ARTIKEL ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTEK PENERAPAN PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI OLEH ORANG TUA PADA ANAK USIA DINI DI PAUD LABSCHOOL UNNES
Oleh EKA NURVIANTI A2A214002
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2016
http://lib.unimus.ac.id
http://lib.unimus.ac.id
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTEK PENERAPAN PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI OLEH ORANG TUA PADA ANAK USIA DINI DI PAUD LABSCHOOL UNNES 1
Eka Nurvianti1, Mifbakhuddin1, Nurina Dyah Larasaty1 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang
ABSTRAK Latar belakang: Kasus kekerasan anak di Indonesia memasuki fase darurat, dimana jumlahnya semakin meningkat dan sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada tahun 2011 sebanyak 329 kasus, sedangkan tahun 2012 sebanyak 746 kasus dan pada tahun 2013 sebanyak 525 kasus, terlihat peningkatan yang dratis pada tahun 2014 sebanyak 1380 kasus. Tujuan Penelitian: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan praktek penerapan pendidikan kesehatan reproduksi oleh orang tua pada anak usia dini di PAUD Labschool UNNES. Metode Penelitian: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua murid TK (A) dan TK (B) di PAUD Labschool UNNES dengan jumlah sebanyak 32 orang tua, yang terdiri dari TK (A) sebanyak 13 orang tua murid dan TK (B) sebanyak 19 orang tua murid. Hasil Penelitian: Orang tua di PAUD Labschool UNNES sebagian besar mempunyai tingkat pendidikan tinggi sebanyak 19 responden (59,4%), pengetahuan cukup sebanyak 17 responden (53,1%), sikap positif sebanyak 18 responden (56,3%), motivasi kuat sebanyak 19 responden (59,4%), dan sumber informasi dari media sebanyak 18 responden (56,3%). Kesimpulan: Ada hubungan antara pendidikan, pengetahuan, sikap, motivasi, dan sumber informasi dengan praktek penerapan pendidikan kesehatan reproduksi oleh orang tua pada anak usia dini di PAUD Labschool UNNES. Kata kunci : Pendidikan, pengetahuan, sikap, motivasi, sumber informasi, praktek. Kepustakaan : 54, 2010-2016 ABSTRACT Background: Cases of child abuse in Indonesia entered the emergency phase, where the increasing number of very worrying. Data-Indonesian Child Protection Commission (KPAI) in the year 2011 as many as 329 cases, while in 2012 as many as 746 cases and in 2013 as many as 525 cases, visible increase drastically in 2014 as many as 1380 cases. Purpose: To identify factors associated with the practice of application of reproductive health education by parents in early childhood in the early childhood Labschool UNNES. Method: The study design used in this research is quantitative research with correlation analytic design with cross sectional approach. The population in this study were all parents of kindergarten students (A) and TK (B) in early childhood Labschool UNNES with a total of 32 parents, which consists of kindergarten (A) 13 kindergarten pupils and (B) as many as 19 pupils. Results: Parents in early childhood Labschool UNNES mostly have the level of higher education as many as 19 respondents (59.4%),enough knowledge level as many as 17 respondents (53.1%), a positive attitude that is as much as 18 respondents (56.3%), motivated as many as 19 respondents (59.4%), and the resources of the media that as many as 18 respondents (56.3%). Conclusion: There is a relationship between education, knowledge, attitudes, motivation, and resources to the practical application of reproductive health education by parents in early childhood in ECD Labschool UNNES. Keywords: Education, knowledge, attitudes, motivation , resources , practice. Reference: 54, 2010-2016
http://lib.unimus.ac.id
yang dialami anak perempuan (1,5-
PENDAHULUAN Pelecehan
atau
kekerasan
seksual merupakan tindakan atau
3%) lebih tinggi dari pada anak lakilaki (3).
perilaku yang menjurus pada hal-hal
Kasus
kekerasan
anak
di
yang berkaitan dengan hubungan
Indonesia memasuki fase darurat,
seks, dapat terwujud dalam bentuk
dimana
verbal (kata-kata), non verbal, visual
meningkat
maupun
tidak
mengkhawatirkan. Berdasarkan Data
korbannya,
Komisi Perlindungan Anak Indonesia
merendahkan bahkan memanfaatkan
(KPAI) pada tahun 2011 sebanyak
korbannya(1).
maupun
329 kasus, sedangkan tahun 2012
kekerasan seksual pada anak dapat
sebanyak 746 kasus dan pada tahun
berupa kata-kata atau candaan porno,
2013 sebanyak 525 kasus, terlihat
memperlihatkan
peningkatan yang dratis pada tahun
perbuatan
disetujui
yang
oleh
Pelecehan
bagian
tubuh
maupun gambar porno, menyentuh bagian
tubuh
memaksa
sampai
melakukan
seksual(2). United
dan
Data
sangat
Badan
Pemberdayaan
Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga
Nations
semakin
2014 sebanyak 1380 kasus (4).
