ETIKA KOMUNIKASI AGUNG PODOMORO RECRUITMENT CENTER DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN Louis Cinter Halim Marketing Communication, School of Economic and Communication, Binus University. Kembang Indah 5 blok G4 - 44, Jakarta Barat. Telp. (62-21) 580 5313,
[email protected] Louis Cinter Halim, Dr. Muhammad Aras Abstract
The purpose of this researchisto determinethe communication ethics of Agung Podomoro Recruitment Center and how that communication ethics improve the employee performance. Concepts used are the concept of communication such as ethics, the ethics of communication, interpersonal communication, ethics of interpersonal communication and performance concepts such as employee performance. The research method used is the case study method, with qualitative descriptive research and data collection techniques with in-depth interviews also participant observation. Results of this study was Agung Podomoro Recruitment Center having communication running smoothly. With informal verbal communication ethics that improve the performance of the employees. The conclusions obtained are informal verbal communication ethics used in Agung Podomoro Recruitment Center was well received by the employees. The communication ethics have proved successful, and is expected to continue to be used up to the next generations. (LCH) Keywords : Communication Ethic, Performance, Employee
Abstrak TujuandaripenelitianiniadalahuntukmengetahuietikakomunikasiAgungPodomoro Recruitment Center danbagaimanaetikakomunikasitersebutmeningkatkankinerjakaryawan.Konsep yang digunakanadalahkonsepkomunikasisepertietika, etikakomunikasi, komunikasiantarpribadi, etikakomunikasiantarpribadidankonsepkinerjasepertikinerjakaryawan.MetodePenelitianyang digunakanadalahmetodestudikasus, denganjenispenelitiandeskriptifkualitatifdanteknikpengumpulan data denganwawancaramendalamjugaobservasipartisipan.Hasil penelitian ini adalahAgung Podomoro Recruitment Center memiliki komunikasi yang berjalan dengan lancar. Dengan etika komunikasi verbal informal yang meningkatkan kinerja para karyawan. Simpulanyang didapatadalahetikakomunikasi verbal informal yang digunakanAgungPodomoro Recruitment Center diterimadenganbaikolehparakaryawannya.Etikakomunikasitersebutsudahterbuktiberhasil, dandiharapkandapatterusdigunakanhinggakegenerasi – generasiberikutnya. (LCH)
Kata Kunci: EtikaKomunikasi, Kinerja, Karyawan
PENDAHULUAN Dunia kerja sekarang ini, segala sesuatu baik besar atau kecil suatu hal dapat berpengaruh terhadap perkembangan dan kinerja suatu perusahaan. Segala aspek dari sumber tenaga kerja seseorang sangat diperhatikan. Dimulai dari kemampuan, pengalaman, cara berpenampilan dalam bekerja, profesionalitas, keinginan dan niat dalam bekerja, dan komunikasi yang berlangsung. Uraian tersebut adalah pendapat ahli dan pengetahuan umum yang diketahui masyarakat. Bila dilihat dari kemampuan, pengalaman, profesionalitas, dan sebagainya, itu adalah nilai nilai yang ada dalam individu seorang karyawan. Namun yang berbeda adalah komunikasi dalam perusahaan. Komunikasi yang berjalan dalam perusahaan adalah nilai – nilai dari perusahaan yang dipengaruhi oleh perusahaan itu sendiri dan setiap karyawan yang ada. Komunikasi yang baik akan meningkat kinerja perusahaan. Seperti kata pepatah, yang penting adalah komunikasi tetap berjalan. Dengan komunikasi yang baik, maka kerjasama antar karyawan dapat berjalan dengan lancar. Dan yang mengatur komunikasi dalam suatu perusahaan adalah etika komunikasi dari perusahaan tersebut. Etika komunikasi adalah tata cara berkomunikasi yang berlaku. Dan etika komunikasi ini berbeda – beda di setiap tempat. Terlebih dalam setiap perusahaan. Setiap perusahaan yang memiliki komunikasi yang baik adalah perusahaan dengan etika komunikasi yang baik pula, dan etika komunikasi tersebut dapat diterima setiap karyawan. Agung Podomoro Recruitment Center adalah anak perusahaan Agung Podomoro Land yang saat ini sudah berdiri sendiri merupakan perusahaan besar yang mementingkan etika komunikasi. Dengan budaya kerja yang tidak terlalu kaku, atau bisa disebut santai, Agung Podomoro Recruitment Center tetap mementingkan etika komunikasi Pada waktu suatu karyawan maupun anak magang baru bergabung, Agung Podomoro Recruitment Center akan memberikan briefing dan beberapa kata pembuka. Dan pada saat itu, Human Resource akan mengatakan bahwa tidak perlu takut atau malu – malu bekerja, yang terpenting adalah respect dan ikuti etika komunikasi perusahaan, karena Agung Podomoro Recruitment Center mempunyai etika komunikasi yang agak berbeda. Hal ini membuat etika komunikasi Agung Podomoro Recruitment Center menarik untuk diperhatikan. Dalam suatu perusahaan, kinerja merupakan hal penting yang mempengaruhi jalannya perusahaan. Semakin baiknya kinerja karyawan dalam suatu perusahaan juga meningkatkan keberhasilan perusahaan. Sebaliknya, semakin buruk kinerja karyawan dalam perusahaan juga menandakan ketidakberhasilan dari perusahaan tersebut. Maka dari itu, kinerja karyawan dalam suatu perusahaan menjadi hal penting untuk diperhatikan. Begitu juga dengan Agung Podomoro. Kinerja Agung Podomoro Recruitment Center hingga saat ini berjalan dengan lancar. Hal ini dikarenakan oleh kerja sama tim dalam perusahaan berjalan dengan baik. Koordinasi dan penyampaian informasi kerja berlangsung dengan lancar dan dapat diikuti oleh seluruh karyawan. Meskipun jumlah karyawan di setiap posisi dalam Agung Podomoro tergolong sedikit, namun dengan kerja sama antar karyawan ini, pekerjaan yang ada dapat dilakukan dan diselesaikan dengan baik. Dengan kinerja yang baik ini, bukan berarti berjalan begitu saja tanpa