Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISIS SISTEM DAN KOMUNIKASI DATA PADA METER ELEKTRONIK AMR (AUTOMATIC METER READING) MENGGUNAKAN MODEM GSM / GPRS DI KAWASAN AREA JAMBI Hendra William (21060110120006) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro ABSTRAK Pada abad sekarang ini kemajuan di bidang teknologi begitu pesat dan berdampak pada perkembangan di berbagai bidang pekerjaan seperti halnya pada PLN yang merupakan perusahaan pembeli, penjual dan pendistribusi listrik. Pencatatan angka stand meter yang dilakukan guna mengetahui jumlah daya yang digunakan oleh pelangaan baik pelanggan besar ataupun kecil kini semakin tidak produktif lagi dikarenakan banyaknya kendala dalam sistem outsourching ini, seperti kendala untuk menemukan lokasi pelanggan,adanya angka stand yang kurang jelas pada meter, maupun kendala pada alat komunikasi cater dalam pengiriman angka stand dari KWH Meter Pelanggan. Automatic Meter Reading (AMR) merupakan suatu teknologi yang digunakan pada PLN untuk mengurangi kendala pada sistem outsourching dimana dapat melakukan metering jarak jauh (telemetering) dan mendapatkan angka stand dari tiap pelanggan. Di PT. PLN PERSERO WS2JB Area jambi khusunya dalam bidang transaksi energi. Penerapan teknologi AMR ini yang dengan dukungan meter elektronik digital dan jaringan komuikasi GSM/GPRS, diharapkan mampu meningkatkan kinerja dari tenaga kerja khusunya dispatcher di PT.PLN PERSERO WS2JB Area Jambi dalam mendapatkan angka stand yang digunakan dalam sistem pembayaran. Kata Kunci : AMR, Telemetering, GSM/GPRS
1. 1.1
PENDAHULUAN Latar Belakang Seiring dengan kemajuan teknologi yang sangat berperan dalam menunjang aktivitas kerja di berbagai bidang, teknologi juga berdampak pada semua aspek kehidupan manusia yang berhubungan dengan dunia informasi dan teknologi. Sebagai suatu perusahaan yang membeli, menjual, serta mendistribusikan listrik ke lingkungan masyrakat, PT.PLN (Persero) WS2JB area Jambi guna mengikuti kemajuan teknologi dunia, mengembangkan sistem komunikasi data yang lebih effisien dan mutahir dalam bagian Transaksi Energi (TE). Pemakaian sistem Outsourching (Mitra Kerja PLN), yaitu dengan pembacaan meter dengan cara manual mencatat angka stand meter yang terdapat di setiap KWH meter rumah pelanggan dan mengirim angka tersebut menggunakan telepon genggam yang awalnya diterapkan oleh PT PLN (Persero) WS2JB Area Jambi baik pada pelanggan besar ataupun kecil ternyata memiliki banyak sekali kendala. Kendalakendala yang dialami antara lain : pada saat Carter ingin melakukan pengecekan meter ke rumah-rumah pelanggan, namun banyak rumah yang terkunci sehingga Carter tidak dapat melakukan pengecekan meter KWH. Ada juga kendala sinyal ataupun batre dari hp carter yang terkadang menggangu kerja dari pada carter saat ingin melakukan pengiriman angka stand meter dari KWH Meter pelanggan, dan juga terkena kendala pada carter yang baru yang masih sulit untuk mendapatkan alamat tujuan dari tiap pelanggan. Maka dari itu, PT PLN Persero WS2JB Area Jambi menerapakan meter elektronik AMR ( Automatic Meter Reading) menggunakan modem
GSM / GPRS yang dimana teknologi sistem ini mampu melakukan komunikasi data melalui jaringan GSM / GPRS. Kemajuan teknologi meter elektronik AMR ( Automatic Meter Reading ) menggunakan modem GSM / GPRS ini membutuhkan biaya yang cukup mahal, Pihak PLN hanya menggunakan sistemteknologi ini hanya kepada pelanggan-pelanggan ttertentu saja (Pelanggan besar).
