Jurnal Ilmiah Geomatika Vol. 17 No. 1, Agustus 2011
EVOLUSI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI 1) Vladimir S. Tikunov Profesor Geografi, Fakultas Geografi, Universitas Negeri Moscow, Moscow, 11999,Rusia e-mail:
[email protected]
ABSTRACT Geoinformatics is described as a scientific and technical complex integrating the branch of scientific knowledge, the appropriate technology and the applied, or productive, activities concerned with the development and implementation of geographical information systems. Four stages of geo-informatics evolution are discussed, and its prospects are outlined in brief. Keywords: geographical information systems, GIS evolution, periods of development, decision support systems, future trends.
ABSTRAK Geoinformatika dideskripsikan sebagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang komplek yang mengintegrasikan cabang pengetahuan keilmuan, teknologi tepat guna dan terapan, atau aktivitas produktif yang berhubungan dengan pembangunan dan implementasi sistem informasi geografis. Ada empat tahapan evolusi geoinformatika yang didiskusikan dan prospeknya dijelaskan secara singkat dalam artikel ini. Kata kunci: Sistem Informasi Geografi, Evolusi SIG, periode pembangunan, system pendukung keputusan, tren masa depan.
1) Diterjemahkan oleh Sukendra Martha, Peneliti Utama bidang Geografi/ Sistem Informasi Spasial – Bakosurtanal – Cibinong.
Diterima (received): 9-05-2011; disetujui untuk publikasi (Accepted): 13-07-2011
55
Jurnal Ilmiah Geomatika Vol. 17 No. 1, Agustus 2011
PENDAHULUAN
Geoinformatika adalah ilmu yang masih muda, yang berkembang dalam tiga atau empat dekade belakangan ini. Sama dengan Kartografi, Geoinformatika juga dipandang sebagai ilmu pengetahuan dan teknik yang kompleks yang mengintegrasikan cabang pengetahuan, teknologi aplikasi, atau produksi, aktivitas yang berhubungan dengan elaborasi dan operasionalisasi sistem informasi geografis (SIG). SIGmodern telah berasal dari sistem pengambilan informasi, sampai pada bank data kartografis. Sistem informasi ini diperlakukan sebagai tahapan pertama dalam kompilasi peta secara otomatik, kemudian fungsi SIG, dalam pengertian luas, dikembangkan sampai pada blok modeling dan reproduksi peta secara otomasi. Ketika peta dihargai sebagai media analisis geografis dan subsistem pengguna sebagai bagian pemanfaatan peta, maka itu semua menjadi bagian integral dari SIG. Mayoritas ragam SIG yang jumlahnya ratusan di dunia ini mempunyai tugastugas dalam mengkompilasikan peta atau mengaplikasikan material kartografis sebagai sumber informasi. Namun kemudiantujuan SIGadalah melampauilingkup kartografi yang membuatnya sebagai dasar untuk mengintegrasikan informasi geografis khususnya atau bertalian ilmu lainnya, seperti geologi dan ilmu tanah dll. selama proses investigasi yang dilakukan itu cukup kompleks dan sistematik. Hal ini menjadi penting ketika model pengetahuan digunakan sebagai basis untuk mengelaborasi SIG, misalnya SIG dianggap sebagai sebuah model dalam dunia nyata. Pandangan luas tentang SIG terkadang bertolakbelakang dengan
informasi asli atau pendekatan teknis ketika dia dilihat sebagai sebuah sistem untuk fungsi pengumpulan dan penyimpanan data geografis; sebagai media identifikasi dan deskripsi obyekobyek permukaan bumi. Tujuan utama geografi pada masa lalu, sekarang ini terpenuhi dengan teknik komputer modern. Pengembangan sistem pendukung pengambilan keputusan(decision support systems) akan dimanfaatkan sebagai jalur evolusi geomatika yang paling menjanjikan.
Apakah yang menjadi persyaratan untuk
pengembangan
SIG?
