1.
Pendahuluan
Pengguna smartphone android telah mencapai segala lapisan masyarakat. Ini dibuktikan dengan dipaparkan oleh prinsipal Gartner Annette Zimmerman melalui pernyataan tertulisnya. Gartner mengatakan bahwa ”Android masih memegang angka tertinggi soal device yang terinstal dimana 1,9 milliar yang digunakan pada 2014 dibandingkan 682 juta pada device yang diinstal IOS dan Mac OS.”[1]. Saat ini pengguna smartphone dapat melakukan banyak hal, mulai dari kegiatan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari sampai yang berkaitan dengan masalah pekerjaan. Seiring berjalannya waktu kebutuhan masyarakat semakin meningkat. Hal ini menyebabkan para pengembang smartphone semakin berlomba–lomba untuk membuat suatu inovasi baru yang mampu memenuhi kebutuhan dan meningkatkan produktivitas masyarakat. Salah satunya adalah semakin berkembangnya dokumen digital. Dalam pengembangan software banyak sekali jenis software yang dikembangkan baik oleh orang luar Indonesia maupun orang Indonesia sendiri dan memang banyak software yang kemudian sangat terpakai contohnya Alkitab, Kidung Jemaat, atau yang lain lagi. Kidung Jemaat merupakan aplikasi yang dikembangankan pada framework android yang berupa tampilan lirik lagu dan fasilitas play midi. Tetapi dalam aplikasi tersebut mempunyai beberapa kekurangan, misalnya aplikasi Kidung Jemaat mempunyai lirik dan fasilitas untuk play midi akan tetapi tidak mempunyai notasi angka. Berdasarkan pengamatan tersebut dilakukanlah wawancara tanya jawab dengan beberapa orang jemaat mengenai tinggi atau tidaknya penggunaan aplikasi Kidung Jemaat. Wawancara dilakukan dengan menanyakan 3 pertanyaan antara lain: 1) Apakah responden mempunyai smartphone android; 2) Apakah responden menggunakan aplikasi kidung jemaat; 3) tujuan pemakaian aplikasi Kidung Jemaat; 4) kendala yang terjadi ketika penggunaan aplikasi Kidung Jemaat. Wawancara dilakukan dengan mencari narasumber pengguna android yang mempunyai aplikasi Kidung Jemaat. Wawancara tersebut mencari 25 responden pengguna smartphone android. Berdasarkan observasi dan wawancara dari 25 koresponden yang mempunyai smartphone android, ditemukan bahwa 13 responden memanfaatkan aplikasi Kidung Jemaat saat berada di Gereja dan dari responden tersebut ditemukan sembilan responden merasakan bahwa perlu adanya notasi angka pada aplikasi untuk memudahkan pengguna aplikasi Kidung Jemaat untuk bernyanyi. Berdasarkan fakta tersebut dapat dikatakan bahwa pengguna Aplikasi Kidung Jemaat sebagain merasakan kebutuhan akan notasi angka pada saat di Gereja untuk media bernyanyi. dibuat rumusan masalah yaitu bagaimana merancang dan membuat aplikasi penampil lirik lagu dan notasi angka. Untuk menjawab kebutuhan lirik lagu dan notasi not angka itulah dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan membangun aplikasi penampil lirik lagu dan notasi not angka menggunakan komponen canvas pada android dan XML sebagai tempat penyimpanan file online di Server. Oleh karena penggunaan komponen canvas di android yang merupakan
1
komponen Low Level Graphic sebagai penampil lirik lagu dan notasi angka maka versi android yang dapat dijalankan minimal adalah versi 2.3 dan seterusnya. 2.
