Hak Cipta © 2016 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang Milik Negara Tidak diperdagangkan
Disklaimer: Buku Panduan Guru IPS SMALB Tunarungu ini dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013 yang dikembangkan. Buku ini disusun, ditelaah, dan direviu oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam penerapan Kurikulum 2013 yang disempurnakan. Buku Panduan Guru ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Oleh karena itu, masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.
Katalog Dalam Terbitan (KDT) Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ilmu Pengetahuan Sosial kelas X SMA-LB/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.—Jakarta. 2016 Viii, 170 hlm.: Ilus; 25 cm Untuk SMALB Kelas X Semester 1 dan 2 ISBN 978-602-358-412-3 (jilid lengkap) ISBN 978-602-358-413-0 (jilid 1) I. Ilmu Pengetahuan Sosial II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Penyusun : Muhammad Nursa’ban Penelaah : Dr. Epon Ningrum, M.Pd Layouter dan Desain Sampul : Nur Muhammad
Cetakan Ke-1, 2016 Disusun dengan huruf Bookman Old Style 12 pt
ii
Buku Panduan Guru IPS
KATA PENGANTAR Pembelajaran IPS SMALB Tunarungu kelas-X bertujuan untuk memberikan wawasan kepada siswa tentang berbagai gejala sosial, pada lingkup lokal melalui pemahaman aktivitas manusia dan interaksi sosial melalui konektivitas ruang dan waktu. Perubahan dan kesinambungan aktivitas manusia pada masa praaksara, hindu buddha, dan islam. Kehidupan manusia dalam kelembagaan masyarakat. Aktivitas ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMALB Tunarungu ini mengarahkan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran IPS, memiliki kemauan serta kemampuan untuk mencari dan memanfaatkan sumber-sumber belajar yang tersedia baik di sekolah maupun di lingkungan sekitarnya. Fokus kajiannya diarahkan pada upaya siswa memiliki kebutuhan untuk melakukan interaksi sosial, tidak menarik diri dari lingkungan sosial yang lebih luas, mengarahkan kematangan secara emosional untuk berinteraksi dengan lingkungan, dan menumbuhkan sikap, kesadaran, kepedulian, dan toleransi terhadap keragaman sosial budaya masyarakat bagi peserta didik. Pembelajaran IPS ini perlu melalui kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, serta membentuk jaringan pengetahuan yang dikuasainya secara ilmiah (scientific). Dalam pembelajaran IPS, peran guru sangat penting untuk mengarahkan, sekaligus menjadi pendorong/motivator bagi aktivitas siswa dengan berbagai kegiatan yang dicontohkan dalam buku ini. Guru dapat, bahkan sangat dianjurkan untuk memperkaya secara kreatif dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang relevan yang bersumber dari lingkungan alam, sosial, maupun budaya yang ada di sekitar siswa. Pembahasan buku ini dibagi dalam dua bagian, yaitu: BagianI, yang berisi Petunjuk Umum, dan Bagian-II, yang berisi Petunjuk Khusus. Buku Panduan Guru ini sangat terbuka, dan akan terus menerus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu, pemerintah mengundang para pembaca untuk memberikan kritik, saran dan masukan yang berharga untuk perbaikan dan penyempurnaan buku ini. Atas kontribusinya, diucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan kontribusi yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi “Indonesia Emas” seratus tahun Indonesia Merdeka pada tahun 2045. Jakarta, …………………………………… Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Anies Baswedan
SMALB Tunarungu kelas X
iii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .......................................................... iii DAFTAR ISI ..................................................................... iv BAGIAN I PETUNJUK UMUM .......................................... 1 A. PEMBELAJARAN IPS .................................................. 1. Kompetensi inti dan kompetensi dasar IPS ............ 2. Indikator Pencapaian Kompetensi ......................... 3. Materi pembelajaran ............................................. 4. Pendekatan dan model pembelajaran IPS ............... a. Pendekatan pembelajaran IPS ........................... b. Model-model pembelajaran IPS.......................... 5. Langkah-langkah pembelajaran IPS ....................... B. PENILAIAN PEMBELAJARAN IPS ................................ 1. Konsep penilaian dalam pembelajaran IPS ............. a. Karakteristik penilaian pembelajaran IPS .......... b. Teknik dan instrumen penilaian ........................ 2. Penilaian kompetens pengetahuan ......................... 3. Penilaian keterampilan........................................... C. REMEDIAL DAN PENGAYAAN .................................... 1. Remedial ............................................................... 2. Pengayaan (Enrichment) ......................................... D. INTERAKSI DENGAN ORANG TUA .............................. 1. Interaksi Secara Langsung ..................................... 2. Interaksi Secara tidak Langsung ............................
2 2 7 8 11 11 13 23 25 25 27 29 38 44 58 58 63 65 65 65
BAGIAN II PETUNJUK KHUSUS ...................................... 67 BAB I AKTIVITAS MANUSIA DI LINGKUNGAN GEOGRAFIS68 A. KOMPETINSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ............ 68 B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI .................... 69 C. PETA KONSEP ............................................................ 70 D. MATERI PEMBELAJARAN........................................... 71
iv
Buku Panduan Guru IPS
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN, PENILAIAN, PENGAYAAN, REMEDIAL, DAN INTERAKSI DENGAN ORANGTUA .... 71 1. Ruang dan Interaksi Antar Ruang .......................... 71 a. Kegiatan Pembelajaran ...................................... 71 b. Penilaian ........................................................... 76 c. Remedial ........................................................... 78 d. Pengayaan ........................................................ 79 e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik .......... 80 2. Kondisi Geografis Lingkungan Sekitar .................... 81 a. Kegiatan Pembelajaran ...................................... 81 b. Penilaian ........................................................... 86 c. Remedial ........................................................... 87 d. Pengayaan ........................................................ 87 e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik .......... 87 3. Aktivitas Manusia pad Kondisi Geografis di Lingkungan Tempat Tinggal ................................... 87 a. Kegiatan Pembelajaran ...................................... 87 b. Penilaian ........................................................... 89 c. Remedial ........................................................... 90 d. Pengayaan ........................................................ 90 e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik .......... 90 4. Potensi Sumberdaya Alam dan Manusia di Lingkungan Tempat Tinggal ............................... 91 a. Kegiatan Pembelajaran ...................................... 91 b. Penilaian ........................................................... 92 c. Remedial ........................................................... 92 d. Pengayaan ........................................................ 92 e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik .......... 93 BAB II PERUBAHAN DAN KESINAMBUNGAN AKTIVITAS MANUSIA PADA MASA PRAAKSARA, HINDU BUDDHA, DAN ISLAM ............. 94 A. KOMPETINSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ............ 94
SMALB Tunarungu kelas X
v
B. C. D. E.
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI .................... PETA KONSEP ............................................................ MATERI PEMBELAJARAN........................................... PROSES, PENILAIAN, PENGAYAAN, REMEDIAL, DAN INTERAKSI DENGAN ORANGTUA ............................... 1. Mengenal Aktivita Manusia Masa Praaksara .......... a. Kegiatan Pembelajaran ...................................... b. Penilaian ........................................................... c. Remedial ........................................................... d. Pengayaan ........................................................ e. Interaksi dengan Orangtua ................................ 2. Kehidupan Masyarakat Masa Kerajaan HinduBuddha ................................................................. a. Kegiatan Pembelajaran ...................................... b. Penilaian ........................................................... c. Remedial ........................................................... d. Pengayaan ........................................................ e. Interaksi dengan Orangtua ................................ 3. Kehidupan Masyarakat pada Masa Islam ............... a. Kegiatan Pembelajaran ...................................... b. Penilaian ........................................................... c. Remedial ........................................................... d. Pengayaan ........................................................ e. Interaksi dengan Orangtua ................................
BAB III KEHIDUPAN MANUSIA DALAM KELEMBAGAAN MASYARAKAT ...................................... A. Kompetinsi Inti dan Kompetensi Dasar ....................... B. Indikator Pencapaian Kompetensi ............................... C. Peta Konsep................................................................ D. Materi Pembelajaran ................................................... E. Proses, Penilaian, Pengayaan, Remedial, dan Interaksi dengan Orangtua ........................................................
vi
Buku Panduan Guru IPS
95 96 96 97 97 97 100 101 101 101 102 102 105 106 106 106 107 107 109 109 110 110
111 111 112 113 113 114
1. Pengertian Lembaga Sosial..................................... a. Kegiatan Pembelajaran ...................................... b. Penilaian ........................................................... c. Remedial ........................................................... d. Pengayaan ........................................................ e. Interaksi dengan Orangtua ................................ 2. Jenis-Jenis dan Aktivitas Manusia dalam Lembaga Sosial..................................................................... a. Kegiatan Pembelajaran ...................................... b. Penilaian ........................................................... c. Remedial ........................................................... d. Pengayaan ........................................................ e. Interaksi dengan Orangtua ................................ BAB IV AKTIVITAS EKONOMI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT ............................................. A. Kompetinsi Inti dan Kompetensi Dasar ....................... B. Indikator Pencapaian Kompetensi ............................... C. Peta Konsep................................................................ D. Materi Pembelajaran ................................................... E. Proses, Penilaian, Pengayaan, Remedial, dan Interaksi dengan Orangtua ........................................................ 1. Kelangkaan Sumberdaya ....................................... a. Kegiatan Pembelajaran ...................................... b. Penilaian ........................................................... c. Remedial ........................................................... d. Pengayaan ........................................................ e. Interaksi dengan Orangtua ................................ 2. Kegiatan Ekonomi .................................................. a. Kegiatan Pembelajaran ...................................... b. Penilaian ........................................................... c. Remedial ........................................................... d. Pengayaan ........................................................
SMALB Tunarungu kelas X
114 115 116 116 117 117 117 117 125 125 126 126
127 127 128 129 129 130 130 130 135 136 136 136 137 137 139 140 140
vii
e. Interaksi dengan Orangtua ................................ 3. Motif dan Prinsip Ekonomi ..................................... a. Kegiatan Pembelajaran ...................................... b. Penilaian ........................................................... c. Remedial ........................................................... d. Pengayaan ........................................................ e. Interaksi dengan Orangtua ................................ 4. Aktivitas Ekonomi dan Keberlangsungan Kehidupan Ekonomi, Sosial, dan Budaya ......................... a. Kegiatan Pembelajaran ...................................... b. Penilaian ........................................................... c. Remedial ........................................................... d. Pengayaan ........................................................ e. Interaksi dengan Orangtua ................................ DAFTAR PUSTAKA .......................................................... PROFIL PENULIS ............................................................
viii
Buku Panduan Guru IPS
140 140 140 142 144 144 144 145 145 147 148 148 149 149 152
BAGIAN I PETUNJUK UMUM
PENDAHULUAN Buku Panduan Guru Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Menengh Atas Luar Biasa (SMALB) kelas X berperan sebagai panduan dalam memudahkan dalam pemahaman
tentang
cara
membelajarkan,
penilaian,
melakukan remedi, pengayaan, serta interaksi dengan orang tua.
Bagian
petunjuk
umum
ini
mendeskripsikan
pembelajaran IPS bagi siswa tunarungu yang diuraikan lebih khusus pada petunjuk Khusus yang memfasilitasi peserta didik untuk belajar secara aktif, efisien dan efektif, sehingga mampu mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
A. PEMBELAJARAN IPS 1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPS SMALB Kelas X Mata
pelajaran
dikembangkan
IPS
berdasarkan
dalam
Kurikulum
Kompetensi
Inti
2013
(KI)
dan
Kompetensi Dasar (KD), yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut. KOMPETENSI INTI 1 ( SIKAP SPIRITUAL ) 1. Menerima, menghargai
dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya KOMPETENSI INTI 2 ( SIKAP SOSIAL ) 2. Menghargai
dan
menghayati
perilaku
jujur,
disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
2
Buku Panduan Guru IPS
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya Keterangan: -
Pembelajaran
Sikap
Spiritual
dan
Sikap
Sosial
dilaksanakan secara tidak langsung (indirect teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran Pengetahuan dan Keterampilan -
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
-
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
berfungsi
sebagai
pertimbangan
guru
dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Tabel 1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4 (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN) 3. Memahami pengetahuan 4. Mencoba, mengolah dan berdasarkan rasa ingin menyajikan dalam ranah tahunya tentang ilmu konkret (menggunakan, pengetahuan, teknologi, mengurai, merangkai, seni, budaya terkait memodifikasi, dan fenomena dan kejadian membuat) dan ranah nyata dalam kehidupan abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
SMALB Tunarungu kelas X
3
KOMPETENSI DASAR 3 3.1 Memahami aktivitas manusia dalam aspek keruangan dan waktu, konektivitas antar ruang, perubahan dan keberlanjutannya pada aspek sosial, ekonomi, budaya, dan pendidikan dalam lingkup lokal. 3.2 Memahami aktivitas manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di sekitarnya dalam bidang ekonomi (lingkup lokal). 3.3 Menjelaskan aktivitas manusia, perubahan dan keberlanjutannya pada masa praaksara, Hindu Buddha, dan Islam.
KOMPETENSI DASAR 4
4.1 Menyajikan hasil telaah aktivitas manusia dalam aspek keruangan dan waktu, konektivitas antar ruang, perubahan dan keberlanjutannya pada aspek sosial, ekonomi, budaya, dan pendidikan dalam lingkup lokal. 4.2 Menyajikan hasil telaah tentang aktivitas manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di sekitarnya dalam bidang ekonomi (lingkup lokal). 4.3 Menyajikan hasil telaah tentang aktivitas manusia, perubahan dan keberlanjutannya pada masa praaksara, Hindu Buddha, dan Islam 3.4 Memahami kehidupan 4.4. Menyajikan hasil diskusi manusia dalam alternatif tindakan nyata kelembagaan sosial, dalam mengatasi masalah ekonomi, pendidikan, yang berkaitan dengan dan budaya di kehidupan manusia dalam masyarakat sekitar kelembagaan sosial, (lokal). ekonomi, pendidikan, dan budaya di masyarakat sekitar. 3.5 Memahami aktivitas 4.5 Menyajikan hasil pengmanusia dalam dinamika amatan tentang aktivitas interaksi dengan manusia dalam dinamika lingkungan alam, sosial, interaksi dengan budaya, dan ekonomi. lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.
4
Buku Panduan Guru IPS
Materi pelajaran IPS harus dipilih dan dipilah yang mendukung terhadap pencapaian KI-1 dan KI-2. Materi yang dikembangkan dalam pencapaian KI-1, dapat dilakukan dengan cara menghargai ajaran agama dalam berpikir dan berperilaku manusia sebagai mahluk sosial sekaligus sebagai mahluk yang beragama. Guru harus turut memberikan pemahaman dan penghayatan terhadap ajaran agama yang sangat diperlukan dalam menuntut ilmu. Ilmu dan agama harus senantiasa seimbang dalam pemahamannya. Sehingga manusia yang memiliki ilmu diharapkan mempunyai agama yang baik pula. Materi
pembelajaranan
IPS
yang
mendukung
pencapaian KI-2, dapat dipilih materi yang memiliki muatan untuk membentuk perilaku hormat pada orang lain sebagai salah satu karakter bangsa yang baik, hormat pada orang tua, hormat pada guru, toleransi antar umat beragama, suku, budaya daerah, peduli terhadap sesama, saling memaafkan, tolong menolong, dan sebagainya. Sebagaimana disajikan dalam
Buku
Siswa
pembelajaran
IPS
ditujukan
untuk
memberikan wawasan yang utuh bagi peserta didik tentang berbagai gejala sosial, melalui pemahaman konektivitas ruang dan waktu beserta aktivitas dan interaksi sosial di dalamnya. Berkaitan dengan keragaman ini,
sumber daya yang
kita miliki mencakup sumber daya lokasi, sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya budaya. Dengan keragaman serta keunggulan yang ada, maka dapat dikenali keunggulan dan kelemahan masing-masing daerah
SMALB Tunarungu kelas X
5
(region)
secara
komparatif.
Keunggulan
dan
kelemahan
tersebut tentunya akan menyebabkan terjadinya dinamika pengiriman barang karena adanya pasokan di satu sisi dan kebutuhan
pada
sisi
yang
lain.
Interdependensi
antarregion/daerah secara nasional di wilayan Indonesia perlu dikaji
sehingga
Kesatuan
dapat
Republik
menunjang
bagi
menunjukkan
Indonesia
(NKRI)
terpenuhinya
perlunya agar
dapat
Negara saling
kebutuhan/kekurangan
masing-masing wilayah. Sekaligus dengan keempat potensi sumber
daya
menghasilkan
yang
kita
kesatuan
miliki
yang
ini
kokoh
diharapkan dalam
dapat
mendukung
berhasilnya pembangunan nasional. Pembelajaran IPS SMALB kelas X dikembangkan selama satu tahun yang mencakup 38 minggu dengan beban belajar per minggu selama 4 x 40 menit. Untuk memfasilitasi peserta didik menguasai KD, digunakan Buku Siswa yang berbasis pada
KD dan dikemas dalam empat materi pokok sebagai
berikut. a. Materi Pokok 1 : Aktivitas manusia dalam Lingkungan Geografi. b. Materi Pokok 2 : Perubahan dan kesinambungan aktivitas manusia pada masa praaksara, hindu buddha, dan islam c. Materi Pokok 3 : Kehidupan manusia dalam kelembagaan masyarakat. d. Materi Pokok 4 : Aktivitas ekonomi dalam kehidupan masyarakat.
6
Buku Panduan Guru IPS
2. Indikator Pencapaian Kompetensi Untuk menetapkan indikator pencapaian kompetensi pembelajaran IPS, perlu memperhatikan sejumlah prinsip dalam
pembelajaran
IPS.
Kegiatan
Pembelajaran
IPS
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses maupun hasil pembelajaran, remedi, pengayaan, dan interaksi dengan orang tua, di arahkan untuk meningkatkan
efisiensi
dan
efektivitas
ketercapaian
kompetensi lulusan. Adapun prinsip-prinsip pembelajaran yang dikembangkan selayaknya berpatokan pada aktivitas berikut : a. Peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu. b. Peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar. c. Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah. d. Pembelajaran berbasis kompetensi. e. Pembelajaran terpadu. f. Pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki kebenaran multi dimensi. g. Pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif. h. Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills.
SMALB Tunarungu kelas X
7
i. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat. j. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani). k. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat. l. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. m. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik. n. Suasana belajar menyenangkan dan menantang. 3. Materi Pembelajaran IPS pada hakikatnya adalah telaah tentang manusia dalam
hubungan
sosialnya
atau
kemasyarakatannya.
Manusia sebagai makhluk sosial akan mengadakan hubungan sosial
dengan
sesamanya,
mulai
dari
keluarga
sampai
masyarakat, baik pada lingkup lokal, nasional, regional, bahkan global. Hal ini sebagaimana diungkap oleh Nursid Sumaatmadja (2007: 1. 3) bahwa setiap orang sejak lahir, tidak terpisahkan dari manusia lain. Selanjutnya, dalam pertumbuhan jasmani dan perkembangan rohani sesuai dengan penambahan umur, pengenalan dan pengalaman
8
Buku Panduan Guru IPS
seseorang terhadap kehidupan masyarakat di lingkungan sekitarnya yang makin berkembang dan meluas. Materi pembelajaran IPS diambil dari kehidupan nyata yang terdapat di lingkungan masyarakat. Bahan atau materi diambil dari pengalaman pribadi, teman-teman sebaya, serta lingkungan alam, dan masyarakat sekitarnya. Dengan cara ini diharapkan, materi akan lebih mudah dipahami karena mempunyai makna lebih besar bagi para peserta didik daripada bahan pembelajaran yang abstrak dan rumit yang berasal dari Ilmu-ilmu Sosial. Ruang lingkup materi IPS meliputi perilaku sosial, ekonomi dan budaya manusia di masyarakat. Masyarakat merupakan sumber utama IPS. Aspek kehidupan sosial terkait dengan ruang tempat tinggalnya apapun yang dipelajari, apakah itu hubungan sosial, ekonomi, budaya, kejiwaan, sejarah,
geografis
ataukah
politik,
sumbernya
adalah
masyarakat. Sebagaimana dijelaskan oleh Winataputra (2007: 1. 48) bahwa visi pendidikan IPS sebagai program pendidikan yang menitikberatkan pada pengembangan individu peserta dijpdik
sebagai
“aktor
sosial”
yang
mampu
mengambil
keputusan yang bernalar dan sebagai “warga negara” yang cerdas,
memiliki
komitmen,
bertanggung
jawab
dan
partisipatif. Melalui pendidikan IPS, peserta didik dibina dan dikembangkan
kemampuan
mental
serta
intelektualnya
menjadi warga Negara yang memiliki keterampilan dan kepedulian
sosial
serta
bertanggung
jawab
terhadap
SMALB Tunarungu kelas X
9
pembangunan
nasional
dengan
memanfaatkan
potensi
sumber daya yang ada secara optimal dan lestari. Ruang
lingkup/scope
materi
IPS
meliputi
materi
substansi/konten/isi, materi proses, dan materi sikap. Materi substansi meliputi fakta, konsep, generalisasi, dan teori. Materi proses, meliputi: menerima, mencari, mengumpulkan, merumuskan, meliputi
dan
manusia
melaporkan dan
informasi.
lingkungannya.
Informasi
ini
Pengorganisasian
materi sikap atau afeksi, di mana ada sistematisasi bahan, informasi, dan atau kemampuan yang telah dimiliki tentang manusia
dan
lingkungannya,
sehingga
menjadi
lebih
bermakna. Pengorganisasian materi sikap diharapkan dapat membuat peserta didik lebih peka dan tanggap terhadap berbagai masalah social secara rasional dan bertanggung jawab. Selain itu, pengorganisasian materi sikap dapat mempertinggi rasa toleransi dan persaudaraan di lingkungan sendiri dan masyarakat yang lebih luas. Proses pembelajaran IPS di SMP, tidak menekankan pada
aspek
teoritis
keilmuannya,
melainkan
lebih
menekankan pada segi praktis mempelajari, menelaah, serta mengkaji gejala dan masalah sosial. Adapun sumber materi IPS meliputi : a. Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar peserta didik sejak dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas, yaitu negara dan dunia dengan berbagai permasalahannya.
10
Buku Panduan Guru IPS
b. Kegiatan
manusia,
pendidikan,
agama,
misalnya
mata
produksi,
pencaharian,
komunikasi,
dan
transportasi. c. Lingkungan geografis dan budaya meliputi segala aspek geografis dan antropologis dari lingkungan peserta didik yang terdekat sampai yang terjauh. d. Kehidupan
masa
lampau,
perkembangan
kehidupan
manusia, sejarah yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh- tokoh dan kejadian-kejadian yang besar. 4. Pendekatan dan Model Pembelajaran IPS a. Pendekatan Pembelajaran IPS Pembelajaran
IPS
harus
disajikan
menggunakan
pendekatan ilmiah (saintifik/scientific), dan menggunakan model
yang
dianjurkan
dalam
Kurikulum
2013,
yaitu
discovery-inquiry based learning, problem based learning, dan project based learning. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik
dapat
didefinisikan
sebagai
pembelajaran
yang
dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik secara aktif membangun konsep, hukum, atau prinsip melalui tahapantahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengomunikasikan (5M). Langkah-langkah tersebut dapat dilanjutkan dengan mencipta. Dalam melaksanakan proses pembelajaran IPS, bantuan guru diperlukan, tetapi bantuan itu harus semakin berkurang ketika peserta didik semakin bertambah dewasa atau
semakin
tinggi
kelasnya.