Diantara
sekian banyak faktor, yang terpenting adalah: -penggunaan
komputer
yang
terus merambah luas, - akumulasi sejumlah besar data penginderaan jauh, statistik dan
lainnya,
-kebutuhanuntuk mengorganisasikan informasi basis data untuk berbagai penggunaan, -kebutuhan
pengamanan
data
geo-spasial dan membuatnya tersedia untuk para pengguna, -kebutuhan
pembuatan
keputusan yang operasional. Pengetahuan, media teknis dan pengalaman dalam ilmu komputer, informatika, geografi dan kartografi
Jurnal Ilmiah Geomatika Vol. 17 No. 1, Agustus 2011
rasanya belum cukup, tetapi diperlukan peningkatan yang mengarah pada kebutuhan tertentu di dunia ini. Walaupun demikian, sejarah singkat geoinformatika yang tidak lebih dari 30 sampai 40 tahun itu telah dikelola untuk eksis melalui periode pertumbuhan cepat, pertumbuhan pelan dan bahkan stagnasi
faktor utamanya adalah pengembangan media teknis yang tepat dan kebutuhan untuk mengotomasikan cara kerja peningkatan jumlah informasi. Contoh yang paling menarik dalam tahap ini adalah elaborasi SIG Kanada pada tahun 1963-1971. Negara lain yang memimpin dalam menghasilkan sistem informasi bertalian dengan data geo-spasial adalah Swedia. Prioritas mereka dalam lingkup geo-informasi tak diragukan lagi. Studistudi diSwedish school of geoinformatics dikonsentrasikan pada elaborasi Bank Data Lahan Nasional yang didisain untuk menginventarisasi kepemilikan tanah dan real estate. Tujuan utama riset adalah untuk mengorganisasikan informasi yang terakumulasi dan membuatnya tersedia
PERIODE PERTAMA Evolusi geoinformatika dapat dibedakan dalam 4 tahapan. Tahap pertama dimulai dibawah slogan akumulasi, dan tak ada seorang pun mengetahui bahwa akan ada hasil yang secara teratur terbangun atau terhimpun. Dalam tahun 60-an data dan pengalaman bersatu dibawah ‘atap’ yang belum terjadi secara formal. Faktor-
57
Jurnal Ilmiah Geomatika Vol. 17 No. 1, Agustus 2011
Gambar 1: Hard copy alfanumerik dari ‘peta’ evaluasi kondisi alam Moldavia untuk pertumbuhan tanaman anggur.
Jurnal Ilmiah Geomatika Vol. 17 No. 1, Agustus 2011
bagi pengguna, untuk pemetaan otomasi, misalnya. Seseorang tak dapat mengklaim bahwa seluruh tugasnya telah diselesaikan selama tahun 60-an, tetapi walaupun pembeayaan hasilnya positif di satu sisi. Pada saat itu peta terutama dihasilkan oleh line printer sebagai barang cetakan alfanumerik yang kasar dimana variasi kepadatan kata/ huruf dan angka memberikan efek primitif terhadap half-tinting. Sebuah contoh seperti ‘peta’ yang ditunjukkan pada Gambar 1 merupakan evaluasi dari kondisi alam untuk pertumbuhan tanaman anggur di Moldavia.
dengan perkembangan pemetaan dijital dan otomasi kartografi.
Sebuah tinggal landas dirasakan pada akhir 70-an bersamaan dengan meluasnya penggunaan komputer pribadi (PC) yang murah. Alat-alat itu tersedia, dasarnya adalah hampir yang tak tersentuh, dan setiap orang is bursting untuk menuju aksi – apa lagi yang dibutuhkan untuk mengembangkan sebuah cabang baru? Adalah waktu terbaik untuk mempertahankan hal ini – konsep apapun adalah baru; paket program untuk PC dijual seperti kue dan hanya satu masalah yakni bagaimana agar mendapatkan pengembalian atau menghasilkan dana yang besar. Jalan barunya sangat terbuka tak hanya untuk individual tetapi juga penggunapengguna yang lebih luas sekaligus.
