Ellen White & Tes Kesempurnaan yang Salah Orang-orang yang percaya pada pelayanan Ellen G. White sebagai seorang nabi sejati, seringkali menjadi yang paling sulit untuk menerima Sabat lunar. Alasannya sederhana: Ellen White tidak mengetahuinya, dan dia juga tidak menguduskan Sabat lunar. Hal ini menciptakan situasi yang membingungkan. Jika Ellen White adalah seorang nabi sejati, bagaimana dia bisa beribadah di hari yang salah? Jika Sabat lunar adalah benar, bukankah itu berarti Ellen White adalah seorang nabi palsu? Untuk mempertahankan keyakinan mereka pada Ellen White sebagai seorang nabi sejati, banyak orang telah menolak Sabat Alkitabiah yang sebenarnya. WLC menerima Ellen White sebagai seorang nabi sejati dan mendukung pelayanannya sebagai hadiah nubuat akhir zaman yang khusus dirancang untuk memberi manfaat bagi generasi terakhir. Memang benar bahwa Ellen White tidak pernah beribadah pada hari Sabat Lunar yang sejati. Meskipun dia tumbuh sebagai orang Methodis yang menguduskan hari Minggu, dia mulai beribadah pada hari Sabtu saat dia diperhadapkan pada kewajiban untuk beribadah pada hari ketujuh dalam sebuah minggu. Dia beribadah pada hari ketujuh berdasarkan kalender Masehi selama sisa hidupnya dan mengajar orang lain untuk melakukannya juga. Namun, WLC menolak bahwa hal ini mendiskualifikasi dia sebagai nabi sejati. WLC percaya bahwa kita tidak perlu menolak pelayanan Ellen White untuk menerima kebenaran Sabat kuno yang ditentukan dengan menggunakan kalender luni-solar dari masa Penciptaan. Dalam tulisan-tulisan Ellen White sudah terkandung banyak pernyataan yang bisa menjelaskan mengapa Ellen White bisa menjadi nabi sejati dan tetap tidak tahu akan hari Sabat yang sebenarnya. Semua pernyataanpernyataan itu harus diabaikan oleh orang-orang yang menolak Sabat lunar, dan memilih untuk berpegang pada hari Sabat Sabtu karena hari itu adalah hari ibadah Ellen White. Mengharuskan agar Ellen White memiliki semua pengetahuan dan, pada kenyataannya, menjadi sempurna, adalah sebuah bentuk penolakan pada kesaksian kitab suci yang dengan tegas mengatakan: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak. Tidak ada seorangpun yang berakal budi. . . karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Yahuwah. (Roma 3:10, 11 dan 23). Ellen White sendiri menolak keras disebut sebagai manusia sempurna: "Mengenai kesempurnaan, saya tidak pernah mengaku bahwa saya sempurna; hanya Tuhan yang sempurna. Firman-Nya adalah kebenaran, dan di dalam Dia tidak ada perubahan, atau bayangan karena pertukaran."1 Sikap keras yang menolak segala sesuatu yang Ellen White tidak nyatakan, menunjukkan ketidaktahuan tentang apa misi sebenarnya yang dimaksudkannya. Yahuwah tidak pernah bermaksud agar umat-Nya mendapatkan terang baru dari
apapun selain dengan rajin mempelajari Kitab Suci. Pekerjaan Ellen White adalah untuk memastikan dan bila dibutuhkan, melakukan klarifikasi.
