BAB III METODE PENELITIAN
3.1
METODE DASAR Metode dasar diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan
dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sadar dan hati-hati serta sistematis untuk mewujudkan kebenaran Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskritif. Berdasarkan metode ini akan dianalisis data yang diperoleh , sehingga dapat memberikan hasil secara positif dan akurat. Sekaligus digunakan sebagai upaya eksplorasi terhadap gejala kenyatan yang diamati dan dipelajari. Sebagaimana dijelaskan bahwa, fokus peneltian yang diarahkan pada pemaparan inti dari pakaian adat Melayu Deli pada masyarakat Melayu Deli di Istana Maimun Sumatera Utara. Oleh sebab itu, sesuai dengan objek yang dikaji itu pilihan terhadap metode ini adalah obsi yang cukup beralasan mengingat sifatnya deskriftif.
12 Universitas Sumatera Utara
3.2
Lokasi Sumber Data Di dalam melakukan penelitian , penulis terjun ke lapangan yang berada di
kawasan Istana Maimun kota Medan Sumatera Utara yang mayoritasnya masyarakat Melayu yang khususnya menggunakan adat pakaian Melayu dalam acara- acara tersebut yang mempunyai nilai- nilai budaya Melayu. Sumber data penelitian ini terdiri dari masyarakat setempat yang bertempat tinggal di kawasan Kab. Deli Serdang Sumatera Utara, tokoh masyarakat, tokoh adat, kepala kecamatan dan lembaga- lembaga adat.
3.3
Instrumen Penelitian Inturumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk memperoleh data
penelitian. Pemilihan instrument penelitiian disesusaikan dengan karateristik masalah yang hendak dicapai. Kedudukan penulis dalam penelitian ini ialah sebagai hasil penelitian. Dengan demikian, peran penulis dalam penelitian ini sangat penting karena keberadaannya tidak dapat diwakilkan oleh siapa pun. Dalam satu penelitian instrument sangat memegang peranan yang penting. Berhasil atau tidak satu penelitian ditentukan oleh satu instrument. Dalam penelitian ini penulis menggunakan buku dan alat tulis lengkap, yaitu untuk mencatat iformasi yang didapat dari lapangan, penulis juga menggunakan handphone dan kamera digital untuk perekam audio dan perekam video audio serta untuk mendapatkan dokumentasi dalam bentuk gambar.
13 Universitas Sumatera Utara
3.4
Metode pengumpulan data Untuk menghimpun data data , informasi dan masukan dalam penelitian ini
dilakukan dengan sebagai berikut : 3.4.1
Observasi Yakni mengadakan pengamatan atau peninjauan langsung ke lokasi tempat
penelitian yaitu di tempat penelitian dikawasan Istana Maimun kota Medan Sumatera Utara dari observasi ini guna merancang desain pengumpulan data yang diperlukan.
3.4.2
Wawancara Wawancara atau interview, yakni mengadakan wawancara terhadap
informan bertanya langsung tentang hal-hal yang berhubungan serta mencatat semua jawaban yang diberikan. Wawancara tidak langsung , yaitu sambil bercakap-cakap , lalu di catat data yang di perlukan. Maka
peneliti menentukan informan
yang diharapkan memiliki
kemampuan untuk memberikan data informasi terhadap masalah yang sedang dikaji. Dalam penelitian ini , informan penelitian (responden) ditentukan secara , yakni orang-orang yang dipilih dan ditentuakan memliki kemampuan untuk menjelaskan fenomena dan gejala yang diteliti. Informan– informan penelitian tersebut seperti masyarakat setempat, tokoh adat, kepala desa/ lurah kepala camat dan lembaga- lembaga adat.
