Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian AcneVulgaris pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2KotaBlitar
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ACNE VULGARIS PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KOTA BLITAR Elia Latifa Muyassaroh, RatnaWardani, Rahmania Ambarika STIKes Surya Mitra Husada Kediri ABSTRACT Acne vulgaris is a chronic acne commonly occurs in adolescence, usually characterized by comedones, papules, nodules, and pustules on the face, neck and upper body. Certain foods, stress, genetics, and hormonal suspected to be the cause. The purpose of this research is to analyze the factors of gender, genetics, unhealthy lifestyle and dirty environment that influence the incidence of acne vulgaris at student class X of State Senior High School 2 Blitar. The research design was cross-sectional observation. The population were all students of class X many as 284 students. Samples were examined as many as 166 respondents, using a random sampling technique. The independent variables were factors of gender, genetic, unhealthy lifestyle and dirty environment, while the dependent variable was the incidence of acne vulgaris. In this research, using the observation to the incidence of acne vulgaris and questionnaire for factors - factors that influence. The data were processed using binary logistic regression analysis. The results showed that of the four factors thought to influence the incidence of acne vulgaris, only the genetic factors that influence the incidence of acne vulgaris with sig 0.001 <0.05. The analysis also showed that respondents with a family history of acne, 0,4 times greater risk of acne than respondents with no family history of acne. Genetic factor influence the activity of sebum produced by the sebaceous glands. In individual with acne sebum contains more squalene, wax ester, free fatty acid and linoleic acid than normal sebum. The composition of sebum as an ideal habitat for bacteri of acne. Keywords: Acne Vulgaris, Adolescence, Gender, Genetic, Unhealthy lifestyle, Dirty environment. PENDAHULUAN
Salah satunya adalah jerawat. (Achroni, 2012) Jerawat dapat mengganggu penampilan dan kepercayaan diri seseorang. Terlebih jika jerawat terjadi pada diri seorang remaja yang mengalami masa pubertas. Jerawat atau yang lebih dikenal dalam bahasa medisnya sebagai acne vulgaris adalah masalah kulit yang sangat umum. Ada yang sangat ringan dan hanya muncul sesekali dengan jumlah jerawat hanya satu atau dua buah. Ada pula yang mengalami jerawat dengan kadar
Semua orang tentu mendambakan kulit yang sehat dan cantik. Hanya saja, posisinya sebagai bagian paling luar dari tubuh manusia membuat kulit sangat rentan mengalami berbagai masalah dan gangguan kesehatan. Hal ini karena kulit tidak dapat terhindar dari bersentuhan dengan debu, kotoran, polusi udara, berbagai zat kimia yang terkandung dalam kosmetik, air yang tidak bersih, dan sebagainya. Semua ini berpotensi meninmbulkan gangguan pada kulit.
52
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian AcneVulgaris pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2KotaBlitar
dengan nama Propionibacterium acnes. Bakteri ini merusak stratum corneum dan stratum germinativum dengan cara menyekresikan bahan kimia yang menghancurkan dinding pori. Kondisi ini dapat menyebabkan inflamasi. Asam lemak dan minyak kulit tersumbat dan mengeras. Jika jerawat disentuh maka inflamasi akan meluas sehingga padatan asam lemak dan minyak kulit yang mengeras akan membesar sehingga terbentuklah jerawat. (Hartini dkk, 2012) Jerawat juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti yang sudah dijelaskan di atas, yaitu seperti jenis kelamin dan faktor makanan seperti kacang – kacangan. Menurut penelitian Tjekyan (2009) jumlah responden yang mempunyai riwayat keluarga dengan jerawat ternyata lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang orangtuanya tidak menderita jerawat. Lingkungan yang kotor dan kumuh juga dapat memicu timbulnya jerawat. Selain menimbulkan bekas, efek utama jerawat adalah pada jiwa seseorang, seperti krisis percaya diri atau minder dan depresi. Komponen konsep diri yang sering terganggu pada remaja dengan munculnya jerawat yaitu gambaran diri dan harga diri, dimana pada masa remaja fokus individu terhadap fisik lebih menonjol dari periode kehidupan lain. Menurut Tjekyan (2009) pencegahan acne vulgaris dapat dilakukan dengan cara pencegahan umum seperti rutin membersihkan kulit wajah, menghindari makan makanan yang dapat memicu timbulnya jerawat, membersihkan lingkungan yang kotor yang dapat menimbulkan jerawat. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian tentang : "Faktor – Faktor yang mempengaruhi kejadian acne vulgaris pada siswa Kelas X SMA Negeri 2 Kota Blitar”.
