FAKTORISASI GRAF BARU YANG DIHASILKAN DARI PEMETAAN TITIK GRAF SIKEL PADA BILANGAN BULAT POSITIF Nova Nevisa Auliatul Faizah1, H. Wahyu H. Irawan2 Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 2Dosen Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang E-mail:
[email protected],
[email protected]
1Mahasiswa
ABSTRAK Faktor merupakan subgraf merentang dari suatu graf. Subgraf merentang terdiri dari himpunan pasangan titik yang tidak saling terhubung dan selalu berbentuk graf beraturan satu, ini dapat disebut sebagai graf yang memiliki 1-faktor. Ketika himpunan titik dari graf sikel ๐ถ๐ dipetakan pada bilangan bulat positif yang dibatasi oleh derajatnya maka akan menghasilkan graf baru ๐ถ๐ โ yang memiliki 1-faktor dengan ciri-ciri fungsi tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ciri-ciri fungsi yang menghasilkan graf baru ๐ถ๐โ yang dihasilkan dari graf ๐ถ๐ akan memiliki 1-faktor. Adapun Langkah-langkah untuk memperoleh hasil dari penelitian ini adalah: (1) menggambar graf sikel ๐ถ๐ , (2) menentukan kemungkinan-kemungkinan dari fungsi ๐(๐ถ๐ ) โ {1,2}, (3) menentukan ๐ท(๐ฅ), (4) menentukan ๐ (๐ฅ) dan ๐(๐ฅ), (5) Menentukan graf baru ๐ถ๐โ = (๐ โ , ๐ธ โ ), (6) Faktorisasi graf baru ๐ถ๐โ dengan menunjukkan himpunan pasangannya. Hasil dari penelitian ini adalah ciri-ciri fungsi yang menghasilkan graf baru ๐ถ๐โ yang memiliki 1faktor dengan membedakan untuk banyak titik ganjil dan banyak titik genap sebagaimana berikut: 1. Fungsi dengan banyak ๐ atau satu titik dipetakan ke 2 untuk ๐ ganjil 2. Fungsi dengan banyak ๐ titik dipetakan ke 2 atau 1 untuk ๐ genap Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini untuk graf lainnya. Kata Kunci: Faktorisasi, 1-faktor, f-faktor, Graf Sikel (๐ถ๐ ) ABSTRACT Factor is a spanning subgraph of a graph. Spanning subgraph consist of a set of couples of vertices that disconnected each other and always organized as regular graph one, called as a graph that has 1factor. When a set of points of Cycle Graph (๐ถ๐ ) mapped on a positive integerbordered by its degree, it will produce a new graph of ๐ถ๐ โ that has 1-factor with the particular functionโs characteristics. The aim of this study is to determine the functionโs characteristics that produc a new graph of ๐ถ๐ โ obtained from ๐ถ๐ of having 1-factor. Therefore, the steps to provide the result of the research are: (1) drawing the Cycle Graph ๐ถ๐ , (2) Determining the possibility function of ๐(๐ถ๐ ) โ {1, 2}, (3) Determining ๐ท(๐ฅ), (4) Determining ๐ (๐ฅ) dan ๐(๐ฅ), (5) Determining a new graph ๐ถ๐โ = (๐ โ , ๐ธ โ ), (6) Factorizing the new graph ๐ถ๐โ with showing a set matching. The results of this research are the functionโs characteristics that producing a new graph of ๐ถ๐ โ of having 1-factor with differentiate for many odd points and even points as follow: 1. A function of ๐ or one vertex has mapped to 2 for ๐ odd 2. A function of ๐ vertices is mapped to 2 or 1 for ๐ even. For the further research is expected to another graph. Keyword: Factoritation, 1-factor, f-factor, Graph Cycle (๐ถ๐ ) PENDAHULUAN Teori graf merupakan salah satu cabang ilmu Matematika yang sebenarnya sudah ada sejak dua ratus tahun yang lalu. Graf digunakan untuk mempresentasikan objek-objek diskrit dan
hubungan antara objek-objek tersebut. Representasi visual dari graf adalah dengan menyatakan objek sebagai noktah, bulatan, atau titik, sedangkan hubungan antara objek dinyatakan dengan garis (Munir, 2012). Secara sistematis, menurut (Chartrand & Lesniak, 1986)
Nova Nevisa A.F graf didefinisikan sebagai himpunan titik ๐(๐บ) yang tak kosong dan himpunan sisi ๐ธ(๐บ) yang mungkin kosong yang mana keduanya saling berhubungan. Dalam perkembangannya, jurnal pertama yang ditulis tentang teori graf muncul pada tahun 1736 oleh matematikawan terkenal dari Swiss bernama Euler (Budayasa, 2007). Perkembangan teori ini tidak hanya secara teoritis, tetapi juga secara aplikatif. Dalam perkembangan teoritis, konsep-konsep yang ada dapat dibuktikan secara deduksi dan induksi. Sedangkan perkembangan secara aplikatif merupakan terapan dari hasil teoritis sebagai penyelesaian dari suatu masalah nyata. Salah satu topik yang menarik adalah membahas tentang faktorisasi. Menurut (Chartrand & Lesniak, 1986), faktor adalah subgraf merentang dari suatu graf dan faktorisasi adalah penjumlahan sisi-sisi yang disjoint dari faktor-faktor suatu graf. Selanjutnya r-reguler faktor dapat dinyatakan sebagai r-faktor. Karena faktorisasi dari suatu graf akan selalu menghasilkan faktor-faktor graf yang beraturan satu, maka graf tersebut dapat dinyatakan memiliki 1-faktor. Sedangkan pasangan sempurna adalah himpunan pasangan titik yang membentuk sisi pada suatu graf yang tidak saling terhubung langsung. Melihat definisi pasangan sempurna ini dapat mewakili definisi dari faktor maka dapat dinyatakan bahwa suatu graf yang mengandung pasangan sempurna akan memiliki 1-faktor. Sejauh ini masalah yang sudah dikaji tentang faktorisasi adalah faktorisasi graf komplit oleh Vera Mandailina tahun 2009 dan faktorisasi graf beraturan-r dengan order genap oleh Asna Bariroh tahun 2010, kedua masalah ini hanya membahas tentang faktorisasi pada graf yang hanya menghasilkan berapa banyak faktor pada suatu graf. Jika permasalahan faktorisasi ini dikaitkan dengan sebuah pemetaan dari himpunan titik suatu graf pada bilangan bulat positif yang dibatasi oleh derajatnya maka akan berakibat terbentuknya graf baru yang mana graf baru tersebut tidak selalu memiliki 1-faktor. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengembangkannya lebih lanjut. METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan permasalahan tentang faktorisasi, sehingga metode penelitian ini merupakan metode kepustakaan, pendekatan yang digunakan ialah pendekatan kualitatif yang pada umumnya tidak terjun ke lapangan dalam pencarian dan pengumpulan sumber datanya. Sedangkan pola pembahasannya dari induktif ke deduktif, hal ini berarti pembahasannya dimulai dari hal-hal khusus menuju pada hal-hal umum
