EVALUASI SUPPLIER PADA PT. ALFA GLOBAL INDAH DENGAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) YANG MENGGUNAKAN SOFTWARE SUPER DECISION Authors Chainardy Congronegoro Perum. Mutiara Taman Palem, Blok C 16/08 087781792928
[email protected] Costan Poris Indah, Jalan Palem V Blok. E/729 021-94104509
[email protected] Rizky Dwi Baity Komp. Peruri Blok K No. 1 081324100444
Khristian Edi Nugroho Soebandrija, BSIE., MM Industrial Engineering, Faculty of Engineering, Bina Nusantara University Kampus Syahdan, Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 Indonesia
[email protected],
[email protected],
[email protected]
Abstract In a competitive industry today, a lot of the strategy is undertaken by the company to be able to compete with other companies. Which Strategies is used can be done like as reduction in operational costs, cost of supplying the product, and others. All of useful strategy is made to increase revenue and enhance competitiveness with other companies. As in PT. Global Alfa Indah engaged in the plywood industry has many alternative suppliers supply of raw material products. PT. Global Alfa Indah produces three types of woods, those are Meranti, Sengon, and Albasia. At this time PT. Global Alfa Indah has nine suppliers,like Palopo, Sumber Graha Sejahtera (SGS), Makmur Alam Sejahtera (MAS), Ifura (FJMI), Mujur Timbul Wood (MTW), Gasulindo, Sumber Rejeki, Makmur Abadi (MA), and Sejahtera Usaha Bersama (SUB). Has nine suppliers to provide raw materials is considered too much and it can increase the cost of the company, therefore it is necessary to selection of the best supplier of the existing one to be the strategic sourcing for the PT. Global Alfa Indah in supplying raw materials. The best supplier is evaluated based by formulations Analytic Network Process (ANP) and used supedecision software based on predetermined criteria, like the price of goods and service quality. So it is expected to use the formulation of ANP, the company can determine the most appropriate suppliers and appropriate to support the goals and processes of production PT.
Global Alfa Indah. So using ANP formulation showed that the best supplier for supply Meranti and Sengon is SGS,and the best supplier for supply Albasia is MA. Therefore, it is expected the company to choose the right supplier ANP based formulation that has been done, if the company does not undertake ANP supplier selection based formulation that has been done, it is certain that the company will return to face financial problems regarding the prices of raw materials and payment policy that can expected until 15 million rupiahs accompanied by a delivery time delay from suppliers.(CCR)
Key Word : Supplier Evaluation, Best Supplier, Analytic Network Process (ANP), Superdecision Software
Abstrak Dalam persaingan dunia industri seperti ini , banyak strategi yang dilakukan oleh perusahaan untuk dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Strategi yang digunakan dapat dilakukan dengan cara pengurangan biaya operasional, biaya pemasokan produk, dan lainlain. Semua strategi yang dilakukan berguna untuk meningkatkan keuntungan serta meningkatkan daya saing dengan perusahaan lainnya. Seperti pada PT. Alfa Global Indah yang bergerak di bidang industri triplek ini memiliki banyak alternatif supplier dalam memasok bahan baku produknya. PT . Alfa Global Indah memproduksi tiga jenis kayu yaitu kayu Meranti, kayu Sengon dan kayu Albasia. Pada saat ini PT. Alfa Global Indah memiliki sembilan supplier, yaitu Palopo, Sumber Graha Sejahtera (SGS), Makmur Alam Sejahtera (MAS), Ifura (FJMI), Mujur Timbul Wood (MTW), Gasulindo, Sumber Rejeki, Makmur Abadi (MA),dan Sejahtera Usaha Bersama (SUB). Memiliki sembilan supplier untuk memasok bahan baku dinilai terlalu banyak dan dapat meningkatkan cost dari perusahaan, oleh karena itu perlu dilakukan pemilihan supplier terbaik dari yang sudah ada untuk dijadikan Strategic sourcing bagi PT. Alfa Global Indah dalam memasok bahan baku. Evaluasi supplier dinilai berdasarkan formulasi Analytic Network Process (ANP) dan menggunakan software supedecision berdasarkan kriteria yang telah ditentukan yaitu harga barang dan service quality. Jadi diharapkan dengan menggunakan formulasi