Grafik bhp vs rpm BHP 80 70 60
BHP (hp)
tanpa hho
50
HHO (plat)
40
HHO (spiral)
30
Poly. (tanpa hho)
20
Poly. (HHO (plat))
10
Poly. (HHO (spiral))
0 500
1500
2500
3500
Putaran Engine (rpm)
4500
5500
Grafik torsi vs rpm Torsi 22 20
Torsi (kg.m)
18
tanpa hho
16
HHO (plat)
14
HHO (spiral) Poly. (tanpa hho)
12
Poly. (HHO (plat))
10
Poly. (HHO (spiral))
8 6 500
1500
2500
3500
Putaran Engine (rpm)
4500
5500
Grafik bmep vs rpm BMEP 300
250
BMEP (kpa)
tanpa hho
HHO (plat)
200
HHO (spiral) Poly. (tanpa hho)
150
Poly. (HHO (plat)) Poly. (HHO (spiral))
100
50 500
1500
2500
3500
Putaran Engine (rpm)
4500
5500
Grafik sfc vs rpm Sfc 0.16 0.15
Sfc (kg/hp.jam)
0.14 0.13
tanpa hho
0.12
HHO (plat)
0.11
HHO (spiral) Poly. (tanpa hho)
0.1
0.09
Poly. (HHO (plat))
0.08
Poly. (HHO (spiral))
0.07 0.06 500
1500
2500
3500
Putaran Engine (rpm)
4500
5500
Hubungan antara arus yang di butuhkan & putaran antara Elektroda Plat & Spiral 10 9.5
Arus (ampere)
9 8.5 8
Elektroda Plat
7.5
Elektroda kawat spiral
7
Linear (Elektroda Plat)
6.5
Linear (Elektroda kawat spiral)
6 5.5 5 0
1000
2000
3000
Putaran Mesin (rpm)
4000
5000
putaran mesin BHP plat (hp) (rpm)
besar BHP spiral (hp) penambahan bhp (%)
Torsi plat (kg.m)
Torsi spiral (kg.m)
besar penambahan torsi (%)
1000
16.2
18.8
16.04938272
17.4472782
17.71325854
1.524480455
1500
29.7
31.3
5.387205387
17.29360976
17.87644338
3.37022538
2000
38.1
48.7
27.82152231
15.68231034
19.60592468
25.01936415
2500
45.2
52.1
15.26548673
15.46690874
17.78551954
14.99078347
3000
60.4
66.6
10.26490066
16.54876817
18.02680272
8.931387124
3500
63.8
70.7
10.81504702
15.27191176
16.88970647
10.59326908
4000
68.7
73.4
6.841339156
14.63937519
15.57140995
6.366629414
4500
55.3
61.8
11.75406872
11.06927334
12.23359867
10.51853451
5000
51.7
54.2
4.835589942
9.194819965
9.558739227
3.957872617
12.11494918
9.474727355
putaran mesin (rpm)
BMEP plat (kpa)
BMEP spiral (kpa)
besar penambahan Sfc plat (kg/hp.jam) bmep (%)
Sfc spiral (kg/hp.jam)
besar penurunan sfc (%)
1000
218.6821708
226.0954467
3.389977238
0.12161179
0.093873772
-22.80865815
1500
216.7561084
228.1783694
5.269637443
0.079017404
0.067181733
-14.97856317
2000
196.5602675
250.2538021
27.31657582
0.081231047
0.058804549
-27.60828371
2500
193.8604487
227.0178
17.10372151
0.090086566
0.06876328
-23.66977365
3000
207.4203499
230.097585
10.93298468
0.090023187
0.067519065
-24.99813954
3500
191.4163791
215.5834693
12.62540346
0.096773475
0.067939561
-29.79526621
4000
183.4882387
198.7564784
8.321099942
0.110498126
0.085082895
-23.00059881
4500
138.7409942
156.1520118
12.54929566
0.113761873
0.10029999
-11.83338753
5000
115.246812
122.0095902
5.868082608
0.118036005
0.097401858
-17.48123139
11.48630871
-21.79710024
Proses elektrolisis • Merupakan proses penguraian unsur-unsur pembentuk air menjadi gas, karena adanya perubahan energi listrik menjadi energi kimia. • Elektrolisis air memiliki 2 tipe reaksi, yaitu kesetimbangan asam dan kesetimbangan basa. • Reaksi kesetimbangan asam:
• Reaksi kesetimbangan basa: • Reaksi keseluruhan:
Tahapan pembakaran pada mesin Diesel 1. 2. 3. 4.
