Evaluasi IKE Listrik Melalui Audit Awal Energi Listrik di Kampus Polines Daeng Supriyadi Pasisarha Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang E-mail :
[email protected] Abstrak Profil pemakaian energi listrik memberikan gambaran tentang distribusi pemakaian energi serta intensitas konsumsi energi pada unit-unit pemakai energi listrik. Peralatan pemakai listrik dapat terdiri beragam jenis sesuai kebutuhan untuk pelaksanaan pendidikan vokasional. Audit energi listrik dilakukan dengan mengacu pada standard audit energi listrik SNI 03-6196-2000. Pola pemakaian energi listrik dalam kegiatan pendidikan vokasional dikenali berdasarkan histori pemakaian energi dan pengukuran besaran listrik. Metode deskriptif kasuistik disertai bantuan uji statistik digunakan untuk mengevaluasi profil pemakaian listrik dan intensitas konsumsi energi (IKE) listrik kampus Politeknik Negeri Semarang selama kurun 2005 sampai dengan 2010. Hasil evaluasi menunjukkan intensitas konsumsi energi (IKE) listrik Kampus Politeknik Negeri Semarang ternyata masih memenuhi syarat hemat energi listrik dan tergolong sangat efisien menurut pedoman penggunaan listrik untuk gedung perkantoran dari Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Kata kunci : audit energi, profil energi, pemakaian energi, energi listrik, Intensitas Konsumsi Energi. Abstract Electrical energy consumption profiles provide a snapshot of the distribution of energy consumption and energy consumption intensity in units of electrical energy users. Electrical consuming equipments may comprise various types as required for the implementation of vocational education. Electrical energy audit performed by referring to the electrical energy audit standard of SNI 03-6196-2000. Electrical energy consumption profiles in vocational education activities identified by historical energy usage and measurement of electrical quantities. Casuistic descriptive method with the help of statistical tests used to evaluate the electric power consumption profile and the intensity of energy consumption (IEC) Semarang State Polytechnic campus during the period 2005 to 2010. Evaluation results indicate the intensity of energy consumption (IEC) Semarang State Polytechnic Campus electricity was still eligible electric energy-saving and highly efficient classified according to the guidelines for the use of electricity to office buildings of the Ministry of National Education of Indonesia . Keywords : energy audits, energy profile, energy consumption, electrical energy, Intensity of Energy Consumption.
I. PENDAHULUAN Manajemen energi merupakan sarana penting bagi keberhasilan dan daya tahan suatu organisasi yang bergerak mencapai sasaran kritis agar dapat terwujud. Banyak penghematan energi dan anggaran dapat diperoleh melalui manajemen energi. Penghematan dapat sebesar 5% sampai dengan 50%. (Lihat Tabel A). Manajemen energi secara lebih baik telah banyak diterapkan supaya perusahaan maupun lembaga lebih kompetitif di era global. Banyak teknologi baru muncul dan juga sumber energi alternatif dikembangkan. Tantangan manajemen energi bukan hanya masalah teknis namun salah satunya berupa penerapan cara terbaik demi perubahan teknis supaya memenuhi syarat ekonomis dengan
sedikit mungkin gangguan. Karena itu perencanaan merupakan salah satu bagian terpenting dalam program manajemen energi. Perencanaan yang baik merupakan perlindungan terhadap kontinuitas. Sedangkan pengaturan jadwal kegiatan sepanjang tahun dapat memberi kesempatan peran penting program manajemen energi. Beberapa bentuk implementasi manajemen energi dapat berupa: teknologi baru yang efisien energi, bahan-bahan baru, proses produksi/ layanan baru. [1]. Evaluasi pemakaian energi listrik pada konsumen industri dan bisnis diharapkan dapat dilakukan sebaik mungkin. Kegiatan itu berguna untuk mendorong konsumen melakukan efisiensi dalam pemanfaatan energi listrik.
