Etika Bisnis Internasional Kuliah ke 10 Dosen: Raswan Udjang
Pembahasan Definisi Penyebab
perbedaan etika Masalah2 etika Penentu perilaku etis Pendekatan filosofis etika
2
Definisi Etika Prinsip-prinsip yang dipahami mengenai benar atau salah dimana prinsip tsb mengatur tata cara seseorang/ anggota suatu profesi/ tindakan suatu organisasi Contoh: etika dokter etika konsultan bisnis keluarga etika datang kekantor orang lain
3
Etika Bisnis Prinsip
prinsip dalam suatu perusahaan yang mengatur tata cara ,tindakan baik atau buruk seluruh anggota organisasi bisnis tsb.
Berarti Suatu strategi yang etis adalah yang tidak melanggar prinsip2 yang telah disepakati.
4
Berbagai Issue etika Penerapan Peraturan tenaga kerja:besaran gaji,lama bekerja per hari, jaminan kesehatan dan keselamatan kerja contoh terjadi di Nike,I Pod Hak azazi :bebas berserikat,mengeluarkan pendapat,berpindah,bebas dari tekanan politik. Contoh Afsel sebelum tahun 1994 Lingkungan: tingkat emisi,pembuangan limbah,kerusakan lingkungan sekitar tempat usaha. Korupsi (speed money/grease money) untuk mencegah korupsi di berbagai negara,anggota OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) 1999 memberlakukan Convention on Combating Bribery for Foreign Public Officials in International Business Transactions.:menyogok pegawai negeri merupakan tindakan kriminal. Kewajiban moral MNC menjaga hubungan dengan pemerintah/membela masyarakat setempat.?
5
Dilema etika Suatu situasi dimana secara etis, tak ada alternatif yang dapat diterima . Munculnya dilema dan berbagai masalah etika internasional berakar dari perbedaan sistim politik,hukum,kemajuan ekonomi,serta budaya antar bangsa. Seorang manager harus mampu mencari solusi yang dapat diterima 6
Penentu perilaku etis Proses Pengambilan keputusan
Etika pribadi Perilaku etis Budaya organisasi
Kepemimpinan Target Kinerja yang Tdk sesuai realitas
7
Penentu perilaku etis (lanjutan) Etika
pribadi : dari orang tua,sekolah,lingkungan,agama,media. Budaya organisasi: nilai dan norma yang berlaku dan dijalankan karyawan suatu organisasi. Target kinerja yang tidak sesuai dengan realitas.Contoh target dari parent company ke subsidiary seperti pengiriman pada saat hari raya.(biasanya terkendala) 8
Penentu perilaku (lanjutan) Proses
pengambilan keputusan: tiap tindakan untuk mencapai tujuan organisasi harus mempertanyakan :”apakah tindakan ini etis?”
Kepemimpinan:
harus mempunyai sikap/perilaku etis yang menjadi panutan/contoh bagi anak buahnya 9
Pendekatan filosofis etika Straw men .sebutan ini dikemukakan oleh para akademisi etika bisnis untuk memperlihatkan kerangka pengambilan keputusan yang ‘kurang pantas’
Friedman :doctrine satu2nya kewajiban sosial suatu bisnis adalah meningkatkan keuntungan,asalkan bisnis bertindak sesuai peraturan/hukum yang berlaku
Cultural relativism :seseorang harus menyesuaikan/menerapkan etika budaya dimana ia menjalankan bisnisnya. 10
Pendekatan Filosofis Etika Straw men (lanjutan)
Righteous Moralist:Penerapan etika negara asal perusahaan di negara lain tempatnya berbisnis.
The Naïve immoralist:Jika seorang manager MNC melihat perusahaan2 dari negara lain tidak mengikuti norma/etika di negara tempat berbisnis, dia juga melakukan hal sama. 11
Pendekatan filosofis etika Utilitarian and Katian :pendekatan yang sesuai dengan etika
Utilitarian Ethics: Nilai moral suatu tindakan ditentukan oleh konsekwensi yang diperoleh dan keputusan terbaik adalah yang menghasilkan barang(jasa) terbaik untuk masyarakat luas. Aliran Utilitarianisme : maximisasi barang,minimisasi kerugian. (tetapi blm memikirkan keadilan untuk kelompok minoritas) and Kantian Ethics: Seseorang harus di perlakukan sbg tujuan dan bukan sematamata cara untuk mencapai tujuan orang lain. 12
Pendekatan filosofis etika Utilitarian dan Kantian
(lanjutan)
Rights theories :manusia memiliki hak dasar dan kemudahan(privileges) yang melampaui batas dan budaya antar bangsa.(perlu membangun standar etika minimum) Justice theories: Pencapaian distribusi barang dan jasa yang adil .Ketidakadilan masih diperbolehkan apabila menguntungkan semua pihak. 13
Pengambilan keputusan yang beretika Dalam
menerima dan promosi pegawai Budaya organisasi yang menempatkan keutamaan nilai dan etika.(perlu menyusun kode etik perusahaan) Memastikan pimpinan yang beretika dan konsisten Proses pengambilan keputusan yang mempertimbangkan dimensi etika thd stakeholders. Membangun keberanian moral: berani menolak bila tidak etis 14
Referensi
Hill,Charles WH, International Business: Competing in the Global Market Place,7th ed.New York,McGrawHill-Irwin 2008. Ch 4
15
artikel kasus (Hardcopy) dengan topik: “Pelanggaran Etika Bisnis Internasional” Dikumpulkan:
Paling lambat minggu depan saat jadwal kuliah “BI”.
SAP 2 Bis Int 08/09
A Sekarbumi
16