Optimalisasi Penggunaan Dua Merek Semen| Heri Sujatmiko
OPTIMALISASI PENGGUNAAN DUA MEREK SEMEN YANG BERBEDA PENGARUHNYA TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR DAN BIAYA UNTUK PEMBUATAN MORTAR DENGAN BERBAGAI VARIASI PROPORSI CAMPURAN YANG BERBEDA Heri Sujatmiko Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi
ABSTRAKSI Semen merupakan bahan pengikat hidrolis yang mengeras jika dicampur dengan air dalam jumlah tertentu; sedangkan kuat tekan yang dihasilkan dipengaruhi oleh komposisi merek semen itu sendiri. Antara merek semen satu dengan yang lain memiliki daya ikat masingmasing yang akan menghasilkan perbedaan kuat tekan mortar. Secara rasional kualitas semen yang baik memiliki daya rekat dan kuat tekan yang tinggi, sehingga perlu dibuktikan secara ilmiah. Tujuan dari peneltian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh perbedaan kekuatan antara semen yang satu dengan yang lain. Berdasarkan hasil uji laboratorium tentang kuat tekan mortar secara urut dapat diketahui perbedaan sebagai berikut: Campuran 1: Gresik 197,13 Puger 154,71; Campuran 2: Gresik 163,26 Puger 124,09; Campuran 3: Gresik 98,36 Puger 85,8; Campuran 4: Gresik 89,52 Puger 68,81; dan mendapatkan selisih biaya sebesar Rp 2.330 atau sebesar 6,4%. Kata Kunci: Semen, Kuat Tekan, Biaya
PENDAHULUAN Latar Belakang Mortar adalah campuran yang terdiri dari agregat halus (pasir), bahan pengikat (kapur, semen portland, tanah liat), dan air. Mortar berfungsi sebagai pengikat bagian non struktural. Mortar digunakan untuk konstruksi yang bersifat struktural, misalnya pada bangunan pondasi, dan digunakan pada konstruksi yang bersifat non struktural, misalnya pada spesi untuk pasangan batu bata. Komposisi mortar bisa berubah dan dapat divariasi berdasarkan untuk apa mortar tersebut dipergunakan. Mengingat pentingnya mortar sebagai bagian dari kontruksi yang memikul beban, maka standar spesifikasi mortar mengacu pada kuat tekannya, yaitu kemampuan mortar dalam menerima beban. Sama halnya dengan beton, kekuatan tekan mortar dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor air semen dan kepadatan, jenis semen, jumlah semen, sifat agregat, dan jumlah umur mortar. 35
Spectra
Nomor 24 Volume XII Juli 2014: 35-47
Dalam penelitian ini, bahan dasar mortar yaitu semen dan pasir. Semen yang digunakan mempunyai karateristik dan kuat tekan yang berbeda, sehingga perlu diuji untuk mengetahui perbedaan dari kedua semen. Semen yang digunakan dalam pembuatan benda uji kali ini adalah semen berasal dari gunung kapur Puger (Jember) dan gunung kapur Gresik (Gresik). Semen dari Jember ini masih baru berproduksi, maka penelitian ini membandingkan semen produksi baru dari Jember dengan semen dari Gresik yang sudah lama digunakan. Mortar dalam campuran biasa menggunakan perbandingan 1:6 (semen:pasir). Namun, perbandingan yang diambil dalam penelitian ini adalah variasi 1:6, 1:5, 1:4, dan 1:3 untuk mengetahui perbedaan kuat tekan dan pengaruhnya terhadap biaya. Rumusan Masalah Sehubungan dengan latar belakang tersebut di atas, maka dirumuskan permasalahan penelitian, yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimana hasil uji karakteristik dari kedua merek semen yang berbeda? 2. Bagaimana hasil kuat tekan mortar dari kedua semen pada proporsi campuran dan fas yang sama? Batasan Masalah Demi mendapatkan hasil yang valid, penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut: 1. Penelitian hanya membandingkan karateristik dan kuat tekan dari dua semen yang berasal dari daerah Puger dan Gresik. 2. Benda uji yang dipakai hanya mortar. 3. Agregat halus (pasir) digunakan pasir dari Lumajang. 4. Proporsi campuran yang dipakai adalah 1:3, 1:4, 1:5, 1:6 (semen:pasir). 5. Pengujian kuat tekan mortar dilakukan pada hari ke-28. 6. Setiap proporsi campuran dilakukan benda uji sebanyak 25 buah. 7. Tidak meneliti unsur kimia dari semen. Tujuan Penelitian Adapun hasil yang akan didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui hasil uji karakteristik dari kedua merek semen yang berbeda. 2. Mengetahui hasil kuat tekan mortar dari kedua semen pada proporsi campuran dan fas yang sama.