Berdasarkan Hal diatas, Maka penulis akan memberikan suatu paparan maupun penjelasan lebih rinci mengenai “Analisis Sistem dan Komunikasi Data Pada Meter Elektronik AMR (Automatic Meter Reading) Menggunakan Modem GSM / GPRS” di kawasan wilayah Jambi 1.2
Tujuan Sesuai dengan kurikulum yang ada di Universitas Diponegoro, maka tujuan Kerja praktek ini adalah : 1. Menambah pengetahuan dan pemahaman tentang sistem teknologi AMR, terkhusus yang dipergunakan di PT PLN (Persero) WS2JB Area Jambi serta mampu menganalisis sistem teknologi AMR. 2. Upaya memberikan bekal pengalaman praktek, sehingga teori yang didapatkan diharapkan dapat diterapkan di lapangan.
3. Mengetahui penerapan konsep ilmu bidang telekomunikasi di berbagai ruang lingkup kerja. 4. Memenuhi prasyarat sks wajib sesuai kurikulum yang di berlakukan di Universitas Diponegoro. 1.3
Pembatasan Masalah Dalam melakukan penyusunan laporan kerja praktek ini, agar pembahasan menjadi terarah, penulis akan membatasi kajian mengenai masalah yang dibahas. Adapun pembahasan yang penulis angkat adalah gambaran secara umum dari AMR, perangkat daripada AMR, dan sistem kerja dan komuikasi data dari AMR. 2.
AUTOMATIC METER READING (AMR)
2.1
Pengertiam umum sistem AMR AMR (Automatic Meter Reading) adalah teknologi pembacaan meter elektronik secara otomatis. Umumnya, pembacaan dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan media komunikasi. Parameter yang dibaca pada umumnya terdiri dari Stand, Max Demand (penggunaan tertinggi) , Instantaneous, Load Profile (load survey)dan Event (SMILE). Parameter-parameter tersebut sebelumnya didefinisikan terlebih dahulu di meter elekronik, agar meter dapat menyimpan datadata sesuai dengan yang diinginkan. Data hasil pembacaan tersebut disimpan ke dalam database dan dapat digunakan untuk melakukan analisa, transaksi serta troubleshooting. Teknologi ini tentu saja dapat membantu perusahaan penyedia jasa elektrik untuk menekan biaya operasional, serta menjadi nilai tambah kepada pelangganya dalam hal penyediaan, ketepatan dan keakurasian data yang dibaca, dan tentu saja dapat menguntungkan pengguna jasa tersebut. Awalnya, pembacaan meter dilakukan dengan menggunakan kabel (wired) atau direct dialling/reading. Komputer terhubung ke meter dengan menggunakan kabel komunikasi (RS-232 atau RS-485) atau optical probe jika pembacan dilakukan di lapangan. Namun belakangan ini, banyak teknologi komunikasi yang dapat digunakan oleh sistem AMR. Seperti PSTN (telpon rumah), GSM, Gelombang Radio, PLC (Power Line Carrier), dan terakhir, memungkinkan pembacaan meter menggunakan LAN/WAN/WIFI untuk meter yang sudah supportTCP/IP. 2.2
Perangkat AMR Perangkat dari AMR ini sendiri terdiri dari pernagkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras diataranya : a. Meter Elektronik
Dalam pengukuran dengan menggunakan Meter Elektronik atau ME ini (pada PT. PLN (Persero) WS2JB Area Jambi ini menggunakan beragam jenis meter elektronik, salah satunya adalah merk ISKRA MT 830), perlengkapan seperti meter kWh, meter kVARh , meter arus, meter tegangan, time switch dan selector switch semuanya sudah tergabung / compact dalam satu kemasan, dimana meter elektronik tersebut dapat menampilkan / mengukur data tersebut diatas. Sebelum dipakai untuk melakukan pembacaan meteran listrik, maka Meter Elektronik atau ME harus di tera terlebih dahulu dan di-setting, dimana dalam penyettingan ini Meter Elektronik atau ME diberi nama (data diri) dan password di meterannya. Hal ini dilakukan untuk melindungi Meter Elektronik atau ME dari hal yang tidak diinginkan. Setiap terjadi pengaksesan alat meteran, data disimpan di log book. Berikut Gambar meter elektronik ISKRA yang merupakan salah satu meter yang digunakan PT. PLN (Persero) WS2JB Area Jambi.
