PR)CEEDINGSITB VoL. 7" No, 3' L973.
102 SPECIES ALAMITERHADAP EVALUASI NODULAST TEMPAT OARIBEBERAPA POLONG-POLONGAN *) DI JAIilABAMT **) u. surlawltl" RTNCKASAN Eualuasi. nodzlasi aloni' tenhadap 102 speeiee Polong-poLongdl doti beberapa tempat di Jcua Batat telah dilakukan', Keserntanya tennasuk kednlCIn fanili'a CeasaLpini,aee,ae (17 species)' Mimosaeeae (L9 speeies) dmt' PapiLionaceae (66 species ) .
ABSTRACT The eoaluati,on of natural no&tlation touards 1.02 Legrninous pLant epeeies of the Hest Jaua a?ea' haue been studied. Iheee belong to the fmrilA of ceasalpi'niaee-ae (17 epeeibs), Mimoaaceae(19 speciee) and Pcpi' Lionaceae (66 species),
I.
PENDAIIT'LUAI.I
beear Leguinlnosae (Polong-poJ-ongan) merupakan famllla tersusun nulal darl tananan yar; bentuk dan slfat-slfatnya herba, semak, peramlat dan pohon, Darl 14.000 specles yang dlperklrakan ada, anta?a 55 - 672 hldup dldaerah tropls (Al-len & ALlen U47 , l-959). Dltlnjau derl segl nodulasi, baru klra-klra 237. species Polong-polongan J'ang sudah dtseUdlkl dan dlketahui bentuk dan slfat nodulanya, yang umutrnyamerupakan spe*)Basll **)D.p"rt"t
penelltlan
yang dlblayal
o 81o1ogl rrB.
87
oleh ITB 1971.
88
cies-species yang hidup didaerah t,emperate dan sub-tropis ( D a w s o n1 9 7 0 , N o r r i s 1 9 5 6 ) . Papllionaceae Menurut A1len & A1len (1959) familia (8.000 - 10.000 species) karena mempunyal banyak species yang bernilai ekonomi, merupakan familia yang pallng banyak diselidiki bentuk dan nilai nodulasfnya. Hasilnya lebih dari 80% darl famili.a tersebut bernodula secara positlp. Untuk familla Mimosaceae (1.500 specles) dan farnilla Ceasal-pinlaceae (1.300 yang bernodula berkisar antara 15% dan kurang dari species) LO7". rendahnya nilai nodulasl di dalan Polong-polongan Tinggi dari tanaman tersebut seberpengaruh J-angsung terhadap nilai bagai sumber protein nabati dan sebagai sr:mber pupuk hiJau, sudah dibuktikan di-mana-mana. Sehingga kemudian selalu diusadengan tujuan agar hakan untuk dllakukan lnokulasi silang proses nodulasi yang terjadi secara baik dan efektlp (Allen & Allen 1959, Burton L967, Dixon 1969, Vlncent 1967, l-970). Penelltlan lni dinaksudkan selaln untuk mengetahui nllai pada 102 specles Polong-polongan yang yang terjadi nodulasi dapat dikunpulkan selama tahun L97L yang kebanyakan masih nilai nodulasl-nya, Juga dtmakhidup llar dan bel-um disel-ldiki Rhizobiwn sebagal sesudkan untuk rnendapatkan strain-straLn secara diaan untuk inokulasl- silang agar nodulasi yang terjadl baik dan efektip. II.