dengan hubungan
jumlahnya
Berencana
(BP3AKB)
Children’s
Provinsi Jawa Tengah menyatakan
Emergency Fund (UNICEF) 2014
kasus kekerasan anak masih terus
mengungkapkan bahwa sekitar 120
terjadi setiap tahunnya. Pada tahun
juta anak diseluruh dunia atau lebih
2011
dari 100 anak mengalami pelecehan
kasus, sedangkan pada tahun 2012
seksual di bawah usia 20 tahun.
sebanyak 1.352 kasus, tahun 2013
Laporan PBB yang dilakukan pada 21
sebanyak
negara, menemukan bahwa (7-36%)
peningkatan
perempuan dan
(3-29%) laki-laki
sebanyak 1.114 kasus, dan hingga
melaporkan tindak kekerasan seksual
bulan September 2015 sudah terjadi
selama masa kanak-kanak, adapun
1.046 kasus kekerasan pada anak (5).
sebagian besar tingkat kekerasan terjadi dalam lingkungan keluarga
dilaporkan
1.035
Kasus
pada
sebanyak
kasus, tahun
kekerasan
1.084
terjadi 2014
terhadap
anak di Kota Semarang berdasarkan
http://lib.unimus.ac.id
Data
Badan
Pemberdayaan
pendidikan
kesehatan
reproduksi
Perempuan Perlindungan Anak dan
belum pantas diberikan pada anak
Keluarga
(BP3AKB)
usia dini berakibat pada tingginya
untuk pelaporan kasus kekerasan
kasus pelecehan maupun kekerasan
terhadap anak di Kota Semarang
seksual pada anak. Biasanya kasus
selama tiga tahun terakhir di tahun
pelecehan seksual dilakukan oleh
2012 terlapor 26 kasus baru, di tahun
orang-orang
terdekat
termasuk
2013 terlapor 8 kasus baru dan di
keluarganya.
Padahal
pendidikan
tahun 2014 mengalami peningkatan
kesehatan reproduki yang diberikan
yakni 30 kasus yang terlapor. Kasus
sejak usia dini sangat berpengaruh
pelaporan
dalam kehidupan sehari-hari maupun
Berencana
kekerasan
yang sering
terjadi adalah kekerasan psikis dan
memasuki
seksual. Lembaga pemerintah lain
nantinya(7).
yang menangani kasus kekerasan
masa
Usia
usia
dini
remaja
merupakan
the
terhadap anak di Kota Semarang
golden ages (masa emas) dimana
yakni
anak
Pusat
Pelayanan
Terpadu
memiliki
kemampuan
“Seruni” atau biasa disingkat dengan
penyerapan informasi yang sangat
PPT
pesat,
Seruni
kekerasan
menyatakan
terhadap
dibandingkan
tahap
usia
yang
selanjutnya. Kepesatan kemampuan
terlapor dan ditangani oleh lembaga
otak anak dalam menyerap berbagai
tersebut tahun 2012 sebanyak 17
informasi disekitarnya diiringi dengan
kasus, tahun 2013 sebanyak 6 kasus
rasa ingin tahu yang sangat tinggi
dan di tahun 2014 yang terdata
Usia dini juga merupakan usia yang
sampai
sangat
dengan
bulan
anak
kasus
September
menentukan
(8)
.
dalam
sebanyak 6 kasus dengan pelaporan
pembentukan
karakteristik
kepribadian seorang anak. Pada usia
kekerasan
yang
bagi
dan
terbanyak adalah kekerasan seksual
ini
(6)
intelegensi permanen dirinya. Sesuai
.
penting
karakter
pengembangan
Masalah seks yang masih
dengan keunikan dan pertumbuhan
dianggap tabu di kalangan masyarakat
anak usia dini maka penyelenggaraan
serta masih adanya anggapan bahwa
pendidikan
http://lib.unimus.ac.id
kesehatan
reproduksi
penting
bagi
disesuaikan
anak
usia
dengan
perkembangannya
dini
tahap-tahap
(9)
.
Berdasarkan
Hasil
wawancara
peneliti
dengan 10 orang tua murid dengan menggunakan kuesioner didapatkan
hasil
studi
pengetahuan orang tua murid masih
pendahuluan yang dilakukan oleh
kurang tentang kesehatan reproduksi
peneliti,
melakukan
sebanyak 7 orang (70%), memiliki
wawancara kepada Kepala Sekolah
sikap yang kurang dalam memberikan
PAUD
pendidikan
dengan
Labschool
UNNES,
kesehatan
reproduksi
menyatakan bahwa terdapat pelatihan
sebanyak 6 orang (60%), motivasi
tentang
orang
Pendidikan
Kesehatan
tua
dalam
memberikan
Reproduksi pada anak usia dini yang
pendidikan
diadakan
World
masih rendah sebanyak 5 orang
Population Foundation bekerjasama
(50%) dan praktik yang kurang dalam
dengan
menerapkan
oleh
Perkumpulan
Keluarga
Indonesia
(PKBI).
Berencana Pelatihan
Rutgers
tersebut
terdapat
kesehatan
reproduksi
pendidikan
kesehatan
reproduksi sebanyak 6 orang (60%).