139
(generalisasi). Secara garis besar langkah penelitian ini sebagai berikut: 1) Menggambar graf sikel (๐ถ๐ ) dengan ๐ bilangan ganjil. 2) Menentukan fungsi ๐: ๐(๐ถ๐ ) โ ๐ + dengan ketentuan ๐(๐ฅ) โค ๐(๐ฅ) โ๐ฅ โ ๐(๐ถ๐ ), karena derajat pada graf sikel (๐ถ๐ ) selalu dua maka himpunan ๐ + = {1,2} sehingga fungsinya dapat ditulis ๐: ๐(๐ถ๐ ) โ {1,2}. Kemudian menuliskan semua kemungkinan pemetaan yang terjadi. 3) Menentukan ๐ท(๐ฅ) = {๐ฅ๐ผ |๐ผ โ ๐ธ(๐ถ๐ ), ๐ผ adalah sisi yang terkait langsung dengan ๐ฅ; โ๐ฅ โ ๐(๐ถ๐ )}. 4) Menentukan ๐ (๐ฅ) = ๐(๐ฅ) โ ๐(๐ฅ) โ๐ฅ โ ๐(๐ถ๐ ) yang didefinisikan sebagai bilangan yang dihasilkan dari selisih antara derajat titik di graf sikel (๐ถ๐ ) dan bilangan bulat positif dari fungsi ๐: ๐(๐ถ๐ ) โ ๐ + , kemudian menentukan ๐(๐ฅ) = {๐ฅ(๐)|1 โค ๐ โค ๐ (๐ฅ)} yang berupa himpunan titik dari ๐ (๐ฅ). 5) Menentukan graf baru ๐ถ๐ โ = (๐ โ , ๐ธ โ ), yang masing-masing dari ๐ โ dan ๐ธ โ didefinisikan sebagai berikut: a. ๐ โ = ๐ โ1 โ๐ โ 2 ; ๐ โ1 = โ๐ฅโ๐ (๐ถ๐ ) ๐ท(๐ฅ) ; ๐ โ 2 = โ๐ฅโ๐ (๐ถ๐ ) ๐(๐ฅ) b. ๐ธ โ = ๐ธ โ1 โ๐ธ โ 2 ; ๐ธ โ1 = {๐ฅ๐ผ ๐ฆ๐ผ |๐ผ = ๐ฅ๐ฆ โ ๐ธ(๐ถ๐ ) ; ๐ธ โ 2 = {๐ข๐ฃ|๐ข โ ๐ท(๐ฅ) ๐๐๐ ๐ฃ โ ๐(๐ฅ), ๐ฅ โ ๐ (๐ถ๐ )}. 6) Faktorisasi graf baru ๐ถ๐ โ . 7) Membuat suatu konjektur berdasarkan ciriciri yang didapatkan. 8) Merumuskan konjektur sebagai suatu teorema, kemudian dibuktikan kebenarannya sehingga dapat dinyatakan benar secara umum. 9) Menuliskan laporan penelitian. TEORI DASAR 1. Definisi Graf Sikel Sikel dengan 3 atau lebih titik adalah suatu graf sederhana yang titiknya tersusun mengikuti putaran seperti suatu jalan dengan dua titik yang terhubung langsung jika keduanya berturutan dan tidak terhubung langsung dengan lainnya. Sebuah sikel dengan satu titik disebut loop, dan sikel dengan dua titik yang dihubungkan oleh dua sisi disebut sisi rangkap (Bondy & Murty, 2008). Contoh 2.2: Graf sikel ๐ถ๐ dengan ๐ = 3,4,5,6
Gambar 1 Graf ๐ถ3 , ๐ถ4 , ๐ถ5 , ๐ถ6
Volume 3 No. 3 November 2014
Faktorisasi Graf Baru Yang Dihasilkan Dari Pemetaan Titik Graf Sikel Pada Bilangan Bulat Positif 2. Definisi Subgraf Merentang Subgraf H dari graf G yang memiliki himpunan titik yang sama pada G atau jika subgraf H dengan ๐(๐ป) = ๐(๐บ), maka H disebut spanning subgraf (Subgraf merentang) dari G (Chartrand & Lesniak, 1986). Dari definisi sub graf merentang, peneliti memberikan contoh sebagai berikut:
G
7. Definisi Faktorisasi Faktorisasi dari graf G adalah penjumlahan sisi dari faktor-faktor graf (Chartrand & Lesniak, 1986). Suatu r-reguler faktor dari graf G dapat dinyatakan sebagai r-faktor dari G. Oleh karena itu, suatu graf memiliki 1-faktor jika dan hanya jika mengandung suatu perfect matching. contoh faktorisasi dari graf G sebagai berikut:
G1
Gambar 2 Subgraf Merentang Graf G1 dari Graf G
3. Definisi Matching Matching (Pasangan) pada graf G adalah himpunan pasangan titik yang membentuk sisi pada graf G yang tidak saling terhubung langsung (Chartrand & Lesniak, 1986). 4. Definisi Perfect Matching M disebut sebagai perfect matching (pasangan sempurna) pada graf G, jika M merupakan suatu pasangan pada graf G, dan semua sisi di M menutup semua titik di G (Bondy & Murty, 2008). 5. Definisi Perfect Matching M disebut sebagai perfect matching (pasangan sempurna) pada graf G, jika M merupakan suatu pasangan pada graf G, dan semua sisi di M menutup semua titik di G (Bondy & Murty, 2008). Contoh diberikan graf G dan graf H sebagai berikut:
G G1 G2 G3 Gambar 2.9 Garf G dan Faktor-faktornya Berdasarkan buku Extremal Graph Theory peneliti menyimpulkan bahwa untuk membangun graf baru ๐บ โ dari graf ๐บ yang memiliki 1-faktor adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Menentukan fungsi ๐: ๐(๐บ) โ ๐ + dengan ketentuan ๐(๐ฅ) โค ๐(๐ฅ) โ๐ฅ โ ๐(๐บ). 2) Menentukan ๐ท(๐ฅ) = {๐ฅ๐ผ |๐ผ โ ๐ธ(๐บ), ๐ผ adalah sisi yang terkait langsung dengan ๐ฅ; โ๐ฅ โ ๐(๐บ)}. 3) Menentukan ๐ (๐ฅ) = ๐(๐ฅ) โ ๐(๐ฅ) โ๐ฅ โ ๐(๐บ)), kemudian menentukan ๐(๐ฅ) = {๐ฅ(๐)|1 โค ๐ โค ๐ (๐ฅ)}. 4) Menentukan graf baru ๐บ โ = (๐ โ , ๐ธ โ ) dengan ๐ โ dan ๐ธ โ didefinisikan sebagai berikut: a. ๐ โ = {๐ โ1 โ๐ โ 2 |๐ โ1 = โ๐ฅโ๐(๐บ) ๐ท(๐ฅ) ๐๐๐ ๐ โ 2 = โ๐ฅโ๐(๐บ) ๐(๐ฅ)} b. ๐ธ โ = {๐ธ โ1 โ๐ธ โ 2 |๐ธ โ1 = {๐ฅ๐ผ ๐ฆ๐ผ |๐ผ = ๐ฅ๐ฆ โ ๐ธ(๐บ)} ๐๐๐ ๐ธ โ 2 = {๐ข๐ฃ|๐ข โ ๐ท(๐ฅ), ๐ฃ โ ๐(๐ฅ), ๐ฅ โ ๐ (๐บ)}}.
5. Faktorisasi graf baru ๐บ โ = (๐ โ , ๐ธ โ ) dengan menunjukkan adanya himpunan pasangan sempurna. ๐บ
๐ป Gambar 3 Graf ๐บ dan graf ๐ป
Dari Gambar 3 Graf ๐บ dengan ๐ = {๐1 , ๐4 } merupakan pasangan tidak sempurna dan graf ๐ป dengan ๐ = {๐1 , ๐3 , ๐5 } adalah pasangan sempurna. 6. Definisi Faktor Faktor dari graf G adalah suatu subgraf merentang dari graf G (Chartrand & Lesniak, 1986). Jika ๐บ1 , ๐บ2 , โฆ , ๐บ๐ adalah faktor yang disjoint sisi pada graf G sedemikian hingga โ๐๐=1 ๐ธ(๐บ๐ ) = ๐ธ(๐บ) dimana ๐บ = ๐บ1 โ ๐บ2 โ โฆ โ ๐บ๐ disebut sebagai penjumlahan sisi dari faktor-faktor ๐บ1 , ๐บ2 , โฆ , ๐บ๐ .