Tinjuan Pustaka
Penelitian berjudul Program Konversi Not Balok Dengan Struktur MusicXML Ke Not Angka telah membahas tentang penulisan not angka kedalam dokumen digital yang dimasukkan dalam sebuah dokumen XML yang dalam penelitian ini menggunakan MusicXML sebagai strukturnya. Hasil Konversi ditampilkan dengan bantuan font Nada-Arial yang dirancang sendiri untuk memenuhi kebutuhan tampilan not angka yang bagi sebagian pemusik terutama penyanyi di Indonesia, membaca not balok adalah hal yang susah bila dibandingkan dengan membaca not angka. Hal ini menyebabkan harus ada konversi yang bila dilakukan secara manual adalah pekerjaan yang kurang efektif dan efisien [2]. Pada penelitian yang berjudul Pengembangan Aplikasi Konversi Representasi Not Balok Ke Not Angka Untuk Paduan Suara Campur yang membahas tentang proses konversi not balok ke not angka mengambil masukkan dari partitur yang telah disimpan dalam bentuk file MusicXML. file MusicXML menampung susunan notasi yang bersumber dari pengetikan manual menggunakan software semacam finale, Sibelius, dan lain sebagainya dan bisa juga berasal dari hasil scan dari partitur tercetak [3]. Dari kedua penelitian terdahulu terdapat persamaan yaitu hasil akhir dari aplikasi adalah berupa not angka dan bukannya berupa not balok yang merupakan standar penulisan notasi yang berlaku secara internasional dan struktur lagu menggunakan dokumen XML sebagai media tempat penyimpanan. Perbedaan dengan kedua penelitian sebelumnya adalah aplikasi penampil lirik lagu dan notasi not angka menggunakan android sebagai media tempat menulis partitur lagu berupa lirik lagu dan not angka. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan terkait dokumen digital yang berupa notasi not angka, maka akan dilakukan penelitian yang membahas tentang aplikasi penampil lirik lagu dan notasi not angka. Yang ditunjang dengan adanya kendala dalam kebutuhan notasi not angka pada aplikasi Kidung Jemaat. Aplikasi yang dibangun menggunakan smartphone Android dan Eclipse sebagai IDE. Aplikasi ini menggunakan XML sebagai penyimpanannya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi pengguna Aplikasi Kidung Jemaat dalam bernyanyi, serta dapat mengatasi kebutuhan penyanyi yang menggunakan not angka sebagai notasi musiknya. Penelitian yang dilakukan membahas tentang notasi not angka, XML, dan Android. Notasi not angka merupakan not yang ditentukan dengan angka 1 (do), 2 (re), 3 (mi), 4 (fa), 5 (sol), 6 (la) dan 7 (si). Nada 1 tanpa titik merupakan nada C natural di notasi balok. Tanda satu titik di atas not, menunjukkan bahwa not tersebut naik satu birama dari nada asli, sedangkan tanda satu titik di bawah not menunjukkan bahwa not tersebut turun satu birama dari nada asli [4]. Extensible Markup Language (XML) adalah satu set aturan untuk pengkodean dokumen dalam bentuk mesin yang dapat dibaca. XML adalah format
2
populer untuk berbagi data di internet. Website yang sering merubah konten, seperti situs berita atau blog, sering menyediakan sebuah XML sehingga program eksternal dapat mengikuti perubahan konten. XML didesain untuk mengolah dan mengatur data, sehingga dapat dikatakan bahwa XML dapat digunakan selain untuk menggambarkan data dapat juga sebagai tempat penyimpanan data [5].
Gambar 1 Basic Elemen XML