36
Optimalisasi Penggunaan Dua Merek Semen| Heri Sujatmiko
Manfaat Penelitian Dengan mengetahui karateristik dan kuat tekan dari kedua merek semen yang berasal dari Puger dan Gresik tersebut, maka dapat dijadikan informasi kepada masyarakat agar lebih biasa menggunakan semen sebagai bahan konstruksi yang sesuai dengan kemampuan semen.
TINJAUAN PUSTAKA Mortar Menurut SNI 03-6825-2002 mortar didefinisikan sebagai campuran material yang terdiri dari agregat halus (pasir), bahan perekat (kapur, tanah liat, semen portland), dan air dengan komposisi tertentu. Adapun macam mortar adalah: 1. Mortar lumpur (mud mortar), yaitu mortar dengan perekat tanah. 2. Mortar kapur, yaitu mortar dengan bahan perekat kapur. 3. Mortar semen, yaitu mortar dengan bahan perekat semen. Kuat Tekan Mortar Kuat Tekan Mortar untuk mengetahui perbandingan kuat tekan mortar dengan varian berbeda, perhitungan kuat tekan mortar menggunakan rumus: F’m = P / A ......................................................................................... Dimana: F’m P A
(1.1)
= kuat tekan mortar (Mpa) = Beban maksimum Total (N) = Luas permukaan yang dibebani (mm)
Faktor-faktor yang sangat mempengaruhi kuat tekan dan kuat tarik lentur mortar diantaranya adalah air semen, jumlah semen, umur mortar, dan sifat agregat. Gradasi Agregat Halus Gradasi agregat ialah distribusi dari ukuran agregat. Berdasarkan standar pengujian ASTM C 109 dan SNI 15-2049-2004, agregat halus yang dipergunakan untuk campuran pembuatan benda uji kuat tekan mortar adalah pasir dengan gradasi lolos ayakan no. 16 (1,18 mm), no. 20 (850 μm), no. 30 (600 μm), no. 40 (425 μm), no. 50 (300 μm), dan no. 100 (150 μm).
37
Nomor 24 Volume XII Juli 2014: 35-47
Spectra Tabel 1. Analisa Ayakan Lubang ayakan inci (mm) 2 (50) 1 1/2 (37,5) 1 (25,0) ¾ (19,0) ½ (12,5) 3/8 (9,5) No.4 (4,75) No.8 (2,36) No.16 (1,18) No.30 (0,6) No.50 (0,3) No.100 (0,15)
Persentase Berat Butir Lolos Ukuran Maksimum Agregat 2 in. 1,5 in. 1 in. 0,75 in. 95-100 100 95-100 100 25-70 95-100 100 35-70 90-100 10-30 26-60 10-30 20-25 0-5 0-5 10-30 0-10 0 0 0-5 0-5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Agregat halus 100 95-100 80-100 50-85 25-60 10-30 2-10
Sumber: SNI 15-2049-2004
Kadar Air Agregat Halus Kandungan air yang terdapat pada suatu agregat (di lapangan) perlu diketahui untuk menghitung jumlah air yang diperlukan dalam campuran mortar dan untuk mengetahui berat satuan agregat. Keadaan yang dipakai sebagai dasar perhitungan adalah agregat kering tungku dan jenuh kering permukaan (SSD) karena konstan untuk agregat tertentu. Atamb = ((K – Kssd)/100) x Wag .............................................................. dimana: Atamb K Kssd W ag
(1.2)
: air tambahan dari agregat, dalam liter : kadar air di lapangan, dalam % : kadar air jenuh kering muka/SSD, dalam % : berat agregat jenuh kering muka/SSD, dalam kg
Sedangkan kadar air dalam pasir dapat diukur dengan cara sebagai berikut: Kadar air = ((berat semula – berat kering)/berat kering) x 100 ........