PERIODE KEDUA
Pada awal tahun 70-an situasi menjadi berbeda. Prospek geoinformatika telah jelas, kesuksesan pertama aplikasi GIS terjadi, tetapi harga piranti lunak dan piranti keras serta pemeliharaannya masih sangat mahal. Oleh karena itu pada awal tahun 70-an merupakan periode perkembangan teknik di lembaga-lembaga besar sekaligus memotivasi antusias perseorangan. Dalam tahap ini dianggap sebagai periode yang relatif stagnan bersamaan dengan suara suara pesimistik. Mereka berkata bahwa geomatika itu permainan yang tak bernilai ‘lilin’ karena produk ini masih memiliki harga emas (mahal). (Sebuah ‘lilin’ harganya murah tetapi dapat bermanfaat untuk menerangi disekelilingnya). Hal itu harus dinyatakan, demi kepentingan kebenaran, bahwa dalam perioda ini dilakukan beberapa studi teori dasar, khususnya dalam bidang struktur data geospasial. Pada tahun 70-an sarana dan teknik geoinformatika berinteraksi secara aktif
Semacam eforia dan bahkan "keengganan untuk keberhasilan" telah mengarah pada upaya untuk membuktikan pentingnya penyerapan ilmu pengetahuan konvensional tentang informasi geospasial, seperti kartografi, fotogrametri, penginderaan jauh dll., oleh sebuah cabang pengetahuan yang komprehensif. Produk kartografi pada periode ini secara praktis dapat dibedakan dari peta-peta tradisional.
PERIODE KETIGA
Periode ketiga ini merupakan tahapan yang matang, the epoch of solusi lengkap datang pada tahun 80-an, ketika banyak paket program digunakan 59
Jurnal Ilmiah Geomatika Vol. 17 No. 1, Agustus 2011
untuk pemrosesan data, teks dan produksi peta, dll., yang ditransformasikan ke dalam sistem integral didisain untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan. Pada saat yang sama jaringan komputer global dan lokal pada dasarnya diciptakan untuk memberikan akses baru kedalam basis data. Komputer PC secara progresif dimanfaatkan untuk menggantikan work
stations.
Dalam tahapan ini, sistem ruang pengoperasian membuatnya mungkin untuk memperoleh data bagi keseluruhan permukaan bumi (dan tubuh luar angkasa lainnya) dengan resolusi spasial dan interval waktu yang berbeda. Oleh karena itu sistem pemantauan global telah diciptakan, sebagai sumber data utama untuk geo-informatika. Sistem penentuan posisi global atau global positioning systems (GPS) telah menghasilkan revolusi dalam teknik
perolehan data lapangan. Teknik pemodelan spasial dikembangkan secara aktif dengan menekankan pada aspek riset konseptual dan non-formal. Aspek-aspek konseptual dan pemahaman diperkenalkan kedalam dasar kartografis dari citra. Kasus ini intinya adalah citra mental (mental images) yang menunjukkan keberpihakan wilayah khusus oleh orang perorangan secara individu atau kelompok sosial, perwakilan imajiner wilayah atau tingkatan kognisi mereka, dll., atau yang merupakan citra grafik abstrak dibangun dengan tanpa hubungan spasial yang sesungguhnya, sebagai contoh adalah landsekap terpolarisasi atau polarized landscape (Gambar 2) (Rodoman, 1974, 1977). Dan sejumlah lainnya, diantara anamorphosises (kartogram) adalah paling merambah luas dan digunakan secara luas.