BAIIAN DAN TATAKERJA 37 tempat dl Jawa Barat yang termasuk kabupaten-kabupaten (2) , Karawang (1) , Pr-rrwakarta (1) ' Rangkasbitung (l-) , Bekasi (1), (5), Subang Sukabumi (3), BandunC (8) ' Garut (3) ' Cianjur T a s l k m a l a y a ( 2 ) , C i a m l s ( 5 ) , S u m e d a n g( 2 ) , C l r e b o n ( 1 ) , I n d r a tempat telah digunakan sebagai urayu (1) dan Majalengka (1) pengambllan dan penguurpulan bahan-bahan. Sesuai dengan rnetoda-metoda dari Allen & Allen (L947) ' Beadle (1964) dan Vincent (1970) pengambllan bahan dllakukan dalao dua muslm yang berbeda, yaltu musln kemarau dan musim hujan. Bahan-bahan yang diambll dan dikr:mpulkan berupa: (a) Nodula akar yang disesuaikan dengan tingkat Pertumbuhan darl tananan dan tlngkat nodulaslt (b) Bijl atau blbit, (c) Tanah tempat tanaman-tan€rman yang dtambll dan dlkr.mpulkan tunbuh. Untuk tempat-tempat yang banyak dltumbuhl oleh Polong-popenganbllan longan, dan pengumpuJ"an bahan-bahan dilakukan secara random. Penentuan efektlvlt,as yang terJaih nodulasi pada setlap tananan yang terkumpulkan, dilakukan berdasarkan metoda-metoda dari Beadl-e (1964) dengan nenghltung Junlah pada suatu panjang tertentu nodula dari akar secara random, dan berdasarkan Norris (1968) dan Vlncent (1970) dengan mell-
89
hat bentuk, slfat dan warna nodula yang ada. Gabungan metodanetoda diatas yang digunakan selana penelltlan inl dllakukan, nenberlkbn hasil yang leblh baik. Isolasi, deternlnasl dan penentuan stralns Rhizobiwn dart tlap-tlap noduLa yang diseltdlkl, dalan dllakukan berdasarkan metoda Vlncent (1970) yaltu: (a) Penanggalan setlap nodula secara hatl-hbti dengan menyertakan sebagian darl Jaringan akarnya agar nodula tldak rusak, (b) Sterllisasl baglan luar nodula dengan menggunakan larutan AMC 0,12 yang terdlrl darl I gr llgCln dala:n 5 nl HCI- conc. dan 1.000 ml aquadest selama 3 : 5 menit dan alkohoL 987" sel-ama 30 detik, (c) Penanaman baglan-baglan dalan nodula yang benrarna (unurnnya uerah) kepada nedlum YI'IA yang terdlrl darl 0 , 5 g r K 2 H P O 4 ,0 r 2 g r M g S O 4 . 7 H 2 00, , 1 g r N a C l , 1 0 g r (dapat diganti dengan mannltol, 014 gr ekstrak ragl 100 ml alr ragl), L4 gt agar-agar dan 1.000 nl aquadest, (d) Isolasl kolonl/koloni-kolonl tersangka yang kenudlan dlbiakkan kemball dalan medla Y!1A atau YMB, sebagal sediaan untuk test-test bloklula, serologl/agglutlnasi. Untuk lebih meyaklnkan bahwa kolonl tereangka betul--betul pula Rhizobium, dilakukan test lnokulasl terhadap Slratro (Plnseolus atropwpureus) (1955) sesuai dengan metoda Ireland pada medium agar. Test kemarnpuhanberlnokulasl dllakukan dengan dua silang, cara, yaitu: (a) Penanarran bljt Polong-polongan yang dlselidlkl dalarn tanah buatan berdasarkan metoda Norrls (1968) r yang kenudlan kedalan tiap-tlap tanaman diinokulaslkan biakan Rhizobiun dalan nedium YMB. Tanah buatan yang digunakan adalah U.C. So11 Mlx.C (Matkln & Chandler' 1957) yang tersusun darlz 507"pasir sungai tanpa sunber-sr.nnber organis dan 507" tanah ganbut (digantl kemudian dengan tahl gergaji nenahun). Ke dalam tlap cubic-yard campuran tersebut kemudlan ditambahkan 250 gr K2so4, 1.135 gr single superphosphate, 3.405 gr kapur dolonite
dan 1.135 gr CaCOr.
