31 E-Journal Prodi : Pendidikan Seni Rupa Edisi : Oktober 2016
GUS DUR SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN LUKISAN Gus Dur As The Inspiration Of Painting Creation Oleh
: Arif Wijayanto, psr fbs uny. Email:
[email protected]
Abstrak Tujuan penulisan ini adalah untuk mendeskripsikan konsep, tema, proses, teknik, dan bentuk dari penciptaan lukisan simbolik yang terinspirasi oleh Gus Dur. Metode dalam menciptakan lukisan ini yaitu, metode eksplorasi, eksperimen, dan visualisasi/eksekusi. Hasil pembahasan dan proses kreatif, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1). Konsep penciptaan yaitu menampilkan kelebihan, sifat, peristiwa, pemikiran, dan perjuangan Gus Dur secara simbolik (simbolisme). 2). Tema yang dihadirkan yaitu tentang pelajaran hidup dari pengalaman dan perjalanan hidup seorang Gus Dur. 3). Proses visualisasi diawali dengan sketsa, lalu pemindahan sketsa ke atas kanvas, dan penyelesaian lukisan. 4). Teknik yang digunakan dalam lukisan ini menggunakan cat akrilik di atas kanvas dengan teknik opaque, translucent, dan aquarel yang digambarkan secara representatif. 5). Bentuk karya yang dikerjakan sebanyak 9 lukisan dengan berbagai ukuran, diantaranya yaitu : ”Bapak Tionghoa Indonesia ” (200 x 120 cm), ”Calm Down ” (180 x 140 cm), ”Rhyme in Peace ” (180 x 140 cm), ”Semua Satu ” (140 x 110 cm), ”Asem-manis Hidup Gus Dur ” (120 x 90 cm), ”Secret Hero ” (140 x 110 cm), ”Joke’s Master ” (140 x 110 cm), ”Don’t be Afraid ” (140 x 110 cm), dan ”Metamorfosis ” (120 x 100 cm). Kata kunci : Gus Dur, Lukisan, Simbolisme
Abstract The purpose of this paper is to describe concepts, themes, process, techniques and forms of symbolic painting creation that inspired by Gus Dur. The methods used in this painting creation are exploration method, experiment method, and visualization/execution method. The result of this paper are : 1). the concepts of painting creation is to showing the advantages, character, the event, the idea, the struggle of Gus Dur by the symbolic painting (symbolism). 2). the themes that shows is the lesson of life of Gus Dur. 3). the visualization process started with the sketch, execute the sketch on the canvas, and coloring or finishing on the canvas. 4). the techniques that used in this painting using acrylic on canvas with the opaque techniques, translucent, andaquarelle in representational painting. 5). there are 9 forms of paintings with various size, as follows “Bapak Tionghoa Indonesia” (200 x 120 cm), “Calm Down” (180 x 140 cm), “Rhyme in Peace” (180 x 140 cm), “Semua Satu” (140 x 110 cm), “Asem-manis Hidup Gus Dur” (120 x 90 cm), “Secret Hero” (140 x 110 cm), “Joke’s Master” (140 x 110 cm), “Don’t be Afraid” (140 x 110 cm), and “Metamorfosis” (120 x 100 cm). Keyword :Gus Dur, Painting, Symbolism
Gus Dur Sebagai…. (Arif Wijayanto)32
minoritas
PENDAHULUAN
tertentu.
Sehingga
Gus
Dur
dikenal sebagai tokoh Pluralisme. KH. Abdurrahman Wahid merupakan presiden Indonesia keempat Indonesia. Gus
Gus Dur memiliki nilai lebih yang
Dur merupakan tokoh masyarakat atau figur
menjadi sangat menarik untuk di wujudkan
yang fenomenal, pendapat, sifat, maupun
ke dalam
tindakan
Karakter Gus Dur akan menjadi objek yang
Gus
Dur
selalu
menuai
kontroversi.Gus Dur juga memiliki sifat
menarik
unik
Kelebihan
yang
selalu
menuai
kontroversi,
bentuk visual atau lukisan.
dengan Gus
semua
kontroversinya.