Jurnal Ilmiah Geomatika Vol. 17 No. 1, Agustus 2011
Gambar 2: Landsekap terpolarisasi di darat dan laut. Zona fungsional dan jalur komunikasi: A – untuk dataran homogen di dalam suatu benua, B – untuk sisi laut. 1 – reservasi arsitektur-sejarah kota; 2 – layanan umum dan jalur utilitas komunikasi; 3 - tempat tinggal permanen kota dan industri manifaktur; 4 – pertanian dengan intensitas sedang sampai tinggi; 5 – padang rumput, penggembalaanindustri kehutanan, perburuan, taman rekreasi pinggiran kota; 6 – cagar alam; 7 – tempat tinggal rekreasi dan jalan wisatawan (after B.B.Rodoman,1974).
61
Jurnal Ilmiah Geomatika Vol. 17 No. 1, Agustus 2011
Anamorphosisesdapat
didefinisikan sebagai citra grafis yang dihasilkan dari peta-peta konvensional, skala ditransformasikan menurut nilai-nilai parameter dari peta aslinya. Wilayahanamorphosisesmemberikan peluang untuk equalisasi spasial terhadap kepadatan tertentu, populasi, distribusi spasial dari income, distribusi spasial terhadap jenis konsumsi dll. (Gusein-Zade, Tikunov, 1993). Dalam kasus ini wilayah unit pemetaan menjadi proporsional dengan nilai parameter tertentu menghasilkan dasar anamorphosises. Namun demikiananamorphosis harus melindungi, sedekat mungkin, posisi saling menguntungkan dari unit spasial, dan bentuknya. Disamping itu juga ada anamorphosiseslinier dan 3 dimensi (3D), tetapi semua itu harus ditempatkan pada periode perkembangan geoinformatika
berikutnya. Gambar 3 dan 4 memberi dua contoh anamorphosises. Diantara parameter utama status lingkungan di negaranegara lain adalah jumlah emisi CO2 (,000 ton) dari pembakaran kayu bakar (Gambar 3) dan emisi dari pabrik semen, pembakaran bahan bakar fosil dan kayubakar demikian juga perpindahan penggunaan lahan (Gambar 4). (Dihitung oleh Alexander S. Fetisov, pada19871989. Sumber: World Resources 19921993, Oxford University Press. 1992, halaman 288-289.Untuk republik2 ketikamasih Uni Soviet (USSR Economy in 1990).Transformasi anamorfotik
(Anamorphotic
transformations)
dirancang untuk kebutuhan riset praktis dan melayani sebagai media untuk analisis geografis.
10 million mt
Gambar 3: Emisi Carbon dioksida 1992.
Jurnal Ilmiah Geomatika Vol. 17 No. 1, Agustus 2011
100 million mt
Gambar 4: Emisi dari pabrik semen, pembakaran bahan bakar fosil dan bahan kayu serta perubahan dalam penggunaan lahan.
PERIODE KEEMPAT
lompatan besar dalam milenium baru. Simbol-simbolnya dan fitur teknis secara khusus harus dengan kuat dirancang sekarang, tetapi aspek-aspek psikologis dalam hal ini agaknya tak mungkin dapat diduga.
Dan, akhirnya pada tahun 90-an dan mengawali abad ini keberadaan sistem intelijen dan teknologi multimedia memberikan pengaruh yang kompleks terhadap rasa kemanusiaan yang berbeda, termasuk penglihatan, pendengaran dan kedepan mungkin sentuhan dan penciuman. Aspek psikologis manusia menjadi kebutuhan aktif yang perlu diperhatikan. Kebutuhan teknologi dan media baru (teknis) pada dasarnya menyatu menghasilkan perkembangan neurocomputers. Puncakdalam evolusi geoinformatika tengah dipersiapkan untuk membuat
Sekarang ini citra komputer dari peta bersamaan dengan komentar politis, mengilustrasikan kejadian siklus ras, membantu persepsi prakiraan cuaca dll. Lebih jauh, ada kanal (jalur) dua puluh empat jam di USE memberikan prakiraan cuaca, gambar site sinoptik terkini, beserta komentar ahlinya. Ini juga mungkin untuk mendapatkan pandangan piktorial dari perubahan sinoptik dan 63
Jurnal Ilmiah Geomatika Vol. 17 No. 1, Agustus 2011
untuk membuat prakiraan cuaca. Semua ini secara gradual menjadi aplikasi biasa dari sistem informasi. Peta-peta mengarah pada citra intelijen 3 atau bahkan 4 dimensi yang memungkinkan pengguna untuk bekerja secara interaktif. Citrahyperimages menyatu, analog hiperteks tertentu, termasuk ke dua hypermaps dan citra satelit yang terkait,
animasi dll. Proses pemetaan sekarang ini bejalan baik untuk peta analitik maupun sintetik kompleks yang dikompilasikan dalam skala waktu nyata (Gambar 5). Catatan khusus adalah atlas komputer yang akan menjadi semacam sistem monitoring jika data dan informasi geospasial dapat ter-update secara reguler.