14 Universitas Sumatera Utara
3.4.3
Metode kepustakaan Merupakan salah satu landasan dalam melakukan sebuah penelitian ,
yakni dengan mengumpulkan literatur atau sumber bacaan untuk mendapatkan pengetahuan dasar tentang objek penelitian . sumber– sumber bacan ini dapat berupa buku, ensiklopedi , jurnal , bulletin, artikel, laporan penelitian dan lain – lain. Dengan melukan studi kepustakaan penulis akan mendapat cara yang efektif dalam melakukan penelitian lapangan dan penyusunan proposal skripsi ini. Studi kepustakaan dilakukan dalam rangka memperoleh pengetahuan dasar tentang apa yang diteleiti. Dalam hal ini penulis mempelajari skripsi– skripsi kajian tentang pakaian adat Melayu Deli yang sudah pernah di tulis oleh para sarjana atau para peneliti lainnya 3.4.4
Dokumentasi Dukumentasi yaitu metode yang digunakan untuk mencari data mengenai
hal hal atau variabel yang berupa catatan transkrip , buku, surat kabar, agenda dan lain sebagainya (arikunto, 2006:236) Dalam penelitian ini, metode dokumentasi yang dilakukan penulis adalah dengan mengumpulkan data melalui pencatatan atau data– data tertulis perekaman video, audio serta dokumentasi bentuk gambar yang ada kawasan Melayu Deli di Istana Maimun.
15 Universitas Sumatera Utara
3.5
Metode analisis data Metode analisis data yag digunakan adalah metode analisis struktur dan
semiotik. Yang dimaksud dngan analisis struktur dalam penelitian ini bertujuan menguraikan bagian-bagian dari pakaian adat Melayu Deli awal persiapan hingga selesai. Metode ini merupakan analisis semiotik, dimaksud untuk mencari makna atau arti yang terkandung dari setiap unsur atau bagian yang menjadi tanda-tanda upacara tersebut, sehingga memberi hasil positif dan tepat. Langkah pertama yang penulis lakukan dalam analisis data adalah 1. Data yang sudah terkumpul diklasifikasikan sesuai dengan pokok permasalahan. 2. Setelah itu dianalisis sesuai dengan teori yang telah ditetapkan, yaitu teori fungsi dan makna. 3. Kemudian menginterpretasikan hasil analisis ke dalam bentuk tulisan yang sistemastis, sehingga menjadi pemaparan dan tidak tumpang tindih
16 Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Jenis Jenis Pakaian adat Melayu Deli Jenis jenis pakaian adat Melayu Deli di Istana Maimun 1
Pakaian adat keseharian Melayu Deli -
Pakaian keseharian untuk Anak- anak
-
Pakaian keseharian untuk Dewasa
-
Pakaian keseharian untuk Orang tua
2
Pakaian Resmi
3
Pakaian Upacara Adat
4
Pakaian Upacara adat perkawinan
5
Pakaian Upacara Perkawinan
6
Pakaian Adat Keagamaan Kekayaan bangsa Indonesia terletak pada keanekaragaman budaya dan
tradisi di setiap daerah, salah satunya adalah keberadaan pakaian. Pakaian adat tidak hanya digunakan sebagai kain penutup tubuh saja, namun pakaian adat juga dianggap memiliki jejak sejarah, pemikiran, dan juga keyakinan yang melambangkan hukum norma dan norma adat yang berlaku serta mencerminkan karakter suatu kelompok sosial tertentu. Di tanah air sendiri setiap daerah
17 Universitas Sumatera Utara
memiliki pakaian khasnya masing-masing, tidak terkecuali dalam adat Melayu Deli Berdasarkan fungsinya keberadaan pakaian adat Melayu Deli dapat dibedakan menjadi pakaian keseharian, pakaian resmi (formal), pakaian upacara adat, pakaian upacara pernikahan, dan pakaian upacara keagamaan.