Dur
tersebut
akan
misalnya sifat humoris. Gus Dur menjadi
memberikan inspirasi dalam penggambaran
banyak
karena
visual lukisan. Peristiwa yang dialami Gus
yang
Dur serta sifat-sifat yang menuai kritik akan
disukai
humornya,
masyarakat
namun
banyak
pula
mengkritik sifat humoris Gus Dur dan
digambarkan
dianggap
diharapkan akan menjadi pembelajaran bagi
tidak
pernah
serius
dalam
menghadapi masalah dalam pemerintahan. Sifat Gus Dur yang lain adalah gaya
secara
simbolik
yang
masyarakat saat ini. METODE DAN PROSES PENCIPTAAN
bicaranya yang tergolong berani dan ceplasceplos, kalimat cerminan dari sosok Gus
1. Eksplorasi
Dur yang sangat terkenal yaitu kalimat “Gitu Aja Kok Repot!”. Ungkapan dan pendapat Gus Dur yang berani memang selalu menarik perhatian masyarakat. Gus Dur juga memiliki pemikiran dan perjuangan perkembangan
yang
berperan
pemerintahan
dalam Indonesia.
Contoh pemikiran Gus Dur diantaranya tentang
pemerintahan
demokrasi
Penulis
melakukan
eksplorasi
dari
sosok Gus Dur, diantaranya mengenai sifat, pemikiran,
peristiwa,
serta
kontroversi
Gus
dalam
Dur
berbagai sejarah
perjalanan pemerintahan Indonesia. Cara yang digunakan yaitu dengan melakukan observasi
melalui
media
cetak
(buku,
majalah, koran) dan internet.
yang
mengedepankan kesetaraan dan keadilan untuk semua masyarakat dan kelompok
2. Eksperimen Penulis
membuat
sketsa
sebagai
ekperimen pencarian bentuk objek Gus Dur.
Gus Dur Sebagai…. (Arif Wijayanto)33
Selanjutnya, sketsa tersebut diolah dalam
Indonesia
bentuk digital untuk mendapatkan susunan,
simbolik.
yang
digambarkan
secara
detail, dan warna serta komposisi yang pas. Aplikasi yang digunakan yaitu Photoshop
Tema
Cs5 dan kemudian dicetak (print out) Tema menurut Kartika, D. S. dan
sebagai bentuk gagasan penulis. Dalam penciptaan lukisan ini digambarkan Gus Dur
Perwira, N.G (2004 : 26) adalah inti masalah di
sebagai objek utama dalam lukisan.
dalam
kehidupan
manusia,
baik
kehidupan duniawian maupun kerohanian. 3. Visualisasi/Eksekusi Tema dari lukisan ini yaitu tema Tahap ini diawali dengan memindahkan
pelajaran hidup, yaitu pelajaran yang dapat
sketsa ke atas kanvas. Penilaian seseorang
kita peroleh melalui pengalaman tokoh luar
terhadap sebuah karya seni akan selalu
biasa yaitu Gus Dur selama masa hidupnya.
berbeda-beda. Penilaian sendiri berasal dari
Pelajaran tersebut dapat kita lihat dari
kata nilai yang berarti indah, baik, adil
beberapa pemikiran, perjuangan, peristiwa,
sederhana, dan bahagia (Jakob Sumardjo,
tragedi, sifat, bahkan kontroversi yang
2000
pernah dilalui
:
45).
Selanjutnya
pewarnaanobjek
proses
danbackground
oleh
Gus Dur dimasa
hidupnya.
menggunakan cat akrilik.. Teknik Konsep Jakob Konsep
dapat
lahir
sebelum,
Sumardjo
menyampaikan
(2000
gagasannya
:
96) bahwa
bersamaan, atau setelah pengerjaan karya
menguasai teknik dapat mendukung untuk
seni (Mikke Susanto, 2011: 227).
menuangkan gagasan atau idenya secara tepat seperti yang dirasakan sesungguhnya.
