YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 – Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail :
[email protected]
043
MODUL SENI RUPA KLS XI (Semester 1) TAHUN AJARAN 2016-2017
Berapresiasi Seni Rupa (1) KOMPETENSI INTI : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan Seni Rupa Kelas XI (semester 1)
1
KOMPETENSI DASAR : 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan serta bangga terhadap karya seni rupa sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas berkesenian 2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai dalam mengapresiai seni dan pembuatnya 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif, peduli terhadap lingkungan dan sesama, serta menghargai karya seni dan pembuatnya 3.1 Menganalisis bahan, media, teknik dan proses berkarya dalam seni rupa. 3.2 Mengevaluasi karya seni rupa berdasarkan jenis, simbol, fungsi, teknik dan nilai estetisnya 3.3 Menganalisis hasil pameran karya seni rupa 4.1 Membuat karya seni rupa dua dimensi hasil modifikasi. 4.3 Memamerkan karya seni rupa hasil modifikasi
TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah kegiatan pembelajaran dengan metode yang diterapkan, yaitu berapresiasi seni rupa diharapkan siswa dapat : 1. Memahami pengertian apresiasi seni rupa 2. Menyebutkan 3 domain apresiasi seni menurut ahli 3. Menjelaskan 3 domain apresiasi seni 4. Menjelaskan tahapan apresiasi seni 5. Menjelaskan kembali hasil pengamatannya terhadap sebuah karya seni rupa 6. Menyebutkan seniman-seniman sebagai bentuk apresiasi 7. Menyebutkan aliran-aliran seni rupa dan seniman yang berperan
Seni Rupa Kelas XI (semester 1)
2
PETA KONSEP
Berapresiasi Seni Rupa
Pengertian Apresiasi Seni Rupa
Tahapan Apresiasi Seni Rupa
Pengetahuan Seni: Aliran Seni Rupa (Mancanegara)
MATERI AJAR A. PENGERTIAN APRESIASI SENI RUPA Apresiasi seni rupa adalah aktivitas mengindra karya seni rupa, merasakan, menikmati, menghayati dan menghargai nilai-nilai keindahan dalam karya seni serta menghormati keberagaman konsep dan variasi konvensi artistik eksistensi dunia seni rupa.
B. TAHAPAN APRESIASI SENI RUPA Secara teoretik menurut Brent G. Wilson dalam bukunya Evaluation of Learning in Art Education; apresiasi seni memiliki tiga domain, yakni : a. Perasaan (feeling), dalam konteks ini terkait dengan perasaan keindahan, b. Penilaian (valuing) terkait dengan nilai seni, c. Empati (emphatizing), terkait dengan sikap hormat kepada dunia seni rupa, termasuk kepada profesi perupa (pelukis, pepatung, pegrafis, pekeramik, pedesain, pekria, dan lain-lain). karena menyadari peran dan kontribusi para seniman
Seni Rupa Kelas XI (semester 1)
3
tersebut bagi masyarakat, bangsa dan negara, atau bagi nilai-nilai kemanusiaan pada umumnya. - Tahapan umum dalam mengapresiasi seni rupa: 1. Mengamati 2. Menceritakan hasil penginderaan, respon pribadi, reaksi, analisiS, penafsiran dan Evaluasi 3. Mendiskusikan -
Pengembangan Sikap Empati kepada Profesi Seniman dan Budayawan Apresiasi seni budaya, termasuk seni rupa, sebagai bagian dari estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas kemampuan mengapresiasi keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis. Pengenalan akan tokoh-tokoh seni budaya dan reputasinya, kontribusi mereka bagi masyarakat dan bangsa, atau bagi kemanusiaan pada umumnya, adalah upaya nyata mengembangkan perasaan simpati, yang jika dilakukan berulang-ulang akan meningkat menjadi perasaan empati. Sehingga peserta didik menjadi kagum akan prestasi dan jasajasa para seniman atau budayawan berdasarkan kualitas karya seni dan pengakuan serta penghargaan yang diperolehnya, baik dalam tingkat lokal, nasional, dan internasional.