sangat parah dalam waktu yang relatif lama. (Achroni, 2012) Jerawat atau acne vulgaris adalahpenyakitperadanganmenahunfoli kelpilosebaseayang umumnyaterjadipadamasaremajadanda patsembuhsendiri. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh R. M Suryadi Tjekyan pada tahun 2009 di Palembang, dari 5204 responden dengan rincian laki – laki sebanyak 2459 responden dan perempuan 2745 responden didapatkan yang menderita acne vulgaris pada laki – laki lebih tinggi yaitu sekitar 1940 (54,7%) daripada perempuan yaitu sekitar 1607 (45,3%). Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Dipta Wahyuning Astuti pada tahun 2011 di Semarang menunjukkan bahwa sebagian besar penderita menyukai makanan jenis kacang – kacangan (60%). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 17 Desember 2012 di SMA Negeri 2 Kota Blitar, dari 284 siswa kelas X terdapat 40 siswa berjerawat. Dari 10 siswa berjerawat, 3 siswa mengatakan orangtuanya juga berjerawat, 4 siswa mengatakan wajahnya mudah berminyak, 2 siswa mengatakan jerawat muncul ketika stres, dan seorang siswa menyukai makanan yang berminyak. Sedangkan, dari 10 siswa tidak berjerawat, 2 siswa diantaranya mengatakan orangtuanya tidak berjerawat, rutin membersihkan muka sebelum tidur, dan menyukai makanan yang berminyak. Jerawat terjadi karena adanya penyumbatan pada lubang pori – pori kulit wajah. Pori – pori merupakan lubang bagi saluran pembuangan dan pernafasan kulit yang disebut folikel, yang mengandung rambut dan kelenjar minyak. Ketika kelenjar minyak memproduksi terlalu banyak minyak, maka pori – pori akan penuh dan banyak menimbun kotoran sehingga menjadi sarang untuk bakteri jerawat. Bakteri penyebab jerawat ini dikenal
53
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian AcneVulgaris pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2KotaBlitar
METODE PENELITIAN
mengistimewakan satu atau beberapa subjek untuk dijadikan sampel (Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini, peneliti menganalisa data menggunakan analisis Regresi Logistik Nominal/Biner. Regresi Logistik Nominal/Biner adalah metoderegresi yang menggambarkanhubungan/pengaruhant arabeberapa variable independen (explanatory) dengansebuah variable respon(terikat)ataubiner. Variabelrespon(Y) padametoderegresi logistic dikatakanbinerkarenaterdiriatasduakate goriyaitu 0 dan 1. (Indra, 2010)
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi cross sectional (Hidayat, 2008). Rancangan cross sectional merupakan rancangan penelitian yang pengukuran atau pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu saat (sekali waktu). Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan faktor – faktor yang mempengaruhi kejadian acne vulgaris pada siswa SMA. Adapun yang diamati dan diukur adalah faktor jenis kelamin, faktor genetik atau keturunan,faktor gaya hidup yang tidak sehat, faktor lingkungan yang tidak bersih. Populasi merupakan seluruh subjek (manusia, binatang percobaan, data laboratorium, dll) yang akan diteliti dan memenuhi karakteristik yang ditentukan (Riyanto, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas X SMA Negeri 2 Blitar sebanyak 284 siswa. Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi. Sampel sebaiknya memenuhi kriteria yang dikehendaki, sampel yang dikehendaki merupakan bagian dari populasi target yang akan diteliti secara langsung. (Riyanto, 2011) Rumus pengambilan sampel : 𝑁 𝑛= 2
HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dalam waktu 5 hari yaitu dari tanggal 12 April 2013, 19 – 23 April 2013. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 166 siswa. Berikut karakteristik dari responden penelitian : 1. Karakteristik berdasarkan Umur
Responden
11;7% 1;0% 154;93 %
< 15 tahun 15-16 tahun > 16 tahun
1+𝑁(𝑑 )
Keterangan : N = total seluruh sampel d = nilai signifikansi (0,05) 𝑛=
𝑁
284
1+𝑁(𝑑 )2 1+ 284 (0,05)2
Dari seluruh responden, hampir seluruh responden berumur 15 – 16 tahun, yaitu sebanyak 154 (93%) responden.