ANP, pihak perusahaan dapat menentukan supplier yang paling tepat dan sesuai untuk mendukung tujuan serta proses produksi PT. Alfa Global Indah. Dengan menggunakan formulasi ANP didapatkan hasil bahwa supplier terbaik untuk memasok jenis kayu Meranti dan kayu Sengon adalah supplier SGS sedangkan supplier terbaik untuk memasok jenis kayu Albasia ialah supplier MA. Oleh karena itu diharapkan perusahaan dapat memilih supplier dengan tepat berdasarkan formulasi ANP yang telah dilakukan, jika perusahaan tidak melakukan pemilihan supplier berdasarkan formulasi ANP yang telah dilakukan, maka dapat dipastikan perusahaan akan kembali menghadapi permasalahan keuangan mengenai harga bahan baku dan kebijakan pembayaran yang dapat mencapai sampai 15 juta rupiah disertai dengan keterlambatan waktu pengiriman dari supplier.(CCR) Kata Kunci: Evaluasi Supplier, Analytical Network Process (ANP), Software Superdecision
PENDAHULUAN Dalam dunia industri saat ini persaingan antar pelaku industri semakin ketat. Setiap perusahaan berkompetisi untuk memberikan pelayanan yang baik serta berusaha untuk dapat memenuhi demand dari masyarakat. Untuk memenuhi permintaan tersebut, perusahaan harus mempertimbangkan beberapa hal seperti sistem produksi, sistem warehousing serta dalam hal pemilihan dan evaluasi supplier yang tepat dan terbaik bagi kelancaran produksi perusahaan tersebut. Evaluasi supplier merupakan suatu hal yang sangat penting dan menantang untuk
perusahaan lakukan bagi kebaikan perusahaan tersebut. Perusahaan harus dapat benar-benar cermat dalam memilih dan mengevaluasi supplier yang dapat mendukung proses produksi mereka, karena tidak dapat dipungkiri, supplier adalah salah satu unsur penting dalam perkembangan perusahaan untuk jangka panjang (Beil, 2009, p.1). PT. Alfa Global Indah merupakan pabrik yang bergerak dalam proses pemotongan kayu. Dimana dari kayu, pohon, ataupun papan yang masih kasar dan lebar akan dipotong menjadi potongan-potongan kayu yang halus dengan beraneka ukuran dan bentuk lalu didistribusikan ke beberapa toko bahan bangunan ataupun pihak individu yang tengah melakukan proyek pembangunan. Produk yang terdapat di PT. Alfa Global Indah adalah produk triplek dan bahan baku triplek dari jenis UT dan UT1. Dimana jenis-jenis tersebut berasal dari bahan dasar kayu Meranti, Sengon, Albasia dan bahan campur. Pada saat ini PT.Alfa Global Indah memiliki sembilan supplier,yaitu Palopo, Sumber Graha Sejahtera (SGS), Makmur Alam Sejahtera (MAS), Ifura (FJMI), Mujur Timbul Wood (MTW), Gasulindo, Sumber Rejeki, Makmur Abadi (MA), dan Sejahtera Usaha Bersama (SUB). Namun, dari kesembilan supplier tersebut, PT. Alfa Global Indah masih belum mengetahui supplier mana yang dapat diandalkan untuk secara spesifik terkait produk yang dihasilkan PT. Alfa Global Indah sebagai ujung tombak perusahaan sehingga tidak bisa meminimalkan biaya perusahaan. Alasan utama dalam memilih topik Evaluasi Supplier Pada PT. Alfa Global Indah Dengan Metode ANP Yang Menggunakan Software Superdecision, karena dalam studi kasus yang dilakukan diketahui bahwa pentingnya mengevaluasi supplier bagi kelangsungan bisnis yang dijalankan oleh PT. Alfa Global Indah. Adapun tools yang dipakai untuk mengolah datadata yang ada ialah dengan metode ANP, dimana ANP memiliki kelebihan untuk memecahkan masalah yang multi kriteria dengan adanya umpan balik antar cluster (Astuti & Amran,2011, p.89). Untuk itu, ada beberapa rumusan masalah yang akan kami cari jawabannya dari studi kasus ini, yaitu : 1. Berapa score untuk masing-masing supplier yang memasok kayu jenis Meranti, Sengon, dan Albasia berdasarkan kriteria harga barang dan service quality dengan menggunakan formulasi Analytical Network Process (ANP) ? Karena harga barang yang diberikan supplier untuk perusahaan ada kalanya terlalu mahal dan tidak sesuai dengan kualitas kayu yang diberikan, dan waktu pengiriman yang seringkali terlambat. 2. Supplier mana yang dapat dijadikan sebagai strategic sourcing pada PT. Alfa Global Indah, berdasarkan score penilaian yang didapat dari formulasi ANP? Karena perusahaan belum dapat memutuskan kepada supplier mana saja yang dapat dilakukan kerjasama secara berkelanjutan dengan melihat potensi supplier-supplier yang ada.