Konsep dalam Tugas Akhir Karya Seni penulis menampilkan kelebihan seorang Gus
Teknik yang digunakan penulis dalam
Dur diantaranya mengenai sifat, pemikiran,
berkarya yaitu opaquedan translucentpada
peristiwa, serta berbagai kontroversi Gus
objek, sertaaquarelyang dikolaborasi dengan
Dur dalam sejarah perjalanan pemerintahan
minyak
pada
bagian
mendapatkan tekstur.
backgrounduntuk
Gus Dur Sebagai…. (Arif Wijayanto)34
berupa pengulangan tekstur
Bentuk
gelembung
berukuran kecil. Lukisan
yang
dibuat
berjumlah
Harmoni dalam lukisan dicapai dengan
Sembilan dengan ukuran bervariasi. Ukuran
dominasi warna merah, hal ini juga dapat
lukisan paling kecil adalah 120 x 90 cm, dan
membuat kesan kesatuan (unity). Lukisan ini
Ukuran lukisan yang paling besar adalah
menggunakan
180 x 140 cm.
kuning, ochre, burnt sienna, dan burnt umber.
HASIL PENCIPTAAN DAN
perpaduan
Bagian
warna
merah,
background
juga
menggunakan warna merah dan kuning
PEMBAHASAN
dengan
1. Judul: “Bapak Tionghoa Indonesia” Cat akrilik di atas kanvas, ukuran 200 x 120
menggnakan
aquarel
yang
teknik
pewarnaan
dikombinasikan
dengan
minyak untuk mendapatkan tekstur sebagai karakter.Point of interestdicapai dengan
cm, tahun 2016
Kontras pada Penggambaran Gus Dur dan barongsai Lukisan
yang
berjudul
“Bapak
Tionghoa Indonesia” ini menggambarkan figur Gus Dur dalam peranannya membela kaum
minoritas
sehingga
pada
yaitu
etnis
Tionghoa,
tahun
2004
Gus
mendapatkan anugerah
Dur
sebagai Bapak
Tionghoa oleh tokoh Tionghoa Semarang. Objek
digambarkan
secara
representatif. Komposisi yang digunakan yaitu
dengan
keseimbangan
(balance)
informal atau asimetris. Proporsi paling besar yaitu figur Gus Dur dan barongsai. Sedangkan pada bagian background ditampilkan irama (rhythm)
2. Judul: “Calm down” Cat akrilik di atas kanvas,ukuran 120 x 140 cm, tahun 2016
Gus Dur Sebagai…. (Arif Wijayanto)35
Lukisan ini menggambarkan figur Gus
Lukisan yang berjudul “Calm down”
Dur , wajah manusia secara anonim, gedung
ini menceritakan tentang ketenangan Gus
DPR,serta
kicau.
Dur dalam menghadapi masalah-masalahnya
prinsip
yang selalu menjadi kontoversi dalam
beberapa
burung
Komposisi
menggunakan
keseimbangan
(balance)
informal
atau
asimetris.
kalangan masyarakat di Indonesia,misalnya Gus Dur yang menyebut DPR seperti taman
Simbol di dalam lukisan ini diantaranya
kanak-kanak.
yaitu, Gus Dur yang dilukiskan sedang menikmati
secangkir
kopi
yang
3. Judul: “Rhyme in Peace” Cat akrilik di
menggambarkan ketenangan sosok seorang
atas kanvas,ukuran 180 x 140 cm, tahun
Gus Dur. Penggambaran burung kicau
2016
sebagai bentuk simbolik dari kicauan atau komentar-komentar orang lain terhadap masalah yang dihadapi Gus Dur. Proporsi paling besar adalah figur Gus Duruntuk menciptakan kontras besar-kecil sehingga aksentuasi (point of interest) dapat tercapai. background
Sedangkan ditampilkan
pada
bagian
iramaberupa
pengulangan tekstur gelembung.
warna merah dan biru yang dominan. Gus Dur digambarkan dengan warna kulit ochre, burnt sienna, burnt umber, dan putih. Sedangkan warna objek tambahan lainnya dengan
warna
yang
menyerupai background. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan nilai kesederhanaan (simplicity)..
serta keranda dengan diselimuti bendera merah-putih yang diangkat oleh banyak orang. Komposisidibuat dengan prinsip
Harmoni dicapai dengan kombinasi
digambarkan
Lukisan ini menggambarkan Gus Dur ,
keseimbangan
(balance)
informal
atau
asimetris. Gus Dur yang digambarkan dengan proporsi ukuran yang paling besar. Kesan ruang juga dihadirkan dengan menggunakan perspektif pada pengulangan objek manusia di sekitar keranda. Harmoni dicapai dengan Penggambaran sosok manusia di sekitar keranda yang digambarkan
secara
berulang-ulang
menibulkan irama (rhythm). Pada keranda
Gus Dur Sebagai…. (Arif Wijayanto)36
digambarkan dengan warna bendera merah
busana pada keenam agama tersebut. Selain
putih yang terlihat menonjol, sehingga
keenam figur Gus Dur, digambarkan pula
aksentuasi
bendera
(point
of
interest)tercapai.