Pada gambar 2 dijelaskan basic elemen XML. Sebuah XML harus mempunyai satu elemen root tetapi dapat mempunyai beberapa elemen child dan subchild. Elemen XML juga dapat mempunyai atribut yang dalam penulisannya harus menggunakan tanda petik (“ “). Alasan penggunaan XML sebagai format MusicXML adalah karena XML didesign untuk menyelesaikan masalah dari problematika software musik. Dari 100 aplikasi musik yang ada, setiap aplikasi mempunyai format sendiri-sendiri. Setiap aplikasi yang berkomunikasi dengan aplikasi yang lainnya, membutuhkan 10.000 program terpisah yang ditulis untuk antar muka bahasa. Dengan bahasa antara muka yang umum seperti XML, setiap aplikasi hanya membutuhkan 1 program, sehingga hanya 100 program terpisah yang diperlukan sehingga dapat meminimalisir biaya pembuatan software [6]. Didalam pemrograman android, android menyediakan developer untuk dapat membuat sebuah tampilan yang baru. Kemampuan untuk menurunkan Class Views, membuat widget komposit, dan menciptakan kontrol baru yang unik. Android memungkinkan developer untuk menerapkan kontrol View sendiri, dan dapat memberikan kebabasan total dalam pembuatan User Interface. Pembuatan View yang baru dapat dibedakan menurut tujuan pembuatannya: pertama, menurunkan dari kelas kontrol yang sudah tersedia. Dengan override sebuah event handler dan onDraw, tetapi tetap memanggil kembali supperclass’s method, sehingga dapat menyesuaikan kontrol tanpa harus menjalankan kembali fungsinya. Sebagai contoh dalam membuat tampilan TextView sehingga dapat menampilkan beberapa set poin desimal. Kedua, menggabungkan beberapa kontrol untuk dapat membuat widget agar dapat digunakan kembali sehingga dapat memanfaatkan fungsi beberapa kontrol yang saling berhubungan. Sebagai contoh dalam pembuatan sebuah dropdown combo box dengan menggabungkan sebuah TextView dan Button yang ditampilkan dalam sebuah ListView ketika diklik. Ketiga, Membuat sebuah kontrol yang sama sekali baru ketika dari kedua metode diatas tidak dapat dipakai untuk membuat tampilan yang diinginkan. Pada penelitian ini akan dibahas metode ketiga saja yaitu membuat kontrol yang sama sekali baru. Menciptakan sepenuhnya Views baru dapat memberikan keleluasaan
3
pada developer agar dapat membuat aplikasi yang sesuai dengan keinginan. Dengan membuat kontrol sendiri, developer dapat membuat user interface yang unik sesuai dengan kebutuhan pengguna. Untuk membuat kontrol baru dari sebuah Canvas kosong dapat dengan dua cara. Pertama, menurunkan dari kelas View dan cara kedua adalah dengan menurunkan dari kelas SurfaceView. Kelas View menyediakan sebuah obyek Canvas dan serangkaian metode menarik dan kelas Paint untuk menciptakan antarmuka visual menggunakan grafis raster dan untuk menyediakan aktivitas yang interaktif maka kelas View juga dapat override user events seperti layar sentuh atau tombol. Tetapi disituasi yang ekstrim seperti repaint yang cepat dan Grafis 3D kelas View tidak dapat disediakan karena kelas View hanya menyediakan solusi yang ringan untuk tampilan antarmuka. Kelas SurfaceView menyediakan sebuah canvas yang mendukung gambar dari background thread dan yang menggunakan openGL untuk grafis 3D. SurfaceView merupakan pilihan terbaik untuk kontrol dengan grafis berat yang sering berubah atau grafis tampilan komplek, game dan Visual 3D [7]. 3.
Metode dan Perancangan Sistem
Dalam tahap ini dilakukan desain sistem dan perangkat lunak untuk menggambarkan prosedur dan proses kerja dari sistem aplikasi tersebut. Metode yang akan digunakan termasuk dalam kategori metode eksperimental, dimana penelitian yang memungkinkan peneliti mengendalikan dan memanipulasi variabel serta kondisi yang berhubungan dengan penelitian. Model yang digunakan adalah model waterfall. Model waterfal adalah proses pembangunan perangkat lunak yang berurutan dimana kemajuan dianggap sebagai mengalir ke bawah(mirip dengan air terjun) melalui daftar tahapan yang harus dijalankan untuk sukses membangun perangkat lunak komputer. Pengembangan dimulai dari spesifikasi kebutuhan dan berlanjut dengan perencanaan, implementasi, pengujian dan pemeliharaan [8]. Gambar 2 menunjukkan urutan fase dalam model waterfall.