Pembelajaran
dengan
SMALB Tunarungu kelas X
11
pendekatan saintifik antara lain didasarkan pada prinsip pembelajaran sebagai berikut : 1) Berpusat pada peserta didik, 2) Memberi kesempatan pada peserta didik untuk mengkonstruk konsep, hukum, dan prinsip, 3) Mendorong terjadinya peningkatan kecakapan berpikir peserta didik, 4) Meningkatkan motivasi belajar peserta didik, dan 5) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melatih kemampuan dalam komunikasi. Secara
umum
pembelajaran
dengan
pendekatan
saintifik dilakukan melalui langkah-langkah: 1) Peserta didik melakukan pengamatan atas suatu fenomena yang berupa gambar/video, lingkungan sekitar untuk mengidentifikasi hal-hal yang ingin diketahui dari hasil pengamatan. 2) Peserta didik merumuskan pertanyaan berdasarkan hal-hal yang ingin diketahui peserta didik pada saat melakukan pengamatan. Mengumpulkan data atau informasi dengan berbagai teknik, seperti : membaca Buku Siswa, mencari di internet, wawancara dengan narasumber atau melakukan pengamatan di lapangan. 3) Menganalisis data atau informasi yang diperoleh dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan sampai diperoleh suatu kesimpulan atas jawaban dari pertanyaan yang telah dirumuskan,
12
Buku Panduan Guru IPS
4) Mengomunikasikan
kesimpulan
dengan
cara
mempresentasikan di depan kelas, menempel kesimpulan pada dinding kelas atau tempat yang telah disediakan sebagai wahana belajar peserta didik. Pengorganisasian materi IPS dalam Kurikulum 2013 dilakukan
secara
terpadu.
Model
pendekatan
terpadu,
memadukan berbagai disiplin ilmu sosial sedemikian rupa sehingga batas-batas antara disiplin ilmu yang satu dengan lainnya menjadi tidak tampak (Hasan, 1995: 27). Pendekatan terpadu
pada
hakikatnya
merupakan
pendekatan
pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan autentik. Melalui pengembangan materi terpadu, peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi kembali pengetahuan yang dipelajarinya. b. Model-model Pembelajaran IPS Model-model pembelajaran yang direkomendasikan di dalam standar proses adalah: Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM), Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP), dan DiscoveryInquiry
(DI).
memperkuat
Ketiga
model
penerapan
tersebut
pendekatan
diharapkan
dapat
saintifik
dalam
pembelajaran. Agar guru dapat memperoleh pemahaman tentang
bagaimana
mengimplementasikan
model-model
pembelajaran tersebut akan diuraikan satu per satu pada uraian berikut.
SMALB Tunarungu kelas X
13
1) Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) atau dalam bahasa Inggris disebut Problem Based Learning (PBL) adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata sebagai konteks
atau
sarana
bagi
peserta
didik
untuk
mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta membangun pengetahuan baru. Dalam Pembelajaran
Berbasis
Masalah,
peserta
didik,
secara
individual maupun berkelompok, menyelesaikan masalah nyata
tersebut
dengan
menggunakan
strategi
atau
pengetahuan yang telah dimiliki. Secara kritis, peserta didik menemukan
masalah,
mengidentifikasi
faktor
menginterpretasikan penyebab
terjadinya
masalah, masalah,
mengidentifikasi informasi dan menemukan strategi yang diperlukan
untuk
menyelesaikan
kesesuaian
strategi
dan
solusi,
masalah, dan
mengevaluasi
mengomunikasikan
simpulan. Tujuan utama PBM bukanlah penyajian sejumlah besar fakta kepada peserta didik, melainkan pada pengembangan kemampuan menyelesaikan
peserta masalah,
pengetahuannya.
PBM
didik dan
untuk
berpikir
sekaligus
mengacu
kepada
kritis,
mengembangkan prinsip-prinsip
pembelajaran lainnya seperti pembelajaran berbasis proyek (project-based-learning), pembelajaran berbasis pengalaman (experience-based learning), pembelajaran autentik (authentic learning) dan pembelajaran bermakna (anchored instruction). Model pembelajaran tersebut cocok untuk pengembangan
14
Buku Panduan Guru IPS
kemampuan berpikir tingkat tinggi karena dengan model tersebut peserta didik akan terbantu untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya, dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang lingkungan sekitarnya. Untuk dapat memahami pola urutan PBM tersebut, perlu dilakukan melalui sintaks atau langkah-langkah pembelajaran sebagaimana dikemukakan menurut Ibrahim dalam Trianto, (2011 : 98) adalah sebagai berikut : Tabel 2. Pola Urutan Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) Tahap Kegiatan Guru Tahap – 1 Guru menjeaskan tujuan Orientasi siswa pada pembelajaran, menjelaskan logistik masalah yang dibutuhkan, mengajukan fenomena atau demonstrasi atau cerita untuk memunculkan masalah, motivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilih. Tahap – 2 Guru membantu siswa untuk Mengorganisasi mendefinisikan dan siswa untuk belajar mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. Tahap – 3 Guru mendorong siswa untuk Membimbing mengumpulkan informasi yang peyelidikan sesuai,melaksanakan eksperimen, individual ataupun untuk mendapatkan penjelasan dan kelompok pemecahan masalah Tahap – 4 Guru membantu siswa dalam Mengembangkan dan merencanakan dan menyiapkan karya menyajikan hasil yang sesuai seperti laporan, video, dan karya model serta membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.
SMALB Tunarungu kelas X
15
Tahap Tahap – 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Kegiatan Guru Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan.
2) Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) atau dalam bahasa Inggris dinamakan Project-Based Learning (PjBL) adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penekanan pembelajaran terletak pada aktivitas peserta didik untuk menghasilkan produk
dengan
menerapkan
keterampilan
meneliti,
menganalisis, membuat, sampai dengan mempresentasikan produkpembelajaran berdasarkan pengalaman nyata. Produk yang dimaksud adalah hasil proyek dalam bentuk desain, skema, karya tulis, karya seni, karya teknologi/prakarya, dan lain-lain. Pendekatan ini memperkenankan pesera didik untuk bekerja
secara
mandiri
mengkostruksikan
produk
maupun nyata.
berkelompok Tujuan
dalam
Pembelajaran
Berbasis Proyek (PBP) adalah sebagai berikut: a) Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran b) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah proyek. c)
Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah proyek yang kompleks dengan hasil produk nyata berupa barang atau jasa.
16
Buku Panduan Guru IPS
d) Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik
dalam
mengelola
sumber/bahan/alat
untuk
menyelesaikan tugas/proyek. b) Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada PBP yang bersifat kelompok. Dalam PBP, peserta didik diberikan tugas dengan mengembangkan tema/topik dalam pembelajaran dengan melakukan kegiatan proyek yang realistik. Di samping itu, penerapan pembelajaran berbasis proyek ini mendorong tumbuhnya
kreativitas,
kemandirian,
tanggung
jawab,
kepercayaan diri, serta berpikir kritis dan analitis pada peserta
didik.
Secara
umum,
langkah-langkah
PBP
dikemukakan oleh Direktorat PSMP (Panduan Penguatan Pembelajaran,
Direktorat
PSMP,
2013)
dapat
dijelaskan
sebagai berikut:
Penentuan Proyek
Evaluasi proyek dan hasil proyek
Perancangan langkahlangkah penyusunan proyek
Penyusunan laporan dan presentasi proyek
Penyusunan jadwal penyelesaian proyek
Penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan monitoring guru
Gambar 1: Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek (Diadaptasi dari Keser & Karagoca (2010) Sementara tahap-tahap proses pembelajaran berbasis proyek secara garis besar meliputi: persiapan, pelaksanaan
SMALB Tunarungu kelas X
17
dan
evaluasi.
menemukan
Pada
tahap
tema/topik
persiapan
meliputi
kegiatan
proyek,
merancanglangkah
penyelesaian proyek dan menyusun jadwal proyek. Pada tahap pelaksanaan meliputi kegiatan proses penyelesaian proyek dengan
difasilitasi
dan
dimonitoring
dari
guru
serta
penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil proyek. Pada tahap evaluasi meliputi kegiatan evaluasi proses dan hasil kegiatan proyek. Berikut adalah contoh kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis
proyek pada tahap kegiatan
persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi a) Persiapan Dalam persiapan, diawali dengan penjelasan guru tentang materi yang dipelajari yang diikuti dengan instruksi tugas proyek
yang
dilengkapi
dengan
persyaratan
tertentu,
termasuk ketentuan waktu. Selanjutnya langkah-langkah PBP adalah sebagai berikut : (1) Menentukan Proyek, yaitu memilih tema/topik untuk menghasilkan produk (laporan observasi/penyelidikan, rancangan karya seni, atau karya keterampilan) dengan karakteristik
mata
pelajaran
keorisinilan
produk.
disesuaikan
dengan
dengan
Penentuan kriteria
menekankan produk
tugas,
juga dengan
mempertimbangkan kemampuan peserta didik dan sumber/bahan/alat yang tersedia. (2) Merancang langkah-langkah penyelesaian proyek dari awal sampai akhir. Pada kegiatan ini, peserta didik
18
Buku Panduan Guru IPS
mengidentifikasi
bagian-bagian
produk
yang
akan
dihasilkan dan langkah-langkah serta teknik untuk menyelesaikan bagian-bagian tersebut sampai dicapai produk akhir. (3) Menyusun jadwal pelaksanaan proyek, yaitu menyusun tahap-tahap
pelaksanaan
proyek
dengan
mempertimbangkan kompleksitas langkah-langkah dan teknik
penyelesaian
produk
serta
waktu
yang
ditentukan guru. b) Pelaksanaan (1) Menyelesaikan proyek dengan difasilitasi dan dipantau guru, yaitu mencari atau mengumpulkan data/material dan
kemudian
mengolahnya
untuk
menyusun/
mewujudkan bagian demi bagian sampai dihasilkan produk akhir. (2) Mempresentasikan/mempublikasikan
hasil
proyek,
yaitu menyajikan produk dalam bentuk presentasi, diskusi, pameran, atau publikasi (dalam majalah dinding atau internet) untuk memperoleh tanggapan dari peserta didik yang lain, guru, dan bahkan juga masyarakat. c) Evaluasi Evaluasi proses dan hasil proyek dilakukan dengan pelaksanan proyek dan penilaian produk yang dihasilkan untuk mengetahui ketercapaian tujuan proyek.
SMALB Tunarungu kelas X
19
3) Pembelajaran Discovery-Inquiry Model
Pembelajaran
Diskoveri
(Discovery
Learning)
diartikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pembelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya,
tetapi
mengorganisasi
diharapkan sendiri
hasil
peserta
didik
belajarnya.
Sebagai
mampu model
pembelajaran, Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan pembelajaran inkuiri (Inquiry-Learning). Tidak ada perbedaan prinsip di antara kedua istilah ini. Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya dengan inquiry ialah bahwa pada discovery masalah yang diperhadapkan kepada peserta didik semacam masalah yang direkayasa
oleh
guru.
Dalam
mengaplikasikan
metode
Discovery Learning guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara
aktif,
sebagaimana
pendapat
guru
harus
dapat
membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar peserta didik sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented menjadi student oriented. Bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, sehingga peserta didik dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan,
menganalisis,
mengintegrasikan,
mereorganisasikan bahan serta membuat simpulan-simpulan. Langkah-Langkah berikut.
20
Buku Panduan Guru IPS
Pembelajaran
Discovery-Inquiry
sebagai
a) Langkah Persiapan (1) Menentukan tujuan pembelajaran. (2) Melakukan
identifikasi
(kemampuan
awal,
karakteristik minat,
gaya
peserta
didik
belajar,
dan
sebagainya). (3) Memilih materi pembelajaran. (4) Menentukan topik-topik yang harus dipelajari peserta didik secara induktif (daricontoh-contoh generalisasi). (5) Mengembangkan
bahan-bahan
pembelajaran
yang
berupa contoh-contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari peserta didik. (6) Mengatur topik-topik materi pembelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik. (7) Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik. b) Pelaksanaan (1) Stimulasi/pemberian rangsangan Pertama-tama peserta didik dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan masalah. Kemudian guru dapat memulai
kegiatan
PBM
dengan
mengajukan
pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar
lainnya
yang
mengarah
pada
persiapan
pemecahan masalah. (2) Pernyataan/identifikasi masalah Selanjutya guru memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk
mengidentifikasi
sebanyak
mungkin
SMALB Tunarungu kelas X
21
masalah yang relevan dengan bahan pembelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk jawaban sementara atas pertanyaan/masalah. (3) Pengumpulan Data Peserta
didik
mengumpulkan
informasi
sebanyak-
banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau
tidaknya
jawaban
sementara
atas
pertanyaan/masalah. Pada tahap ini peserta didik diberi
kesempatan
untuk
mengumpulkan
berbagai
informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan narasumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya. (4) Pengolahan Data Semua informai hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya, diolah, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan model tertentu serta dimaknai (5) Pembuktian Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya jawaban sementara atas pertanyaan/masalah (6) Penarikan Simpulan/generalisasi Tahap generalisasi/simpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.
22
Buku Panduan Guru IPS
(Syah, 2004, dalam Materi Pelatihan Guru, Ilmu Pengetahuan Sosial SMP, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, 2013).
.
Catatan: Dalam rangka penuntasan kompetensi dasar, guru dapat, bahkan sangat dianjurkan untuk menggunakan pendekatanpendekatan kreatif lain sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya
5. Langkah-Langkah Pembelajaran IPS Secara garis besar langkah-langkah dalam pembelajaran IPS meliputi tiga kegiatan besar, yaitu: Kegiatan Pendahuluan, Kegiatan
Inti,
pembelajaran
dan IPS
Kegiatan dengan
Penutup.
pendekatan
Contoh saintifik
kegitan dapat
diperhatikan pada tabel berikut. Tabel 3. Contoh Kegiatan IPS dengan Pendekatan Saintifik Langkah Kegiatan 1. Peserta didik dan guru mengucapkan salam 2. Guru mengingatkan kembali tentang Pendahuluan konsep-konsep yang telah dipelajari oleh peserta didik yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. 3. Guru menyampaikan informasi tentang topik dan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari 1. Mengamati a. Peserta didik mengamati fenomena yang berupa (gambar, foto, slide, Kegiatan Inti video) mengenai hutan gundul, hujan deras, orang yang membuang sampah sembarangan, banjir besar,
SMALB Tunarungu kelas X
23
Langkah
24
Kegiatan atau berbagai peristiwa yang terkait dengan bencana banjir yang terjadi di suatu tempat. b. Berdasarkan hasil pengamatan peserta didik diminta mendiskusikan dalam kelompok tentang hal-hal yang ingin diketaahui dari hasil pengamatan, kemudian diminta dituliskan di dalam buku catatan. c. Wakil dari kelompok diminta menuliskan di papa tulis tentang hal-hal yang ingin diketahui dari hasil pengamatan. 2. Menanya a. Peserta didik diminta merumuskan pertanyaan dari hal-hal yang ingin diketahui dari hasil pengamatan, misalnya, “apa penyebab terjadinya banjir? b. Wakil dari peserta didik diminta menuliskan pertanyaan yang telah dirumuskan di papan tulis. 3. Mengumpulkan data atau informasi Peserta didik diminta mengumpulkan informasi/ data yang relevan terkait dengan pertanyaan yang telah dirumuskan dari berbagai sumber, seperti: membaca Buku Siswa, mencari informasi dari berbagai situs di internet, wawancara dengan narasumber/pakar. 4. Menganalisis Data Peserta didik diminta menganalisis
Buku Panduan Guru IPS
Langkah
Penutup
Kegiatan data/informasi untuk menjawab pertanyaan dan membuat simpulan dari jawaban atas pertanyaan. 5. Mengomunikasikan Peserta didik menyampaikan kesimpulannya secara lisan atau tertulis, misalnya, melalui presentasi kelompok, diskusi, dan tanya jawab. 1. Peserta didik diminta untuk meningkatkan pemahamannya mengenai materi yang telah dipelajari dari buku-buku pelajaran atau sumber informasi lain yang relevan. 2. Guru dapat memberitahukan situssitus di internet yang terkait dengan konsep, prinsip, atau teori yang telah dipelajari oleh peserta didik dan kemudian meminta peserta didik untuk mengaksesnya. 3. Peserta didik diberi pesan-pesan moral oleh guru 4. Peserta didik diberi informasi tentang pembelajaran pertemuan berikutnya.
B. PENILAIAN PEMBELAJARAN IPS 1. Konsep Penilaian dalam Pembelajaran IPS Penilaian
dilakukan
dengan
cara
menganalisis
dan
menafsirkan data hasil pengukuran capaian kompetensi siswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga
menjadi
informasi
yang
bermakna
dalam
SMALB Tunarungu kelas X
25
pengambilan kurikulum
keputusan. berbasis
Kurikulum
kompetensi
2013
yang
merupakan menekankan
pembelajaran berbasis aktivitas yang bertujuan memfasilitasi siswa memperoleh sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hal ini berimplikasi pada penilaian yang harus meliputi sikap, pengetahuan,dan keterampilan baik selama proses (formatif) maupun pada akhir periode pembeajaran (sumatif). Penilaian
merupakan
serangkaian
kegiatan
untuk
memperoleh, menganalisis, menafsirkan, baik proses maupun hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan.
dimanfaatkan
untuk
Informasi
menentukan
tersebut
tingkat
dapat
keberhasilan
pencapaian kompetensi yang telah ditentukan, keberhasilan proses pembelajaran, tingkat kesulitan belajar peserta didik, menentukan tindak lanjut pembelajaran, laporan hasil belajar peserta
didik,
dan
pertanggungjawaban
(accountability)
terhadap pihak-pihak yang berkepentingan. Penilaian proses pembelajaran
IPS
menggunakan
pendekatan
penilaian
autentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar peserta didik atau bahkan
mampu
menghasilkan
dampak
instruksional
(instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran. Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau layanan konseling. Selain itu,
26
Buku Panduan Guru IPS
hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan instrumen
yang
berupa:
angket,
observasi,
catatan
anekdot,dan refleksi.
a. Karakteristik Penilaian Pembelajaran IPS Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan penilaian : 1) Penilaian
diarahkan
untuk
mengukur
pencapaian
Kompetensi Dasar (KD) pada Kompetensi Inti (KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4). 2) Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu penilaian yang dilakukan dengan membandingkan capaian siswa dengan
kriteria
kompetensi
yang
ditetapkan.
Hasil
penilaian baik yang formatif maupun sumatif seorang siswa tidak dibandingkan dengan skor siswa lainnya namun dibandingkan
dengan
penguasaan
kompetensi
yang
dipersyaratkan. 3) Penilaian dilakukan secara terencana dan berkelanjutan. Artinya
semua
indikator
diukur,
kemudian
hasilnya
dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar (KD) yang telah dikuasai dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan belajar siswa . 4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut, berupa
program
peningkatan
kualitas
pembelajaran,
SMALB Tunarungu kelas X
27
program
remedial
kompetensinya
di
bagi
siswa
bawah
yang
KBM/KKM,
pencapaian dan
program
pengayaan bagi siswa yang telah memenuhi KBM/KKM. Hasil penilaian juga digunakan sebagai umpan balik bagi orang
tua/wali
siswa
dalam
rangka
meningkatkan
kompetensi siswa. Beberapa karakteristik penilaian IPS adalah : 1) Penilaian pembelajaran IPS mengacu pada ketuntasan KD Dalam
pembelajaran
IPS,
ketuntasan
penilaiannya
dilakukan setelah tercapainya satu tema. Satu tema bisa terdiri atas beberapa KD. Setiap KD dalam satu tema tidak selalu memuat seluruh indikator, artinya satu KD baru tuntas setelah beberapa tema dipelajari. Oleh karena itu penilaian yang seharusnya dilakukan setiap KD, namun pelaksanaan pembelajarannya bisa berdasarkan tema. 2) Penilaian dikembangkan secara terpadu. 3) Pengembangan instrumen penilaian untuk pembelajaran IPS secara terpadu mencakup aspek afektif, kognitif dan skill/keterampilan. Berbagai jenis, teknik dan bentuk penilaian yang variatif digunakan agar diperoleh informasi pencapaian kompetensi peserta didik yang objektif, dan komprehensif. 4) Menurut Permendikbud No. 53 tahun 2015, pendekatan penilaian Penilaian
28
yang
digunakan
Autentik
adalah
menghendaki
peserta
menggunakan
pengetahuan
Buku Panduan Guru IPS
adalah
penilaian
bentuk
didik dan
autentik.
penilaian
menampilkan keterampilan
yang sikap, yang
diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya. b. Teknik dan Instrumen Penilaian Teknik dan instrumen yang dapat digunakan untuk menilai kompetensi pada aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan adalah sebagai berikut. 1) Penilaian Kompetensi Sikap Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan teknik observasi
oleh
guru
mata
pelajaran
(selama
proses
pembelajaran pada jam pelajaran), guru bimbingan konseling (BK), dan wali kelas (selama siswa di luar jam pelajaran) yang ditulis dalam buku jurnal (yang selanjutnya disebut jurnal). Jurnal berisi catatan anekdot (anecdotal record), catatan kejadian tertentu (incidental record), dan informasi lain yang valid dan relevan. Jurnal tidak hanya didasarkan pada apa yang dilihat langsung oleh guru, wali kelas, dan guru BK, tetapi juga informasi lain yang relevan dan valid yang diterima dari berbagai sumber.
Gambar 2. Skema penilaian sikap
SMALB Tunarungu kelas X
29
Selain itu, penilaian diri dan penilaian antarteman dapat dilakukan dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter siswa, yang hasilnya dapat dijadikan sebagai salah satu data konfirmasi dari hasil penilaian sikap oleh pendidik. Skema penilaian sikap dapat dilihat pada gambar berikut. a) Observasi Instrumen yang digunakan dalam observasi berupa lembar observasi atau jurnal. Lembar observasi atau jurnal tersebut berisi kolom catatan perilaku yang diisi oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru BK berdasarkan pengamatan dari perilaku siswa yang muncul secara alami selama satu semester. Perilaku siswa yang dicatat di dalam jurnal pada dasarnya adalah perilaku yang sangat baik dan/atau kurang baik yang berkaitan dengan indikator dari sikap spiritual dan sikap sosial. Setiap catatan memuat deskripsi perilaku yang dilengkapi dengan waktu dan tempat teramatinya perilaku tersebut.
