KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) FAKULTAS TEKNIK DEWAN MAHASISWA FAKULTAS Jalan Semarang 5 Malang 65145 Telp. (0341) 565-307 Laman www.um.ac.id
GARIS-GARIS BESAR PEDOMAN KERJA ORGANISASI PEMERINTAHAN MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2016 (GBPK OPM FT UM 2016)
BAB I PENDAHULUAN 1.
Latar Belakang Sebagaimana kita ketahui bahwa Perguruan Tinggi kita adalah Perguruan Tinggi
Negeri yang mempunyai potensi–potensi yang berbeda dan kompetitif. Sehingga nantinya mampu bersaing dengan Perguruan Tinggi lain yang dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Perubahan IKIP menjadi UM patut kita syukuri, karena ada sebuah perluasan dimana UM nantinya dapat membentuk fakultas–fakultas baru sesuai dengan bidang– bidang keilmuannya. Sistem OPM FT UM juga mengalami perubahan yang cukup signifikan, hal ini dapat dilihat dari sistem perekrutan pengurus OPM FT UM dan adanya sebuah demokratisasi mulai dari tingkat lembaga DMFT dan BEM FT di tingkat fakultas sampai HMJ FT di tingkat jurusan. Dari segi keanggotaannya DMFT terdiri atas semua elemen mahasiswa jurusan yang dipilih melalui pemilu raya Fakultas Teknik. Kondisi ini berbeda jika dibandingkan dengan adanya senat mahasiswa Institut terdahulu dimana anggota–anggotanya terdiri dari ketua HMJ FT. Hal ini berakibat kurangnya demokratisasi dan keadilan mahasiswa untuk berkreasi dan beraktivitas. Sehingga dalam prespektif tersebut diperlukan sebuah tatanan sistem OPM FT yang konstruktif dan kondusif. Untuk itu diperlukan sebuah pedoman yang dijadikan sebagai
pegangan dan arah guna menghasilkan SDM yang profesional, kapatibel, multi dimensional, serta berguna bagi bangsa dan negara Indonesia saat ini dan dimasa yang akan datang
1.2 PENGERTIAN Garis-garis Besar Pedoman Kerja Organisasi Pemerintahan Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang (GBPK OPM FT UM) adalah sebuah tatanan pedoman yang menjadi pegangan bagi penyelenggaraan, serta pelaksanaan sistem kinerja Organisasi Pemerintahan Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang (OPM FT UM) baik secara institusional, maupun personal yang kapasitasnya sebagai fungsionaris dan anggota OPM FT UM yang bersangkutan.
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN GBPK OPM FT UM mempunyai maksud memberikan sebuah pedoman yang juga sebagai pegangan bagi penyelenggaraan dan pelaksanaan sistem kinerja OPM FT UM dan juga mempunyai tujuan untuk sebuah landasan berfikir, bersikap, bertindak dan berdemokrasi bagi para fungsionaris dan anggota OPM FT UM agar dapat berperilaku secara demokratis, kondusif, positif, dan konstruktif, serta berguna bagi masyarakat, bangsa, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada umumnya dan seluruh civitas akademika UM pada khususnya.
1.4 LANDASAN GBPK OPM FT UM ini berdasarkan pada landasan Pancasila dan Konstitusional UUD 1945 serta peraturan perundangan organisasi yang meliputi: ketetapan MPR No. IV/ MPR/ 1999 Tentang GBHN Serta UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP No. 60 Tahun 1999 Tentang Pendidikan Tinggi, KEPMEN P & K RI No. 155/ U/ 1998 Tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi, Keputusan Rektor UM No. 13/KEP/UN32/KM/2012 Tentang Pedoman organisasi kemahasiswaan Universitas Negeri Malang.