Indonesia.
Komposisi
yang
Backround. Figur Gus Dur digambarkan
digunakan dalam lukisan ini yaitu melalui
dengan warna monochrome biru untuk
prinsip keseimbangan (balance) informal
mengimbangi warna background sekaligus
atau asimetris.
untuk mendapatkan kesan kesederhanaan Harmoni dalam lukisan ini dicapai
(simplicity). Lukisan yang berjudul “Rhyme in
dengan
membuat
pengulangan
pada
peristiwa
penggambaran Gus Dur dengan proporsi dan
meninggalnya Gus Dur pada 30 desember
versi berbeda-beda.Harmoni juga dicapai
2009 pada usia 69 tahun dimana hal ini
dengan menampilkan warna dominan merah
menunjukkan respon masyarakat Indonesia
dan violet. Warna pada figur Gus Dur
yang sangat merasa kehilangan akan sosok
sendiri
berpengaruh di negeri ini.
monochrome yang berbeda-beda. Aksentuasi
Peace”
ini
menggambarkan
dihadirkan
dengan
warna
(point of interest) juga dihadirkan dengan 4. Judul: “Semua Satu” Cat akrilik di atas kanvas,ukuran 140 x 110 cm, tahun 2016
perbedaan kontras warna pada figur Gus Dur asli
sebagai
muslim.
Selanjutnya,
background dibuat dengan warna merah, violet, dan burnt umber yang dibuat dengan teknik aquarel dan dikolaborasikan dengan minyak untuk mendapatkan tekstur yang juga mnghasilkan irama (rhythm). Lukisan yang berjudul “Semua Satu” Objek dalam lukisan ini terdiri dari
ini terinspirasi dari pemikiran Gus Dur
penggambaran beberapa figur Gus Dur
tentang
dengan enam versi yang berbeda sebagai
Pemikiran tersebutlah yang mendorong Gus
simbol dari agama resmi yang ada di
Dur
Indonesia lukisan yang digambarkan secara
Indonesia.
representatif. Penggambaran simbol agama sendiri diwujudkan melalui pakaian atau
pluralisme
untuk
dan
mempersatukan
demokrasi.
masyarakat
Gus Dur Sebagai…. (Arif Wijayanto)37
5. Judul: “Asam-manis Hidup Gus Dur”
didapat dengan cara kolaborasi minyak
Cat akrilik di atas kanvas, ukuran 120 x
sehingga
membentuk
irama
(rhythm).
90 cm, tahun 2016
Sedangkan proporsi dalam lukisan ini dibuat tidak sesuai dengan objek aslinya dimana penggambaran Proporsi ukuran jeruk dibuat sama dengan kepala figur Gus Dur. Lukisan yang berjudul “Asam-manis Hidup
Gus
Dur”
ini
menggambarkan
bagaimana pengalaman, perjuangan, dan Objek yang digambarkan diantaranya
perjalanan hidup Gus Dur yang mengalami
yaitu wajah Gus Dur yang dianalogikan
peristiwa atau kejadian yang beragam.
sebagai buah jeruk yang digambarkan secara
Perjalanan hidup Gus Dur yang tidak
representatif. Komposisi yang digunakan
konstan tersebut sangat menarik untuk
dalam lukisan ini menggunakan prinsip
diceritakan kembali. Hal ini juga terjadi
keseimbangan
pada
(balance)
informal
atau
asimetris.
penulis
sebelumnya.