C. PENGETAHUAN SENI: ALIRAN SENI RUPA (MANCANEGARA) Aliran atau gaya dalam seni rupa dibedakan berdasarkan prinsip pembuatannya. Kemunculan suatu gaya atau kreativitas dalam rangka mendapatkan keunikan bida relative bersamaan atau meneruskan gaya sebelumnya secara selaras atau bertentangan. Seorang Seniman seni rupa dalam proses perkembangannya bisa saja berkreasi lebih dari satu gaya. Apresiasi tentang aliran seni rupa dimulai dari periode setelah Klasikisme di Mancanegara, atau yang lebih dikenal dengan Modern Art. 1. Realisme (1800-an) Aliran ini memandang dunia sebagai sesuatu yang nyata dimana lukisan adalah sejarah bagi zamannya. Pada perkembangannya terjadi dua kecenderungan. Ada yang Seni Rupa Kelas XI (semester 1) 4
memilih objek yang bagus dan enak dilihat, dan ada yang memilih objek yang tidak enak dilihat (kumus/ mengerikan). Dari aliran ini berkembang aliran realisme cahaya (impresionisme), realisme baru/ sosial dan realisme fotografis. Tokoh: Annibale Carracci, Gustave Courbert, Theodore Chasseriau, Thomas Couture
Annibale Carracci, Butchers Shop
2. Naturalisme Aliran ini dianggap bagian dari realism yang memilih objek yang idnah dan membuai saja, secara visual persis seperti objek aslinya (fotografis). Dalam perkembangannya cenderung memperindah objek secara berlebihan. Tokoh: Rembrandt, George Cole, Jhon Constable, Luis Alvarez, Catala, William Callow
Paul Alfred Curzon, The Afternoon Pastime
Seni Rupa Kelas XI (semester 1)
George Cole, Harcest Field
5
3. Romantisisme (1818) Aliran ini mengembalikan seni pada emosi yang lebih bersifat imajiner. Awalnya melukiskan kisah atau kejadian yang dramatis ataupun dahsyat. Dalam melikusnya, baik dari pengaturan estetika maupuan aktualitaspiktorialnya selalu melebihi kenyataan. Warna lebih meriah, gerakan lebih lincah, emosi lebih tegas. Tokoh: Theodore Gericault, Eugene Delacroix
Yong Cao, Santa Monica
4. Impresionisme/ Realisme Cahaya/ Light Painting (1874) Aliran yang menggunakan konsep melukis berdasarkan usaha merekam efek atau kesan cahaya yang jatuh/memantul pada suatu objek/benda, sehingga menghindari garis atau kejelasan kontur. Cahaya yang dimaksud terutama berasal dari matarahari yang memiliki banyak spectrum warna. Cara melukisnya harus cepat karena cahaya matahari yang terus bergerak/berubah dan dipengaruhi oleh cuaca. Hal ini bisa membuat lukisan hanya selintas/tidak setabil. Tokoh: Claude Monet, Aguste Renoir, Camille Pissarro, Paul Cezanne
Seni Rupa Kelas XI (semester 1)
6
Paul Cezanne, View of Auvers
George Seurat, Sunday Afternoon on the Island of La Grande Jatte
5. Ekspresionime (1900-an) Aliran ini berusaha mengekspresikan aktualitas bukan hanya berdasarkan indera penglihatan, tetapi juga dengan pengalaman batin. Luapan perasaan berua kesedihan atau tekanan batin lainnya yang mengalir deras menyebabkan kebebasan teknik dalam melukisnya, sehingga cenderung terjadi distorsi dan sensasi. Tokoh: Edward Munch, Ernst Barlach.
Edward Munch, Scream
Seni Rupa Kelas XI (semester 1)
7
6. Fauvisme (1900-an) Aliran ini menekankan pada penggunaan garis kontur yang tegas dan berusaha mengembalikan warna pada perannannya yang mutlak (tidak harus sesuai kenyataan) . dasarnya adalah kegemaran melukis apa saja tanpa memikirkan isi dan maknanya. Tokoh: Henri Matisse, Andre Derain, George Rouault, Maurice de Vlaminck.