Catatan
tersebut
disusun
berdasarkan
waktu
kejadian. Apabila seorang siswa pernah memiliki catatan sikap yang kurang baik, jika pada kesempatan lain siswa tersebut telah menunjukkan perkembangan sikap (menuju atau konsisten) baik pada aspek atau indikator sikap yang dimaksud, maka di dalam jurnal harus ditulis bahwa sikap siswa tersebut telah (menuju atau konsisten) baik atau bahkan sangat baik. Dengan demikian, yang dicatat dalam jurnal tidak terbatas pada sikap kurang baik dan sangat baik, tetapi juga setiap perkembangan sikap menuju sikap yang diharapkan.
30
Buku Panduan Guru IPS
Berdasarkan kumpulan catatan tersebut guru membuat deskripsi penilaian sikap untuk satu semester. Berikut ini contoh lembar observasi selama satu semester. Sekolah/guru dapat menggunakan lembar observasi dengan format lain, misalnya dengan menambahkan kolom saran tindak lanjut.
No
Tabel. 4. Contoh Jurnal Pengembangan Sikap Catatan Tanggal Nama Siswa Butir Sikap Perilaku
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan penilaian (mengikuti perkembangan) sikap dengan teknik observasi : (1) Jurnal penilaian (perkembangan) sikap ditulis oleh wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK selama periode satu semester; (2) Bagi wali kelas, 1 (satu) jurnal digunakan untuk satu kelas yang
menjadi
tanggung-jawabnya;
bagi
guru
mata
pelajaran 1 (satu) jurnal digunakan untuk setiap kelas yang diajarnya; bagi guru BK 1 (satu) jurnal digunakan untuk setiap kelas di bawah bimbingannya; (3) Perkembangan sikap sipritual dan sikap sosial siswa dapat dicatat dalam satu jurnal atau dalam 2 (dua) jurnal yang terpisah; (4) Siswa yang dicatat dalam jurnal pada dasarnya adalah mereka yang menunjukkan perilaku yang sangat baik atau
SMALB Tunarungu kelas X
31
kurang baik secara alami (siswa-siswa yang menunjukkan sikap baik tidak harus dicatat dalam jurnal); (5) Perilaku sangat baik atau kurang baik yang dicatat dalam jurnal tersebut tidak terbatas pada butir-butir nilai sikap (perilaku) yang hendak ditanamkan melalui pembelajaran yang saat itu sedang berlangsung sebagaimana dirancang dalam RPP, tetapi juga butir-butir nilai sikap lainnya yang ditumbuhkan dalam semester itu selama sikap tersebut ditunjukkan oleh siswa melalui perilakunya secara alami; (6) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK mencatat (perkembangan)
sikap
siswa
segera
setelah
mereka
menyaksikan dan/atau memperoleh informasi terpercaya mengenai perilaku siswa sangat baik/kurang baik yang ditunjukkan siswa secara alami; (7) Apabila
siswa
tertentu
PERNAH
menunjukkan
sikap
kurang baik, ketika yang bersangkutan telah (mulai) menunjukkan sikap yang baik (sesuai harapan), sikap yang (mulai) baik tersebut harus dicatat dalam jurnal;. (8) Pada akhir semester guru mata pelajaran dan guru BK meringkas perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial setiap siswa dan menyerahkan ringkasan tersebut kepada wali kelas untuk diolah lebih lanjut; Tabel 5. dan Tabel 6. berturut-turut menyajikan contoh jurnal penilaian (perkembangan) sikap spiritual dan sikap sosial oleh wali kelas.
32
Buku Panduan Guru IPS
Tabel 5. Contoh Jurnal perkembangan Sikap Spiritual Nama Sekolah : SMALB Tanah Air Kelas/Semester : X/Semester I Tahun Ajaran: 2016/2017 1.
21/07/16
Nama Siswa A......
2
21/07/16
B.......
3.
22/09/16
C.....
4.
18/11/16
D......
5.. 13/12/16
E.....
6.
F.....
No
Waktu
23/12/14
Catatan Perilaku Tidak mengikuti sholat Jumat yang diselenggarakan di sekolah. Mengganggu teman yang sedang berdoa sebelum makan siang di kantin. Mengajak temannya untuk berdoa sebelum pertandingan sepakbola di lapangan olahraga sekolah. kut membantu temannya untuk mempersiapkan perayaan keagamaan yang berbeda dengan agamanya di sekolah. Menjadi anggota panitia perayaan keagamaan di sekolah. Mengajak temannya untuk berdoa sebelum praktik memasak di ruang keterampilan.
Butir Sikap Ketaqwaan
Ketaqwaan Ketaqwaan
Toleransi beragama
Ketaqwaan Ketaqwaan
Tabel 6. Contoh Jurnal perkembangan Sikap Sosial Nama Sekolah Kelas/Semester Tahun pelajaran No 1.
2.
3.
: SMALB Tanah Air : IX/Semester I :
Nama Catatan Perilaku Butir Sikap Siswa 12/07/14 A...... Menolong orang lanjut usia Kepedulian untuk menyeberang jalan di depan sekolah. 26/08/14 B....... Berbohong ketika ditanya Kejujuran alasan tidak masuk sekolah di ruang guru. 25/09/14 C..... Menyerahkan dompet yang Kejujuran Tanggal
SMALB Tunarungu kelas X
33
No
Tanggal
Nama Siswa
4.
5.
07/09/14 D......
6.
25/10/14 E.....
7.
15/12/14 F.....
8.
08/12/14 G.....
9.
17/12/14 H.....
Catatan Perilaku
Butir Sikap
ditemukannya di halaman sekolah kepada Satpam sekolah. Tidak menyerahkan surat ijin tidak masuk dari orang tuanya kepada guru Terlambat mengikuti upacara di sekolah. Mempengaruhi teman untuk tidak masuk sekolah. Memungut sampah yang berserakan di halam sekolah. Mengkoordinir teman-teman sekelasnya mengumpulkan bantuan untuk korban bencana alam.
Tanggung jawab Kedisiplinan Kedisiplinan Kebersihan Kepedulian
Contoh format tersebut dapat digunakan untuk guru mata pelajaran dan guru BK. Apabila catatan perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial dijadikan satu, perlu ditambahkan satu kolom KETERANGAN di bagian paling kanan untuk menuliskan apakah perilaku tersebut sikap SPIRITUAL atau sikap SOSIAL. Tabel 7. Contoh Jurnal Perkembangan Sikap Nama Sekolah : SMALB Tanah Air Kelas/Semester : IX/Semester I Tahun pelajaran : 2014/2015 No
Waktu
1. 21/07/14
34
Nama Catatan Siswa Perilaku A...... Tidak mengikuti sholat Jumat yang diselenggarakan di sekolah.
Buku Panduan Guru IPS
Butir Ket. Sikap Ketaqwaa Spiritual n
No
Waktu
2
22/10/14
3
22/09/14
4
22/09/14
5. 18/11/14
6. 13/12/14 7. 23/12/14
Nama Catatan Butir Ket. Siswa Perilaku Sikap B....... Menolong orang lanjut Kepedulia Sosial usia untuk menyeberang n jalan di depan sekolah. C..... Mempengaruhi teman Kedisiplin Sosial untuk tidak masuk an sekolah. D...... Mengingatkan temannya Toleransi Spiritual untuk melaksanakan beragama sholat Dzuhur di sekolah. E..... Ikut membantu Toleransi Spiritual temannya untuk beragama mempersiapkan perayaan keagamaan yang berbeda dengan agamanya di sekolah. F..... Menjadi anggota panitia Ketaqwaa Spiritual perayaan keagamaan di n sekolah. G..... Memungut sampah Kebersi Sosial yang berserakan di han halam sekolah.
b) Penilaian diri (self assessment) Penilaian diri dalam penilaian sikap merupakan teknik penilaian terhadap diri sendiri (siswa) dengan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan sikapnya dalam berperilaku. Hasil penilaian diri siswa dapat digunakan sebagai data konfirmasi perkembangan sikap siswa. Selain itu penilaian diri siswa juga dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai-nilai kejujuran dan meningkatkan kemampuan refleksi atau mawas diri. Instrumen penilaian diri dapat berupa lembar penilaian diri yang berisi BUTIR-BUTIR PERNYATAAN SIKAP POSITIF YANG DIHARAPKAN dengan kolom YA dan TIDAK atau dengan
SMALB Tunarungu kelas X
35
Likert Scale. Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial sekaligus. Tabel. 8 Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (licert scale) Nama : …………………………………. Kelas : …………………………………. Semester : …………………………………. Petunjuk: Berilah tanda centang(√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. No. 1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
Pernyataan Saya selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas. Saya sholat lima waktu tepat waktu. Saya tidak mengganggu teman saya yang Bergama lain berdoa sesuai agamanya. Saya berani mengakui kesalahansaya. Saya menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu. Saya berani menerima resiko atas tindakan yang saya lakukan. Saya mengembalikan barang yang saya pinjam. Saya meminta maaf jika saya melakukan kesalahan. Saya melakukan praktikum sesuai dengan langkah yang ditetapkan. Saya datang ke sekolah tepat waktu.
1
2
3
4
Hasil penilaian diri perlu ditindaklanjuti oleh guru dengan melakukan fasilitasi terhadap siswa yang belum menunjukkan sikap yang diharapkan. c) Penilaian antarteman Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian yang dilakukan oleh seorang siswa (penilai) terhadap siswa yang
36
Buku Panduan Guru IPS
lain
terkait
dengan
sikap/perilaku
siswa
yang
dinilai.
Sebagaimana penilaian diri, hasil penilaian antarteman dapat digunakan sebagai data konfirmasi. Selain itu penilaian antarteman juga dapat digunakan untuk menumbuhkan beberapa nilai seperti kejujuran, tenggang rasa, dan saling menghargai. Instrumen penilaian antarteman dapat berupa lembar penilaian diri yang berisi BUTIR-BUTIR PERNYATAAN SIKAP POSITIF YANG DIHARAPKAN dengan kolom Melayani Semua YA dan TIDAK atau dengan Likert Scale. Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial sekaligus. Tabel 9. Contoh Format Penilaian antarteman Nama teman yang dinilai : …………………………………. Nama penilai : …………………………………. Kelas : …………………………………. Semester : …………………………………. Petunjuk : Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan kalian yang sebenarnya. Penilaian teman sebaya atau antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik
untuk
kompetensi.
saling
menilai
Instrumen
yang
terkait
dengan
digunakan
pencapaian
berupa
lembar
pengamatan antarpeserta didik. Penilaian teman sebaya dilakukan oleh peserta didik terhadap 3 (tiga) teman sekelas atau sebaliknya.
SMALB Tunarungu kelas X
37
Contoh: Format penilaian teman sebaya No 1. 2. 3. 4. 5.
Pernyataan
1
Skala 2 3
4
Teman saya berkata benar, apa adanya kepada orang lain Teman saya mengerjakan sendiri tugas-tugas sekolah Teman saya mentaati peraturan (tatatertib) yang diterapkan dsb...
Keterangan : 1 = Sangat jarang 2 = Jarang 3 = Sering 4 = Selalu Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek keterampilan dan pengetahuan. 2) Penilaian Kompetensi Pengetahuan a) Pengertian Penilaian pengetahuan adalah penilaian yang dilakukan untuk
mengetahui
penguasaan
siswa
yang
meliputi
pengetahuan faktual, konseptual, maupun prosedural serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik penilaian. Guru
memilih
teknik
penilaian
yang
sesuai
dengan
karakteristik kompetensi yang akan dinilai. Penilaian dimulai dengan perencanaan yang dilakukan pada saat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Penilaian pengetahuan, selain untuk mengetahui apakah siswa telah mencapai KBM/KKM, juga untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan penguasaan pengetahuan siswa dalam
proses
pembelajaran
(diagnostic).
Hasil
penilaian
digunakan memberi umpan balik (feedback) kepada siswa dan
38
Buku Panduan Guru IPS
guru untuk perbaikan mutu pembelajaran. Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan selama dan setelah proses pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang 0-100. b) Teknik Penilaian Pengetahuan Berbagai teknik penilaian pengetahuan dapat digunakan sesuai dengan karakteristik masing-masing KD. Teknik yang biasa digunakan antara lain tes tertulis, tes lisan, penugasan, dan portofolio. Teknik-teknik penilaian pengetahuan yang biasa digunakan disajikan dalam tabel berikut. Tabel 10. Teknik Peniaian Pengetahuan Teknik Tes Tertulis
Tes Lisan
Bentuk Instrumen Benar-Salah, Menjodohkan, Pilihan Ganda, Isian/Melengkapi, Uraian Tanya jawab
Penugasan
Tugas yang dilakukan secara individu maupun kelompok
Portofolio
Sampel pekerjaan siswa terbaik yang diperoleh dari penugasan dan tes tertulis
Tujuan Mengetahui penguasaan pengetahuan siswa untuk perbaikan proses pembelajaran dan/atau pengambilan nilai Mengecek pemahaman siswa untuk perbaikan proses pembelajaran Memfasilitasi penguasaan pengetahuan (bila diberikan selama proses pembelajaran) atau mengetahui penguasaan pengetahuan (bila diberikan pada akhir pembelajaran) Sebagai (sebagian) bahan guru mendeskripsikan capaian pengetahuan di akhir semester
Berikut disajikan uraian mengenai pengertian, langkahlangkah, dan contoh kisi-kisi dan butir instrumen tes tertulis,
SMALB Tunarungu kelas X
39
lisan,
penugasan,
dan
portofolio
dalam
penilaian
pengetahuan. (1) Tes Tertulis Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawaban disajikan secara tertulis berupa pilihan ganda, isian, benar-salah, menjodohkan,
dan
uraian.
Instrumen
tes
tertulis
dikembangkan atau disiapkan dengan mengikuti langkahlangkah berikut: (a) Menetapkan tujuan tes. Langkah pertama yang dilakukan adalah menetapkan tujuan
penilaian,
apakah
untuk
keperluan
mengetahui
capaian pembelajaran ataukah untuk memperbaiki proses pembelajaran, atau untuk kedua-duanya. Tujuan penilaian harian (PH) berbeda dengan tujuan penilaian tengah semester (PTS), dan tujuan untuk penilaian akhir semester (PAS). Sementara penilaian harian biasanya diselenggarakan untuk mengetahui
capaian
pembelajaran
ataukah
untuk
memperbaiki proses pembelajaran, PTS dan PAS umumnya untuk mengetahui capaian pembelajaran. (b) Menyusun kisi-kisi. Kisi-kisi merupakan spesifikasi yang memuat kriteria soal yang akan ditulis yang meliputi antara lain KD yang akan diukur, materi, indikator soal, bentuk soal, dan jumlah soal. Kisi-kisi disusun untuk memastikan butir-butir soal mewakili apa
yang
seharusnya
diukur
secara
proporsional.
Pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dengan kecakapan berfikir tingkat rendah hingga tinggi akan terwakili secara memadai.
40
Buku Panduan Guru IPS
(c) Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan soal. (d) Menyusun pedoman penskoran. Untuk soal pilihan ganda, isian, menjodohkan, dan jawaban singkat disediakan kunci jawaban. Untuk soal uraian disediakan kunci/model jawaban dan rubrik. Tabel Nama Sekolah Kelas/Semester Tahun Pelajaran Mata Pelajaran No
Kompetensi Dasar
11. Contoh Kisi-Kisi Tes Tertulis : SMALB Tanah Air : X/Semester I : : IPS Materi
Indikator Soa11l
Bentuk Soal
Jml Soal
Contoh butir soal: Jelaskan yang dimaksud dengan Letak Astronomis! Tabel 12. Contoh penskoran tes tertulis No. Soal 1
Kunci Jawaban Jepang mengalami kekalahan perang di wilayah Asia Pasifik. 2 Pembentukan BPUPKI diperbolehkan dengan tujuan rakyat Indonesia membantu Jepang dalam perang dunia ke-2 Desakan kaum pergerakan Indonesia untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Skor Maksimum Total Skor Maksimum
Skor 1 2 1 4
Nilai : total score perolehan X 100 total score maksimum (2) Tes Lisan Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru secara lisan dan siswa merespon pertanyaan tersebut secara
lisan.
Selain
bertujuan
mengecek
penguasaan
SMALB Tunarungu kelas X
41
pengetahuan untuk perbaikan pembelajaran, tes lisan dapat menumbuhkan sikap berani berpendapat, percaya diri, dan kemampuan berkomunikasi secara efektif. Dengan demikian, tes
lisan
dilakukan
pada
saat
proses
pembelajaran
berlangsung. Tes lisan juga dapat digunakan untuk melihat ketertarikan siswa terhadap pengetahuan yang diajarkan dan motivasi siswa dalam belajar. Contoh pertanyaan pada tes lisan: 1. Apa yang dimaksud dengan kerjasama antarnegara? 2. Apa manfaat persaingan bebas? 3. Bagaimana cara melihat perubahan sosial budaya suatu masyarakat? (3) Penugasan Penugasan adalah pemberian tugas kepada siswa untuk mengukur dan/atau memfasilitasi siswa memperoleh atau meningkatkan pengetahuan. Penugasan untuk mengukur pengetahuan dapat dilakukan setelah proses pembelajaran (assessment meningkatkan
of
learning).
Sedangkan
pengetahuan
diberikan
penugasan sebelum
untuk
dan/atau
selama proses pembelajaran (assessment for learning). Tugas dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai karakteristik tugas yang diberikan. Berikut ini contoh kisi-kisi
tugas,
contoh
tugas,
dan
contoh
pedoman
penskorannya untuk mengukur pencapaian pengetahuan.
42
Buku Panduan Guru IPS
Tabel 13. Contoh Kisi-Kisi Tugas Nama Sekolah : SMALB Tanah Air Kelas/Semester : X/Semester I Tahun pelajaran : Mata Pelajaran : IPS No. 1.
Kompetensi Dasar KD Pengetahuan Memahami pengertian dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.
Materi
Indikator
Bencana alam
Siswa dapat mengidentifikas i jenis bencana alam yang terjadi di daerah tertentu dan menjelaskan cara pencegahannya secara rinci.
Teknik Penilaian Penugasan
Tabel 14. Contoh Pedoman Penskoran Tugas No. 1.
Aspek yang dinilai Menjelaskan secara rinci jenis bencana alam yang akan terjadi 2. Menjelaskansecara tepat sebab-sebab terjadinya bencana alam 3. Menjelaskan cara pencegahannya dengan tepat 4. Keruntutan bahasa Skor maksimum 10
Skor 0-2 0-3 0-3 0-2
Berikut adalah contoh ketentuan dalam penilaian portofolio untuk pengetahuan: (a) Pekerjaan asli siswa; (b) Pekerjaan yang dimasukkan dalam portofolio disepakati oleh siswa dan guru; (c) Guru menjaga kerahasiaan portofolio; (d) Guru dan siswa mempunyai rasa memiliki terhadap dokumen portofolio;
SMALB Tunarungu kelas X
43
(e) Pekerjaan yang dikumpulkan sesuai dengan KD. Setiap pembelajaran KD dari KI-3 berakhir, pekerjaan terbaik dari KD tersebut (bila ada) dimasukkan ke dalam portofolio. Berikut
adalah
contoh
ketentuan
dalam
penilaian
portofolio untuk pengetahuan: (a) Pekerjaan asli siswa; (b) Pekerjaan yang dimasukkan dalam portofolio disepakati oleh siswa dan guru; (c) Guru menjaga kerahasiaan portofolio; (d) Guru dan siswa mempunyai rasa memiliki terhadap dokumen portofolio; (e) Pekerjaan yang dikumpulkan sesuai dengan KD. Setiap pembelajaran KD dari KI-3 berakhir, pekerjaan terbaik dari KD tersebut (bila ada) dimasukkan ke dalam portofolio. 3) Penilaian Keterampilan a) Pengertian Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menerapkan pengetahuan untuk melakukan tugas tertentu di dalam berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik, antara lain penilaian kinerja, penilaian proyek,
dan
keterampilan
penilaian yang
digunakan
karakteristik KD pada KI-4.
44
Buku Panduan Guru IPS
portofolio. dipilih
Teknik sesuai
penilaian dengan
b) Teknik Penilaian Teknik penilaian keterampilan dapat digambarkan pada skema berikut. Kinerja
Penilaian Keterampilan
Proyek
Portofoli o
Mengukur capaian pembelajaran berupa keterampilan proses dan/atau hasil (produk) Mengetahui kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu tugas dalam periode/waktu tertentu Sampel karya siswa terbaik dari KD pada KI-4 untuk mendeskripsikan capaian kompetensi keterampilan (dalam satu semester)
Gambar 3.Teknik Penilaian Keterampilan Berikut disajikan uraian singkat mengenai teknik-teknik penilaian keterampilan tersebut yang mencakup pengertian, langkah-langkah, dan contoh instrumen dan rubrik penilaian. (1) Penilaian Kinerja Berikut ini contoh kisi-kisi penilaian kinerja, soal/tugas, pedoman penskoran.
SMALB Tunarungu kelas X
45
Tabel 16. Contoh Kisi-kisi Penilaian Kinerja Nama Sekolah Kelas/Semester Tahun pelajaran Mata Pelajaran No.
: SMALB Tanah Air : X/Semester I : : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kompetensi Dasar
Materi
Indikat or
Teknik Penilaian
Tabel 17. Contoh Rubrik Penskoran Penilaian Kinerja No.
Aspek yang Dinilai
0
Menyiapkan dan merencanakan pengamatan 2 Melakukan pengamatan 3 Membuat laporan. Jumlah Skor Maksimum
1
Skor 2
4
5
1
Pada
contoh
penilaian
9 (2+4+3)
kinerja,
penilaian
diberikan
dengan memperhatikan baik aspek proses maupun produk. Sebagaimana terlihat pada rubrik penilaian butir aspek yang dinilai, yaitu keterampilan siswa dalam menyiapkan alat dan bahan (proses), keterampilan siswa dalam melakukan uji asam/basa (proses), dan kualitas laporan (produk). Guru dapat menetapkan bobot penskoran yang berbedabeda antara aspek satu dan lainnya yang dinilai dengan memperhatikan karakteristik KD atau keterampilan yang dinilai. Pada contoh IPS, keterampilan proses (penyiapan bahan dan alat) diberi bobot lebih tinggi dibandingkan produknya (laporan).
46
Buku Panduan Guru IPS
Tabel 18. Contoh Rubrik Penilaian Kinerja No 1.
2.