(b) Penananan biji Polong-polongan kepada medium agar berdasarkan metoda Vlncent (1970) yang kemudian kepabiakan Rhizobiun da tiap-tiap tanaman diinokulasikan dalan medium YMB. Medlum agar yang digunakan berupa medium Jensen (Vincent, 1970) yang tersusun dari: , , 2 g x l l e S O O . 7 H Z OO, , 2 g t 1 g r C a H P O 0 , 2 B r K T H P O OQ 4,
90
NaCl, 0r1 gr FeC13, 1 m1 mikroelemen, 14 gr agar-agar dan 1.000 ml aquadest. Untuk rnetoda (a) dilakukan secara seml-steril di dalan rumah kaca, sedang untuk metoda (b) dllakukan secara sterll di ruang laboratoria. Deteksi Rhizobiun di dalam tanah dilakukan dalan dua cara, yaitu: (a) Dengan menggunakanmetoda pengenceran 1:100, 1:1.000 dan 1:10.000, serta darl tiap-tiap pengenceran kemur dian dibiakkan pada medfu:myMA (Vineent, 1970), (b) Dengan menggunakan tanaman Siratro kukan oleh Norrts (1968). III.
sebagalmana dlla-
HASIL DAN DISKUSI
Dari 37 tempat yang dlgunakan sebagal tenpat untuk pengambilan dan pengumpulan bahan-bahan, dldapatkan 102 specles Polong-polongan yang terdlrl darl 17 specles termasuk fanllia CeasalpinLaceae, 19 species termasuk fanllla Mimosaceae dan 66 species termasuk familla Papilionaceae (Daftar I.). Persentase efektivltas nodulasl pallng tlnggl dlcapai oleh Papilionaceae (57-2L-22-0-0) kenudlan oleh Mimosaceae (26,5-I5,9-42,4-I5,6-0) dan paling rendah oleh Ceasalplniaceae (5,8-11,6-L7,4-23,2-42) (Daftar II.). Persentase hasil inokulasi sllang pallng tinggi dicapal oLeh Crotalaria (42,82) sedang pal-ing rendah diusa.rqnuensis capai oleh Dolichos Lablab, D. Lablab var. rypica, paehynhiparkia zus e?oaus, Vigna catjang, Leueaena Leueoeephala, speciosa, dan Pithecolobiun dalce yaitu 0% untuk maslng-maslng (Daftar III. ) . Persentase nodulasi efektip pallng tinggi (7,L47") dlcapai oleh lhueuna prur"Lens, Phaseolus Lttnatus, P. r,adiatus, p, sublobatus, P. uulgaris dan Psophocaz'pus tetragonolobus. Untuk species lainnya nodulasi efektip dicapai antara straln-strain sejenis tetapi tidak dalarn inokulasi silang (Daftar III.). Hasil isolasi Rhi,zobiun didapatkan 4 species serta 1 species yang tergolong Cowpea-rhizobia, dengan 26 strain, yaitu: 12 strain termasuk .R. Leguninosarunl, 4 strain tennasuk R. phaseoli, 3 strai.n termasuk F. Lupini, 5 strain termasuk R. japonicum dan 4 strain termasuk Cowpea-rhlzobia (Oaftar tV.). Berdasarkan kepada data yang sudah terkumpulkan (Backer & Backhuizen van den Brink, 1965) ternyata bahwa dari 102 speyang dapat dikurnpulkan selama penelltlan cies ini, tersusun 64,77" merupakan species yang masih tumbuh secara liar dan 35,32 merupakan species yang sudah umumditanam atau dipetjhara baik sebagai tanaman sarubilan ataupun sebagai tanaman bernilai (Daftar I.) l-ebih dari 50% diekonomi. Diperkirakan antara species-species yang masih trnubuh secara liar, mempunyai potensi tinggl sebagai sumber protein nabati atau sebagai