Kehidupan yang selalu berputar, ada senang
Kesatuan (unity) dalam lukisan ini dicapai
pengalaman
dengan
menggunakan
dan sedih, ada pro dan kontra,
warna
dominan hijau. Warna yang digunakan diantaranya warna hijau, kuning, biru,
6. Judul: “Secret Hero” Cat akrilik di atas kanvas,ukuran 140 x 110 cm, tahun 2016
ochre, burnt umber, putih, dan orange. Pewarnaan pada figur Gus Dur dan jeruk dilakukan translucent
dengan
teknik
untuk
hasil
detail.Sedangkan
pewarnaan
opaque yang
dan lebih
background
lukisan ini menggunakan teknik aquarel dengan perpaduan warna hijau, kuning, dan orange. Harmoni dalam lukisan ini dicapai
Lukisan ini menggambarkan figur Gus
dengan membuat pengulangan pada tekstur
Dur secara representatif dengan mengenakan
gelembung pada bagian background yang
pakaian super hero atau pahlawan sebagai bentuk simbol manusia yang banyak berjasa
Gus Dur Sebagai…. (Arif Wijayanto)38
atau penolong. Sedangkan
pada bagian
warna merah dan kuning menggunakan
background digambarkan beberapa figur
teknik aquarel yang dicampurkan dengan
nasional yang telah banyak dikenal oleh
medium minyak agar mendapatkan efek
masyarakat indonesia. Figur pahlawan ini
tekstur. Pada bagian background juga
adalah bentuk komparasi antara pahlawan
terdapat
nasional dan figur Gus Dur. Komposisi yang
Indonesia dengan warna yang sama dengan
digunakan dalam lukisan ini menggunakan
background. Hal ini dimaksudkan agar
prinsip keseimbangan (balance) informal
kesan kesan kesederhanaan
atau asimetris, di mana berat setiap sisinya
tercapai. Irama (rhythm) juga dicapai dengan
tidak sama.
pengulangan objek pahlawan dan tekstur di
Simbolisme
dalam
lukisan
ini
figur-figur
pahlawan
nasional
(simplicity)
bagian background.
digambarkan dengan siluet burung garuda
Aksentuasi (point of interest) didapat
sebagai lambang negara Indonesia yang
dengan menggunakan perbedaan ukuran dan
terletak pada busana yang dikenakan oleh
proporsi Gus Dur yang lebih besar daripada
Gus Dur. Busana super hero yang tertutup
objek yang lain. Selain itu aksentuasi juga
pada lukisan ini sebagai simbol bahwa Gus
didapat dengan adanya kontras warna antara
Dur adalah pahlawan yang tidak dikenali.
figur Gus Dur dengan background.
Berbeda halnya dengan pahlawan nasional
Lukisan ini menggambarkan tentang
Indonesia yang digambarkan pada bagian
peranan seorang Gus Dur dalam sejarah
background. Perbandingan ini adalah wujud
bangsa Indonesia, namun tidak banyak
metafora yang membandingkan antara Gus
diketahui dan seringkali menerima kritik
Dur dengan pahlawan nasional yang telah
dari masyarakat Indonesia. Pemikiran Gus
lama diakui.
Dur tentang demokrasi dan pluralisme
Warna dalam lukisan ini menggunakan
dimulai sejak pemerintahan otoriter di masa
warna dominan merah. Hal ini untuk
orde baru. Sebelum masa pemerintahan Gus
mencapai prinsip kesatuan (unity) sehingga
Dur, hak-hak dan pendapat kaum minoritas
harmonisasi dalam lukisan juga dapat
seringkali diabaikan oleh pemerintah, akan
dicapai. Pada objek Gus Dur digambarkan
tetapi setelah Gus Dur menjadi presiden Gus
dengan teknik opaque dan translucent agar
Dur sering mengambil tindakan dengan
lukisan terlihat lebih detail. Sedangkan pada
mendukung hak-hak dan pendapat mereka.
bagian background digambarkan dengan
Gus Dur Sebagai…. (Arif Wijayanto)39
7. Judul: “Joke’s Master” Cat akrilik di
Proporsi
atas kanvas,ukuran 140 x 110 cm, tahun
menampilkan
2016
dengan
dalam
lukisan
penggambaran
proporsi
untukmencapai
ukuran
ini
Gus
Dur
paling
aksentuasi
besar
(point
of
interest). Selain itu, irama (rhythm) juga ditampilkan dengan pengulangan tektur pada bagian background. Lukisan
ini
merupakan
lukisan
metafora dengan perbandingan/komparasi antara Gus Dur dan bayangan Gus Dur di dalam cermin yang menganalogikan sosok Lukisan ini menggambarkan figur Gus Dur dengan pantulan bayangan sosok Gus Dur menyerupai badut yang ada di depannya dan
digambarkan
secara
representatif.
