Zona Keuangan, ISSN 2087 – 7277
Volume 9 No. 2, 2016 : 40 - 47
PENGARUH RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN BUILDING CONSTRUCTION YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA
Farah Fauzia Nona Jane Onoyi Fakultas Ekonomi Universitas Batam Jl. Abulyatama No.5 Batam 29400 E-mail:
[email protected] ABSTRACT The purpose of this study was to determine the effect of solvency ratios and profitability ratios to changes in earnings in real estate and building construction are listed on the Indonesian stock exchange either simultaneously or partially. The population in this study as many as 45 companies. Company is included in the listed in the Indonesia Stock Exchange. The samples in this study were 14 companies that met the study criteria 2008-2012. Engineering samples was done by purposive sampling. Data were analyzed using multiple linear regression analysis. These results indicate that all independent variables simultaneously berpenagruh significantly to changes in earnings. The coefficient of determination of 20.9% and the remaining 79.1% described in other studies. Keywords: Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Earnings Changes PENDAHULUAN Pasar modal mempunyai peranan sangat penting dalam perekonomian suatu Negara, Hal ini dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus fungsi keuangan (Husnan, 2004). Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal berfungsi sebagai salah satu sistem mobilitas dana jangka panjang yang efisien bagi pemerintah. Melalui pasar modal pemerintah dapat mengalokasikan dana dan masyarakat ke sektor-sektor investasi yang produktif. Dari sudut pandang keuangan, pasar modal berfungsi sebagai salah satu media yang efisien untuk mengalokasikan dana dari pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana adalah pemodal dan pihak yang membutuhkan dana adalah perusahaan. Salah satu parameter perusahaan yang paling sering dilakukan untuk mengukur peningkatan atau penurunan kinerja pada perusahaan adalah laba. Laba merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung di dalam laporan keuangan dan yang sangat penting bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan, karena melalui laba dapat dinilai tingkat kinerja manajemen, tingkat kemampuan menghasilkan laba dalam jangka waktu panjang, serta tingkat risiko investasi dalam perusahaan tersebut. Oleh karena itu, manajemen mempunyai kecenderungan untuk melakukan tindakan yang dapat membuat laporan keuangan menjadi baik. Laba meningkat dari periode sebelumnya mengindikasikan bahwa kinerja perusahaan adalah bagus dan hal ini dapat mempengaruhi peningkatan harga saham perusahaan.
40
Zona Keuangan, ISSN 2087 – 7277
Volume 9 No. 2, 2016 : 40 - 47
Dengan pentingnya prediksi atas return saham dimasa yang akan datang, maka perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan laba perusahaan yang bersangkutan dimasa yang akan datang. Salah satu teknik yang dapat digunakan dengan melakukan analisis rasio keuangan. Adapun rasio keuangan yang dimaksud diantaranya adalah : (1) rasio likuiditas; (2) rasio aktivitas: (3) rasio profitabilitas; (4) rasio solvabilitas; (5) rasio pasar. Rasio keuangan akan membantu manajemen perusahaan untuk mengindektifikasi perubahan-perubahan dalam kondisi keuangan operasi dimasa lalu dan membantu menggambarkan kondisi keuangan operasi dimasa lalu dan membantu menggambarkan kondisi keuangan keuangan dimasa yang akan datang. Fenomena yang berkembang saat ini menggambarkan bahwa sektor real estate dan building construction merupakan sektor bisnis yang cukup berkembang. Hal tersebut terbukti dengan adanya krisis yang terjadi di belahan Eropa dan Amerika yang tidak berimbas pada perkembangan bisnis property di Indonesia. Krisis Ekonomi dan Amerika memang berimbas pada sektor global secara umum, namum, dari segi bisnis real estate dan building construction, Indonesia dan beberapa Negara Asia lainnya seperti china, India, dan Singapura tidak terlalu terkena imbas (Sumarno, 2011). Hal tersebut disebabkan karena negara-negara tersebut memiliki prospek dan ekpektasi pasar tersendiri di Asia. Tingginya demand atau permintaan atas ketersediaan bangunan masih jauh lebih banyak dibanding supply atau penawaran yang disediakan oleh developer. Bisnis real estate dan building construction ini memberikan peluang dan kesempatan yang cukup terbuka untuk berkembang. Beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain: pengadaan rumah selalu kurang dibanding kebutuhan rumah masyarakat, tingkat suku bunga KPR relative rendah dan cenderung tidak stabil. Pesatnya perkembangan infrastruktur serta semakin mudahnya para pengusaha