9L pupuk hijau berdasarkan bentuk dan nilai tanaman untuk dari nodulasinya. Fanll-la PapilLonaceae disanplng merupakan fanllia yang paling tinggi Junlah species yang didapatnya, juga merupakan fanilia yang pallng tinggl efektivitas nodulasinya. Bahwa specles-species darl farnilia ini merupakan inti dan sumber protein nabatl dalan rangka rnenAnggulangi masalah malnutrisi proteln yang dlsebabkan oleh kekurangan protein (Dawson, 1970), hasll untuk nodulasi dan toleransinya dalam inokulasi silang pallng tinggi. Selarna dilakukannya penelitian, darl fanil1a lni tldak dLdapatkan specLes yang mempunyal hasl1 tidak efektip atau meragukan, kalau dibandingkan dengan familia laLnnya. proses-proses. nodulasi yang kurang atau tidak Terjadlnya efektlp sama sekall, kemungkinan besar disebabkan oleh beberapa faktor, antara laln: (a) Of dalarn tanah tldak tersedia strain-straLn Rhiaobiun yang mempunyal spesifltas tlnggt; sehingga nodulaslalanl terjadl kurang atau tidak efektlp sama sekali, (b) Faktor llngkungan, terut:rna suhu dan pH tanah yang tldak memungklnkan proses nodulasi terjadt secara balk dan efektip. Menurut Beadle (1964), Norrls (1968).dan Vlncenr (1970) , nodulasl digolongkan efektlp kalau baglan dalam dari nodula belarna merah darah, uerah tua (untuk umumnya Polong-poJ-ong(nisa1- hitarn pada an) atau warna-warna lainnya yang spesiflk Doliehos Lablab). Adanya narna-warna ini yang dlsebabkan oleh leghaemoglobin atau haenoglobln, disamplng menentukan tinggi rendahnya efektivitas nodulasi Juga berpengaruh terhadap kwalitas dan kr^rantltas penambatan nitrogen udara. Untuk species Polong-polongan dengan nllai sangat efek(Daftar tip atau efektip II.) didalarnnya terkandung warnawarna tersebut dl atas dengan Jelas dan baik. Sedangkan nilainilal kurang efektip atau tldak efektip, disamping jumlah nodula sangat jarang, bentuk nodula lebih kecil dari batasan Norrls (1968) dan Vincent (1970), juga warna-warna yang didapatkan kemerah-merahan atau terang sama sekall. Bentuk nodula bulat (R), lonjong (E) atau bercabang (B) tidak ada sangkut pautnya dengan efektivitas atau tinggi renpenambatan dari Rhizobiton didaLam tiap-tiap dahnya nilai nodu1a. Bentuk-bentuk farnilia tersebut unumnya untuk tiap-tiap sudah merupakan bentuk umumyang tetap, seperti Ceasalpinia(hanya beberapa yang bulat), Mimosaceae ceae bilat-lonjong bulat-lonjong dan bercabang, sedang pada Papilionaceae hampir keseluruhan berbentuk bulat, hanya beberapa dengan bentuk bulat-lonj ong. Penggunaan Siratro sesuai dengan metoda Ireland (1965) untirk mendeteksi kehadiran Rhizobiwn didalarn tanah secara kwa-
92
litatip, memberikan hasil yang lebih batk kal-au dibandLngkan dengan metoda pengenceran. untuk deteksi species/stratn ffhizopolong-polongan biwn tertentu masih harus digunakan species yang spesifik untuknya, seperti yang dianJurkan oleh Vincent (1970).