4.1.1
Pakaian Melayu Pada Upacara Adat
Pakaian adat Melayu Deli merupakan pakaian adat yang sudah ditentukan dan akan dipakai dalam upacara upacara adat dan sebagainya,dan beberapa perlengkapan yang harus disediakan
sehingga masyarakat Melayu Deli akan
menggunakan pakaian adat tersebut. Pada saat uapacara penobatan Sultan/ Raja. Pada saat upacara pelantikan Menteri kerajaan dan Datuk- datuk. Upacara adat menerima anugerah dan penerimaan persembahan dari rakyat dan tamu dari luar negeri. Dan upacara upacara adat lainnya. Upacara adat seperti ini dilaksanakan oleh kerajaan/ pemerintah dan lembaga adat Melayu Deli tersebut sebagai puncak adat di negeri ini seperti Daerah Melayu Deli mempunyai tata cara dalam upacara adat daerahnya sendiri, misalnya menurut tingkatan masyarakat itu sendiri. 4.1.1.1 Pakaian Adat Untuk Laki- Laki Pakaian adat untuk laki- laki baju satu stelan dengan celana panjang, kain samping terbuat dari tenunan dan ikat dipinggang kopiah sebagai penutup kepala
18 Universitas Sumatera Utara
bengkoang pengikat pinggang memakai keris pendek guna untuk menghindari dari serangan musuh pada masa lalu sorang sultan atau raja dalam upacara memakai pakaian hitam bertabur benang emas satu stel baju celana dan kain samping yang berwana hitam. Para orang besar kerajaan datuk datuk, kaum, bangsawan, penghulu balai penghulu istana mamakai kain samping yang berwana sesuai dengan permintaaan si pemakai dan ikat kainnya di dalam banu yang disebut Baju teluk belnga dagang luar dan semua peserta memakai keris yang disisipkan dipinggang sbelah kiri, pakaian adat ini tentunya disesuiakan denganm upacara upacara yang dilaksanakan yang diatur oleh tata cara berpakaian sesuai funggsi pemakainya. 4.1.1.2 Pakaian Untuk Perempuan Baju yang dipakai baju kurung kebaya laboh berwarna hitam boleh sewarna dengan bajunya. Warna hitam dari baju ini merupakan warna khas untuk kegiatan upacara adat seperti penobatan Raja/ Sultan menerima anugerah disamping baju dan kain yang telah ditentukan untuk perempuan memakai selendang, dan memakai sanggul lintang atau sanggul lipat pandan dihiasi dengan tusuk dari emas dan cempaka. Hiasan lain yang dikenakan adalah dokoh di dada yang sesuai dengan tingkatan sseorang di dalamnya masyarakart, alas kaki yang dipakaikasut yang bermanik.
19 Universitas Sumatera Utara
Gambar pakaian adat Melayu Deli Sultan ini memakai tengkuluk yang disebut dengan kopiah berwarna hitam dan artinya sebagai penutup kepala dan baju kemeja putih dan pakaian adatnya hitam dan memakai kain samping dan celana putih dan memakai sepatu hitam
20 Universitas Sumatera Utara
Gambar pakaian adat Melayu Deli Sultan ini memakai tengkuluk yang disebut kopiah yang artinya menutup kepala dan memakai baju hitam dan celana putih dan sepatu hitam dan memakai tongkat
21 Universitas Sumatera Utara
Gambar Pakaian Adat Melayu Deli Sultan ini memakai tengkuluk yang disebut kopiah yang artinya sebagai penutup kepala dan memakai kemeja putih dan baju luar memakai warna hitam dan memakai celana berwarna putih dan memakai tongkat berwarna putih dan sepatu kulit hitam
22 Universitas Sumatera Utara
23 Universitas Sumatera Utara
Gambar Pakaian Adat Melayu Deli Sultan ini memakai tengkuluk yang disebut kopiah yang artinya Menutup kepala dan memakai baju pakaian adat dan memiliki sebuah kris yang dimana fungsinya sebagai alat pertahanan diri dimana seorang sultan itu harus terjaga dari serangan serangan yang tidak diinginkan.