3
Indikator Menyiapkan bahan yang diperlukan
Melakukan pengamatan
Membuat laporan
Rubrik 2 = Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan fenomena bentuk muka bumi di sekitar sekolah 1 = Menyiapakan sebagian alat dan bahan yang diperlukan. 0 = Tidak menyiapkan alat bahan 4 = Melakukan empat langkah kerja dengan tepat. 3 = Melakukan tiga langkah kerja dengan tepat. 2 = Melakukan dua langkah kerja dengan tepat. 1 = Melakukan satu langkah kerja dengan tepat. 0 = Tidak melakukan langkah kerja. Langkah kerja: 1. Mengidentifikasi nama bentuk muka bumi yang terlihat 2. Menuliskan fenomena visual yang tertangkap indera mata 3. Mengamati aktivitas penduduk 4. Mencatat fenomena alam dan penduduk pada kertas yang disediakan 3 = Memenuhi 3 kriteria 2 = Memenuhi 2 kriteria 1 = Memenuhi 1 kriteria 0 = Tidak memenuhi kriteria Kriteria laporan: 1. Memenuhi sistematika laporan (judul, tujuan, alat dan bahan, prosedur, data pengamatan, pembahasan, kesimpulan) 2. Data, pembahasan, dan kesimpulan benar 3. Komunikatif
Nilai : skor perolehan 9
X 100
SMALB Tunarungu kelas X
47
(2) Penilaian Proyek Penilaian mengetahui
proyek
adalah
kemampuan
siswa
suatu dalam
kegiatan
untuk
mengaplikasikan
pengetahuannya melalui penyelesaian suatu tugas dalam periode/waktu tertentu. Penilaian proyek dapat dilakukan untuk mengukur satu atau beberapa KD dalam satu atau beberapa mata pelajaran.Tugas tersebut berupa rangkaian kegiatan
mulai
dari
perencanaan,
pengumpulan
data,
pengorganisasian data, pengolahan dan penyajian data, serta pelaporan.
Pada penilaian proyek setidaknya ada 4 (empat)
hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu: (a) Pengelolaan Kemampuan siswa dalam memilih topik, mencari informasi, dan mengelola waktu pengumpulan data, serta penulisan laporan. (b) Relevansi Topik, data, dan produk sesuai dengan KD. (c) Keaslian Produk
(misalnya
laporan)
yang
dihasilkan
siswa
merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek siswa. (d) Inovasi dan kreativitas Hasil proyek siswa terdapat unsur-unsur kebaruan dan menemukan sesuatu yang berbeda dari biasanya.
48
Buku Panduan Guru IPS
Tabel 19. Contoh Kisi-Kisi Penilaian Proyek Nama Sekolah : SMALB Tanah Air Kelas/Semester : X/Semester I Tahun pelajaran : Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial No 1.
KD
Materi
Indikator
Aktivitas Manusia di Lingkungan Geografis
Siswa dapat: 1. Merencanakan pembuatan poster tentang pengaruh aktivitas penduduk terhadap kelestarian lingkungan 2. Merancang poster aktivitas penduduk terhadap kelestarian lingkungan 3. Menyusun dan mengatur warna poster 4. Memberikan label poster 5. Menyusun laporan pembuatan poster
Teknik Penilaian Penilaian proyek
Proyek : Buatlah poster aktivitas penduduk terhadap kelestarian lingkungan dengan menggunakan kertas karton, pensil warna atau cat air dengan memperhatikan hal-hal berikut! (1) Tentukan pengaruh globalisasi yang akan dibuat posternya (2) Amati pengaruh yang ingin kamu sampaikan dalam poster (3) Gambar pengaruh yang telah kamu pilih, misalnya : kenakalan remaja, kemiskinan, dan sebagainya! (4) Tuliskan peta konsep dari pengaruh yang hendak kamu sampaikan! (5) Laporkan hasilnya secara lisan dan pajang poster kalian.
SMALB Tunarungu kelas X
49
Tabel 20. Contoh Rubrik Penskoran Proyek Aspek yang Dinilai 1. Kemampuan merencanakan 2. Kemampuan menggambar poster yang Disampaikan 3. Kemampuan menggambar poster dan kebenaran 4. Penyampaian peta konsep dari poster tersebut 5. Kemampuan menjelaskan poster melalui presentasi 6. Poster (Produk Skor maksimum
Skor 0 1 2 3 4
15
Catatan: Guru dapat menetapkan bobot yang berbeda-beda antara aspek satu dan lainnya pada penskoran (sebagaimana contoh rubrik penskoran di atas) dengan memperhatikan karakteristik KD atau keterampilan yang dinilai.
No 1.
2.
Tabel 21. Contoh Rubrik Penilaian Proyek Indikator Rubrik Kemampuan 2 = Perencanaan lengkap Perencanaan (bahan,cara kerja,hasil) dan rinci 1 = Perencanaan kurang lengkap 0 = Tidak ada perencanaan Kemampuan 2 = Menggambar dan memberi label menggambar secara tepat sesuai yang dilihat poster secara di dalam mikroskop. tepat sesuai 1 = Menggambar dengan tepat tetapi dengan konsep salah dalam memberikan label pengaruh atau sebaliknya. globalisasi 0 = Gambar dan label tidak tepat.
Nilai : skor perolehan x 100 15
50
Buku Panduan Guru IPS
(3) Penilaian Portofolio Seperti pada penilaian pengetahuan, portofolio untuk penilaian keterampilan merupakan kumpulan sampel karya terbaik dari KD pada KI-4. Portofolio setiap siswa disimpan dalam suatu folder (map) dan diberi tanggal pengumpulan oleh guru. Portofolio dapat disimpan dalam bentuk cetakan dan/atau elektronik. Pada akhir suatu semester kumpulan sampel karya tersebut digunakan sebagai sebagian bahan untuk
mendeskripsikan
pencapaian
keterampilan
secara
deskriptif. Portofolio keterampilan tidak diskor lagi dengan angka. Berikut
adalah
contoh
ketentuan
dalam
penilaian
keterampilan dengan portofolio: (a) Karya asli siswa; (b) Karya yang dimasukkan dalam portofolio disepakati oleh siswa dan guru; (c) Guru menjaga kerahasiaan portofolio; (d) Guru dan siswa mempunyai rasa memiliki terhadap dokumen portofolio; (e) Karya
yang
dikumpulkan
sesuai
dengan
KD.
Setiap
pembelajaran KD dari KI-4 berakhir, karya terbaik dari KD tersebut (bila ada) dimasukkan ke dalam portofolio. c. Pengolahan Hasil Penilaian 1) Nilai Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
Langkah-langkah
untuk
membuat
deskripsi
nilai/perkembangan sikap selama satu semester: a) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK masingmasing mengelompokkan (menandai) catatan-catatan sikap
SMALB Tunarungu kelas X
51
jurnal yang dibuatnya ke dalam sikap spiritual dan sikap sosial (apabila pada jurnal belum ada kolom butir nilai). b) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK masingmasing membuat rumusan deskripsi singkat sikap spiritual dan sikap sosial berdasarkan catatan-catatan jurnal untuk setiap siswa. c) Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari guru mata pelajaran dan guru BK. Dengan memperhatikan deskripsi singkat sikap spiritual dan sosial dari guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas yang bersangkutan, wali kelas
menyimpulkan
(merumuskan
deskripsi)
capaian
sikap spiritual dan sosial setiap siswa. Berikut
adalah
rambu-rambu
rumusan
deskripsi
perkembangan sikap selama satu semester: a) Deskripsi sikap menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif. Hindari frasa yang bermakna kontras, misalnya: ... tetapi masih perlu peningkatan dalam ... atau ... namun masih perlu bimbingan dalam hal ... b) Deskripsi
sikap
menyebutkan
perkembangan
sikap/perilaku siswa yang sangat baik dan/atau baik dan yang mulai/sedang berkembang. c) Apabila siswa tidak ada catatan apapun dalam jurnal, sikap siswa tersebut diasumsikan BAIK. d) Dengan ketentuan bahwa sikap dikembangkan selama satu semester, deskripsi nilai/perkembangan sikap siswa didasarkan pada sikap siswa pada masa akhir semester. Oleh karena itu, sebelum deskripsi sikap
52
Buku Panduan Guru IPS
akhir semester dirumuskan, guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas harus memeriksa jurnal secara keseluruhan hingga akhir semester untuk melihat apakah telah ada catatan yang menunjukkan bahwa sikap siswa tersebut telah menjadi sangat baik, baik, atau mulai berkembang. e) Apabila siswa memiliki catatan sikap KURANG baik dalam jurnal dan siswa tersebut belum menunjukkan adanya perkembangan positif, deskripsi sikap siswa tersebut dirapatkan dalam rapat dewan guru pada akhir semester. Berikut adalah contoh rumusan deskripsi capaian sikap spiritual dan sosial. a) Sikap spiritual: Selalu bersyukur, selalu berdoa sebelum melakukan kegiatan,dan toleran pada pemeluk agama yang berbeda; ketaatan beribadah mulai berkembang. b) Sikap sosial: Sangat santun, peduli, dan percaya diri; kejujuran, kedisiplinan, dan tanggungjawab meningkat 2) Nilai Pengetahuan
Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian, penilaian tengah semester, dan penilaian akhir semester yang dilakukan
dengan
beberapa
teknik
penilaian.
Penulisan
capaian pengetahuan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan deskripsi. a) Hasil Penilaian Harian (HPH) Hasil Penilaian Harian merupakan nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil penilaian harian melalui tes tertulis dan/atau penugasan untuk setiap KD. Dalam perhitungan
SMALB Tunarungu kelas X
53
nilai rata-rata DAPAT diberikan pembobotan untuk nilai tes tertulis dan penugasan MISALNYA 60% untuk bobot tes tertulis dan 40% untuk penugasan.
Penilaian harian dapat
dilakukan lebih dari satu kali untuk KD yang gemuk (cakupan materi yang luas) sehingga penilaian harian tidak perlu menunggu selesainya pembelajaran KD tersebut. Materi dalam suatu penilaian harian untuk KD gemuk mencakup sebagian dari keseluruhan materi yang dicakup oleh KD tersebut. Bagi KD dengan cakupan materi sedikit, penilaian harian dapat dilakukan setelah pembelajaran lebih dari satu KD. Tabel 22. Contoh Pengolahan Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran : ... Kelas/Semester : ... N o
Nama
PH-1 3.1
1 2
A…. B…
75 71
3. 2 60 78
PH2
PH-3
PH4 KD
PH-5
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
80 67
68 69
66 91
80 76
79 66
3
PH-6 3. 8 67 87
RataRata
3.9 90 75
73,88 75,55
Dst
b) Hasil Penilaian Tengah Semester (HPTS) merupakan nilai yang diperoleh dari penilaian tengah semester yang terdiri atas beberapa kompetensi dasar. c) Hasil Penilaian Akhir Semester (HPAS) merupakan nilai yang
diperoleh
dari
penilaian
akhir
semester
yang
mencakup semua kompetensi dasar dalam satu semester. d) Hasil Penilaian Akhir (HPA) merupakan hasil pengolahan dari HPH, HPTS, HPAS dengan memperhitungkan bobot masing-masing yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
54
Buku Panduan Guru IPS
Selanjutnya HPH digabung dengan HPTS dan HPAS untuk memperoleh nilai akhir seperti pada Tabel Tabel 23. Contoh Pengolahan Nilai Akhir HPA Nama
HPH
HPTS
HPAS
HPA
Pembulata n
Ani
73,89
90
80
79,45
79
Budi
75,56
75
80
76,53
77
Pada
contoh
tabel
tersebut,
HPTS
dan
HPAS
dimasukkan ke dalam tabel pengolahan nilai akhir semester secara gelondongan, tanpa memilah-milah nilai per KD berdasarkan nilai HPTS dan HPAS. Guru dapat memilahmilah nilai per KD hasil PTS dan PAS sebelum memasukkan ke dalam tabel pengolahan nilai akhir semester. Pemilahan nilai per KD tersebut untuk mengetahui KD mana saja yang siswa sudah dan belum belum mencapai KBM/KKM untuk keperluan
pemberian
pembelajaran
remedial
pendeskripsian capaian pengetahuan dalam rapor.
dan Apabila
dilakukan pembobotan HPH : HPTS : HPAS = 2 : 1 : 1, penghitungan nilai akhir (HPA) Ani adalah: HPA : (2 x 73,89) + (1 x 90) + (1 x 80) = 79,45 4 Nilai Akhir Ani sebesar 79,45 selanjutnya dibulatkan menjadi 79 dan diberi predikat dengan ketentuan: Sangat Baik (A) Baik (B) Cukup (C) Kurang (D)
: : : :
86-100 71-85 56-70 ≤ 55
SMALB Tunarungu kelas X
55
Selain nilai dalam bentuk angka dan predikat, dalam rapor dituliskan deskripsi capaian pengetahuan untuk setiap mata pelajaran. Berikut adalah rambu-rambu rumusan deskripsi capaian pengetahuan dalam rapor. a) Deskripsi pengetahuan menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif. HINDARI frasa yang bermakna kontras, misalnya: ... tetapi masih perlu peningkatan dalam ... atau ... namun masih perlu bimbingan dalam hal .... b) Deskripsi berisi beberapa pengetahuan yang sangat baik dan/atau
baik
dikuasai
oleh
siswa
dan
yang
penguasaannya belum optimal. c) Deskripsi capaian pengetahuan didasarkan pada buktibukti pekerjaan siswa yang didokumentasikan dalam portofolio pengetahuan. Apabila KD tertentu tidak memiliki pekerjaan yang dimasukkan ke dalam portofolio, deskripsi KD tersebut didasarkan pada skor angka yang dicapai. 3) Nilai Keterampilan
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian kinerja (proses dan produk), proyek, dan portofolio. Hasil penilaian dengan
teknik
kinerja
dan
proyek
dirata-rata
untuk
memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran. Seperti pada pengetahuan, penulisan capaian keterampilan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan deskripsi.
56
Buku Panduan Guru IPS
Tabel 24. Contoh Pengolahan Nilai Keterampilan Kinerja (Proses)
KD 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6
92 66
Kinerja (Produk)
Proyek
Portofolio
75 87 75 87 80 85 Nilai Akhir Semester 82,916 Pembulatan 83
Skor Akhir KD* 92 75 87 78,50 80 85
Catatan: a) Penilaian KD 4.2 dilakukan 2 (dua) kali dengan teknik teknik yang sama, yaitu kinerja. Oleh karena itu skor akhir KD 4.2 adalah skor optimum. Penilaian untuk KD 4.4 dilakukan 2 (dua) kali tetapi dengan teknik yang berbeda, yaitu produk dan proyek. Oleh karenanya skor akhir KD 4.4 adalah rata-rata dari skor yang diperoleh melalui teknik yang berbeda tersebut. b) KD 4.3 dan KD 4.4 dinilai melalui penilaian proyek – 2 (dua) KD dinilai bersama-sama dengan proyek. Nilai yang diperoleh untuk kedua KD tersebut sama (dalam contoh di atas 87). c) Nilai akhir semester diperoleh berdasarkan rata-rata skor akhir keseluruhan KD keterampilan yang dibulatkan ke bilangan bulat terdekat. d) Nilai akhir semester diberi predikat dengan ketentuan: Sangat Baik (A) : 86-100 Baik (B) : 71-85 Cukup (C) : 56-70 Kurang (D) : ≤ 55 e) Selain nilai dalam bentuk angka dan predikat, dalam rapor dituliskan deskripsi capaian keterampilan untuk setiap mata pelajaran.
SMALB Tunarungu kelas X
57
Berikut adalah rambu-rambu rumusan deskripsi capaian keterampilan. a) Deskripsi keterampilan menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif. HINDARI frasa yang bermakna kontras, misalnya: ... tetapi masih perlu peningkatan dalam ... atau ... namun masih perlu peningkatan dalam hal .... b) Deskripsi berisi beberapa keterampilan yang sangat baik dan/atau
baik
dikuasai
oleh
siswa
dan
yang
penguasaannya mulai meningkat. c) Deskripsi capaian keterampilan didasarkan pada buktibukti karya siswa yang didokumentasikan dalam portofolio keterampilan. Apabila KD tertentu tidak memiliki karya yang dimasukkan ke dalam portofolio, deskripsi KD tersebut
didasarkan
pada
skor
angka
yang
dicapai.
Portofolio tidak dinilai (lagi) dalam bentuk angka. C. REMEDIAL DAN PENGAYAAN Pembelajaran remedial dan pengayaan dilaksanakan untuk
kompetensi
pengetahuan
dan
keterampilan.
Pembelajaran remedial diberikan kepada siswa yang belum mencapai KBM/KKM, sementara pengayaan diberikan kepada siswa yang telah mencapai atau melampaui KBM/KKM. 1. Remedial Remedial adalah program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai kompentensi minimalnya dalam satu kompetensi dasar tertentu. Metode yang digunakan dapat bervariasi sesuai dengan sifat, jenis,
58
Buku Panduan Guru IPS
dan latar belakang kesulitan belajar yang dialami peserta didik dan tujuan pembelajarannya pun dirumuskan sesuai dengan kesulitan yang dialami peserta didik. Pembelajaran remedial dapat dilakukan dengan cara: a. pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda, menyesuaikan dengan gaya belajar siswa; b. pemberian bimbingan secara perorangan; c. pemberian
tugas-tugas
atau
latihan
secara
khusus,
dimulai dengan tugas-tugas atau latihan sesuai dengan kemampuannya; d. pemanfaatan tutor sebaya, yaitu siswa dibantu oleh teman sekelas yang telah mencapai KBM/KKM. Pembelajaran remedial diberikan segera setelah siswa diketahui belum mencapai KBM/KKM berdasarkan hasil PH, PTS,
atau
PAS.
Pembelajaran
remedial
pada
dasarnya
difokuskan pada KD yang belum tuntas dan dapat diberikan berulang-ulang sampai mencapai KBM/KKM dengan waktu hingga batas akhir semester. Apabila hingga akhir semester pembelajaran remedial belum bisa membantu siswa mencapai KBM/KKM, pembelajaran remedial bagi siswa tersebut dapat dihentikan. Nilai KD yang dimasukkan ke dalam pengolahan penilaian akhir semester adalah penilaian setinggi-tingginya sama dengan KBM/KKM yang ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran tersebut. Apabila belum/tidak mencapai KBM/KKM, nilai yang dimasukkan adalah nilai tertinggi yang dicapai setelah mengikuti pembelajaran remedial. Guru tidak
SMALB Tunarungu kelas X
59
dianjurkan untuk memaksakan untuk memberi nilai tuntas kepada siswa yang belum mencapai KBM/KKM. Prinsip-prinsip pembelajaran
yang
remedial
perlu
sesuai
diperhatikan
dengan
sifatnya
dalam sebagai
pelayanan khusus antara lain: a. Adaptif Pembelajaran
remedial
hendaknya
memungkinkan
peserta didik untuk belajar sesuai dengan daya tangkap, kesempatan, dan gaya belajar masing-masing. b. Interaktif Pembelajaran remedial hendaknya melibatkan keaktifan guru untuk secara intensif berinteraksi dengan peserta didik dan selalu memberikan monitoring dan pengawasan agar mengetahui kemajuan belajar peserta didiknya. c. Fleksibilitas dalam metode pembelajaran dan penilaian Pembelajaran remedial perlu menggunakan berbagai metode pembelajaran dan metode penilaian yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. d. Pemberian umpan balik sesegera mungkin Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada peserta didik mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan sesegera mungkin agar dapat menghindari kekeliruan belajar yang berlarut-larut. e. Pelayanan sepanjang waktu Pembelajaran remedial harus berkesinambungan dan programnya selalu tersedia agar setiap saat peserta didik
60
Buku Panduan Guru IPS
dapat mengaksesnya sesuai dengan kesempatan masingmasing. Langkah-langkah yang dilakukan pada program remedial adalah sebagai berikut. a. Identifikasi Permasalahan Pembelajaran Permasalahan pembelajaran bisa dikategorikan ke dalam 3 fokus perhatian: 1) Permasalahan pada keunikan peserta didik Keberagaman individu dapat membedakan hasil belajar dan permasalahan belajar pada peserta didik.Ada peserta didik yang cenderung lebih aktif dan senang praktik secara langsung, ada yang cenderung mengamati, ada yang lebih tenang dan suka membaca.Di kelas, guru juga perlu memiliki
wawasan
lebih
menyeluruh
mengenai
latar
belakang keluarga dan sosial budaya.Peserta didik yang dibesarkan dalam keluarga pedagang, tentu memiliki keterampilan
berbeda
dengan
keluarga
petani
atau
nelayan. Peserta didik yang berasal dari keluarga yang tidak harmonis, mungkin berbeda dengan peserta didik yang berasal dari keluarga harmonis dan mendukung kegiatan belajar. 2) Permasalahan pada materi ajar Materi ajar yang terdapat pada buku ajar kadang terlalu rumit bagi peserta didik tertentu. Oleh karena itu perlu disiapkan berbagai alternatif aktivitas dan materi ajar yang dapat digunakan guru untuk mengatasi permasalahan ini.
SMALB Tunarungu kelas X
61
3) Permasalahan pada strategi pembelajaran Dalam proses pembelajaran, guru sebaiknya tidak hanya terpaku pada satu strategi atau metode pembelajaran saja. Dikarenakan tipe dan gaya belajar peserta didik sangat bervariasi termasuk juga minat dan bakatnya, maka guru perlu mengidentifikasi apakah kesulitan peserta didik dalam menguasai materi disebabkan oleh strategi atau metode belajar yang kurang sesuai. b. Perencanaan Setelah permasalahan
melakukan belajar
identifikasi siswa,
guru
awal
terhadap
dapat
membuat
perencanaan remedial yang mencakup hal-hal berikut. 1) Menetapkan waktu kegiatan remedial 2) Menyiapkan Media Pembelajaran 3) Menyiapkan contoh-contoh dan alternatif aktifitas 4) Menyiapkan materi-materi dan alat pendukung c. Pelaksanaan Pelaksanaan
program
pembelajaran
remedial
yang
mencakup 3 fokus penekanan yaitu: 1) Penekanan pada keunikan peserta didik, 2) penekanan pada alternative contoh dan
aktivitas
terkait
materi
ajar,
3)
Penekanan
pada
strategi/metode pembelajaran d. Penilaian Autentik Penilaian autentik
dilakukan setelah pemebalajaran
remedial selesai dilaksanakan. Berdasarkan hasil penilaian, bila peserta didik belum mencapai kompetensi minimal (tujuan) yang ditetapkan guru, maka guru perlu meninjau
62
Buku Panduan Guru IPS
kembali strategi pembelajaran remedial yang diterapkannya atau melakukan identifikasi (analisa kebutuhan) terhadap peserta
didik
dengan
lebih
seksama.