CAUCHY โ ISSN: 2086-0382
Dari graf baru ๐บ โ yang dibangun tersebut maka terbentuklah lemma sebagai berikut: Lemma 1 ๐บ memiliki f-faktor jika dan hanya jika ๐บ โ memiliki 1-faktor (Bollobas, 1978). Bukti: Misalkan ๐บ memiliki f-faktor dengan himpunan sisi ๐น โ ๐ธ. Maka ๐(๐น) memuat sisi yang bebas dan dalam setiap himpunan ๐ท(๐ฅ) pasti titik ๐ (๐ฅ) tidak tertutup oleh ๐(๐น). Untuk setiap ๐ฅ kita menambahkan ๐ (๐ฅ) yang bebas dengan sisi ๐ท(๐ฅ) โ ๐(๐ฅ) yang menutup titik-titik yang lain dari ๐ท(๐ฅ). Dengan cara ini kita memperoleh ๐บ โ memiliki 1-faktor. Sebaliknya jika ๐บ โ mempunyai 1-faktor dengan himpunan sisi ๐น โ โ ๐ธ โ kemudian ๐ โ1 (๐น โ โฉ ๐ธ โ ) adalah himpunan sisi dari f-faktor di ๐บ. Contoh Diberikan graf komplit ๐พ4
140
Nova Nevisa A.F Jadi, ๐ธ โ1 = {๐1 ๐1 , ๐2 ๐2 , ๐3 ๐3 , ๐4 ๐4 , ๐5 ๐5 , ๐6 ๐6 } ๐ธ โ 2 = {๐ข๐ฃ| ๐ข โ ๐ท(๐ฅ), ๐ฃ โ ๐(๐ฅ), ๐ฅ โ ๐(๐พ4 )}
Gambar 4 Garf ๐พ4
1. Menentukan fungsi ๐: ๐(๐พ4 ) โ ๐ + dengan ketentuan ๐(๐ฅ) โค ๐(๐ฅ) โ๐ฅ โ ๐(๐พ4 ).
= {๐1 ๐(1), ๐4 ๐(1), ๐5 ๐(1), ๐1 ๐(1), ๐2 ๐(1), ๐6 ๐(1), ๐2 ๐(1), ๐3 ๐(1), ๐5 ๐(1), ๐3 ๐(1), ๐4 ๐(1), ๐6 ๐(1)}
Sehingga untuk ๐ธ โ = ๐ธ โ1 โ ๐ธ โ 2 diperoleh ๐ธ โ = {๐1 ๐1 , ๐2 ๐2 , ๐3 ๐3 , ๐4 ๐4 , ๐5 ๐5 , ๐6 ๐6 , ๐1 ๐(1), ๐4 ๐(1), ๐5 ๐(1), ๐1 ๐(1), ๐2 ๐(1), ๐6 ๐(1), ๐2 ๐(1), ๐3 ๐(1), ๐5 ๐(1), ๐3 ๐(1), ๐4 ๐(1), ๐6 ๐(1)}
Jadi, graf baru ๐พ4 โ = (๐ โ , ๐ธ โ ) adalah
Gambar 5 Salah Satu Kemungkinan Fungsi ๐: ๐(๐พ4 ) โ ๐ +
2. Menentukan ๐ท(๐ฅ) = {๐ฅ๐ผ |๐ผ โ ๐ธ(๐พ4 ), ๐ผ adalah sisi yang terkait langsung dengan ๐ฅ; โ๐ฅ โ ๐(๐พ4 )}. ๐ท(๐) = {๐๐ผ |๐ผ โ ๐ธ(๐พ4 ) dengan ๐ผ = 1, ๐ผ = 4 dan ๐ผ = 5} maka diperoleh ๐ท(๐) = {๐1 , ๐4 , ๐5 } ๐ท(๐) = {๐๐ผ |๐ผ โ ๐ธ(๐พ4 ) dengan ๐ผ = 1, ๐ผ = 2 dan ๐ผ = 6} maka diperoleh ๐ท(๐) = {๐1 , ๐2 , ๐6 } ๐ท(๐) = {๐๐ผ |๐ผ โ ๐ธ(๐พ4 ) dengan ๐ผ = 2, ๐ผ = 3 dan ๐ผ = 5} maka diperoleh ๐ท(๐) = {๐2 , ๐3 , ๐5 } ๐ท(๐) = {๐๐ผ |๐ผ โ ๐ธ(๐พ4 ) dengan ๐ผ = 3, ๐ผ = 4 dan ๐ผ = 6} maka diperoleh ๐ท(๐) = {๐3 , ๐4 , ๐6 } 3. Menentukan ๐ (๐ฅ) = ๐(๐ฅ) โ ๐(๐ฅ) โ๐ฅ โ ๐(๐พ4 )), kemudian menentukan ๐(๐ฅ) = {๐ฅ(๐)|1 โค ๐ โค ๐ (๐ฅ)}. ๐ (๐) = ๐(๐) โ ๐(๐) = 3 โ 2 = 1 diperoleh ๐(๐) = {๐(๐)|1 โค ๐ โค 1} = {๐(1)} ๐ (๐) = ๐(๐) โ ๐(๐) = 3 โ 2 = 1 diperoleh ๐(๐) = {๐(๐)|1 โค ๐ โค 1} = {๐(1) } ๐ (๐) = ๐(๐) โ ๐(๐) = 3 โ 2 = 1 diperoleh ๐(๐) = {๐(๐)|1 โค ๐ โค 1} = {๐(1)} ๐ (๐) = ๐(๐) โ ๐(๐) = 3 โ 2 = 1maka diperoleh ๐(๐) = {๐(๐)|1 โค ๐ โค 1} = {๐(1)} 4. Menentukan graf baru ๐บ โ = (๐ โ , ๐ธ โ )
maka
maka
Gambar 6 Graf baru ๐พ4 โ
5. Faktorisasi graf baru ๐บ โ = (๐ โ , ๐ธ โ ) dengan menunjukkan adanya himpunan pasangan sempurna, yaitu ๐ = {๐1 ๐1 , ๐5 ๐5 , ๐3 ๐3 , ๐6 ๐6 , ๐2 ๐(1), ๐2 ๐(1), ๐4 ๐(1)}. Karena graf baru ๐บ โ = (๐ โ , ๐ธ โ ) memuat pasangan sempurna maka graf baru ๐บ โ = (๐ โ , ๐ธ โ ) memiliki 1-faktor. PEMBAHASAN 1. Faktorisasi Graf Baru ๐ช๐ โ yang Dihasilkan dari Fungsi ๐: ๐ฝ(๐ช๐ ) โ {๐, ๐} Pertama menggambar graf sikel ๐ถ3 dengan ๐๐ = 1, ๐๐ = 2, dan ๐๐ = 3
maka Gambar 7 Graf Sikel ๐ถ3
Selanjutnya menentukan semua kemungkinan fungsi ๐: ๐(๐ถ3 ) โ {1, 2} adalah sebagai berikut:
a. ๐ โ = ๐ โ1 โ ๐ โ 2 ๐ โ1 = โ๐ฅโ๐{๐พ4) ๐ท(๐ฅ) = {๐ท(๐) โช ๐ท(๐) โช ๐ท(๐) โช ๐ท(๐)} = {๐1 , ๐4 , ๐5 , ๐1 , ๐2 , ๐6 , ๐2 , ๐3 , ๐5 , ๐3 , ๐4 , ๐6 } ๐ โ 2 = โ๐ฅโ๐(๐พ4) ๐(๐ฅ) = {๐(๐) โช ๐(๐) โช ๐(๐)} = {๐(1), ๐(1), ๐(1), ๐(1)}
Sehingga untuk ๐ โ = ๐ โ1 โ ๐ โ 2 diperoleh
๐ โ = {๐1 , ๐4 , ๐5 , ๐1 , ๐2 , ๐6 , ๐2 , ๐3 , ๐5 , ๐3 , ๐4 , ๐6 , ๐(1), ๐(1), ๐(1), ๐(1)} b. ๐ธ โ = ๐ธ โ1 โ ๐ธโ 2 ๐ธ โ1 = {๐ฅ๐ผ ๐ฆ๐ผ |๐ผ = ๐ฅ๐ฆ โ ๐ธ(๐พ4 )}
๐ผ ๐ผ ๐ผ ๐ผ ๐ผ ๐ผ
