GALERI SENI RUPA DI MEDAN
Yudistira Julian A. 090406086
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia yang merupakan bentuk eksperimen seniman yang memiliki sifat-sifat kreatif, emosional, individual, abadi, dan universal. Sesuai dengan salah satu sifat seni yakni kreatif, maka seni sebagai kegiatan manusia selalu
melahirkan
kreasi-kreasi
baru,
mengikuti
nilai-nilai
yang berkembang di masyarakat. Seni juga merupakan hal yang menjadikan dunia terasa indah, tanpa adanya seni tidak ada yang dapat dirasakan
begitu indah. Bahkan dapat diketahui
bahwa Tuhan
menciptakan dunia dan segala isinya dengan seni dan penuh dengan keindahan. Hal ini dapat terlihat dari beragamnya warna yang ada di dunia ini. Semua diciptakan dengan seni, sampai kepada ciptaanNya yang paling megah dan penuh dengan seni, yaitu manusia. Setiap manusia adalah seniman, disadari atau tidak. Karena manusia adalah suatu karya seni Tuhan Yang Maha Kuasa. Sehingga dapat dikatakan bahwa dimanapun manusia adalah makhluk Tuhan yang diciptakan penuh dengan seni yang selalu akan melakukan dan membutuhkan seni dengan cara-cara dan kebudayaannya masing-masing. Seni rupa merupakan salah satu bidang seni yang terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, terutama di Medan. Banyaknya seniman-seniman senior di Medan ini yang menghasilkan karya-karya yang sangat luar biasa. Bukan hanya terkenal di daerah lokal saja, melainkan sudah merasuki pameran Internasional. Diikuti juga dari seniman-seniman muda lokal yang juga sangat berpotensi dalam hal tersebut. Tak heran jika karya-karya mereka begitu luar biasa, karena bakat dan ide-ide mereka juga sangat luar biasa.
Saat ini tercatat sebanyak sepuluh organisasi kesenian bidang seni rupa yang ada di Medan, yaitu ASRI 45, SIMPASSRI, Sanggar Sekar Gunung, Kelompok Medan, Ungkapan Cita Rasa (UTARA), Kelompok Gorga, Seni Experimental Medan, Zumm Galeri, Galeri Tong Sampah, Me & Art, dan Habitat Seni Laklak. Akan tetapi kegiatankegiatan
tersebut
tidak
didukung
dengan
tempat
yang
memadai
sehingga
mengakibatkan banyak kegiatan dilakukan secara terpisah dan pada tempat yang kurang representatif untuk aktifitas seni rupa. Akibatnya sebagian besar dari kegiatan yang dilakukan kurang mendapat perhatian dari masyarakat.
1 Universitas Sumatera Utara
GALERI SENI RUPA DI MEDAN
Yudistira Julian A. 090406086
- Pada surat kabar ‘Antar Sumut’ tanggal 16 Juni 2009 Mengatakan bahwa ‘Medan tidak punya galeri lukis yang layak’, hal ini dikatakan oleh salah satu seniman yang bergabung dalam Indonesian Art Forum. Menurutnya, tidak adanya galeri lukisan yang layak tersebut terjadi karena masyarakat
dan
pemerintah
daerah
dibutuhkan untuk mengembangkan
kurang
memperhatikan
fasilitas
yang
kesenian lukis. Galeri lukisan yang layak
menurut seniman Kota Medan adalah sebuah tempat yang dapat menampung karyakarya seni lukis dan dapat dikunjungi oleh masyarakat serta mencintai seni lukis dan melaksanakan pameran kesenian secara periodik setiap bulan. Karena menurut para seniman untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap seni lukis adalah dengan memamerkan hasil karya seniman kota Medan secara Periodik. Perkataan seniman ini ditanggapi oleh kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, Nurlisa Ginting
mengatakan bahwa pihak pemerintah sampai
saat ini belum dapat memfasilitasi galeri yang dimaksud oleh para seniman.