Gambar 1.Meter Elektronik ISKRA MT830
b. Modem Modem yang digunakan di PT. PLN (Persero) WS2JB Area Jambi ini adalah modem GSM/GPRS EWM 100 merk EDMI yang dipakai sebagai penghubung antara saluran komunikasi dengan meter elektronik / komputer. Selain mempunyai tipe yang berbeda-beda sesuai dengan saluran komunikasinya, dalam pemasangannya juga bersifat internal atau eksternal. Modem dengan sifat internal ini menyatu dengan meter, menggunakan sumber tegangan dari meter, dan sumber gangguan berkurang. Sedangkan modem dengan sifat eksternal, letaknya terpisah dan sumber tegangan dari luar. Sebelum dipakai, modem GSM/GPRS ini terlebih dahulu disambungkan ke bagian antena, ke bagian adaptor / teg DC, dan ke bagian kabel data / meter. Setelah semuanya
tersambung maka lampu LED akan berkedip untuk mengindikasikan bahwa modem tersebut aktif dan bisa digunakan.
Gambar 4. USB adapter RS-232 serial port Gambar 2. Modem EDMI EWM 100
Fungsi dari serial port RS232 adalah untuk menghubungkan / koneksi dari perangkat yang satu dengan perangkat yang lain, atau peralatan standart yang menyangkut komunikasi data antara komputer dengan alatalat pelengkap komputer. Perangkat lainnya itu seperti modem, mouse, cash register dan lain sebagainya. Serial port RS232 pada konektor DB9 memiliki pin 9 buah dan pada konektor DB25 memiliki pin 25 buah.
Gambar 3. Konfigurasi Modem EDMI EWM 100
c. Master AMR Master AMR dapat terdiri dari standalone PC, atau berarsitektur Clients-Server, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah koneksi Meter. Perangkat komunikasi yang terhubung ke Master AMR akan mengikuti model komunikasi yang diaplikasikan, apakah berupa beberapa Dial-Up Modem, Router ke WAN (Intranet/Internet), Radio, dll. d. Media Komunikasi Media / Saluran Komunikasi, dipakai untuk menghubungkan antara komputer dengan meter elektronik, dapat berupa telepon PSTN dan/atau GSM. Namun saat Ini jaringan PSTN sudah tidak digunakan. Sedangkan untuk Interface komunikasi yang paling umum tersedia di Meter Elektronik, dan juga pada IED (Intelligent Electronic Device) lainnya, adalah interface Serial (RS-485 / RS-232). Beberapa Meter dan IED untuk saat ini telah mendukung interface Ethernet, disamping tetap menyediakan interface Serial. Beberapa Meter/IED juga menyedaiakn interface USB, tetapi umumnya hanya digunakan sebagai port untuk konfigurasi.
Gambar 5. Serial Port RS-232 konektor DB9
e. GSM (Global System for Mobile Communication) Global System for Mobile Communication disingkat GSM adalah sebuah teknologi komunikasi seluler yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada mobile communication, khususya telepon genggam. Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. GSM mampu menyalurkan komunikasi suara dan data berkecepatan rendah (9,6-14,4 kbps).
Gambar 6. Infrastruktur Jaringan GSM
f. GPRS (General Packet radio Service) GPRS (singkatan bahasa Inggris : General Packet Radio Service) adalah suatu teknologi yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih cepat jika dibandingkan dengan penggunaan teknologiCircuit Switch Data atau CSD. Sering disebut pula dengan teknologi 2,5G Sistem GPRS dapat digunakan untuk transfer data (dalam bentuk paket data) yang berkaitan dengan email, data gambar (MMS), dan penelusuran (browsing) internet. Layanan GPRS dipasang pada jenis ponsel tipe GSM dan IS-136, walaupun jaringan GPRS saat ini terpisah dari GSM
Gambar 7. Jaringan Teknologi GPRS
GPRS merupakan sistem transmisi berbasis paket untuk GSM yang menggunakan prinsip 'tunnelling'. Ia menawarkan laju data yang lebih tinggi. Laju datanya secara kasar sampai 160 kbps dibandingkan dengan 9,6kbps yang dapat disediakan oleh rangkaian tersakelar GSM. Kanal-kanal radio ganda dapat dialokasikan bagi seorang pengguna dan kanal yang sama dapat pula digunakan secara berbagi (sharing) di antara beberapa pengguna sehingga menjadi sangat efisien.