IV. PUSTAKA AJ-Ien, O.N. & AlJ-en, E.K. (l-947). A survey of nodulation am o n g L e g u m i n o u sp J - a n t s . P r o c . S o i l S c i . S o c . A m e r . , 1 2 , 203 - 208. (l-959). The scope of nodul-ation in the . & ---------. Leguminosae. 9th Tnternat. Bot. Congr., 585 - 593. Backer, C.A. & Backhuizen van den Brink, R.C. (1955). Flora of Jaua, vo1. I., Noordhoff., B e a d l e , N . C . W . ( 1 9 6 4 ) . N i t r o g e n e c o n o m yi n a r i d a n d s e m i - a r i d plant conununlties. III. The symbiotic nitrogen fixing o r g a n i s m e s . P r o c . L i n n . S o c . N S W . ,8 9 , 2 7 0 - 2 8 8 . Burton, J.C. (L967). Rhizobizrmculture and use. (didalarn: Microbial technol-ogy, edit. H.J. Peppler). Reinhold Publ. Co. N.Y. Dawson, R.C. (1970). Potential- for increasing protein produc* tion by legume inoculation. Plant & Soil, 32, 655 673. Dixon, R.O.D. (L969). Rhizobia. Ann. Rev. Microbiol., 23, 137 - r-58. (Phaseolus atroputpureus Ireland, J. (1965). Siratro var. Siratro A . ) a s t e s t h o s t f o r r h l z o b i a o f s u r n m e rl e g u mes. Rhiz. Newslet., 10, 54 - 55. Kleczkowska, J. et al. (1"968). The identLfication and classification of Rhizobiurn. (didalam: Identificatlon methods for microbiol-ogist, edit. B.M. Gibbs) Academic Press, Lond. (L957). The U.C. Type soil Matkin, O.A. & Chandler, p.A. nr-ixes. (didalarn: The U. C . Systern f or producing healthy grolrn plants, edit. K.F. Baker). Div. Agric. container Sci. Univ. Calif., Man. 23, 58 - 87. Norris, D.O. (1956). Legumes and the rhizobia symbiosis. , Emp. J. Exp. Agric., 24, 247 - 270, ( d i d a l a m : S o m ec o n . (1958). Legume bacteriology. cepts and methods in subtropical pasture research). C o m m .A g r i c , B u r . , B u 1 1 . 4 7 , L 0 2 - \ L 7 . . (1968). Techniques used in work wltin Rhizobiwn. rbi.d., 47, Lg6 - 1gg. Vincent, J.M. (L967). Symbiotic specificity. Austral. J. Sci., 29, L92 - L97.
(1970).
ManuaLfor
the praetical
study of z,oot
nodule bacterLa. Blackwell Sci. Publ., Oxford.
I.:
Daftar
No.
species Polong-polongan yang telah
Familia/Species
diselidiki
nodul-asinya
Nama daerah
Keterangan
Bentuk nodula
Kembangkukupu
N(?)/+
R-E
Kembang kukupu, Areuy kukuPu
N(?)/+
R-E
Ketepeng badak, Kimanila
N/++
R-E
Ketepeng
N/+
R-E
N/#
R-E
CEASALPINIACEAX N.E.Br.
1.
Bor/chinia gaLpinii
2.
B. purpurea L.
3.
Cassia alata
4.
C. bieapsuLaris L.
5.
C. fistuLa
6.
C. fzwtieosa
7.
C. grandis L.
xi;rr-
R
8.
C. hit sutq L.
N ( ? )/ _
R-E
9.
C. mimosoides L. x)
N/#
R-E
Kasingsat
Nl+
R-E
L.
Bobondel-an
Trengguli,
L.
Kembang-kuning
Koen.
Tuturian,
L.
kedingding
R
t0.
C. occidentalis
11.
C. siqnea Lamk.
Juar
N/-
R-E
12.
CeasaLpinia bondueeLla FIem.
Matahiyang
N(?) /-
R-E
13 .
C. puLehez'z'ima Swarrs .
Kembangmerak
N(?)/-
R-E
L4.
C. sappan L.
Sgcang, kal
N/-
R-E
15,
Cynometna eaulifLora
N/-
R.E
L.
Namnam
sapan
(,
L6.
Delonio tegia Boy. Tanay|ndus indica
L7.