METODOLOGI PENELITIAN Adapun langkah–langkah dalam studi kasus yang dilakukan merupakan pengembangan dari kerangka kerja Supranto, 1998, p.19. Data yang akan diambil berupa data primer dan sekunder. Data primer yang diambil adalah dari hasil wawancara dan memberikan kuesioner langsung kepada perwakilan/staff departemen purchasing dan warehousing perusahaan mengenai data pembelian perusahaan. Data sekunder yang didapat berdasarkan data Produk &Bill of Material, data Order Customer (Februari-April 2013), data Pembelian (Februari-April 2013), data Lead Time tiap supplier (Februari-April 2013), data DTF dan PTF Perusahaan (Februari–April 2013). Tahap selanjutnya ialah dengan melakukan uji validitas terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada pihak-pihak yang terkait di perusahaan untuk melakukan pembobotan terhadap kesembilan supplier yang ada. Dan juga uji reliabilitas terhadap kedelapan responden yang diuji jawaban kuesioner. Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabel/item dengan skor total variabel. Cara mengukur validitas konstruk yaitu dengan mencari korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total menggunakan software SPSS IBM 2007. Selanjutnya berdasarkan data-data yang telah diperoleh maka dilakukan pengolahan data dengan menggunakan perhitungan Analytic Network Process (ANP) dan Software Superdecision.
HASIL DAN BAHASAN Setelah melakukan observasi dan penelitian pada PT. Alfa Global Indah, maka diketahui business process yang dijalankan oleh PT. Alfa Global Indah mulai dari proses pemesanan oleh customer sampai proses pengiriman. Berdasarkan business process dan jenis produk kayu yang dihasilkan oleh PT. Alfa Global Indah, maka diketahui bahwa masing-masing supplier memasok jenis kayu yang berbeda-beda. Oleh karena itu didapatkan hasil data supplier mapping sebagai berikut: Tabel 1SupplierMapping PT. Alfa Global Indah No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Supplier Palopo SGS MAS FJMI MTW Gasulindo Sumber Rejeki MA SUB
Jenis Kayu Meranti Sengon dan Meranti Sengon Sengon dan Meranti Sengon Albasia Meranti Albasia dan Meranti Meranti
Berdasarkan hasil wawancara dan data kuesioner yang telah dibagikan yaitu sebanyak 9 rangkap yang terdiri dari penilaian untuk masing-masing supplier dan diberikan kepada 8 orang staff yang berkaitan langsung dengan pihak supplier, maka jumlah total kuesioner yang kami dapatkan kembali berjumlah 72 buah dari keseluruhan kuesioner yang diberikan. Untuk menguji validitas dan reabilitas kuesioner tersebut digunakan software SPSS statistics20. Berdasarkan pengujian menggunakan software SPSS statistics IBM 20, maka kuesioner tersebut dinyatakan valid karena memiliki nilai > 0,7067dan dinyatakan sudah reliabel karena memiliki nilai cronbach’salpha0.72 untuk kepercayaan dan 0.76 dan caution (Faturochman et al, 2011, p.77). Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas, maka selanjutnya data hasil kuesioner tersebut dapat diolah menggunakan perhitungan Analytic Network Process (ANP) serta menggunakan softwareSuperdecision.