(1.3)
METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboraturium Teknologi Beton Fakultas Teknik Sipil Universitas17 Agustus 1945 Banyuwangi. Penelitian ini dilakukan mulai September - Nopember 2013 mulai dari persiapan bahan sampai penelitian selesai.
38
Optimalisasi Penggunaan Dua Merek Semen| Heri Sujatmiko
Desain Campuran Mortar Desain campuran mortar dilakukan untuk membuat komposisi benda uji mortar (semen, pasir, air). Perhitungan desain campuran dilakukan pada empat proporsi campuran, yaitu 1pc:3ps, 1pc:4ps, 1pc:5ps, dan 1pc:6ps, adalah sebagai berikut: 1. Proporsi campuran 1 = 1pc : 3ps = 5 kg semen : 15 kg pasir 2. Proporsi campuran 2 = 1pc : 4ps = 3,5 kg semen : 15 kg pasir 3. Proporsi campuran 3 = 1pc : 5ps = 3 kg semen : 15 kg pasir 4. Proporsi campuran 4 = 1pc : 6ps = 2,5 kg semen : 15 kg pasir
HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang didapat adalah hasil dari pengujian di Laboraturium. Pengolahan data tersebut dilakukan guna menganalisa hasil pengujian dan mengambil kesimpulan dari serangkaian pengujian yang telah dilakukan. Data Hasil Pengujian Setelah melakukan pengujian material, didapatkan data material yang nantinya dibuat benda uji mortar. Data-data tersebut adalah sebagai berikut: Berat Jenis Semen Hasil pengujian berat jenis yang dilakukan di laboratorium didapat nilai sebagai berikut: Tabel 2. Analisis Pengujian Berat Jenis Semen No. 1 2
Jenis Pengujian Berat Jenis Semen Puger Berat Jenis Semen Gresik
Rata-rata 2,90 3,26
Sumber: Hasil Uji Laboratorium, 2014
Berat Volume Semen Hasil pengujian volume semen yang dilakukan di laboratorium didapat nilai sebagai berikut: Tabel 3. Analisis Pengujian Berat Volume Semen No. 1 2
Jenis Pengujian Berat Volume Semen Puger Berat Volume Semen Gresik
Dengan Rojokan 1,192 1,201
Tanpa Rojokan 1,208 1,215
Rata-rata (gr/cm3) 1,200 1,208
Sumber: Hasil Uji Laboratorium, 2014
39
Nomor 24 Volume XII Juli 2014: 35-47
Spectra Kehalusan Semen
Tabel 4. Analisis Pengujian Kehalusan Semen No. 1 2
Jenis Pengujian Kehalusan Semen Puger Kehalusan Semen Gresik
Rata-rata (%) 0,114 0,081
Sumber: Hasil Uji Laboratorium, 2014
Agregat Halus Pengujian agregat halus dilakukan untuk mendapatkan data yang nantinya dipakai. Berikut ini adalah hasil pengujian hasil pengujian agregat halus secara menyeluruh. Tabel 5. Analisis Pengujian Agregat Halus No. 1 2 3 4 5 6
Jenis Pengujian Modulus Kehalusan Berat Jenis Berat Volume Kelembaban Air Resapan Kadar Lumpur
Rata-rata 313,23 2,825 1,243 gr/cm³ 5,58% 10,86% 4,53%
Sumber: Hasil Uji Laboratorium, 2014