menembus sekat dan dinding usaha semakin kompetitif. Sehubungan dengan hal tersebut, maka setiap perusahaan dituntut untuk dapat mempertaruhkan kelangsungan usahannya dan melakukan startegi yang tepat agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Strategi-strategi yang tepat tersebut dapat memicu kinerja manajemen menjadi semakin baik Tahun 2008-2012 bisnis property mencapai puncaknya dan menuju titik balik sehingga developer sudah mengantisipasi kemungkinan risko yang muncul pada periode yang akan datang. Hal ini dukung oleh pertumbuhan property pada tahun sebelumnya yang mengalami penurunan yang seharusnya mengalami perkembangan yang lebih baik dari pada tahun sebelumnya. Kondisi ekonomi makro yang semakin membaik, seharusnya membuat kinerja keuangan sektor real estate dan building construction semakin membaik. Karena dengan turunnya tingkat bunga dan inflasi serta naiknya pendapatan bruto dapat menaikkan daya beli masyarakat, sehingga menaikkan jumlah transaksi atas yang ditawarkan terhadap peningkatan volume penjualan property di tanah air. LANDASAN TEORI Perubahan Laba Perubahan laba adalah pergerakan laba perusahaan yang dihitung dengan cara mengurangkan laba periode sekarang dengan laba periode sebelumnya kemudian dibagi dengan laba pada periode sebelumnya (Warsidi dan Pramuka dalam Fitrah Batara Agung (2011))
41
Zona Keuangan, ISSN 2087 – 7277
Volume 9 No. 2, 2016 : 40 - 47
Salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan laba faktor fundamental perusahaan. Untuk itu dapat diukur menggunakan analisa rasio keuangan yang dapat mengambarkan kemampuan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya secara efisien dan efektif dalam menghasilkan keuntugan yang semaksimal mungkin. Debt to Equity Ratio
Debt to equity ratio adalah rasio yang membandingkan utang perusahaan dengan total ekuitas. DER merupakan financial leverage yang dipertimbangkan sebagai variabel keuangan karena secara teoritis menunjukkan resiko suatu perusahaan sehingga berdampak pada ketidakpastian harga saham. DER yang tinggi mempunyai dampak yang buruk terhadap kinerja perusahaan karena tingkat utang yang semakin tinggi berarti beban bunga akan semakin besar yang berarti mengurangi keuntungan. Sebaliknya, tingkat DER yang rendah menunjukkan kinerja yang semakin baik, karena menyebabkan tingkat pengembalian yang semakin tinggi. Sehingga investor cenderung memilih saham dengan DER yang rendah. Maka perusahaan harus berusaha agar DER bernilai rendah atau berada dibawah standar industri yaitu 90% (Kasmir, 2008:164). Return On Equity Return on equity merupakan rasio yang membandingkan laba bersih dengan total ekuitas. ROE digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini juga menunjukkan sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang dapat diperoleh oleh pemegang saham. Semakin tinggi ROE menunjukkan semakin efisien perusahaan menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba bagi pemegang saham. menurut Kasmir (2008:208) standar industri untuk ROE adalah sebesar 40%.
42
Zona Keuangan, ISSN 2087 – 7277
METODE PENELITIAN Definisi Operasional Variabel No Variabel Definisi 1.
2.
3.
Perubahan Laba (Y)
DER (X1)
Volume 9 No. 2, 2016 : 40 - 47
Cara Pengukuran
Skala
PerubahanLaba merupakan pergerakan laba perusahaan yang dihitung dengan cara mengurangkan laba periode sekarang dengan laba periode sebelumnya kemudian dibagi dengan laba pada periode sebelumnya Debt to equity ratio adalah rasio yang mengukur tingkat penggunaan hutang terhadap total shareholder’s equity yang dimiliki perusahaan.
Rasio
DER =
Total Debt Equity
Rasio
ROE (X2)
Return on equity adalah rasio yang mengkaji ROA = Earning After Interest Tax sejauh mana suatu Total Equity perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas ekuitas. Sumber: Persepsi Peneliti, 2014 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan emiten sektor real estate dan building construction yang listing di Bursa Efek Indonesia hingga tahun 2012 yang berjumlah 45 (empat puluh lima perusahaan). Sampel adalah sebagaian dari populasi yang ingin diteliti, yang cirri-ciri dan keberadaannya diharapkan mampu mewakili atau menggambarkan cirri-ciri dan keberadaan populasi yang sebenarnya. Suatu sample yang baik akan dapat memberikan gambaran yang tentang populasi. Adapun pertimbangan yang ditentukan oleh peneliti adalah sebagai berikut : 1. Emiten yang terdaftar dan menyajikan laporan keuangan serta dipublikasi pada Bursa Efek Indonesia periode 2008 – 2012. 2. Dari hasil publikasi laporan keuangan perusahaan dari tahun 2008-2012 yang menghasilkan laba setelah pajak (earning after tax) tidak dalam angka negative.