Sedangkan perangkat lunak (Software) yang digunakan dalam teknologi AMR ini diantaranya software meter dan software aplikasi. Setiap meter elektronik mempunyai softwarenya masing-masing. Software tersebut bersifat unik, hanya dapat dipakai untuk dan oleh meter yang bersangkutan, seperti IIMS (Indigo+), Ezyview (EDMI), Dyno+ (SL700), MAP120 (ZMD). Software AMR mempunyai fungsi utama untuk menyimpan data-data yang dibaca dari Meter ke dalam format/table database, untuk digunakan oleh aplikasi lainnya (Energy Process Information). Beberapa software AMR juga telah menyediakan fungsi partial Energy Process Information. Secara minimum, software AMR terdiri atas tiga bagian, yakni : . Protokol Driver (fungsi pengambilan / penerimaan data) . Gateway / Data Handler (fungsi pemisahan dan pengolahan data) . Database (fungsi penyimpanan data) Software yang digunakan di PT. PLN (Persero) WS2JB Area Jambi ini yaitu software AISystem dan Delta Wye. AISystem merupakan software AMR, database server, dan software DMR (Data Management Report) yang dapat membaca seluruh meter yang digunakan. Delta Wye juga sama seperti Aisystem, namun software ini digunakan untuk mengecek modem di meter, apakah sudah tersambung dengan baik atau belum. Aisystem juga dapat melakukan fungsi ini, namun perbedaan nya, dalam penggunaan Aisystem harus terhubung ke wilayah terlebih dahulu (Palembang) sehingga membutuhkan proses yang lebih lama dibandingkan dengan penggunaan Delta Wye yang secara langsung dapat mengambil data base yang ada di PT. PLN (Persero) WS2JB Area Jambi ini. Namun penggunaan delta wye dari PLN wilayah sudah habis kontrak, sehingga tidak dapat digunakan untuk koneksi dan download data yang dikirim oleh wilayah ke PT. PLN (Persero) WS2JB Area Jambi ini. Sehingga kedua software ini masih tetap digunakan.
Gambar 8. Software AIsystem Gambar 10. Struktuk sistem pembacaan meter jarak jauh
3.
KOMUNIKASI DATA AMR (AUTOMATIC METER READING)
3.1 Komunikasi dan Sistem Pembacaan Meter Jarak Jauh Model komunikasi yang digunakan antara pusat kendali sistem pembacaan meter dan meter elektronik itu sendiri adalah komuniaksi 2 arah, Dimana pusat kendali akan mengirimkan informasi permintaan ke pengumpul data terkendali atau meter, dan kemudian meter atau pengumpul data terkendali mengirimkan informasi yang diminta ke pusat kendali sistem pembacaan meter energi terkendali jarak jauh. Proses pengiriman informasi ini dilakukan secara bergantian (half duplex) dan periodik.
Gambar 9. Model komunikasi dua arah
Secara Umum struktrur sistem pembacaan meter terkendali jarak jauh ditunjukan pada gambar 4. di bawah. Pada gambar dapat dilihat hubungan antara meter ke pusat kendali secara langsung, atau memaluli pengumpul data terkendali atau pengambil data langsung. Sarana yang digunakan untuk pengambilan data yang akan diolah di pusat kendali diantaranya adalah frekuensi radio (RF), serat optic, PLC, GSM, maupun PSTN. Namun pada perusahaan ini yang digunakan adalah jaringan GSM sebagai sarana yang digunakan untuk pengambilan data dari AMR.
Untuk konfigurasi sistem pembacaan meter jarak jauh, menggunakan konfigurasi terpusat, dimana meter mengirim data ke pusat kendali pembacaan meter wilayah, kemudian beberapa data tertentu oleh pusat kendali pembacaan meter wilayah dikirim ke unit distribusi , seperti APJ ,dsb. Untuk keperluan pencetakan rekening dan pelayanan, wilayah mempunyai tugas menganalisis data sepenuhnya.
3.2
Konfigurasi Perangkat DWDM ZTE Ruas Semarang-Solo
Gambar 11. Konfigurasi sistem pembacaan meter jarak jauh
3.2
Konfigurasi dan Transmisi data pada Modem
Untuk implementasi prinsip kerja pada port serial RS232 kita ambil contoh pada koneksi sebuah modem. Konfigurasi Null Modem digunakan untuk menghubungkan dua DTE dengan diagram pengkabelan yang dapat dilihat pada gambar dibawah. Dalam hal ini hanya dibutuhkan tiga kabel antar DTE, yakni untuk TxD, RxD dan Gnd. Cara kerjanya adalah bagaimana membuat komputer agar berpikir bahwa computer berkomunikasi dengan modem (DCE) bukan dengan komputer lainnya. Untuk mengetahui nomor-nomor pin ini, bisa dilihat pada konektornya langsung.