Ellen White menjelaskan peran pelayanannya saat dia menulis: "Melalui Roh Kudus-Nya, suara [Yahuwah] telah senantiasa datang kepada kita dengan peringatan dan perintah, untuk mengkonfirmasi iman orang-orang percaya di dalam Roh nubuatan. Berulang kali firman itu telah datang, Tuliskanlah hal-hal yang Aku telah berikan kepadamu untuk mengkonfirmasi iman umat-Ku di dalam situasi yang mereka telah alami."2 Kitab Suci sekarang dan akan menjadi satusatunya standar yang dengannya segala sesuatu dinilai. Bukanlah kehendak Yahuwah agar umat-Nya dengan malas hanya mau menerima perkataan orang lain mengenai apa yang benar. Sebaliknya, mereka harus mempelajarinya dari Kitab Suci untuk diri mereka sendiri dan kemudian Ellen White akan mengkonfirmasi atau mengklarifikasinya. WLC menerima Ellen White sebagai nabi sejati dan mempromosikan tulisan-tulisannya dalam konteks apa yang dimaksudkannya: untuk konfirmasi dan klarifikasi. Meskipun dia tidak memiliki kebenaran tentang Sabat lunar, tulisannya penuh dengan prinsip-prinsip yang bahkan lebih benar lagi bila diterapkan pada Sabat lunar ketimbang pada saat diterapkan pada hari Sabtu. Selanjutnya, WLC menerima kata-kata Ellen White bahwa tidak semua terang tersedia di zamannya. Di akhir hidupnya, Ellen White menulis teguran berikut ini: Kita memiliki banyak pelajaran untuk dipelajari, dan banyak, banyak untuk tidak dipelajari. [Yahuwah] dan sorga sendiri adalah sempurna. Orang-orang yang berpikir bahwa mereka tidak akan pernah melepaskan sebuah pandangannya yang berharga, tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk mengubah sebuah pendapat, akan kecewa. Selama kita berpegang pada ide-ide dan pendapat-pendapat kita sendiri, dengan tekad yang teguh, kita tidak dapat memiliki kesatuan yang Kristus telah doakan.3
Mereka yang menolak Sabat lunar karena Ellen White tidak memiliki kesempatan untuk memahaminya membuat
kesalahan tragis. Selanjutnya, mereka harus melakukannya dalam menghadapi pernyataan seperti berikut yang mengatakan: “Tidak ada alasan bagi siapapun untuk mengambil posisi bahwa tidak ada lagi kebenaran yang akan terungkap, dan bahwa semua penjelasan kita mengenai Alkitab adalah tanpa kesalahan. Kenyataan tentang beberapa doktrin tertentu yang telah dianut selama bertahun-tahun oleh umat kita, bukanlah sebuah bukti bahwa ide-ide kita adalah sempurna. Zaman tidak akan membuat kesalahan menjadi kebenaran, dan kebenaran mampu untuk bersikap adil. Doktrin yang sejati tidak akan kehilangan apapun melalui penyelidikan yang dalam”.4 Sebenarnya, tidak semua terang tersedia pada zaman Ellen White. Surga tidak pernah membawa orang lebih cepat dari yang bisa mereka ikuti. Jika saudara-saudara yang hidup di zaman Ellen White berasumsi bahwa mereka telah memiliki semua terang yang diperlukan untuk keselamatan dan karena itu tidak lagi meneruskan untuk mencari terang baru, maka tidak akan ada terang baru lagi yang akan dikonfirmasinya. Namun, tidak ada alasan bagi siapapun hari ini untuk menolak menerima Sabat yang benar yang ditentukan dengan kalender luni-solar karena terang mengenai hal ini sudah tersedia. Terang terus bertambah. Kitab Wahyu mengungkapkan bahwa sifat pembeda yang dimiliki oleh para umat sisa adalah kesediaan mereka untuk mengikuti Juruselamat mereka, kemanapun Dia menuntun mereka. Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. . . . Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Yahuwah dan bagi Anak Domba itu. Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela. (Lihat Wahyu 14: 1, 4 dan 5.) Kekasih Yahuwah tidak berpegang teguh pada keyakinan apapun, tidak peduli seberapa lama dipegang atau dicintai. Mereka rela mengorbankan semuanya untuk mengetahui dan menaati kebenaran. Sesuatu yang lebih diminta dari generasi akhir zaman: ketaatan pada semua terang yang tersedia, termasuk terang baru yang ada saat ini. Mereka yang berpegang teguh pada kebiasaan lama dan kesalahan yang lampau telah kehilangan fakta bahwa terang yang terus meningkat ada pada jalan semua orang yang mengikuti Yesus; kebenaran terus diungkapkan kepada umat Tuhan. Kita harus mau terus maju jika kita mengikuti Pemimpin kita. Ketika kita berjalan di dalam terang yang bersinar pada kita, dan mematuhi kebenaran yang telah terbuka bagi pemahaman kita maka kita akan menerima terang yang lebih besar. Kita tidak bisa hanya mau menerima terang yang telah dimiliki oleh para leluhur kita seratus tahun yang lalu. Jika para leluhur kita yang takut akan Tuhan telah melihat apa yang kita lihat, dan mendengar apa yang kita dengar, maka mereka akan menerima terang itu, dan berjalan di dalamnya. Jika kita ingin meniru kesetiaan mereka, kita harus menerima kebenaran yang terbuka bagi kita, karena mereka menerima kebenaran yang dinyatakan kepada mereka; kita harus melakukan apa yang mereka akan dilakukan, bila mereka hidup di zaman kita.5 Cahaya terang pada hari Sabat dan pada kalender penciptaan luni-solar yang olehnya Sabat diperhitungkan, telah disimpan sebagai ujian untuk generasi akhir zaman. Kitab Wahyu mengungkapkan bahwa konflik terakhir berkisar pada penyembahan. Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi . . . dan ia berbicara seperti seekor naga. Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh. Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat . . . Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tandatanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung binatang itu . . . Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh. Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. (Lihat Wahyu 13: 11-17).
Sebagai kekuatan neraka bersatu untuk memaksa setiap jiwa yang hidup untuk bersatu dalam ibadah pada hari penyembahan yang salah, Surga mengirimkan sebuah pesan terakhir kepada dunia, mengundang semua orang untuk kembali menyembah Sang Pencipta pada hari Sabat Suci-Nya. Pesan ini berisi peringatan belas kasihan mengenai konsekuensi yang akan menimpa siapapun yang menolak undangan tersebut. Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Yahuwah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air." Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: "Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Yahuwah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba. (Lihat Wahyu 14: 6-10). Oleh rancangan ilahilah maka pengetahuan tentang hari Sabat ketujuh telah disimpan sebagai ujian bagi generasi akhir zaman. Kita tidak perlu melakukan penolakan pada Ellen White sebagai nabi palsu karena ketidaktahuannya akan sesuatu yang dimiliki Surga selama masa persiapan untuk generasi akhir zaman. WLC menolak penalaran yang menyatakan bahwa Ellen White adalah nabi palsu karena dia tidak mengetahui Sabat lunar. WLC akan terus menerima Ellen White dan pelayanannya sebagai utusan Yahuwah kepada para umat sisa. Dalam hal ini, sama seperti di setiap area lainnya, WLC mengundang anda untuk mempelajari perihal ini untuk anda sendiri. Yahuwah telah berjanji untuk menuntun anda ke dalam semua kebenaran. Namun, itu tidak berarti bahwa ada sumber daya selain Kitab Suci yang memiliki semua kebenaran. Dengan menerapkan asas-asas Alkitabiah "di sini sebagian, di sana sebagian," Roh Kudus memiliki kesempatan untuk memimpin setiap individu ke dalam seluruh kebenaran.
Konten Terkait: Ellen White: Nabi Palsu? atau Utusan Surga Kitab Suci: Saringan Kebenaran Ilahi
1
Selected Messages, Vol. 1, hal. 37.
2 S.d.a., hal. 41. 3 Review & Herald, 26 Juli, 1892. 4 Counsels to Writers and Editors, hal. 35. 5 Historical Sketches of the Foreign Missions of Seventh-day Adventists, hal. 197.