Fitria dan Mustika
Jurnal Informatika, Vol. 11, No. 1, Juni 2011
Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pemeringkatan Koperasi Pada Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi Dengan Metode AHP (Analytic Hierarchy Process) (Studi kasus pada Dinas Perindustrian Perdagangan dan koperasi Kota Metro,lampung)
Fitria, Diah Mustika Jurusan Teknik Informatika Informatic & Business Institute Darmajaya Jl. Z.A Pagar Alam No. 93 Bandar Lampung Indonesia 35142 Telp : (0721)-787214 Fax (0721)-700261 ext 112 Email :
[email protected]
ABSTRACT Decision support system is a system that can help the Department of Industry, Trade and Cooperatives in making decisions with the ability to determine the quality of cooperatives using AHP (Analytic Hierarchy Process), in which each criterion in this case the alternative assessment factors compared with one others so as to provide the output intensity value priorities that result in a system that provides an assessment of each cooperative in metro cities. This decision support system to the selection of each cooperative. With a selection value then it is useful to facilitate decision making on issues related to the tender auction, so we get the most viable cooperatives to serve as a quality cooperative.
Keywords: Decision Support System (DSS), Ranking, AHP (Analytic Hierarchy Process).
ABSTRAK Sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem yang dapat membantu Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi dalam membuat keputusan dengan kemampuan untuk menentukan kualitas koperasi menggunakan AHP (Analytic Hierarchy Process), di mana masing-masing kriteria dalam hal ini faktor penilaian alternatif dibandingkan dengan satu lainnya sehingga memberikan prioritas nilai intensitas output yang menghasilkan suatu sistem yang memberikan penilaian masing-masing koperasi di kota-kota metro. Sistem pendukung keputusan untuk pemilihan masing-masing koperasi. Dengan nilai seleksi maka hal ini berguna untuk memfasilitasi pengambilan keputusan tentang isu-isu yang terkait dengan lelang tender, sehingga kita mendapatkan koperasi yang paling layak untuk melayani sebagai koperasi berkualitas. Kata kunci: Sistem Pendukung Keputusan (DSS), Ranking, AHP (Analytic Hierarchy Process).
Informatics & Business Institute Darmajaya
90
Fitria dan Mustika
Jurnal Informatika, Vol. 11, No. 1, Juni 2011
PENDAHULUAN
kredibel
Sistem Penunjang Keputusan merupakan
pemeringkatan.
salah satu produk perangkat lunak yang
Analytic Hierarchy Process, selanjutnya
dikembangkan
untuk
disebut AHP, merupakan satu model yang
membantu dalam proses pengambilan
fleksibel yang memungkinkan pribadi-
keputusan. Sesuai dengan namanya, tujuan
pribadi atau kelompok- kelompok untuk
dari dipergunakannya sistem ini adalah
membentuk
sebagai
membatasi
secara
“
khusus
second
opinion”
atau
dari
masa
berlaku
hasil
gagasan-gagasan masalah
dengan
dan
membuat
information sources”, yang dapat dipakai
asumsi (dugaan) mereka sendiri dan
sebagai
menghasilkan pemecahan yang diinginkan.
bahan
pertimbangan
memutuskan
sebelum kebijakan
tertentu.(Turbans,2005).
Sistem metode
penunjang AHP
keputusan
ini
dengan
dibuat
untuk
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara
meningkatkan proses serta kualitas hasil
Koperasi
Nomor
pengambilan
tentang
memadukan data dan pengetahuan untuk
pedoman pemeringkatan koperasi yang
meningkatkan efektivitas dalam proses
terakhir
pengambilan keputusan.
dan
UKM
22/Per/M.KUKM/IV/2007
telah
dirubah/disempurnakan
keputusan
dengan
dengan peraturan menteri negara koperasi UKM Nomor 06/per/M.KUKM/III/2008
1.2
Rumusan Masalah
tentang perubahan atas peraturan Menteri
Permasalahan yang dikemukakan yaitu :
Negara
Nomor
1. Banyaknya kesalahan laporan RAT
Tentang
dengan hasil lapangan yang tidak
Pemeringkatan
sesuai sehingga menjadi permasalahan
Koperasi
dan
UKM
22/Per/M.KUKM/IV/2007 Pedoman Koperasi.(kemenkoRI,2001)
bagi Dinas untuk mendata secara
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan
efektif.