3.3
Keuntungan Menggunakan Komunikasi Serial
Antar muka komunikasi serial menawarkan beberapa kelebihan dibandingkan dengan komunikasi pararel, diantaranya:
Gambar 12. Antarmuka RS 232 dengan Komputer
Pada gambar diatas terlihat bahwa kaki DTR (Data Terminal Ready) dihubungkan ke DSR (Data Set Ready) dan juga ke CD (Carrier Detect) pada masing masing komputer, sehingga pada saat sinyal DTR diaktifkan maka sinyal DSR dan CD juga ikut aktif (konsep Modem Semu atau Virtual Modem). Karena computer dalam hal ini melakukan pengiriman data dengan kecepatan yang sama, maka kontrol aliran (flow control) belum dibutuhkan sehingga RTS (Request To Send) dan CTS (Clear to Send) pada masing masing komputer saling dihubungkan. Sedangkan transmisi data pada RS-232 dengan PC adalah komunikasi asinkron. Dimana sinyal clocknya tidak dikirim bersamaan dengan data. Masing-masing data disinkronkan menggunakan clock internal pada tiap-tiap sisinya. Gambar 2.6 Format transmisi satu byte pada RS232 Data yang ditransmisikan pada format diatas adalah 8 bit, sebelum data tersebut ditransmisikan maka akan diawali oleh start bit dengan logik 0 (0 Volt), kemudian 8 bit data dan diakhiri oleh satu stop bit dengan logik 1 (5 Volt). Contoh konfigurasi pin RS 232 :
1. Kabel untuk komunikasi serial bisa lebih panjang dibandingkan dengan pararel. Datadata dalam komunikasi serial dikirimkan untuk logika ‘1’ sebagai tegangan -3 s/d -25 volt dan untuk logika ‘0’ sebagai tegangan +3 s/d +25 volt, dengan demikian tegangan dalam komunikasi serial memiliki ayunan tegangan maksimum 50 volt, sedangkan pada komunikasi pararel hanya 5 volt. Hal ini menyebabkan gangguan pada kabel-kabel panjang lebih mudah diatasi dibanding dengan pararel. 2. Jumlah kabel serial lebih sedikit. Dua perangkat komputer yang berjauhan dengan hanya tiga kabel untuk konfigurasi null modem, yakni TxD (saluran kirim), RxD (saluran terima) dan Ground, akan tetapi jika menggunakan komunikasi pararel akan terdapat dua puluh hingga dua puluh lima kabel. 3. Komunikasi serial dapat menggunakan udara bebas sebagai media transmisi. Pada komunikasi serial hanya satu bit yang ditransmisikan pada satu waktu sehingga apabila transmisi menggunakan media udara bebas (free space) maka dibagian penerima tidak akan muncul kesulitan untuk menyusun kembali bit bit yang ditransmisikan. 4. Komunikasi serial dapat diterapkan untuk berkomunikasi dengan mikrokontroler. Hanya dibutuhkan dua pin utama TxD dan RxD (diluar acuan ground). 3.4
Gambar 4.5 Kondigurasi kabel RS-232
Checking Devices Connection
Dari gambar dibawah terlihat proses establishimg yang sukses untuk pengecekan koneksi antara server dan modem dengan menggunakan software deltaWye. Pengecekan dilakukan pada salah satu KWH pelanggan besar oleh PT. PLN Persero WS2JB Cabang Jambi........................................................ Ini menandakan bahwa pemansangan modem di kotak (APP) di pelanggan tersebut telah sukses melakukan koneksi ke server, sehingga pengukuran dapat dilakukan secara telemetering dari Master Station.
Biasanya pada modem memberikan tanda “nyala kedip” pada modem untuk indikasi bahwa modem telah terkoneksi.
3.5
Jenis-Jenis Data
Berdasarkan Pengamatan di lapangan saat Kerja Praktek di PT.PLN (Persero) WS2JB area Jambi, berikut data – data yang didapat dari hasil pengamatan meter elektronik AMR jarak jauh pada perusahaan CV RAJAWALI ALAM SEMESTA pada tanggal 18 s/d 23 Agustus 2013.