hambatan. Setiap Perusahaan pasti mempunyai hambatan - hambatan tersendiri yang memperlambat kinerja karyawan. Begitu juga dengan Agung Podomoro Recruitment Center. Agung Podomoro Recruitment Center juga mempunyai hambatan tersendiri. Namun dengan langkah – langkah dan solusi penyelesaian yang tepat, hambatan tersebut dapat diatasi dan kinerja akan berjalan lancar. Kinerja para karyawan Agung Podomoro Recruitment Center juga dapat dilihat dari target – target dan tujuan – tujuan perusahaan yang dicapai selama ini. Secara kasat mata, hasil pekerjaan Agung podomoro Rceruitment Center ini dapat dilihat dari keberhasilan mereka menemukan para individu – individu bertalenta untuk bergabung dengan Agung Podomoro Group. Hal ini terlihat dari berkembangnya seluruh perusahaan Agung Podomoro Group di Indonesia. Namun bila dilihat dengan detail, Agung Podomoro Recruitment Center ini mempunyai target – target dan tujuan – tujuan tersendiri. Dan mereka telah mencapai sebagian besar, bahkan hampir seluruh target – target yang ada. Hal ini tentu tidak lepas dari komunikasi yang terjadi di dalam perusahaan, dan etika komunikasi yang berlaku. Maka dari itu, penting untuk meneliti etika komunikasi Agung Podomoro Recruitment Center dalam meningkatkan kinerja karyawannya.
METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan memo, dan dokumen resmi lainnya. Sehingga yang menjadi tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah ingin menggambarkan realita empirik di balik fenomena secara mendalam, rinci dan tuntas. Oleh karena itu penggunaan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini adalah dengan mencocokkan antara realita empirik dengan teori yang berlaku dengan menggunakan metode deskriptif. (Mulyana, 2013) Metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, di mana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. (Mulyana, 2013) Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Dalam Moh. Nazir (2005) bahwa metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan-hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlansung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena Dalam penelitian, tahap yang ditempuh sebagai berikut : (Mulyana, 2013) 1. Tahap sebelum kelapangan, meliputi kegiatan penentuan fokus, penyesuaian paradigma dengan teori, penjajakan alat peneliti, mencakup observasi lapangan dan permohonan ijin kepada subyek yang diteliti, konsultasi fokus penelitian, penyusunan usulan penelitian. 2. Tahap pekerjaan lapangan, mengamati etika – etika komunikasi para pekerja di perusahaan Agung Podomoro Recruitment Center sebagai perusahaan besar. 3. Tahap analisis data, meliputi analisis data baik yang diperolah melaui observasi, dokumen maupun wawancara mendalam dengan para pekerja di perusahaan Agung Podomoro Recruitment Center. Kemudian dilakukan penafsiran data sesuai dengan konteks permasalahan yang diteliti selanjutnya melakukan pengecekan keabsahan data dengan cara mengecek sumber data yang didapat dan metode perolehan data sehingga data benar-benar valid sebagai dasar dan bahan untuk memberikan makna data yang merupakan proses penentuan dalam memahami konteks penelitian yang sedang diteliti. 4. Tahap penulisan laporan, meliputi : kegiatan penyusunan hasil penelitian dari semua rangkaian kegiatan pengumpulan data sampai pemberian makna data. Setelah itu melakukan konsultasi hasil penelitian dengan dosen pembimbing untuk mendapatkan perbaikan saran-saran demi kesempurnaan skripsi yang kemudian ditindaklanjuti hasil bimbingan tersebut dengan penulis skripsi yang sempurna. Langkah terakhir melakukan pengurusan kelengkapan persyratan untuk ujian skripsi. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif. Menurut S. Nasution data primer adalah data yang dapat diperoleh langsung dari lapangan atau tempat penelitian. Sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan. Kata-kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau mewawancarai. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang terkait dengan penelitian. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Dipaparkan juga oleh Nazir dalam bukunya metode penelitian (2005), yaitu jenis penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran, ataupun kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Penelitian ini secara spesifik lebih diarahkan pada penggunaan metode studi kasus. Sebagaimana pendapat Mulyana (2013) yang menyebutkan bahwa pendekatan kualitatif dapat juga disebut dengan case study ataupun qualitative, yaitu penelitian yang mendalam dan mendetail tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan subjek penelitian. Metode pengumpulan data yaitu cara memperoleh data dalam melakukan kegiatan penelitian. Menurut Deddy Mulyana (2013), menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif dikenal beberapa metode pengumpulan data yang umum digunakan. Beberapa metode tersebut, antara lain wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan fokus grup discussion. Namun, dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode wawancara dan observasi. Analisis data dalam penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif interpretatif. Analisis data dilakukan secara terus menerus sejak awal hingga akhir penelitian. Analisis sata dilakukan secara
kualitatif, yaitu data yang berupa kalimat atau pernyataan yang diinterpretasikan untuk mengetahui makna serta untuk memahami keterkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti. (Deddy Mulyana, 2013). Kegiatan dalam analisis data dalam penelitian ini, yakni kegiatan reduksi data, penyajian data, pengelompokan data, penyusunan laporan dan membuat simpulan.