Koperasi, dalam hal sistem pemeringkatan
2. Informasi
yang
dihasilkan
relatif
koperasi, dimana sistem pemeringkatan
lambat dan memungkinkan terjadinya
koperasi ditetapkan secara jelas batasan
kecurangan dalam pendataan
yang menyangkut kriteria dan indikator koperasi berkualitas, sistem pemeringkatan yang di inginkan penilaian yang bersifat input,
proses
dan
output,
lembaga
pemeringkatan
yang
independen
dan
Informatics & Business Institute Darmajaya
1.3
Batasan Masalah
Batasan masalahnya adalah: a. Koperasi klasifikasikan
yang
layak
menjadi
di
koperasi 91
Fitria dan Mustika
Jurnal Informatika, Vol. 11, No. 1, Juni 2011
yang berkaulitas adalah koperasi
2. METODE PENELITIAN
yang memiliki presentasi laporan
2.1.
Metode Pengumpulan Data
RAT yang sesuai dengan prosedur pemeringkatan.
Metodologi penelitian yang digunakan
Aplikasi ini dirancang dengan
dalam
bahasa
sebagai berikut :
b.
pemrograman
microsoft
Borland Delphi 7.0 dan software manajemen
database
Microsoft
pada
koperasi kualitas
kepada
orang-orang yang perpengalaman di
dalam
bidang pelelangan. b. Pengamatan (observation)
usaha yang dikelola.
Peninjauan
langsung
penelitian
dengan
pada
obyek
tujuan
untuk
mendapatkan data – data pendukung
Tempat Penelitian penelitian
adalah
Melakukan tanya jawab, meminta
yang
kegiatan organisasi, keuangan serta
Tempat
ini
keterangan atau pendapat
mempunyai
1.4
data
a. Wawancara (Interview)
Access c. Hanya
pengumpulan
Pada
Dinas
yang digunakan dalam pembuatan
Perindustrian, Perdagangan Dan koperasi Kota Metro Jl.Diponegoro 70 Kota metro
sistem pendukung keputusan ini. c. Study Pustaka (Library Research) Metode ini dilakukan dengan cara
1.5
mengumpulkan data melalui sumber-
Manfaat Penelitian
a. Bagi
pengguna
aplikasi
setelah
sumber bacaan yang terkait dengan
dilakukan analisa dan implementasi
data
perangkat lunak sistem pendukung
menganalisis data yang akan disusun
keputusan,
dalam menunjang proses penelitian.
diharapkan
dapat
yang
dibutuhkan,
untuk
membantu dalam pelaksanaan sistem pemeringkatan dengan baik.
2.2
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi para pembaca
yang
akan
Metode Pengembangan Perangkat Lunak
mengadakan
Dalam penelitian ini dilakukan rekayasa
penelitian lebih lanjut terutama yang
perangkat lunak dimana prosesnya disebut
berkaitan
dengan
sistem
dengan rekayasa sistem yang menerapkan
pemeringkatan
sebagai
penentuan
System Development Life Cycle (SDLC)
koperasi sehat dan tidak sehat.
Informatics & Business Institute Darmajaya
yang diimplementasikan sebagai berikut :
92
Fitria dan Mustika
Jurnal Informatika, Vol. 11, No. 1, Juni 2011
Gambar 1. Metode Pengembangan Model Waterfall
diaplikasikan pada saat data bergerak dari 3) Desain Arsitektur
input menjadi output. 1)
DFD Level Context
Pada DFD Level Context digambarkan masing–masing
entity
sistem
dan
hubungan antar
masing-masing entity
dengan menggunakan anak panah dari suatu entity lainnya. DFD Level Context dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar .2. Desain Arsitektur 4) Desain Sistem a. Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Digram (DFD) dalam bukunya (Pressman:2002), grafis
yang
informasi
dan
yaitu sebuah teknis
menggambarkan
aliran
transformasi
yang
Informatics & Business Institute Darmajaya
Gambar .3. Konteks Diagram Sistem yang diusulkan 93
Fitria dan Mustika
Jurnal Informatika, Vol. 11, No. 1, Juni 2011
2) Proses AHP ( Analytic Hierachy
Menyusun hirarki untuk mendapatkan
Process)
koperasi yang terbaik melalui proses
a.Menyusun
Hirarki
dari
pendataan
pemeringkatan.
