Modul 5 Kegiatan Belajar 3 BERMUSIK Adapun macam-macam instrumen musik yang dipelajari di Sekolah Dasar antara lain: 1. Instrumen gitar Gitar
termasuk
alat
musik
chordophone
(dimainkan
dengan
cara
diperik/pluck). Ditinjau dari fungsinya, gitar dapat digolongkan menjadi lata musik tunggal/solo dan alat musik pengiring. a. Bagian-bagian gitar tersusun atas: •
Kepala terdiri atas penala dan nut.
•
Leher terdiri atas fingerboard dan frets.
•
Badan terdiiri atas lubang suara, kotak suara dan bridge.
Gambar bagian-bagian gitar b. Sikap bermain gitar diantaranya: •
Gunakan kursi sandaran samping dan tinggi kursi disesuaikan dengan tinggi pemain.
•
Letakkan foot stool di depan sebelah kiri pemain, sehingga jika kaki kiri diletakkan di atasnya maka paha kiri akan naik.
•
Lekuk badan diletakkan di paha kiri secara vertikal dan paha kanan menyangga badan gitar sebelah bawah.
•
Siku tangan kanan diletakkan pada badan gitar sebelah kanan atas.
•
Untuk dapat bermain gitar dengan baik, letakkan gitar atau sandarkan pada
paha kiri, dada, paha
kanan
dan siku tangan kanan.
c. Sistem penalaanGambar gitar, ada 2 cara yaitu:gitar sikap bermain •
Saling kunci nada (stempluit), yaitu membunyikan masing-masing nada sesuai dengan nada-nada pada dawai dalam posisi terbuka (open string).
•
Garputala, yaitu memukulkan garputala dan meletakkannya pada badan gitar atau permukaan kayu sehingga terdengar nada a’ yang kemudian disesuaikan dengan nada dan dawai 5 posisi terbuka (open string).
d. Penjarian Tangan kiri Telunjuk Tengah Manis Kelingking
:1 :2 :3 :4
Tangan kanan Ibu jari Telunjuk Tengah Manis
: p (pulgar) : i (indico) : m (medio) : a (anular)
e. Teknik petikan pada gitar, ada bebrapa cara yaitu: 1) Apoyando (petikan bersandar) dengan memetik salah satu dawai dan penyelesaian dengan menyandarkan jari pada dawai di atas/bawah dawai yang dipetik.
2) Tirando (petikan bebas) dengan memetik salah satu dawai dan penyelesaiannya tidak menyentuh (lepas) dawai yang berada di bawah/atas dawai yang dipetik.
3) Strumming, banyak dijumpai pada permainan gitar iringan. Pada permainan gitar tunggal digunakan pada bagian nada yang bersifat akor untuk memberikan tekkanan atau ritmis yang tegas. f. Gitar solo Sebagai alat musik tunggal (solo), pemain dituntut untuk dapat memainkan fungsi melidi, harmoni (iringan) dan bas dalam satu kesatuan. g. Gitar iringan Pada fungsi ini, pemain gitar iringan hanya mengiringi baik vokal maupun alat musik yang lain sedangkan melodi pokok telah dimainkan oleh pemain lain. 2. Instrumen perkusi Alat musik yang termasuk alat musik perkusi (pukul) dengan sumber bunyi membran dan idiom (alat/bendanya) dibedakan menjadi: a. Perkusi tak bernada, diantaranya: •
Castagnet terdiri dari sepasang kayu pipih, dimainkan dengan cara diletakkan di telapak tangan kiri kemudian jari-jari tangan kanan memukul/mengetuk.
•
Wood block terbuat dari kayu berbentuk panjang dengan rongga di bagian tengah, dimainkan dengan tangan kiri memegang alat dan tangan kanan memukul dengan stick/tongkat pemukul dari kayu.
•
Triangle, berbentuk segitiga terbuat dari logam, dimainkan dengan menggantungkan pada jari tengah tangan kiri dan tangan kanan memukul menggunakan stick/tongkat pemukul dari logam.