Gambar 2 Waterfall Model[8]
Tahapan penelitian pada Gambar 2, dapat dijelaskan sebagai berikut. Tahap pertama : requirement, untuk mulai melakukan perancangan diperlukan sebuah tahap awal untuk mengumpulkan berbagai informasi kebutuhan yang diperlukan oleh sistem nantinya. Informasi yang diambil dapat berasal dari pihak pengguna / user yang membutuhkan, juga dapat berasal dari pihak pembuat aplikasi, yang
4
disesuaikan dengan target utama sehingga hasil yand diperoleh sesuai dengan yang diharapkan; Tahap kedua : Design, Desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap. Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan di atas menjadi representasi ke dalam bentuk “blueprint” aplikasi sebelum proses pengkodean dimulai. Desain dilakukan menggunakan UML (Unified Modeling Language) dimana UML merupakan bahasa standar dalam pemodelan visual yang digunakan dalam rekayasa software untuk menentukan, memvisualisasi, mengkonstruksi dan mendokumentasikan informasi perancagan sistem software[8]; Tahap ketiga : Implementation, Desain program diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman Java; Tahap keempat : verification, mengimplementasikan aplikasi yang sudah dibuat kemudian dilakukan pengujian, analisis dilakukan setelah pengujian untuk melihat apakah aplikasi yang telah dibuat sudah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak ada error, jika belum sesuai maka akan dilakukan perbaikan; dan tahap kelima, maintenance, tindakan maintenance akan dilakukan sesuai keperluan dalam jangka waktu tertentu, demikian juga dengan software dengan melihat pada sisi sekuritas sistem sendiri, juga bug / kelemahan lainnya serta keperluan untuk menambah feature tertentu sehubungan dengan fungsinya. Perancangan Sistem Dalam tahap perancangan sistem terdapat desain aplikasi, perancangan arsitektur dan perancangan proses. Terdapat satu pengguna aplikasi penampil lirik lagu dan notasi angka ini. Pengguna dapat melakukan melakukan aktivitas sebagai berikut: 1) pengguna dapat mengunduh file lagu pada web server; dan 2) pengguna dapat mencari lagu yang diinginkan dengan tiga metode pencarian yaitu memilih buku lagu saja, memilih dengan buku lagu dan judul lagu, dan yang teakhir memilih dengan buku lagu dan nomor lagu. Masukkan yang dibutuhkan oleh seorang user untuk melakukan pencarian adalah: 1) buku lagu; 2) judul lagu; dan 3) nomor lagu. Dalam penulisan lirik lagu dan notasi angka dibutuhkan sebuah pemahaman tentang teori musik khususnya notasi angka oleh sebab itu dalam penelitian ini dibutuhkan pembuatan analisa tentang penulisan lirik lagu dan notasi angka yang benar menggunakan metode wawancara dengan nara sumber ahli dalam hal ini : guru musik, anggota koor gereja dan cendekiawan gereja. Dari hasil wawancara dengan cendikiawan gereja dihasilkan bahwa untuk menampilkan sebuah partitur lagu berupa lirik dan notasinya harus sesuai dengan karya aslinya karena ketika melakukan perubahan maka akan dikatakan melanggar hak cipta. Tanda-tanda yang terdapat pada notasi not angka sesuai dengan hasil wawancara mempunyai beberapa tanda antara lain : not, garis birama, kres, mol, garis ketukan, legato, fermata, accord, dan terakhir lirik. Dari hasil wawancara dihasilkan juga tentang aturan penulisan notasi not angka yaitu pergantian baris baru. Pergantian baris baru boleh dilakukan kapan saja asalkan pemenggalan sesuai dengan lirik dan tidak boleh memenggal pada saat not tidak dalam nilai ketukan 1.
5
Dalam perancangan aplikasi penampil lirik lagu dan notasi angka ini, dibutuhkan hardware dan software untuk mendukung implementasi sistem. Penampil lirik lagu dan notasi angka ini dapat dijalankan dalam smartphone dengan sistem operasi Android. Prosedur penggunaan aplikasi penampil lirik lagu dan notasi angka sebagai berikut: 1) pengguna membuka aplikasi penampil lirik lagu dan notasi angka dengan smartphone Android; 2) pengguna dapat melakukan pengunduhan terlebih dahulu jika file lagu yang dipunyai belum update yang terbaru; 3) pengguna melakukan pencarian lagu yang diinginkan dengan tiga kriteria yaitu buku lagu, judul lagu, dan nomor lagu; 4) hasil lirik dan notasi lagu ditampilkan sesuai dengan lagu penciptanya tanpa gubahan apapun; 5) pengguna dapat kembali melakukan pencarian dengan kembali ke halaman awal.
Gambar 3 Rancangan Arsitektur Aplikasi
Gambar 3 merupakan rancangan arsitektur Aplikasi penampil lirik lagu dan notasi angka. Aplikasi ini memiliki tiga elemen antara lain elemen Web Server yang terhubung dengan elemen client yang dalam hal ini adalah smartphone android dan elemen Server yang terhubung dengan Web Server. Perancangan proses pada penelitian ini dilakukan menggunakan UML (Unified Modeling Language) dengan beberapa proses, dijelaskan sebagai berikut. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yang menjelaskan keseluruhan kerja sistem secara garis besar dengan merepresentasikan interaksi antara aktor dengan sistem yang dibuat, serta memberikan gambaran fungsi-fungsi yang diberikan sistem kepada user.