George Rouault, Three Clowns
Henry Matisse, Harmony in Red
7. Kubisme (1907) Aliran ini menyederhanakan bentuk-bentuk alam secara geometris (segitiga, segi empat, lingkaran, oval, silinder, bola, kerucut, kubus, balok) dengan intuisi dan rasionalitas. Konsep dasarnya adalah menghadirkan tampilan secara serempak dan simultan berbagai bagian objek, baik yang dilihat dari depan atau belakang yang tampak atau tersembunyi. Tujuannya adalah untuk menunjukan hubungan dianatara bagian-bagian Tokoh: Pablo Picasso, Max Beckman, Henry Moore, Fernand Leger, A. Archipenko, Juan Gris.
Max Beckam, The Night
Pablo Picasso, Les demoiselles d’avignon
Seni Rupa Kelas XI (semester 1)
8
8. Futurisme (1909) Seniman futures berpandangan bahwa derajat kehidupan dapat dicapai melalui aktivitas. Tema yang mengandung kesibukan dan kesimpangsiuran diangkat kedalam karyanya dalam bentuk kesan keindahan gerak yang dinamis. Tokoh : Umberto Boccioni, Carlo Carra, Giacomo Balla, Marchel Duchamp.
Marchel Duchamp, Nude Descending
9. Dadaisme (1916) Istilah ini berasal dari bahasa anak-anak perancis yang artinya kuda mainan. Aliran ini mendukung surealisme karena muncul dari alam bawah sadar sebagai protes tidak adanya polarisasi nilai (baik/buruk) social dan etika akibat perang dunia. Hal ini yang menyebabkan karya dedaisme memiliki cirri sisnis, konyol menggambarkan benda atau mesin sebagai manusia, mengikuti kemauan sendiri, dan menolak estetika dalam karyanya. Kolase adalah salah satu dari sekian teknik yang digunakan. Tokoh: Marchel Duchamp, Jean (Hans) Arp, Lazlo Mohoyi Nagy.
Seni Rupa Kelas XI (semester 1)
9
Man Ray, Cadeau
Marcel Duchamp, The bride and bachelor
10. Surealisme (1937) Dalam karya aliran ini, alam nyata dan keserbabisaan mimpi terpadu, sehingga menampakan kesan aneh atau fantasik. Selanjutnya terdapat dua kecenderungan yaitu: surelisme figurative dan surealisme abstraktif. Tokoh surealisme figuratif: carlo carra, gino severini, Giorgio de Chirico, marc Chagall, Salvador dali
Giorgio de Chirico, The disquieting muses
Salvador Dali, the persistence of memory
Seni Rupa Kelas XI (semester 1)
10
Tokoh surealisme abstraktif: joan miro, paul klee, Wilfredo lam.
Wilfredo Lam, The Jungle
Joan Miro, Harlequin carnival
11. Abstrakisme (1940-an) Aliran seni yang menggambarkan sebuah bentuk yang tidak berwujud atau nonfigurative. Sebenarnya kesan abstrak sudah Nampak pada gaya kubisme, futurism, atau sueralisme, tapi mereka memiliki perbedaan konsep yang mendasar. Dalam aliran ini karya yang ada terdiri dari susunan garis, bentuk, dan warna yang terbebas dari ilusi atas bentuk alam. Secara lebih umum abstarkisme merupakan seni saat bentuk-bentuk di alam tidak lagi berfungsi sebagai objek atau tema, tetapi sebagai motif saja. Dalam perkembangannya terbagi menjadi sejumlah golongan. a. Absrak Expresionisme/Non-Figuratif Expresi gejolak jiwa yang digambarkan secara sepontan dan abstarak. Tokoh: ashile gorky, wassily Kandinsky, Roberto matta.
Seni Rupa Kelas XI (semester 1)
11
arshile gorky, the liver is the cock bomb
Jackson Pollock, Number 4
b. Abstrak geometris/abstraksionisme/non-objektif Konsepnya adalah mengabstraksikan objek geometris menjadi bentuk non-objektif. Tokoh: Wassily Kandinsky, Kasimir Malevich, Piet Mondrian, Vladimir Tatlin, dll
Suprematisme: Kasimir Malevich, Suprematism
Neoplastisisme: Piet Mondrian, Composition with red, yellow and blue
Seni Rupa Kelas XI (semester 1)
12
Konstruktivisme: Naum Gabo, Column
Optical Art: Victor Vasarely, Trion
12. Pop Art (1970-an) Merupakan perkembangan seni yang dipengaruhi oleh transformasi budaya popular yang terjadi pada masyarakat. Budaya materialism dan komersial pada kota metropolis seperti: fotografi, film, model/desain, iklan tokoh idola, merupakan sumber inspirasi yang memotivasi gerakan ini. Pop art sering menggunakan media campuran dalam karyanya. Misalnya lukisan dengan gaya foto, berbagai kombinasi antara lukisan, ukiran, atau patung kayu, logam, plastic, gibs, rongsokan, dan bahan lainnya. Pengaruh dadaisme membuat kita kadang tampilan karya seninya. Tokoh: Audrey Flack, Bill Woodrow, James, Rosenquist, Klimt Gustaf, Peter Blake, Richard Hamilton,, Robert Rouschenberg, Vladimir Baranov.