Komposisi yang digunakan dalam lukisan ini menggunakan prinsip keseimbangan (balance) informal atau asimetris. Warna pada lukisan ini menggunakan
badut yang humoris. Lukisan yang berjudul “Joke’s Master” ini terinspirasi dari salah satu sifat luar biasa Gus Dur. Sebagai seorang presiden, sifat humoris yang ditunjukkan oleh Gus Dur dan kerap
kali
mengundang
kritik
karena
dianggap Gus Dur kurang serius dalam menanggapi suatu permasalahan.
warna biru, hijau, burnt umber, kuning, orange,
dan
putih.Bagian
background
digambarkan dengan warna biru, hijau, orange, dan kuning. Sedangkan teknik yang
8. Judul: “Don’t Be Afraid” Cat akrilik di atas kanvas,ukuran 140 x 110 cm, tahun 2016
digunakan dengan menggunakan teknik opaque dan translucent pada bagian objek utama. background menggunakan teknik pewarnaan aquarel yang dikolaborasikan dengan minyak untuk mendapatkan tekstur. Harmoni dalam lukisan ditampilkan dengan memberikan warna semu biru dan hijau pada figur Gus Dur, wastafel serta cermin.
Lukisan ini menggambarkan figur Gus Dur yang digambarkan secara representatif.
Gus Dur Sebagai…. (Arif Wijayanto)40
Proporsi figur Gus Dur juga digambarkan
dengan kesatuan ini lukisan terkesan lebih
paling besar dalam lukisan ini. Sedangkan di
harmonis.
bagian kanan digambarkan figur Soeharto
“Don’t Be Afraid” diambil dari bahasa
yang disandingkan dengan sosok buto
inggris yang berarti jangan takut. Maksud
(raksasa)
dari
dalam
Penggambaran
cerita
Soeharto
pewayangan.
adalah
penggambaran sifat Gus Dur yang tidak
dilukiskan menyerupai langait dan awan
pernah takut menghadapi berbagai masalah
untuk
yang dianggap tidak benar.
kesan
buto
tersebut
ini
mencapai
dan
ungkapan
kesederhanaan
(simplicity). Komposisi yang digunakan dalam lukisan ini menggunakan prinsip keseimbangan
(balance)
informal
atau
asimetris.
9. Judul: “Metamorfosis” Cat akrilik di atas kanvas, ukuran 120 x 100 cm, tahun 2016
Simbolisme dalam lukisan ini berupa penggambaran buto yang menggambarkan kondisi
pemerintahan
orde
baru
yang
otoriter. Selain itu dihadirkan pula simbol padi dan kapas pada sampul buku yang sedang dipegang oleh Gus Dur. Warna pada lukisan ini menggunakan
Lukisan ini menggambarkan wajah Gus
warna biru, violet, burnt sienna, merah,
Dur, cipratan air dan beberapa kupu-kupu
ochre, burnt umber, dan putih. Sedangkan
dengan warna yang berbeda-beda. Wajah
bagian background digambarkan dengan
Gus
menggunakan warna biru, violet, dan putih.
proporsi ukuran paling besar yang hanya
Objek utama digambarkan dengan warna
bagian atas wajah Gus Dur . Komposisi
komplementer, penggunaan warna kontras
dalam lukisan ini menggunakan prinsip
agar
keseimbangan
terlihat
menonjol
dan
point
of
interestdapat tercapai. Kesatuan (unity) dalam lukisan ini
Dur
disini
digambarkan
(balance)
dengan
informal
atau
asimetris. Penggambaran kupu-kupu dan cipratan
air
di
sebelah
sebagai
kanan
dicapai dengan mengguanakan warna yang
dimaksudkan
senada dan berdominan biru, sehingga
sehingga kesatuan (unity) dapat tercapai.
ini
penyeimbang
Gus Dur Sebagai…. (Arif Wijayanto)41
Harmoni dalam lukisan ini dicapai dengan
membuat
pengulangan
digambarkan
secara
representatif,
pada
diantaranya mengenai sifat, pemikiran,
penggambaran kupu-kupu dengan proporsi
peristiwa, serta berbagai kontroversi Gus
ukuran dan warna yang berbeda-beda,
Dur
sehingga membentuk irama (rhythm).
pemerintahan
Warna dalam lukisan ini menggunakan
dalam
sejarah
perjalanan
Indonesia.