6
Gambar 4 Use Case Diagram Untuk Pengguna Lagu
Gambar 4 menjelaskan fungsi-fungsi dari aplikasi penampil lirik lagu dan notasi angka. Gambar 4 merupakan use case diagram untuk pengguna lagu, pengguna lagu dapat melakukan beberapa kegiatan yaitu: 1) mengunduh file lagu dari Web Server yang akan disimpan ke dalam SD Card; 2) pengguna lagu dapat melakukan pencarian data file lagu yang diinginkan; 3) pengguna lagu dapat melihat lirik dan notasi lagu.
Gambar 5 Use Case Diagram Admin
Gambar 5 merupakan use case diagram untuk admin yang menjelaskan tentang fungsi-fungsi dari Admin. Seorang admin dapat melakukan pengolahan data lagu yaitu membuat buku lagu, indentitas lagu dan membuat partitur lagu 7
berupa pembuatan notasi angka dan lirik. Admin juga dapat melakukan Compress file lagu yang telah dibuat agar dapat diambil datanya oleh aplikasi client yang dalam hal ini adalah aplikasi lirik lagu dan notasi angka. Pada penelitian ini yang merupakan fokus penelitian adalah tentang menampilkan lirik lagu dan notasi angka sehingga untuk input data tidak dibahas lebih lanjut. Class diagram merupakan diagram yang digunakan untuk menampilkan beberapa kelas yang ada dalam sistem/perangkat lunak yang sedang dikembangkan. Class diagram memberikan gambaran mengenai sistem dan relasi yang ada di dalamnya( user interface, atribut, service).
Gambar 6 Class Diagram Sistem
Gambar 6 merupakan class diagram sistem yang menjelaskan bahwa class MainActivity sebagai class utama mempunyai inner class DownloadFileFromURL yang berfungsi untuk mengunduh lagu pada Web Server yang kemudian akan melakukan Decompress file yang baru saja diunduh dengan memanggil class Decompress agar bisa diuraikan sehingga dapat dibaca oleh sistem. Class ListJudul yang berasosiasi dengan class MainActivity mempunyai tugas untuk memberikan list dari judul-judul lagu hasil pencarian pada class MainActivity yang kemudian dapat memanggil class OutputLagu yang berfungsi untuk memberikan hasil dari pilihan salah satu judul lagu. Class OutputLagu dapat memanggil class Panel yang merupakan tempat untuk menulis lirik lagu dan notasi not angka dengan data yang diambil dari pemanggilan class PullXml yang mempunyai atribut dan operasi untuk mengambil data dari external storage yang berupa file XML agar digunakan pada class Panel.
8
Rancangan XML pada aplikasi lirik lagu dan notasi angka menggunakan XML karena mempunyai beberapa keuntungan yaitu dapat memberikan struktur data yang bisa diambil sesuai dengan root element agar dapat dengan mudah dimasukkan untuk proses output data. Rancangan XML ditunjukkan pada Gambar 7.
Gambar 7 Rancangan XML Lagu
Gambar 7 merupakan rancangan XML lagu yang digunakan untuk menyimpan data lagu pada aplikasi penampil lirik lagu dan notasi angka menggunakan dokumen XML sebagai tempat penyimpanannya. Gambar 7 menjelaskan nama yang digunakan untuk tag elemen XML, elemen root diberi nama lagu yang mempunyai tiga elemen child yaitu identifikasi, part-list, dan note yang mempunyai nilai atribut id_part. Masing-masing elemen child mempunyai beberapa subchild yang digambarkan pada gambar 7. 4.
Hasil dan Pembahasan
Hasil dan pembahasan merupakan bagian yang menampilkan implementasi, pengujian, dan hasil analisis disertai pembahasannya tiap masing-masing bagian.