43
Rasio
Zona Keuangan, ISSN 2087 – 7277
Volume 9 No. 2, 2016 : 40 - 47
3. Perusahaan memiliki data yang lengkap dan sesuai dengan variable yang akan diteliti. Teknik Analisis Data Terdapat beberapa teknik untuk menganalisis data, yaitu : 1. Analisis deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan varibael yang lain.Untuk menguji hipotesis dalam penelitian. 2. Pengujian asumsi klasik dengan bantuan Software SPSS versi 17. Untuk menghasilkan suatu model yang baik, analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis, Pengujian asumsi klasik tersebut meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. 3. Teknik analisa regresi linier berganda untuk memperoleh gambarab yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel-variabel satu dengan variabel lainnya. Untuk menguji pengaruh variabel-variabel independen Debt to equity ratio dan Debt to equity ratio terhadap perubahan laba 4. Uji Hipotesis yang terdiri dari Uji koefisien (R²), Uji F dan uji t. Uji koefisien (R²) digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh yang diberikan variabel independen kepada variabel dependen. Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan laba , sedangkan uji t untuk mengetahui apakah secara parsial variabel Debt to equity ratio dan Return on equity memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan laba. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Perubahan Laba Hasil penelitian yang diperoleh mengenai pengaruh Debt To Equity Ratio terhadap perubahan laba diperoleh bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap Perubahan Laba pada perusahaan real estate dan building construction yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 - 2012. Hal ini memberikan makna bahwa perusahaan Real Estate dan Building Construction pada periode 2008 - 2012 mempunyai struktur modal perusahaan yang lebih didominasi hutang dibandingkan modal. Dikarenakan pada periode 2007 perusahaan mengalami krisis moneter yang membawa dampak paling buruk dan perusahaan semakin sulit memperoleh tambahan modal atau modal baru untuk menjalankan aktivitas bisnisnya. Perusahaan yang bersumber dananya dari pinjaman mengalami penurunan kinerja, karena dominasi atas hutang tentunya memberikan dampak terhadap kelangsungan hidup perusahaan, terutama dalam meningkatkan laba yang diperoleh. Ini mengindikasikan bahwa peningkatan hutang perusahaan yang digunakan untuk modal kerja atau aktivitas operasional perusahaan tidak mampu menghasilkan keuntungan yang optimal, sehingga perubahan Debt to Equity Ratio memiliki pengaruh yang tidak signifikan untuk dapat meningkatkan kinerja atau laba perusahaan. Pengaruh Return On Equity terhadap Perubahan Laba Hasil penelitian menemukan bahwa ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan laba. Hal ini berarti perusahaan Rela Estate dan Building Construction pada tahun 2012 mencapai puncaknya dan menuju titik yang mengalami perkembangan yang lebih baik. Semakin besar efektifitas
44
Zona Keuangan, ISSN 2087 – 7277
Volume 9 No. 2, 2016 : 40 - 47
perusahaan dalam menghasilkan laba bersih atas pengelolaan modal sendiri maka perubahan laba akan semakin meningkat. Rasio Return On Equity dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas dari perspektif pemegang saham biasa. Imbalan bagi para pemegang saham biasa adalah laba bersih perusahaan. Karena dengan turunya tingkat bunga dan inflasi serta naiknya pendapatan bruto dapat menaikan daya beli masyarakat, sehingga menaikkan jumlah transaksi atas yang ditawarkan terhadap peningkatan volume penjulan. Rasio ini menunjukkan seberapa banyak rupiah yang diperoleh dari laba bersih untuk setiap rupiah yang dinvestasikan oleh pemegang saham (pemilik perusahaan). Rasio ini dapat dihitung dengan membagi laba bersih dengan modal pemegang saham. Kemampuan perusahaan dalam menentukan jenis investasi yang tepat juga dapat berpengaruh terhadap besarnya laba yang diperoleh. Pengaruh Debt to Equity Ratio dan Return On Equity terhadap perubahan Laba Berdasarkan hasil pengujian SPSS diketahui bahwa F hitung sebesar 10.129 dengan derajat signifikan 0,00 berati profitabilitas < 0,05. Hal ini menunjukan bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh positif terhadap variabel dependen sehingga hipotesis yang diajukan yaitu H0 ditolak. Artinya setiap perubahan yang terjadi pada variabel independen yaitu Debt to asset ratio dan Return On Asset secara simultan berpengaruh terhadap variabel perubahan laba. Hal ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Fadli, Kamaliah dan Rofika (2012) yang menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara Return On Asset terhadap perubahan laba akan tetapi mendukung hasil penelitian mereka yang menyatakan bahwa debt to asset ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Rasio Debt to Equity Ratio dan Return on Equity secara simultan berpengaruh terhadap perubahan laba pada perusahaan real estate dan building construction yang listing di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan besarnya kedua variabel independen tersebut terhadap perubahan laba adalah sebesar 23,2% dan sisanya sebesar 76,8% perubahan laba dijelaskan oleh variabel lainnya. 