3
Berdasarkan latar belakang di
perwakilan PAUD yang mengikuti
atas
peneliti
tertarik
pelatihan yaitu PAUD Labschool
mengetahui
UNNES, PAUD Taman Belia Candi,
Berhubungan
Post PAUD Anak Bangsa yang telah
Penerapan
menerapkan kurikulum pendidikan
Reproduksi Oleh Orang Tua Pada
kesehatan reproduksi, dari ketiga
Anak Usia Dini di PAUD Labschool
sekolah tersebut yang berperan aktif
UNNES”.
“Faktor-Faktor Dengan Pendidikan
untuk Yang Praktek
Kesehatan
adalah PAUD Labshool UNNES dengan
langsung
pengadaan
merencanakan
sosialisasi
METODE PENELITIAN
parenting
Jenis
penelitian
yang
kelompok PAUD dan TK, serta
digunakan dalam penelitian ini adalah
menambahkan
tentang
penelitian kuantitatif dengan desain
pendidikan kesehatan reproduksi pada
analitik korelasi dengan pendekatan
kurikulum yang sudah ada.
cross sectional (10).
kurikulum
http://lib.unimus.ac.id
Populasi dalam penelitian ini
sebuah instrument dan uji reabilitas
adalah seluruh orang tua murid TK
dengan menggunakan Teknik Alpha
(A) dan TK (B) di PAUD Labschool
Cronbach
UNNES dengan jumlah sebanyak 32
murid di PAUD Taman Belia Candi
orang tua, yang terdiri dari TK (A)
dengan menggunakan rumus Korelasi
sebanyak 13 murid dan TK (B)
Product
sebanyak 19 murid.
digunakan
Sampel dalam penelitian ini
(12)
. Uji validitas dilakukan
Moment. uji
Analisis
7tatistic
data
dengan
menggunakan uji Chi Square (x2).
adalah seluruh orang tua murid TK (A) dan TK (B) yang berjumlah 32 orang
tua.
Teknik
HASIL PENELITIAN
pengambilan
PAUD
Labschool
UNNES
sampel dalam penelitian ini yaitu
merupakan salah satu sekolah tingkat
dengan cara Total Sampling yaitu
satuan TK yang bertaraf internasional
teknik pengambilan sampel dimana
milik Universitas Negeri Semarang,
jumlah sampel sama dengan jumlah
terletak di sebelah Universitas Wahid
populasi(11).
Hasyim, Menoreh Tengah X No.4
Variabel dalam penelitian ini terdiri
dari
variabel
bebas
Kelurahan
Sampangan
Kecamatan
dan
Gajah Mungkur. PAUD Labscool
variabel terikat. Variabel bebasnya
UNNES memiliki keunggulan yaitu
adalah
memberikan kurikulum yang inovatif
pendidikan,
pengetahuan,
sikap, motivasi, sumber informasi dan
dengan
variabel terikatnya adalah praktek
Pendidikan
penerapan
kesehatan
kepada anak sejak usia dini.
reproduksi. Alat pengumpulan data
a. Pendidikan Orang Tua
yaitu
pendidikan
dengan
didapat
dari
dilakukan
data
primer
wawancara
dengan
yang yang
menggunakan
menerapkan Kesehatan
Kurikulum Reproduksi
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang Tua di PAUD Labschool UNNES
kuesioner. Uji validitas yang dilakukan pada
instrumen
mengukur
penelitian
kevalidan
untuk
Pendidikan Menengah Tinggi Total
(keabsahan)
http://lib.unimus.ac.id
f 13 19 32
(%) 40,6 59,4 100,0
Berdasarkan menunjukkan responden
tabel sebagian
1 besar
mempunyai
tingkat
pendidikan tinggi yaitu sebanyak 19
responden
(59,4%)
dan
sebagian kecil mempunyai tingkat pendidikan menengah sebanyak 13 responden (40,6%).
b. Pengetahuan Pendidikan Reproduksi
Tentang Kesehatan
Pengetahuan Baik Cukup Total
f 15 17 32
Berdasarkan
besar
Sikap Sikap positif Sikap negatif Total
tabel bahwa
responden
2
sebagian
sebanyak 17 responden (53,1%) dan sebagian kecil mempunyai baik
sebanyak 15 responden (46,9%).
% 56,3 43,8 100,0
tabel bahwa
3
sebagian
besar responden mempunyai sikap positif
yaitu
sebanyak
18
responden (56,3%) dan sebagian
sebanyak 14 responden (43,8%).
mempunyai
pengetahuan
menunjukkan
f 18 14 32
kecil mempunyai sikap negatif
% 46,9 53,1 100,0
tingkat pengetahuan cukup yaitu
tingkat
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap Orang Tua Tentang Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di PAUD Labschool UNNES
Berdasarkan
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Pendidikan Kesehatan Reproduksi di PAUD Labschool UNNES
menunjukkan
c. Sikap Tentang Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi
d. Motivasi Tentang Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Motivasi Orang Tua Tentang Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di PAUD Labschool UNNES Motivasi Motivasi kuat Motivasi sedang Total
http://lib.unimus.ac.id
f 19 13 32
% 59,4 40,6 100,0
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai motivasi kuat yaitu sebanyak 19 responden (59,4%) dan sebagian kecil mempunyai motivasi sedang sebanyak 13 responden (40,6%).
