Hama penting tanaman kacang hijau. 1. Lalat kacang (Agromyza phaseoli Coq) • Gejala awal serangannya berupa bercak2 pada keping biji (daun pertama). Bercak ini merupakan tempat dimana telur diletakkan. • Selanjutnya akan terlihat liang gerek pada keping biji atau daun pertama. • Ketika polong yang diserang gugur, larva sudah berada di dalam batang. Pada saat larva telah berada di pangkal akar, daun mulai layu dan kekuning-kuningan. • Tanaman akan mati setelah berumur 3-4 minggu. Jika tanaman tersebut dicabut, akan didapati larva, pupa, atau kulit pupa di antara akar dan kulit akar.
Lanjutan ……….lalat kacang
• Tanaman yang terserang dan masih tetap hidup menampakkan akar 2 edventif di bagian terbawah dari batang. • Lalat kacang tubuhnya kecil dan berwarna hitam mengkilap. Perkawinannya (kopulasi) biasa terjadi jam 9-10. Waktu matahari jbersinar terik lalat ini bersembunyi dalam rumput dekat tanaman kacang hijau. Lalat kacang bertelur pada pagi hari. Telurnya diletakkan pada keping biji (pada daun pertama). • Setelah telur manetas, belatungnya menggerek dan memakan keping biji atau daun sehingga terbentuk lian. Belatung ini akan terus menggerek ke tangkai daun dan masuk ke dalam batang sampai ke pangkal akar. • Kepompong atau pupanya berwarna cokelat kuning. Tiap batang tanaman yang diserang rata-rata terdapat 4-5 pupa.
Lanjutan ……….lalat kacang
• Pemberantasan: Hama ini dapat diberantas dengan Azodrin pada umur 5-6 hari setelah tanam. Penyemprotannya diulang beberapa kali sehingga dapat menekan perkembangan hama.
2. Penggerek polong (Etiella zinckenella Tr) • Gejala serangan: – Pada kulit polong berupa bercak hitam dan bila dibuka terdapat larva yang gemuk dengan kotoran2 yg berwarna hijau basah. Serangan pada polong kedua ditandai dengan satu lubang gerek yang bentuknya bundar. – Penggerek polong kacang hijau sama dengan penggerek polong pada kedelai. Larva yang baru menetas menggerek masuk ke dalam polong menuju ke bagian bawah. Larva ini memakan biji di dalam polong sampai habis, kemudian berpindah ke polong lain. Bentuk larvanya gemuk dan licin, larva yang masih kecil berwarna merah kebiruan.
3. Ulat jengkal Kedelai (Plusia chalcites Esp) • Serangan: Tanaman yang sudah agak tua dan memakan daunnya sehingga tinggal tulangnya saja.
• Ulat jengkal kedelai berwarna hijau. Bentuk dewasanya berupa kupu2. Telur kupu2 ini diletakkan berkelompok sebanyak 50 butir. Stadium telurnya selama 3 hari. Larva tersebut akan menjadi kepompong di antara daun yang dianyam menjadi satu. Stadium pupanya selama 6 hari. 4. Kepik Padi Hijau (Nezara viridula) • Kepik ini menyerang polong muda dengan mengisap isinya. Bagian yang diserang tampak berbecak hitam. Bila polong dibuka, bijinya tampak pipih tanpa isi.
Lanjutan…………….Penyakit Kepik Padi Hijau
• Kepik ini meletakkan telurnya yang berwarna kuning secara masal dipermukaan bawah daun. Kelompok telurnya 5-10 butir. Stadium telurnya selama 6 hari. Setelah telur menetas, larvanya berkumpul dipolong dalam kelompok besar. Stadium larvanya selama 30 hari. Masa pertumbuhan dari telur hingga dewasa selama 36 hari. 5. Lamprosema indica L. • Serangan: Beberapa daun teratas menggulung menjadi satu, berbentuk bundar. Selain itu pada daun juga tampak bekas gigitan. Tanda serangan seperti ini terjadi pada tanaman yang berumur 3-4 minggu.
Lanjutan…………….Lamprosema indica L.
• Bentuk dewasa dari hama ini adalah kupu2 kecil yang berwarna kecoklatan. Ulatnya hijau terang dan hidup dalam daun yang dianyam menjadi satu. Kepompongnya juga terdapat dalam anyaman daun tersebut. 6. Thrips sp • Serangan; - Hama ini menyebabkan daun menggulung ke dalam (keriting), karena sel2 bagian atasnya mengkerut. Kutu Thrips menyerang tanaman dengan mengisap cairan tanaman, sehingga mengganggu proses fotosintesis dan mengakibatkan menurunnya hasil. - Penurunan dapat mencapai 60%, bahkan tidak menghasilkan sama sekali (puso) apabila serangannya berat. Hama ini yang paling berbahaya bagi tanaman kacang hijau. Selama vase vegetatif tanaman, serangan hama ini sangat rendah.
