Pada hari Sabat, bukan hanya bangsa pilihan Tuhan tidak perlu bekerja, bahkan pada budak dan ternak harus beristirahat. Apabila tidak ada hari Sabat maka mereka akan lebih lelah lagi karena tiap hari harus bekerja. Maka bagi para budak laki-laki dan perempuan hari Sabat yang Tuhan tentukan adalah kemurahan dari
Tuhan. Ternak tentu tidak mengerti apa makna hari Sabat, akan tetapi setidaknya mereka tahu bahwa dari matahari terbenam sampai keesokan harinya, selama satu hari tidak perlu bekerja. Dari kenyataan ini jelas bahwa Tuhan juga memperhatikan kelemahan orang-orang kecil seperti para budak laki-laki dan perempuan, bahkan para ternak juga mendapat bagian.
Salah satu sasaran Gereja Yesus Sejati Indonesia tahun 2010-2013 adalah Adanya Peningkatkan Kualitas Kehidupan Rohani Jemaat. Untuk mendukung hal tersebut, kunjungi dan manfaatkan bahan-bahan makanan rohani di situs jemaat Gereja Yesus Sejati,
klik
http://id.tjc.org
UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS.
Ada apa di situs Jemaat Gereja Yesus Sejati ?
BAHTERA 19
infoproduk/acara
PEMBANGUNAN GYS KOPO BANDUNG Kondisi GYS Cabang Kopo saat ini : 1. Kapasitas tempat ibadah utama (aula) hanya cukup untuk menampung ± 50 orang, karena pertumbuhan jumlah jemaat, pada waktu ini jumlah yang hadir untuk kebaktian di aula sudah lebih dari 60 orang (kebaktian sabat rutin) 2. Jumlah jemaat yang hadir saat kebaktian istimewa atau Perjamuan Kudus, lebih dari 100 orang dewasa dan anak-anak. 3. Kondisi ruangan-ruangan pendukung juga semakin tidak memadai dan harus segera dilakukan perbaikan-perbaikan. • Pertumbuhan jumlah anak-anak dalam ibadah Sekolah Sabat, menyebabkan kondisi ruang kelas untuk anak- anak semakin sesak. Perlu penambahan jumlah ruang untuk anak kelas Tunas Muda dan Remaja. • Perlu untuk menyediakan ruang pastori. • Perlu ruangan untuk kegiatan rapat peng urus atau guru. • Perlu ruangan publik untuk kegiatan-kegiatan di dalam gereja : ruangan untuk ramah tamah jemaat, acara anak-anak, acara persekutuan umum dan lain-lain. 4. Perkembangan kondisi lingkungan di sekitar GYS Kopo saat ini, dimana pertumbuhan jumlah penduduk dan sosial masyarakatnya sangat potensial untuk mengembangkan penginjilan dan penggembalaan jemaat. 5. Kondisi bangunan sebelah yang telah dibeli sejak tahun 2009 dan perlu renovasi supaya siap pakai untuk kegiatan gereja. Hal-hal inilah yang menjadi dasar pemikir an untuk menjalankan pembangunan GYS Kopo saat ini. Oleh karena itu, segenap pengurus, jemaat dan panitia pembangunan Gereja Yesus Sejati Cabang Kopo meminta dukungan dalam doa dan dana secara gotong royong kepada seluruh jemaat Gereja Yesus Sejati. Tuhan Yesus memberkati, Amin.
Persembahan dana dapat disalurkan melalui: BCA KCP Taman Kopo Atas Nama : Gereja Yesus Sejati No. Rekening : 379-3002-421 Total dana yang dibutuhkan untuk pembagunan sebesar Rp 1,8 milyar (pembagunan 2 lantai & interior)