141
= 1 maka diperoleh ๐1 ๐1 = 2 maka diperoleh ๐2 ๐2 = 3 maka diperoleh ๐3 ๐3 = 4 maka diperoleh ๐4 ๐4 = 5 maka diperoleh ๐5 ๐5 = 6 maka diperoleh ๐6 ๐6
Gambar 8 Semua Kemungkinan Fungsi ๐: ๐(๐ถ3 ) โ {1, 2}
Kemudian untuk langkah selanjutnya akan dikerjakan pada salah satu kemungkinan dari Gambar 8 sebagai sampel kemungkinan yang dijadikan acuan untuk mengerjakan kemungkinan-kemungkinan fungsi yang lain. Salah satu kemungkinan tersebut adalah:
Volume 3 No. 3 November 2014
Faktorisasi Graf Baru Yang Dihasilkan Dari Pemetaan Titik Graf Sikel Pada Bilangan Bulat Positif
Gambar 9 Salah Satu Kemungkinan Fungsi ๐: ๐(๐ถ3 ) โ {1, 2}
Selanjutnya menentukan ๐ท(๐ฅ) = {๐ฅ๐ผ |๐ผ = ๐ธ(๐ถ3 ), ๐ผ terkait langsung dengan ๐ฅ โ ๐(๐ถ3 )} ๐ท(๐) = {๐๐ผ |๐ผ โ ๐ธ(๐ถ3 ) dengan ๐ผ = 1 dan ๐ผ = 3} maka diperoleh ๐ท(๐) = {๐1 , ๐3 } ๐ท(๐) = {๐๐ผ |๐ผ โ ๐ธ(๐ถ3 ) dengan ๐ผ = 1 dan ๐ผ = 2} maka diperoleh ๐ท(๐) = {๐1 , ๐2 } ๐ท(๐) = {๐๐ผ |๐ผ โ ๐ธ(๐ถ3 ) dengan ๐ผ = 2 dan ๐ผ = 3} maka diperoleh ๐ท(๐) = {๐2 , ๐3 } Selanjutnya menentukan ๐ (๐ฅ) = ๐(๐ฅ) โ ๐(๐ฅ) โ๐ฅ โ ๐(๐ถ3 ), kemudian menentukan ๐(๐ฅ) = {๐ฅ(๐)|1 โค ๐ โค ๐ (๐ฅ)} ๐ (๐) = ๐(๐) โ ๐(๐) = 2 โ 1 = 1 maka diperoleh ๐(๐) = {๐(๐)|1 โค ๐ โค 1} = {๐(1)} ๐ (๐) = ๐(๐) โ ๐(๐) = 2 โ 2 = 0 maka diperoleh ๐(๐) = {๐(๐)|1 โค ๐ โค 0} = { } ๐ (๐) = ๐(๐) โ ๐(๐) = 2 โ 1 = 1 maka diperoleh ๐(๐) = {๐(๐)|1 โค ๐ โค 1} = {๐(1)} Selanjutnya menentukan graf baru ๐ถ3 โ = (๐ โ , ๐ธ โ ) a. ๐ โ = ๐ โ1 โ ๐ โ 2 ๐ โ1 = โ๐ฅโ๐{๐ถ3) ๐ท(๐ฅ) = {๐ท(๐) โช ๐ท(๐) โช ๐ท(๐)} = {๐1 , ๐3 , ๐1 , ๐ 2 , ๐2 , ๐3 } ๐ โ 2 = โ๐ฅโ๐(๐ถ3 ) ๐(๐ฅ) = {๐(๐) โช ๐(๐) โช ๐(๐)} = {๐(1), ๐(1)} Sehingga untuk ๐ โ = ๐ โ1 โ ๐ โ 2 diperoleh ๐ โ = {๐1 , ๐3 , ๐1 , ๐2 , ๐2 , ๐3 , ๐(1), ๐(1)} โ b. ๐ธ = ๐ธ โ1 โ ๐ธ โ 2 ๐ธ โ1 = {๐ฅ๐ผ ๐ฆ๐ผ |๐ผ = ๐ฅ๐ฆ โ ๐ธ(๐ถ3 )} ๐ผ = 1 maka diperoleh ๐1 ๐1 ๐ผ = 2 maka diperoleh ๐2 ๐2 ๐ผ = 3 maka diperoleh ๐3 ๐3 Jadi, ๐ธ โ1 = {๐1 ๐1 , ๐2 ๐2 , ๐3 ๐3 } ๐ธ โ 2 = {๐ข๐ฃ| ๐ข โ ๐ท(๐ฅ), ๐ฃ โ ๐(๐ฅ), ๐ฅ โ ๐(๐ถ3 )} = {๐1 ๐(1), ๐3 ๐(1), ๐2 ๐(1), ๐3 ๐(1)} Sehingga untuk ๐ธ โ = ๐ธ โ1 โ ๐ธ โ 2 diperoleh ๐ธ โ = {๐1 ๐1 , ๐2 ๐2 , ๐3 ๐3 , ๐1 ๐(1), ๐3 ๐(1), ๐2 ๐(1), ๐3 ๐(1)} Jadi, graf baru ๐ถ3 โ = (๐ โ , ๐ธ โ ) dari kemungkinan fungsi ๐(๐) = 1, ๐(๐) = 2, dan ๐(๐) = 1 adalah:
Gambar 10 Graf Baru ๐ถ3 โ dari Sampel Kemungkinan Fungsi ๐: ๐(๐ถ3 ) โ {1, 2}
Selanjutnya faktorisasi graf baru ๐ถ3 โ . Dari Gambar 10 didapatkan pasangan ๐= {๐2 ๐2 , ๐(1)๐3 , ๐3 ๐(1), ๐1 ๐1 } sebagai himpunan
CAUCHY โ ISSN: 2086-0382
pasangan titik yang membentuk sisi yang tidak saling terhubung langsung. Karena titik-titik pada Gambar 10 bisa berpasang-pasangan dan merupakan pasangan sempurna, maka berakibat graf baru ๐ถ3 โ dari fungsi ๐(๐) = 1, ๐(๐) = 2, dan ๐(๐) = 1 memiliki 1-faktor. Selanjutnya untuk pembahasan kemungkinankemungkinan dari fungsi ๐: ๐(๐ถ3 ) โ {1, 2} yang lain dapat dapat dilakukan dengan cara yang sama dan disimpulkan bahwa kemungkinankemungkinan fungsi yang menghasilkan graf baru ๐ถ3 โ yang memiliki 1-faktor adalah sebagai berikut:
Gambar 11 Kemungkinan Fungsi ๐: ๐(๐ถ3 ) โ {1, 2} yang Memiliki 1-Faktor
Maka dapat dibuat dugaan mengenai ciri-ciri fungsi yang mengakibatkan graf baru ๐ถ3 โ yang dihasilkan dari fungsi ๐: ๐(๐ถ3 ) โ {1, 2} akan memiliki 1-faktor dengan melihat banyaknya titik yang dipetakan yaitu fungsi dengan banyak ๐ titik atau hanya satu titik dipetakan ke 2. Untuk graf ๐ช๐ selanjutnya akan dilakukan dengan cara yang sama dan hanya akan ditunjukkan fungsi yang memiliki 1-faktor. 2. Faktorisasi Graf Baru ๐ช๐ โ yang Dihasilkan dari Fungsi ๐: ๐ฝ(๐ช๐ ) โ {๐, ๐} Gambar graf sikel (๐ถ4 ) dengan ๐๐ = 1, ๐๐ = 2, ๐๐ = 3, ๐๐ = 4
