Formatio Iman dalam Keluarga Katolik: Perspektif Pendidikan
Anita Lie Unika Widya Mandala Surabaya www.anitalie.com 1
2
es s
Emotional Well-Being
Cultural Capital
ap pi n
Gr it
Spiritual Capital
H
Li ed te ia ra cy
M
Social Capital
Intellectual Capital
l ia nc y na c Fi tera Li
4R
3
• Tahapan Perkembangan Emosional Anak • Konteks Jaman • Peran Keluarga Katolik
4
• Tahapan Perkembangan Emosional Anak • Konteks Jaman • Peran Keluarga Katolik
5
Kecerdasan Emosional (EQ) Daniel Goleman
6
Erik Erikson 0 Hopes: Trust vs Mistrust (0-2) 0 Will: Autonomy vs Shame/doubt (2-4) 0 Purpose: Initiative vs Guilt (4-5) 0 Competence: Industry vs Inferiority (5-12) 0 Fidelity: Identity vs Role Confusion (13-19) 0 Love: Intimacy vs Isolation (20-24) 0 Care: Generativity vs Stagnation (25-64) 0 Wisdom: Ego Integrity vs Despair (65-mati)
7
Erik Erikson 0 Harapan: Kepercayaan vs Tidak Ada (0-2) 0 Kehendak: Otonomi vs Malu/Ragu2 (2-4) 0 Tujuan: Inisiatif vs Rasa Bersalah (4-5) 0 Kompetensi: Rajin vs Minder (5-12) 0 Kesetiaan: Identitas vs Kekacauan Peran (13-19) 0 Cinta: Kemesraan vs Keterasingan (20-24) 0 Perhatian: Produktivitas vs Kemandegan (25-64) 0 Kearifan: Keutuhan Ego vs Putus Asa (65-mati) 8
TAHAPAN PERKEMBANGAN (ERIKSON) Usia
Kebaikan
Krisis
Relasi Penting
Pertanyaan Eksistensialis
Contoh
0-2
HARAPAN
Kepercayaan Dasar vs Hilang Kepercayaan
Ibu
Dapatkah saya mempercayai dunia?
Pemenuhan kebutuhan dasar
2-4
KEHENDAK
Otonomi vs Malu, Ragu2
Orang Tua
Apakah OK menjadi saya?
Toilet training, berpakaian sendiri
4-5
TUJUAN
Inisiatif vs Rasa Bersalah
Keluarga
Apakah OK bagi saya untuk berbuat dan bertindak?
Eksplorasi dan penggunaan alat, karya seni
5-12
KOMPETEN SI
Rajin vs Minder
Bisakah saya Sekolah, Sekolah, Olah Komunitas berfungsi di dunia ini? raga
13-19
KESETIAAN
Identitas vs Kekacauan Peran
Teman, idola
Siapa saya? Saya akan menjadi apa?
Relasi sosial
20-39
CINTA
Kemesraan vs Keterasingan
Teman, kekasih
Bisakah saya mencintai?
Relasi Romantis
40-64
PERHATIAN
Produktivitas vs Kemandegan
Rumah Bisakah saya tangga, membuat hidup rekan kerja saya bermakna?
Pekerjaan, Menjadi orang tua 9
TAHAPAN PERKEMBANGAN ERIKSON vs JAWA Usia
Kebaikan
Krisis
Tahapan dlm Filosofi Jawa Maskumambang
0-2
HARAPAN
Kepercayaan Dasar vs Hilang Kepercayaan
Mijil
2-4
KEHENDAK
Otonomi vs Malu, Ragu2
Sinom
4-5
TUJUAN
Inisiatif vs Rasa Bersalah
5-12
KOMPETENSI Rajin vs Minder
Identitas vs Kekacauan Peran Kinanthi
13-19
KESETIAAN
20-39
CINTA
40-64
PERHATIAN
Produktivitas vs Kemandegan Dhandang Gula
KEARIFAN
Keutuhan ego vs Putus Asa
65-mati
Asmaradhana
Kemesraan vs Keterasingan
Gambuh
Durma Pangkur Megatruh
10
• Tahapan Perkembangan Emosional Anak • Konteks Jaman • Peran Keluarga Katolik
11
Komunikasi Keluarga dalam era Global?