1
ISSN : 2252-4908 Vol. 1 No. 1 April 2012 : 1-7 Hal itu relevan dengan semakin banyak konsumen industri dan bisnis lebih memilih untuk menggunakan pasokan listrik dari PT. PLN. Dengan cara demikian Intensitas Konsumsi Energi (IKE) listrik akan dapat dikurangi sekaligus terjadi pengurangan biaya listrik yang harus dikeluarkan oleh konsumen. Tindakan itu dilatarbelakangi kenyataan peningkatan konsumsi listrik tidak serta merta mendorong kegiatan ekonomi. Padahal sebagian besar energi listrik dikonsumsi oleh industri. Jadi ada kesenjangan antara pertumbuhan konsumsi energi listrik dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Suatu kajian profil pemakaian energi listrik pada audit awal dapat dilakukan sedemikian. Beban tetap dipisahkan dari beban variabel. Beban ini dikalikan dengan waktu operasional untuk menentukan porsi beban tetap. Energi variabel menjadi bagian dari beban variabel yang bergantung fungsional. Bila beban tersebut dapat teridentifikasi, energi tahunan setiap satuan produk maupun jasa dapat dihitung. Komponen energi dasar diidentifikasi secara jelas. Misal bagi fasilitas seperti sekolah, kantor, apartemen, beban pencahayaan biasanya menyesuaikan pola hunian. Alasan utama evaluasi pola energi listrik dan analisisnya yaitu demi penerapan program manajemen atau konservasi energi. Hal itu memberikan landasan untuk pengembangan tindakan konservasi energi yang diperlukan. Misal tindakan berujud pemulihan kinerja atau perubahan operasional. Dalam hal ini profil energi memiliki arti penting bagi ahli manajemen energi sebagaimana potret sinar-X mempunyai arti penting bagi ahli bedah ortopedik. [2]. Kajian yang dilakukan dalam evaluasi Intensitas Konsumsi Energi (IKE) listrik sangat berguna untuk meninjau seberapa banyak konsumsi listrik suatu fasilitas (institusional) sudah memenuhi syarat hemat energi. II. METODE PENELITIAN
Metode deskriptif kasuistik disertai bantuan uji statistik digunakan untuk mengevaluasi profil pemakaian listrik dan intensitas konsumsi energi (IKE) listrik kampus Politeknik Negeri Semarang. Sedangkan analisis ditujukan untuk menguji hipotesis guna menginterpretasikan lebih mendalam hubungan-hubungan dalam fenomena yang berdasarkan ex post facto. [3][4][5][6]. Audit awal energi listrik dilakukan dengan mengacu pada standard audit energi listrik SNI 03-6196-2000. Profil pemakaian energi listrik
2
dalam kegiatan pendidikan dikenali berdasarkan histori pemakaian energi listrik. Evaluasi diterapkan untuk pemakaian selama kurun waktu 2005 sampai 2010. [7]. Sedangkan audit energi listrik yang dilakukan mengacu pada prosedur seperti diperlihatkan Gambar 1. Langkah-langkah tersebut merupakan audit awal dengan kegiatan yaitu a) Mengumpulkan dan mengidentifikasikan serta menyusun informasi data jenis dan fungsi serta luas (area; lantai; lihat Tabel B dan Gambar A) bangunan kampus di Politeknik Negeri Semarang. b) Mengumpulkan dan mengidentifikasikan serta menyusun informasi data kegiatan pembelajaran (PBM) mencakup periode tahun 2005 sampai dengan 2010. c) Mengumpulkan dan mengidentifikasikan serta menyusun informasi data konsumsi energi listrik yaitu mencakup rekaman histori pemakaian (tagihan; pembayaran; sewa) daya listrik bulanan selama tahun 2005 sampai dengan 2010. d) Menghitung dan membuat profil konsumsi energi listrik (kWh) maupun biaya listrik (rupiah) untuk pemakaian semesteran dan tahunan selama tahun 2005 sampai dengan 2010. (Lihat Gambar B sampai dengan Gambar E). e) Menghitung dan membuat profil IKE listrik kampus Politeknik Negeri Semarang selama tahun 2005 sampai dengan 2010.