Gambar 12 Graf Sikel ๐ถ4
Kemungkinan-kemungkinan fungsi yang menghasilkan graf baru ๐ถ4 โ yang memiliki 1faktor adalah sebagai berikut:
Gambar 13 Kemungkinan Fungsi ๐: ๐(๐ถ4 ) โ {1, 2} yang Memiliki 1-faktor
3. Faktorisasi Graf Baru ๐ช๐ โ yang Dihasilkan dari Fungsi ๐: ๐ฝ(๐ช๐ ) โ {๐, ๐} Gambar graf sikel ๐ถ5 dengan ๐๐ = 1, ๐๐ = 2, ๐๐ = 3, ๐๐ = 4, ๐๐ = 5
Gambar 14 Graf Sikel ๐ถ5
Kemungkinan-kemungkinan fungsi yang menghasilkan graf baru ๐ถ5 โ yang memiliki 1faktor adalah sebagai berikut:
142
Nova Nevisa A.F
Gambar 15 Kemungkinan Fungsi ๐: ๐(๐ถ5 ) โ {1, 2} yang Memiliki 1-faktor
4. Faktorisasi Graf Baru ๐ช๐ โ yang Dihasilkan dari Fungsi ๐: ๐ฝ(๐ช๐ ) โ {๐, ๐} Gambar graf sikel (๐ถ6 ) dengan ๐๐ = 1, ๐๐ = 2, ๐๐ = 3, ๐๐ = 4, ๐๐ = 5, ๐๐ = 6
Gambar 3.10 Graf Sikel ๐ถ6
Kemungkinan-kemungkinan fungsi yang menghasilkan graf baru ๐ถ6 โ yang memiliki 1faktor adalah sebagai berikut:
Gambar 19 Kemungkinan Fungsi ๐: ๐(๐ถ8 ) โ {1, 2} yang Memiliki 1-faktor
7. Dugaan Ciri-ciri Fungsi ๐: ๐ฝ(๐ช๐ ) โ {๐, ๐} yang Mengakibatkan Graf Baru ๐ช๐ โ Memiliki 1-Faktor Ciri-ciri fungsi yang mengakibatkan graf baru ๐ถ๐ โ yang dihasilkan dari fungsi ๐: ๐(๐ถ๐ ) โ {1, 2} akan memiliki 1-faktor adalah: Untuk ๐ ganjil a. Fungsi dengan sebanyak ๐ titik dipetakan ke 2 b. Fungsi dengan sebanyak hanya satu titik dipetakan ke 2. Untuk ๐ genap a. Fungsi dengan sebanyak ๐ titik dipetakan ke 2 b. Fungsi dengan sebanyak ๐ titik dipetakan ke 1.
Gambar 15 Kemungkinan Fungsi ๐: ๐(๐ถ6 ) โ {1, 2} yang Memiliki 1-faktor
5. Faktorisasi Graf Baru ๐ช๐ โ yang Dihasilkan dari Fungsi ๐: ๐ฝ(๐ช๐ ) โ {๐, ๐} Gambar graf sikel (๐ถ7 ) dengan ๐๐ = 1, ๐๐ = 2, ๐๐ = 3, ๐๐ = 4, ๐๐ = 5, ๐๐ = 6, ๐๐ = 7
Teorema 1: Fungsi yang mengakibatkan graf baru ๐ถ๐ โ yang dihasilkan dari kemungkinankemungkinan fungsi ๐: ๐(๐ถ๐ ) โ {1, 2} dapat memiliki 1-faktor untuk ๐ ganjil (๐ โฅ 3) adalah fungsi dengan sebanyak ๐ titik atau hanya satu titik dipetakan ke 2. Bukti:
Gambar 16 Graf Sikel ๐ถ7
Kemungkinan-kemungkinan fungsi yang menghasilkan graf baru ๐ถ7 โ yang memiliki 1faktor adalah sebagai berikut:
Misal ๐ถ๐ adalah graf sikel dengan ๐ ganjil (๐ โฅ 3) dengan ๐(๐ถ๐ ) = {๐ฃ1 , ๐ฃ2 , ๐ฃ3 , โฆ , ๐ฃ๐ } dan ๐ธ(๐ถ๐ ) = {๐1 , ๐2 , ๐3 , โฆ , ๐๐ } dengan ๐๐ = ๐ฃ๐ ๐ฃ๐+1 untuk ๐ = 1,2, โฆ , ๐ โ 1 dan ๐๐ = ๐ฃ๐ ๐ฃ1 . Misalkan ๐ถ๐ โ adalah graf baru yang dihasilkan dari kemungkinan ๐: ๐(๐ถ๐ ) โ {1, 2}. Akan ditunjukkan bahwa ๐ถ๐ โ memiliki 1-faktor jika fungsinya memetakan sebanyak ๐ titik atau hanya satu titik dipetakan ke 2. Misal gambar graf ๐ถ๐ adalah:
Gambar 17 Kemungkinan Fungsi ๐: ๐(๐ถ7 ) โ {1, 2} yang Memiliki 1-faktor
6. Faktorisasi Graf Baru ๐ช๐ โ yang Dihasilkan dari Fungsi ๐: ๐ฝ(๐ช๐ ) โ {๐, ๐} Pertama MengGambar graf sikel (๐ถ8 ) dengan ๐๐ = 1, ๐๐ = 2, ๐๐ = 3, ๐๐ = 4, ๐๐ = 5, ๐๐ = 6, ๐โ = 7, โ๐ = 8
Gambar 18 Graf Sikel ๐ถ8
Kemungkinan-kemungkinan fungsi yang menghasilkan graf baru ๐ถ8 โ yang memiliki 1faktor adalah sebagai berikut:
Gambar 20 Graf Sikel ๐ถ๐ untuk ๐ Ganjil
Selanjutnya menentukan fungsi berdasarkan ciri-ciri yang telah ditentukan, yaitu: a. Fungsi dengan sebanyak ๐ titik dipetakan ke 2 Misalkan ๐ fungsi dari ๐(๐ถ๐ ) ke {1, 2} dengan ๐(๐ฃ๐ ) = 2 untuk ๐ = 1, 2, โฆ , ๐. Maka diperoleh: ๐ท(๐ฅ) = {๐ฃ1 ๐ , ๐ฃ1 ๐ , ๐ฃ2 ๐ , ๐ฃ2 ๐ , ๐ฃ3 ๐ , ๐ฃ3 ๐ โฆ, ๐ 1 1 2 2 3 ๐ฃ๐ ๐ , ๐ฃ๐ ๐ } ๐โ1 ๐ ๐(๐ฅ) = { } ๐ โ = {๐ฃ1 ๐ , ๐ฃ1 ๐ , ๐ฃ2 ๐ , ๐ฃ2 ๐ , ๐ฃ3 ๐ , ๐ฃ3 ๐ โฆ, ๐ 1 1 2 2 3 ๐ฃ๐ ๐ , ๐ฃ๐ ๐ } ๐โ1 ๐ ๐ธ โ = {๐ฃ1 ๐ ๐ฃ2 ๐ , ๐ฃ2 ๐ ๐ฃ3 ๐ , โฆ , ๐ฃ๐ ๐ ๐ฃ1 ๐ } 1