= 166,08
Jadi, besar sampel yang diteliti adalah 166 responden. Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel dari populasi dalam penelitian (Riyanto, 2011). Penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling, yaitu peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel. Oleh karena hak setiap subjek sama, maka peneliti terlepas dari perasaan ingin
54
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian AcneVulgaris pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2KotaBlitar
2. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
123;74 43;26% %
2. Karakteristik berdasarkan Keturunan
Laki-Laki
37;22% 129;78 %
Perempuan
Dari seluruh responden, sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 123 (74%) responden.
Variabel atau
Ya Tidak
Dari seluruh responden, hampir seluruh responden mengatakan orangtua atau kakek nenek mereka pernah menderita jerawat, yaitu sebanyak 129 (78%) responden.
3. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kulit
124;75 42;25% %
Genetik
3. Karakteristik Variabel berdasarkan Gaya Hidup 4;3%
Normal
115;69 47;28% %
Berminyak
Baik Cukup Kurang
Dari seluruh responden, sebagian besar responden mempunyai jenis kulit yang berminyak, yaitu sebanyak 124 (75%) responden.
Dari seluruh responden, sebagian besar responden mengatakan gaya hidupnya cukup baik atau cukup sehat, yaitu sebanyak 115 (69%) responden.
KARAKTERISTIK VARIABEL
1. Karakteristik berdasarkan Vulgaris
Kejadian
Variabel Acne
4. Karakteristik Variabel berdasarkan Lingkungan 3;2%
119;72 47;28% %
58;35%
Tidak Berjerawat
105;63 %
Baik Cukup Kurang
Berjerawat
Dari seluruh responden, sebagian besar responden mengatakan lingkungannya baik atau bersih, yaitu sebanyak 105 (63%) responden.
Dari seluruh responden, sebagian besar responden berjerawat, yaitu sebanyak 119 (72%) responden.
55
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian AcneVulgaris pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2KotaBlitar
HASIL UJI STATISTIK Hasil analisis regresi logistik Faktor – Faktor yang mempengaruhi kejadian acne vulgaris pada siswa Kelas X SMA Negeri 2 Kota Blitar. Tabel Partial Test Faktor – Faktor yang mempengaruhi kejadian acne vulgaris pada siswa Kelas X SMA Negeri 2 Kota Blitar pada tanggal 12 April, 19 – 23 April 2013.
Tabel 1
Variables in the Equation B Step 1a
S.E.
Wald
df
Sig.
Exp(B)
Genetik
-,889
,260
11,691
1
,001
,411
Constant
2,074
,406
26,127
1
,000
7,960
a. Variable(s) entered on step 1: Genetik. Model if Term Removede Variable
Step 1
Model Log Likelihood Genetik
Change in -2 Log Likelihood
-99,086
df
13,680
Sig. of the Change 1
,000
a. Based on conditional parameter estimates Variables not in the Equation Score
Step 1
df
Sig.