e. Sumber Informasi Tentang Pendidikan Kesehatan Reproduksi
f. Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Tabel 6. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Oleh Orang Tua di PAUD Labschool UNNES Praktek Praktek baik Praktek cukup Total
f 17 15 32
Berdasarkan menunjukkan
Berdasarkan
tabel
5
besar
% 53,1 46,9 100,0
tabel bahwa
responden
6
sebagian
mempunyai
sebagian
praktek baik yaitu sebanyak 17
memperoleh
responden (53,1%) dan sebagian
sumber informasi dari media yaitu
kecil mempunyai praktek cukup
sebanyak 18 responden (56,3%)
sebanyak 15 responden (46,9%).
menunjukkan besar
bahwa
responden
dan sebagian kecil memperoleh sumber informasi dari non media sebanyak 14 responden (43,8%). Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Yang Diperoleh Orang Tua Tentang Pendidikan Kesehatan Reproduksi di PAUD Labschool UNNES Sumber Informasi Non media Media Total
f 14 18 32
% 43,8 56,3 100,0
g. Hubungan Pendidikan Orang Tua Dengan Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Tabel 7. Tabulasi silang Hubungan pendidikan dengan praktek penerapan pendidikan kesehatan reproduksi Pendidikan Tinggi Menengah Total
f 15 2 17
Baik % 46,9 6,3 53,1
Berdasarkan
Cukup f % 4 12,5 11 34,4 15 46,9
Total f % 19 59,4 13 40,6 32 100
tabel
7
menunjukkan bahwa dari hasil uji statistik didapatkan nilai Chi Square sebesar 12,523 dengan p-
http://lib.unimus.ac.id
value sebesar 0,001<0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya
ada
pendidikan
hubungan dengan
antara
i. Hubungan Sikap Orang Tua Dengan Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi
praktek
Tabel 9. Tabulasi Silang Hubungan Sikap dengan Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Oleh Orang Tua di PAUD Labschool UNNES
penerapan pendidikan kesehatan reproduksi oleh orang tua pada anak
usia
dini
di
PAUD
Labschool UNNES.
Sikap Positif Negatif Total
h. Hubungan Pengetahuan Orang Tua Dengan Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi
Baik Cukup Total
Baik f % 12 37,5 5 15,6 17 53,1
Cukup f % 3 9,4 12 37,5 15 46,9
didapatkan
didapatkan
nilai
Chi
Square
Cukup f % 4 12,5 11 34,4 15 46,9
Total f % 18 56,3 14 43,8 32 100
nilai
Chi
Square
sebesar 10.041 dengan p-value sebesar
0,005<0,05, maka Ho
ditolak dan Ha diterima artinya
Total f % 15 46,9 17 53,1 32 100
Berdasarkan hasil uji statistik
Baik % 43,8 9,4 53,1
Berdasarkan hasil uji statistik
Tabel 8. Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan dengan Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Oleh Orang Tua di PAUD Labschool UNNES Pengetahuan
f 14 3 17
ada hubungan antara sikap dengan praktek
penerapan
pendidikan
kesehatan reproduksi oleh orang tua pada anak usia dini di PAUD Labschool UNNES.
sebesar 8,189 dengan p-value sebesar
0,012<0,05, maka Ho
ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan
praktek
j. Hubungan Motivasi Orang Tua Dengan Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi
penerapan
Berdasarkan hasil uji statistik
pendidikan kesehatan reproduksi
didapatkan
Chi
Square
oleh orang tua pada anak usia dini
sebesar 7,938 dengan
p-value
d PAUD Labschool UNNES.
sebesar 0,014<0,05, maka Ho ditolak
nilai
artinya
ada
hubungan
antara motivasi dengan praktek
http://lib.unimus.ac.id
penerapan pendidikan kesehatan
kesehatan reproduksi di PAUD
reproduksi oleh orang tua pada
Labschool UNNES.
anak usia dini d PAUD Labschool UNNES.