Rencana Desain Campuran Mortar Sebelum tahap pengecoran atau pembuatan benda uji, perlu dilakukan adanya perencanaan campuran mortar dan mengetahui kebutuhan air yang harus dicampurkan dalam campuran tersebut. Berikut rincian percampuran yang akan dilakukan: Kelembaban pasir = 5,58% Resapan air pasir = 10,86% Jadi setiap desain proporsi campuran harus ditambah air sebanyak 5,28% (10,86% – 5,58%) dengan fas yang digunakan 0,5 Tabel 6. Kebutuhan Air Tiap Proporsi Campuran Proporsi campuran 1 : 3 Proporsi campuran 1 : 4 Proporsi campuran 1 : 5 Proporsi campuran 1 : 6
. 1.000 gram semen : 3.000 gram pasir . ((5,28/100)x 3) + 0,5 = 0,66 liter . 1.000 gram semen : 4.000 gram pasir . ((5,28/100)x 4) + 0,5 = 0,71 liter . 1.000 gram semen : 5.000 gram pasir . ((5,28/100)x 5) + 0,5 = 0,76 liter . 1.000 gram semen : 6.000 gram pasir . ((5,28/100)x 6) + 0,5 = 0,816 liter
Sumber: Hasil Analisis Data Uji Laboratorium, 2014
40
Optimalisasi Penggunaan Dua Merek Semen| Heri Sujatmiko
Berikut kebutuhan total proporsi campuran untuk membuat 50 buah benda uji: Tabel 7. Sampel Mortar pada Masing-masing Proporsi Campuran Semen
Jumlah Benda Uji untuk Pengujian Hari ke
Proporsi Campuran
1;3 1;4 Puger 1;5 1;6 1;3 1;4 Gresik 1;5 1;6 ∑ ( Jumlah Benda Uji )
14
21
28
10 10 10 10 10 10 10 10
10 10 10 10 10 10 10 10
10 10 10 10 10 10 10 10
Total Benda uji 30 30 30 30 30 30 30 30 240
keterangan Mortar Normal Mortar Normal Mortar Normal Mortar Normal Mortar Normal Mortar Normal Mortar Normal Mortar Normal Buah
Sumber: Hasil Perhitungan, 2014
Pengujian Kuat Tekan Mortar Pengujian kuat tekan mortar dilakukan di Laboratorium Struktur Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi. Contoh pengujian kuat tekan mortar adalah sebagai berikut: P = 5 KN = 5000N A = 50 x 50 = 2500 mm² 𝑃 Kuat tekan ( f’c) = =
𝐴 5000 2500
= 2 Mpa
Analisa Hasil Pengujian Kuat Tekan Mortar Hasil pengujian kuat tekan mortar pada penelitian ini menunjukkan bahwa kuat tekan rata-rata pada umur 14, 21, dan 28 hari dengan percobaan komposisi yang telah ditentukan adalah sebagai berikut. Tabel 8. Hasil Rata-rata Kuat Tekan Mortar Semen Puger CAMPURAN
UMUR 14
UMUR 21
UMUR 28
1:3
113,2
136,67
154,71
1:4
94,89
116,52
124,09
1:5
78,52
83,56
85,8
1:6
56,05
68,06
68,81
Sumber: Hasil Analisis Data Uji Laboratorium, 2014
41
Nomor 24 Volume XII Juli 2014: 35-47
Spectra
KUAT TEKAN
Rata-rata Kuat Tekan Puger 200
154,71 136,67 113,2
150 100
124,09 116,52 94,89 85,8 78,5283,56
50 0
68,0668,81 56,05
14 hari 21 hari
1 : 3.
28 hari
1 : 4.
1 : 5.
1 : 6.