24 Universitas Sumatera Utara
Gambar Pakaian Adat Melayu Deli Sultan ini memakai tengkuluk yang disebut dengan kopiah yang artinya sebagai penutup kepala dan memakai pakaian yang berwarna hitam dan memilkio khas
25 Universitas Sumatera Utara
yang bermotif dan memakai kain samping dan memiliki kris yang artinya sebagai pertahanan diri dan memakai sepatu kulit yang berwarna hitam 4.1.2 Pakaian Adat Melayu Saat Kematian Bagi masyarakat Melayu, kematian tidak sekedar persoalan keluarnya ruh dari raga, tetapi juga merupakan peristiwa sakral yang menjadi pintu masuk manusia ke alam selanjutnya. Kematian bukan akhir dari perjalanan hidup manusia, tetapi ia adalah awal dari kehidupan yang lain. Sebagai awal dari sebuah kehidupan baru, maka sudah sewajarnya jika mempersiapkan segala keperluan yang dibutuhkan dalam kehidupan yang baru kelak. Dalam kata lain, kematian adalah peristiwa yang memerlukan bekal untuk menopang kehidupan barunya. Apa saja bekal yang harus dipersiapkan dan bagaimana mempersiapkan bekal mati tersebut sepenuhnya terkait dengan kepercayaan dan keyakinan setiap individu. Masyarakat Melayu memiliki keyakinan yang mereka percayai akan memberikan manfaat dalam kehidupan di alam kematian. Misalnya, jika seseorang membaca tahlil sebanyak sekian ribu kali, mereka yakin akan terselamatkan dari api neraka. Selain itu, bekal kematian juga mereka persiapkan dengan memperbanyak amal jariyah dan ikut mengaji tasawwuf. Kedua upaya religius ini seringkali disebut sebagai bekal tua atau bekal akhirat. Ada juga yang mempersiapkan piring dan gelas minuman yang terbaik miliknya yang nantinya akan mereka hadiahkan kepada orang yang memandikannya. Pemberian peralatan ini dilandasi oleh keyakinan bahwa hadiah peralatan tersebut akan ia gunakan di alam kematian kelak. Masih banyak lagi amalan-amalan yang biasanya diamalkan oleh orang 26 Universitas Sumatera Utara
Melayu agar kelak setelah mati selamat dari siksa api neraka dan mendapatkan kebahagiaan
disisi
AllahSWT.
Selain melakukan amalan secara batin, masyarakat Melayu juga mempersiapkan berbagai hal yang berkaitan dengan perlengkapan upacara kematian. Seperti kain kafan, tanah pekuburan, biaya pelaksanaan upacara, hingga barang-barang yang akan diberikan kepada orang-orang yang membantu pelaksanaan upacara kematian. Persiapan ini cenderung berkaitan erat denganerelasi sosial budaya masyarakat. Pemaknaan terhadap kematian seseorang bukan sekedar makna sakral, namun juga merupakan peristiwa yang memiliki makna budaya dan sosial. Hal ini terkait erat dengan posisi individu sebagai anggota masyarakat dan sebagai warga kebudayaan tertentu. Ketika seorang individu meninggal dunia, secara budaya dan sosial menimbulkan kekhawatiran dan tentu saja ”keguncangan” sementara dalam masyarakat. Keguncangan itu mereka atasi dengan ritual yang berfungsi untuk mengembalikan
stabilitas
sosial
budaya.
Bagi masyarakat, ritual juga berfungsi penghormatan terhadap perjalanan orang yang meninggal ke alam baka. Cara pandang ini tampak dari perilaku orang yang mengunjungi keluarga dari orang yang meninggal, mengikuti upacara selamatan, ikut memandikan, menyiapkan lubang kubur, menguburkan, dan mendoakannya. Upacara kematian, dengan demikian, merupakan wilayah tumpang tindih antara peristiwa
sakral
dan
peristiwa
sosial.
Untuk memberikan gambaran utuh terhadap ketumpang-tindihan tersebut, tulisan ini tidak hanya membahas upacara kematian saja, tetapi juga membahas tentang
27 Universitas Sumatera Utara
pakaian adat melayu deli keluarga atau saat mengalami kemalangan masyrakat melayu menggunakan pakaian adat melayu yang berwarna hitam dan ketika seorang raja meninggal maka anak dan keluarga memakai baju yang berwarna hitam dan bagi anak raja laki- laki memakai (teluk belanga) berwarna hitam dan (tengkuluk)
berwarna putih kain samping warna putih
dan bagi anak raja
perempuan memakai baju (kurung) berwarna hitam dan selendang warna putih bagi masyarakat melayu memakai zas hitam dan kain lilit di lengan tangan berwarna putih sebagai tanda berkabung dan memakai topi (kopiah) berwarna putih khususnya bagi keluarga raja kain lilit yang berwarna putih di lengan tidak bisa dilepaskan sehingga 100 hari.