9
Hasil pembuatan aplikasi penampil lirik lagu dan notasi angka dapat dijelaskan sebagai berikut. Form pencarian lagu yang terdapat dalam halaman utama aplikasi ditunjukkan pada Gambar 8 berisi satu menu drop down list dan dua edit text untuk memasukkan kata kunci. Menu drop down list merupakan kata kunci yang harus diisi sedangkan dua edit text dapat dikosongkan atau diisi dua-duanya.
Gambar 8 Tampilan Utama Aplikasi Kode Program 1 Perintah untuk Proses ketika button cari dipilih 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
public void addListenerOnButton(View v) { txtNmrHlmn = (EditText) findViewById(R.id.txtNmrHlmn); txtJudul = (EditText) findViewById(R.id.txtjudul); cari = new String[3]; cari[0] = spnBuku.getSelectedItem().toString(); cari[1] = txtNmrHlmn.getText().toString(); cari[2] = txtJudul.getText().toString(); Intent intent = new Intent(this, ListJudul.class); intent.putExtra(EXTRA_MESSAGE, cari); startActivity(intent); }
Tampilan utama berada dalam class MainActivity. Kode Program 1 menjelaskan tentang pengkodean ketika button cari dipilih. Penjelasan nomor 1-3 merupakan inisialisasi dua komponen edit text yang akan mengambil nilai masukkan oleh user. Penjelasan nomor 4 merupakan inisialisasi atribut cari dengan tiga array index. Penjelasan nomor 5-7 merupakan inisialisasi atribut cari dengan nilai dari masukkan kata kunci oleh user. Penjelasan nomor 8 merupakan pembuatan obyek baru dari Intent yang memanggil class ListJudul yang merupakan sebuah activity. Penjelasan nomor 9 merupakan peletakan nilai dari
10
atribut cari yang merupakan String array dan terakhir penjelasan nomor 10 adalah sebuah pemanggilan fungsi startActivity yang berfungsi untuk berganti antar Activity ke class Activity ListJudul. Halaman ListJudul yang terdapat pada Gambar 9 merupakan hasil pencarian dari halaman form cari yang sebelumnya telah diisi data oleh pengguna. Pada gambar 9 judul title halaman menunjukkan nama buku lagu dari hasil pencarian. Setiap list mempunyai dua hasil yaitu nomor lagu dan judul lagu.
Gambar 9 halaman ListJudul Kode Program 2 Perintah untuk Proses Pengambilan data sesuai kata kunci pencarian 1. 2. 3. 4. 5.
while (eventType != XmlPullParser.END_DOCUMENT) { if (eventType == XmlPullParser.START_TAG) { if (xpp.getName().equals("judul")) { String[] judulList = xpp.getAttributeValue(null, "ket").split("-"); if (judulList[0].equals(cari[0]) && judulList[1].equals(cari[1]) || judulList[0].equals(cari[0])judulList[1].contains(cari[1]) && judulList[2].contains(cari[2])) 6. {list.add(judulList[1] + " | " + judulList[2]); 7. if (xpp.next() == XmlPullParser.TEXT) { 8. fileLagu.add(xpp.getText()); 9. }}}}eventType = xpp.next(); 10. }
Kode Program 2 menjelaskan tentang pengkodean untuk proses pengambilan data file XML list_judul.xml yang tersimpan dalam SD Card yang berisi index judul dan nomor lagu yang telah tersimpan berupa judul dan nomor lagu sesuai kata kunci pencarian yang didapat dari class MainActivity. Penjelasan nomor 1-9 mengatakan bahwa kode program tersebut merupakan sebuah perulangan yang akan terus terjadi apabila eventType yang dalam hal ini adalah pointer tidak berada dalam tutup tag root. Setiap perulangan akan menambahkan 11
nilai pada array list fileLagu yang akan dieksekusi dengan kondisi jika kata kunci sama dengan list nomor dan judul lagu yang terdapat pada file XML list_judul.xml. Halaman OutputLagu yang terdapat pada Gambar 10 merupakan halaman yang merupakan hasil dari pemilihan salah satu judul dan nomor lagu pada halaman ListJudul.