PEMBAHASAN
Tabel 10. Tabulasi Silang Hubungan Motivasi dengan Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Oleh Orang Tua di PAUD Labschool UNNES
a. Pendidikan Orang Tua
Motivasi Kuat Sedang Total
f 14 3 17
Baik % 43,8 9,4 53,1
Cukup f % 5 15,6 10 31,3 15 46,9
Hasil menunjukkan
Total f % 19 59,4 13 40,6 32 100
UNNES
berpendidikan
Non media Media Total
f 3 14 17
% 9,4 43,8 53,1
f 11 4 15
% 34,4 12,5 46,9
sebanyak 19 responden (59,4%) dan
ada
Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan
nilai
Chi
Square
hubungan
antara
dengan
praktek
PAUD Labschool UNNES. Orang
tua
mempunyai
peran dan fungsi yang salah satunya yaitu mendidik anaknya sejak usia dini. Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang akan
Total f 14 18 32
tinggi
reproduksi oleh orang tua di
Tabel 11. Tabulasi Silang Hubungan Sumber Informasi dengan Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Oleh Orang Tua di PAUD Labschool UNNES Cukup
besar
penerapan pendidikan kesehatan
k. Hubungan Sumber Informasi Dengan Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi
Baik
sebagian
orang tua di PAUD Labschool
pendidikan
Sumber Informasi
penelitian
% 43,8 56,3 100
pola
hidup
terutama
dalam
memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan, pada umumnya
makin
tinggi
pendidikan
seseorang
makin
mudah untuk menerima informasi (13)
sebesar 10,041 dengan p-value sebesar 0,005<0,05, maka Ho ditolak
artinya
ada
hubungan
antara sumber informasi dengan praktek
penerapan
pendidikan
. Hal tersebut sama halnya
dengan
pendidikan
yang
diberikan kepada anak didasarkan pada pengetahuan yang dimiliki oleh orang tuanya, seseorang
http://lib.unimus.ac.id
berpendidikan
tinggi
berarti
dengan pola asuh orang tua yang (14)
mempunyai pengetahuan yang
tidak baik
cukup luas dalam memberikan
penelitian yang dilakukan di MI
pola asuh kepada anaknya sesuai
Ibtidaiyah
dengan tingkat pendidikan yang
Depok (2012) menunjukkan tidak
dimilikinya untuk memberikan
terdapat
pendidikan
signifikan
antara
tingkat
reproduksi mulai sejak dini pada
pendidikan
dengan
perilaku
anaknya sebagai antisipasi tindak
pemberian pendidikan seks untuk
kekerasan seksual yang marak
anak(15).
tentang
kesehatan
terjadi pada saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang dengan
pendidikan
memiliki
praktek
yang
praktek yang cukup pula dalam pendidikan
pada
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Malaka
Sumedang
Orang Labschool besar
Kabupaten
(2014)
yang
pendidikan terhadap pola asuh orang tua tentang pendidikan seks
apabila
anak
dan
pendidikan
yang
Tentang Kesehatan
menyatakan responden
tinggi dengan pola asuh yang baik akan menaikan indeks tujuh kali terhadap pendidikan rendah
tua
di
PAUD
UNNES
sebagian
mempunyai
tingkat
pengetahuan cukup sebanyak 17 responden
dengan
(53,1)
dan
ada
antara
pengetahuan
praktek
penerapan
pendidikan kesehatan reproduksi oleh
orang
tua
di
PAUD
Labschool UNNES. Responden yang memiliki
menunjukkan adanya hubungan
pada
hubungan
hubungan
anaknya.
Desa
Islamiyah
b. Pengetahuan Pendidikan Reproduksi
baik
pendidikan menengah memiliki
di
Hayatul
tinggi
begitu juga seseorang dengan
memberikan
. Sedangkan pada
pengetahuan
cukup
tentang
pendidikan kesehatan reproduksi artinya responden belum banyak memahami
dan
memberikan
pendidikan kesehatan reproduksi. Minimnya
pengetahuan
orang
tua, meliputi beberapa faktor
http://lib.unimus.ac.id
antara
lain
yaitu
kurangnya
Hasil penelitian ini sejalan
partisipasi orang tua untuk datang
dengan penelitian yang dilakukan
pada kegiatan parenting yang
di
diadakan oleh pihak sekolah.
Sumedang
Selain itu kurangnya motivasi
menunjukkan
orang tua untuk memperoleh
hubungan pengetahuan terhadap
informasi yang berkaitan dengan
pola asuh tentang pendidikan seks
pengetahuan mengenai kesehatan
pada anak usia dini
reproduksi pada anak usia dini
Penelitian yang dilakukan di TK
dari
Cempaka
seminar
maupun
media
Desa
Malaka
(2014)
responden
(2010)
perlunya
cukup,
pihak
sehingga
sekolah
juga
ada
(14)
. Hasil
kelurahan
Ketawanggede
pengetahuan
juga
bahwa
cetak. Hal tersebut menjadikan mempunyai
Kabupaten
Kota
Malang
menunjukkan
ada
hubungan yang positif antara tingkat pengetahuan ibu dengan
terlibat dalam membimbing serta
pendidikan
memberi motivasi kepada orang
terhadap anak usia prasekolah (16).
tua untuk menyempatkan hadir
c. Sikap Tentang Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi
pada saat kegiatan parenting. Seseorang
yang
pengetahuan banyak
baik informasi
yang
mendidik
anaknya,
seseorang
yang
mempunyai pengetahuan yang cukup belum tentu diimbangi dengan praktek yang baik pula, karena
informasi
dimilikinya cukup.