Evaluasi IKE Listrik Melalui Audit Awal Energi Listrik.......................... Daeng Supriyadi Pasisarha 1)
Mulai 2) 3)
Pengumpulan data dan penyusunan data historis: energi listrik, luas bangunan, jumlah mahasiswa dan lulusan, SKS, PBM
4)
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil: Data historis energi listrik, luas bangunan, jumlah mahasiswa dan lulusan, SKS, PBM
Menghitung besar Intensitas Konsumsi Energi (IKE)
Evaluasi IKE > persyaratan? TIDAK YA
Identifikasi peluang penghematan energi listrik
Analisis peluang penghematan energi listrik
Rekomendasi peluang penghematan energi listrik
Selesai Gambar 1 Prosedur Evaluasi IKE
Intensitas konsumsi energi (IKE) listrik adalah besar nilai pemakaian energi listrik untuk setiap satuan luas bangunan dalam waktu setahun. Nilai IKE ini diperoleh dari audit awal energi listrik pada suatu fasilitas instansi yang bersangkutan. IKE =
pemakaian energi listrik (kWh) luas banguan (m2 )
Rincian luas bangunan gedung dan luas total bangunan gedung (m2) Konsumsi energi bangunan gedung per tahun (kWh/tahun) IKE bangunan gedung per tahun (kWh/m2/tahun) Biaya energi listrik bangunan gedung (Rp/kWh).
(1)
Nilai IKE dapat dihitung dengan memperhatikan data seperti diperoleh pada tahap audit awal. Penghitungan mencakup :
Penggunaan listrik pada bangunan gedung kantor di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional Indonesia diharapkan memenuhi ketentuan penghematan energi listrik. Ukuran penghematan ditinjau menurut kriteria konsumsi energi listrik bulanan yang berlaku bagi bangunan gedung kantor di lingkungan Kementerian tersebut seperti disajikan pada Tabel 1. Gedung-gedung kantor dengan dilengkapi peralatan pengkondisi udara (AC) digolongkan cukup efisien bila pemakaian energi listrik bulanan berkisar 12,08 kWh/m2/bulan sampai dengan 14,58 kWh/m2/bulan. Sedangkan gedung-gedung kantor tanpa peralatan pengkondisi udara termasuk cukup efisien bila konsumsi listrik bulanan berada pada nilai 1,67 kWh/m2/bulan sampai dengan 2,5 kWh/m2/bulan. Konsumsi listrik melebihi jumlah nilai-nilai kisaran tersebut sudah diklasifikasikan mulai boros energinya. Nilai-nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) listrik untuk gedung kampus secara keseluruhan dihitung dengan bantuan Rumus-1. Kemudian hasil perhitungan disajikan dalam wujud dalam grafik batang IKE listrik pada Gambar 2 untuk tinjauan tahunan dan Gambar 3 untuk tinjauan semesteran serta dalam wujud tabulasi nilai-nilai ekstrem pada Tabel 2. Gambar 2 memuat grafik nilai IKE tahunan terendah sebesar 3,62 kWh/m2/bulan. Konsumsi terendah tersebut terjadi pada tahun 2008. Selanjutnya nilai tertinggi sebesar 5,49 kWh/m2/bulan. Pemakaian tertinggi tersebut dijumpai pada tahun 2007. Grafik tersebut juga memperlihatkan ada penurunan nilai IKE sejak 2008. Keadaan tersebut terjadi karena ada penambahan luas bangunan cukup signifikan. Di sisi lain konsumsi listrik rerata bulanan tetap naik. Tampak jelas kemudian intensitas konsumsi pada tahun berikutnya meningkat lagi. Hal ini menandakan senantiasa ada kecenderungan pemakaian energi listrik bulanan selalu bertambah banyak dari tahun ke tahun.