- Surat kabar Waspada, Senin 03 agustus 2009 Dikatakan bahwa ‘Seniman Lukis minta pemko Medan fasilitasi galeri’. Para seniman Medan yang bergabung dalam Indonesian Art Forum meminta kepada Pemko Medan untuk memberikan sebuah galeri lukis yang layak bagi para seniman lukis di Kota Medan.
Presiden
dari Indonesia
Art Forum juga
mengatakan bahwa sejak beberapa tahun terakhir tidak ada galeri lukisan yang layak sehingga masyarakat kurang memperhatikan kebutuhan mengembangkan kesenian lukis di Kota Medan. Ia juga mengatakan bahwa Kota Medan masih tertinggal jauh
di
bidang
dan Bandung. menampung
seni dibandingakan dengan Pulau Jawa, seperti Yogjakarta
Salah satu penyebabnya karena tidak adanya fasilitas untuk
karya
seni
lukisan. Dalam surat kabar ini juga dikatakan bahwa
masyarakat Medan cenderung menyukai lukisan dibandingkan
dengan
konsep
lukisan
yang
berkonsep
realis
abstrak. Alasannya karena lukisan yang
berkonsep realis lebih mudah ditemui di kehidupan sehari-hari dan lebih mudah dipahami oleh masyarakat awam. Hal ini terbukti dari banyaknya lukisan realis yang dibeli masyarakat pada pameran yang dilaksanakan oleh seniman di Kota Medan.
2 Universitas Sumatera Utara
GALERI SENI RUPA DI MEDAN
Yudistira Julian A. 090406086
Berikut ini table yang berisi beberapa galeri yang berada dikota Medan. No
Nama Galeri
Alamat
1
Galeri seni payung teduh
Jl. Sei Bengei, no 1, Medan
2
Galeri lindi
Jl. T. Cik Ditiro, Medan
3
Galeri simpassri
Jl. Sudirman, Medan
4
TO2 Fine Art Gallery
Grand Palladium Mall, Medan
5
Julie Art and Painting Gallery
Jl. Gajah mada, Medan
6
Galeri Tondi
Jl. Keladi buntu, Medan
7
A1 Galeri
Uniland building
8
Sanggar Rowo
Kompleks Mesjid PTPN 2, Tj. Morawa
9
Taman Sri Binjai
Jl. Danau Tempe Km 18, no. 109 A, Binjai
10
Galeri Seni Rupa UNIMED
Kampus UNIMED
11
Galeri Seni Rajawali
Jl. Rajawali, Medan
13
Taman budaya Sumatera Utara
Jl. Perintis kemerdekaan, no. 33, Medan
14
PRSU
Jl. Gatot Subroto Km 7, Medan Tabel 1.1 Daftar galeri yang ada di Kota Medan
Galeri-galeri yang disebutkan diatas, adalah beberapa galeri yang berada dikota Medan. Dan galeri tersebut sangat tidak layak, yang hanya menggunakan ruang-ruang yang ada, dan tidak memiliki standart sebuah wadah/galeri seni rupa yang representatif. Terkadang para seniman melakukan pameran seni rupanya ditempat lain, seperti mall dan hotel. Hal ini dikarenakan kurangnya fasilitas yang memadai untuk menampung kegiatan seni rupa tersebut.
Sementara itu, Medan adalah kota yang kompleks dalam hal seni rupa. Sebenarnya, posisi Medan dalam khasanah seni rupa nasional maupun internasional masih sangat terbuka luas. Hal ini dikarenakan letak geografis Medan yang sangat berdekatan dengan Malaysia dan Singapura yang sudah lama disebut-sebut sebagai salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki denyut seni yang sangat kuat. Ini menjadi peluang besar bagi seniman rupa lokal, sekaligus motivasi untuk terus berkarya untuk mampu menunjukkan gaungnya di jajaran seni rupa nasional maupun internasional. Berdasarkan kondisi tersebut sudah selayaknya kota Medan memiliki tempat untuk mengakomodasi berbagai kegiatan seni rupa meliputi kegiatan pameran sekaligus penjualan karya-karya seni sebagai aktifitas utama dan kegiatan lainnya seperti
3 Universitas Sumatera Utara
GALERI SENI RUPA DI MEDAN
Yudistira Julian A. 090406086
pendidikan, penelitian, perlombaan, seminar, perpustakaan, dan penjualan alat-alat seni rupa, yaitu Galeri Seni Rupa di Medan.