HASIL DAN BAHASAN Komunikasi Organisasi Agung Podomoro Recuitment Center Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal. Di dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berkomunikasi dengan orang yang ada disekitar kita karena kita merupakan makhluk sosial. Dan saat melakukan komunikasi kita membutuhkan orang lain. Komunikasi adalah hal penting yang ada di dunia ini dengan komunikasi kita bisa mengetahui beberapa kejadian yang diceritakan manusia lain kepada kita. Dengan begini komunikasi adalah hal yang sangat penting, sehingga kita juga dalam berkomunikasi memerlukan etika hingga orang lain merasa nyaman saat berkomunikasi dengan kita. Dalam organisasi atau perusahaan juga membutuhkan komunikasi yang baik antara atasan bawahan antara karyawan dan antara perusahaan dengan masyarakat umum. Perusahaan adalah suatu unit usaha yang salah satu tujuannya mendapatkan keuntungan. Jika ingin mendapatkan keuntungan setiap karyawan dalam perusahaan harus bekerjasama dengan karyawan lain yang ada didalam perusahaan tersebut. Mereka juga harus menjaga komunikasi dengan baik agar tidak terjadi kesalahpahaman. Karyawan nya juga harus mempunyai pengalaman dan keterampilan yang baik hingga jika pada saat mengeluarkan produksi atau pun rencana itu akan menjadi yang baik, dan mendapatkan produk yang berkualitas. Begitu juga dengan Agung Podomoro Recruitment Center. Komunikasi Agung Podomoro Recruitment Center berjalan dengan lancar. Setiap karyawan mampu berkomunikasi dengan karyawan – karyawan lainnya, Baik yang sejajar, maupun yang berbeda jabatan sesuai struktur organisasi. Komunikasi tersebut berjalan dengan baik selama jam kantor, yaitu dari jam setengah 9 pagi hingga jam 6 sore. Terkadang komunikasi tersebut juga kadang berjalan melebihi jam kantor dikarenakan karyawan – karyawan Agung Podomoro Center sering kali masih berada di kantor walaupun sudah melewati jam kerja kantor tersebut. Kondisi dan struktur bangunan kantor tersebut juga mempengaruhi proses berjalannya komunikasi Agung Podomoro Recruitment Center. Memang bentuk bangunan kantor tersebut dibuat agak terbuka. Posisi duduk antar karyawan, baik atasan, bawahan maupun sesama karyawan diatur agar komunikasi berjalan dengan mudah, sekat – sekat dalam kantor dibuat agak sedikit dan tidak terlalu besar. Sehingga setiap karyawan dapat dengan mudah menemukan karyawan lain dan komunikasi pun dapat dengan mudah dilakukan. Hambatan komunikasi dalam suatu perusahaan selalu ada. Begitu juga dengan Agung Podomoro Recruitment Center. Masih ada suatu permasalahan yang dapat menghambat proses komunikasi dalam perusahaan. Terkadang waktu yang terbatas membatasi proses komunikasi. Seperti yang dikatakan oleh salah satu informan tersebut. Karena pekerjaan dalam Human Resource memiliki kegiatan- kegiatan dalam suatu ruangan khusus yang tidak bisa diganggu seperti proses interview, psikotest dan meeting dengan kandidat. Namun bukan berarti hambatan tersebut tidak terselesaikan. Agung Podomoro tersebut menyadari hambatan tersebut dan menemukan solusinya Agung Podomoro Recruitment Center juga memiliki solusi untuk mengatasi masalah waktu yang terkadang muncul. Dan solusi tersebut didapatkan dalam etika komunikasi perusahaan. Diluar dari permasalahan waktu tersebut, konflik – konflik yang dapat muncul dengan tiba – tiba juga terkadang dapat menghambat komunikasi dalam perusahaan. Konflik sering kali menjadi alasan kuat yang dapat menghambat bahkan mengganggu proses komunikasi dalam perusahaan. Begitu juga dengan Agung Podomoro Recruitment Center. Namun masalah konflik yang kadang terjadi di Agung Podomoro Recruitment Center ini masih dapat diselesaikan. Hal ini dikarenakan perusahaan sudah mempunyai solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut Peran mediator di Agung Podomoro Recruitment Center ini sangat diperlukan ketika terjadi suatu konflik. Karena mediator tersebut dapat menyampaikan pesan di antara kedua pihak yang sedang berkonflik dan pemecahan masalah akan ditemukan. Biasanya yang berperan sebagai mediator