Gambar
hirarki untuk permasalahan tersebut
permasalahan yang dihadapi
adalah sebagai berikut :
Gambar 4. Hirarki Penentuan Koperasi Yang Berprestasi Dan Terbaik b.Penilaian Kriteria dan Alternatif
kondisi keuangan sesuai sebagi kriteria
Dalam AHP, penilaian alternatif dapat
koperasi yang berkualitas berdasar
dilakukan dengan memasukkan nilai-
administrasi,
nilai
melalui
hasil
sebelumnya. Penentuan koperasi yang
penilaian
indeks
terbaik melalui pemeringkatan dihitung
dalam urung waktu satu tahun sekali.
berdasarkan rekanan kemampuan nyata
Langkah-langkah
suatu perusahaan, untuk mengetahui
dalam proses tersebut adalah sebagai
apakah
berikut :
yang
berasal
koperasi
dari
analisi
tersebut
dapat
keuangan
dan
usaha
penyelenggaraan kinerja
yang
koperasi
dilakukan
dikatagorikan sebagai koperasi yang
1) Menentukan struktur permodalan
terbaik dan berprestasi atau tidak
dengan rumus :
Penilaian kriteria dilakukan dengan
Jumlah modal pinjaman Jumlah modal sendiri
X 100
melakukan perhitungan modal dan
Informatics & Business Institute Darmajaya
94
Fitria dan Mustika
Jurnal Informatika, Vol. 11, No. 1, Juni 2011
Tabel 1. Struktur permodalan Uraian
Tahun sebelumnya (Rp)
Tahun ini (Rp)
Modal Sendiri - Simpanan pokok 250.000 - Simpanan Wajib 20.500.000 - Dana Cadangan 80.949.433 - Hibah - Modal Penyertaan Jumlah 351.449.433 Modal Pinjaman - Anggota 36.649.000 - Koperasi lainnya dan/atau anngotanya - Bank dan lembaga keuangan lainnya 155.050.000 - Penerbitan obligasi & surat hutang lainnya - Sumber lain yang sah 2.916.665 Jumlah 194.615.665 Misal: Jumlah modal pinjaman X 100 = 183.208.487 X 100 = 133 % Jumlah modal sendiri 137.470.350
260.000 26.430.000 110.780.350 137.470.350 28.158.487 155.050.000 183.208.487
Keterangan: - Jumlah modal pinjaman = Hutang jangka panjang didapatkan dari pemerintah - Jumlah modal sendiri = Himpunan dari dalam dari anggota koperasi 2) Menentukan tingkat kondisi keuangan dengan rumus : Total aktiva lancar Total kewajiban lancar
X 100
Misal : Total aktiva lancar adalah Rp. 394.791.269 Total kewajiban lancar adalah Rp. 32.847.660 Maka : Total aktiva lancar X 100 = 394.791.269 X 100 = 1200 % Total kewajiban lancar 32.847.660 paling mungkin menjadi koperasi yang berkualitas dan berprestasi.
c.Penentuan Bobot Kriteria Dalam penentuan bobot, diperoleh hasil akhir yaitu alternatif-alternatif
2.3 Karakteristik Sistem Pendukung
kemampuan anggota koperasi untuk
Keputusan
menjadi koperasi yang berkualitas
Sistem pendukung keputusan memiliki
melalui
beberapa
evaluasi,
dimana
urutan
kriteria tertinggi adalah alternatif yang
karakterisik
dan
kapabilitas
kunci. Turban (2005) mengemukakan karakteristik dan kapabilitas kunci dari
Informatics & Business Institute Darmajaya
95
Fitria dan Mustika
sistem
Jurnal Informatika, Vol. 11, No. 1, Juni 2011
penunjang
keputusan
adalah
sebagai berikut :
grafis yang kuat, dan sebuah bahasa interaktif yang alami
1) Dukungan
untuk
pengambilan
9) Peningkatan terhadap keefektifan
keputusan, terutama pada situasi
pengambilan
semi terstruktur dan tak terstruktur
(akurasi,timeslines,kualitas)
2) Dukungan
untuk
semua
level
manajerial, dari eksekutif puncak sampai manajer lini 3) Dukungan
untuk
keputusan
daripada efesiensi (biaya) 10) Pengambilan
keputusan
mengontrol penuh semua langkah individu
dan
kelompok
proses
pengambilan
keputusan
dalam memecahkan masalah
4) Dukungan untuk semua keputusan independen dan atau sekuensial 5) Dukungan di semua fase proses keputusan:intelegensi,
desain,
pilihan, dan implementasi
dan gaya pengambilan keputusan
akhit
dapat
mengembangkan dan memodifikasi sistem keputusan sederhana 12) Menggunakan model-model dalam penganalisa
6) Dukungan pada berbagai proses
7) Kemampuan
11) Pengguna
situasi
pengambil
keputusan 13) Disediakan akses untuk berbagai
sIstem beradaptasi
sumber data, format, dan tipe mulai
dengan cepat dimana pengambil
dari Sistem Informasi Geografis
keputusan
sampai berorientasi objek
dapat
menghadapi
masalah-masalah baru dan pada saat
yang
dilakukan
sebagai
alat
dapat
standalone yang digunakan oleh
cara
seorang pengambil keputusan pada
terhadap
satu lokasi atau didistribusikan di
kondisi-kondisi perubahan yang
satu organisasi keseluruhan dan
terjadi
beberapa
menanganinya mengadaptasi
8) Pengguna
sama
14) Dapat
dengan sIstem
merasa
seperti
organisasi
sepanjang
rantai persediaan.