GayaHidupYangTidak Sehat
,050
1
,823
Variables LingkunganYangTidak Bersih
1,517
1
,218
2,883
1
,090
JenisKelamin(1) Overall Statistics
4,907 dengan riwayat berjerawat.
Dari output diatas dapat ditunjukkan bahwa hanya variabel genetik yang signifikan mempengaruhi variabel kejadian acne vulgaris, karena nilai signifikansinya sebesar 0,001 yang berarti kurang dari 0,05. Hal ini sesuai dengan pernyataan tabel output overall test yang menunjukkan bahwa minimal ada satu variabel bebas yang signifikan. Dari output diatas juga dapat disimpulkan bahwa responden dengan riwayat keluarga berjerawat, resikonya hanya 0,4 kali lebih besar terkena jerawat daripada responden berjerawat
3 keluarga
,179 tidak
PEMBAHASAN Penelitian dilakukan terhadap 166 responden dengan rincian responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 123 responden dan yang berjenis kelamin laki – laki sebanyak 43 responden,dengan responden terbanyak berumur 15 - 16 tahun sebanyak 115 (74,7%) responden berjenis kelamin perempuan dan sebanyak 39 (25,3%) responden berjenis kelamin laki – laki.
56
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian AcneVulgaris pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2KotaBlitar
Pada penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil, penderita acne vulgaris berjenis kelamin perempuan sebanyak 84 (68,3%) responden dan laki – laki sebanyak 35 (81,4%) responden, sedangkan yang tidak menderita acne vulgaris berjenis kelamin perempuan sebanyak 39 (31,7%) responden dan laki – laki sebanyak 8 (18,6%) responden. Hasil analisis regresi logistik didapatkan nilai signifikansinya sebesar 0,09 yang lebih besar daripada 0,05, artinyatidakadapengaruhantarajeniskel amindengankejadianacne vulgaris. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa jenis kelamin mempengaruhi kejadian acne vulgaris, hal ini dikarenakan sebum yang berperan penting terhadap jerawat, sensitif terhadap hormon androgen. Hormon ini menyebabkan produksi sebum meningkat sehingga timbullah jerawat. Hormon androgen berasal dari testis dan kelenjar anak ginjal. (Achroni, 2012) Laki – laki dan perempuan memiliki pengetahuan dan sikap yang berbeda terhadap acne. Sehingga, tergantung dari individu masing – masing, kondisi kesehatan kulit yang baik, pasti didukung sikap dan pengetahuan tentang kesehatan kulit yang baik pula. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa jerawat dapat dialami oleh laki – laki dan perempuan. Selain jenis kelamin, genetik atau keturunan diduga menjadi faktor utama munculnya jerawat. Hasil analisis regresi logistik didapatkan nilai signifikansinya sebesar 0,001 yang lebih kecil daripada 0,05,artinyaadapengaruhantaragenetik dengankejadianacne vulgaris. Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa genetik mempengaruhi kejadian acne vulgaris.Faktor genetik atau keturunan sangat berpengaruh pada besar dan aktivitas sebum. Apabila kedua orangtua mempunyai parut bekas jerawat, kemungkinan