Lamoyang
N ( ? )/ -
R-E
Asem
N/-
R-E
Gom-arab
N/-
R-E
Alkasiah
N/#
R
Alkasiah
N/+
R-E-B
Nagasari-
N/+
R-E
N/#
R-E
MI},IOSACEAX 1.
Acaeia arabiea
2.
A. aur.iculifonnis
3.
A. decuwens Willd.
4.
A. fazmesiana (L.)
5.
A. hetez,ophyLl.a Willd.
6.
A. podalyz"Laefolia
Cunn.
7.
ALbizzia ehinensis
(Osb.) Merr.
8. 9.
-
l^filld. Cunr..
Willd.
N/-
R-E-B
Jeungj ing
N/+
R-E
A. pz,ocera BEh.
Kihiang
N/+
R-E
Entadn scandens Bth.
Cariu
N/-
R-E
Peuteuy selong
N/#
R-E
Peuteuy selong
N/+
R-E
N/+-r+
R-E-B
10.
Leuca.enq. LeucoeephaLa Bth.
11.
L. pulueralenta
L2.
Mimosa inuisa
13.
M. pigz.a L.
Jukut
garut
N/#
R-E-B
L4.
M. pudiea L.
Jukut
riut
N/#
R-E-B
15.
Parkta speeiosa Hassk.
Peuteuy
N/+
R-E
16.
Pitheeolobiun
duLce Benth.
Jengkol
N/+
R-E
L7.
P. fagifoliun
BL.
Kicaang
N/+
R-E
18.
P, Lobatum Benth.
Jengkol
N/+
R-E
Brh. *)
Mart.
*)
AJ-imusa, jukut
ri-ut
\o s
19.
Sqnqnea
sanan
Bth.
Kihuj an
N/+
R-E-B
R
PAPILIONACEAE
1.
Abtus Laeuigata E. Mey
Areuy kidang
2.
A. precatorLus
Saga
N/+++ N/+r-+
3.
Aeschynomene qnet"Leana L. *)
Pepeteyan
N/#
R
4.
A, indica
Pepeteyan
N/#
R
5.
Alysicatpus
Brobos
N/#
R-E
6.
A. uaginalis D.C.
Brobos
N/#
R-E
7.
Az'aehis hypogaea L. *)
Suuk
N/#
R
8.
Ca;janus eqjan ltills.
Hiris
N/#
R
9.
Calopogoniwn rmtewtoides Desv.
Kacang asu
N/#
R-E
10.
Canaualia ensifonnis
D.C.
Kara bedog
N/+
R-E
11.
Centrosema pluniere
Bth. *)
Kacang katropong
N/+|-+
R
L2.
C. pubeseens Bth.
Kacang katropong
N/#
R
13.
Clitoria
Kernbang telang
N/r+
R
14.
Crotalat"La anagytoides
Gehger sore
N/#
l(
15.
C. jtmeea L.
Gehger sore
N/#
R
16.
C. sentperfloyens
Yent.
Hahapaan
N/+
R
C. usaraaraensis
Back. *)
Gehger sore
N/#
R
Heuheulangan
N/#
R
Potong kujang
N/#
R
17. l-8. l-9.
L.
L. *) rugosus D.C.
*)
*)
tez,natea L.
Desmodium heterophylLun D, Latifoliutn
Dc. *)
It.B.K.
(L.)
OC. * )
R
\o (rl
20. 2L.
D. pu.T,ehellwn Bth. .D. tov,tuosarz (SW) DC. DC. *)
Katipes
N/+
t(
Potong kujang
N/+
R
Jukut jarem
N/#
R
Genteng cangkeng
N/#
R
Tuwa leteng
N/+
R
22.
D. tr"iflorwn
23.
D. tr"tquetzan
24.
Dez,ris eLLiptiea
25.
D. micr.ophylT.a YaL.
Iuwa/tuba
N/+
R
26.
D. montanq. Bth.
Tuwa areuy
N/+
R
27.