dirumah,user friendly, kapabilitas
Informatics & Business Institute Darmajaya
96
Fitria dan Mustika
Jurnal Informatika, Vol. 11, No. 1, Juni 2011
Gambar 5. Karakteristik dan Kapabilitas SPK 2.4. Kelebihan dan Kelemahan Sistem
c. Menghitungkan
daya
tahan
Pendukung Keputusan
ketahanan
output
Layaknya sebuah metode analisis, AHP pun
pengambilan keputusan
atau
sensitivitas
memiliki kelebihan dan kelemahan dalam sistem analisisnya.(Thomas L.Saaty,2005)
Selain itu AHP mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah yang multi-
1) Kelebihan
Sistem
Pendukung
Keputusan
objektif
dan
multi-kriteria
yang
berdasarkan pada perbandingan preferensi
AHP mempunyai beberapa kelebihan jika
dari setiap elemen dalam hierarki.Jadi,
dibandingkan
model
dengan
metode
yang
lainnya, diantaranya yaitu:
ini
mrupakan
pengambilan
a. Struktur yang berhierarki, sebagai
suatu
keputusan
model yang
komprehensif.(KNSI,2009)
konsekuensi dari kriteria yang dipiih sampai pada subkriteria-subkriteria yang paling dalam
batas
ukuran
konsistensi
berbagai kriteria dari alternatif yang dipilih
oleh
Sistem
Pendukung
Keputusan
b. Memperhitungkan validitas sampai dengan
2) Kelemahan
para
pengambil
keputusan. Informatics & Business Institute Darmajaya
Sedangkan kelemahan metode AHP adalah sebagai berikut: a. Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga 97
Fitria dan Mustika
Jurnal Informatika, Vol. 11, No. 1, Juni 2011
dalam hal ini melibatkan subyektifitas
Apapun di luar batas dari sistem yang
sang ahli selain itu juga model
mempengaruhi operasi sistem.
menjadi tidak berarti jika ahli tersebut
d. Penghubung(Interface)
memberikan penilaian yang keliru. b. Metode AHP
ini hanya
Merupakan suatu media penghubung antar satu subsistem dengan subsistem
metode
lainnya.
matematis tanpa ada pengujian secara statistik sehingga tidak ada batas
e. Masukan(Input) Merupakan energi yang masuk pada
kepercayaan dari kebenaran model
sistem, masukan tersebut dapat berupa
yang terbentuk
masukan
perawatan(Maintenance
input) dan masukan sinyal (Signal 2.5 Sistem Pemeringkatan 1)
Input)
Sistem
f. Keluaran Sistem (Output) dari
Hasil dari energi yang diolah dan
elemen-elemen yang berinteraksi untuk
diklasifikasikan menjadi keluaran yang
mencapai suatu tujuan tertentu, terdapat
berguna.
dua
merupakan masukan untuk subsistem
Suatu
sistem
kelompok
mendefinisikan
adalah
kumpulan
pendekatan sistem,
di
dalam
yaitu
yang
menekankan pada prosedurnya danyang
Pengolahan sistem dapat merupakan suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
sifat, yaitu sebagai berikut. (Jogiyanto,
h. Tujuan
(Goal)
atau
Sasaran(Objectivies) Sistem
a. Komponen Sistem (Component)
Suatu
Suatu sistem terdiri dari sejumlah yang
dapat
g. Pengolah(Process)
Sistem mempunyai karakteristik atau sifat-
1999:1).
juga
Yang lain.
menekan pada komponen atau elemennya.
komponen/elemen
Keluaran
sistem
mempunyai
maksud
tertentu yaitu mencapai suatu tujuan.
saling
Suatu sistem dapat dikatakan berhasil
berinteraksi
jika mengenai sasaran atau tujuan yang
b. Batas Sistem(Boundary)
diharapkan. ( Jogiyanto, 1999:4).