besar anaknya akan menderita jerawat (Achroni, 2012). Anggotakeluargakelompok yang terkenajerawat adalahibudan ayah.Kemungkinanbesarjerawat memang merupakanpenyakit genetik dimanapadapenderitaadanyapeningka tanresponpolisebaseaterhadapkadarn ormal androgen dalamdarah. Faktorhereditersangatberpengaruhpad abesaraktivitaskelenjarsebasea.Apabil akedua orang tuamempunyaiparutbekasjerawat kemungkinanbesaranaknyamenderitaj erawat. Selain faktor jenis kelamin dan genetik, gaya hidup seseorang yang tidak sehat juga diduga merupakan penyebab munculnya jerawat.Hasil analisis regresi logistik didapatkan nilai signifikansinya sebesar 0,823 yang lebih besar daripada 0,05, artinyatidakadapengaruhantaragayahi duptidaksehatdengankejadianacne vulgaris. Tidakadapengaruhantaragayah iduptidaksehatdengankejadianacne vulgaris, makahal ini tidak sesuai dengan teori dan berbagai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, yang mengatakan bahwa gaya hidup tidak sehat seperti merokok, aktivitas fisik yang kurang dan pola makan yang tidak teratur atau tidak sehat mempengaruhi kejadian acne vulgaris (Achroni, 2012). Dari penelitian ini disimpulkan bahwa gaya hidup tidak sehat memang tidak sepenuhnya mempengaruhi kejadian acne vulgaris, namun dilihat dari hasil observasi ada seorang responden yang berjerawat, jerawatnya bertambah parah karena gaya hidupnya yang kurang sehat. Diantara responden yang berjerawat, ada juga responden yang tidak berjerawat yang memiliki gaya hidup sehat atau baik. Hal ini disebabkan rutin mencuci muka setelah selesai beraktivitas di luar rumah, rutin berolahraga atau tidak ada riwayat keluarga yang menderita jerawat. Seperti yang sudah dijelaskan diatas,
57
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian AcneVulgaris pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2KotaBlitar
gaya hidup tidak sehat tidak mempengaruhi kejadian acne vulgaris Hubunganantaraacne vulgarisdangaya hidup tidak sehatmasihdiperdebatkan. Saatinibelumadabuktibahwajenis makanan tertentu seperti kacang, coklat, makanan pedasdapatlangsungmenyebabkanjera wat.Makanantersebutdapatmempenga ruhi metabolism tubuhsehinggamengaktifkankelenjarse baseauntukmenghasilkansebumdanbil aterjadipenyumbatanpadafolikelnyama kadapatmenjadiawaldarijerawat, namun metabolisme tubuhsetiapindividuberbedabedasehinggareaksi yang terjadipadakelenjarpun tidaksamapadasetiapindividu. Sehingga, dapat disimpulkan gaya hidup tidak sehat tidak secara langsung mempengaruhi kejadian acne vulgaris. Selain jenis kelamin, genetik, gaya hidup yang sehat, lingkungan yang tidak bersih juga diduga menjadi salah satu faktor penyebab jerawat. Dari hasil analisis regresi logistik didapatkan nilai signifikansinya sebesar 0,218 yang lebih besar daripada 0,05, sehingga disimpulkan lingkungan yang tidak bersih tidak mempengaruhi kejadian acne vulgaris. Tidak ada pengaruh antara faktor lingkungan dengan kejadian acne vulgaris, maka hal ini tidak sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa lingkungan yang tidak bersih mempengaruhi kejadian acne vulgaris. Terlalu sering berada di lingkungan yang banyak debu, kotor dan kumuh atau asap kendaraan akan membuat wajah kotor. Jika tidak rajin membersihkan wajah, debu dan kotoran yang menumpuk akan menyumbat pori – pori kulit dan menyebabkan timbulnya jerawat (Achroni, 2012). Tindakan preventif seperti personal hygiene wajah yang baik setelah berada di lingkungan yang kotor memungkinkan kejadian acne vulgaris dapat dicegah sedini