Doliehos
Roay peda, katopes
N/#
R
28.
D. Lahlab Dar. typiea
Roay peda, katopes
N/#
R
29.
Dwbaria
Gagametan
N/+
R-E
30.
EzytTwtna er"Lsta-galLi
Dadap
N/#
R
31.
E, fusca
Cangkring
N/+
R
32.
E. Lithosperrna tliq.
Dadap-cucuk
N/+
R
33.
E. Lithosperna
BeJ-endung
N/+
R
34.
E. uayiegata
Belendung
N/+
R
35.
Fleningia
Hahapaan
N/#
R
35.
GLit"i,eidia maculata H.B.K. *)
Gerouk hej o
N/#
R
37.
Glycine jauariea
L. x)
Kadele leutik
N/#
R
C. man R. Br.
*)
Kadele, kacang bulu
N/#
R
Tanim daun
N/+
R
endeeaphylla L.
Dedekan
N/+
R
hirsuta
- arum
N/+
R
38. 39.
IndLgofera
40.
I.
4L.
I.
DC. *) Bth.
Lablab L. x)
ciz,einaLis
t<) Back L.
Lour
uar.
orientaLis
eongesta Roxb. *)
qrz,eeta Bochst.
L.
L.
\o
Rarawean
N/+
R
Kowas, benguk
N/#
R
N/+
R (R-E)
N/#
R (R-E)
N/#
t\.
N/#
R
N/++
R
Kacang hejo
N/+++
R
Ph. sub-Lobatus L. *)
Kacang hejo
N/#
R
51.
Ph. uulgat'is L. *)
Kacang beureum
N/#
R
52.
Pisun aroensis
Kacang arcis
N/+
R
Jaat
N/#
R
Angsana
N/#
R-E
Angsana
N/#
R
Kacang ruji
N/r#
R
42.
Muctma gigantea
43.
M. pruriens
44.
Pachyrrhizus eroaus (t.)
45.
Phaseolus aureus Roxb. *)
46.
Ph. Lathyz,oides L. *)
47.
Ph. Lunatus L. *)
48.
Ph. rru.LtifLoras Wi7Ld.
49.
Ph, radiatrzs Roxb. *)
50.
Adans.
(L.)
Dc. *) urU. 't)
Roay,_kratok
53.
Psophocaz,pus tetragonolobus
54.
Pterocarpus
55 .
P. marsupiizn Roxb .
56.
Pueraria
hui
Kacang hejo
L.
indicus
Bangkuwang,
Dc. *)
l,Iilld.
pLtaseloides DC. *) Pers. *)
hiris
57.
Sesbqnia grandifLora
Turi
N/#
R
58.
S. sez,ieea DC. *)
Jaj ayantian
N/#
R
59.
S. sesbqn Merr. *)
Jayanti
N/#
R
60.
Tephrosia eandLdn (Roxb.) DC. *)
Kacang babi
N/+l
R
61.
T. noctiflora
Boy.
Kacang babi
N/#
R
62.
T. purpurec Pers.
Kacang babi
N/#
R
63.
?, uogelltel Hook
Kacang babi
N/#
R
\o
\.|
64.
Uraria
Lagopodioides
65.
Vigna catjang
66.
VoandzeLa sLtbtew,anea Thouars.
Wall.
DC. *)
Kembang asu
N/+
R3
Kacang panjang
N/#
R
Kacang bogor
N/#
R
Keterangan: *) N N(?) * # |H R E B
: : : : : : : : : :
Masih terus diteliti Bernodula Beberapa contoh tidak bernodula Nodulasi tidak efektip Nodul-asi kurang efektip Nodulasi efektip Nodulasi sangat efektip Bentuk nodula bulat Bentuk nodula lonjong Nodula bercabang
99 Daftar
II.:
Bandingan nilai
Hasil
nodulasl
(dalam Z)
Farnilia
S.E
E.