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan lain. c. Lingkungan
Luar
Sistem(Environment) Informatics & Business Institute Darmajaya
2)
Pemeringkatan
Tahap yang dilakukan dalam sistem pemeringkatan yaitu : 98
Fitria dan Mustika
Jurnal Informatika, Vol. 11, No. 1, Juni 2011
1. Perencanaan (Planning) Dalam tahapan ini garis-garis besar
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
rencana sistem peringkatan mencakup: survey, studi kelayakan (Feasibility
Algoritma AHP dan cara menjalankan
Studies), pemilihan design, program
program Sistem Pendukung Keputusan
yang digunakan
Pemeringkatan
2. Pelaksanaan (Construction) Pada tahan
ini
Koperasi
Pada
Dinas
Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
merupakan tahap
Kota
Metro
yang
dirancang
untuk
pelaksanaan pertimbangan konstruksi
memudahkan dan memperlancar pekerjaan
fisik yang telah di rancang. Pada tahap
dalam pengolahan data sistem Pendukung
ini setelah kontrak di tanda tangani,
Keputusan Pelaksana Paket Pekerjaan.
SPK di keluarkan maka pekerjaan
Adapun
pelaksanaan dilakukan.
Login,Menu Utama (yang terdiri dari
3. Pengawasan
dan
Pengendalian
(Controlling) Pengendalian pemeringkatan
program
tersebut
meliputi:
Logout, Data Master, Menu Transaksi, Laporan dan Keluar)
pelaksanaan
sistem
untuk memastikan
3.1 Menu Input Data
sistem yang telah ditetapkan sudah
Pada menu input data terdapat submenu
sesuai dengan yang direncanakan
yaitu data variabel, data indikator, dan data
4. Evaluasi Satu
tahapan
koperasi. Submenu ini digunakan untuk yang
menanyakan
mengakses form input menu master,.
tindakan proyek berjalan pada yang
Selengkapnya dtunjukkan pada gambar
benar. Evaluasi terhadap
dibawah ini.
Gambar 6. Menu Input Data Informatics & Business Institute Darmajaya
99
Fitria dan Mustika
Jurnal Informatika, Vol. 11, No. 1, Juni 2011
meng-Input data variabel
3.2 Sub Menu Input Data Variabel Membuka
data
meliputi input kode variable dan nama
dimulai dengan memilih menu
variable sebagai masing-masing variabel
input data kemudian data input data paket
evaluasi data pemeringkatan, inputab data
variabel pada menu input data. Sub menu
variabel dapat dilihat pada gambar berikut:
variabel
form submenu
input
yang ada.
Entry data paket lelang digunakan untuk
Gambar 7. Menu Entry Data Variabel 3.3 Sub Menu Input Data Indikator Membuka
form submenu
input
data
Indikator dimulai dengan memilih menu input data kemudian data indikator pada menu input data. sub menu entry data indikator digunakan untuk meng-Input data
indikator
yang
ada.
Untuk
menginputkan data indikator, dilakukan dengan cara mengetikkan nomor indikator dan
memilih
diinginkan,lalu
kode
variabel
mengisikan
yang
indikator
sesuai urutan varibel dan mengisikan
Gambar 8. Menu Entry Data Indikator
choise A sampai dengan E beserta bobot yang telah ditentukan, penginputan data indikator
dapat
dilihat
pada
gambar
3.4 Sub Menu Input Data Koperasi
berikut: Informatics & Business Institute Darmajaya
100
Fitria dan Mustika
Membuka
Jurnal Informatika, Vol. 11, No. 1, Juni 2011
form submenu
input
data
data pemeringkatan yang akan dimasukan
koperasi dimulai dengan memilih menu
data hasil evaluasi dari masing variabel
input data kemudian data koperasi pada
dan indikator sesuai evaluasi berjalan.