Berdasarkan
memiliki
juga memiliki praktek yang baik
sedangkan
usia
dini
mempunyai
menjadikan seseorang tersebut
dalam
seks
yang
hasil
penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua di PAUD
Labschool
mempunyai
UNNES
sikap
positif
sebanyak 18 responden (56,3%). Terdapat hubungan antara sikap dengan
praktek
penerapan
pendidikan kesehatan reproduksi oleh
orang
Labschool
tua
UNNES.
di
PAUD Parenting
yang diadakan di sekolah mampu
http://lib.unimus.ac.id
memberikan pemahaman kepada
pula
dalam
orang tua tentang cara mendidik
pendidikan kesehatan reproduksi
anak usia dini serta memberikan
pada anak.
pengetahuan tentang kesehatan reproduksi
pada
anak
secara
menerapkan
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
langsung. Selain informasi yang
di
diberikan pada saat parenting,
Kabupaten Jember (2012) yang
responden
menunjukkan
mendapatkan
Kecamatan
Sumbersari
bahwa
jika
informasi melalui media cetak
responden memiliki sikap positif
maupun elektronik serta para ahli
terhadap pendidikan seks pada
pada bidang anak yaitu psikolog
remaja,
anak,
respondennya
hal
tersebut
dapat
maka
tindakan
itu
memberikan
memberikan pengaruh terhadap
pendidikan seks pada remaja. Jika
perubahan sikap positif yang
responden memiliki sikap negatif
dimiliki
dalam
terhadap pemberian pendidikan
pendidikan
seks pada remaja, maka tindakan
responden
menerapkan kesehatan reproduksi. Hal
tersebut
sesuai
respondenya
itu
tidak
memberikan
pendidikan
seks
dengan teori yang dikemukakan
pada remaja(17). Penelitian di MI
oleh
Ibtidaiyah
Lawrence
Green
yang
Hayatul
Islamiyah
menyebutkan bahwa salah satu
Depok (2012) menunjukkan tidak
faktor
terdapat
yang
mempengaruhi
hubungan
yang
perilaku/tindakan adalah faktor
signifikan antara sikap dengan
predisposisi. Salah satunya yaitu
perilaku pemberian pendidikan
sikap yang berpengaruh terhadap
seks untuk anak(15).
proses
pembentukan
perilaku/tindakan seseorang
(13)
.
d. Motivasi Tentang Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi
Maka dapat disimpulkan sesuai Sebagian besar orang tua
hasil penelitian yaitu responden yang memiliki sikap positif tentu akan memiliki praktek yang baik
di PAUD Labschool UNNES mempunyai
http://lib.unimus.ac.id
motivasi
kuat
terhadap penerapan pendidikan
Hasil penelitian sejalan
kesehatan reproduksi pada anak
dengan penelitian yang dilakukan
usia dini yaitu sebanyak 19
di PAUD Kasih Ibu Kelurahan
responden
Terdapat
Pisang Kecamatan Pauh Padang
hubungan antara motivasi dengan
(2013) yang menyatakan ada
praktek
hubungan antara motivasi dengan
(59,4%).
penerapan
pendidikan
kesehatan reproduksi oleh orang
partisipasi
sangat
signifikan,
tua di PAUD Labschool UNNES.
semakin
tinggi
motivasi
Motivasi dipengaruhi oleh
seseorang maka semakin tinggi
faktor yang berasal dalam diri
pula partisipasinya terhadap suatu
seseorang yaitu persepsi individu,
objek kegiatan. Hasil penelitian
harapan
ini
dan
kebutuhan.
menunjukkan
bahwa
Sedangkan faktor yang berasal
seseorang
dari luar yaitu situasi lingkungan.
yang kuat dalam memberikan
Faktor-faktor
pendidikan kesehatan reproduksi
tersebut
yang
memiliki
mempengaruhi responden untuk
sejak
memiliki motivasi yang kuat
diartikan orang tersebut memiliki
dalam menerapkan pendidikan
alasan yang sangat kuat untuk
kesehatan reproduksi pada anak
melakukan tindakan yang baik
sejak usia dini
(18)
. Motivasi yang
kuat dalam mendidik anak sesuai dengan didapatkan
pengetahuan
yang
responden
melalui
parenting
yang
diadakan
sekolah.
Pengetahuan
anak
dalam
usia
motivasi
dini
mencapai
apa
dapat
yang
diinginkan oleh seseorang (19). e. Sumber Informasi Tentang Pendidikan Kesehatan Reproduksi
di yang
Sumber informasi yang
dimiliki responden pula dapat
diperoleh
mempengaruhi seseorang untuk
pendidikan kesehatan reproduksi
memotivasi
untuk
pada anak usia dini dari media
mendidik
yaitu sebanyak 18 responden
bertindak anaknya.
dirinya dalam
(56,3%).
orang
tua
Terdapat
tentang
hubungan
antara sumber informasi dengan
http://lib.unimus.ac.id
praktek
penerapan
pendidikan
Pada penelitian ini sejalan
kesehatan reproduksi oleh orang
dengan penelitian yang dilakukan
tua di PAUD Labschool UNNES.
di
Seseorang akan memiliki
Desa
Malaka
Kabupaten
Sumedang
(2014)
pengetahuan bila orang tersebut
menunjukkan
ada
mendapatkan
sumber informasi terhadap pola
cukup.
informasi
Sumber
yang
informasi
asuh
orang
yang hubungan
tua
tentang
memiliki manfaat penting yang
pendidikan seks anak usia dini.
harus
Penelitian
dimiliki
oleh
setiap
di
MI
Ibtidaiyah
individu, karena dengan banyak
Hayatul Islamiyah Depok (2012)
mendapatkan informasi seseorang
menunjukkan terdapat hubungan
akan
yang
memiliki
banyak
signifikan
antara
pengetahuan yang tidak dimiliki
keterpaparan sumber informasi
sebelumnya. Hal tersebut dapat
dengan
disimpulkan bahwa orang tua
pendidikan seks untuk anak(15).