Ignition delay period Uncontrolled combustion Controlled combustion After burning
Grafik UNJUK KERJA DIESEL ENGINE
Daya (brake horse power). Daya engine (Ne) didefinisikan daya yang diberikan ke poros penggerak oleh engine per satuan waktu dan besarnya akan berbanding lurus dengan torsi. Untuk menghitung daya digunakan perumusan : Ne= 2.∏.n.T X dimana : Ne = Daya Engine (hp) T = Torsi Engine (Nm) n = putaran mesin (rpm) x = faktor konversi.
lb ft = 550x60 hp.dtk
Torsi • Torsi merupakan kemampuan mesin untuk menghasilkan kerja. Torsi dirumuskan dengan:
dimana: Ne= Daya, Hp n = Putaran mesin, rpm
Tekanan efektif Rata-rata
• Tekanan efektif (bmep) rata-rata didefinisikan sebagai tekanan tetap rata-rata teoritis yang bekerja sepanjang volume langkah piston sehingga menghasilkan daya yang besarnya sama dengan daya efektif.
Perumusan bmep adalah :
z = 2 untuk 4 langkah dan 1 untuk 2 langkah A= luas penampang torak (m²) L= panjang langkah torak (m) n= putaran motor (rpm) i = jumlah silinder
Konsumsi bahan bakar spesifik • Spesific fuel consumption adalah massa bahan bakar yang dikonsumsi mesin untuk menghasilkan daya efektif sebesar 1 hp selama 1 jam. Perumusan sfc adalah :
sfc = konsumsi bahan bakar spesifik (kg/hp.jam) m = massa bahan bakar (kg). Ne= daya motor (hp). s = waktu untuk menghabiskan sejumlah m (s)
Spesifikasi
NO
PROPERTIES
SATUAN/UNIT
LIMITS
TEST METHODS
MIN
MAX
ASTM
0.84
0.92
D-1298
Secs
35
45
°F
-
65
Sulphur Content
% wt
-
1.5
Conradson Carbon Residu
% wt
-
10
D-198
6
Water Content
% vol
-
0.25
D-95
7
Sediment
% wt
-
0.02
D-473
Ash
% wt
-
0.02
D-482
mgKOH/gr
-
Nil
°F
150
-
D-93
6
-
D-1500
IP
1 Specific Gravity 60 / 60 °F 2 Viscosity Redwood 1/100 °F 3
Pour Point
4
5
8
D-445 *) D-97 D-1551/ 1552
Netralization Value : - Strong Acid Number 9 10
Flast Point P.M.c.c Colour ASTM
* ) Kinematic Viscosity Conversion Spesifikasi sesuai Surat Keputusan Dirjen Migas No.002/P/DM/MIGAS/1979 Tanggal 25 Mei 1979
IP 70
SPESIFIKASI MESIN TOYOTA INNOVA
Gas HHO in
Gas HHO out
Orifice meter
Manometer
Langkah –langkah pelaksanaan pengujian laju produksi gas HHO: 1. Menyiapkan rangkaian peralatan seperti pada gambar 3.2 2. Memeriksa sambungan selang flowmeter ke generator HHO dan memastikan tidak terdapat kebocoran. 3. Mencatat data awal, yaitu ketinggian awal pada manometer 4. Menyalakan saklar pada posisi ON, sehingga rangkaian generator HHO dialiri arus listrik dan terjadi proses elektrolisis didalam generator 5. Mencatat ketinggian pada manometer, arus yang dibutuhkan generator HHO dengan pengambilan data setiap 10 menit selama 1 jam 6. Setelah selesai pengambilan data, menekan saklar pada posisi OFF sehingga aliran listrik berhenti.