Untuk
menyampaikan
pesan
warna ochre, burnt umber, burnt sienna,
penulis
lukisan
biru, merah, kuning, hijau, dan putih.
menambahkan objek pendukung yang
Sedangkan
digambarkan secara simbolik.
background
pada
lukisan
menggunakan warna burnt umber. Pada penggambaran
kupu-kupu
diaplikasikan
dalam
dan
gagasan
ini,
penulis
2. Tema atau ide dasar dari lukisan “Gus Dur
Sebagai
Inspirasi
Penciptaan
juga warna yang kontras atau berbeda
Lukisan” ini yaitu tema pelajaran hidup,
dengan objek lainnya, sehingga warna pada
yaitu pelajaran yang dapat kita peroleh
kupu-kupu disini terlihat lebih mencolok.
melalui pengalaman tokoh luar biasa
Metamorfosis yang dimaksudkan dalam
yaitu Gus Dur selama masa hidupnya.
judul lukisan ini yaitu sebuah proses
Ada banyak pelajaran yang dapat kita
perkembangan
petik bahkan dapat kita jadikan panutan
untuk
perubahan.
Kata
tersebut cocok dan pas untuk mewakili
tentang
kehidupan
Gus
Dur
ini.
pemikiran seorang Gus Dur yang terus
Pelajaran tersebut dapat kita lihat dari
berkembang guna mencapai keadilan di
beberapa
pemikiran,
masa hidupnya. Pemikiran tersebutlah yang
peristiwa,
tragedi,
membawa Indonesia menuju perubahan
kontroversi yang pernah dilalui oleh Gus
yang lebih baik hingga saat ini.
Dur dimasa hidupnya.
perjuangan, sifat,
bahkan
3. Proses penciptaan lukisan ini dimulai KESIMPULAN
dengan
proses
observasi
terhadap
fenomena yang terjadi. Selanjutnya yaitu 1. Konsep yang diambil dalam Tugas Akhir Karya Seni penulis menampilkan kelebihan seorang Gus Dur, seorang tokoh kontroversial yang banyak menuai kritik. Konsep lukisan ini ditampilkan bahasa simbolik terhadap objek yang
proses
visualisasi
pembuatan
sketsa
diawali
dengan
melalui
aplikasi
digital/komputer dalam hal ini penulis menggunakan
aplikasi
Photoshop
untukmendapatkan warna, detail objek
Gus Dur Sebagai…. (Arif Wijayanto)42
dan komposisi dalam frame yang lebih
bervariasi.
baik,
dengan
penulis berjudul : “Bapak Tionghoa
pemindahan sketsa ke atas kanvas, dan
Indonesia”, “Rhyme in Peace”, “Calm
proses visualisasi diakhiri dengan proses
Down”, “Asem-manis Hidup Gus Dur”,
pewarnaan atau finishing.
“Semua Satu”, “Secret Hero”, “Joke’s
lalu
dilanjutkan
4. Teknik yang digunakan antara lain:
Lukisan
Master”,”Don’t
yang dihasilkan
Be
Afraid”,
dan
opaque,translucent, dan aquarel. Teknik
”Metamorfosis”. Kesembilan lukisan
opaque dan translucent digunakan pada
tersebut dikerjakan selama kurun waktu
pewarnaan
objek-objek
kurang lebih tujuh bulan.
digambarkan
secara
yang
representatif.
Kemudian untuk pewarnaan background
DAFTAR PUSTAKA
digunakan teknik aquarel kemudian
Kartika, D. S. dan Perwira, N.G. (2004). Pengantar Estetika. Bandung: Rekayasa sains.
dikolaborasikan dengan minyak untuk mendapatkan tekstur. 5. Lukisan yang dihasilkan penulis ini
Sumardjo, J. (2000). Filsafat Seni. Bandung : ITB
dapat dikelompokkan ke dalam jenis lukisan Simbolik (simbolisme) yang memvisualkan gagasan melalui objek dengan arti tersirat. Lukisan yang dibuat berjumlah Sembilan dengan ukuran
Susanto, M. (2011) Diksi Seni Rupa Kumpulan Istilah dan Gerakan Seni Rupa. Yogyakarta : Kanisius