Audrey Flack, Queen
Seni Rupa Kelas XI (semester 1)
Richard Hamilton, Interior II
13
13. Post Modern/ Kontemporer Hingga kini masih terdapat perbedaan pendapat dalam mengklasifikasikan gaya dalam seni rupa sesudah periode modern. Kita akan menyederhanakan konsep pengklasifikasian tersebut bagi kepentingan pengetahuan siswa dengan kecenderungan praktis. Secara umum kontemporer bearti seni rupa yang berkembang sezaman dengan penulis atau pengamat masa kini. Istilah ini merujuk pada waktu ketika banyak terjadi trens yang mewarnai suatu masa. Pada peiode ini juga terdapat pembagian seni menurut konsumennya yaitu untuk kelas atas (high art) dan untuk kelas bawah (low art) adapu seni rupa post modern postmodern dapat dibagi menjadi sebagai berikut: a. Posmodern terapan/modernism b. Art Nourvecou/Art Deco c. Gaya Internasional d. Gaya Aerodinamis/Streamlining e. Hi-Tec f. Bio Desain g. Postmodern Murni/Ekspresif
REFLEKSI: Setelah kita mengetahui aliran seni rupa yang berkembang di mancanegara, maka wawasan kita semakin luas akan dunia seni rupa. Indonesia juga memiliki seniman-seniman yang luar biasa dan tidak kalah dengan seniman mancanegara. Dapatkah kalian menyebutkan nama-nama seniman di Indonesia dan karyanya? Cobalah cari informasi sebanyak mungkin tentang seniman (seni rupa) yang ada di Indonesia sebelum kita mempelajari aliran seni yang berkembang di Indonesia pada pertemuan berikutnya.
Seni Rupa Kelas XI (semester 1)
14
Jika kalian sudah mengetahui seniman-seniman yang berperan dalam perjalanan seni di Indonesia, dapatkah kalian menyebutkan siapa nama seniman pada gambar di bawah ini?
Nama Seniman:
Nama Seniman:
Nama Seniman:
……………………………
…………………………
………………………
Nama Seniman:
Nama Seniman:
Nama Seniman:
……………………………
………………………
………………………
Seni Rupa Kelas XI (semester 1)
15
GLOSARIUM Apresiasi
Suatu Proses melihat, mendengar, menghayati, menilai, menjiwai, dan membandingkan atau menghargai suatu karya seni
Karya
Suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia dan membuahkan hasil
Seni Rupa
Cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Untuk menghasilkan karya seni rupa diperlukan unsur –unsur seni rupa sebagai acuan estetika.
Dekoratif
Menggambar dengan tujuan mengolah suatu permukaan benda menjadi lebih indah. Gambar dekoratif adalah berupa gambar hiasan yang dalam perwujudannya tampak rata, tidak ada kesan ruang jarak jauh dekat atau gelap terang tidak terlalu ditonjolkan
Figuratif
Seni rupa figuratif yaitu karya-karya seni rupa yang proses penggambaran wujudnya dari kenyataan alamiah. karena dari penggambarannya senantiasa menggunakan figur sebagai obyek (figure manusia, animal, dll). Di dalam ragam hias objek figurative seringkali deigambarkan dengan bentuk objek manusia yang sudah digayakan.
________________________________________________________________________
DAFTAR PUSTAKA Nursantara, Yayat. (2004). Kesenian SMA Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga _______________ (2006). Seni Budaya untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga Soedtedja, Zackaria, dkk .(2014). Seni Budaya, Studi dan Pengajarannya untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Seni Rupa Kelas XI (semester 1)
16