Lanjutan…………….Thrips
• Serangan Thrips pada kacang hijau dapat dikendalikan dengan insektisida yang berbahan aktif monocrotofos atau karbaril yang diberikan dengan proteksi lengkap.
7. Kumbang Callosobruchus • Salah satu hama pascapanen kacang hijau adalah kumbang Callosobruchus maculatus yang menyerang biji. Kumbang ini meletakkan telurnya pada permukaan polong atau biji kacang hijau. Larva yang baru menetas langsung menggerek masuk ke dalam biji danj memakan kotiledon serta bagian biji lainnya. • Siklus hidup kumbang ini, pada biji kacang hijau varietas MB 129 berlangsung antara 23-28 hari. Kemampuan bertelur kumbang betina dewasa antara 40-90 butir. Persentase telur yang dapat menetas hingga menjadi dewasa sebesar 19-98%. Perbandingan antara jantan dewasa dengan betina 1:1.
Penyakit penting tanaman kacang hijau. 1. Penyakit sclerotium (sclerotium blight) • Penyebab: Cendawan Sclerotium rolfsii • Serangan: – Menimbulkan kerusakan dalam cuaca lembab (banyak hujan). – Menyerang pangkal tanaman dan merusak bagian-bagian yang lunak pada batang. – Dalam suasana lembab cepat berkembang biak, sehingga hifanya terlihat jelas menutupi bagian yang diserang. – Jika serangannya hebat dapat menimbulkan bercak-bercak pada permukaan bawah daun, terutama daun yang dekat dengan tanah. – Tanaman yang terserang penyakit ini menjadi layu kemudian mati.
2. Penyakit kudis (scab) • Penyebab:
Cendawan Elsinoe (sphaceloma) glycines (kuribayashi et kurata) Jenkins. Peny. Ini ditemukan oleh J.R. Johnson (1914) di Kuba. Waktu itu menyerang tanaman Phaseolus lunatus macrocarpus Benth (lima bean). 1932 penyakit ini dilaporkan, telah menyebar ke puerto Rico, Meksiko, Amerika Tengah, Repoblik Dominika, dan Jamaika, melalui biji yang diimpor dari kuba. Di jawa, Filipina dan Srilanka peny. Ini mula2 menyerang tanaman Canavalia.Serangan pada tanaman kacang hijau dilaporkan terjadi pada galur2 persilangan (1984). Di Indonesia penyakit ini ditemukan di 14 propinsi.
Lanjutan…………….penyakit kudis
• Serangan: – Menyerang batang, daun, polong, dan biji kacang hijau. – Serangan terparah terjadi pada polong, polong berkeriput dan pembentukan bijinya tidak normal. – Serangan pada daun menimbulkan bercak-bercak cembung dan cekung. Ukuran bercak bervariasi , diameternya 4 mm atau lebih. – Permukaan daun sebelah bawah berwrna coklat muda. – Bercak gterdapat juga diantara tulang daun. Tulang daun menjadi tebal, sehingga daun bergelombang dan mengerut (keriput) atau sobek. – Serangan pada batang menimbulkan gejala seperti kanker. Bentuk bercak eliptis (bulat panjang), memanjang searah dengan batang.
Lanjutan…………….penyakit kudis
• Pemberantasan: • Secara kimiawi dapat diberantas dengan Benlate. Dosis 2 g/l air dan disemprotkan pada umur 10, 20, dan 30 hari setelah tanam. • Selain itu bisa ditanggulangi dengan cara rotasi tanaman, sanitasi sisa tanaman sakit, dan pengaturan waktu tanam.
2. Powdery mildew • Penyebab: Cendawan Oidium sp
• Serangan: • ditandai dengan adanya serbuk berwarna putih pada permukaan daun, batang, dan kadang2 pada buah. • Daun yang terserang lama kelamaan menjadi kering.
3. Mungbean yellow mosaic virus variani • Penyebab: Virus yang ditularkan oleh lalat putih (Bemissia tabaci Gen). • Selain kacang hijau, virus ini juga menyerang ber-macam2 tanaman Leguminosae lainnya. • Serangan: • Ditandai dengan bercak kuning cerah pada daun, kadang2 seluruh daun menjadi kuning dan tanaman menjadi kerdil. • Umur bunga menjadi bertambah, polongnya sedikit, dan ukuran bijinya menjadi lebih kecil.
Lanjutan…………….penyakit Mungbean yellow mosaic virus variani
• Penanggulangan: Menanam varietas tahan, Menggunakan biji yang sehat, Rotasi tanaman., Membuang tanaman yang sakit, Memberants serangga penular.