Apabila
ternyata
ditemukan kasus khusus di luar kompetensi guru, guru dapat menkonsultasikan
dengan
orang
tua
untuk
selanjutnya
dilakukan konsultasi dengan ahli. 2. Pengayaan (Enrichment) Program pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui ketuntasan belajar dengan memerlukan waktu lebih sedikit daripada teman-teman lainnya. Waktu yang masih tersedia dapat dimanfaatkan peserta didik untuk memperdalam/memperluas
atau
mengembangkan
hingga
mencapai tahapan networking (jejaring) dalam pendekatan ilmiah (scientific approach). Guru dapat memfasilitasi peserta didik dengan memberikan berbagai sumber belajar, antara lain: perpustakaan, majalah atau koran, internet, atau narasumber dan pakar. Kegiatan dalam program pengayaan diantaranya adalah a. Kegiatan eksploratori
Kegiatan eksploratori dapat berupa latar belakang sejarah, buku, narasumber, penemuan, uji coba, yang secara regular tidak tercakup dalam kurikulum. b. Keterampilan proses
Tujuan kegiatan ini agar peserta didik dapat melakukan pendalaman dan investigasi terhadap topik yang diminati dalam bentuk pembelajaran mandiri.
SMALB Tunarungu kelas X
63
c. Pemecahan masalah
Kegitan pemecahan masalah diberikan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan belajar lebih tinggi berupa pemecahan
masalah
nyata
pendekatan
pemecahan
dengan
masalah
menggunakan
atau
pendekatan
investigatif/ penelitian ilmiah. Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam program pengayaan adalah sebagai berikut : a. Inovasi Guru perlu menyesuaikan program yang diterapkannya dengan kekhasan peserta didik, karakteristik kelas serta lingkungan hidup dan budaya peserta didik. b. Kegiatan yang memperkaya Dalam menyusun materi dan mendisain pembelajaran pengayaan,
kembangkan
menyenangkan,
dengan
membangkitkan
kegiatan
minat,
yang
merangsang
pertanyaan, dan sumber-sumber yang bervariasi dan memperkaya. c. Merencanakan metodologi yang luas dan metode yang lebih bervariasi Misalnya minat
dengan
dan
memberikan
project,
aktivitas-akitivitas
pengembangan
menggugah
(playful).
Menerapkan informasi terbaru, hasil-hasil penelitian atau kemajuan program-program pendidikan terkini. Langkah-langkah dalam program pengayaan hampir serupa dengan
64
dengan
program
kegiatan
Buku Panduan Guru IPS
pembelajaran
identifikasi,
remedial.
kemudian
Diawali
perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian. Untuk merencanakan program pengayaan, guru tidak perlu menunggu hasil penilaian autentik terhadap kemampuan peserta didik. Apabila melalui observasi dalam proses pembelajaran, peserta didik sudah terindikasi memiliki kemampuan yang lebih dari peserta didik lainnya maka guru perlu merencanakan program pengayaan. D. INTERAKSI DENGAN ORANG TUA Interaksi guru dengan orang tua sangat diperlukan dalam rangka menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Oleh karena itu interkasi antara guru dan orang tua perlu dilakukan dengan berbagai cara baik langsung maupun tertulis atau tidak langsung. 1.
Interaksi secara langsung Berbagai cara untuk melakukan interaksi secara langsung, dapat dilakukan dengan cara antara lain :
a. menghadirkan orang tua/wali peserta didik ke sekolah untuk diberikan penjelasan tentang perkembangan dan atau perilaku anaknya selama belajar di sekolah, b. penyerahan rapor, yang harus diambil oleh orang tua, adalah
salah
satu
bentuk
upaya
sekolah
untuk
memberikan kesempatan kepada guru, khususnya wali kelas untuk berinteraksi secara langsung dengan orang tua 2.
Interaksi secara tidak langsung Interaksi secara tertulis atau tidak langsung dapat
dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini a. Komunikasi tertulis antara guru dengan orang tua,
SMALB Tunarungu kelas X
65
b. Meminta orang tua ikut memeriksa dan menandatangani pekerjaan rumah (PR). c. Membuka hubungan komunikasi (telepon, sms, e-mail, portal interaktif) serta dorongan agar orang tua aktif berinteraksi dengan guru dan anak. d. Upaya
pemantauan
terhadap
peserta
didik
dalam
mengerjakan tugas individu maupun tugas kelompok dengan
membubuhkan
tanda
tangan
pada
lembar
monitoring seperti contoh berikut. Tabel 25. Lembar Monitoring dari Sekolah pada Orang Tua No
Hari dan Tanggal
Tema, Sub tema, Subsub tema
Judul Tugas
Tanda Tangan Orang Guru tua
1 2 3 4 5 6 Selain itu, kegiatan pekerjaan rumah yang melibatkan orang tua
dengan anak dapat dikombinasikan dengan
kunjungan guru ke rumah.
66
Buku Panduan Guru IPS
BAGIAN II PETUNJUK KHUSUS
SMALB Tunarungu kelas X
67
BAB I
AKTIVITAS MANUSIA DI LINGKUNGAN GEOGRAFI
A. KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) Kompetensi Inti (KI) 1. Menerima, menghargai
dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya. 2. Menghargai
dan
menghayati
perilaku
jujur,
disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3. Memahami pengetahuan berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian nyata dalam kehidupan. 4. Mencoba, mengolah dan menyajikan dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan
ranah
abstrak
(menulis,
membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. Kompetensi Dasar (KD) Pembelajaran
sikap
spiritual
dan
sikap
sosial
dilaksanakan secara tidak langsung (indirect teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran pengetahuan dan keterampilan. Guru mengembangkan sikap spiritual
68
dan
sikap
Buku Panduan Guru IPS
sosial
dengan
memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik. Evaluasi terhadap sikap spiritual dan sikap sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut 3.1 Memahami aktivitas manusia dalam aspek keruangan dan waktu, konektivitas antar ruang, perubahan dan keberlanjutannya pada aspek sosial, ekonomi, budaya, dan pendidikan dalam lingkup lokal. 3.2 Memahami
aktivitas
manusia
dalam
hubungannya
dengan kondisi geografis di sekitarnya dalam bidang ekonomi (lingkup lokal). 4.1 Menyajikan hasil telaah aktivitas manusia dalam aspek keruangan
dan
waktu,
konektivitas
antar
ruang,
perubahan dan keberlanjutannya pada aspek sosial, ekonomi, budaya, dan pendidikan dalam lingkup lokal. 4.2 Menyajikan hasil telaah tentang aktivitas manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di sekitarnya dalam bidang ekonomi (lingkup lokal). B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan mampu: 1. memahami pengertian interaksi keruangan; 2. mengidentifiasi keragaman bentuk muka bumi di daratan dan perairan; 3. menjelaskan faktor-faktor pembentuk iklim; 4. menyebutkan jenis tanah di lingkungan sekitar;
SMALB Tunarungu kelas X
69
5. membedakan mata pencaharian penduduk di dataran tinggi, dataran rendah, dan pantai; 6. menyebutkan definisi sumberdaya alam. C. PETA KONSEP
70
Buku Panduan Guru IPS
D. MATERI PEMBELAJARAN 1. Ruang dan Interaksi antar Ruang 1.1 Saling Melengkapi (Complementary) 1.2 Kesempatan Antara (Intervening Opportunity) 1.3 Kemudahan Transfer (Transferability) 2. Kondisi Geografis Lingkungan Sekitar 2.1
Letak Lingkungan Geografi
2.2
Keragaman Bentuk Muka Bumi
2.3
Iklim
2.4
Tanah
2.5
Flora dan Fauna
3. Aktivitas Manusia Pada Kondisi Geografis di Lingkungan Tempat Tinggal 3.1
Pengaruh Keragaman bentuk muka bagi aktivitas penduduk
3.2
Pengaruh Kondsi Perairan bagi Aktivitas Penduduk
4. Potensi Sumber Daya Alam dan Manusia di Lingkungan Tempat Tinggal 4.1
Potensi Sumber Daya Alam
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN, PENILAIAN, PENGAYAAN, REMEDIAL, DAN INTERAKSI DENGAN ORANGTUA p
1. Ruang dan Interaksi Antar Ruang a. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 (2 JP/ 1 Pertemuan) 1) Pendahuluan a) Peserta didik bersama guru menyampaikan salam
SMALB Tunarungu kelas X
71
b) Salah satu peserta didik memimpin doa (menyesuaikan kultur sekolah) kemudian guru memastikan peserta didik siap untuk belajar. c) Guru
memberikan
apersepsi
mengenai
bab
aktivitas
manusia di lingkungan geografi d) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi yang dicapai dalam pertemuan pertama ini adalah peserta didik mampu memahami pengertian interaksi keruangan. Manfaat
yang
diperoleh
setelah
mempelajari
materi
interaksi antar ruang adalah mengetahui kondisi penyebab terjadinya interaksi antar ruang yaitu saling melengkapi (Complementarity),
kesempatan
antara
(Intervening
opportunity) dan keadaan dapat diserahkan/dipindahkan (Transferability)
sehingga
peserta
didik
mampu
menerapkan pada kehidupan sehari-hari akan adanya interaksi antar ruang dan kondisi seperti apa yang menjadi penyebabnya. e) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan. Teknik penilaian yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah tes dan observasi (penilaian guru terhadap peserta didik dalam pembelajaran). f) Peserta didik diarahkan untuk melihat Gambar 1.3 dan 1.4 di dalam buku siswa.
72
Buku Panduan Guru IPS
2) Kegiatan Inti a) Peserta didik mengamati Gambar 1.3 kegiatan saling melengkapi
antar
wiayah
dengan
sumberdaya
yang
berbeda. b) Guru menstimulasi dan mengarahkan peserta didik agar mengerti
mengenai
interaksi
antar
ruang.
Guru
memberikan contoh kegiatan saling melengkapi antar wiayah dengan sumberdaya yang berbeda sesuai dengan kondisi yang ada di lingkungan geografi. c) Guru menginstruksikan kepada masing-masing peserta didik untuk menuliskan dan dilanjutkan mengemukakan contoh kegiatan interaksi antar ruang saling melengkapi antar wilayah dengan sumber daya yang berbeda. d) Guru memberikan kesempatan kepada beberapa peserta didik untuk mengemukakan hasil pemikirannya. e) Guru bersama peserta didik mengidentifikasi kegiatan interaksi antar ruang yang saling melengkapi dengan sumber daya yang berbeda. f) Setelah peserta didik mengerti akan arti interaksi antar ruang, khususnya mengenai kondisi
penyebab adanya
interaksi antar ruang yang disebabkan oleh kondisi saling melengkapi, peserta didik diberikan kesempatan untuk memberikan
tanggapan
mengenai
materi
yang
telah
dijelaskan dan didiskusikan.
SMALB Tunarungu kelas X
73
3) Kegiatan Penutup a) Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait penguasaan materi dan pembelajaran yang telah dilakukan. b) Peserta didik diberi pesan moral dalam hal sehari-hari yang dikaitkan dengan materi pembelajaran pertemuan tersebut. c) Guru menyampaikan garis besar pertemuan berikutnya. d) Guru menyampaikan salam penutup Pertemuan 2 (2 JP/ 1 Pertemuan) 1) Pendahuluan Pembelajaran pada tahap pendahuluan dapat
dilaksa-
nakan seperti aktivitas pada pertemuan pertama 2) Kegiatan inti a) Guru mereview materi pertemuan sebelumnya mengenai pengertian interaksi antar ruang kemudian melanjutkan mengarahkan peserta didik melanjutkan materi mengenai penyebab interaksi yang disebabkan oleh kesempatan antara
(Intervening
Opportunity)
dan
keadaan
dapat
diserahkan/dipindahkan (Transferability). b) Guru mengarahkan peserta didik untuk membaca materi di buku siswa mengenai Interaksi keruangan karena karena adanya kesempatan (intervening opportunity) dan keadaan dapat diserahkan/dipindahkan (Transferability).
74
Buku Panduan Guru IPS
c) Peserta didik diarahkan untuk memperhatikan Gambar 1.4 mengenai Interaksi keruangan karena adanya (intervening opportunity). d) Guru menggambar di papan tulis seperti bagan pada Gambar 1.4 dengan mengosongkan kotak.
e) Setelah peserta didik selesai membaca materi, peserta didik dibagi menjadi tiga kelompok disesuaikan dengan jumlah peserta didik di kelas. f) Guru menjelaskan mengenai isi materi secara singkat, kemudian peserta didik diarahkan untuk membuat contoh kegiatan
interaksi
kesempatan
yang
(Intervenning
disebabkan
karena
adanya
Opportunity)
sesuai
dengan
Gambar 1.4. dan membuat satu contoh interaksi yang disebabkan oleh kemudahan transfer. g) Peserta didik mengemukakan hasil diskusi kelompok di depan kelas. h) Guru bersama peserta didik mendiskusikan bagaimana hubungan interaksi yang terjadi antar ruang. i) Salahsatu
perwakilan
kelompok
menuliskan
contoh
kegiatan interaksi antar ruang yang disebabkan karena
SMALB Tunarungu kelas X
75
adanya
kesempatan
(Intervenning Opportunity)
dengan
menuliskan di dalam kotak yang telah digambar oleh guru. j) Peserta didik diberikan kesempatan untuk menanggapi pembelajaran pada pertemuan ini. 3) Penutup a) Peserta
didik
bersama
guru
menyimpulkan
materi
pembelajaran yang telah dilaksanakan. b) Peserta didik diberi pesan moral dalam kehidupan seharihari dengan mengintegrasikan materi yang diajarkan. c) Guru menyampaikan garis besar pertemuan berikutnya. d) Guru menyampaikan salam penutup b. Penilaian 1) Penilaian Kompetensi: a) Sikap Spiritual dan Sosial -
Teknik penilaian: Jurnal
-
Bentuk instrumen: Lembar jurnal
b) Pengetahuan -
Teknik penilaian: Tes Lisan
-
Bentuk instrumen: Soal Uraian
-
Pedoman penskoran dan penentuan nilai
c) Keterampilan
76
-
Teknik penilaian: Unjuk kerja
-
Bentuk instrument: Rubrik penilaian kinerja
-
Pedoman penskoran dan penentuan nilai
Buku Panduan Guru IPS
2) Contoh Instrumen Penilaian a) Jurnal penilaian sikap Nama Sekolah : SMA .............. Kelas/Semester : X Mata Pelajaran : IPS No
1.
Tanggal
11/04/2016
2.
14/04/2016
3.
Nama
Catatan Perilaku
Butir Sikap
Terlambat masuk kelas selama 30 Rio Kedisiplinan menit tanpa alasan Mengganggu teman Tika yang sedang Toleransi mengerjakan tugas Nanda Mengajak temannya untuk berdoa serius pada Ketaqwaan saat akan dimulai pembelajaran di kelas Yunaidi Mengingatkan temannya untuk hormat pada saat guru melewati Menghormati tempat dimana siswa sedang istirahat
...
b) Soal Uraian No 1. 2. 3. 4. 5.
Butir Soal Apakah yang dimaksud dengan Interaksi antar ruang? Sebutkan bentuk-bentuk interaksi antar ruang! Sebutkan penyebab kondisi munculnya interaksi antar ruang! Jelaskan dan berikan contoh bentuk interaksi yang disebabkan oleh kondisi saling melengkapi! Jelaskan dan berikan contoh bentuk interaksi yang disebabkan oleh kondisi kesempatanantar ruang!
SMALB Tunarungu kelas X
77
Pedoman Penskoran dan Penentuan Nilai: Tiap nomor skornya: 2, Nilai = Jumlah skor c) Rubrik Penilaian Kinerja (Keterampilan Berdiskusi) No.
Nama Pesert a Didik Arif Rumi
Kemampua Kemampua Kemampua n n n presentasi bertanya menjawab (1-4) (1-4) (1-4) 4 3 4 3 4 3
Jumla h skor 11 10
Dst . Pedoman Penskoran dan Penentuan Nilai: 1) Skor terentang antara 1 – 4 1 = kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4= Amat Baik 2) Nilai = Jumlah skor dibagi 3 d) Pedoman penskoran dan penentuan nilai akhir (1) Rumus Penghitungan Skor Akhir Nilai Akhir = (Skor akhir : Jumlah Skor Maksimal) x 4 (2) Kategori skor kompetensi keterampilan peserta didik didasarkan pada Permendikbud No 53 Tahun 2016 c. Remedial Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang dideskripsikan dalam petunjuk umum.
78
Buku Panduan Guru IPS
Contoh LEMBAR KEGIATAN REMEDIAL Sekolah Kelas/ Semester Materi UH (KD/ Indikator) Tanggal Ulangan Harian Bentuk Soal UH Rancangan UR KKM
: SMALB .......... : X/1 : : : Uraian (tes tertulis) : :75
Bentuk Nilai Indika-tor yang Pembelajaran Ulangan tidak dikuasai Remedial (1) (2) (3) (4) (5) Membuat soal Menjelaskan jawab tentang karakter materi 1 Gangsar Pitoyo 60 negara-negara karakter ASEAN negara-negara ASEAN 2
No. Nama Siswa
Nomor Soal yang dikerjakan (6)
Nilai Remedial
Ket.
(7)
(8)
2 80
Tuntas
d. Pengayaan Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil belajar
pada
akhir
pertemuan
ke-2
(setelah
selesai
pembelajaran materi subbab pertama), peserta didik yang nilainya di atas Kriteia Ketuntasan Minimal (KKM) diminta membaca artikel yang disediakan oleh guru maupun materi pada buku siswa kemudian mencari contoh terkait dengan interaksi antar ruang. Hasilnya ditulis dalam bentuk catatan, untuk dikumpulkan ke guru dan dipresentasikan di depan kelas.
SMALB Tunarungu kelas X
79
Contoh LEMBAR RANCANGAN PENGAYAAN Sekolah : SMALB ............ Kelas/Semester : X Rancangan pengayaan : No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nama Peserta Didik Anita
Nilai Ulangan 82
Bentuk Pengayaan Peserta didik diminta membaca artikel yang disediakan oleh guru maupun materi pada buku siswa kemudian mencari contoh terkait dengan interaksi antar ruang. dan hasilnya ditulis dalam bentuk catatan, untuk dikumpulkan ke guru dan beberapa dipresentasikan di depan kelas
e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik Interaksi dengan orang tua dapat dilakukan antara lain dengan: 1. Komunikasi tertulis antara guru dengan orang tua. 2. Meminta orang tua ikut memeriksa dan menandatangani pekerjaan rumah (PR). 3. Menjalin hubungan komunikasi melalui telepon/sms serta dorongan agar orang tua aktif berinteraksi dengan guru dan anak. 4. Melibatkan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas rumah. 5. Kunjungan (visit) guru ke rumah Upaya pemantauan terhadap siswa dalam mengerjakan tugas
80
individu
Buku Panduan Guru IPS
maupun
tugas
kelompok
dengan
membubuhkan
tandatangan
pada
lembar
monitoring
seperti contoh berikut. Contoh Lembar Monitoring Interaksi Sekolah dengan Orang Tua No.
Hari dan Tanggal
1.
23/04/16
Tema, Sub Tema, atau Sub-sub tema Interaksi antar ruang disebabkan oleh mudahnya transfer (Transferability)
Judul Tugas Membuat contoh kegiatan Interaksi antar ruang disebabkan oleh mudahnya transfer (Transferability)
Tanda Tangan Orang Guru Tua Ttd Ttd
2. 3.
2. Kondisi Geografis Lingkungan Sekitar a. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 3 (2 JP/ 1 Pertemuan) 1. Pendahuluan Pembelajaran pada tahap pendahuluan dapat nakan
seperti
aktivitas
pada
pertemuan
dilaksa-
pendahuluan
sebelumnya dengan cara mengkondisikan kelas, mendata kehadiran, menyampaikan kompetensi pembelajaran dan apersepsi. Pada pertemuan ini peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai kebutuha. 2. Kegiatan Inti a) Peserta didik diminta untuk gambar 1.5 dan membaca materi mengenai letak lingkungan geografis yang terdapat di buku siswa.
SMALB Tunarungu kelas X
81
b) Peserta
didik
secara
berkelompok
diarahkan
untuk
merumuskan pertanyaan berdasarkan hasil pengamatan gambar dan hasil diskusi kelompok. Pertanyaan diarahkan pada
hal-hal
yang
substantif
terkait
dengan
tujuan
pembelajaran, misalnya dimana letak geografis Indonesia? Negara
apa
saja
yang
berbatasan
langsung
dengan
Indonesia?. c) Salah satu peserta didik diminta untuk menuliskan daftar pertanyaan yang telah dirumuskan oleh masing-masing kelompok di papan tulis. d) Peserta
didik
bersama
kelompoknya
mengumpulkan
informasi dari buku siswa untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang telah dituliskan di papan tulis. e) Guru membimbing peserta didik untuk mendapatkan jawaban yang benar. f) Peserta didik secara berkelompok diminta untuk mengisi kolom tentang letak geografis negara Indonesia. Letak indonesia Indonesia terletak di 6°LU hingga 11°LS dan 95°BT hingga 141°BT Indonesia terletak di sebelah barat Benua Australia.
Geografis
Astronomis
g) Perwakilan peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. h) Guru bersama peserta didik berdiskusi dilanjutkan guru menyimpulkan materi.
82
Buku Panduan Guru IPS
3. Penutup Aktivitas tahap penutup ini dapat dilaksanakan seperti pada pertemuan sebelumnya dengan mengutamakan refleksi penguasan
pembelajaran,
menyimpulkan
pertemuan
tersebut
guru
dan
materi
menyampaikan
pada materi
pertemuan berikutnya. Pertemuan 4 (2 JP/ Pertemuan) 1. Pendahuluan Pembelajaran pada tahap pendahuluan dapat
dilaksa-
nakan seperti aktivitas pada pertemuan ketiga. 2. Kegiatan inti a) Peserta didik diarahkan untuk melihat Gambar 1.6 b) Guru mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi bentuk daratan dan perairan di sekitar lingkungan tempat tinggal. Misalnya peserta didik tinggal di dataran tinggi, di tepi pantai dan lain sebagainya. c) Setelah mengidentifikasi bentuk muka bumi di lingkungan sekitar, guru menjelaskan bentuk-bentuk muka bumi berdasarkan dengan buku siswa agar peserta didik dapat mengikuti materi yang disampaikan. d) Guru mengarahkan peserta didik untuk mengerjakan aktivitas individu yang terdapat pada buku siswa. Peserta didik ditugaskan untuk mengisi kolom kosong dengan pilihan bentuk muka bumi yang telah disediakan dalam tabel.
SMALB Tunarungu kelas X
83
Bentuk Muka Bumi a. Gunung e. Rawa b. Sungai f. Laut c. Dataran tinggi g. Danau d. Peneplain h. Pegunungan
Daratan
Perairan
e) Guru memilih beberapa peserta didik menyampaikan hasil aktivitasnya. f) Guru menjelaskan materi dari hasil pekerjaan peserta didik bersumber dari buku siswa. 3. Penutup Aktivitas penutup dapat
dilaksanakan seperti pada
pertemuan sebelumnya. Pertemuan Ke 5 (2 JP/ Pertemuan) 1. Pendahuluan Pembelajaran pada tahap ini dapat dilaksanakan seperti aktivitas
pada
pertemuan
ketiga
dan
keempat.