1.2 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan untuk studi kasus Galeri Seni Rupa di Medan ini adalah : a. Sebagai icon/pusat perkembangan seni rupa di kota Medan. b. Sebagai tempat atau wadah untuk memamerkan karya seni rupa di kota Medan. c. Memberikan wadah bagi para seniman-seniman di kota Medan untuk berkumpul memamerkan karya seni mereka, berdiskusi, serta memberikan materi secara nonformal kepada orang-orang yang mau belajar seni rupa. d. Memperkenalkan seni rupa kepada masyarakat khusus dan para pecinta seni di kota Medan. e. Memberikan alternatif rekreatif dan edukatif non-formal kepada masyarakat kota Medan.
1.3 Masalah Perancangan 1. Bagaimana merancang lingkungan dan bangunan yang sesuai dengan judul yang diangkat dan maksud tujuan yang ingin dicapai demi menunjang keberadaan fungsi bangunan sesuai dengan kasus proyek. 2. Bagaimana memahami dan menerapkan tema yang dipilih dan mewujudkannya pada lingkungan dan bangunan melalui proses perancangan. 3. Pemilihan lokasi proyek disesuaikan dengan peruntukan fungsi bangunan berdasarkan literatur dan tata ruang pada kawasan lokasi. 4. Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni rupa melalui tampilan bangunan. 5. Menggabungkan beraneka ragam fungsi ruang didalam massa bangunan. 6. Bagaimana pengolahan ruang dalam yang saling berintegrasi antar berbagai fungsi kegiatan yang berbeda.
1.4 Pendekatan Beberapa pendekatan masalah yang dapat dilakukan untuk pemecahan masalah dalam proses perancangan Galeri Seni Rupa di Medan ini adalah:
Studi Literatur. Studi pustaka atau studi literatur yang berkaitan langsung dengan judul dan tema yang dipilih untuk mendapatkan informasi dan bahan berupa literatur yang sesuai dengan materi laporan, untuk memperkuat fakta secara ilmiah.
4 Universitas Sumatera Utara
GALERI SENI RUPA DI MEDAN
Yudistira Julian A. 090406086
Studi Banding. Studi banding terhadap proyek dan tema sejenis dengan melakukan pendekatan perancangan dengan melihat keadaan yang sudah ada, sumber dapat berupa buku, majalah, internet dan sebagainya.
Studi Lapangan. Studi lapangan mengenai kondisi sekitar site/lokasi perancangan dan lingkungan fisik yang berhubungan dengan kasus proyek untuk mendapatkan data-data yang akurat dari lokasi perancangan.
1.5 Lingkup / Batasan Perencanaan Lingkup yang menjadi batasan dalam merancang Galeri Seni Rupa di Medan, adalah sebagai berikut : a. Menyangkut masalah pemilihan lokasi site, dan peraturan pemerintah yang berlaku disekitar site. b. Seluruh aspek fisik dan non fisik yang berhubungan dengan pembahasan dan perancangan Galeri Seni Rupa di Medan, yang pemakai, pengunjung, struktur, kebutuhan ruang, sirkulasi dalam dan luar. Perancangan tapak, massa bangunan, serta potensi pada lokasi. c. Perencanaan fasilitas Galeri Seni Rupa di Medan, disertai fasilitas pendukungnya ditentukan berdasarkan studi banding beberapa proyek sejenis serta berdasarkan data yang didapat dari studi literatur. d. Secara umum memadukan perancangan bangunan Edukatif dan Rekreatif. e. Secara khusus Galeri Seni Rupa di Medan akan memiliki fungsi untuk memamerkan karya-karya seni rupa yg dihasilkan oleh seniman-seniman lokal. f.