DEATH RATES BY MAIN GROUPS OF CAUSE
Public health assess ment
diseases infectious of the and paras itic Neoplas m's circulatory diseases sistem
diseases of the respiratory system
diseas es of the digestive system
Ac cidents, injuries and pois oning
high upper middle lower middle low
Gambar. 5. Kondisi Kesehatan Masyarakat di Rusia (1997)
Aspek konseptual dari modelling dalam lingkungan geoinformasi adalah ketertarikan para spesialis yang terus tumbuh dan meningkat sekarang ini. Diantara jalur prioritas riset, telah ada teori bencana, kacau dalam geografi, stabilitas jerseys, jaringan neuron, dll.
ARAH PERKEMBANGAN KEDEPAN Apa yang kita harapkan dalam waktu dekat? Sistem navigasi kendaraan akan menjadi lebih ‘pintar’ – mereka memilih rute optimal, menganalisis gerakan trafik, mengoptimasikan
Jurnal Ilmiah Geomatika Vol. 17 No. 1, Agustus 2011
kecepatan dan mengontrol pengemudi. Alat penerima yang portable terhubungkan dengan satelit artifisial akan digunakanoleh para geolog, pengumpul uang, pendaki dan pemain ski, atau mungkin oleh anak-anak atau bahkan orang dewasa. Posisi mereka secara konstan dapat ditelusuri dari rumah atau dari kantor. Walaupun, memang meningkatkan problem yang serius dalam hal kerahasiaan
sistem geoinformasi.
Permasalahan dominasi bahasa harus dihilangkan untuk mencegah pemiskinan sistem informasi. Bahasa Inggris tak mampu mengekspresikan ragam pengertian kata "rice"(padi) yang merupakan tipikal China, atau kata"snow"(salju) dalam Chukchi atau menjelaskan bentang khas dari menu masakan Perancis, dll. Negara-negara yang dikuasai oleh media jaringan informasi, bukan perang – gagasan ini beberapa disarankan pada berbagai tingkatan. Oleh karena itu tidak ada kebutuhan untuk pembakuan global untuk basis data, teknik dalam pemrosesandata dan bahkan dalam desain peta. Contohnya, warna merah mensimbolkan bahaya untuk negaranegara Eropa, sementara di China warna itu malah mengekspresikan kebahagiaan.
(confidentiality).