•
Guiro, terbuat dari kayu berbentuk bulat panjang, dimainkan dengan memegang dengan tangan kiri dan tangan kanan menggesek dengan tongkat.
•
Maracas terbuat dari tempurung kelapa terdiri dari 2 buah, masing-masing dipengang tangan kanan dan kiri dimainkan dengan cara digoyang.
•
Cabassa berbentuk bulat, terdapat butir-butir logam yang dililitkan di seluruh badan alat, dimainkan dengan cara dipegang oleh tangan kanan lalu digesekkan pada telapak tangan kiri.
•
Tambourine terdapat membran dan lempengan logam tipis yang diletakkan di pinggir alat, dimainkan dengan tangan kanan memegang alat dan dipukulkan pada telapak tangan kiri.
•
Bass drum, side drum, tom-tom, floor tom-tom, cymbal, dan hi-hat termasuk drum set dimainkan dalam satu kesatuan dengan cara memukul memakai stick/tongkat dari kayu.
b. Perkusi bernada •
Piano
•
Glockenspiel, terbuat dari logam berbentuk bilah-bilah yang menyerupai alat musik keyboard, dimainkan dengan cara dipukul dengan stik yangg ujungnya bulat.
•
Xylophone terbuat dari kayu berbentuk bilah-bilah yang menyerupai alat musik keyboard dilengkapi tabung resonansi.
•
Vibraphone terbuat dari logam berbentuk bilah-bilah yang menyerupai alat musik
keyboard
dilengkapi
tabung
resonansi
dan
pedal
untuk
memperpanjang nada. •
Marimba terbuat dari kayu berbentuk bilah-bilah yang menyerupai alat musik keyboard ukuran lebih besar dari xylophone dilengkapi dengan tabung resonansi.
•
Chimesterdiri dari bilah-bilah logam panjang yang berjejer memanjang dari atas ke bawah dimainkan dengan dipukul.
•
Timpani alat musik membran berbentuk besar menyerupai ketel dilengkapi pedal yang berfungsi untuk menaik-turunkan nada dan memberi efek glisando.
3. Instrumen suling Termasuk dalam alat musik tiup, mempunyai mouthpiece dan beberapa lubang untuk menghasilkan nada-nada yang berbeda. Terdiri dari beberapa jenis, diantaranya: Sopranino, Sopran, Alto, Tenor dan Bariton. Hal yang perlu dilatih untuk menguasai permainan alat musik ini adalah: •
Sikap bermain
•
Cara bernafas
•
Cara memegang
•
Cara meniup
•
Penjarian
•
Tangga nada dan lagu-lagu
Modul 6 Kegiatan Belajar 1 PENCIPTAAN NYANYIAN UNTUK ANAK SD Karakteristik Lagu Anak Adapun karakteristiknya sebagai berikut: 1. Melodi Jangkauan suara anak SD dibedakan menjadi suara tinggi dan suara rendah. Anak-anak yang bersuara tinggi memiliki jangkauan antara nada c’ - f”, sedangkan suara rendah anak berkisar antara nada a – d”. Berdasarkan intervalnya, nada yang dapat dijangkau anak usia SD secara umum berkisar antara c’ – c”, dengan melodi dapat dinyanyikan oleh anak dalam jarak 1 oktaf. Dalam penciptaan nyanyian untuk anak SD yang perlu diperhatikan yaitu penggolongan berdasarkan kelas, diantaranya: •
Anak usia rendah, yaitu kelas I – II dan sebagian kelas III luas wilayahnya hanya sekitar 5 – 6 nada.
•
Anak-anak kelas tinggi (IV – VI) sudah dapat menyanyikan melodi hingga 8 nada atau lebih. Interval augmented (lebih besar dari mayor) seperti sekon augmented
sebaiknya dihindari karena sulit dinyanyikan. Interval yang umumnya dapat dinyanyikan oleh anak SD adalah interval diatonis. Gerakan melodi dapat dibuat berupa gerakan naik-turun secara melangkah, melompat dan atau tetap ditahan.