dapat memiliki pengetahuan yang
f. Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi
baik bila banyak mendapatkan informasi dari sumber informasi
perilaku
pemberian
Berdasarkan
hasil
meliputi media yaitu informasi
penelitian
diketahui
yang bisa didapatkan melalui
sebagian
besar
media eletronik maupun cetak,
mempunyai praktek baik dalam
sedangkan media non informasi
menerapkan
bisa didapatkan melalui teman,
kesehatan reproduksi pada anak
keluarga,
usia dini yaitu sebanyak 17
petugas
kesehatan
bahwa responden
pendidikan
maupun ahli psikolog. Hasil dari
responden
penelitian ini diketahui bahwa
Labschool UNNES merupakan
terdapat hubungan antara sumber
salah satu TK di Kota Semarang
informasi
yang
yang
responden
dengan
diperoleh praktek
(53,1%).
memiliki
Pendidikan
PAUD
Kurikulum Kesehatan
penerapan pendidikan kesehatan
Reproduksi, setelah mengikuti
reproduksi pada anak.
pelatihan yang diadakan oleh
http://lib.unimus.ac.id
Rutgers WPF (World Population Foundation)
yaitu
Hasil
penelitian
LSM
menunjukkan bahwa sosialisasi
memiliki
dengan parenting kepada orang
komitmen serta perduli terhadap
tua tentang penerapan pendidikan
masalah
kesehatan reproduksi pada anak
Internasional
yang
kesehatan
reproduksi
dan kekerasan berbasis gender.
usia
Penerapan pendidikan kesehatan
terhadap
reproduksi pada anak usia dini di
murid untuk melakukan praktek
PAUD
UNNES,
penerapan pendidikan kesehatan
disosialisasikan kepada orang tua
reproduksi sejak anak usia dini.
murid dengan diadakan kegiatan
Dengan
parenting yang salah satu topik
pendidikan tersebut orang tua
membahas
kesehatan
murid dapat mendidik anaknya
reproduksi pada anak usia dini.
sesuai tahap perkembangan anak
Dalam
kegiatan
parenting
tersebut, serta membantu anak
tersebut
dapat
memberikan
untuk selalu menjaga diri dan
Labschool
tentang
dini
memiliki motivasi
pengaruh orang
melakukan
tua
penerapan
pengetahuan kepada orang tua
kesehatan
murid
tidak hanya di sekolah atau
untuk
terutama
mendidik
tentang
reproduksi.
Selain
anak
reproduksinya
kesehatan
rumah,
itu
sekitarnya.
pada
tetapi
di
yang
lingkungan
pendidikan kesehatan reproduksi di PAUD Labschool UNNES
KETERBATASAN
memberikan pendidikan melalui
PENELITIAN
media dengan alat bantu boneka
Penelitian
ini
memiliki
dan buku pedoman pembelajaran
keterbatasan yang dapat menjadi
dalam
bahan
sehingga
mendidik
muridnya
memudahkan
anak
pertimbangan
penelitian
untuk
selanjutnya.
dalam menyerap informasi yang
Keterbatasan waktu serta kurang
diberikan sesuai dengan program
fokusnya
You and Me.
menjawab
responden dan
dalam
memahami
pertanyaan yang diberikan oleh
http://lib.unimus.ac.id
peneliti
tentang
praktek
penerapan pendidikan kesehatan reproduksi pada anak usia dini.
mempunyai motivasi kuat yaitu sebanyak 19 responden (59,4%). 5. Sumber
informasi
diperoleh
1. Pendidikan orang tua anak usia di
PAUD
UNNES
tua
tentang
pendidikan kesehatan reproduksi
KESIMPULAN
dini
orang
yang
Labschool
sebagian
besar
sebagian besar dari media yaitu sebanyak 18 responden (56,3%). 6. Praktek
orang
tua
dalam
mempunyai tingkat pendidikan
menerapkan
tinggi
kesehatan reproduksi pada anak
yaitu
sebanyak
19
responden (59,4%).
usia
2. Pengetahuan orang tua tentang
pendidikan
dini
sebagian
responden mempunyai praktek
pendidikan kesehatan reproduksi
baik
pada anak usia dini di PAUD
responden (53,1%).
Labschool besar
UNNES
sebagian
mempunyai
tingkat
pengetahuan
cukup
yaitu
sebanyak 17 responden (53,1%). 3. Sikap orang tua terhadap praktek penerapan pendidikan kesehatan reproduksi pada anak usia dini di PAUD
Labschool
UNNES
besar
yaitu
sebanyak
17
7. Ada hubungan antara pendidikan dengan
praktek
penerapan
pendidikan kesehatan reproduksi oleh orang tua pada anak usia dini
di
PAUD
Labschool
UNNES (p-value = 0,001). 8. Ada
hubungan
pengetahuan
antara
dengan
praktek
sebagian besar mempunyai sikap
penerapan pendidikan kesehatan
positif
reproduksi oleh orang tua pada
yaitu
sebanyak
18
responden (56,3%).
anak
4. Motivasi orang tua terhadap praktek penerapan pendidikan kesehatan reproduksi pada anak
usia
dini
di
PAUD
Labschool UNNES (p-value = 0,012). 9. Ada
hubungan
sikap
usia dini di PAUD Labschool
dengan
UNNES
pendidikan kesehatan reproduksi
sebagian
besar
praktek
antara
penerapan
oleh orang tua pada anak usia
http://lib.unimus.ac.id
dini
di
PAUD
Labschool
UNNES (p-value = 0,005).