28 Universitas Sumatera Utara
Gambar Upacara Adat Kematian Melayu Deli
29 Universitas Sumatera Utara
Gambar upacara adat kematian Melayu Deli Khusunya masyarakat Melayu Deli pada saat upacara kematian semua keluarga atau pun kerabat yang berduka memakai tengkuluk yang berwarana hitam dan
30 Universitas Sumatera Utara
kain lipat berwarna putih dan memakai teluk belanga berwarna hitam dan memakai kain samping dan membuat kain lili di lentgan tangan kiri sebagi tanda berkabung. 4.1.3
Pakaian Adat Melayu Saat Perkawinan sebagai makhluk berbudaya mengenal adat istiadat perkawinan yang
dipatuhi Manusia dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan suatu perkawinan. Adat istiadat perkawianan dalam suatu masyarkat berfungsi sebagai pedoman tingkah laku dalam melaksanakan upacara perkawinan. Dalam perkawinan merupakan salah satu tahap inimasi dalam daur kehidupan manusia yang sangat penting. Melalui perkawinan seseorang akan mengalami peruabahan status, yakni dari status lajang
menjadi berkeluarga,
dengan demikian pasangan tersebut diakui dan diperlukan sebagai anggota penuh dalam masyarakat. Dalam sistem kekerabatan, perkawinan seseorang juga akan mempengaruhi sifat hubungan kekeluargaan, bahkan dapat pula menggeser hak serta kewajiban untuk sementara anggota kerabat lainnya. Misalnya seorang abang yang tadinya bertanggung jawab atas adiknya seorang gadis, tetapi dengan terjadinnya ikatan tali perkawianan maka hak dan kewajiban seorang abang sudah berpindah kepada suami sang adik. Setiap upacara perkawinan itu begitu penting baik bagi yang bersangkutan maupun bagi anggota kekerabatan kedua belah pihak penganting. Sehingga dalam proses pelaksanaannya harus memperhatikan serangkaian aturan atau tata cara biasanya sudah ditentukan secara adat yang berdasarkan
kepada
hukum-
hukum
agama.
Rangkaian penyelenggaraan proses perkawinan masyarakat Melayu khususnya
31 Universitas Sumatera Utara
masyarakat Melayu Deli terdiri dari beberapa tahap, mulai dari minang hingga pernikahan berlangsung. Sebuah perkawinan yang normal biasanya didahului dengan masa pertunangan/ikat janji antara pihak pria dengan pihak wanita yang lamanya sekitar satu tahun. Kemudian dilanjutkan dengan pernikahan atau peresmian. Dalam pelaksanaan upacara perkawinan yang direstui kedua orang tua ataupun keluarga masing-masing pihak, biasanya dilaksanakan menurut tata cara atau adat istiadat perkawianan masyarakat Melayu Deli yang belandaskan kepada kaidah-kaidah ajaran agama Islam serta pengaruh tradisional. Dalam pakaian adat Melayu deli ada dua jenis, yaitu pakaian laki-laki dan perempuan.
4.1.3.1 Pakaian Adat Pengantin Laki- Laki Pakaian adat Melayu Deli untuk laki- laki jenis baju telok belanga terdiri dari pada satu stel telok belanga, satu helai selempang sabuk telok belanga atau tenunan khas berwana ke emas emasan
dalam Melayu Deli, kain samping
bercorak bunga bunga sebagai lambang keindahan dan kesuburan. Kepala memakai distar berbentuk mahkota memakai tanjak dalam beragam bentuk seperti, ikat datuk bendahara ikat laksamana dan sebagainya , pakai sebai sebelah kiri bahu, berwarna kuning bersulam kelingkan, dileher pengantin dikalungkan rantai panjang berbelit dua sebagai petanda ikatan Ayah dan Bunda. Pakai sepatu runcing atau capal kulit, pakai keris pendek berhulu burung selindit yang disidipkan dipinggang sebelah lkiri keris bersarung dan di ikat dengan kain kuning untuk menghindari mala petaka dan melambangkan kegagahan sebagai pertahanan diri.