1.5 SISTEMATIKA GBPK OPM FT UM BAB I
Pendahuluan 1.1
Latar belakang
1.2
Pengertian
1.3
Maksud dan Tujuan
BAB II
BAB III
BAB IV
1.4
Landasan
1.5
Sistematika
Analisis Kondisi Lingkungan 2.1
Internal
2.2
Eksternal
Pedoman Kerja OPM FT UM 3.1
Visi
3.2
Misi
3.3
Dewan Mahasiswa Fakultas Teknik (DMFT)
3.4
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik (BEM FT)
3.5
Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)
3.6
Pola pengembangan dan optimalisasi umum OPM Fakultas Teknik
3.7
Komitmen
3.8
Rekomendasi
Penutup
BAB II ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN 2.1 INTERNAL : (1). Minimnya dana kemahasiswaan. (2). Minimnya fasilitas kampus. (3). Birokrasi yang sangat rumit dan bersifat feodalistik. (4). Rawannya tindak intimidasi terhadap mahasiswa di dalam kampus. (5). Kurangnya partisipasi mahasiswa dalam aktivitas OPM FT UM. (6). Rendahnya kualitas akademik. (7). Kurangnya kreativitas individual mahasiswa dan respon struktural terhadap kegiatan-kegiatan kemahasiswaan di tingkat lokal, regional, dan nasional. (8). Luasnya lahan UM yang tidak termanfaatkan. (9). Rawan terjadinya tindakan kejahatan dan tindakan amoral di dalam kampus. (10). Perpustakaan yang luas dengan koleksi buku-buku lamanya yang lengkap. (11). Kurang fasilitas kesekretariatan Ormawa FT UM
2.2 EKSTERNAL (1). Perkembangan dinamika kehidupan politik nasional. (2). Krisis multidimensi. (3). Kurangnya kesadaran masyarakat dalam berpolitik. (4). Penyalahgunaan narkoba. (5). Tindak kekerasan dan tindakan amoral terhadap mahasiswa. (6). Kurangnya penyaringan terhadap westernisasi. (7). Rendahnya komunikasi terhadap perubahan yang terjadi di luar kampus
BAB III PEDOMAN KERJA OPM UM DI LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK
3.1. VISI GBPK Menciptakan kehidupan organisasi pemerintahan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang yang aktif, kreatif, edukatif, inovatif, kritis, demokratis, idealis, dan religious dengan ditunjang iptek dan imtaq untuk mewujudkan SDM yang berkualitas dan kompetitif.
3.2. MISI GBPK (1).
Kritis terhadap segala perubahan yang terjadi dalam setiap aspek kehidupan Kemahasiswaan.
(2).
Mewujudkan suasana demokratis, dan konstruktif yang bersinergi dan membangun daya kreatifitas antar mahasiswa teknik serta antar ORMAWA Fakultas Teknik dalam kehidupan kemahasiswaan.
(3).
Mewujudkan organisasi pemerintahan mahasiswa yang religius, berintelektual dan profesional.
(4).
Transparansi setiap informasi terbaru untuk mahasiswa dan OPM FT UM.
(5).
Peningkatan kualitas pelayanan dan sistem administrasi terhadap civitas mahasiswa.
3.3 Dewan Mahasiswa Fakultas Teknik (DMFT) Dewan Mahasiswa Fakultas Teknik (DMFT) UM, yaitu merupakan lembaga legislatif dan perwakilan mahasiswa tertingi di tingkat fakultas dalam sistem OPM Fakultas Teknik
UM. Dalam hal ini, DMFT sebagai perumus peraturan dan norma dalam penyelenggara ORMAWA Fakultas Teknik. Serta sebagai pengawas dan pengevaluasi kegiatan ORMAWA Fakultas Teknik. Serta setiap pengurus khususnya pengurus harian haruslah dapat menempatkan diri baik secara individu dan juga organisator bahwa pengurus DMFT adalah refleksi pluralitas dari elemen-elemen mahasiswa jurusan di fakultasnya yang intelektual, profesional dan multi dimensional. Memperhatikan
dan
mendengarkan
sungguh-sungguh
pernyataan-pernyataan,
masukan-masukan, tanggapan-tanggapan dan kritikan dari Ormawa Fakultas Teknik dan pihak Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang, khususnya Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang sebagai lembaga pengawas, penampung dan penyalur aspirasi mahasiswa. Mengawasi, mengevaluasi, memberi masukan kepada Organisasi Pemerintahan Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang (OPM FT UM). Memberikan laporan, proyeksi dan rekomendasi kepada struktural Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang atas program kerja yang di laksanakan organisasi pemerintahan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang (OPM FT UM). Mengangkat dan memberhentikan OPM FT UM melalui forum persidangan Umum Fakultas Teknik atau melalui sidang luar biasa. serta menyerahkan laporan tertulis secara periodik kepada Fakultas Teknik sebagaimana yang tercantum pada tata aturan OPM Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang.