adalah karyawan yang memiliki jabatan lebih tinggi dari kedua pihak yang sedang berkonflik. Dan hal ini membuat komunikasi dalam perusahaan tidak terhambat. Dapat disimpulkan bahwa sejauh ini komunikasi organisasi di Agung Podomoro Recruitment Center tergolong baik dan lancar. Struktur bangunan kantor yang terbuka juga turut membantu melancarkan komunikasi. Dan hambatan – hambatan komunikasi di Agung Podomoro Recruitment Center juga masih bisa diatasi. Komunikasi organisasi memiliki beberapa hambatan atau gangguan (noise). Dalam Agung Podomoro Recruitment Center, gangguan yang ada yaitu : 1. Hambatan Teknis / Mekanik (Mechanical Noise) Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Proses kerja Agung Podomoro Recruitment Center sebagai Human Resource memiliki perbedaan dengan kantor – kantor atau organisasi lain. Di dalamnya terdapat beberapa pekerjaan yang mengharuskan satu atau dua orang berada di suatu ruangan khusus yang memakan waktu relatif lama. Seperti contohnya, proses psikotest. Selama psikotest berlangsung, satu atau dua karyawan akan berada di ruangan khusus untuk memberi instruksi dan mengawasi. Dan pada proses itu berlangsung, karyawan tersebut akan susah untuk berkomunikasi dengan karyawan lain karena akan mengganggu proses berjalannya psikotest. 2. Hambatan Personal (Personnel Noise) Hambatan jenis ini bersangkutan dengan kondisi fisik komunikan atau komunikator yang sedang kelelalahan, rasa lapar, atau sedang ngantuk. Juga kondisi psikologis, misalnya tidak ada minat, bosan, dan sebagainya. Berhubungan dengan gangguan teknis sebelumnya, proses kerja Agung Podomoro Recruitment Center membuat jam kerja beberapa karyawan menjadi berubah, sehingga waktu istirahat pun juga berubah. Hal ini menghambat komunikasi dalam organisasi karena waktu kerja dan waktu istirahat antar karyawan berbeda. Sebagai contoh, proses psikotest yang sudah dijelaskan sebelumnya, memakan waktu hingga jam istirahat ideal sudah berakhir. Mengakibatkan jam istirahat dari karyawan yang menjalankan proses psikotest menjadi tertunda. Karyawan tersebut tentu membutuhkan waktu istirahat sehingga membuat yang tadinya susah diajak berkomunikasi menjadi lebih susah dikarenakan waktu istirahat setelah proses psikotest. 3. Hambatan Semantik (Semantic Noise) Hambatan jenis ini berhubungan dengan perbedaan pengertian suatu istilah atau konsep antara komunikator dengan komunikan. Terkadang di Agung Podomoro Recruitment Center terjadi perbedaan pemikiran atau pengertian terhadap suatu pendapat karyawan, sehingga menjadi sumber permasalahan yang dapat menyebabkan konflik antar karyawan. Bila hal ini terjadi, maka akan dipilih satu orang yang berperan sebagai mediator. Yang dipilih menjadi mediator biasanya adalah orang yang memiliki posisi lebih tinggi berdasarkan struktur organisasi dari pihak – pihak yang terlibat konflik. Peran mediator ini bertujuan untuk menjadi media yang menghubungkan komunikasi antar kedua pihak yang terlibat, sehingga komunikasi dapat terus berjalan lancar dan akan ditentukan jalan keluar dari permasalahan. Namun secara keseluruhan, komunikasi organisasi Agung Podomoro juga berjalan dengan baik di segala bentuk komunikasi, yaitu : 1. Komunikasi vertikal Komunikasi vertikal adalah komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas atau komunikasi dari pimpinan ke bawahan dan dari bawahan ke pimpinan secara timbal balik. Komunikasi antara atasan dengan bawahan di Agung Podomoro Recruitment Center berjalan dengan baik. Komunikasi yang terbuka membuat informasi mengenai pekerjaan dapat disampaikan dengan jelas. Hal ini juga terbantu dengan struktur bangunan dan ruangan yang cukup terbuka antara atasan dengan bawahan. 2. Komunikasi horisontal Komunikasi horisontal adalah komunikasi secara mendatar, misalnya komunikasi antara karyawan dengan karyawan dan komunikasi ini sering kali berlangsung tidak formal. Komunikasi antar sesama karyawan yang setara berdasarkan struktur organisasi di Agung Podomoro Recruitment Center berjalan dengan sangat baik. Dimulai dari jam masuk kantor hingga selesai, bahkan setelah jam kantor berlalu. 3. Komunikasi diagonal Komunikasi diagonal yang sering juga dinamakan komunikasi silang yaitu seseorang dengan orang lain yang satu dengan yang lainnya berbeda dalam kedudukan dan bagian. Di dalam Agung Podomoro Recruitment Center terdiri dari divisi recruitment dan selection. Komunikasi antar kedua divisi ini berjalan dengan lancar sehingga proses kerja perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Karena proses kerja Agung Podomoro Recruitment Center membutuhkan kerja sama dari kedua divisi tersebut.