143
1
2
2
๐
๐
Volume 3 No. 3 November 2014
Faktorisasi Graf Baru Yang Dihasilkan Dari Pemetaan Titik Graf Sikel Pada Bilangan Bulat Positif Jadi graf baru ๐ถ๐ โ = (๐ โ , ๐ธ โ ) dengan fungsi ๐(๐ฃ๐ ) = 2 untuk ๐ = 1, 2, โฆ , ๐ adalah:
Jadi graf baru ๐ถ๐ โ = (๐ โ , ๐ธ โ ) dengan fungsi ๐(๐ฃ๐ ) = 1 dan ๐(๐ฃ1 ) = 2 untuk ๐ = 2, 3, โฆ , ๐ adalah:
Gambar 21 Graf Baru ๐ถ๐ โ untuk ๐ Ganjil dari Fungsi ๐(๐ฃ๐ ) = 2 untuk ๐ = 1, 2, โฆ , ๐
Selanjutnya dari Gambar 21 dilakukan faktorisasi dengan menunjukkan adanya pasangan yaitu dengan melihat pengembangan titik yang terjadi dari setiap titik di graf sikel ๐ถ๐ berdasarkan masingmasing pemetaannya sebagaimana berikut: Untuk ๐ฃ1 dipetakan ke 2, maka diperoleh ๐ท(๐ฃ1 ) = {๐ฃ1 ๐ , ๐ฃ1๐ } dan ๐(๐ฃ1 ) = { }. Jadi titik ๐
๐
1
Untuk ๐ฃ2 dipetakan ke 2, maka diperoleh ๐ท(๐ฃ2 ) = {๐ฃ2 ๐ , ๐ฃ2 ๐ } dan ๐(๐ฃ2 ) = { }. Jadi titik 1 2 ๐ฃ2 berkembang menjadi {๐ฃ2 ๐ , ๐ฃ2 ๐ } 1 2 โฎ Untuk ๐ฃ๐ dipetakan ke 2, maka diperoleh ๐ท(๐ฃ๐ ) = { ๐ฃ๐ ๐ , ๐ฃ๐ ๐ } dan ๐(๐ฃ๐ ) = { }. Jadi ๐โ1 ๐ titik ๐ฃ๐ berkembang menjadi {๐ฃ๐ ๐ , ๐ฃ๐ ๐ }. ๐โ1 ๐ Dari pengembangan titik ini dapat dilihat bahwa untuk setiap titik yang dipetakan ke 2 selalu berkembang menjadi 2 titik, karena sebanyak ๐ titik yang dipetakan ke 2 maka banyak pengembangannya adalah 2๐ titik, dan karena ๐ = 2๐ + 1 maka 2๐ = 2(2๐ + 1) bernilai genap. Kemudian dari simulasi Gambar 3.17 terlihat bahwa sisi-sisi yang terbentuk pada graf baru ๐ถ๐ โ berupa sisisisi yang berselang-seling dengan ๐ = {๐ฃ1 ๐ ๐ฃ2 ๐ , ๐ฃ2 ๐ ๐ฃ3 ๐ , โฆ , ๐ฃ๐ ๐ ๐ฃ1 ๐ }, maka dapat 1 1 2 ๐ 2 ๐ dipastikan graf baru ๐ถ๐ โ dengan fungsi sebanyak ๐ titik dipetakakan ke 2 akan selalu memiliki 1-faktor. b. Fungsi dengan sebanyak hanya satu titik dipetakan ke 2 Misalkan ๐ fungsi dari ๐(๐ถ๐ ) ke {1, 2} dengan ๐(๐ฃ๐ ) = 1 dan ๐(๐ฃ1 ) = 2 untuk ๐ = 2, 3, โฆ , ๐. Maka diperoleh: ๐ท(๐ฅ) = {๐ฃ1 ๐ , ๐ฃ1 ๐ , ๐ฃ2 ๐ , ๐ฃ2 ๐ , ๐ฃ3 ๐ , ๐ฃ3 ๐ โฆ, ๐ 1 1 2 2 3 ๐ฃ๐ ๐ , ๐ฃ๐ ๐ } ๐โ1 ๐ ๐(๐ฅ) = {๐ฃ2 (1), ๐ฃ3 (1), โฆ , ๐ฃ๐ (1)} ๐ โ = {๐ฃ1 ๐ , ๐ฃ1 ๐ , ๐ฃ2 ๐ , ๐ฃ2 ๐ , ๐ฃ3 ๐ , ๐ฃ3 ๐ โฆ , ๐ฃ๐ ๐ , ๐ 1 1 2 2 3 ๐โ1 ๐ฃ๐ ๐ , ๐ฃ2 (1), ๐ฃ3 (1), โฆ , ๐ฃ๐ (1)} ๐ ๐ธโ = {๐ฃ1 ๐ ๐ฃ2 ๐ , ๐ฃ2 ๐ ๐ฃ3 ๐ , โฆ , ๐ฃ๐ ๐ ๐ฃ1 ๐ , ๐ฃ2 ๐ ๐ฃ2 (1), 1 1 2 ๐ 1 2 ๐ ๐ฃ2 ๐ ๐ฃ2 (1), ๐ฃ3 ๐ ๐ฃ3 (1), ๐ฃ3 ๐ ๐ฃ3 (1), โฆ, 2
๐โ1
Selanjutnya dari Gambar 22 dilakukan faktorisasi dengan menunjukkan adanya pasangan yaitu dengan melihat pengembangan titik yang terjadi dari setiap titik di graf sikel ๐ถ๐ berdasarkan masingmasing pemetaannya sebagaimana berikut:
1
๐ฃ1 berkembang menjadi {๐ฃ1 ๐ , ๐ฃ1๐ }
๐ฃ๐ ๐
Gambar 22 Graf Baru ๐ถ๐ โ untuk ๐ Ganjil dari Fungsi ๐(๐ฃ๐ ) = 1 dan ๐(๐ฃ1 ) = 2 untuk ๐ = 2, 3, โฆ , ๐
2
3
๐ฃ๐ (1), ๐ฃ๐ ๐ ๐ฃ๐ (1)} ๐
CAUCHY โ ISSN: 2086-0382
Untuk ๐ฃ1 dipetakan ke 2, maka diperoleh ๐ท(๐ฃ1 ) = {๐ฃ1 ๐ , ๐ฃ1 ๐ } dan ๐(๐ฃ1 ) = { }. Jadi titik 1
๐
๐ฃ1 berkembang menjadi {๐ฃ1 ๐ , ๐ฃ1 ๐ } 1 ๐ Untuk ๐ฃ2 dipetakan ke 1, maka diperoleh ๐ท(๐ฃ2 ) = {๐ฃ2 ๐ , ๐ฃ2 ๐ } dan ๐(๐ฃ2 ) = { ๐ฃ2 (1)}. Jadi 1 2 titik ๐ฃ2 berkembang menjadi {๐ฃ2 ๐ , ๐ฃ2 ๐ , ๐ฃ2 (1)} 1 2 โฎ Untuk ๐ฃ๐ dipetakan ke 1, maka diperoleh ๐ท(๐ฃ๐ ) = {๐ฃ๐ ๐ , ๐ฃ๐ ๐ } dan ๐(๐ฃ๐ ) = {๐ฃ๐ (1) }. ๐โ1 ๐ Jadi titik ๐ฃ๐ berkembang menjadi {๐ฃ๐ ๐ , ๐ฃ๐ ๐ , ๐ฃ๐ (1)}. ๐โ1 ๐ Dari pengembangan titik ini dapat dilihat bahwa untuk setiap titik yang dipetakan ke 2 selalu berkembang menjadi 2 titik, karena sebanyak