Pada
pertemuan ini pembelajaran masih merupakan rangkain tidak terpisah dengan pertemuan ke-3 dan ke-4. 2. Kegiatan inti a) Peserta didik diarahkan mendiskripsikan cuaca yang dirasakan pada saat pembelajaran di kelas. Apakah sedang terjadi hujan? Suhu panas? Lembab? Dst. b) Setelah peserta didik menjelaskan bagaimana kondisi yang dirasaakan, guru mengaitkan antara suhu, tekanan, sinar matahari,
angina
pengertian iklim.
84
Buku Panduan Guru IPS
dan
kelembaban
udara
dengan
c) Guru menjelaskan beberapa klasifikasi iklim sesuai dengan buku
siswa
begitu
juga
siswa
diminta
untuk
memperhatikan materi di buku. d) Peserta didik diminta untuk mendiskripsikan bagaimana bentuk tanah yang ada di lingkungan tempat tinggal. Apakah berbahan pasir, tanah liat (lempung), mudah ditumbuhi tanaman dll. e) Guru menjelaskan materi mengenai jenis-jenis tanah dengan bahan ajar buku siswa. 3. Penutup Aktivitas penutup dapat
dilaksanakan seperti pada
pertemuan sebelumnya. Pertemuan Ke 6 (2 JP/ Pertemuan) 1. Pendahuluan Pada pertemuan ini pembelajaran masih merupakan rangkain tidak terpisah dengan pertemuan ke-3, 4, dan 5 2. Kegiatan inti a) Peserta didik diminta untuk menyebutkan berbagai flora dan fauna (binatang dan tumbuhan) di sekitar lingkungan tempat
tinggal.
Seperti
burung
cendrawasih,
badak
bercula, komodo dll. b) Guru mememberikan gambaran kepada peserta didik bahwa jenis flora dan fauna di muka bumi adalah beragam. c) Guru
menggali
memberikan
pengetahuan
contoh
perbedaan
peserta flora
didik fauna
dengan di
bumi
SMALB Tunarungu kelas X
85
kemudian menanyakan mengapa jenis flora fauna berbeda antar wilayah. d) Guru menjelaskan mengenai faktor persebaran flora dan fauna di bumi dilanjutkan dengan menjelaskan mengenai pembagian dan jenis flora dan fauna di bumi. 3. Penutup a) Peserta
didik
melakukan
refleksi
terhadap
proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi dan pembelajaran yang telah dilakukan. b) Peserta didik diberi pesan tentang moral. c) Guru
menyampaikan
tugas
untuk
materi
pertemuan
berikutnya. d) Guru menyampaikan salam penutup b. Penilaian Penilaian
kompetensi
Sikap
Spiritual,
Sosial,
dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud nomor 52 tahun 2015. Contoh
tes
tertulis
dalam
bentuk
uraian
dapat
dicontohkan soalnya sebagai berikut: No. Butir Soal 1. Apakah yang dimaksud dengan letak astronomis dan letak geografis? 2. Jelaskan letak geografis Negara Indonesia! 3. Sebutkan bentuk muka pada penampang laut! 4. Jelaskan jenis tanah yang sesuai untuk pertanian padi? 5. Sebutkan faktor yang mempengaruhi persebaran flora fauna di bumi!
86
Buku Panduan Guru IPS
c. Remedial Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
d. Pengayaan Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil belajar
pada
dilakukan
akhir
sama
pertemuan
seperti
pada
ke-6
dengan
materi
cara
pertama
yang yang
ditunjukkan lembar rancangan pengayaan e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan: komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua, pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan dalam rangka ketuntasan pada materi kedua ini. 3. Aktivitas
Manusia
pada
Kondisi
Geografis
di
Lingkungan Tempat Tinggal a. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Ke 7 dan 8 (2 JP/ Pertemuan) 1. Pendahuluan a) Peserta didik bersama guru menyampaikan salam.
SMALB Tunarungu kelas X
87
b) Salah satu peserta didik memimpin doa (menyesuaikan kultur sekolah) kemudian guru memastikan peserta didik siap untuk belajar. c) Guru memberikan motivasi: menanyakan apakah peserta didik
sudah
membaca
materi
yang
akan
dipelajari,
kemudian guru memberikan pertanyaan terkait materi yang akan dipelajari. d) Guru menyampaikan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai pada pertemuan 7 dan 8. e) Peserta didik dibagi klompok menjadi 2-3 orang 2. Kegiatan Inti a) Peserta didik diminta mendeskripsikan kegiatan atau mata pencaharian orangtua maupun orang di sekitar tempat tinggal dikaitkan dengan kondisi geografi. Misal, peserta didik tinggal di daerah pantai, banyak dijumpai nelayan, dll. b) Peserta didik diarahkan untuk mengerjakan aktivitas kelompok pada buku siswa. c) Peserta didik menjelaskan hasil diskusinya di depan kelas d) Guru menanggapi hasil pekerjaan peserta didik
88
Buku Panduan Guru IPS
e) Guru melanjutkan materi aktivitas manusia berdasarkan kondisi
geografis
di
lingkungan
tempat
tinggal
menggunakan bahan ajar (buku siswa, internet, media cetak, dll) disesuaikan dengan melihat gambar yang ada dalam buku siswa. f) Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya dan memberikan pendapat atau tanggapan. 3. Penutup a) Guru dan Peserta didik melakukan refleksi dan penilaian terhadap proses pembelajaran terkait dengan penguasaan materi dan pembelajaran yang telah dilakukan. b) Peserta didik diberi pesan tentang moral dalam hal seharihari. c) Guru menyampaikan garis besar pertemuan berikutnya. d) Guru menyampaikan salam penutup b. Penilaian Penilaian
kompetensi
Sikap
Spiritual,
Sosial,
dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud nomor 52 tahun 2015. Contoh
tes
tertulis
dalam
bentuk
uraian
dapat
dicontohkan soalnya sebagai berikut:
SMALB Tunarungu kelas X
89
No. Butir Soal 1. Sebutkan kegiatan manusia di dataran rendah? 2. Jelaskan perbedaan kegiatan manusia di datarn tinggi dengan dataran rendah! 3. Jelaskan kegiatan manusia di daerah kawasan pantai! 4. Jelaskan bagaimana pola permukiman penduduk di kawasan sungai, pegunungan dan pantai! 5. Jelaskan perbedan bentuk rumah di daerah daratan dan daerah perairan tepi sungai! c. Remedial Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
d. Pengayaan Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil belajar
pada
dilakukan
akhir
sama
pertemuan
seperti
pada
ke-6
dengan
materi
cara
pertama
yang yang
ditunjukkan lembar rancangan pengayaan. Peserta didik yang memperoleh di atas KKM diminta mencari contoh kegiatan penduduk berdasarkan kondisi geografis di lingkungan perairan dari buku siswa.
Hasilnya
ditulis dalam bentuk catatan, untuk dikumpulkan ke guru dan beberapa dipresentasikan di depan kelas. e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan: komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua,
90
Buku Panduan Guru IPS
pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan dalam rangka ketuntasan pada materi ketiga ini. 4. Potensi Sumber Daya Alam dn Manusia di Lingkungan Tempt Tinggal a. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 9 dan 10 (2 JP/ Pertemuan) 1. Pendahuluan Aktivitas diadaptasi
pendahuluan
dari
kegiatan
pada
pertemuan
pendahuluan
pada
ini
dapat
peretmuan
sebelumnya. Pada kegiatan apersepsi peserta didik diminta menyebutkan sumberdaya alam apa saja yang ada di sekitar tempat tinggal dan apa saja yang telah dimanfaatkan. 2. Kegiatan Inti a) Peserta
didik
melalui
diskusi
diarahkan
untuk
menyebutkan berbagai sumber daya alam mencari contoh pemanfaatan sumber daya alam yang ada dalam buku siswa. b) Peserta didik menjelaskan hasil diskusinya di depan kelas c) Guru menanggapi hasil pekerjaan peserta didik d) Guru melanjutkan materi potensi sumber daya manusia dan pemanfaatannya menggunakan bahan ajar (buku siswa, internet, media cetak, dll) disesuaikan dengan melihat gambar yang ada dalam buku siswa. e) Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya dan memberikan pendapat tau tanggapan dari materi yang dijelaskan oleh guru.
SMALB Tunarungu kelas X
91
3. Penutup Aktivitas tahap penutup ini dapat dilaksanakan seperti pada pertemuan sebelumnya dengan mengutamakan refleksi penguasan
pembelajaran,
menyimpulkan
pertemuan
tersebut
dan
guru
kompetensi
Sikap
materi
menyampaikan
pada materi
pertemuan berikutnya. b. Penilaian Penilaian
Spiritual,
Sosial,
dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan perdoman pada ketentuan penilaian
dari Permendikbud
nomor 53 tahun 2015. Contoh
tes
tertulis
dalam
bentuk
uraian
dapat
dicontohkan soalnya sebagai berikut: No. Butir Soal 1. Sebutkan jenis Sumberdaya Alam di Indonesia? 2. Sebutkan lima jenis sumberdaya alam barang tambang di Indonesia! 3. Apa manfaat sumbedaya alam bagi kehidupan kita? 4. Sebutkan saja potensi sumberdaya manusia? 5. Sebutkan contoh pemanfaatan sumberdaya manusia! c. Remedial Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
d. Pengayaan Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil belajar
92
pada
akhir
Buku Panduan Guru IPS
pertemuan
ke-6
dengan
cara
yang
dilakukan
sama
seperti
pada
materi
pertama
yang
ditunjukkan lembar rancangan pengayaan. Peserta membuat
didik
yang
ringkasan
nilainya
atau
di
rangkuman
atas
KKM
diminta
mengenai
potensi
sumber daya alam yang ada pada buku siswa.
Hasilnya
ditulis dalam bentuk catatan, untuk dikumpulkan ke guru dan beberapa dipresentasikan di depan kelas. e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan: komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua, pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan dalam rangka ketuntasan pada materi keempat ini.
SMALB Tunarungu kelas X
93
BAB 2. PERUBAHAN DAN KESINAMBUNGAN AKTIVITAS MANUSIA PADA MASA PRAAKSARA, HINDU BUDDHA DAN ISLAM A. KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) Kompetensi Inti (KI) 1. Menerima, menghargai
dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya. 2. Menghargai
dan
menghayati
perilaku
jujur,
disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3. Memahami pengetahuan berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian nyata dalam kehidupan. 4. Mencoba, mengolah dan menyajikan dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan
ranah
abstrak
(menulis,
membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. Kompetensi Dasar (KD) Pembelajaran
sikap
spiritual
dan
sikap
sosial
dilaksanakan secara tidak langsung (indirect teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran pengetahuan dan keterampilan. Guru mengembangkan sikap
94
Buku Panduan Guru IPS
spiritual
dan
sikap
sosial
dengan
memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik. Evaluasi terhadap sikap spiritual dan sikap sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut 3.2 Menjelaskan
aktivitas
manusia,
perubahan
dan
keberlanjutannya pada masa praaksara, Hindu Buddha, dan Islam. 4.2 Menyajikan
hasil
telaah
tentang
aktivitas
manusia,
perubahan dan keberlanjutannya pada masa praaksara, Hindu Buddha, dan Islam.
B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Setelah
mempelajari
pelajaran
ini,
peserta
didik
diharapkan mampu: 1. Mendeskripsikan aktivitas masyarakat praaksara pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, bercocok tanam dan perundagian. 2. Mendeskripsikan Buddha
dalam
kehidupan aspek
masyarakat
sosial,
ekonomi,
masa
Hindu
budaya,
dan
pendidikan. 3. Mendeskripsikan kehidupan masyarakat masa Islam dalam aspek sosial, ekonomi, budaya, dan pendidikan. 4. Mendeskripsikan perubahan dan kesinambungan aktivitas manusia pada masa praaksara, Hindu Buddha, dan Islam.
SMALB Tunarungu kelas X
95
C. PETA KONSEP
D. MATERI PEMBELAJARAN 1. Mengenal Aktivitas Manusia Masa Praaksara 1.1
Kehidupan Sosial
1.2
Kehidupan Ekonomi
1.3
Hasil-hasil Kebudayaan
2. Kehidupan Masyarakat Masa Kerajaan Hindu Buddha 2.1
Masuk Dan Berkembangnya Pengaruh Hindu Buddha Di Indonesia
2.2
Aktivitas Manusia Pada Masa Hindu Buddha Di Indonesia
3. Kehidupan Masyarakat Pada Masa Islam
96
3.1
Masuknya Islam di Indonesia
3.2
Aktivitas Masyarakat Pada Masa Islam di Indonesia
Buku Panduan Guru IPS
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN, PENILAIAN, PENGAYAAN, REMEDIAL, DAN INTERAKSI DENGAN ORANGTUA 1. Mengenal Aktivitas Manusia Masa Praaksara a. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 (2 JP/ 1 Pertemuan) 1) Pendahuluan a) Peserta didik bersama guru menyampaikan salam b) Salah satu peserta didik memimpin doa (menyesuaikan kultur sekolah) kemudian guru memastikan peserta didik siap untuk belajar. c) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi yang dicapai dalam pertemuan pertama ini adalah peserta didik
mampu
praaksara
pada
mendeskripsikan masa
berburu
aktivitas dan
masyarakat
mengumpulkan
makanan, bercocok tanam dan perundagian. Manfaat yang diperoleh setelah mempelajari aktivitas manusia di masa praaksara adalah mengetahui kegiatan sosial, ekonomi, dan hasil-hasil budaya oleh manusia pada masa praaksara yang jauh berbeda dengan masa saat ini. d) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan. Teknik penilaian yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah tes dan observasi (penilaian guru terhadap peserta didik dalam pembelajaran). e) Peserta didik diarahkan untuk melihat materi pada buku siswa (bab 2).
SMALB Tunarungu kelas X
97
2) Kegiatan Inti a) Guru mengarahkan peserta didik untuk melihat gambar 2.1 mengenai posisi strategis letak wilayah Indonesia. b) Guru menjelaskan bagaiamana kegiatan perekonomian persebaran agama dan persebaran budaya pada saat ini dan dihubungkan dengan pada masa praaksara, kerajaan hindu Buddha. c) Peserta didik diminta untuk menyebutkan peninggalan masa praaksara. Misalnya
lukisan tangan, gua, kapak
genggam, dll. d) Peserta didik diminta untuk menyebutkan perbedaan alat yang digunakan pada masa praaksara dengan masa saat ini. e) Guru menjelaskan materi mengenai kegiatan sosial dan ekonomi manusia praaksara bagaimana manusia pada masa
itu
berhubungan
sosial
antar
sesamanya
dan
bagaimana mereka mengasilkan kegiatannya dalam bentuk hasil budaya, dan saat ini banyak ditemukan hasil budaya pada masa praaksara. f) Peserta didik diberikan kesempatan untuk menanggapi dan bertanya. 3) Penutup a) Peserta
didik
bersama
guru
menyimpulkan
materi
pembelajaran yang telah dilaksanakan. b) Guru melakukan penilaian penguasaan materi sesuai indikator untuk mengukur KKM secara lisan
98
Buku Panduan Guru IPS
c) Peserta didik diberi pesan moral dalam kehidupan seharihari dengan mengintegrasikan materi yang diajarkan. d) Guru menyampaikan garis besar pertemuan berikutnya. e) Guru menyampaikan salam penutup Pertemuan Ke 2 (2 JP/ 1 Pertemuan) 1. Pendahuluan Pembelajaran pada tahap pendahuluan dapat
dilaksa-
nakan seperti aktivitas pada pertemuan pertama dengan mengutamakan pengkondisian kelas. 2. Kegiatan inti a) Guru
mereview
pertemuan
sebelumnya
melalui
pertanyaan-pertanyaan mengenai aktivitas sosial, ekonomi dan hasil budaya. b) Guru membagi peserta didik menjadi kelompok. c) Guru mengarahkan peserta didik untuk mengamati apakah terdapat aktivitas budaya seperti ritual, upacara adat, upacara agama di sekitar tempat tinggal yang masih terkait dengan kehidupan manusia masa praaksara. d) Peserta didk diminta untuk mengidentifikasi bagaiaman bentuk kegiataan budayanya, menyebutkan persamaan dan perbedaan kegiatan budaya saat ini dibandingkan dengan masa praaksara. e) Pekerjaan siswa dikumpulkan kepada guru, kemudian perwakilan kelompok peserta didik mempesentasikan di depan kelas, dilanjutkan dengan diskusi guru dengan peserta didik mengenai tugas tersebut.
SMALB Tunarungu kelas X
99
f) Peserta ddik diberikan untuk bertanya apakah ada materi yang belum dimengerti. 3. Penutup Aktivitas tahap penutup ini dapat dilaksanakan seperti pada pertemuan sebelumnya dengan mengutamakan refleksi penguasan
pembelajaran,
menyimpulkan
pertemuan
tersebut
dan
guru
kompetensi
Sikap
materi
menyampaikan
pada materi
pertemuan berikutnya. b. Penilaian Penilaian
Spiritual,
Sosial,
dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud nomor 53 tahun 2015. Contoh
tes
tertulis
dalam
bentuk
uraian
dapat
dicontohkan soalnya sebagai berikut: No. Butir Soal 1. Apakah yang menjadi keuntungan bangsa Indonesia berada di posisi strategis kaitannya dengan perdagangan dunia pada masa kerajaan Hindu Buddha dan Islam? 2. Sebutkan kegiatan sosial manusia pada masa praaksara! 3. Sebutkan kegiatan ekonomi pada masa praaksara! 4. Sebutkan peninggalan hasil budaya pada masa praaksara! 5. Apakah persamaan perbedaan alat-alat yang digunakan ada masa praaksaa dengan pada masa sekarang?
100
Buku Panduan Guru IPS
c. Remedial Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
f. Pengayaan Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil belajar pada akhir pertemuan ke-2 pada Bab 2 dengan cara yang dilakukan sama seperti pada materi pertama yang ditunjukkan lembar rancangan pengayaan. Peserta
didik
yang
nilainya
di
atas
KKM
diminta
membaca artikel yang disediakan oleh guru maupun materi pada buku siswa kemudian mencari contoh kegiatan sosial ekonomi dan hasil budaya manusia pada masa praaksara. Hasilnya ditulis dalam bentuk catatan, untuk dikumpulkan ke guru dan beberapa dipresentasikan di depan kelas. g. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan: komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua, pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan dalam rangka ketuntasan pada materi keempat ini.
SMALB Tunarungu kelas X
101
2. Kehidupan Masyarakat Masa kerajaan Hindu Buddha di Indonesia a. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 3 (2 JP/ 1 Pertemuan) 1) Pendahuluan Aktivitas diadaptasi
pendahuluan
dari
kegiatan
pada
pertemuan
pendahuluan
pada
ini
dapat
pertemuan
sebelumnya. Pada kegiatan apersepsi mengenai tema Perubahan dan Kesinambungan Aktivitas Manusia pada Masa Praaksara, Hindu Buddha, dan Islam. Apersepsi juga dikaitkan dengan tema sebelumnya. Misalnya, aktivitas manusia pada saat ini tidak bisa terlepas dari aktivitas manusia pada masa lampau. Maka sejarah aktivitas manusia penting untuk diketahui. 2) Kegiatan inti a) Peserta didik membaca uraian materi tentang Masuk dan Berkembangnya Pengaruh Hindhu Buddha di Indonesia. b) Peserta didik merumuskan pertanyaan yang berkaitan dengan masuk dan berkembangnya pengaruh Hindhu Buddha
di
Indonesia.
Setiap
kelompok
mengajukan
minimal satu pertanyaan dan ditulis di papan tulis. c) Guru menyeleksi apakah pertanyaan yang muncul sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran. Jika belum, guru dapat menambahi atau mengurangi. d) Peserta didik mengundi untuk mendapatkan salah satu pertanyaan yang trtulis di papan tulis. e) Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya mengenai
102
Buku Panduan Guru IPS
pertanyaan
yang
didapatkan.
Peserta
didik
dapat
memanfaatkan berbagai referensi, seperti bukau atau internet untuk mendapatkan jawaban. f) Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas.
Peserta
didik
yang
lain
memberikan
tanggapan, guru selalu mengarahkan. 3) Penutup Aktivitas tahap penutup ini dapat dilaksanakan seperti pada pertemuan sebelumnya dengan mengutamakan refleksi penguasan
pembelajaran,
menyimpulkan
pertemuan
tersebut
guru
dan
materi
menyampaikan
pada materi
pertemuan berikutnya. Pertemuan 4 (2JP/1 Pertemuan) 1. Pendahuluan Pembelajaran pada tahap pendahuluan dapat
dilaksa-
nakan seperti aktivitas pada pertemuan pertama dengan mengutamakan pengkondisian kelas. 2. Kegiatan inti a) Peserta didik dibuat menjadi dua kelompok. Kelompok pertama bertugas mendiskusikan aktivitas manusia pada masa Hindu Buddha di Indonesia bidang sosial, dan kelompok kedua mendiskusikan aktivitas manusia pada masa Hindu Buddha di Indonesia bidang ekonomi. b) Peserta didik melakukan analisis buku siswa untuk melengkapi diskusi kelompoknya.
SMALB Tunarungu kelas X
103
c) Setelah
selesai
berdiskusi,
peserta
didik
membuat
kelompok kecil dengan anggota berasal dari kelompok yang berbeda. d) Dalam kelompok kecil, peserta didik diminta untuk saling menyampaikan hasil diskusi di kelompok besar. e) Peserta didik diminta untuk membuat catatan poin-poin penting mengenai hasil diskusi. 3. Penutup Aktivitas tahap penutup ini dapat dilaksanakan seperti pada pertemuan sebelumnya dengan mengutamakan refleksi penguasan
pembelajaran,
menyimpulkan
pertemuan
tersebut
guru
dan
materi
menyampaikan
pada materi
pertemuan berikutnya. Pertemuan 5 (2JP/1 Pertemuan) 1. Pendahuluan Pembelajaran pada tahap pendahuluan dapat
dilaksa-
nakan seperti aktivitas pada pertemuan pertama. 2. Kegiatan inti Aktivitas
pada
kegiatan
inti
hampir
sama
dengan
kegiatan inti pada pertemuan keempat. Perbedaannya pada topik diskusi yaitu tentang aktivitas manusia pada masa Hindu Buddha di Indonesia bidang budaya, dan kelompok kedua mendiskusikan aktivitas manusia pada masa Hindu Buddha di Indonesia bidang pendidikan. 3. Penutup a) Guru
bersama
peserta
didik
membuat
simpulan
pembelajaran. Guru dapat menambah atau mengurangi,
104
Buku Panduan Guru IPS
juga menjelaskan kembali materi pembelajaran. b) Peserta
didik
melakukan
refleksi
terhadap
proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi dan pembelajaran yang telah dilakukan. c) Guru melakukan evaluasi pembelajaran. d) Guru menutup pertemuan. b. Penilaian Penilaian
kompetensi
Sikap
Spiritual,
Sosial,
dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud nomor 53 tahun 2015. Misalnya menggunakan observasi dalam bentuk jurnal dan kinerja untuk keterampilan. Pada pertemuan ini penilaian kompetensi pengetahuan menggunakan teknik penilaian tes seperti contoh ketentuan sebagai berikut! No 1
Butir Soal Dijawab oleh Jelaskan teori masuk dan Peserta didik A.... berkembangnya Hindu Buddha Peserta didik B.... ke Indonesia! Peserta didik C....