K.E
T.E
5,8
11,6
L 71 4
2312
42
Mi-mosaceae
2 6, 5
15,9
4 21 4
15,6
0
Papilionaceae
57
21
22
Ceasalpiniaceae
Keterangan: S.E E K.E T.E T.N 0
: : : : : :
sangat efektip efektip kurang efektip tidak efektip tanpa nodula tidak didapatkan.
0
T.N
0
r00 Daftar
III.
: Toleransl nodulasi dari 26 species Polongpolongan berdasarkan hasil- inokulasi sll-ang
Specles Leguminosae
Persentase Nodulasi umum
Persentase Nodulasi efektip
PAPILIONACEAX
1 . Abtus preeatoz"ius
35,70
0
2 . Cz,o tal ar ia anag Ay,oi de I 3 . Cr, usarqmuensis
3 5, 7 0
o
42,24
0
4 . Centrosema pubescens
28,56
0
5 . Cajanus eajan
2L,42
0
5 . Desmo&tum triflozwn
7 r].4
0
7 . D. heterophyllwn
0
8 . Dolichos Lablab
7, L 4 n
o
0
0
7, L 4
0
0
U
D. Lablab uar,. tApiea
1 0 . Flemingia
eongestq
1 1 . Glycine man
0
L4,28
7,L4
1 3 . Phaseolus Lunatus
28,56
7, L 4
1 4 . Ph. radiatus
28,56
7r L 4
1 5 . Ph, sub-Lobatus
3 5 ,7 0
1 6 . Ph. uulgaris
29,56
I ,L4 7, 1 4
L 7 . Ps opho earpus t etragonolobus
2L,42
7, I 4
LZ.
lhteuma pz,uriens
1 8 . Pachyz,thizus erosul
0
0
phaseloides
35,70
0
2 0 . Sesbania grandLflora
7, L 4
0
2 L . S. sesban
l rLL+
0
0
0
0
0
1 . Leueaena Leueoeephala ,) Parkia speciosa
0
0
0
0
3 . Pitheeellobiun
0
0
1 9 . Pueraria
2 2 . Tephrosia
candido,
2 3 . Vigna eatjang MIMOSACEAE
dulce
101_ Daftar
Specles
IV.:
Srrains Rhizobiun
No. Strain
Rh. Leguminosarun
Rh. phaseoLi
Rh. Lupini
Rh. japonicwn
yaflE dapat diplsahkan
Sumber
Sifat Pertumbuhan
l-
Aeschgnomene indlea
Baik
2
A. onerieana
Balk
3
Baik
4
Cz'ot aL at ia anagy roi de s C. juneea
5
Clitoydo.
Baik
6
Centrosema pubeseens
Baik
7
C<4janus eajan
Balk
8
Wattna ptuniens
Baik
9
Sesbania grandifLora
Kurang
10
S. sesban
Kurang
11
S. sericea
Kurang
12
Leueaena Leueoeephala
Kurang
l-
Phaseolus sublobatus
Balk
2
Cajanus eajan
Baik
3
PhaseoLus Lathyroides
Batk
4
Ph. Lunatus
Baik
I
Kurang
2
Psophoearpus tetragonolobus Phaseolus sublobatus
Kurang
J
Ph. tuLgaris
Baik
1
Glyeine ma,r (sawah)
Kurang
2
G. nan (tegalan)
Balk
3
Az,aehis hypogaea
Kurang
4
Desmodium heterophyLLun Puez,aria phaseLoides
Kurang
5
ternatea
*)
Baik
Baik
*)B"rda""rk..,
Kleczkowska Vincent C1970).
et
al.
(1968), Norris
(1968) dan
LO2
Coapea rhizobia
5 Specles
1
Vigna catimtg
Baik
2
Muetma pntriens
Kurang
3
DoLiehos Lohloh
Balk
4
D. Lablab uar, typiea
Balk
2. Stralns
(Reeeiued.llth
oetobez. 1972)