Peneliti
10. Ada hubungan antara motivasi dengan
praktek
2. Bagi Peneliti Selanjutnya menyadari
bahwa
penelitian ini masih jauh dari
penerapan
kata sempurna untuk itu penulis
pendidikan kesehatan reproduksi
berharap penelitian ini dapat
oleh orang tua pada anak usia
dikembangkan lagi oleh peneliti
dini
lain
di
PAUD
Labschool
UNNES (p-value = 0,014).
dengan
pengembangan
penelitian dengan menggunakan
11. Ada hubungan antara sumber informasi
seperti
variabel lain ataupun menggali
praktek
lebih lanjut mengenai analisis
penerapan pendidikan kesehatan
pendidikan kesehatan reproduksi
reproduksi oleh orang tua pada
pada anak usia dini dengan
anak
desain kualitatif.
usia
dini
di
PAUD
Labschool UNNES (p-value = DAFTAR PUSTAKA
0,005).
SARAN 1. Bagi PAUD Labschool UNNES Sebaiknya
pihak
sekolah
menjadwalkan
kegiatan
parenting setiap sebulan sekali sehingga waktu yang diberikan lebih
efektif
meningkatkan
dan
dapat
pengetahuan
orang tua terhadap pendidikan kesehatan reproduksi pada anak usia
dini,
serta
lebih
memanfaatkan media yang ada seperti buku dan boneka dalam proses mengajar pada anak.
1. Indanah. 2016. Pelecehan Sexual Pada Anak. Jurusan Keperawatan Stikes Muhammadiyah Kudus. 2. Lazzarini. 2011. KDRT dan Pelecehan Seksual dalam Kehidupan. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional Tahun 2011. 3. David. 2014. Kasus Pelecehan Seksual Anak Tahun 2013. Jakarta: KPAI. 4. Erlinda. 2014. Upaya Peningkatan Anak dari Bahaya Kekerasan, Pelecehan dan Eksploitasi. Jakarta: KPAI. 5. BP3AKB. 2015. Ayo Lindungi Anak dari Kekerasan. BP3AKB Prov. Jawa Tengah. [20 Maret 2016]; Available from:http://bp3akb.jatengprov.g o.id/article/view/119.
http://lib.unimus.ac.id
6. BP3AKB. 2014. Laporan Triwulan 1-4 Tahun 2014 Hasil Kegiatan Pelayanan Bagi Korban Kekerasan Kota Semarang (Korban Anak). [21 Maret 2016]; Available from: http://bp3akb.jatengprov.go.id/e _kekerasan/laporan/kab_kota/33 74/tabel/tabel_1_anak/2014/14/ kumulatif/0/a/b/c/. 7. Rokhana. 2014. Persepsi Orang Tua Terhadap Pendidikan Seks Pada Anak Usia Dini di Desa Tawang Kec. Weru Kab. Sukoharjo. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. 8. Sujiono. 2012. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks. 9. Wini. 2015. Implementasi Pendidikan Seksual Untuk Anak Usia Dini. Universitas Pendidikan Indonesia. 10. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 11. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta. 12.Notoatmodjo. 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta; 2007. 13. Notoatmodjo. 2007. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan (Cetakan ke-2). Jakarta: PT Rineka Cipta. 14. Herjanti. 2015. Pola Asuh Orang Tua Tentang Pendidikan Seks Anak Usia Dini. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju Jakarta. 15. Imanda. 2012. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pemberian Pendidikan
Seks Untuk Anak Oleh Orang Tua Siswa Madrasah Ibtidaiyah Hayatul Islamiah Depok. Fakultas Kesehatan Masyarakat Peminatan Promosi Kesehatan Depok. 16. Prastowo. 2010. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Perkembangan Psikosesksual Anak dengan Pendidikan Seks Usia Dini terhadap Anak Usia Prasekolah (4-6 tahun) di TK Cempaka Kelurahan Ketawanggede Kota Malang 17. Elfrida. 2012. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Orang Tua Tentang Pendidikan Seks dengan Tindakan Orang tua dalam pemberian Pendidikan Seks pada Remaja (Studi di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember). Jurusan Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan Masyarakat Universitas Jember (UNEJ). 18. Zainul. 2009. Motivasi. [5 April 2016]; Available from: Available from: http://www.duniapsikologi.com/ pengertian-motivasi. 19. Andriani. 2013. Hubungan Antara Motivasi Orang Tua dalam Mendidik Anak Melalui PAUD dengan Partisipasinya di PAUD Kasih Ibu. UNP 2013.
http://lib.unimus.ac.id
i
http://lib.unimus.ac.id