satu titik yang dipetakan ke 2 maka banyak pengembangannya adalah 2 titik, sedangkan untuk setiap titik yang dipetakan ke 1 selalu berkembang menjadi 3 titik, karena sebanyak ๐ โ 1 titik yang dipetakan ke 1 maka banyak pengembangannya adalah 3(๐ โ 1 ). Jadi, secara keseluruhan perkembangan titiknya adalah sebesar 2 + 3(๐ โ 1 ) titik. Karena ๐ = 2๐ + 1 maka 2 + 3(๐ โ 1 ) = 6๐ + 2 bernilai genap. Kemudian dari simulasi Gambar 3.18 terlihat bahwa sisisisi yang terbentuk pada graf baru ๐ถ๐ โ akan selalu berbentuk lintasan, sehingga dapat ditunjukkan himpunan pasangannya adalah ๐ = {๐ฃ1 ๐ ๐ฃ2 ๐ , ๐ฃ2 ๐ ๐ฃ2 (1), ๐ฃ3 ๐ ๐ฃ3 (1) โฆ , 1 1 2 2 ๐ฃ๐ ๐ ๐ฃ๐ (1), ๐ฃ๐ ๐ ๐ฃ1 ๐ }, maka dapat ๐ ๐โ1 ๐ โ dipastikan graf baru ๐ถ๐ dengan fungsi sebanyak hanya satu titik dipetakakan ke 2 akan selalu memiliki 1-faktor. Teorema 2: Fungsi yang mengakibatkan graf baru ๐ถ๐ โ yang dihasilkan dari kemungkinan-
144
Nova Nevisa A.F kemungkinan fungsi ๐: ๐(๐ถ๐ ) โ {1, 2} dapat memiliki 1-faktor untuk ๐ genap (๐ โฅ 4) adalah fungsi dengan sebanyak ๐ titik dipetakan ke 2 atau ke 1. Bukti Misal ๐ถ๐ adalah graf sikel dengan ๐ genap (๐ โฅ 4) dengan ๐(๐ถ๐ ) = {๐ฃ1 , ๐ฃ2 , ๐ฃ3 , โฆ , ๐ฃ๐ } dan ๐ธ(๐ถ๐ ) = {๐1 , ๐2 , ๐3 , โฆ , ๐๐ } dengan ๐๐ = ๐ฃ๐ ๐ฃ๐+1 untuk ๐ = 1,2, โฆ , ๐ โ 1 dan ๐๐ = ๐ฃ๐ ๐ฃ1 . Misalkan ๐ถ๐ โ adalah graf baru yang dihasilkan dari kemungkinan ๐: ๐(๐ถ๐ ) โ {1, 2}. Akan ditunjukkan bahwa ๐ถ๐ โ memiliki 1-faktor jika fungsinya memetakan sebanyak ๐ titik dipetakan ke 2 atau ke 1. Misal gambar graf ๐ถ๐ adalah:
Gambar 23 Graf Sikel ๐ถ๐ untuk ๐ Genap
Selanjutnya menentukan fungsi berdasarkan ciri-ciri yang telah ditentukan, yaitu: a. Fungsi dengan sebanyak ๐ titik dipetakan ke 2 Misalkan ๐ fungsi dari ๐(๐ถ๐ ) ke {1, 2} dengan ๐(๐ฃ๐ ) = 2 untuk ๐ = 1, 2, โฆ , ๐. Maka diperoleh: ๐ท(๐ฅ) = {๐ฃ1 ๐ , ๐ฃ1 ๐ , ๐ฃ2 ๐ , ๐ฃ2 ๐ , ๐ฃ3 ๐ , ๐ฃ3 ๐ โฆ, ๐ 1 1 2 2 3 ๐ฃ๐ ๐ , ๐ฃ๐ ๐ } ๐โ1 ๐ ๐(๐ฅ) = { } ๐ โ = {๐ฃ1 ๐ , ๐ฃ1 ๐ , ๐ฃ2 ๐ , ๐ฃ2 ๐ , ๐ฃ3 ๐ , ๐ฃ3 ๐ โฆ , ๐ฃ๐ ๐ , ๐ 1 1 2 2 3 ๐โ1 ๐ฃ๐ ๐ } ๐ ๐ธ โ = {๐ฃ1 ๐ ๐ฃ2 ๐ , ๐ฃ2 ๐ ๐ฃ3 ๐ , โฆ , ๐ฃ๐ ๐ ๐ฃ1 ๐ } 1 1 2 ๐ 2 ๐ Jadi graf baru ๐ถ๐ โ = (๐ โ , ๐ธ โ ) dengan fungsi ๐(๐ฃ๐ ) = 2 untuk ๐ = 1, 2, โฆ , ๐ adalah:
Gambar 24 Graf Baru ๐ถ๐ โ untuk ๐ Genap dari Fungsi ๐(๐ฃ๐ ) = 2 untuk ๐ = 1, 2, โฆ , ๐
Selanjutnya dari Gambar 24 dilakukan faktorisasi dengan menunjukkan adanya pasangan yaitu dengan melihat pengembangan titik yang terjadi dari setiap titik di graf sikel ๐ถ๐ berdasarkan masingmasing pemetaannya sebagaimana berikut: Untuk ๐ฃ1 dipetakan ke 2, maka diperoleh ๐ท(๐ฃ1 ) = {๐ฃ1 ๐ , ๐ฃ1๐ } dan ๐(๐ฃ1 ) = { }. Jadi titik ๐
1
๐ฃ1 berkembang menjadi {๐ฃ1 ๐ , ๐ฃ1๐ } ๐
1
Untuk ๐ฃ2 dipetakan ke 2, maka diperoleh ๐ท(๐ฃ2 ) = {๐ฃ2 ๐ , ๐ฃ2 ๐ } dan ๐(๐ฃ2 ) = { }. Jadi titik 1 2 ๐ฃ2 berkembang menjadi {๐ฃ2 ๐ , ๐ฃ2 ๐ } 1 2 โฎ
145
Untuk ๐ฃ๐ dipetakan ke 2, maka diperoleh ๐ท(๐ฃ๐ ) = { ๐ฃ๐ ๐ , ๐ฃ๐ ๐ } dan ๐(๐ฃ๐ ) = { }. Jadi ๐โ1 ๐ titik ๐ฃ๐ berkembang menjadi {๐ฃ๐ ๐ , ๐ฃ๐ ๐ }. ๐โ1 ๐ Dari pengembangan titik ini dapat dilihat bahwa untuk setiap titik yang dipetakan ke 2 selalu berkembang menjadi 2 titik, karena sebanyak ๐ titik yang dipetakan ke 2 maka banyak pengembangannya adalah 2๐ titik, dan karena ๐ = 2๐ + 2 maka 2๐ = 2(2๐ + 2) bernilai genap. Kemudian dari simulasi Gambar 3.20 terlihat bahwa sisi-sisi yang terbentuk pada graf baru ๐ถ๐ โ berupa sisisisi yang berselang-seling dengan ๐ = {๐ฃ1 ๐ ๐ฃ2 ๐ , ๐ฃ2 ๐ ๐ฃ3 ๐ , โฆ, ๐ฃ๐+1 ๐ ๐ฃ๐+2 ๐ , 1 1 2 2 ๐+1 ๐+1 ๐ฃ๐+2 ๐ ๐ฃ1 ๐ }, maka dapat dipastikan