PROPORSI CAMPURAN
Gambar 2 Grafik Rata-rata Kuat Tekan Mortar Semen Puger Tabel 9 Hasil Rata-rata Kuat Tekan Mortar Semen Gresik CAMPURAN
14 hari
21 hari
28 hari
1:3 1:4
124,64
158,2
197,13
101,56
135,88
163,26
1:5
86,42
90,87
98,36
1:6
53,12
70,9
89,52
Sumber: Hasil Analisis Data Uji Laboratorium, 2014
Rata-rata Kuat Tekan Gresik 200
197,13
KUAT TEKAN
158,2
150
124,64
163,26 135,88 101,56
100
98,36 90,87 86,42
50
89,52 70,9 53,12
0
21 hari 28 hari
1 : 3.
1 : 4.
1 : 5.
1 : 6.
PROPORSI CAMPURAN
Gambar 3. Grafik Rata-rata Kuat Tekan Mortar Semen Gresik
42
14 hari
Optimalisasi Penggunaan Dua Merek Semen| Heri Sujatmiko
Perbandingan Kuat Tekan Tabel 10. Hasil Rata-rata Kuat Tekan Mortar Semen Gresik dan Semen Puger UMUR 28
Gresik
Puger
1:3
197,13
154,71
1:4
163,26
124,09
1:5
98,36
85,8
1:6
89,52
68,81
Sumber: Hasil Analisis Data Uji Laboratorium, 2014
Perbandingan Perhitungan Biaya Untuk Pembuatan Mortar Semen Tabel 11. Hasil Perhitungan Biaya Mortar Semen Puger Memasang 1 m2 Mortar 1 pc : 3 ps Bahan Jumlah Sat Nama 7,776 kg Semen 0,023 m3 Pasir 1,200 ltr Air Tenaga 0,300 OH Pekerja 0,150 OH Tukang batu 0,015 OH Kepala tukang 0,010 OH Mandor Harga satuan pekerjaan Harga setelah dibulatkan Memasang 1 m2 Mortar 1 pc : 4 ps Bahan Jumlah Sat Nama 6,240 kg Semen 0,024 m3 Pasir pasang 1,400 ltr Air Tenaga 0,300 OH Pekerja 0,150 OH Tukang batu 0,015 OH Kepala tukang 0,010 OH Mandor Harga satuan pekerjaan Harga setelah dibulatkan
Harga (Rp) 1.200,00 118.000,00 350,00 Jumlah (I) 40.000,00 55.000,00 60.000,00 70.000,00 Jumlah (II)
Jumlah Rp 9.331,20 Rp 2.714,00 Rp 420,00 Rp 12.465,20 Rp 12.000,00 Rp 8.250,00 Rp 900,00 Rp 700,00 Rp 21.850,00 Rp 34.315,20 Rp 34.310,00
Harga (Rp) 1.200,00 118.000,00 350,00 Jumlah (I) 40.000,00 55.000,00 60.000,00 70.000,00 Jumlah (II)
Jumlah Rp 7.488,00 Rp 2.832,00 Rp 490,00 Rp 10.810,00 Rp 12.000,00 Rp 8.250,00 Rp 900,00 Rp 700,00 Rp 21.850,00 Rp 32.660,00 Rp 32.660,00
43
Nomor 24 Volume XII Juli 2014: 35-47
Spectra Memasang 1 m2 Mortar 1 pc : 5 ps Bahan Jumlah Sat Nama 5,184 kg Semen 0,026 m3 Pasir pasang 1,600 ltr Air Tenaga 0,300 OH Pekerja 0,150 OH Tukang batu 0,015 OH Kepala tukang 0,010 OH Mandor Harga satuan pekerjaan Harga setelah dibulatkan Memasang 1 m2 Mortar 1 pc : 6 ps Bahan Jumlah Sat Nama 4,416 kg Semen 0,027 m3 Pasir pasang 1,800 ltr Air Tenaga 0,300 OH Pekerja 0,150 OH Tukang batu 0,015 OH Kepala tukang 0,015 OH Mandor
Harga (Rp) 1.200,00 118.000,00 350,00 Jumlah (I) 40.000,00 55.000,00 60.000,00 70.000,00 Jumlah (II)
Jumlah Rp 6.220,80 Rp 3.068,00 Rp 560,00 Rp 10.221,92 Rp 12.000,00 Rp 8.250,00 Rp 900,00 Rp 700,00 Rp 21.850,00 Rp 32.071,92 Rp 32.070,00
Harga (Rp) 1.200,00 118.000,00 350,00 Jumlah (I) 40.000,00 55.000,00 60.000,00 70.000,00 Jumlah (II)