3
ISSN : 2252-4908 Vol. 1 No. 1 April 2012 : 1-7 TABEL 1 KRITERIA PENGGUNAAN LISTRIK PADA BANGUNAN GEDUNG KANTOR DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN INDONESIA
Tertinggi
Rerata
Tahuna n
3,62 kWh/m2/bula n 3,79 kWh/m2/bula n 4,22 kWh/m2/bula n
5,49 kWh/m2/bula n 5,47 kWh/m2/bula n 5,57 kWh/m2/bula n
4,76 kWh/m2/bu lan 4,73 kWh/m2/bu lan 5,10 kWh/m2/bu lan
Catatan: Nilai IKE pada Semester Genap selalu lebih tinggi daripada Semester Gasal Hal ini antara lain karena pada semester Genap diselenggarakan kegiatan Proyek Akhir (Tugas Akhir) yang biasanya memerlukan dukungan operasional peralatan listrik
IKE Listrik Bulanan Setiap Tahun Periode Tahun 2005 s.d. 2010 7
3.6
4.8
4.3
5.5
5.3
5.1
kWh/m 2 /bln
6
IKE
2 1 0 2005
2006
2007
2008
2009
2010
Gambar 2 Profil IKE Listrik Bulanan Kampus Polines Periode Tahun 2005 s.d. 2010
4
4.6
4.9
4.6
Genap (07/08)
4.2
Gasal (07/08)
3.8
4.9
Genap (06/07)
5.2
3,34 4,17
Terendah
3
Gasal (06/07)
5.1
-
IKE Listrik
4
5.6
1,67 2,5
TABEL 2 RANGKUMAN PROFIL IKE LISTRIK KAMPUS POLINES PERIODE TAHUN 2005 S.D. 2010
5
Genap (05/06)
3 2 1
-
Sumber: Pedoman Pelaksanaan Konservasi Energi dan Pengawasan di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia; 2006
Semeste r GASAL Semeste r GENAP
4
5.5
Ber-AC
5
5.3
Sangat Efisien Efisien Cukup Efisien Agak Boros Boros Sangat Boros
(kWh/m2 /bln) Ber-AC Tidak 4,17 7,92 7,92 12,08 0,84 12,08 14,58 1,67 14,58 19,17 19,17 23,75 2,5 23,75 37,5 3,34
6
5.4
Kriteria
7 kWh/m2/bln
Konsumsi Energi Listrik Bulanan
IKE Listrik Bulanan Setiap Semester Periode Tahun Akademik 2004/2005 s.d. 2010/2011
Genap (04/05)
Gasal (05/06)
Gasal (08/09)
Genap (08/09)
Gasal (09/10)
Genap (09/10)
Gasal (10/11)
Gambar 3 Profil IKE Listrik Bulanan Setiap Semester pada Gedung Kampus Polines Selama Periode 2004/2005 s.d. 2010/2011
Gambar 3 menyajikan grafik konsumsi listrik bulanan dalam lingkup setiap semester akademik yang berlangsung. Nilai-nilai yang ada memperlihatkan perubahan konsumsi berbedabeda cenderung bertambah maupun berkurang. Nilai IKE listrik bulanan Semester Gasal pada gedung kampus di Politeknik Negeri Semarang selama periode 2005 sampai dengan 2010 berada dalam rentang dari 3,79 kWh/m2/bulan sampai dengan 5,47 kWh/m2/bulan; dua nilai konsumsi tersebut terjadi pada Semester Gasal 2008/2009 dan pada Semester Gasal 2006/2007. Nilai IKE listrik bulanan Semester Genap pada gedung kampus di Politeknik Negeri Semarang selama periode 2005 sampai dengan 2010 berada dalam rentang dari 4,22 sampai dengan 5,57 kWh/m2/bulan kWh/m2/bulan; dua nilai pemakaian listrik tersebut terjadi pada Semester Genap 2008/2009 dan pada Semester Genap 2006/2007. Hasil tersebut di atas mengungkapkan kenyataan nilai IKE semesteran terendah sebanyak 3,79 kWh/m2/bulan. Kejadian tersebut berlangsung pada Semester Gasal 2008/2009. Sedangkan nilai IKE semesteran tertinggi sebanyak 5,57 kWh/m2/bulan. Kejadian tersebut berlangsung pada Semester Genap 2006/2007. Nilai-nilai ekstrem IKE listrik tersebut mengindikasikan kecenderungan pemakaian listrik pada Semester Genap selalu lebih tinggi daripada Semester Gasal. Hal ini dapat dilacak sumber penyebabnya antara lain dari proses kegiatan akademik yang diselenggarakan bahwa pada Semester Genap diselenggarakan kegiatan Proyek Akhir (Tugas Akhir). Kegiatan semacam tersebut biasa memerlukan dukungan operasional peralatan-peralatan dengan konsumsi listrik cukup signifikan. Adapun intensitas konsumsi energi (IKE) listrik diperiksa mengacu pada kriteria yang