32 Universitas Sumatera Utara
4.1.3.2 Pakaian Adat Pengantin Perempuan. Pakaian pengantin perempuan waktu upacara bersanding atau acara langsung yang dilaksanakan di rumah pengantin perempuan dengan duduk diatas putra Ratna atau Gerai pelaminan yang betingkat , menurut tingkatan derajat pengantin perempuan, tiga , lima tujuh atau sembilan tingkat . pengantin perempuan telah duduk diatas pelaminan menanti kedatangan pengantin laki – laki duduk berselimpuh dengan berpakaian : Kebaya laaboh atau baju kurung teluk belanga terbuat dari kain tenunan Melayu Deli, satu stel baju dengan kain bercorak dan berwarna sama sesuai permintaan pengantin perempuan. Pengantin perempuan dikepalanya
dipakaikan perkakasan Andam
dikening disebut Ramin, sanggul lipat pandan atau sanggul lintang serta dihiasi dengan sunting dan genta – genta atau bunga goyang bermotif bunga. Dileher digantung kalong emas dan rantai papan atau dukoh bertingkat tiga, lima dan tujuh. Dilengan kanan dan kiri diberi gelang berkepala burung merak pertanda memberikan kesuburan dan kemakmuran pengantin perempuan tersebut, pada bahu kiri diberi tampan tampan atau sebagai yang betekat benang emas dan kelingkan, jari tangan yaitu jari kelingking atau ibu jari diberi canggai yang terbuat dari perka dan emas . dipinggang diikat dengan pending emas berfungsi menambahkan kerampingan badan pengantin, kaki kiri kanan diberi gelang kaki emas atau perak yang berkepala kuntum bunga cempaka.
33 Universitas Sumatera Utara
34 Universitas Sumatera Utara
Ganbar Upacara Perkawinan Melayu Deli
35 Universitas Sumatera Utara
Gambar Pada Saat Upacara Perkawinan Adat Melayu Deli
36 Universitas Sumatera Utara
4.1.4
Pakaian Adat Melayu Keseharian
Pakaian keseharian merupakan pakaian yang dikenakan pada saat melaksanakan kegiatan sehari-hari, baik untuk bermain, berladang, melaut, maupun untuk kegiatan di rumah. Berdasarkan jenjang usia pemakainya, pakaian keseharian yang digunakan dalam adat Melayu Deli dapat dibedakan dalam beberapa tingkatan, yaitu pakaian anak, pakaian dewasa dan pakaian orang tua. Pakaian untuk anak pria yang masih kecil biasa disebut dengan baju monyet. Setelah beranjak besar, anak pria mulai mengenakan baju teluk belanga atau (baju cekak musang). Sementara pakaian untuk anak wanita yang belum dewasa umumnya berupa baju kurung dengan bermotif bunga-bunga satu corak. Kehidupan perempuan melayu deli sehari yhari jika terjadi musibah misalnya pada salah satu keluarga masyarakat melayu deli berupa kematian bencana alam , pada umumnya perumpuan melayu deli akan datang unuk menjenguk untuk menyatakan rasa duka citanya . Begitu pula kalau ada berita gembira , misalnya seperti perkawinan, kelahiran, maka keluarga lain akan datang untuk menyatakan rasa gembira
4.1.4.1 Pakaian Anak - anak
4.1.4.1.1 Anak laki- laki
Pakaian anak yang masih kecil dikenal dengan baju moyet, sesudah meningkat besar sering dipakaikan baju kurung teluk belanga atau cekak musang,
37 Universitas Sumatera Utara
kadang ada yang memakai celana setengah atau dibawah lutut, memakai kopiah atau tutup kepala dari kain segi empat yang dilipat untuk menghindari binatang yang berbisa. Memakai kain samping dari bahan kain pelekat, pada waktu bermain kadang- kadang kain samping itu tidak dipakai dip[inggamng tapi hanya diletakkan atau dibelit dipinggang atau disandang dibahu. Kain sarung imi dipakai untuik belajar mengaji Alqur’an dan kegiatan keagamaan seperti sholat lima waktu danj lainnya.