Gambar 10 Halaman OutputLagu Kode Program 3 Perintah untuk Menulis Partitur Lagu 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
// logika ganti baris sesuai dengan birama totalNotBirama = jmlNotBirama * satuanBaris; if (eventTypeBaris + totalNotBirama > width) { // jika birama tidak mencukupi dalam satu layar maka akan ganti baris eventTypeBaris = 0; eventTypeKolom += (satuanKolom * 4) + (satuanKolom * jmlkolomlirik);}
// draw not if (listNot.get(not).equals("8")) { canvas.drawText(".", pKiriContent + eventTypeBaris, eventTypeKolom + pAtasContent + satuanKolom, paintLeft); 11. } else { 12. canvas.drawText(listNot.get(not), pKiriContent + eventTypeBaris, eventTypeKolom + pAtasContent + satuanKolom, paintLeft);} 13. 14. // draw lirik 15. for (int jml = 0; jml < jmlkolomlirik; jml++) { 16. String lirik = listLirik.get(eventLirik); 17. String bgnLirik = listBagianLirik.get(eventLirik); 18. if (lirik.equals("0")) { 19. lirik = "";} 20. if (bgnLirik.equals("awal") || bgnLirik.equals("tengah") && paintLeft.measureText(lirik) < satuanBaris) { 21. canvas.drawText(lirik + "-", pKiriContent + eventTypeBaris, eventTypeKolom + pAtasContent + (satuanKolom * 3) + (satuanKolom * jml), paintLeft); 22. } else { 23. canvas.drawText(lirik, pKiriContent + eventTypeBaris, eventTypeKolom + pAtasContent + (satuanKolom * 3) + (satuanKolom * jml), paintLeft);} 24. eventLirik++;}
12
Kode Program 3 menjelaskan tentang penulisan partitur lagu yaitu: 1) pergantian baris baru; 2) penulisan not; dan 3) penulisan lirik. Sebuah partitur lagu harus dapat berganti baris agar lagu dapat dibaca secara menurun oleh pengguna lagu, oleh karena itu dibutuhkan sebuah fungsi agar lagu dapat berganti baris secara otomatis jika telah memenuhi lebar layar yang dalam hal ini adalah layar smartphone Android. Fungsi untuk mengganti baris baru dijelaskan pada kode program nomor 2-6. Penulisan angka 1-7 pada not angka ditulis dengan perintah yang terdapat pada nomor 9-12. Untuk kode program nomor 15-24 merupakan penulisan lirik lagu yang dapat diatur satu not lebih dari satu lirik. Pengujian Sistem Pengujian aplikasi dilakukan untuk menguji fungsi-fungsi aplikasi hasil implementasi arsitektur dengan melihat use case. Pengujian aplikasi menggunakan teknik black box, yaitu pengujian fungsional tanpa melihat alur eksekusi program, namun cukup dengan memperhatikan apakah setiap fungsi sudah berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Hal yang diuji dan hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Hasil Pengujian Fungsionalitas Program Menggunakan Black Box
No
Validasi Input Update data Button lagu Download
Hasil yang Hasil yang muncul diharapkan Data lagu Data lagu tersimpan tersimpan
Status Uji Valid
2
Mencari lagu
Halaman ListJudul
Valid
3
Lihat Lagu
1.
Point
Kata kunci masukkan user Data Lagu
Halaman ListJudul
Tampilan Tampilan partitur partitur lagu lagu
Valid
Berdasarkan hasil pengujian fungsionalitas program pada Tabel 1, dapat disimpulkan bahwa aplikasi penampil lirik lagu dan notasi angka sudah memenuhi tujuan penelitian yaitu sebagai aplikasi yang memenuhi kebutuhan pengguna Kidung Jemaat terhadap notasi angka. Pengujian berikutnya adalah pengujian penerimaan pengguna kepada kepada user Kidung Jemaat. Pengujian dilakukan untuk mengetahui manfaat yang dihasilkan dari aplikasi yang telah dibangun terhadap pengguna. Pengujian untuk pengguna Kidung Jemaat dilakukan 13 responden melalui kuisioner yang harus diisi setelah dilakukan pengujian aplikasi secara langsung. Hal yang diuji dan hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 2.