Evaluasi IKE Listrik Melalui Audit Awal Energi Listrik.......................... Daeng Supriyadi Pasisarha ditetapkan untuk bangunan gedung kantor di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional Indonesia. Pemeriksaan dilakukan untuk menilai konsumsi listrik bulanan. Penilaian diterapkan untuk periode tahunan maupun periode semesteran. Pemeriksaan kesesuaian menggunakan bantuan pengujian statistik uji distribusi-t (Uji-t). Kriteria “cukup efisien” dengan rentang IKE 12,08 kWh/m2/bulan s.d.14,58 kWh/m2/bulan bagi bangunan gedung kantor yang dilengkapi alat pengondisi ruangan dinilai cukup konservatif sebagai patokan dasar pada pemeriksaan ini. Perhitungan nilai skor dan nilai-t uji serta pembandingan keputusan untuk uji satu ekor dengan tingkat siknifikansi 0,05 bagi sampel n=6 disajikan pada Tabel-3 TABEL 3 REKAPITULASI HASIL PERHITUNGAN SKOR DAN UJI-T UNTUK HIPOTESIS BAGI IKE BULANAN TAHUN 2005 S.D. 2010 Waktu 2005 s.d. 2010 Semester Gasal Semester Genap
n Xrerata s 6 6 6
μ
tsampe l ttabe l
H0
HA
4,76 0,70 14,58 -31,37 2,015 Diterima Ditolak 4,73 0,58 14,58 -38,28 2,015 Diterima Ditolak 5,1 0,48 14,58 -44,33 2,015 Diterima Ditolak
Tabel 3 menyajikan hasil perhitungan bahwa IKE listrik bulanan untuk periode tahun 2005 sampai dengan 2010 menghasilkan nilai dari sampel t hitung = -31,37. Hasil tersebut sangat jelas jauh di bawah nilai t tabel =2,015. Karena itu hipotesis awal yang dikemukakan tidak dapat ditolak sehingga harus diterima. Jadi hipotesis berlaku yaitu bahwa nilai rerata IKE bulanan selama tahun akademik pada gedung fasilitas pendidikan di Politeknik Negeri Semarang tidak berbeda atau tidak melebihi kriteria nilai rerata IKE yang ditetapkan dan berlaku bagi bangunan gedung fasilitas sarana pendidikan di lingkungan Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan Nasional Indonesia. Adapun perhitungan IKE listrik bulanan untuk Semester Gasal periode tahun 2005/2006 sampai dengan 2010/2011 menghasilkan nilai dari sampel t hitung = -38,28. Hasil ini berada jauh di bawah nilai t tabel =2,015. Karena itu hipotesis awal yang dikemukakan tidak dapat ditolak sehingga harus diterima; sedangkan hipotesis alternatif H A dengan tegas ditolak. Jadi hipotesis yang berlaku yaitu bahwa nilai rerata IKE bulanan untuk Semester Gasal pada gedung fasilitas pendidikan di Politeknik Negeri Semarang tidak berbeda atau tidak melebihi kriteria nilai rerata IKE yang ditetapkan dan
berlaku bagi bangunan gedung fasilitas sarana pendidikan di lingkungan Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan Nasional Indonesia. Sedangkan perhitungan IKE listrik bulanan untuk Semester Genap periode tahun 2004/2005 sampai dengan tahun 2009/2010 menghasilkan nilai dari sampel t hitung = -44,33. Hasil ini jelas sangat jauh di bawah nilai t tabel =2,015. Karena itu hipotesis awal yang dikemukakan tidak dapat ditolak sehingga harus diterima. Jadi hipotesis yang berlaku yaitu bahwa nilai rerata IKE bulanan untuk Semester Genap pada gedung fasilitas pendidikan di Politeknik Negeri Semarang tidak berbeda atau tidak melebihi kriteria nilai rerata IKE yang ditetapkan dan berlaku bagi bangunan gedung fasilitas sarana pendidikan di lingkungan Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan Nasional Indonesia. Berdasarkan paparan tersebut di atas dapat dinyatakan nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Listrik pada bangunan gedung kampus Politenik Negeri Semarang sudah cukup efisien karena masih dalam rentang memenuhi kriteria IKE Listrik bagi bangunan gedung fasilitas sarana pendidikan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional. Nilai tersebut ada dalam rentang kelompok kriteria sangat efisien yaitu berkisar antara 4,17 sampai dengan 7,92 kWh/m2/bulan 2 kWh/m /bulan. IV. KESIMPULAN Evaluasi Intensitas konsumsi energi (IKE) listrik melalui audit awal energi listrik telah dilakukan di Kampus Politeknik Negeri