Jumlah Rp 5.299,20 Rp 3.186,00 Rp 630,00 Rp 9.280,08 Rp 12.000,00 Rp 8.250,00 Rp 900,00 Rp 1.050,00 Rp 22.200,00 Rp 31.480,08 Rp 31.480,00
Harga satuan pekerjaan Harga setelah dibulatkan Sumber: Hasil Perhitungan, 2014
Tabel 12 Hasil Perhitungan Biaya Mortar Semen Gresik .Memasang 1 m2 Mortar 1 pc : 3 ps Bahan Jumlah Sat Nama 7,776 kg Semen 0,023 m3 Pasir 1,200 ltr Air Tenaga 0,300 OH Pekerja 0,150 OH Tukang batu 0,015 OH Kepala tukang 0,010 OH Mandor Harga satuan pekerjaan Harga setelah dibulatkan
44
Harga (Rp) 1.500,00 118.000,00 350,00 Jumlah (I) 40.000,00 55.000,00 60.000,00 70.000,00 Jumlah (II)
Jumlah Rp 11.664,00 Rp 2.714,00 Rp 420,00 Rp 14.798,00 Rp 12.000,00 Rp 8.250,00 Rp 900,00 Rp 700,00 Rp 21.850,00 Rp 36.648,00 Rp 36.640,00
Optimalisasi Penggunaan Dua Merek Semen| Heri Sujatmiko
Memasang 1 m2 Mortar 1 pc : 4 ps Bahan Jumlah Sat Nama 6,240 kg Semen 0,024 m3 Pasir pasang 1,400 ltr Air Tenaga 0,300 OH Pekerja 0,150 OH Tukang batu 0,015 OH Kepala tukang 0,010 OH Mandor Harga satuan pekerjaan Harga setelah dibulatkan Memasang 1 m2 Mortar 1 pc : 5 ps Bahan Jumlah Sat Nama 5,184 kg Semen 0,026 m3 Pasir pasang 1,600 ltr Air Tenaga 0,300 OH Pekerja 0,150 OH Tukang batu 0,015 OH Kepala tukang 0,010 OH Mandor Harga satuan pekerjaan Harga setelah dibulatkan Memasang 1 m2 Mortar 1 pc : 6 ps Bahan Jumlah Sat Nama 4,416 kg Semen 0,027 m3 Pasir pasang 1,800 ltr Air Tenaga 0,300 OH Pekerja 0,150 OH Tukang batu 0,015 OH Kepala tukang 0,015 OH Mandor Harga satuan pekerjaan Harga setelah dibulatkan
Harga (Rp) 1.500,00 118.000,00 350,00 Jumlah (I) 40.000,00 55.000,00 60.000,00 70.000,00 Jumlah (II)
Jumlah Rp 9.360,00 Rp 2.832,00 Rp 490,00 Rp 12.682,00 Rp 12.000,00 Rp 8.250,00 Rp 900,00 Rp 700,00 Rp 21.850,00 Rp 34.532,00 Rp 34.530,00
Harga (Rp) 1.500,00 118.000,00 350,00 Jumlah (I) 40.000,00 55.000,00 60.000,00 70.000,00 Jumlah (II)
Jumlah Rp 7.776,00 Rp 3.068,00 Rp 560,00 Rp 11.404,00 Rp 12.000,00 Rp 8.250,00 Rp 900,00 Rp 700,00 Rp 21.850,00 Rp 33.254,00 Rp 33.250,00
Harga (Rp) 1.500,00 118.000,00 350,00 Jumlah (I) 40.000,00 55.000,00 60.000,00 70.000,00 Jumlah (II)
Jumlah Rp 6.624,00 Rp 3.186,00 Rp 630,00 Rp 10.440,00 Rp 12.000,00 Rp 8.250,00 Rp 900,00 Rp 1.050,00 Rp 22.200,00 Rp 32.640,00 Rp 32.640,00
Sumber: Hasil Perhitungan, 2014
Dari kedua semen tersebut terlihat bahwa biaya untuk membuat 1 m2 mortar dengan memakai Semen Puger Rp 34.310,00. Biaya sebesar ini lebih rendah dibandingkan dengan biaya pembuatan mortar memakai Semen Gresik yaitu sebesar Rp 36.640,00. Ada penurunan biaya sebesar Rp 2.330,00 atau penghematan biaya 7,6%. Biaya tersebut merupakan angka signifikan, apalagi dengan volume pekerjaan dalam sebuah proyek biasanya cukup besar.
