ELEKTRONIKA Bab 1. Pengantar DR. JUSAK
Mengingat Kembali Segitiga Ohm (ο)
π(ππππ‘) = πΌ Γ π
π πΌ(π΄πππππ) = π
π π
(πβπ) = πΌ ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
2
Ilustrasi
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
3
Teori Aproksimasi (Pendekatan) Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan pendekatan.
Contoh apabila kita ditanya berapa umur Anda, kita akan menjawab 21 (ideal). Atau mungkin kita akan menjawab 21 menuju 22 (pendekatan kedua). Atau mungkin 21 tahun 9 bulan (pendekatan ketiga). Atau lebih teliti lagi 21 tahun, 9 bulan, 2 hari, 6 jam, 23 menit, 42 detik (pasti).
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
4
Hal di atas menggambarkan beberapa tingkat pendekatan : pendekatan ideal, pendekatan kedua, pendekatan ketiga, dan jawaban pasti. ο±Pendekatan ideal
Kadang-kadang disebut sebagai pendekatan pertama, dalam rangkaian elektronika rangkaian dengan pendekatan ideal merupakan pendekatan paling sederhana dari suatu rangkaian. Contoh, Sepotong kabel adalah sebuah konduktor diasumsikan memiliki hambatan nol. Asumsi semacam ini cukup untuk digunakan sehari-hari untuk menjelaskan kerja rangkaian elektronika. 5
Tetapi asumsi di atas tidak dapat kita gunakan bila kabel tersebut dialiri sinyal dengan frekuensi tinggi. Bila kabel digunakan untuk menyalurkan sinyal dengan frekuensi tinggi, maka harus diperhitungkan munculnya efek induktansi dan kapasitansi di dalam kabel. Misal, kabel AWG22 sepanjang 1 inchi memiliki resistansi 0,016ο, induktansi 0,24Β΅π» dan kapasitansi 3,3ππΉ. Pada frekuensi 10 ππ»π§, reaktansi induktifnya sebesar 15,1ο dan reaktansi kapasitif sebesar 4,82πΎο. Sebagai panduan, kita dapat mengidealkan sepotong kabel pada frekuensi dibawah 1ππ»π§. Panjang kabel juga harus diperhitungkan. 6
ο±Pendekatan Kedua
Pendekatan kedua menambahkan satu atau lebih komponen terhadap pendekatan ideal. Contoh : Pendekatan ideal sebuah baterai yang memiliki sumber tegangan 1,5π. Pendekatan kedua adalah sumber tegangan 1,5π dan juga memiliki hambatan 1ο. Hambatan serial ini disebut sebagai hambatan dalam atau hambatan sumber. Apabila hambatan beban lebih kecil dari 10ο, maka tegangan beban akan lebih kecil dari 1,5π, karena tegangan jatuh yang terjadi di hambatan sumber. 7
ο±Pendekatan Ketiga
Pendekatan ketiga memasukkan komponen yang lain pada rangkaian ekuivalen piranti elektronik. Dan pada pendekatan yang lebih tinggi mungkin dilakukan dengan lebih banyak penambahan komponen dalam rangkaian ekuivalen piranti elektronik.
8
9
Sumber Tegangan (1) ο±Pendekatan ideal
Sebuah sumber tegangan searah ideal menghasilkan tegangan beban yang konstan. Artinya sumber tegangan tersebut mempunyai hambatan dalam nol.
V1 10 V
RL 1 Ohm
+ 10.000 -
V
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
10
Sumber Tegangan (2) ο±Pendekatan kedua
Sumber tegangan ideal merupakan piranti teoritis yang tidak pernah ada. Karena saat hambatan beban mendekati nol, arus beban akan mendekati tak hingga. Pendekatan kedua dari sumber tegangan searah memperhitungkan faktor hambatan dalam.
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
11
Sumber Tegangan (3) Gambar di bawah ini adalah sebuah sumber tegangan dengan hambatan dalam (π
π ) yang terpasang seri dengan sumber tegangan. RS 1 Ohm V1 10 V
RL 1 Ohm
+ 5.000 -
V
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
12
Wilayah Kaku (stiff region) Wilayah kaku adalah area di mana nilai dari tegangan yang dihasilkan oleh sebuah sumber tegangan tidak lagi dipengaruhi oleh besarnya nilai hambatan dalam. Atau dengan kata lain, hambatan dalam (π
π ) jauh lebih kecil dibandingkan nilai dari hambatan beban (π
πΏ ).
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
13
Sumber Tegangan Kaku Sumber tegangan kaku apabila hambatan sumber dapat diabaikan, yaitu apabila hambatan sumber nilainya 100 kali lebih kecil dari hambatan beban. Sumber tegangan kaku :π
π < 0,01π
πΏ Hal ini memberikan pengetahuan kepada kita bahwa sumber tegangan akan bekerja dengan baik bila hambatan beban yang terpasang minimal 100 kali hambatan sumber, yaitu: π
πΏ(min) = 100π
π . ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
14
Contoh 1 Misalkan sebuah tegangan AC memiliki hambatan sumber sebesar 50Ξ©, berapa nilai minimal dari hambatan beban agar tercapai kondisi sebagai sumber tegangan kaku?
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
15
Sumber Arus ο±Sumber tegangan searah (DC) menghasilkan tegangan beban yang konstan untuk berbagai hambatan beban, tetapi ο±Sumber arus searah (DC) menghasilkan arus beban yang konstan untuk berbagai hambatan sumber. Perhatikan contoh pada gambar di bawah ini:
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
16
Sumber Arus (2) Pada rangkaian di bawah dengan nilai hambatan sumber sebesar 1Mο, didapatkan arus beban sebesar: RS
πΌπΏ =
1MOhm
ππ π
π +π
πΏ
V1
Bila hambatan beban adalah 1ο, maka πΌπΏ =
10 1π+1
10 V
RL 1 Ohm
+ 10.000u -
A
= 10ππ΄
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
17
Sumber Arus (3) Hambatan beban yang kecil tidak terlalu berpengaruh terhadap arus. Tetapi pada saat hambatan beban lebih besar dari 10Kο, akan terjadi penurunan arus yang berarti.
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
18
Sumber Arus Kaku Apabila hambatan sumber dari sumber arus besarnya minimal 100 kali besar hambatan beban. Sumber arus kaku : π
π > 100π
πΏ.
Nilai batas atas (kondisi terjelek) terjadi apabila π
π = 100π
πΏ . Karena itu nilai dari hambatan beban dapat dicari: π
πΏ(max) = 0,01π
π .
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
19
Contoh 2 Sebuah sumber tegangan DC memiliki hambatan sumber sebesar 5kο, berapa nilai maksimum dari hambatan beban agar tercapai kondisi sebagai sumber arus kaku?
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
20
Jadi β¦.. dapat disimpulkan: Kuantitas π
π π
πΏ ππΏ πΌπΏ
Sumber Tegangan Rendah Lebih besar dari 100π
π Konstan Tergantung pada π
πΏ
Sumber Arus Tinggi Lebih kecil dari 0,01π
π Tergantung pada π
πΏ Konstan
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
21
Contoh 3 Sebuah sumber arus 1mA memiliki hambatan sumber sebesar 10Mο, tentukan range nilai dari hambatan beban agar sumber arus tersebut dapat dikatakan sebagai sumber arus kaku!
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
22