Semarang. Prosedur audit energi listrik yang ditempuh cukup memberikan hasil yang dapat mengungkapkan kondisi nyat pemakaian energi listrik pada lembaga pendidikan vokasional tersebut. Hasil-hasil paparan tersebut mengungkapkan keadaan sesungguhnya ternyata penggunaan energi listrik di lembaga tersebut masih memenuhi syarat hemat energi listrik. Bahkan menurut panduan penggunaan listrik untuk gedung perkantoran dari Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia, konsumsi energi listrik tersebut tergolong sangat efisien. Karena keadaan hasil seperti tersebut maka tindakan penghematan energi listrik belum menjadi tuntutan mendesak. Kegiatan penyelenggaraan pendidikan vokasional dapat tetap berlangsung sebagaimana adanya. Sebagai lembaga layanan publik upaya-upaya
5
ISSN : 2252-4908 Vol. 1 No. 1 April 2012 : 1-7 penghematan penggunaan energi listrik tetap terbuka untuk dapat dilakukan demi meningkatkan efisiensi operasional penyelenggaraan pendidikan.
[9]
___, Buku Pedoman Politeknik Negeri Semarang Tahun Akademik 2007-2008 s.d. 2010-2011. LAMPIRAN TABEL A PENGHEMATAN DENGAN MANAJEMEN ENERGI
UCAPAN TERIMA KASIH
6
Biaya lebih besar, jangka panjang
Penghematan 5% sampai 15%
15% sampai 30% 30% sampai 50%
TABEL B JUMLAH LUAS RUANG PADA BANGUNAN GEDUNG KAMPUS PERIODE TAHUN 2005 S.D. 2010 2 Luas Ruang (m )
Kelompok Ruang
No
2008
2009
2010
5.288,30 8.130,78 2.009,28 566,00 5.475,60 240,92 233,45 1.054,72 519,70
5.288,30 8.130,78 2.009,28 566,00 5.475,60 240,92 233,45 1.054,72 519,70
5.288,30 8.130,78 2.009,28 566,00 5.475,60 240,92 233,45 1.054,72 519,70
Jml. Keseluruhan = 16.346,37 16.346,37 16.346,37 23.518,75 23.518,75 (Sumber: Buku Pedoman Politeknik Negeri Semarang Tahun Akademik 2007-2008 s.d. 2010-2011 )
23.518,75
Ruang Kuliah Ruang Bengkel/ Lab. Ruang Dosen Ruang Perpustakaan Ruang Kantor Ruang Administrasi Ruang Rapat/ Diskusi Ruang Aula Ruang Gudang
2006
5.219,80 1.794,35 1.681,50 566,00 5.475,60 240,92 210,25 638,25 519,70
5.219,80 1.794,35 1.681,50 566,00 5.475,60 240,92 210,25 638,25 519,70
2007 5.219,80 1.794,35 1.681,50 566,00 5.475,60 240,92 210,25 638,25 519,70
Luas Ruang Bangunan Kampus Tahun 2005 s.d. 2010
15,000 10,000
2005
2006
2007
23,519
20,000
23,519
23,519
25,000
16,346
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2005
16,346
[1] Turner, Wayn C., and Dotty, Steve. 2007. “Energy Management Handbook”. Sixth Edition. Lilburn, GA: The Fairmont Press, Inc.., p.23. [2] Coad, William J. November 1981. “Fundamental to Frontier: Energy Profile – The Electrical Variable”. Heating, Piping, Air Conditioning, p.162+165. [3] Djarwanto. Agustus 2009.”Statistik Nonparametrik”. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE-UGM Yogyakarta. Hal.44. [4] Nazir, Moh.,. 1988, “ Metode Penelitian”. Jakarta: Ghalia Indonesia. Hal.105, 470-475. [5] Sumargo, Chr. H. 1984, “Pendahuluan Teori Kemungkinan dan Statistika: Soal dan Jawab” Seri Matematika. Bandung: Penerbit ITB. Hal.148-152. [6] Walpole, Ronald E. and Myrs, Raymond H., and Myers, Sharon L, and Ye, Keying. 2002. “Probability and Statistic for Engineers and Scientists.” Seventh Edition. Upper Saddle River, New Jersey: PrenticeHall, Inc., p.219-224, 304-306. [7] ___. SNI 03-6196-2000. ”Prosedur Audit Energi pada Bangunan Gedung ”. Jakarta: Biro Umum Sekretariat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional. Oktober 2005. [8] Pasisarha, Daeng Supriyadi. 2011. “Evaluasi Profil Pemakaian Energi Listrik di Politeknik Negeri Semarang Sebagai Penyelenggara Pendidikan Vokasional”. Tesis S-2 tidak dipublikasikan. Yogyakarta: Program Studi S-2 Teknik Elektro, Jurusan Ilmu-ilmu Teknik, Program Pascasarjana Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada.