mungkin. Sehingga, tergantung dari individu masing – masing, seperti apapun lingkungan mereka, jika didukung personal hygiene wajah yang baik dan memperhatikan kesehatan kulit, kejadian acne vulgaris dapat dicegah. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari keempat faktor yang diduga mempengaruhi kejadian acne vulgaris yaitu jenis kelamin, genetik, gaya hidup yang tidak sehat dan lingkungan yang tidak bersih hanya faktor genetik atau keturunan yang mempengaruhi kejadian acne vulgaris. Faktor genetik atau keturunan sangat berpengaruh pada besar dan aktivitas sebum yang dihasilkan oleh kelenjar sebasea. Kelenjarsebaseaberfungsiuntukmengh asilkansebumatauminyak yang diperlukanuntukmelumasipermukaank ulit.Orang-orang yang rentanterhadapjerawatmengalamiprod uksisebum yang berlebihan.Sehinggasisa sebum tertinggal di poriporidanmenyumbatsaluransebaceous, yang berakhirpadapenyumbatanfolikel dan timbullah jerawat. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN 1. Tidakadapengaruhfaktor jenis kelamin terhadap kejadian acne vulgaris pada siswa Kelas X SMA Negeri 2 Blitar. 2. Ada pengaruh faktor genetik atau keturunan terhadap kejadian acne vulgaris pada siswa Kelas X SMA Negeri 2 Blitar. 3. Tidakadapengaruh faktor gaya hidup yang tidak sehat terhadap kejadian acne vulgaris pada siswa Kelas X SMA Negeri 2 Blitar. 4. Tidakadapengaruh faktor lingkungan yang tidak bersih terhadap kejadian acne vulgaris pada siswa Kelas X SMA Negeri 2 Blitar.
58
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian AcneVulgaris pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2KotaBlitar
i faktor yang masihmempunyaihubungan denganpenelitianinimisalnyajen iskulitatau stress.
5. Dari
keempatfaktor yang diduga mempengaruhikejadianacne vulgarisyaitujeniskelamin, genetic atauketurunan, gayahidup yang tidaksehatdanlingkungan yang tidakbersih,hanyafaktor genetic atauketurunan yang mempengaruhikejadianacne vulgaris.
KEPUSTAKAAN 1. Achroni, Keen. (2012). Semua Rahasia Kulit Cantik dan Sehat Ada di sini. Jogjakarta:Javalitera : 23 – 26 2. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka Cipta:164-166. 3. Hartini, Sri. Fahrezi, Anand. G. Supomo, Joko. (2012). 10 Cara Paling Jitu Mengatasi Jerawat dan Komedo. Jogjakarta:Maher Publishing:12 – 13, 19 – 20, 37 – 39. 4. Indra, Ricky. (2010). Faktor-faktor Yang MempengaruhiResikoPenyebabPe nderitaKankerPayudaraDenganMe nggunakanPendekatanRegresiLog istik. Surabaya:Institut Teknologi Sepuluh Nopember:1. 5. Riyanto, Agus. (2011). Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta:Nuha Medika:92, 101. 6. Tjekyan, R.M Suryadi. (2009). Kejadian dan Faktor Resiko Akne Vulgaris. Media Medika Indonesiana., Vol. 43, No. 1:37-43. ISSN 0126-1762.
SARAN 1. BagiInstitusiSekolahMenengah Atas Peningkatanpenyuluhanda nberbagaiinformasitentangjera wat (definisi, tandagejala, faktorpenyebab, caramengobatidancarapenceg ahannya). 2. BagiResponden a. Menyadari bahwa perempuan dan laki – laki sama – sama beresiko menderita jerawat. b. Menyadari bahwa faktor genetik dapat memicu timbulnya jerawat. c. Menyadari bahwa jenis kulit yang berminyak dapat memicu timbulnya jerawat. d. Menghindariaktivitasatauje nismakanan yang dapatmemperparahjerawat nya. e. Lebihmemperhatikanlingku ngan yang sekiranyadapatmemperpar ahjerawatnya. 3. BagiPenelitiSelanjutnya Untukpenelitiselanjutnya supayalebihmenyempurnakand anmengembangkanpenelitianin i agar diperolehhasil yang lebihbaik. Penyempurnaanmeliputisemua faktor yang mempunyaiketerkaitandenganp enelitianinimisalnyaalatukur/ins trument.Pengembanganmeliput
59