3.4. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik (BEM FT) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik (BEM FT) UM merupakan lembaga eksekutif kemahasiswaan tertinggi di tingkat Fakultas Teknik dalam sistem OPM FT UM. Dalam hal ini setiap pengurus khususnya pengurus harian haruslah dapat menempatkan diri secara individu dan juga secara organisator, bahwa pengurus BEM FT adalah refleksi pluralitas dari elemen–elemen mahasiswa Fakultas Teknik yang intelektual, profesional, dan multidimensional. Melaksanakan kegiatan–kegiatan yang positif dan konstruktif yang terbatas dalam lingkup koordinasi Fakultas Teknik, guna pengembangan dan optimalisasi kehidupan kemahasiswaan dalam berbagai aspek kehidupan kemahasiswaan, dengan tetap pada jalur sebagai pelaksanaan terbatas di tingkat Fakultas berdasarkan Garis–Garis Besar Program Kerja hasil Kongres OPM FT UM dan Konferensi OPM FT UM 2016 serta selalu menjaga komunikasi dan interaksi dengan OPM FT UM dengan baik. Memperhatikan
dan
mendengarkan
sungguh-sungguh
pernyataan-pernyataan,
masukan-masukan, tanggapan-tanggapan dan kritikan dari Ormawa Fakultas Teknik,
khususnya DMFT sebagai lembaga yang mengangkat dan memberhentikannya melalui forum persidangan Umum Fakultas Teknik, serta menyerahkan laporan tertulis secara periodik kepada DMFT sebagaimana tercantum pada tata aturan OPM FT UM.
3.5. Himpunan Mahasiswa Jurusan Fakultas Teknik (HMJ FT) Himpunan Mahasiswa Jurusan Fakultas Teknik (HMJ FT) UM, yaitu merupakan lembaga eksekutif mahasiswa tertinggi di tingkat jurusan dalam sistem OPM FT UM. Dalam hal ini, setiap pengurus khususnya pengurus harian haruslah dapat menempatkan diri baik secara individu dan juga organisator bahwa pengurus HMJ FT adalah refleksi pluralitas dari elemen-elemen mahasiswa jurusan di Fakultas Teknik yang intelektual, profesional dan multi dimensional. Melaksanakan kegiatan–kegiatan yang positif dan konstruktif yang terbatas dalam lingkup koordinasi jurusan, guna pengembangan dan optimalisasi kehidupan kemahasiswaan dalam berbagai aspek kehidupan kemahasiswaan, dengan tetap pada jalur sebagai pelaksanaan terbatas di tingkat Fakultas berdasarkan Garis–Garis Besar Pedoman Kerja hasil Konges DPM UM dan Konferensi OPM FT UM 2016 serta selalu menjaga komunikasi dan interaksi dengan OPM FT UM dengan baik. Memperhatikan
dan
mendengarkan
sungguh-sungguh
pernyataan-pernyataan,
masukan-masukan, tanggapan-tanggapan dan kritikan dari Ormawa Fakultas Teknik, khususnya DMFT sebagai lembaga yang mengangkat dan memberhentikannya melalui forum persidangan Umum Fakultas Teknik, serta menyerahkan laporan tertulis secara periodik kepada DMFT sebagaimana tercantum pada tata aturan OPM FT UM.
3.6 Pola Pengembangan dan Optimalisasi Umum OPM FT UM (1).
Pola Pengembangan dan Optimalisasi di Bidang Penalaran dan Keilmuan Pola pengembangan ini merupakan bentuk pengembangan yang mengoptimalkan
kinerja pemikiran dan rasionalisasi dengan secara rutin dan berkesinambungan. Peningkatan program kegiatan yang bersifat penalaran, berasas keilmuan, dan teknologi dengan tetap pada wacana dan wawasan multidimensional, serta optimalisasi sistem kinerja operasional yang lebih rasional dan profesional. Dalam hal ini, setiap kegiatan penalaran dan keilmuan dapat berkoordinasi dan bekerja sama serta mengundang berbagai elemen-elemen mahasiswa dan masyarakat.
(2)
Pola pengembangan dan Optimalisasi di Bidang Keorganisasian dan Kepemimpinan Pola pengembangan ini merupakan bentuk pedoman dalam optimalisasi jiwa
keorganisasian serta kepemimpinan. Pengembangan ini bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan karakter mahasiswa agar megetahui arti dan tujuan dari sebuah keorganisasian dan kepemimpinan.
(3)
Pola pengembangan dan Optimalisasi di Bidang Bakat dan Minat Pola pengembangan ini merupakan bentuk pedoman dalam mengoptimalkan berbagai
potensi bakat dan minat yang ada. Bahwa pengembangan ini, berupa menggali dan mengembangkan serta mengoptimalkan potensi-potensi yang ada, serta pembudayaan secara positif dan konstruktif untuk meningkatkan daya kreatifitas dan produktifitas mahasiswa, dalam konteks bakat minat dengan tanpa adanya diskriminasi dan marginalisasi pada unsurunsur tertentu, dengan membudayakan rasa cinta dan menghargai serta mengoptimalkan potensi-potensi budaya bangsa yang luhur dalam format kegiatan-kegiatan yang berbentuk bakat dan minat serta peningkatan kualitas prestasi dalam bidang keteknikan.