Skor 3 3 2
2
Sebutkan 3 candi yang terdapat Peserta di Indonesia Peserta Peserta Sebutkan 3 contoh aktivitas Peserta manusia pada masa Hindu Buddha di Indonesia dalam Peserta bidang sosial! Peserta
1 1 1 dst
3
didik didik didik didik
A.... B.... C.... A....
didik B.... didik C....
Pedoman penskoran dan penentuan nilai 1. Satu soal dapat dijawab oleh beberapa peserta didik. 2. Setiap jawaban benar sempurna diberi skor maksimal 3.
SMALB Tunarungu kelas X
105
c. Remedial Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
d. Pengayaan Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil belajar pada akhir pertemuan ke-5 pada Bab 2 dengan cara yang dilakukan sama seperti pada materi pertama yang ditunjukkan lembar rancangan pengayaan. Peserta
didik
yang
nilainya
di
atas
KKM
diminta
membaca artikel yang disediakan oleh guru maupun materi pada buku siswa kemudian diminta mengelompokkan candi berdasarkan agama pembuatannya, apakah Hindu atau Buddha. Hasilnya dikumpulkan. h. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan: komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua, pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan dalam rangka ketuntasan pada materi keempat ini.
106
Buku Panduan Guru IPS
3. Kehidupan Masyarakat pada Masa Islam a. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 6 (2 JP/ 1 Pertemuan) 1) Pendahuluan Aktivitas diadaptasi
pendahuluan
dari
kegiatan
pada
pertemuan
pendahuluan
pada
ini
dapat
pertemuan
sebelumnya. 2) Kegiatan inti a) Peserta didik membaca uraian materi tentang Masuk dan Berkembangnya Pengaruh Hindhu Buddha di Indonesia. b) Peserta didik merumuskan pertanyaan yang berkaitan dengan masuk dan berkembangnya pengaruh Hindhu Buddha
di
Indonesia.
Setiap
kelompok
mengajukan
minimal satu pertanyaan dan ditulis di papan tulis. c) Guru menyeleksi apakah pertanyaan yang muncul sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran. Jika belum, guru dapat menambahi atau mengurangi. d) Peserta didik mengundi untuk mendapatkan salah satu pertanyaan yang tertulis di papan tulis. e) Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya mengenai pertanyaan yang didapatkan. Peserta didik dapat memanfaatkan berbagai referensi, seperti buku atau internet untuk mendapatkan jawaban. f) Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Peserta didik yang lain memberikan tanggapan, guru selalu mengarahkan.
SMALB Tunarungu kelas X
107
3) Penutup Aktivitas tahap penutup ini dapat dilaksanakan seperti pada pertemuan sebelumnya dengan mengutamakan refleksi penguasan
pembelajaran,
menyimpulkan
pertemuan
tersebut
guru
dan
materi
menyampaikan
pada materi
pertemuan berikutnya. Pertemuan 7 (2JP/1 Pertemuan) Pada pertemuan ini aktivitas pada tahap pendahuluan, kegiatan inti dan penutup dapat dilaksanakan seperti pada pertemuan 6. Pada kegiatan inti kelompok pertama bertugas mendiskusikan aktivitas manusia pada masa masa Islam di Indonesia
dalam
mendiskusikan
bidang
aktivitas
sosial, manusia
dan
kelompok
pada
masa
kedua
Islam
di
Indonesia pada bidang ekonomi. Pertemuan 8 (2JP/1 Pertemuan) 1) Pendahuluan dan kegiatan inti Pada pertemuan ini aktivitas pada tahap pendahuluan dan kegiatan inti dapat dilaksanakan seperti pada pertemuan 6.
Pada
kegiatan
inti
kelompok
pertama
bertugas
mendiskusikan aktivitas manusia pada masa masa Islam di Indonesia dalam bidang pendidikan, dan kelompok kedua mendiskusikan
aktivitas
manusia
pada
masa
Islam
di
Indonesia pada bidang budaya. 2) penutup a) Guru
bersama
peserta
didik
membuat
simpulan
pembelajaran. Guru dapat menambah atau mengurangi, juga menjelaskan kembali materi pembelajaran.
108
Buku Panduan Guru IPS
b) Peserta
didik
melakukan
refleksi
terhadap
proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi dan pembelajaran yang telah dilakukan. c) Guru melakukan evaluasi pembelajaran. d) Guru menutup pertemuan. b. Penilaian Penilaian
kompetensi
Sikap
Spiritual,
Sosial,
dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud nomor 53 tahun 2015. Misalnya menggunakan observasi dalam bentuk jurnal dan kinerja untuk keterampilan. Pada pertemuan ini penilaian kompetensi pengetahuan menggunakan teknik penilaian tes uraian seperti contoh ketentuan sebagai berikut! No Butir Soal 1 Jelaskan bagaimana sistem ekonomi yang berlangsung pada masa praaksara! 2 Mengapa Sriwijaya dikenal sebagai pusat pengembangan agama Buddha? 3 Apa sajakah yang merupakan lembaga pendidikan pada masa Islam? 4 Sebutkan beberapa kerajaan yang bercorak Hindu di Indonesia! 5 Jelaskan bagaimana perubahan pada sistem pemerintahan setelah munculnya pengaruh Hindu Buddha di Indonesia! c. Remedial Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang
SMALB Tunarungu kelas X
109
dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
d. Pengayaan Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil belajar
pada
dilakukan
akhir
sama
pertemuan
seperti
ke-8
pada
dengan
materi
cara
yang
pertama
yang
ditunjukkan lembar rancangan pengayaan. Peserta
didik
yang
nilainya
di
atas
KKM
secara
berkelompok diminta untuk membuat peta konsep tema Perubahan dan Kesinambungan Aktivitas Manusia pada Masa Praaksara, Hindu Buddha, dan Islam. Peta konsep dibuat pada selembar kertas kemudian ditempel di dinding kelas e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan: komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua, pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan dalam rangka ketuntasan pada materi ini.
110
Buku Panduan Guru IPS
BAB 3
KEHIDUPAN MANUSIA DALAM KELEMBAGAAN MASYARAKAT
A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR Kompetensi Inti 1. Menerima, menghargai
dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya. 2. Menghargai
dan
menghayati
perilaku
jujur,
disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3. Memahami pengetahuan berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian nyata dalam kehidupan. 4. Mencoba, mengolah dan menyajikan dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan
ranah
abstrak
(menulis,
membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori Kompetensi Dasar Pembelajaran
sikap
spiritual
dan
sikap
sosial
dilaksanakan secara tidak langsung (indirect teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran pengetahuan dan keterampilan. Guru mengembangkan sikap
SMALB Tunarungu kelas X
111
spiritual
dan
sikap
sosial
dengan
memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik. Evaluasi terhadap sikap spiritual dan sikap sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. 3.3.
Memahami kehidupan manusia dalam kelembagaan sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya di masyarakat sekitar (lokal).
4.4.
Menyajikan hasil diskusi alternatif
tindakan nyata
dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan kehidupan ekonomi,
manusia pendidikan,
dalam dan
kelembagaan
budaya
di
sosial,
masyarakat
sekitar.
B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 1. Menjelaskan pengertian lembaga sosial; 2. Mendeskripsikan jenis-jenis kelembagaan yang ada di masyarakat; 3. Mendeskripsikan
keragaman
aktivitas
manusia
dalam
lembaga sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya di masyarakat sekitar.
112
Buku Panduan Guru IPS
C. PETA KONSEP
D. MATERI PEMBELAJARAN 1. Pengertian Lembaga Sosial 1 2. Jenis-jenis Aktivitas Manusia dalam Lembaga Sosial a. Lembaga Keluarga b. Lembaga Agama c. Lembaga Ekonomi
SMALB Tunarungu kelas X
113
1) Koperasi 2) BUMN 3) BUMS d. Lembaga Pendidikan 1) Lembaga Pendidikan Formal 2) Lembaga Pendidikan Non Formal 3) Lembaga Pendidikan Informal e. Lembaga Budaya 1 f. Lembaga Politik 1
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN, PENILAIAN, PENGAYAAN, REMEDIAL, DAN INTERAKSI DENGAN ORANGTUA 1. Pengertian Lembaga Sosial a. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 (2 JP/1 Pertemuan) 1) Pendahuluan a) Guru dan siswa menyampaikan salam. b) Salah satu peserta didik memimpin doa (menyesuaikan kultur sekolah) kemudian guru memastikan peserta didik siap untuk belajar. c) Guru memberikan apersepsi mengenai tema Kehidupan Manusia dalam Kelembagaan Masyarakat. Guru dapat memberi contoh beberapa lembaga yang ada di sekitar lingkungan, misalnya lembaga sekolah, koperasi, dan lain sebagainya. d) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dalam tema ini.
114
Buku Panduan Guru IPS
e) Guru menyampaikan jenis penilaian yang akan digunakan dalam mempelajari tema ini, yaitu tes tertulis pada akhir pembelajaran, tes lisan pada tiap-tiap pertemuan, dan observasi. 2) Kegiatan inti a) Peserta didik memperhatikan gambar beberapa lembaga sosial yang diberikan guru. b) Peserta didik memilih beberapa lembaga yang ada di lingkungan sekitarnya dari gambar-gambar yang diberikan guru. c) Peserta
didik
diminta
untuk
mengungkapkan
secara
singkat fungsi/tugas dari beberapa lembaga tersebut. d) Berdasarkan hal-hal yang diungkapkan peserta didik, guru menjelaskan fungsi keberadaan lembaga sosial. e) Peserta didik dibimbing untuk mendapatkan pengertian lembaga sosial secara umum. f) Peserta didik berdiskusi tentang ciri-ciri suatu lembaga sosial, guru memberi pengarahan. g) Peserta didik berdiskusi tentang fungsi lembaga sosial, guru mengarahkan. 3) Penutup a) Guru memberikan tes lisan. b) Peserta
didik
melakukan
refleksi
terhadap
proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi dan pembelajaran yang telah dilakukan. c) Guru menyampaikan garis besar pertemuan selanjutnya. d) Guru menutup pertemuan.
SMALB Tunarungu kelas X
115
b. Penilaian Penilaian
kompetensi
Sikap
Spiritual,
Sosial,
dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud nomor 53 tahun 2015. Misalnya menggunakan observasi dalam bentuk jurnal dan kinerja untuk keterampilan. Pada pertemuan ini penilaian kompetensi pengetahuan menggunakan teknik penilaian tes seperti contoh ketentuan sebagai berikut! No Butir Soal Dijawab oleh 1 Sebutkan ciri-ciri lembaga Peserta didik A.... sosial secara umum! Peserta didik B.... Peserta didik C....
Skor 3 3 2
2
1 1 1
Sebutkan fungsi lembaga Peserta didik A.... sosial secara umum! Peserta didik B.... Peserta didik C.... Pedoman penskoran dan penentuan nilai
1. Satu soal dapat dijawab oleh beberapa peserta didik. 2. Setiap jawaban benar sempurna diberi skor maksimal 3. c. Remedial Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang dideskripsikan dalam petunjuk
umum dan ditunjukkan
Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
116
Buku Panduan Guru IPS
d. Pengayaan Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil belajar pada akhir pertemuan ke-5 pada Bab 2 dengan cara yang dilakukan sama seperti pada materi pertama yang ditunjukkan lembar rancangan pengayaan. Peserta
didik
yang
nilainya
di
atas
KKM
diminta
membaca artikel yang disediakan oleh guru maupun materi pada buku siswa kemudian diminta mencari informasi mengenai lembaga sosial beserta lambangnya dan hasilnya dikumpulkan. e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan: komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua, pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan dalam rangka ketuntasan pada materi keempat ini.
2. Jenis-jenis Aktivitas Manusia dalam Lembaga Sosial a. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 (2JP/1 Pertemuan) 1) Pendahuluan Aktivitas diadaptasi
pendahuluan
dari
kegiatan
pada
pertemuan
pendahuluan
pada
ini
dapat
pertemuan
sebelumnya.
SMALB Tunarungu kelas X
117
2) Kegiatan inti a) Peserta
didik
membaca
uraian
mengenai
Lembaga
Keluarga. b) Peserta didik menggambar pohon keluarga masing-masing. c) Peserta didik mengidentifikasi peran anggota keluarga dalam keluarga masing-masing. d) Peserta didik diarahkan untuk menganalisis contoh fungsi keluarga dalam keluarga masing-masing. Hasil analisis dituliskan dalam tabel kemudian dikumpulkan kepada guru. Fungsi Keluarga
Contoh dalam Keluarga
Fungsi biologis/ reproduksi Fungsi
proteksi/
perlindungan Fungsi ekonomi Fungsi edukatif Fungsi
afeksional/
kasih
sayang e) Peserta didik dipersilahkan untuk menanyakan hal yang ingin diketahuinya dari Lembaga Keluarga. f) Peserta didik membaca uraian mengenai Lembaga Agama, kemudian melakukan tugas yang terdapat di buku.
118
Buku Panduan Guru IPS
3) Penutup Aktivitas tahap penutup ini dapat dilaksanakan seperti pada pertemuan sebelumnya dengan mengutamakan refleksi penguasan
pembelajaran,
menyimpulkan
pertemuan
tersebut
guru
dan
materi
menyampaikan
pada materi
pertemuan berikutnya. Pertemuan 2 (2JP/1 Pertemuan) 1) Pendahuluan dan penutup Pada pertemuan ini aktivitas pada tahap pendahuluan dan penutup dapat
dilaksanakan seperti pada pertemuan
sebelumnya. 2) Kegiatan inti a) Perwakilan peserta didik mempresentasikan hasil tugasnya di depan kelas. b) Peserta didik yang lain memperhatikan dan memberi komentar. c) Guru mengarahkan jalannya presentasi. d) Peserta didik membaca uraian mengenai Lembaga Ekonomi, kemudian melakukan aktivitas yang ada di
SMALB Tunarungu kelas X
119
buku. Hasil aktivitas dikumpulkan kepada guru!
e) Peserta didik dipersilahkan menanyakan hal yang ingin diketahui dari materi yang telah dipelajari. Pertemuan 3-4 (2JP/ Pertemuan) 1) Pendahuluan dan penutup Pada pertemuan 3 dan 4 ini aktivitas pada tahap pendahuluan dan penutup dapat dilaksanakan seperti pada pertemuan sebelumnya dengan indikator yang sama. 2) Kegiatan inti a) Peserta didik membentuk 4 kelompok. b) Peserta didik bersama kelompoknya mengidentifikasi jenisjenis lembaga ekonomi yang ada di Indonesia. Peserta didik diperkenankan mencari informasi dari buku maupun
120
Buku Panduan Guru IPS
internet. Hasil identifikasi dituliskan di dalam tabel. No 1
Koperasi Koperasi Unit Desa
BUMN PT. KAI
BUMS PT. Krakatau Steel
2 3 4 5 6 Dst c) Peserta didik melakukan pengundian untuk memilih salah satu
BUMN/BUMS
sebagai
bahan
pembelajaran
selanjutnya. 2 kelompok memilih BUMN dan 2 kelompok memilih BUMS. d) Peserta
didik
mengenai
bersama
informasi
kelompoknya
badan
usaha
mencari
yang
data
didapatkan
kelompoknya. Tugas ini dapat dilanjutkan di luar jam pelajaran. Informasi yang dimaksud kurang lebih seperti berikut: Nama Badan Usaha Tahun Berdiri Alamat Bidang Usaha e) Perwakilan
kelompok
mempresentasikan
tugas
kelompoknya di depan kelas. f) Peserta didik yang lain mengamati dan memberi masukan.
SMALB Tunarungu kelas X
121
Pertemuan 5-6 (4JP/2 Pertemuan) 1) Pendahuluan dan penutup Sama aktivitasnya dengan pertemuan 3 dan 4 ini aktivitas pada tahap pendahuluan dan penutup pertemuan ini dapat dilaksanakan seperti pada pertemuan sebelumnya. 2) Kegiatan inti a) Peserta didik membaca uraian tentang Lembaga Pendidikan. b) Peserta didik membentuk kelompok dengan anggota 2-3 orang. c) Peserta didik secara bergantian melengkapi peta konsep yang disediakan guru.
Lembaga Pendidikan
Lembaga Pendidikan Formal
Contoh: 1. 2. 3. 4. 5. Dst…..
122
Buku Panduan Guru IPS
Lembaga Pendidikan Nonformal
Contoh: 1. 2. 3. 4. 5. Dst…..
Lembaga Pendidikan Informal
Contoh: 1. 2. 3. 4. 5. Dst…..
d) Berdasarkan
peta
konsep
tersebut,
peserta
didik
mengidentifikasi contoh lembaga pendidikan yang ada di lingkungan tempat tinggal. Hasil identifikasi dituliskan di buku. e) Peserta didik melakukan wawancara sederhana kepada orang-orang di sekitarnya mengenai pendidikan yang pernah diikuti. Hasil wawancara dituliskan dalam tabel seperti berikut ini. No 1
Nama Berta
Pendidikan yang pernah diikuti (√) Pendidikan Pendidikan Pendidikan Formal Nonformal Informal √ √ √
f) Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas. Peserta didik mendapat kesimpulan bahwa satu orang dapat mengikuti lebih dari satu jenis lembaga pendidikan.
Pertemuan 7-8 (4JP/ 2 Pertemuan) 1) Pendahuluan dan penutup Aktivitas pada pertemuan 7-8 aktivitas pada tahap pendahuluan dan penutup dapat dilaksanakan seperti pada pertemuan sebelumnya.
SMALB Tunarungu kelas X
123
2) Kegiatan inti a) Peserta didik membaca uraian mengenai Lembaga Budaya. b) Peserta didik mencari informasi mengenai lembaga budaya yang terdapat di lingkungan sekitarnya. Hasilnya dituliskan di buku.
c) Peserta didik membaca uraian mengenai lembaga politik. d) Guru
menjelaskan
berfungsi
sebagai
bahwa legislatif,
lembaga
politik
eksekutif,
dan
ada
yang
yudikatif.
Peserta didik mencari tambahan informasi mengenai tiga fungsi lembaga politik ini. e) Peserta lembaga
didik
memberikan
eksekutif,
dan
contoh
lembaga
lembaga yudikatif,
legislatif, kemudian
dituliskan di buku. 3) Penutup a) Peserta didik bersama guru mereview dan menyimpulkan pelajaran pada bab ini.
124
Buku Panduan Guru IPS
b) Peserta didik melakukan tes penilaian pembelajaran. c) Guru memberikan pesan moral kepada peserta didik. d) Guru menutup pertemuan. b. Penilaian Penilaian
kompetensi
Sikap
Spiritual,
Sosial,
dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud nomor 53 tahun 2015. Misalnya menggunakan observasi dalam bentuk jurnal dan kinerja untuk keterampilan. Pada pertemuan ini penilaian kompetensi pengetahuan menggunakan teknik penilaian tes uraian seperti contoh ketentuan sebagai berikut! No 1 Sebutkan Sebutkan 2 Sebutkan resmi! 3 Sebutkan
Butir Soal ciri-ciri lembaga sosial! lima fungsi lembaga keluarga! enam agama yang diakui pemerintah Indonesia secara tiga contoh BUMS!
4
Sebutkan tiga fungsi lembaga pendidikan nonformal!
5
Sebutkan tiga contoh lembaga politik eksekutif!
c. Remedial Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
SMALB Tunarungu kelas X
125
d. Pengayaan Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil belajar
pada
dilakukan
akhir
sama
pertemuan
seperti
pada
ke-8
dengan
materi
cara
pertama
yang yang
ditunjukkan lembar rancangan pengayaan. Peserta didik yang nilainya di atas KKM diminta untuk menginventaris lembaga sosial di daerah tempat tinggalnya. Hasilnya dituangkan dalam daftar untuk dikumpulkan e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan: komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua, pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan dalam rangka ketuntasan pada materi ini.
126
Buku Panduan Guru IPS
BAB 4
AKTIVITAS EKONOMI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR Kompetensi Inti 1. Menerima, menghargai
dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya. 2. Menghargai
dan
menghayati
perilaku
jujur,
disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3. Memahami pengetahuan berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian nyata dalam kehidupan. 4. Mencoba, mengolah dan menyajikan dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan
ranah
abstrak
(menulis,
membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori Kompetensi Dasar Pembelajaran
sikap
spiritual
dan
sikap
sosial
dilaksanakan secara tidak langsung (indirect teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran pengetahuan dan keterampilan. Guru mengembangkan sikap
SMALB Tunarungu kelas X
127
spiritual
dan
sikap
sosial
dengan
memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik. Evaluasi terhadap sikap spiritual dan sikap sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut 3.5
Memahami aktivitas manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.
4.5
Menyajikan hasil pengamatan tentang aktivitas manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.
B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 1. Mendeskripsikan pengertian kebutuhan. 2. Mendeskripsikan pengertian sumber daya. 3. Mendeskripsikan hubungan antara kebutuhan manusia dengan sumber daya. 4. Mendeskripsikan pengertian kelangkaan. 5. Mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi dalam berbagai kegiatan sehari-hari. 6. Mendeskripsikan kegiatan ekonomi yang meliputi kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. 7. Mendeskripsikan
penerapan
kegiatan
ekonomi
kehidupan ekonomi, sosial dan budaya masyarakat.
128
Buku Panduan Guru IPS
dalam
C. PETA KONSEP
D. MATERI PEMBELAJARAN 1. Kelangkaan Sumber Daya/Alat Pemuas Kebutuhan a. Kebutuhan Manusia b. Penggolongan Kebutuhan c. Sumber Daya/ Alat Pemuas Kebutuhan d. Kelangkaan e. Skala Prioritas Kebutuhan 2. Kegiatan Ekonomi a. Kegiatan Produksi b. Kegiatan Distribusi c. Kegiatan Konsumsi 3. Motif Ekonomi 4. Prinsip Ekonomi
SMALB Tunarungu kelas X
129
5. Aktivitas Ekonomi dan Keberlangsungan Kehidupan Ekonomi, Sosia dan Budaya 2 a. Penerapan Kegiatan Ekonomi dalam Kehidupan Sosial b. Penerapan Kegiatan Ekonomi dalam Kehidupan Berbudaya c. Penerapan Kegiatan Ekonomi dalam Kehidupan Ekonomi E. KEGIATAN PEMBELAJARAN, PENILAIAN, PENGAYAAN, REMEDIAL, DAN INTERAKSI DENGAN ORANGTUA
1. Kelangkaan Sumber Daya a. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 (2JP/1 Pertemuan) 1) Pendahuluan a) Guru dan siswa menyampaikan salam. b) Salah satu peserta didik memimpin doa (menyesuaikan kultur sekolah) kemudian guru memastikan peserta didik siap untuk belajar. c) Guru memberikan apersepsi mengenai tema Aktivitas Ekonomi dalam Kehidupan Masyarakat. Guru dapat memberi contoh beberapa kasus/peristiwa di lingkungan sekitar yang berkaitan dengan aktivitas ekonomi. d) Guru dan peserta didik mengaitkan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya dengan kompetensi yang akan dipelajari. e) Guru menyampaikan jenis penilaian yang akan digunakan dalam mempelajari tema ini, yaitu tes tertulis dan observasi.