Gambar 4.6 Koneksi sukses server-modem
Dari gambar dibawah terlihat proses establishimg yang gagal untuk pengecekan koneksi antara server dan modem dengan menggunakan software deltaWye. Pengecekan dilakukan pada salah satu KWH pelanggan besar oleh PT. PLN Persero WS2JB Cabang Jambi. Ini menandakan bahwa pemansangan modem di kotak (APP) di pelanggan tersebut belum sukses melakukan koneksi ke server, sehingga pengukuran belum dapat dilakukan secara telemetering dari Master Station. Biasanya jika terjadi error seperti ini, pada modem tidak memberikan tanda “nyala kedip” ataupun adanya devices seperi sim-card ataupun modem yang mengalami kerusakan.
Gambar 4.7 Koneksi error server-modem
Gambar 4.8 Tampilan software Aisystem AMR
Pada gambar diatas terlihat tampilan software Aisystem sebelum melakukan download load profile dari wilayah (Palembang) untuk perusahaan CV RAJAWALI ALAM SEMESTA. Setelah mengklik button baca, maka dapat dilihat data load profile berupa Grafik tegangan, arus, beban, energi sekunder serta instantaneous seperi gambar dibawah :
Gambar 4.9 Grafik Profile arus CV RAJAWALI ALAM SEMESTA
Pada gambar Grafik diatas, dapat dilihat profile arus perusahaan CV RAJAWALI ALAM SEMESTA da tanggal 16 s/d 23 agustus 2013. Dari Gambar diatas, tidak menunjukan ada nya gangguan teknis yang berarti, misalnya ada kabel fasa yang putus, dsb. Ini didukung karena IA , IB, IC terdeteksi memliki nilai dan tidak mengalami drop arus. Hanya saja pada tanggal 16 Agustus sekitar pukul 12.00 WIB terlihat arus mengalami drop hingga 0. Dan bergitu juga pada tanggal 20 dan 23 (terlihat pada Grafik). Ini disebabkan karena adanya pemadaman listrik dari PLN.
Gambar 4.10 Grafik Profile tegangan CV RAJAWALI
Pada gambar Grafik diatas, dapat dilihat profile beban sekunder perusahaan CV RAJAWALI ALAM SEMESTA dari tanggal 16 s/d 23 agustus 2013. Terlihat Pemakaian beban pada perusahaan CV RAJAWALI ALAM SEMESTA pada Pada tanggal 16 Agustus sekitar pukul 12.00 WIB, tanggal 20 dan 23 Agustus drop ( bernilai 0). Ini disebabkan tidak adanya suplay tegangan dari PLN ( Pemadaman Listrik dari PLN). .
Gambar 4.12 Grafik Profile energy & Power quality sekunder CV RAJAWALI SEMESTA
ALAM SEMESTA
Pada gambar Grafik diatas, dapat dilihat profile tegangan perusahaan CV RAJAWALI ALAM SEMESTA dari tanggal 16 s/d 23 agustus 2013. Dari Gambar diatas,terlihat bahwa tegangan stabil di sekitar angka 57.7 Volt. Ini Sesuai dengan teori bahwa untuk pelanggan TM, menggunakan tegangan 57,7 V, dan TR ( pelanggaan perumahan) mengunakan tegangan 220 V. Pada tanggal 16 Agustus sekitar pukul 12.00 WIB terlihat arus mengalami drop hingga 0. Dan bergitu juga pada tanggal 20 dan 23 (terlihat pada Grafik). Ini disebabkan karena adanya pemadaman listrik dari PLN.
Gambar 4.11 Grafik Beban sekunder CV RAJAWALI ALAM SEMESTA
Pada gambar Grafik diatas, dapat dilihat profile energi sekunder dan kualitas daya sekunder di perusahaan CV RAJAWALI ALAM SEMESTA dari tanggal 16 s/d 23 agustus 2013. Terlihat grafik KWH yang merupakan pemakaian beban sekunder perusahaan (daya aktif) dan KVARH yang merupakan daya reaktif yang terhitung dari hasil perkalian daya aktif dan faktor daya perusahaan ( sekitar 0.81). Untuk pelanggan TR (rumah penduduk), Umumnya Daya reaktif tidak dimasukan kedalam billing, namun pada pelanggan TM, daya reaktif KVARH ikut disertakan kedalam billing seturut dengan keputusan peraturan Mentri energi dan sumber daya mineral.