(4)
Pola pengembangan dan Optimalisasi di Bidang Pengabdian Masyarakat Pola pengembangan ini merupakan bentuk sikap dari Tri Dharma Perguruan Tinggi
yaitu, pengabdian pada masyarakat dan memang inilah yang merupakan titik tekan utama dari semua pola pengembangan dan optimalisasi, karena nantinya mahasiswa memang wajib bersosialisasi dan berinteraksi dengan masyarakat. Untuk ini, perlunya optimalisasi fasilitas dan peningkatan SDM sebelum nantinya berkiprah ataupun terjun di masyarakat. Untuk itu perlunya kegiatan yang bersifat sosial, praktis dan konstruktif serta aspiratif terhadap dinamika sosial kemasyarakatan, serta hal ini perlunya ditingkatkan eksistensi serta intensitas kegiatan-kegiatan tersebut tanpa terbatas pada lingkup lokal saja akan tetapi juga tingkat regional dan nasional.
(5)
Pola pengembangan dan Optimalisasi di Bidang Kesejahteraan Berupaya untuk mengoptimalkan kualitas kesejahteraan kemahasiswaan, baik
materiil maupun spiritual. Hal ini apabila ditinjau dalam konteks fisik, maka berupaya seoptimal mungkin guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam penggunaannya, serta perlunya pengembangan secara berarti dan berkesinambungan dalam pemenuhannya. Dalam pola non fisik, diupayakan adanya optimalisasi kegiatan-kegiatan yang meningkatkan IPTEK dan IMTAQ serta pengembangan sistem kinerja yang profesional dan praktis.
3.7 Komitmen (1).
Mengkritisi setiap kebijakan yang dikeluarkan struktural fakultas, kampus, pemerintah, dan elit politik yang perlu dikritisi.
(2).
Konsisten terhadap agenda reformasi khususnya yang terjadi di Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang.
(3).
Mengarahkan setiap program kerja OPM FT UM pada kegiatan yang bersifat religius, ilmiah, intelektual, kreatif dan inovatif.
(4).
Mensinergiskan setiap program kerja OPM FT UM.
(5).
Menumbuhkan rasa ikut memiliki OPM FT UM pada setiap mahasiswa Fakultas Teknik.
(6).
Menjalin kerjasama dengan pihak lain baik di internal Fakultas Teknik maupun di eksternal Fakultas Teknik.
(7).
Ikut membantu terciptanya suasana yang kondusif bagi kehidupan Ormawa di lingkungan FT UM.
(8).
Memperjuangkan aspirasi mahasiswa Fakultas Teknik.
3.8 Rekomendasi (1).
Rekomendasi internal : a. Transparansi dana kemahasiswaan. b. Kemudahan administrasi Fakultas Teknik c. Memperlancar birokrasi Fakultas Teknik. d. Menuntut penambahan dan peningkatan semua fasilitas kampus, baik kualitas maupun kuantitas. e. Melibatkan mahasiswa dalam setiap pengambilan kebijakan struktural yang berkaitan dengan mahasiswa. f. Meminta ketegasan secara riil kepada pimpinan Universitas dan Fakultas dalam mewujudkan The Learning University. g. Meminta peningkatan efektifitas dan efisiensi tenaga kependidikan di lingkungan Fakultas Teknik. h. Meminta pihak struktural untuk menindaklanjuti segala aspirasi mahasiswa Fakultas Teknik. i.
Mengoptimalkan area parkir Fakultas Teknik.
BAB IV PENUTUP Untuk ini ada beberapa hal yang perlu dan penting bagi peningkatan dan optimalisasi kinerja ormawa, bahkan segala hal yang telah diatur dan ditata secara sistematik akan tidak ada gunanya apabila tidak didasari niat dan komitmen yang tulus serta ikhlas, serta berprinsip pada
kebenaran,
keadilan,
kerjasama
dan
motivasi
untuk
mengembangkan
dan
mengoptimalkan potensi diri secara bertahap dan berkesinambungan. Sebagai mahasiswa, kita haruslah peka terhadap perkembangan zaman. Apalagi di zaman reformasi ini banyak hal yang harus dilakukan guna terciptanya masyarakat Indonesia yang adil, makmur, sejahtera, serta diberkati Tuhan Yang Maha Esa. Oleh sebab itu, mahasiswa UM haruslah tahu serta peduli terhadap situasi dan kondisi masyarakat, bangsa dan negara saat ini, agar apa yang dilakukan dalam hidup dan kehidupan kemahasiswaannya dapat bermanfaat bagi masa depan bangsa dan negara, karena mahasiswa adalah agen perubahan di masyarakat (agent of change).