13
Tabel 2 Hasil Pengujian Penerimaan Pengguna Kepada Siswa
Pengujian Aplikasi penampil lirik lagu dan notasi angka sudah berjalan dengan baik. Aplikasi penampil lirik lagu dan notasi angka sudah memenuhi kebutuhan akan notasi angka pada aplikasi Kidung Jemaat Aplikasi penampil lirik lagu dan notasi angka sudah membantu pengguna lagu untuk bernyanyi. Fitur pada aplikasi sudah memenuhi kebutuhan pengguna untuk bernyanyi
SS
S
R
TS
STS
0%
92,3%
0%
7,7%
0%
0%
69,2%
0%
30,8%
0%
0%
69,2%
0%
30,8%
0%
0%
69,2%
0%
30,8%
0%
Pada tabel 2 ditunjukkan hasil kuesioner untuk menguji aplikasi yang dibangun. Jawaban yang disediakan diantaranya : SS = Sangat Setuju, S = Setuju, R = Ragu-ragu, TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju. Berdasarkan pengujian penerimaan pengguna pada Tabel 3, dapat disimpulkan bahwa aplikasi penampil lirik lagu dan notasi angka sudah berjalan dengan baik karena 92,3% menjawab setuju, aplikasi penampil lirik lagu dan notasi angka sudah berjalan dengan baik karena 69,2 % menjawab setuju, aplikasi penampil lirik lagu dan notasi angka sudah memenuhi kebutuhan akan notasi angka pada aplikasi Kidung Jemaat karena 69,2 % menjawab setuju, Aplikasi penampil lirik lagu dan notasi angka sudah membantu pengguna lagu untuk bernyanyi karena 69,2 % menjawab setuju, fitur aplikasi sudah memenuhi kebutuhan pengguna untuk bernyanyi. 5.
Simpulan
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa aplikasi dirancang dengan membuat analisa kebutuhan dari hasil wawancara narasumber dengan mengumpulkan informasi dari narasumber ahli, terkait aturan
14
penulisan notasi not angka. Aplikasi dibuat dengan memanfaatkan komponen canvas di android dan XML sebagai tempat penyimpanan online di Server; Hasil pengujian menunjukkan pada tabel 2 dimana 92,3 % responden menyetujui bahwa aplikasi penampil lirik lagu dan notasi angka sudah berjalan dengan baik, 69,2 % responden menyetujui bahwa aplikasi penampil lirik lagu dan notasi angka sudah memenuhi kebutuhan akan notasi angka pada aplikasi Kidung Jemaat, 69,2 % responden menyetujui aplikasi penampil lirik lagu dan notasi angka sudah membantu pengguna lagu untuk bernyanyi, 69,2 % responden menyetujui fitur aplikasi sudah memenuhi kebutuhan pengguna untuk bernyanyi. Saran pengembang yang bisa didapat setelah melakukan penelitian pembuatan aplikasi penampil lirik lagu dan notasi angka adalah aplikasi dapat dikembangkan dan digunakan oleh aplikasi berbasis android lainnya karena menggunakan XML yang merupakan bahasa yang umum sebagai tempat penyimpanannya. 6.
Daftar Pustaka
[1]
Stamford, Conn, 2014, Gartner Says Worldwide Traditional PC, Tablet, Ultramobile and Mobile Phone Shipments On Pace to Grow 7.6 Percent in 2014, http://www.gartner.com. Diakses tanggal 9 April 2014. Chrisantyo, Lukas, 2007, “Program Konversi Not Balok Dengan Struktur MusicXML Ke Not Angka”, Yogyakarta : Jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Duta Wacana. Chrisantyo, Lukas, Hartanto, Rudi, Edi, Nugroho Lukito, 2010, “Pengembangan Aplikasi Konversi Representasi Not Balok Ke Not Angka Untuk Paduan Suara Campur”, Yogyakarta : Jurusan Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada. Runtuwene, L. 2013. Teori Musik. Tomohon: Postulat dan Novisiat Suster JMJ Tomohon. Android, Developer, 2013, Parsing XML Data, http://www.devoper.android.com. Diakses tanggal 20 Juli 2013. LLC, Recordare, 2011, MusicXML 3.0 Tutorial, http://www.recordare.com. Diakses tanggal 13 Juli 2013. Meier, Reto, 2009, Professional Android™ Application Development, Indianapolis, Indiana: Wiley Publishing, Inc. Bassil, Youssef, 2012, A Simulation Model For The Waterfall Software Development Life Cycle, Beirut Lebanon: LACSC – Lebanese Association for Computational Sciences.
[2]
[3]
[4] [5] [6] [7] [8]
15