Setiap orang dapat akses ke jaringan komputer/ jenis internet. Masalah yang muncul dalam perolehan informasi akan kembali kepada persoalan pemilihan informasi dalam lautan data yang tak terbatas. Manusia seringkali mempunyai keinginan yang tak terbatas, oleh karena itu sistem intelijen artifisial dapat menjadi pembimbingdan pedoman. Dalam hubungannya dengan ini, telah ada masalah-masalah yang sifatnya berbeda, misalnya bagaimana memproteksi masyarakat dari informasi yang tak diinginkan. Sudah ada upaya untuk mendesiminasikan skema konstruksi bom, gagasan rasialisme dan pornografi melalui jaringan internet. Dengan kata lain, filter informasi dalam jaringan komputer dapat digunakan untuk tujuan politis atau ideologis yang juga tidak dikehendaki oleh masyarakat. Masalah dominasi harus diangkat, khususnya nilai budaya yang tidak dikenali oleh komunitas global secara keseluruhan. Hal inilah merupakan hal yang lebih penting jika seseorang ingin merealisasikan bahwa internet telah merasuk ke berbagai tempat tempat di bumi, yang tersedia di kafe-kafe Melbourne dan Moskow atau di kedaikedai di Santiago. Sepanjang geoinformatika dijadikan media penggunaan yang lebih luas dari jaringan
Menjadi kenyataan bahwa sejumlah program baik nasional maupun internasional membahas tentang infrastruktur data spasial (IDS) (lihat secara rinci pada Kapralov et al., 2004), termasuk program untuk skala global, misalnya GSDI, demikian juhga programprogram seperti Digital Earth, Global Mapping Initiative (respons Jepang untuk merekomendasikan Konferensi PBB tahun 1992 (UN Conference on Environment and Development) di Rio de Janeiro, dan sejumlah negara-negara Eropa (EuroGeographics, SABE etc.) dan nasional (American National Map of the US Geological Survey, OS Mastermap dari Ordnance Survey UK etc.) telah membuatnya bisa mengkompilasikan basis data dijital yang seragam dan pedoman umumuntuk deskripsi wilayahwilayah yang terintegrasi. IDS akan 65
Jurnal Ilmiah Geomatika Vol. 17 No. 1, Agustus 2011
membentuk basis nyata dari model wilayah dijital yang terintegrasi (IDTM) yang perlu untuk merealisasikan model apapun untuk pembangunan wilayah yang berkelanjutan (Tikunov, 2004). Yang harus dilakukan semua itu, model dijital untuk wilayah ini dipertimbangkan sebagai model realistik-maya (virtuallyrealistic model), diperkuat dengan rangkaian bahan penginderaan jauh yang tertata dan dengan sejumlah layer informasi tematik, soosio-demografik, ekonomik, ekologis dll. Walaupun peta-peta cetak menjadi cocok untuk pemrosesan komputer, mereka secara luas akan ditransfer pada media lain, seperti kain atau plastik, maka dapat membolehkannya untuk penggunaan multipurpose. Kebanyakan peta akan ditransformasikan ke dalam model dijital, dan lapisan informasi tematik dapat disusun dalam order individual sebagai atlas elektronik. Citra geografis dan peta-peta virtual akan menjadi relatif datar. Sistem informasi geografi akan menjadi model yang memadai untuk dunia nyata. UCAPAN TERIMAKASIH Penelitian ini dibeayai oleh Dana Penelitian Dasar Rusia (Project number 11-05-92004). DAFTAR PUSTAKA Gusein-Zade S.M., Tikunov V.S. (1993)
A New Technique for Constructing Continuous Cartograms. Cartography and Geographic Information Systems, v.20, N 3, pp.167-173.
Kapralov E.G., Koshkarev A.V., Tikunov V.S. et al. (2004) Basics of Geoinformatics. In two books.Textbook for higher schools.Ed.by V.S.Tikunov.M., Akademia, (In Russian). Rodoman B.B. (1974) Polarization of the
landscape as means of preservation of the biosphere and recreational resources. - In the book: Resources, Environment, Population. Moscow: Nauka Pubishers, pp.150-162 (In Russian)
Rodoman B.B. (1977) Geographical cartoids. - In the book: Theory and Methods of economicgeographical researches. Moscow: Moscow Branch of the Geographical Society, pp.15-34 (In Russian) Tikunov V.S. (2004) Integrated digital models of territories for their sustainable development. In:
Regionalization in modern economic, social and political geography: potential, theory, methods, practical application. Ed. by A.G.Druzhinin,
V.E.Shuvalov. Rostov-na-Donu, InfoServis Publishers, p. 189-192 (In Russian)