Batasan kasus dalam proyek Galeri Seni Rupa di Medan adalah mengenai jenis karya seni rupa yang dipamerkan yaitu seni rupa murni, meliputi : Seni lukis Seni lukis, yaitu seni menyusun pigmen diatas bidang seperti kanvas, kertas kayu, tembok, dan sebagainya yang menghasilkan efek efek berupa : o
Representasi objek atau pemandangan, baik melalui alam maupun imajinasi.
o
Komposisi tekstur, garis, raut dan warna.
o
Bentuk dengan makna simbolik.
o
Kecenderungan abstrak melalui alam atau pengalaman manusia.
5 Universitas Sumatera Utara
GALERI SENI RUPA DI MEDAN
Yudistira Julian A. 090406086
Seni patung Seni patung, yaitu kegiatan seni rupa yang diwujudkan dalam bentuk tri matra (tiga dimensi) dan dilaksanakan dalam tiga jenis teknik pelaksanaan, berupa : o
Membentuk, yaitu mematung dengan proses “menambah” melalui berbagai macam bahan seperti tanah liat, plastisin, gips, semen, atau dapat juga dicetak dan cor dengan menggunakan bahan lilin, perunggu, timah, besi, polyster dan lain-lain.
o
Memahat, atau mematung dengan proses “mengurangi” melalui berbagai bahan seperti kayu dan batu.
o
Membangun atau merakit, merupakan teknik yang banyak digunakan oleh pematung-pematung saat ini.
6 Universitas Sumatera Utara
GALERI SENI RUPA DI MEDAN
Yudistira Julian A. 090406086
1.6 Kerangka Berfikir
Pusat Kegiatan Seni Rupa di Medan
Maksud dan Tujuan
Latar Belakang Kurangnya tempat atau wadah yang dapat memfasilitasi kegiatan seni rupa di Medan. Serta dapat menjadi salah satu Landmark di kota Medan.
Wadah yang dapat menampung segala kegiatan seni rupa. Sebagai objek pariwisata, pendidikan, serta meningkatkan perekonomian kota, dan budaya.
Pendekatan
Masalah Perancangan
Studi literatur, memperoleh informasi dari berbagai sumber Studi banding, perbandingan fungsi dan tema sejenis. Studi lapangan.
Lokasi Tapak yang sesuai. Penataan ruang yang efisien. Penerapan tema dan desain yang efisien dan sesuai dengan proyek. Pengolahan ruang dalam yang berbeda fungsi.
Analisis Fisik - Lokasi tapak dan lingkungan - Potensi tapak Non fisik - Aktivitas, pengguna - Kebutuhan ruang - Program ruang
Konsep & Desain Skematik
Konsep dasar Konsep massa dan tapak Konsep pencahayaan ruang Sirkulasi
Desain Akhir Gambar1.1 Kerangka Berfikir
7 Universitas Sumatera Utara
GALERI SENI RUPA DI MEDAN
Yudistira Julian A. 090406086
1.7 Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan ini meliputi bagian sebagai berikut ini :
BAB 1. Pendahuluan Menjelaskan secara garis besar apa yang menjadi dasar perumusan perancangan yang meliputi: latar belakang, maksud dan tujuan pembahasan, sasaran, pendekatan, batasan masalah, kerangka berpikir dan sistematika pembahasan.
BAB 2. Deskripsi Proyek Berisi terminologi judul, alternatif lokasi, pemilihan lokasi, deskripsi kondisi eksisting, luas lahan, peraturan dan keistimewaan lahan, tinjauan fungsi dan studi banding arsitektur dengan fungsi sejenis. BAB 3. Elaborasi Tema Menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema, keterkaitan tema dengan judul dan studi banding arsitektur dengan tema sejenis. BAB 4. Analisa Berisi analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa teknologi, analisa dan penerapan tema dan kesimpulan. BAB 5. Konsep Perancangan Berisi konsep penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah.
BAB 6. Hasil Perancangan Merupakan hasil gambar perancangan arsitektur dan maket.
8 Universitas Sumatera Utara