menu input data. sub menu entry data koperasi digunakan untuk meng-Input data koperasiyang ada. Untuk menginputkan
3.5.1 Sub Menu Input Data Pemeringkatan
data koperasi, dilakukan dengan cara
Membuka form Input data pemeringkatan
mengetikkan
nama
dimulai dengan memilih menu input data
koperasi, badan hukum dan alamat sesuai
kemudian data pemeringkatan pada menu
dengan data yang ada, jenis koperasi
transaksi.
sesuai dengan bidang, jumlah pengurus,
pemeringkatan digunakan untuk meng-
lapangan usaha inti, dan prestasi sesuai
Input
dengan prestasi yang telah didapat oleh
evaluasi,
koperasi tersebut dan inputan data koperasi
mengetikkan nomor pemeringkatan dan
dapat dilihat dibawah ini
jenis koperasi yang datanya akan di
kode
koperasi,
data
sub
menu
entry
pemeringkatan dilakukan
data
hasil
dengan
dari cara
inputkan di inputan data pemeringkatan dapat di lihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 10. Input Data Pemeringkatan Gambar 9. Menu Entry Data Koperasi 3.5 Menu Transaksi
3.6 Menu Laporan
Pada menu input transaksi terdapat menu
Pada menu laporan terdapat submenu yaitu
yaitu data pemeringkatan. Menu ini
laporan data pemeringkatan ssuai dengana
digunakan untuk mengakses form input
masing-masing
Informatics & Business Institute Darmajaya
koperasi
dan
laporan 101
Fitria dan Mustika
hanya
berupa
Jurnal Informatika, Vol. 11, No. 1, Juni 2011
grafik.
Selengkapnya
ditunjukkan pada gambar berikut ini.
3.6.2
Sub Menu Laporan Variabel Beserta Indikator
Membuka
submenu
pemeringkatan
dapat
laporan
terlihat
laporan
variable beserta indicator gambar laporan dapat terlihat dibawah ini.
Gambar 11. Menu Laporan
3.6.1
Sub Menu Laporan Peserta Lelang
Membuka submenu laporan peserta lelang dimulai dengan memilih menu laporan kemudian laporan peserta lelang pada menu utama, setelah itu akan muncul
Gambar 13. Cetak Laporan Variabel Beserta Indikator
laporan peserta lelang seperti ditunjukkan pada gambar 4.16 dibawah ini.
4. KESIMPULAN Berdasarkan Pendukung Koperasi
Pembahasan Keputusan
Pada
Dinas
Sistem
Pemeringkatan Perindustrian,
Perdagangan Dan Koperasi Kota Metro, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Sistem pendukung keputusan tentang Pemeringkatan Koperasi Pada Dinas Perindustrian, Gambar 12. Hasil Cetak Laporan Pemeringkatan
Perdagangan
Dan
Koperasi Kota Metro telah dapat membantu
proses
pendataan
pemeringktan koperasi yang dilakukan. Informatics & Business Institute Darmajaya
102
Fitria dan Mustika
2. Setiap
unsur
diberikan
Jurnal Informatika, Vol. 11, No. 1, Juni 2011
kegiatan
persentase
penilaian
Jogiyanto, 1999,” Analisis Dan Desain
penilaiannya,
Sistem Informatika”, Andi Offset,
nilai persentase tersebut digunakan untuk
membentuk
point-point
Yogyakarta Marimin, ”Teknik dan Aplikasi Pengambilan
penilaian yang akan diakumulasikan
Keputusan
Kriteria
dalam hasil akhir yang digunakan
Grasindo, Jakarta. 2004
Majemuk”,
sebagai acuan penilaian berdasarkan rangking
terbesar.
Namun
nilai
tertinggi tidak mutlak akan menjadi koperasi
yang
berkualitas
karena
keputusan utama ada pada pimpinan.
DAFTAR PUSTAKA Turban,”Sistem pendukung keputusan”, Gramedia,Jakarta,2005
Kementrian Negara Koperasi Dan Usaha Kecil
Menengah
RI,
“Sistem
Keragaan Koperasi”, Jakarta, 2001
Abdul Kadir, 2001,” Pemgraman Delphi 7.0”, Andi Offset, Yogyakarta
Pressman Roger S,”Rekayasa perangkat Lunak:,Mc.Graw,Newyork,2006
Balai Pustaka, 1999, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta,1999
Thomas
L
Saaty,”Metode
Analisis
system”NewYork,2005
Informatics & Business Institute Darmajaya
103