Gambar interval second augmented 2. Ritme Ritme nyanyian untuk anak SD sebaiknya memiliki ritme melodi dengan nilai not yang hampir sama sehingga lebih mudah dinyanyikan dibandingkan dengan ritme yang nilai notnya berbeda jauh (kompleks). Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam menciptakan nyanyian untuk anak, diantaranya: a. Pembuatan tema lagu
Kesatuan antara ritme dan nada/melodi termasuk harmoni yang terdapat pada beberapa birama awal dapat dikatakan sebagai tema. Melodi awal memiliki kesatuan dengan bagian melodi lainnya walau telah mengalami pengembangan atau pengolahan. Tema lagu anak umumnya bersifat gembira. Urutan proses cara menemukan ide dasar musikal atau tema untuk pembuatan nyanyian anak SD sebagai berikut: •
Amati dan tangkap perasaan anak-anak (langsung maupun tidak langsung)
•
Jadikan perasaan anak tersebut mengendap sehingga menjadi milik diri sendiri
•
Ubah dalam bentuk ungkapan muusikal
•
Catat ide dasar tersebut
b. Pengembangan tema lagu sebagai melodi. Suatu motif minimal terdiri dari satu ritme dan 2 anada. Panjang motif yang sedang terdiri dari 8 nada, sedangkan yang paling panjang 12 nada atau 2 birama. Kemudian dikembangkan menjadi suatu kalimat-kalimat lagu. c. Repetisi (pengulangan) Pengembangan motif dengan cara repetisi adalah membuat motif baru dengan mengulang motif sebelumnya persis sama. Pengulangan dapat secara langsung setelah motif asli atau dapat juga beberapa birama berikutnya.
Contoh repetisi pada lagu “Garuda Pancasila” d. Sekuens (pengulangan pada tingkat yang berbeda) Sekuens adalah pengulangan suatu motif pada tingkat yang lebih tinggi (naik) atau lebih rendah (turun) dari motif asli. Sekuens naik maupun turun akan mengakibatkan terjadinya perubahan interval.
Contoh sekuen pada lagu “Satu Nusa” dan “Indonesia Raya” e. Augmentasi (pembesaran) •
Interval Motif yang terdiri dari beberapa nada dapat dikembangkan dengan cara memperbesar intervalnya. Pada umumnya, augmentasi digunakan untuk peningkatan ketegangan hingga pada akhir kalimat, yaitu pada kalimat pertanyaan atau pada bagian pengulangan suatu bagian lagu.
Contoh augmentasi interval pada lagu “Hari Merdeka” •
Nilai Memperbesar nilai nada yaitu dengan merubah irama dari suatu motif. Misalnya nilai-nilai nada digandakan dengan cara memperlebar atau memperlambat tempo namun motifnya tetap atau tidak berubah.
f. Diminusi (pengecilan interval) •
Interval Motif yang terdiri dari beberapa nada dapat dikembangkan dengan memperkecil intervalnya. Pada umumnya, diminusi digunakan untuk mengurangi ketegangan hingga pada akhir kalimat lagu, yaitu kalimat jawaban.
Contoh diminusi interval pada lagu “Terima Kasihku” •
Nilai Cara memperkecil nilai nada adalah dengan merubah irama motif.
g. Inversi (pembalikan) Motif asli menunjukkan alur melodi naik maka untuk mengembangkannya dapat dibuat dengan merubah alur melodi menjadi turun. Pembalikan alur melodi pada pengembangan motif dapat merupakan pembalikan murni dari interval.
Contoh inversi pada lagu “Indonesia Bersatulah” h. Penentuan teks lagu Teks lagu disusun berdasarkan cerita, pikiran, perasaan yang hendak diungkapkan. Dalam teks lagu anak SD masih berkisar pada hal-hal yang berhubungan dengan dunia anak dengan bahasa yang realistis dan konkrit. Berpedoman
pada
lirik-irik
yang
ada,
dalam
menyusun
lirik
perlu
memperhatikan aksen, sedapat mungkin aksen melodi sama dengan aksen lirik.