12
WHOHOW ARE GENERATION CAN WE UNDERSTAND Z? THEM?
HABITS
TEACHING THE GEN-Z
Apakah keluarga-keluarga Katolik sudah siap dengan perubahan ini?
Pernikahan adalah ikatan suci antara 1 pria dan 1 perempuan yang menjadi pasangan hidup untuk pro-kreasi dan pendidikan anak.
Kejadian 2:21-24 Mateus 19: 5-6
15
16
Stop
menabur kebencian
Tanamlah Perdamaian
17
• Tahapan Perkembangan Emosional Anak • Konteks Jaman • Peran Keluarga Katolik
18
Apa maknanya menjadi orang tua Katolik?
Apa maknanya menjadi orang tua Katolik? Evangelium Vitae, Pope St. John Paul the Great: Keluarga memiliki tanggung jawab yang menentukan. Tanggung jawab ini mengalir dari sifatnya sebagai komunitas kehidupan dan cinta, didirikan pada saat menikah, dan dari misinya untuk "menjaga, mengungkapkan dan menyampaikan cinta”. Ini adalah masalah cinta Allah sendiri; orang tua adalah mitra dan ketika mereka melanjutkan hidup dan mengangkatnya sesuai dengan rencana Allah Bapa. Ini adalah cinta yang tidak mementingkan diri sendiri, terbuka dan menjadi karunia. Dalam keluarga, masing-masing anggota diterima, dihormati dan dimuliakan justru karena dia adalah seorang manusia.
Apa maknanya menjadi orang tua Katolik? Evangelium Vitae, Pope St. John Paul the Great: Dalam membesarkan anak-anak, keluarga memenuhi misinya untuk memberitakan Injil hidup. Dengan kata dan contoh, dalam keseharian hubungan dan pilihan, dan melalui tindakan dan tanda-tanda konkret, orang tua mengarahkan anak-anak mereka untuk kebebasan otentik, diaktualisasikan dalam karunia tulus diri, dan mereka menumbuhkan di dalamnya rasa hormat kepada orang lain, rasa keadilan , keramahtamaan, keterbukaan, dialog, layanan murah hati, solidaritas dan semua nilai-nilai lain yang membantu orang untuk menjalani hidup sebagai karunia.
St. Ambrosius: "Kedatangan Maria dan berkat-berkat kehadiran Tuhan juga cepat dinyatakan ... Elizabeth
Johanes, bayi dlm rahim
yang pertama mendengar suara
yang pertama mengalami anugerah
mendengar sesuai dengan urutan alam
melompat karena misteri
mengenali kedatangan Mary
kehadiran Tuhan
berbicara tentang Rahmat
mengalami Rahmat
“Bayi itu melompat, ibunya dipenuhi dengan Roh. Sang ibu tidak diisi sebelum anak, tapi setelah anak itu penuh dengan Roh Kudus, ia mengisi ibunya juga. "
Anak-anak dari Keluarga Disfungsional Perlu Model DAMPAK MODEL-PANUTAN: • Kemungkinan penggunaan narkoba turun 46%. • Kemungkinan penggunaan miras turun 27%. • 32% berkurangnya insiden pemukulan (1.8 insiden per thn per org vs. 2.7). • Berkurangnya angka bolos sekolah (0.4 vs. 0.9 hari). • Peningkatan pada IPK (2.71 vs. 2.63).
23
Menjadi Orang Tua Bijak: Tidak ada seorangpun atau ilmu apa pun bisa memberitahu kita bagaimana menjadi orang tua bijak. Setiap orang tua harus menjalani proses nya sendiri dan berupaya menjadi lebih baik setiap hari. Guru terbaik bagi orang tua yang ingin menjadi bijak adalah anaknya sendiri. 24