Adapun hierarchy ANP penilaian adalah sebagai berikut : 1.
supplier untuk masing-masing jenis kayu
Hierarchy Penilaian Kayu Jenis Meranti
Gambar 1 Hirarky Penilaian Meranti 2. Hierarchy Penilaian Kayu Jenis Sengon
Gambar 2 Hirarky Penilaian Sengon
3. Hierarchy Penilaian Kayu Jenis Albasia
Gambar 3 Hirarky Penilaian Albasia Kemudian data yang sudah terkumpul diolah menggunakan perhitungan Analytic Network Process (ANP). Dimana range dari penilaian untuk ANP tersebut terlampir berikut ini: Langkah – langkah menghitung rasio konsistensi (Hayun, 2008, p.60):
1.
Hitung λmaks:
- Kalikan nilai kolom-n dengan bobot baris ke-n. - Jumlahkan hasilnya perbaris. - Bagi jumlah baris tersebut dengan bobot masing–masing baris. - Hitung rata–rata hasil jumlah tersebut, hasilnya adalah λmaks. 2.
Hitung indeks konsistensi dengan rumus
Cl = λmaks – n n-1 n = ukuran matriks C l = indeks konsistensi λmaks = nilai eigen maksimum
Tabel 2Random Index (RI) OM
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
RI
0
0
0,58
0,59
1,12
1,24
1,32
1,41
1,45
1,49
1,51
1,48
1,56
1,57
1,59
Sumber : Hayun (2008, p.63)
Tabel 3 Range Penilaian ANP Nilai
Bobot ANP
0.15
2
0.3
3
0.45
4
0.6
5
0.75
6
0.9
7
1.05
8
1.2 - 1.5
9
Selanjutnya dapat dibuat matriks untuk masing-masing kriteria, yaitu kriteria harga dan kriteria servicequality, berikut ini contoh matriks kriterianya :
1. atriks ANP Penilaian Harga Meranti Tabel 4 Matriks ANP Penilaian Harga Meranti
2.75
3.60
SGS
32.4589
40.9
7.0
Sumber Rejeki
27.8072
29.6
22.4
SUB
8.00951
8.51
6.5
MA
18.5704
11.2
40.8
Kriteria Alternatif
Sumber : Saaty (2008, p.10)
MA
2.96165
24.9
SUB
FJMI
Kebijakan Pembayaran
Sumber Rejeki
23
75.1
SGS
6.60
Kekuatan Keuangan Supplier
FJMI
10.6836
Harga
Alternatif
Palopo
Kebijakan Pembayaran
Palopo
Harga
Kekuatan Keuangan Supplier
Kriteria
2. atriks ANP Penilaian Service Quality Meranti Tabel 5 Matriks ANP Penilaian Service Quality Meranti
16.487
40.1
5.5
3.60
SGS
16.323
8.5
39.9
7.0
Sumber Rejeki
20.756
24.1
15.0
22.4
SUB
4.597
3.0
4.1
6.5
MA
27.892
14.2
28.0
40.8
MA
FJMI
SUB
23
Sumber Rejeki
7.1
SGS
11.5
FJMI
Kebijakan Pembayaran
14.567
Service Quality Ketepatan waktu pengiriman Transportasi Kebijakan Pembayaran
Palopo
Transportasi
Palopo
Service Quality Kriteria Alternatif
Alternatif
Ketepatan waktu pengiriman
Kriteria
34 27 38
Sumber : Saaty (2008, p.10) Selain menggunakan perhitungan ANP secara manual, kami juga melakukan perhitungan dengan menggunakan softwaresuperdecision , berikut merupakan hasil keseluruhan perhitungan menggunakan softwaresuperdecision :
Tabel 6 Prioritas HasilSuperdecision Software
Type of Wood 1.Meranti Cash Policy On Time Delivery Strength Financial Transportation
The Choosen Supplier
Best Supplier
Priority Score
MA FJMI SGS SGS
42.038% 39.734% 41.507% 40.581%
SGS
2.Sengon Cash Policy On Time Delivery Strength Financial Transportation
SGS FJMI SGS SGS
41.816% 55.69% 52.1% 44.201%
SGS
3.Albasia Cash Policy On Time Delivery Strength Financial Transportation
MA MA MA MA
80% 75% 85.714% 66.67%
MA
SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan beberapa hasil supplier yang memiliki potensi untuk PT.Alfa Global Indah. Dengan kriteria harga dan service quality yang didapat selama masa observasi business process perusahaan, kemudian menjadi landasan terpilihnya supplier yang terbaik untuk masing-masing jenis kayu, yaitu Meranti, Sengon, dan Albasia. 1. Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama diperoleh jawaban berupa skoring untuk masing-masing supplier, didapat beberapa supplier unggulan yaitu: o Supplier terbaik yang memasok kayu jenis Meranti ialah supllier SGS, karena SGS memiliki nilai prioritas kriteria harga terbesar yaitu 32.4589%, dan skor umpan balik kebijakan pembayaran yang lebih baik yaitu 40.9% jauh diatas supplier-supplier yang memasok kayu jenis Meranti, dan didukung dengan transportasi yang diberikan yaitu sebesar 39.9%. Pilihan kedua untuk supplier yang memasok kayu jenis Meranti adalah MA, karena MA memiliki nilai prioritas terbesar pada kriteria service quality yaitu sebesar 27.892%, dan disertai skor umpan balik kebijakan pembayaran yang lebih baik yaitu sebesar 40.8% dibandingkan supplier lain yang memasok kayu jenis Meranti. Kriteria ini tidak kalah penting, karena kebijakan pembayaran yang baik dapat memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk mengatur keuangan ataupun belanja mereka tanpa harus terbelit biaya pembayaran yang besar. o Supplier terbaik yang memasok kayu jenis Sengon adalahSGS, karena SGS memiliki kebijakan pembayaran yang lebih baik. SGS memperoleh nilai 41.6% jauh diatas supplier-supplier yang memasok kayu jenis Sengon,walaupun secara prioritas harga SGS kalah dari MAS yaitu 41.6196%, namun SGS mampu memberikan service quality yang jauh lebih baik dari MAS, yaitu dengan nilai prioritas sebesar 38.415%. Dengan demikian pilihan kedua untuk supplier yang memasok kayu jenis Sengon juga dipegang oleh SGS. o Supplier terbaik yang memasok kayu jenis Albasia adalahMA, karena MA memiliki nilai prioritas sebesar 82.253% dari kriteria harga dibandingkan Gasulindo yang hanya 17.5217%. Dari segi kebijakan pembayaran maupun kekuatan keuangan, MA
memperoleh nilai kebijakan pembayaran dan kekuatan keuangan masing-masing 80% dan 85.714% jauh diatas Gasulindo yang memasok kayu jenis Albasia. 2. Untuk menjawab rumusan masalah yang kedua diperoleh bahwa SGS merupakan supplier yang terbaik yang dapat menjadi unggulan dalam memasok kayu jenis Meranti dan Sengon, karena SGS mendominasi/banyak keunggulan pada setiap kriteria untuk setiap kayu jenis Meranti dan Sengon, dan supplier terbaik yang kedua adalah MA, karena MAsatu-satunya supplier unggulan untuk kayu jenis Albasia, dan MA dapat memberikan solusi tambahan untuk menunjang memasok kayu jenis Meranti apabila SGS sedang mengalami masalah pengiriman. Untuk mempermudah perusahaan memperoleh supplier terbaik agar kepuasaan pelanggan dapat terpenuhi dan dalam memperoleh keuntungan yang lebih, maka perusahaan dapat menggunakan sistem pemilihan Dual_Sourcing,dimana perusahaan memilih dua supplier saja untuk membeli kayu. Dua supplier terbaik dalam memasok jenis-jenis kayu yang digunakan perusahaan yaitu : 1. Terkait dengan masalah pertama yaitu mencari