Dan Komunikasi Agung Podomoro Recruitment Center juga menjalankan fungsi – fungsi komunikasi organisasi, yaitu : a. Kendali : komunikasi bertindak untuk mengendalikan prilaku anggota dalam beberapa cara, setiap organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan yang harus dipatuhi oleh karyawan. Ketika suatu karyawan bergabung di Agung Podomoro Recruitment Center, segala jenis ketentuan dan panduan yang ada akan di komunikasikan dengan jelas. Hal ini bertujuan agar setiap karyawan mengikuti ketentuan dan panduan yang ada. b. Motivasi : komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada para karyawan apa yang harus dilakukan bagaimana mereka bekerja baik dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika itu di bawah standar. Ketika jam kantor Agung Podomoro Recruitment Center dimulai, maka setiap karyawan akan berkumpul di suatu ruangan dan akan diberikan briefing oleh atasan. Hal ini bertujuan untuk memberikan motivasi bagi seluruh karyawan juga untuk melakukan evaluasi dari hasil kerja mereka. c. Pengungkapan emosional : bagi banyak karyawan, kelompok kerja mereka merupakan sumber utama untuk interaksi sosial, komunikasi yang terjadi di dalam kelompok itu merupakan mekanisme fundamental dengan mana anggota-anggota menunjukkan kekecewaan dan rasa puas mereka oleh karena itu komunikasi menyiarkan ungkapan emosional dari perasaan dan pemenuhan kebutuhan sosial. Hubugan dekat antar sesame karyawan di Agung Podomoro Recruitment Center membuat banyak terjadi nya komunikasi yang bersifat emosional didalamnya. Tidak hanya mengenai pekerjaan, kehidupan dan masalah pribadi juga tidak jarang dikomunikasikan. Komunikasi emosional ini bahkan terkadang terjadi hingga melebihi jam kantor. d. Informasi : komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan meneruskan data guna mengenai dan menilai pilihan-pilihan alternative. Perputaran informasi dalam Agung Podomoro Recruitment Center berjalan dengan lancar. Hal ini dapat terjadi karena komunikasi didalamnya berjalan dengan baik. Dengan perputaran informasi ini, pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat dan terbuka. Etika komunikasi Agung Podomoro Recuitment Center Etika komunikasi merupakan tata cara dan penggunaan sikap dalam berkomunikasi. Seperti namanya, etika adalah tata cara atau sikap yang berlaku, sehingga etika komunikasi bisa dijabarkan sebagai tata cara cara penggunaan bahasa dalam berkomunikasi, perilaku dalam berkomunikasi, dan segala sesuatu yang mengatur bagaimana berkomunikasi yang benar. Setiap tempat atau daerah mempunyai etika komunikasi yang berbeda pula. Misalnya etika komunikasi orang – orang jawa yang dikenal lembut dan halus tentu berbeda dengan etika komunikasi orang Sumatera yang tergolong keras dan lantang. Begitu juga dengan perusahaan atau tempat kerja. Setiap perusahaan atau tempat kerja memiliki etika komunikasi yang berbeda. Etika komunikasi tersebut yang mengatur bagaimana tata cara berkomunikasi dalam suatu perusahaan. Ada perusahaan yang menggunakan etika komunikasi yang formal dan kaku, ada juga perusahaan yang menggunakan etika komunikasi yang santai dan bebas. Setiap perusahaan memiliki etika komunikasi sendiri yang mengatur komunikasi dalam perusahaan tersebut. Begitu juga dengan Agung Podomoro Recruitment Center. Agung Podomoro Recruitment Center juga memiliki etika komunikasi yang mengatur bagaimana cara berkomunikasi dalam perusahaan. Dan etika komunikasi ini diikuti dan digunakan oleh setiap karyawan yang ada. Etika komunikasi Agung Podomoro Recruitment Center ini bermula dari sang pendiri perusahaan sendiri, Bapak Anton Kusuma Haliman. Beliau adalah founding father dari generasi pertama yang akhirnya berpindah secara estafet kepada putra beliau yang bernama Trihatma Kusuma Haliman. Figur, sifat – sifat dan kepribadian beliau yang secara tidak langsung mempengaruhi seluruh karyawan – karyawan yang ada dan terus menerus diikuti oleh generasigenerasi berikutnya. Hal ini membentuk suatu etika komunikasi yang digunakan oleh seluruh perusahaan yang berada di bawah Agung Podomoro termasuk Agung Podomoro Recruitment Center Karyawan Agung Podomoro Recruitment Center juga mengikuti etika komunikasi yang berlaku dalam Agung Podomoro Group dan menggunakannya dalam komunikasi sehari – hari. Etika komunikasi ini juga diwariskan secara turun temurun dan diadaptasi oleh karyawan – karyawan berikutnya. Agung Podomoro Recruitment Center menggunakan etika komunikasi verbal informal. Memang perusahaan juga menggunakan komunikasi formal dan juga komunikasi non verbal, namun hanya pada waktu tertentu. Sedangkan komunikasi sehari – harinya adalah menggunakan bahasa informal yang sopan dan secara verbal / langsung. Penggunaan komunikasi informal ini membuat hubungan antar karyawan menjadi dekat, dan rasa segan pun hilang. Ketika proses penyampaian informasi mengenai pekerjaan, para karyawan Agung Podomoro Recruitment Center berkomunikasi