130
Buku Panduan Guru IPS
2) Kegiatan inti a) Peserta didik mengamati gambar 4.1 pada buku teks. b) Peserta didik secara individu merinci kebutuhan seharihari dan dituliskan pada tabel 4.1.
c) Peserta didik menggabungkan hasil rinciannya dengan milik peserta didik lain, sehingga diperoleh daftar kebutuhan yang banyak. d) Peserta didik dipancing untuk bertanya. Pertanyaan diarahkan pada hal-hal yang substansional, misalnya “apa yang dimaksud dengan kebutuhan itu?” atau “dengan apa kebutuhan itu dapat dipenuhi?” e) Peserta didik membaca uraian materi tentang penggolongan kebutuhan. f) Peserta didik membuat peta konsep tentang penggolongan kebutuhan. Peta konsep digambarkan pada selembar
SMALB Tunarungu kelas X
131
kertas yang disediakan guru. Peserta didik dapat menghias peta konsep tersebut dengan kreativitas masing-masing. Hasilnya ditempelkan pada dinding kelas. 3) Penutup a) Guru memberikan tes lisan. b) Peserta
didik
melakukan
refleksi
terhadap
proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi dan pembelajaran yang telah dilakukan. c) Guru menyampaikan garis besar pertemuan selanjutnya. d) Guru menutup pertemuan. Pertemuan 2 (2JP/1 Pertemuan) 1) Pendahuluan dan penutup Pada pertemuan ini aktivitas pada tahap pendahuluan dan penutup dapat dilaksanakan seperti pada pertemuan sebelumnya. 2) Kegiatan inti a) Guru mereview materi penggolongan kebutuhan pada pertemuan sebelumnya. g) Guru mengarahkan bahwa ketika ada kebutuhan maka harus ada pemenuhan kebutuhan. h) Peserta didik membentuk kelompok dengan anggota 2-3 orang. i) Peserta didik membaca materi tentang sumber daya/ alat pemenuhan kebutuhan. j) Peserta didik melakukan pengamatan terhadap bendabenda
132
di
lingkungan
Buku Panduan Guru IPS
di
sekitar
sekolah.
Bersama
kelompoknya, peserta didik mengelompokkan benda-benda yang termasuk barang bebas dan barang ekonomi. Barang Bebas
Barang Ekonomi
dst
dst
k) Peserta didik mendiskusikan benda benda yang termasuk barang substitusi dan barang komplementer. Benda Substitusi Dst. Benda Komplementer >< >< >< Dst
Pertemuan 3-4 (4JP/2 Pertemuan)
SMALB Tunarungu kelas X
133
1) Pendahuluan dan penutup Pada pertemuan 3 dan 4 ini aktivitas pada tahap pendahuluan dan penutup dapat dilaksanakan seperti pada pertemuan sebelumnya dengan indikator yang sama. 2) Kegiatan inti a) Guru mereview materi pertemuan sebelumnya. b) Peserta
didik
dipancing
untuk
bertanya.
Pertanyaan
diarahkan pada substansi “apakah yang dimaksud dengan kelangkaan?” “apa yang menyebabkan kelangkaan?” c) Peserta didik membaca uraian tentang kelangkaan. d) Peserta didik melakukan aktivitas Individu: menginventaris kebutuhan
selama
satu
minggu
kemudian
membandingkannya dengan jumlah uang saku.
e) Peserta didik membaca uraian materi mengenai skala prioritas. f) Peserta
didik
memperhatikan
tabel
4.3,
kemudian
mengisikan nomor urut pada kebutuhan yang paling penting (menurut skala prioritas). Guru mendampingi dan
134
Buku Panduan Guru IPS
mengarahkan. g) Peserta didik melakukan aktivitas individu.
h) Peserta didik mempresentasikan simpulan pekerjaannya di depan kelas. Peserta didik yang lain memperhatikan. Guru memberikan arahan. b. Penilaian Penilaian
kompetensi
Sikap
Spiritual,
Sosial,
dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud nomor 53 tahun 2015. Misalnya menggunakan observasi dalam bentuk jurnal dan kinerja untuk keterampilan.
SMALB Tunarungu kelas X
135
Pada pertemuan ini penilaian kompetensi pengetahuan menggunakan teknik penilaian tes menggunakan daftar soal seperti contoh ketentuan sebagai berikut! No Butir Soal 1 Sebutkan 3 contoh kebutuhan primer! 2 Cocokkanlah benda-benda di kolom kiri dengan kelompok di kolom kanan! Makanan ▪ Pasir pantai ▪ Udara ▪ □ Benda Bebas Mobil ▪ □ Benda Ekonomi Panas matahari ▪ Buku ▪ 3 Tuliskan satu peristiwa kelangkaan! 4 Sebutkan 3 benda sesuai dengan skala prioritasmu! c. Remedial Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
d. Pengayaan Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil belajar
pada
akhir
pertemuan
ke
5
(setelah
selesai
pembelajaran materi tema pertama), peserta didik yang nilainya di atas KKM diminta membuat daftar 10 kebutuhan keluarga berdasarkan skala prioritas. e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan:
136
Buku Panduan Guru IPS
komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua, pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan dalam rangka ketuntasan pada materi ini. 2. Kegiatan Ekonomi a. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 5-6 (2JP/1 Pertemuan) Pada pertemuan 5 dan 6 kegiatan pembelajaran dapat dilakukan relatif sama dengan aktivitas sebagai berikut! 1) Pendahuluan a) Guru dan siswa menyampaikan salam. b) Salah satu peserta didik memimpin doa (menyesuaikan kultur sekolah) kemudian guru memastikan peserta didik siap untuk belajar. c) Guru dan peserta didik mengaitkan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya dengan kompetensi yang akan dipelajari. d) Guru mengingatkan bahwa pertemuan hari ini akan diawali dengan evaluasi subbab 4.1. e) Guru menyampaikan jenis penilaian yang akan digunakan dalam
mempelajari
tema
ini,
yaitu
tes
tertulis
dan
observasi. 2) Kegiatan inti a) Peserta didik diarahkan untuk berpikir mengenai alat pemenuhan
kebutuhan.
Beberapa
alat
pemenuhan
kebutuhan harus dibuat dulu sebelum dapat digunakan.
SMALB Tunarungu kelas X
137
b) Peserta didik mengamati gambar 4.14-4.16 tentang contoh kegiatan
ekonomi
kemudian
tentang
kegiatan
ekonomi
membaca yang
uraian
meliputi
materi
produksi,
distribusi, dan konsumsi. c) Peserta didik melakukan pengamatan di lingkungan sekitar dan melakukan analisis kegiatan yang termasuk produksi, distribusi, dan konsumsi.
d) Peserta didik mempresentasikan hasil pengamatan di depan kelas. Guru memberikan pengarahan, peserta didik yang lain memperhatikan dan memberi tanggapan.
138
Buku Panduan Guru IPS
3) Penutup a) Peserta didik bersama guru mereview pembelajaran subbab 4.2. Peserta didik dipersilahkan menanyakan hal-hal yang masih belum jelas. b) Guru melakukan evaluasi pembelajaran. c) Guru menyampaikan garis besar materi selanjutnya. d) Guru memberi motivasi kepada peserta didik. e) Guru mengucap salam dan menutup pertemuan. b. Penilaian Penilaian
kompetensi
Sikap
Spiritual,
Sosial,
dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud nomor 53 tahun 2015. Misalnya menggunakan observasi dalam bentuk jurnal dan kinerja untuk keterampilan. Pada pertemuan ini penilaian kompetensi pengetahuan menggunakan teknik penilaian tes menggunakan daftar soal seperti contoh ketentuan sebagai berikut! No 1
2
3
Butir Soal
Dijawab oleh
Skor
Ani membeli es krim, kegiatan tersebut termasuk kegiatan …. a. konsumsi b. distribusi c. produksi Pak Petrus menanam padi di sawah untuk menghasilkan padi. kegiatan tersebut termasuk kegiatan …. a. konsumsi b. distribusi c. produksi Pak Bono adalah seorang kurir. Pekerjaan Pak Bono termasuk kegiatan …. a. konsumsi b. distribusi c. produksi
SMALB Tunarungu kelas X
139
c. Remedial Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
d. Pengayaan Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil belajar
pada
akhir
pertemuan
ke
5
(setelah
selesai
pembelajaran materi tema pertama), peserta didik yang nilainya di atas KKM diminta membuat tulisan yang berisi tentang kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Hasilnya dikumpulkan kepada guru. e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan sama halnya seperti materi pertama dan berpedoman pada petunjuk umum antara lain dengan: komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua, pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan dalam rangka ketuntasan pada materi ini. 3. Motif Ekonomi dan Prinsip Ekonomi. a. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 7 (2JP/1 Pertemuan) 1) Pendahuluan a) Guru dan siswa menyampaikan salam.
140
Buku Panduan Guru IPS
b) Salah satu peserta didik memimpin doa (menyesuaikan kultur sekolah) kemudian guru memastikan peserta didik siap untuk belajar. c) Guru dan peserta didik mengaitkan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya dengan kompetensi yang akan dipelajari. d) Guru menyampaikan jenis penilaian yang akan digunakan dalam mempelajari sub tema ini, yaitu tes lisan dan observasi. 2) Kegiatan inti a) Peserta didik membaca uraian materi mengenai motif ekonomi. b) Guru menyiapkan beberapa pernyataan motif ekonomi dan motif sosial yang jumlahnya seimbang dengan jumlah peserta didik. Masing-masing pernyataan dituliskan dalam selembar kertas. c) Guru membagikan pernyataan kepada peserta didik. d) Secara bergantian, peserta didik menempelkan pernyataan tersebut pada “pohon motif ekonomi” atau “pohon motif sosial”. e) Ketika seluruh peserta didik sudah mendapat giliran, guru mereview dan memberikan penjelasan pada peserta didik. f) Peserta didik melakukan aktivitas kelompok.
SMALB Tunarungu kelas X
141
g) Peserta didik membaca uraian mengenai prinsip ekonomi. h) Peserta didik distimulasi untuk bertanya mengenai materi subbab 4.3 dan 4.4. 3) Penutup a) Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan tentang materi subbab 4.3 dan 4.4. b) Guru melakukan evaluasi. c) Guru memberikan motivasi kepada peserta didik. d) Guru menutup pertemuan. b. Penilaian Penilaian
kompetensi
Sikap
Spiritual,
Sosial,
dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud nomor 53 tahun 2015. Misalnya menggunakan observasi dalam bentuk jurnal dan kinerja untuk keterampilan.
142
Buku Panduan Guru IPS
Pada pertemuan ini penilaian kompetensi pengetahuan menggunakan teknik penilaian tes menggunakan daftar soal seperti contoh ketentuan sebagai berikut! No 1
2
3
4
5
Dijawab oleh
Butir Soal
Skor
Sinta membayar uang sekolah. a. motif ekonomi b. motif sosial Parto mengikuti kerja bakti membangun rumah tetangganya yang sangat miskin. a. motif ekonomi b. motif sosial Pak Jukri seorang supir taksi. Beliau selalu mengantarkan pelanggannya sampai tujuan dengan selamat. a. motif ekonomi b. motif sosial Bu Badawi akan membeli buah jambu sebanyak sepuluh kilo. Di toko A, harga buah jambu adalah Rp 7.000,/kilo. Di toko B, harga buah jambu adalah Rp 7.500,-/kilo. Jika menggunakan prinsip ekonomi, maka Bu Badawi akan membeli buah jambu di toko …. Joko akan membeli bunga untuk ibunya. Dia akan membeli 10 tangkai bunga. Harga setangkai bunga adalah Rp 5.000,-. Di toko itu disediakan buket bunga berisi 10 tangkai seharga Rp 40.000,-. Berdasarkan prinsip ekonomi maka Joko akan membeli …. a. 10 tangkai bunga dengan harga Rp 5.000,b. satu buket bunga dengan harga Rp 40.000,-
SMALB Tunarungu kelas X
143
c. Remedial Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
d. Pengayaan Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil belajar
pada
akhir
pertemuan
ke
5
(setelah
selesai
pembelajaran materi tema pertama), peserta didik yang nilainya di atas KKM diminta membuat tulisan yang berisi tentang pengalaman menggunakan prinsip ekonomi. Hasilnya dikumpulkan kepada guru. e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan sama halnya seperti materi pertama dan berpedoman pada petunjuk umum antara lain dengan: komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua, pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan dalam rangka ketuntasan pada materi ini.
144
Buku Panduan Guru IPS
4. Aktivitas Ekonomi dan Keberlangsungan Kehidupan Ekonomi, Sosial, dan Budaya a. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 8-10 (6 JP/3 Pertemuan) Pada pertemuan 8, 9 dan 10 kegiatan pembelajaran dapat dilakukan berulang atau relatif sama dengan aktivitas sebagai berikut! 1) Pendahuluan a) Guru dan siswa menyampaikan salam. b) Salah satu peserta didik memimpin doa (menyesuaikan kultur sekolah) kemudian guru memastikan peserta didik siap untuk belajar. c) Guru dan peserta didik mengaitkan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya dengan kompetensi yang akan dipelajari. d) Guru menyampaikan jenis penilaian yang akan digunakan dalam mempelajari tema ini, yaitu tes tertulis dan observasi. 2) Kegiatan inti a) Peserta didik membaca uraian tentang aktivitas ekonomi dan keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya. b) Peserta didik diarahkan untuk bertanya tentang dampak kegiatan ekonomi terhadap kehidupan, termasuk dampak terhadap lingkungan alam. c) Peserta didik mengamati gambar 4.20 dan 4.21. Kemudian
SMALB Tunarungu kelas X
145
peserta
didik
mengerjakan
aktivitas
individu
yang
ditunjuk
sebagai
berikut.
d) Beberapa
peserta
didik
guru
mempresentasikan hasil aktivitas individunya di depan kelas. Peserta didik yang lain dapat menambahkan atau menanggapi. e) Peserta didik membentuk kelompok 2-3 orang. Masingmasing kelompok berdiskusi tentang penerapan kegiatan ekonomi
dalam
kehidupan
sosial,
budaya,
ekonomi. f) Peserta didik mengerjakan aktivitas berikut.
146
Buku Panduan Guru IPS
maupun
g) Hasil
diskusi
dan
aktivitas
yang
dikerjakan
dalam
kelompok dipresentasikan oleh masing-masing kelompok. Guru mengkondisikan dan mengarahkan jalannya diskusi hingga presentasi. h) Masih
dalam
kelompoknya,
peserta
didik
diminta
mengerjakan penugasan proyek sebagai berikut.
3) Penutup a) Peserta didik bersama guru mereview pembelajaran sub tema 4.5. Peserta didik dipersilahkan menanyakan hal-hal yang masih belum jelas. b) Guru melakukan evaluasi pembelajaran. c) Guru memberi motivasi kepada peserta didik. d) Guru mengucap salam dan menutup pertemuan. b. Penilaian Penilaian
kompetensi
Sikap
Spiritual,
Sosial,
dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud
SMALB Tunarungu kelas X
147
nomor 53 tahun 2015. Misalnya menggunakan observasi dalam bentuk jurnal dan kinerja untuk keterampilan. Pada pertemuan ini penilaian kompetensi pengetahuan menggunakan teknik penilaian tes menggunakan soal uraian seperti contoh ketentuan sebagai berikut! No 1 2 3 4 5 6
Butir Soal
Sebutkan penggolongan kebutuhan berdasarkan intensitasnya beserta contoh! Sebutkan dua contoh barang substitusi! Berilah contoh penggunaan motif ekonomi! Tuliskan contoh penggunaan prinsip ekonomi! Sebutkan 3 contoh kegiatan produksi! Sebutkan 3 pengaruh kegiatan ekonomi terhadap kehidupan manusia!
f. Remedial Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
g. Pengayaan Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil belajar
pada
akhir
pertemuan
ke
10
(setelah
selesai
pembelajaran materi tema pertama), peserta didik yang nilainya di atas KKM diminta mencari informasi mengenai lembaga sosial beserta lambangnya.. Hasilnya dikumpulkan kepada guru.
148
Buku Panduan Guru IPS
h. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan sama halnya seperti materi pertama dan berpedoman pada petunjuk umum antara lain dengan: komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua, pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan dalam rangka ketuntasan pada materi ini. DAFTAR PUSTAKA Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (2013). Pedoman Penilaian Hasil Belajar. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta. Busato, V. V., Prins, F. J., Elshout, J. J., & Hamaker, C. (2000). Intellectual ability, learning style, personality, achievement motivation and academic success of psychology students in higher education. Personality and Individual Differences, 29(6), 1057–1068. Dewi Padmo dkk. 2004. Teknologi Pembelajaran: Peningkatan Kualitas Belajar Melalui Teknologi Pembelajaran. Ciputat: Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan Dochy, F. (2001). A new assessment era: Different needs new challenges. Learning and Instruction, 10, 11–20. Fenollar, P., Romajn, S., & Cuestas, P. J. (2007). University students’ academic performance: An integrative conceptual framework and empirical analysis. British Journal of Educational Psychology, 77(4), 873–891. Isjoni, dkk. 2008. Pembelajaran Terkini: Perpaduan Indonesia-Malaysia. Yogyakarta: Pustaka Belajar Mikael De Clercq, et.al (2013; 4) Minnaert, A., & Janssen, P. J. (1999). The additive effect of regulatory activities on top of intelligence in relation to
SMALB Tunarungu kelas X
149
academic performance in higher education. Learning and Instruction, 9(1), 77–91. Model Penilaian Pencapaian Kompetensi Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama 2013 Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah Memengah Pertama. Nur, M. 2011. Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: PSMS Unesa.Osborne, R.J. & Wittrock, M.C. (1985). Learning Science: A Generative Process, Science Education, 64, 4: 489-503.Richards, J.C. & Rodgers, T.S. (2001). Approaches and Methods in Language Teaching. New York, NY: Cambridge University Press. Panduan Penguatan Proses Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama. 2013 Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah Memengah Pertama. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaNomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaNomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaNomor 53 Tahun 2015 tentang Standar Penilaian. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 bab IV pasal 19 ayat 1 Saifuddin Azwar (2013). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Wina Sanjaya. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana
150
Buku Panduan Guru IPS
PROFIL PENULIS Nama Lengkap Telp Kantor No Handphone E-mail Akun Facebook Alamat Kantor
: Muhammad Nursa’ban : 0274-548202 : 081328635692 :
[email protected] : Muhammad Nursa’ban : Fakultas Ilmu Sosial UNY, Kampus Karangmalang, Jl. Colombo No. 1 Yogyarta Bidang Keahlian : Evaluasi Pembelajaran Geografi Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir: Dosen FIS UNY sejak 1 Januari 2005 sampai sekarang Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar: 1. S3: PPS UNY/program studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (tahun masuk 2013 – tahun lulus (on going)) 2. S2: PPS UNY/program studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (tahun masuk 2006 – tahun lulus 2009) 3. S1: Fakultas Ilmu Sosial/jurusan Pendidikan Geografi UNY (tahun masuk 1999 – tahun lulus 2003) Judul Buku yang relevan dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir): 1. Buku Teks Geografi SMA kelas X “Mari Belajar Geografi”, SIC Surabaya, 2007 2. Buku Teks Geografi SMA kelas X “Mari Belajar Geografi”, SIC Surabaya, 2007 3. Buku IPS kelas VII, Buku Sekolah Elektronik (BSE), 2008 4. Buku IPS kelas VIII, Buku Sekolah Elektronik (BSE), 2008 5. Buku Teks Model IPS SD kelas IV, Pusat Perbukuan (PUSBUK), 2008 6. Buku IPS SD Kelas III, Buku Sekolah Elektronik (BSE), 2008 7. Buku IPS SD Kelas II, Mediatama Solo, 2008 8. Buku Geografi SMA Kelas X, Mass Media Solo, 2011 9. Buku Geografi SMA Kelas XI, Mass Media Solo, 2011
SMALB Tunarungu kelas X
151
10. Buku Geografi SMA Kelas XII, Mass Media Solo, 2011 11. Buku Guru dan Buku Siswa IPS Terpadu Kelas VIII, Kemendikbud, 2014 12. Buku Guru dan Buku Siswa IPS Terpadu Kelas VIII, Kemendikbud, 2016 Judul Penelitian dan Tahun Terbit/Dilaksanakan yang relevan (10 Tahun Terakhir): 1. Upaya membangun kesadaran lingkungan dalam konteks implementasi kurikulum 2002 di FISE UNY, (2006) 2. Evaluasi Proses Pembelajaran IPS (Geografi) dengan KTSP SMP di SMP Negeri Kabupaten Kulon Progo, (2008) 3. Evaluasi Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran Geografi SMA di Kabupaten Bantul, (2009) 4. Evaluasi Kompetensi Guru SMA di Kota Yogyakarta, (2011) 5. Evaluasi Kompetensi Pedagogik Guru Geografi SMA di Kabupaten Bantul (2011) 6. Analisis Kompetensi Profesional Guru SMP dan SD di Kota Yogyakarta (2012) 7. Pengaruh Penerapan Model Peercoaching terhadap Regulasi diri dan Akuntabilitas Mahasiswa di Jurusan Pendidikan Geografi (2013) 8. Evaluasi Kualitas Model Pembelajaran Kooperatif dalam upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Geografi (2013) 9. Evaluasi Model Pembelajaran Saintifik Dalam Meningkatkan Sikap Ilmiah Dan Kemampuan Mengasosiasi Pada Pembelajaran Geografi (2015) Informasi Lain: Lahir di Kuningan, 10 Juli 1978. Menikah dan dikaruniai 2 anak. Saat ini menetap di Yogyakarta. Aktif di berbagai kegiatan di bidang pendidikan, beberapa kali menjadi narasumber di berbagai seminar, pendampingan, Bimbingan Teknis maupun pelatihan tingkat nasional. Sejak tahun 2005 sampai tahun 2016 telah menghasilkan lebih dari 30 publikasi ilmiah yang dimuat dalam jurnal nasional dan internasional serta disampaikan dalam forum seminar tingkat nasional dan internasional.
152
Buku Panduan Guru IPS