graf ๐+2 ๐+2 baru ๐ถ๐ โ dengan fungsi sebanyak ๐ titik dipetakakan ke 2 akan selalu memiliki 1faktor. b. Fungsi dengan banyak ๐ titik dipetakan ke 1 Misalkan ๐ fungsi dari ๐(๐ถ๐ ) ke {1, 2} dengan ๐(๐ฃ๐ ) = 1 untuk ๐ = 1, 2, โฆ , ๐. Maka diperoleh: ๐ท(๐ฅ) = {๐ฃ1 ๐ , ๐ฃ1 ๐ , ๐ฃ2 ๐ , ๐ฃ2 ๐ , ๐ฃ3 ๐ , ๐ฃ3 ๐ โฆ, ๐ 1 1 2 2 3 ๐ฃ๐ ๐ , ๐ฃ๐ ๐ } ๐โ1 ๐ ๐(๐ฅ) = { ๐ฃ1 (1), ๐ฃ2 (1), ๐ฃ3 (1), โฆ , ๐ฃ๐ (1)} ๐ โ = {๐ฃ1 ๐ , ๐ฃ1 ๐ , ๐ฃ2 ๐ , ๐ฃ2 ๐ , ๐ฃ3 ๐ , ๐ฃ3 ๐ โฆ , ๐ฃ๐ ๐ , ๐ 1 1 2 2 3 ๐โ1 ๐ฃ๐ ๐ , ๐ฃ1 (1), ๐ฃ2 (1), ๐ฃ3 (1), โฆ , ๐ฃ๐ (1)} ๐ ๐ธโ = {๐ฃ1 ๐ ๐ฃ2 ๐ , ๐ฃ2 ๐ ๐ฃ3 ๐ , โฆ , ๐ฃ๐ ๐ ๐ฃ1 ๐ , ๐ฃ1 ๐ ๐ฃ1 (1), 1 1 2 ๐ ๐ 2 ๐ ๐ฃ1 ๐ ๐ฃ1 (1), ๐ฃ2 ๐ ๐ฃ2 (1), ๐ฃ2 ๐ ๐ฃ2 (1), ๐ฃ3 ๐ ๐ฃ3 (1), 1 1 2 2 ๐ฃ3 ๐ ๐ฃ3 (1), โฆ , ๐ฃ๐ ๐ ๐ฃ๐ (1), ๐ฃ๐ ๐ ๐ฃ๐ (1)} 3 ๐โ1 ๐ Jadi graf baru ๐ถ๐ โ = (๐ โ , ๐ธ โ ) dengan fungsi ๐(๐ฃ๐ ) = 1 untuk ๐ = 1, 2, โฆ , ๐ adalah:
Gambar 25 Graf Baru ๐ถ๐ โ untuk ๐ Genap dari Fungsi ๐(๐ฃ๐ ) = 1 untuk ๐ = 1, 2, โฆ , ๐
Selanjutnya dari Gambar 25 dilakukan faktorisasi dengan menunjukkan adanya pasangan yaitu dengan melihat pengembangan titik yang terjadi dari setiap titik di graf sikel ๐ถ๐ berdasarkan masingmasing pemetaannya sebagaimana berikut: Untuk ๐ฃ1 dipetakan ke 1, maka diperoleh ๐ท(๐ฃ1 ) = {๐ฃ1 ๐ , ๐ฃ1๐ } dan ๐(๐ฃ1 ) = { ๐ฃ1 (1)}. Jadi ๐
1
titik ๐ฃ1 berkembang {๐ฃ1 ๐ , ๐ฃ1๐ , ๐ฃ1 (1)} ๐
menjadi
1
Untuk ๐ฃ2 dipetakan ke 1, maka diperoleh ๐ท(๐ฃ2 ) = {๐ฃ2 ๐ , ๐ฃ2 ๐ } dan ๐(๐ฃ2 ) = {๐ฃ2 (1) }. Jadi 1
2
Volume 3 No. 3 November 2014
Faktorisasi Graf Baru Yang Dihasilkan Dari Pemetaan Titik Graf Sikel Pada Bilangan Bulat Positif titik ๐ฃ2 berkembang menjadi {๐ฃ2 ๐ , ๐ฃ2 ๐ , ๐ฃ2 (1) } 1 2 โฎ Untuk ๐ฃ๐ dipetakan ke 1, maka diperoleh ๐ท(๐ฃ๐ ) = { ๐ฃ๐ ๐ , ๐ฃ๐ ๐ } dan ๐(๐ฃ๐ ) = {๐ฃ๐ (1) }. ๐โ1 ๐ Jadi titik ๐ฃ๐ berkembang menjadi {๐ฃ๐ ๐ , ๐ฃ๐ ๐ , ๐ฃ๐ (1)}. ๐โ1 ๐ Dari pengembangan titik ini dapat dilihat bahwa untuk setiap titik yang dipetakan ke 1 selalu berkembang menjadi 3 titik, karena sebanyak ๐ titik yang dipetakan ke 1 maka banyak pengembangannya adalah 3๐ titik, dan karena ๐ = 2๐ + 2 maka 3๐ = 3(2๐ + 2) bernilai genap. Kemudian dari simulasi Gambar 3.21 terlihat bahwa sisi-sisi yang terbentuk pada graf baru ๐ถ๐ โ berupa lintasan, sehingga dapat ditunjukkan himpunan pasangannya adalah ๐= {๐ฃ3 ๐ ๐ฃ3 (1), ๐ฃ3 ๐ ๐ฃ2 ๐ , ๐ฃ2 ๐ ๐ฃ2 (1), ๐ฃ1 ๐ ๐ฃ1 (1), 2 1 1 3 3 ๐ฃ1 ๐ ๐ฃ๐ ๐ , ๐ฃ๐ ๐ ๐ฃ๐ (1)}, maka dapat dipastikan ๐ ๐ ๐โ1 graf baru ๐ถ๐+2 โ dengan fungsi sebanyak ๐ titik dipetakakan ke 2 akan selalu memiliki 1faktor.
DAFTAR PUSTAKA [1] Bollobas, B. (1978). EXTREMAL GRAPH THEORY. San Francisco: ACADEMIC PRESS. [2] Bondy, J., & Murty, U. (2008). Graph Theory. USA: Springer. [3] Budayasa. (2007). Teory Graph dan Aplikasinya. Surabaya: Unesa University Press. [4] Chartrand, G., & Lesniak, L. (1986). Graph and Digraphs. Washington: Chapman & Hall/CRC. [5] Munir, R. (2012). Matematika Diskrit. Bandung: Informatika Bandung.
PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa ciri-ciri fungsi yang mengakibatkan graf baru ๐ถ๐ โ yang dihasilkan dari kemungkinan-kemungkinan fungsi ๐: ๐(๐ถ๐ ) โ {1, 2} dapat memiliki 1faktor adalah: Untuk ๐ ganjil a. Fungsi dengan sebanyak ๐ titik dipetakan ke 2 b. Fungsi dengan sebanyak hanya satu titik dipetakan ke 2 Untuk ๐ genap a. Fungsi dengan sebanyak ๐ titik dipetakan ke 2 b. Fungsi dengan sebanyak ๐ titik dipetakan ke 1 2. Saran Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk melanjutkan penelitian pada graf lain.
CAUCHY โ ISSN: 2086-0382
146