to the point yang menghindari hal – hal lain yang tidak perlu. Hal ini untuk mengatasi basa basi yang mengganggu informasi tentang pekerjaan. Komunikasi verbal digunakan agar proses penyampaian informasi dan respon yang diberikan dapat berjalan dengan mudah. Sehingga memungkinkan interaksi yang terjadi dengan cepat Dapat ditekankan bahwa etika komunikasi Agung Podomoro Recruitment Center adalah verbal informal. Sebagai contoh, dapat terlihat suasana kantor yang santai dengan komunikasi dalam bahasa – bahasa “gaul” seperti “gua, lu” juga nama – nama panggilan seperti “lisa chan, Mr. kebo”. Penggunaan etika komunikasi ini juga bukan tanpa alasan. Para karyawan mengakui bahwa etika komunikasi ini sudah teruji hasilnya.Para karyawan juga cukup puas dan bahagia dengan etika komunikasi verbal informal ini. Mereka berharap agar etika komunikasi ini terus digunakan. Karena diluar dari pekerjaan, hubungan antar sesama karyawan, baik vertikal dan horisontal juga menjadi dekat. Para karyawan juga mempertahankan etika komunikasi verbal informal ini karena memang berjalan dengan lancar dan diterima oleh semua karyawan yang ada. Ketika suatu etika komunikasi dapat diterima dan diadaptasi dengan baik oleh setiap individu didalamnya, maka etika komunikasi tersebut akan menghasilkan komunikasi yang berjalan dengan lancar. Etika Komunikasi Agung Podomoro menekankan unsur perspektif dialogis menurut perspektif dialogis mufid, yaitu perspektif dialogis. Dalam perspektif ini, komunikasi adalah proses transaksi dialogal dua arah. Sikap dialogal adalah sikap setiap partisipan komunikasi yang ditandai oleh kualitas keutamaan, seperti keterbukaan, kejujuran, kerukunan, intensitas dan lain-lainnya. Komunikasi verbal informal yang digunakan di Agung Podomoro Recruitment Center ini membuat karyawan menjadi terbuka, jujur, dan rukun. Sehingga komunikasi yang terjadi adalah komunikasi dua arah dengan penyampaian pesan yang dibalas dengan respon cepat. Dapat disimpulkan bahwa Etika komunikasi Agung Podomoro Recruitment Center adalah verbal informal. Dengan etika komunikasi ini, bahasa – bahasa yang santai dan nama – nama panggilan yang unik bisa digunakan sehingga membuat suasana kantor menjadi lebih nyaman. Hubungan antar karyawan menjadi lebih dekat, dan tidak ada rasa segan yang membatasi komunikasi. Dengan komunikasi verbal yang memperlancar dan mempercepat penyampaian informasi antara pemberi pesan dan penerima pesan, juga memperlancar respon – respon yang diberikan. Etika komunikasi informal ini menyebabkan penggunaan bahasa yang lebih santai dan gampang diterima setiap karyawan. Rasa segan pun hilang, dan hubungan antar karyawan menjadi sangat baik. Etika komunikasi ini juga dengan mudah diterima dan diadaptasi oleh seluruh karyawan. Penggunaan komunikasi formal sesuai pada waktunya. Sehingga karyawan juga berharap agar etika komunikasi ini terus digunakan. Etika Komunikasi Agung Podomoro Recruitment Center Meningkatkan Kinerja Karyawan Dalam suatu perusahaan, kinerja merupakan hal penting yang mempengaruhi jalannya perusahaan. Semakin baiknya kinerja karyawan dalam suatu perusahaan juga meningkatkan keberhasilan perusahaan. Sebaliknya, semakin buruk kinerja karyawan dalam perusahaan juga menandakan ketidakberhasilan dari perusahaan tersebut. Maka dari itu, kinerja karyawan dalam suatu perusahaan menjadi hal penting untuk diperhatikan. Begitu juga dengan Agung Podomoro. Kinerja Agung Podomoro Recruitment Center hingga saat ini berjalan dengan lancar. Hal ini dikarenakan oleh kerja sama tim dalam perusahaan berjalan dengan baik. Koordinasi dan penyampaian informasi kerja berlangsung dengan lancar dan dapat diikuti oleh seluruh karyawan. Meskipun jumlah karyawan di setiap posisi dalam Agung Podomoro tergolong sedikit, namun dengan kerja sama antar karyawan ini, pekerjaan yang ada dapat dilakukan dan diselesaikan dengan baik. Dengan kinerja yang baik ini, bukan berarti berjalan begitu saja tanpa hambatan. Setiap Perusahaan pasti mempunyai hambatan - hambatan tersendiri yang memperlambat kinerja karyawan. Begitu juga dengan Agung Podomoro Recruitment Center. Agung Podomoro Recruitment Center juga mempunyai hambatan tersendiri. Namun dengan langkah – langkah dan solusi penyelesaian yang tepat, hambatan tersebut dapat diatasi dan kinerja akan berjalan lancar. Kinerja para karyawan Agung Podomoro Recruitment Center juga dapat dilihat dari target – target dan tujuan – tujuan perusahaan yang dicapai selama ini. Secara kasat mata, hasil pekerjaan Agung podomoro Rceruitment Center ini dapat dilihat dari keberhasilan mereka menemukan para individu – individu bertalenta untuk bergabung dengan Agung Podomoro Group. Hal ini terlihat dari berkembangnya seluruh perusahaan Agung Podomoro Group di Indonesia. Namun bila dilihat dengan detail, Agung Podomoro Recruitment Center ini mempunyai target – target dan tujuan – tujuan tersendiri. Dan mereka telah mencapai sebagian besar, bahkan hampir seluruh target – target yang ada. Memang ada sedikit dari tujuan – tujuan perusahaan yang belum tercapai. Namun hal itu bukan disebab dari masalah internal perusahaan. Faktor eksternal dari departemen lain diklaim yang