45
Nomor 24 Volume XII Juli 2014: 35-47
Spectra
HARGA MORTAR M2
PERBANDINGAN ANALISA HARGA Rp37.000,00 Rp36.000,00 Rp35.000,00 Rp34.000,00 Rp33.000,00 Rp32.000,00 Rp31.000,00 Rp30.000,00 Rp29.000,00 Rp28.000,00
Rp36.640,00 Rp34.530,00
Rp34.310,00
Rp32.660,00
Rp33.250,00 Rp32.070,00
Rp32.640,00
Rp31.480,00
puger gresik
1 : 3.
1 : 4.
1 : 5.
1 : 6.
PROPORSI CAMPURAN MORTAR Gambar 4. Diagram Perbandingan Analisa Harga dari kedua semen
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dapat disimpulkan: 1. Pada pengujian karateristik dari kedua semen dapat disimpulkan kedua semen sudah bisa memenuhi standar SNI, sehingga keduanya layak digunakan sebagai bahan bangunan untuk pekerjaan konstruksi. 2. Dari kedua semen tersebut, Semen Gresik memiliki kuat tekan lebih tinggi dibanding dengan Semen Puger, yang paling tertinggi kuat tekan pada proporsi 1:3 yaitu 197,13 kg/cm2 Semen Gresik dan 154,71 kg/cm2 Semen Puger. 3. Dari kedua semen tersebut terlihat bahwa biaya untuk membuat 1 m2 mortar dengan memakai Semen Puger Rp 34.310. Biaya sebesar ini lebih rendah dibandingkan dengan biaya pembuatan mortar memakai Semen Gresik yaitu sebesar Rp 36.640. Terdapat penurunan biaya sebesar Rp 2.330 atau penghematan biaya 6,4%. Biaya tersebut merupakan angka signifikan, apalagi dengan volume pekerjaan dalam sebuah proyek biasanya cukup besar. Saran 1. Dengan melihat perbedaan kuat tekan kedua semen, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk komposisi dan fungsi semen. 46
Optimalisasi Penggunaan Dua Merek Semen| Heri Sujatmiko
2. Perlu dilakukan untuk penelitian berikutnya dengan menggunakan proporsi pasir yang lebih diperkecil antara perbandingan satu dengan yang lain. 3. Diperlukan perluasan penelitian kembali dengan menggunakan semua merek semen yang ada.
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 20014. Teknologi Bahan Kontruksi. Diktat Penuntun Pratikum. Laboratorium Material dan Struktur. Program Studi Teknik Sipil. Universitas Andalas. Padang. Mulyono, T. 2003. Teknologi Beton. Yogyakarta: Penerbit ANDI. SNI 03-6825-2002. Metode Pengujian Kuat Tekan Mortar Semen Portland untuk Pekerjaan Sipil. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia. SNI 03-6882-2002. Spesifikasi Mortar untuk Pekerjaan Pasangan. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia. SNI 03-1974-1990. Metode Pengujian Kuat Tekan Beton. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia. Tjokrodimuljo, Kardiyono. 1996. Teknologi Beton. Yogyakarta: Penerbit Nafiri.
47