2. Rasio Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba pada perusahaan real estate dan building construction yang listing di Bursa Efek Indonesia. Hal ini berarti besar kecilnya DER tidak akan mempengaruhi laba yang diperoleh perusahaan akan meningkat atau sebaliknya. 3. Rasio Return on Equity berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan laba pada perusahaan real estate dan building construction yang listing di Bursa Efek Indonesia. Hal ini berarti semakin besar efektifitas perusahaan dalam menghasilkan laba bersih atas pengelolaan ekuitas semakin besar perubahan laba perusahaan tersebut. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dalam hal ini penulis dapat menyarankan hal-hal sebagai berikut : 1. Jika perusahaan perdagangan ingin memiliki perubahan laba yang meningkat untuk menunjang kinerja perusahaan, disarankan perusahaan dapat memanfaatkan aktiva dan modal sendiri agar dapat dikelola lebih efektif
45
Zona Keuangan, ISSN 2087 – 7277
Volume 9 No. 2, 2016 : 40 - 47
dalam menghasilkan laba perusahaan, karena apabila perusahaan mampu mengefektifkan seluruh kemampuan modal dan aktiva untuk menghasilkan laba maka akan dipastikan laba perusahaan kedepan akan meningkat. 2. Bagi investor sebaiknya dalam melakukan keputusan untuk membeli atau menjual saham yang berkaitan dengan peningkatan laba yang diperoleh lebih memperhatikan pada rasio profitabilitas yaitu ROE. 3. Untuk peneliti selanjutnya hendaknya menambah sampel penelitian yang lebih luas, tidak hanya terbatas pada perusahaan real estate dan building construction saja dan memperpanjang periode penelitian, agar hasil kesimpulan ini dapat menjelaskan populasi secara general. Begitu juga dengan pemilihan variabel dan pengukurannya hendaknya dikaji lebih mendalam untuk mendapatkan variabel yang paling tepat dalam memprediksikan besarnya perubahan laba. DAFTAR PUSTAKA Agung, Batara, H. Zirman, & Rofika, 2011. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba (Studi pada perusahaan Industri dan Chemical yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2010). Brigham,F. Dan Joel F.Houston, (2006). Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Buku Satu, Edisi Kesepuluh, Alih Bahasa Ali Akbar Yulianto, Salemba Empat, Jakarta. Fadli, Muhammad, Kamaliah & Rofika, 2012. Pengaruh Ratio Keuangan Terhadap Perubahan Laba (Studi Empiris pada perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011). Fahmi, Irham, 2011. Analisis Kinerja Keuangan, penerbit Alfabeta, Bandung. Ghozali,2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 18, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Gunawan Ade, Sri Fitri Wahyuni, 2013, Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perdagangan Di Indonesia, Jurnal Manajemen & Bisnis Vol 13 No. 01 April 2013 ISSN 1693-7619 Harahap,Syahfri, 2011. Analisis Kritis atau Laporan Keuangan, penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta Hartini,2012. Pengaruh Financial Ratio Terhadap Pertumbuhan Laba Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Pemoderasi, Management Analiysis Journal 1. Hery, 2013. Akuntansi Dasar 1 dan 2, penerbit PT. Grasindo, Jakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.2, Arus Kas, Revisi 2009. Nurmalasari, Tika, 2012. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Primayuta, Ceky dan Syamsudin, 2009. Rasio Keuangan dan Prediksi Perubahan Laba Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Manajemen dan Bisnis Volume 13 Nomor 1, Hal. 61-69. Sartono, Agus R (2004). Manajemen Keuangan. Edisi Tiga.Yogyakarta: BPF
46
Zona Keuangan, ISSN 2087 – 7277
Volume 9 No. 2, 2016 : 40 - 47
Suhardito Bambang, Sonny Johannes Angwijaya Irot, Laurentia Dwi Wahyuni, 2004. “Analisis Kegunaan Rasio-Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan laba Emiten Dan Industri Perbankan Di PT. Bursa Efek Surabaya,” Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.2, No.3, Maret, 2004
47