skor untuk masing-masing supplier yang ada, maka saran yang dikemukakan adalah pemilihan supplier terbaik dapat dilihat dari segi kebijakan pembayaran. Karena dalam segi pembayaran dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan dalam mengelola keuangan yang akan dikeluarkan. Terdapat beberapa supplier yang memiliki beberapa faktor service quality dari segi transportasi, ketepatan waktu pengiriman, dan kekuatan keuangan yang unggul, tetapi semua itu tidak dapat begitu memberikan hasil yang maksimal bagi perusahaan. Hasil yang maksimal dapat dilihat dari segi kebijakan pembayaran, karena dinilai lebih efektif dalam menyusun keuangan perusahaan yang dinilai terlalu mempengaruhi kegiatan operasional perusahaan. 2. Terkait dengan masalah kedua, maka saran yang dikemukakan adalah perusahaan dapat menggunakan sistem pemilihan Dual_Sourcing, dimana perusahaan memilih dua supplier saja untuk membeli kayu. Dua supplier terbaik dalam memasok jenis-kayu jenis yang digunakan perusahaan yaitu SGS dan MA. Dengan demikian fokus perusahaan hanya difokuskan pada dua supplier yang terbaik, dan perusahaan tidak perlu memiliki sembilan supplier yang dinilai terlalu banyak dan sebenarnya dapat dikurangi atau dihilangkan karena prioritas dan umpan balik yang diberikan tidak terlalu besar untuk memperoleh keuntungan yang lebih maksimal. Jika perusahaan tidak melakukan pemilihan supplier berdasarkan perhitungan ANP yang telah dilakukan, maka dapat dipastikan perusahaan akan kembali menghadapi permasalahan keuangan mengenai harga kayu dan kebijakan pembayaran disertai dengan keterlambatan waktu pengiriman dari supplier. Kerugian yang dapat dihemat oleh perusahaan mencapai sekitar 15 juta rupiah dari segi biaya pajak, transportasi, dan telepon untuk mengkonfirmasi supplier secara berkesinambungan dalam hal pengiriman untuk satu kayu jenis, mengingat skor umpan balik pada kriteria harga yang diberikan SGS dan MA sangat besar dan mendominasi untuk masing-masing kayu jenis yang bersangkutan. Hal terpenting lainnya adalah supplier harus dapat memberikan kelonggaran pada perusahaan dalam pembayaran produk kayu yang dipesan, karena dengan kelonggaran pembayaran yang diberikan, maka perusahaan dapat memanfaatkan kondisi keuangan untuk mengembangkan perusahaan yang lebih baik.
REFERENSI Astuti, P., & Amran, G. (2011). Pemilihan Alternatif Pengelolaan Sampah Dengan Metode ANP dan BOCR di Dinas Kebersihan Propinsi DKI Jakarta. J@TI Undip, 6 (2), 89-91. Beil, D. (2009). Supplier Selection. Electronic Journal of Business, 1(1). Faturochman, Kurnianingsih, S., Kurniastuti, I., & Saleh Fathoni, N. (2011). The Role of Inter Ethnic Marriage on Trust and Caution. Jurnal Psikologi, 38 (1), 73-81. Hayun, A. (2008). Pemilihan Supplier Folding Box Dengan Metode AHP di PT.NIS. Jurnal Evaluation of Novel Approaches to Software Engineering (ENASE), 4(2), 57. Saaty, T. L. (2008, Januari). www.sid.ir/en/VEWSSID/J_pdf/115720080101.pdf. Retrivied July Thursday, 2013, from www.SID.ir. Supranto, J. (1998). Metode Riset (Aplikasinya Dalam Pemasaran). Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.