Biaya sedang
Kegiatan Kegiatan tahun pertama atau kedua Cukup upaya, tiga sampai empat tahun Lebih banyak rekayasa
16,346
DAFTAR PUSTAKA
Biaya Biaya rendah
Luas Ruang (m2 )
Penulis mengucapkan terima kasih kepada DR. IR. Sasongko Pramono Hadi, DEA, Ir. Tiyono, M.T., Ir. P. Insap Santoso, M.Sc, Ph.D, DR. Totok Prasetiyono, B.Eng, M.T, Adi Wasono, B.Eng, M.Eng. yang telah memberi dukungan terhadap penelitian ini.
Ruangan
5,000 0 2008
2009
2010
Gambar A Luas Ruang pada Bangunan Gedung Kampus Polines Periode Tahun 2005 s.d. 2010
Energi Listrik Tahunan
Energi Listrik Rerata Bulanan
Selama 2005 s.d. 2010
Semesteran 2004/2005 s.d. 2010/2011
Gambar B Pemakaian Energi Listrik Tahunan Selama 2005 s.d. 2010
87
WBP
11 Gasal 10/11
Gasal 09/10
Genap 09/10
8
Gasal 08/09
2010
Genap 08/09
2009
Gasal 07/08
2008
Genap 07/08
-
LWBP
Total
Gasal 06/07
20
80 77 87 80 89 82 91 76 83 76 85 81 89 89 99 97 107 105 116 98 108
Total
71
40
78
1,351
1,230
1,091
WBP
Genap 06/07
2007
80
Genap 05/06
2006
100 60
2005
120
LWBP
100
200
1,022
1,077
922
116
400
140
Gasal 05/06
600
972
885
800
923
1,000
1,038
1,200
1,212
1,400
Genap 04/05
Ribuan kWh
1,600
1,001
Ribuan kWh
Evaluasi IKE Listrik Melalui Audit Awal Energi Listrik.......................... Daeng Supriyadi Pasisarha
Gambar E Pemakaian Energi Listrik Rerata Bulanan Semester Gasal dan Genap Selama 2004/2005 s.d. 2010/2011
Energi Listrik Rerata Bulanan
113
102
101
91
85
90 81
77
60
77
83
80
86
100
74
Ribuan kWh
Tahun 2005 s.d. 2010 120
LWBP WBP
40 8
20
10
Total
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Gambar C Pemakaian Energi Listrik Rerata Bulanan Tahun 2005 s.d. 2010
Pemakaian Energi Listrik Semester 800
300
646
694 590
596 581
535 536
509 483
501 458
454
546
537 490
522 482
480 462
400
426
500
525
600
642 630
700
466
Ribuan kWh
Gasal dan Genap 2005 s.d. 2010
LWBP WBP
200
47
65
Total
100
Gasal 10/11
Genap 09/10
Gasal 09/10
Genap 08/09
Gasal 08/09
Genap 07/08
Gasal 07/08
Genap 06/07
Gasal 06/07
Genap 05/06
Gasal 05/06
Genap 04/05
-
Gambar D Pemakaian Energi Listrik Semester Gasal dan Genap Selama 2004/2005 s.d. 2010/2011
7