sedikit membatasi pencapaian tujuan tersebut. Mengingat Agung Podomoro Recruitment Center adalah human resource yang pekerjaannya berhubungan dengan berbagai anak perusahaan dari Agung Podomoro Group, maka permasalahan dari anak perusahaan tersebut juga akan menghambat kinerja dan pencapaian target Agung Podomoro Recruitment Center. Namun dapat dilihat dari 85 persen tujuan – tujuan perusahaan yang tercapai menjadi bukti dari keberhasilan kinerja dari karyawan – karyawan Agung Podomoro Recruitment Center. Melihat perkembangan perusahaan yang seperti ini, pencapaian target – target yang belum dipenuhi hanya tinggal menunggu waktu saja. Hal ini tidak lepas dari etika komunikasi perusahaan. Etika komunikasi suatu perusahaan mengatur proses berjalannya komunikasi dalam perusahaan tersebut. Dan komunikasi dalam perusahaan menjadi salah satu faktor yang meningkatkan kinerja para karyawan di perusahaan tersebut. Begitu juga dengan Agung Podomoro Recruitment Center. Agung Podomoro Recruitment Center adalah perusahaan yang berada di bawah Agung Podomoro group dan belum terlalu lama dibentuk. Sehingga struktu organisasi dan jumlah para karyawan didalamnya pun juga belum terlalu banyak. Jumlah orang dalam suatu posisi di Agung Podomoro Recruitment ini memang sedikit. Maka dari itu diperlukan kerja sama dan koordinasi yang bagus untuk memperlancar proses pekerjaan. Verbal informal adalah etika komunikasi yang mengatur jalannya proses komunikasi dalam Agung Podomoro Recruitment Center. Dan etika komunikasi verbal informal inilah yang membantu Agung Podomoro Recruitment Center meningkatkan kinerja para karyawannya. Dengan komunikasi verbal ini, proses penyampaian informasi menjadi lebih cepat dan efisien. Interaksi yang terjadi mengenai informasi tersebut juga dengan mudah terjadi. Respon – respon yang diinginkan dapat diberikan dan diterima dengan cepat. Hal ini menyebabkan proses perputaran informasi di dalam perusahaan menjadi lancar dan berlangsung cepat. Mengingat pekerjaan – pekerjaan dalam Agung Podomoro Recruitment Center ini membutuhkan kerja sama, maka dengan informasi yang dapat dengan cepat diterima dan diberikan, pekerjaan menjadi lebih cepat terselesaikan. Hal ini juga dibantu dengan etika komunikasi perusahaan yang to the point saat penyampaian informasi pekerjaan. Sehingga menghindari banyaknya basa basi yang tidak perlu, yang bisa mengganggu informasi pekerjaan. Dan hal ini meningkatkan kinerja para karyawan. Sedangkan komunikasi informal yang digunakan Agung Podomoro Recruitment Center ini sehari – harinya membuat hubungan antar karyawan menjadi dekat. Hubungan dekat antar karyawan ini membuat rasa segan di antara mereka menjadi berkurang, sehingga kerja sama dapat berjalan dengan lancar. Para karyawan tidak lagi takut untuk meminta bantuan. Dan di sisi lain, para karyawan juga tidak akan segan – segan untuk saling membantu. Etika komunikasi verbal informal ini juga sangat membantu bagi para karyawan karyawan baru dalam proses komunikasi. Etika komunikasi ini membuat karyawan baru dapat dengan mudah beradaptasi dan berkomunikasi dengan karyawan – karyawan lainnya. Hubungan mereka juga dengan kurun waktu yang singkat akan menjadi dekat sehingga proses komunikasi para karyawan tidak terhambat. Sehingga proses adaptasi karyawan baru tidak akan menghambat kinerja perusahaan. Proses komunikasi verbal informal dan to the point ini tidak terjadi secara langsung dengan bertatap muka. Penggunaan email sebagai media komunikasi pada saat pemberian informasi juga tetap mengikuti etika komunikasi tersebut. Begitu juga ketika komunikasi terjadi dengan media sosial seperti ketika salah satu antara pemberi pesan atau penerima pesan sedang tidak berada di kantor. Penerapan etika komunikasi verbal informal dan to the point ini membuat email – email yang dikirim atau percakapan dalam media sosial hanya berisi pesan – pesan atau informasi yang diperlukan saja. Sehingga informasi yang tidak diperlukan, tidak mengganggu proses penerimaan informasi. Waktu yang diperlukan oleh penerima pesan untuk menerima keseluruhan pesan juga menjadi lebih singkat. Sehingga kinerja karyawan terus meningkat. Dapat disimpulkan bahwa Etika komunikasi verbal informal Agung Podomoro Recruitment Center ini sangat membantu meningkatkan kinerja. Komunikasi verbal membuat informasi dan koordinasi dapat disampaikan dengan cepat dan jelas. Kerja sama antar karyawan juga menjadi lebih cepat. Dan komunikasi informal ini sangat gampang diterima oleh seluruh karyawan, membuat kinerja dan kerja sama antar individu menjadi meningkat. Etika komunikasi ini juga membuat hubungan antar karyawan menjadi lebih dekat dan tidak ada rasa segan yang membatasi komunikasi. Koordinasi pekerjaan juga berlangsung cepat. Dan yang terpenting adalah, etika komunikasi Agung Podomoro Recruitment Center inilah yang menjadi penyelamat dan solusi dari gap komunikasi yang ada antara karyawan dengan atasan – atasan.