3.
KESIMPULAN Dari uraian di atas dapat beberapa kesimpulan sebagai berikut :
Gambar 4.13 Informasi data real time Instantaneous CV RAJAWALI ALAM SEMESTA
Dari Gambar diatas, terlihat informasi data real time Instantaneous CV RAJAWALI ALAM SEMESTA pada tanggal 24 agustus 2013. Informasi data yang tertera berupa faktor daya, frekuensi, daya aktif (W), daya reaktif(VAR), daya kompleks (VA), dan tegangan dan arus RST yang digambarkan dalam diagram fasor. Dari diagram fasor tidak ada terlihat error ataupun gangguan.
Gambar 4.14 Informasi Stand CV RAJAWALI ALAM SEMESTA
Dari gambar diatas terlihat gambar indormasi stand CV RAJAWALI ALAM SEMESTA pada tanggal 23 Agustus 2013 yang diambil dengan menggunakan software AIsystem. Informasi ini digunakan oleh pihak perusahaan untuk proses pembayaran (billing system) seberapa besar penggunaan listrik CV RAJAWALI ALAM SEMESTA baik WBP (Waktu Beban Puncak) maupun LWBP (Luar Waktu Beban Puncak). Diagram Fasor yang terlihat pada gambar diatas seharusnya menunjukan vector-vektro RST, namun dikarenakan pihak PLN yang hanya membutuhkan angka KVAR LWBP, sehingga proses download data dari wilayah dihentikan karena angka KVAR LWBP telah muncul, meskipun diagram fasornya belum tertera.
ditarik
1. AMR (Automatic Meter Reading) adalah teknologi pembacaan meter elektronik secara otomatis. Umumnya, pembacaan dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan media komunikasi seperti PSTN, PLC maupun jaringan GSM. 2. Master AMR dapat terdiri dari standalone PC, atau berarsitektur Clients-Server, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah koneksi Meter. 3. RS232 adalah standard komunikasi serial yang digunakan untuk koneksi periperal ke periperal. 4. Global System for Mobile Communication disingkat GSM adalah sebuah teknologi komunikasi seluler yang bersifat digital yang memanfaatkan gelombang mikro dalam pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu. 5. GPRS (singkatan bahasa Inggris : (General Packet Radio Service) adalah suatu teknologi yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih cepat jika dibandingkan dengan penggunaan teknologi Circuit Switch Data atau CSD. 6. Software AIsystem merupakan salah satu software yang digunakan untuk pengambilan data hasil pengukuran dengan menggunakan teknologi AMR. 7. Profil arus, profil tegangan, grafik beban sekunder, grafik profile energi dan kualitas daya sekunder, data realtime instantaneous, serta inforamsi stand merupakan data-data yang didapat dari hasil teknologi AMR.
DAFTAR PUSTAKA [1] Freeman,
Roger “Telecomunications Handbook”. Publication. Canada
L
(1998) , Transmission Willey-interacience
[2] .....,
http://www.ittelkom.ac.id/staf/mhd/tex tbook.pdf,” Jaringan Telekomuni-kasi ” , Departemen Teknuk Elektro
Fakultas Teknik Universitas Sumatra Utara Medan.2006 [3] http://www.aisystemsamr.com/v1/index.php? option=com_content&task=view &id=63&Itemid=9 [4] Standarisasi Pengiriman Data AMR melalui protokol berbasis IP pada Meter dengan interface/protokol serial, Dari : www.integrateknik.com [5] Nurkhabibah, Alviani. 2009. Aplikasi Sistem Automatic Meter Reading. Bandung : Unikom [6] ....., Manual Book, “Parameterisasi EDMI EWM-100”, PT. PLN Persero WS2JB. Jambi.
BIODATA Hendra William (21060 110120006). Lahir di Medan, 17 Januari 1993. Menempuh pendidikan di SD Budi Murni 2 Medan, SMP SANTHO THOMAS 1 MEDAN, SMA CAHAYA MEDAN, dan sekarang tercatat sebagai Mahasiswa Teknik Elektro UNDIP, Angkatan Telekomunikasi..
2010,
Konsentrasi
Menyetujui Dosen Pembimbing
AJUB AJULIAN Z , ST . MT NIP. 132 205 684