SIMPULAN DAN SARAN Setelah dilakukan penelitian, pengolahan dan analisis data, serta pembahasan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Komunikasi organisasi Agung Podomoro Recruitment Center sudah berjalan dengan baik. Selama jam kantor berlangsung dari pagi hingga sore, komunikasi terus berjalan. Memang masih ada hambatan yang terjadi seperti gap komunikasi atau waktu yang kadang membatasi. Namun hambatan – hambatan tersebut masih dapat diatasi. Dan komunikasi puntetap berjalan dengan lancar. 2) Etika komunikasi yang digunakan dalam Agung Podomoro Recruitment adalah verbal informal namun sopan. Komunikasi yang digunakan Agung Podomoro Recruitment Center adalah komunikasi verbal yang berupa kata – kata untuk memperjelas semua informasi. Dan komunikasi informal yang digunakan membuat seluruh karyawan menjadi dekat. Meskipun dengan komunikasi verbal informal, penggunaan bahasa juga diperhatikan dalam komunikasi di Agung Podomoro Recruitment Center ini. Etika bahasa yang sopan dan to the point digunakan dalam perusahaan. 3) Etika komunikasi Agung Podomoro Recruitment Center meningkatkan kinerja karyawan. Dengan etika komunikasi perusahaan yang verbal informal, sopan, dan to the point ini, kinerja para karyawan terus meningkat. Komunikasi verbal yang digunakan membuat segala informasi dan pesan yang diberikan menjadi jelas, respon dan tanggapan yang diterima juga menjadi cepat. Sehingga informasi yang terus berputar dalam peusahaan menjadi cepat dan jelas. Hal ini tentu membuat kinerja karyawan semakin cepat. Dengan komunikasi informal dan sopan ini, membuat hubungan antar karyawan menjadi dekat. Sehingga rasa segan pun berkurang dan para karyawan tidak takut untuk meminta bantuan bila diperlukan. Komunikasi informal ini juga diterima dengan baik oleh karyawan sehingga membuat karyawan merasa nyaman di Agung Podomoror Recruitment Center. Hal ini tetu saja meningkatkan kinerja dari para karyawan. Etika komunikasi Agung Podomoror Recruitment Center ini juga menjadi solusi untuk mengatasi gap komunikasi yang terjadi antara atasan tertinggi dengan para bawahannya. Dengan komunikasi yang to the point ini, menghindari basa basi yang tidak perlu antara atasan tertinggi dengan bawahannya dan membuat komunikasi yang terjadi adalah pemberian juga penerimaan informasi yang penting saja. Sehingga permasalahan gap komunikasi ini dapat terselesaikan dan tidak mengganggu kinerja dari para karyawan. Saran Saran Akademis Saran akademis yang dapat diberikan yakni peneliti ingin mengajak untuk berkomunikasi sesuai dengan etika komunikasi yang ada. Dengan mengikuti etika komunikasi yang berlaku, maka kita dapat berkomunikasi dengan nyaman dan lancar dengan siapa pun. Saran Praktis Sedikit saran yang dapat diberikan oleh peneliti kepada Agung Podomoro Recruitment Center adalah agar perusahaan mencoba untuk menghilangkan gap komunikasi yang ada. Memang hambatan tersebut dapat diatasi. Namun ada baiknya bila gap komunikasi itu bisa dihapus. Mungkin dengan komunikasi yang tepat, para karyawan dapat mendekatkan diri dengan atasan tertinggi dan menhilangkan gap komunikasi itu secara perlahan. Etika komunikasi yang digunakan sudah membuat hubungan antar karyawan menjadi dekat. Dan sudah waktunya hubungan dengan atasan tertinggi juga dipererat. Saran Umum Saran yang dapat diberikan kepada masyarakat adalah untuk senantiasa mengikuti etika komunikasi yang berlaku dimanapun dan kapanpun. Dimanapun kita berada, kita harus mengikuti etika komunikasi yang berlaku. Dengan begitu kita dapat dengan mudah beradaptasi dengan orang – orang
disekitar. Terlebih lagi bila kita berada di tempat kerja. Dengan mengikuti etika komunikasi yang berlaku, maka kita dapat berkomunikasi dengan baik dan meningkatkan kinerja diri kita sendiri.
REFRENSI Buku Ardianto, Elvinaro; Soleh Soemirat. (2010). Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Cangara, H. Hafied. (2008). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Cangara, H. Hafied. (2008). Pengantar Ilmu Komunikasi edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Mufid, Muhamad. (2009). Etika dan Filsafat Komunikasi. Jakarta: Prenada Media. Mulyana, Deddy. (2005), Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyana, Deddy. (2013). Metodolodi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Nazir, Mohammad. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia Pace, Wayne; Faules Don F. (2006). Komunikasi Organisasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Riswandi. (2009). Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu Robert, L. Mathis; John H. Jackson. (2006). Human Resources Management, Edisi sepuluh. Jakarta: Salemba Empat. Rohim, Syaiful. (2009). Teori Komunikasi Perspektif, Ragam dan Aplikasi. Jakarta: PT Rineka Cipta Sedarmayanti (2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju Suharsono; Lukas. (2013). Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: CAPS. Wibowo. (2009). Manajemen Kinerja. Jakarta: PT Raja Grafindo Jurnal Bruce, Louis Rich; Jeffrey A. Lepine; Eean R. Craford. (2010). Job Engagement: Antecedents and Effects on Job Performance. Academy of Management Journal, Vol.53, No.3 Sadikoglu, Esin; Cemal Zehir. (2010). The Effects of Innovation and Employee Performance on The Relationship Between Total Quality Management Practices and Firm Performance. International Journal of Production Economics, Vol.127, No.1 Seibert, Scott E.; Wang, Gang; Courtright, Stephen H. (2011). Antecedents and Consequences of Psychological and Team Empowerment in Organizations. Journal of Applied Psychology, Vol.96, No.5 Sinarta, Olivia. (2014). Penerapan Etika Bisnis Pada PT KK Indonesia. Jurnal mahasiswa managemen bisnis, Vol.2, No.1 Lim, Sanny; Septiyani. (2013). Analisis Pengaruh Kompetensi Individu dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan PT Beta Setia Mega. Jurnal Business, Vol.4, No.1
Internet Abdulrani, Sulaiman. “Etika dan Hubungan Dengan Tenaga Kerja” 3 Maret 2015 dari https://www.academia.edu/6407940/ETIKA_DAN_HUBUNGAN_DENGAN_TENAGA_K ERJA Okeschool. (2015). “Etika Komunikasi”. 3 Maret 2015 dari http://artikel.okeschool.com/artikel/komunikasi/881/etika-komunikasi.html
Website http://agungpodomoro.com/ , diakses 25 mei 2015
RIWAYAT PENULIS Louis Cinter Halim lahir di kota Pekanbaru, Riau pada 20 November 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Ilmu Komunikasi Pemasaran dengan peminatan Public Relations pada tahun 2015. Saat ini sedang mengamati untuk membuka usaha yang berpotensi untuk berkembang.