4.1.4.1.2 Anak Perempuan
Anak perempuan yang belum akil baliq mereka memakai baju kurung teluk belanaga yang satiu stel baju dengan kain dengan motif berbunga atau satu warna. Mereka bermain sekitar halaman rumah, yaitiu bermain galah panjang, main jengket jengket, bermain pondok pondokan, diselesar atau diberanda rumah, mereka bermain congkak dan bermain serimbang kegiatan ini dilakukan mereka setalah belajar agama dan mengaji p[ada waktu pagi dan petang. Anak- anak Melayu semenjak kecil sudah diajarkan sopan santun dan adat istiadat serta tingkah laku yang baik terhadap orang tua, datuk dan nenek serta saudarasaudarnya
Anak perempuan yang sudah dewasa [ akil baliq ] harus mengenal adat istiadatv yang disebut adat istiadat Melayu sebagai orang Melayu yang bermukim di pulau pulau pesisir, disungai maupun didaratan yang dulunya pernah menjadi kerajaan dan ,mengajarkan tentang
38 Universitas Sumatera Utara
1 Beradat istiadat Melayu
2 Beragama islam
3 Berbahasa Melayu
Tiga identitas ini merupakan ciri khas yang mendasari marwah sebagai anak perempuan sejak kecil hingga dewasa telah di didik dan ditekankan adat sopan santun terhadap orang tua, guru dan para kerabatnya, dan taat beragama menurut syariat islam sehingga berpaian telah diatur secara adat dan agama.
4.1.4.2 Pakaian Dewasa [akil balq ]
4.1.4.2.1 Pakaian Laki- Laki
Pakaian harian untuk anak laki- laki dewasa yang telah akil baliq bernama baju kurung cekak musang atau baju kurung teluk belanga tulang belut. Untuik anak laki- laki yang selalu membantu orang tuanya kalau memakai baju kurung tersebut selalu dilengkapi dengan kain samping berupa sarung pelekat, kopiah atau ikat kepala. Jika mreka keladang, ke sawah, maupun kelaut mereka memakai celana lima jari dari lutut, kain samping tetap di pinggang, pakai kopiah atau ikat kepala dari kain emapat segi. Adapun lkegunaan dari kain samping ini adalah untuk sholat atau bertemu kerumah orang tua rekan sejawat, selain itu kain samping ini berfungsi sebagai alat mempertahankan diri dari gangguan anak- anak nakal
39 Universitas Sumatera Utara
Anak laki- laki yang beranjak dewasa ini setelah m,embantu orang tua untuk menambah penghasilan keluarga, pada waktu petang hari mereka pergi belajar ilmu agama dan pada malam harinya mereka pergi belajar ilmu silat untuk mempertahankan diri, ilmu silat yang mereka pelajari antara lain silat pangian, silat pedang, silat harimau, silat kontau, silat tumbok dan sebagainya.
4.1.4.2.2 Perempuan
Pakaian untuk anak perempuan Melayu Deli bernama baju kurung laboh, baju kebaya pendek, baju kurung tulang belut. Adapum stelan memakai baju ini adalah kain sarung batik dan untuk tutup kepala berupa selendang atau kain tudung lingklup yang dipakai kalau keluar rumah. Jika anak perempuan tersebut pergi keladang, kesawah atau ke pantai mengambil ikan, kepalanya ditutup dengan selendang atau kain belacu diletakkan di kepala yang disebut tengkuluk. Di daearh pesisir Melayu perempuannya memakai
cadar supaya
terhindar dari terik matahari sewaktu sedang bekerja di ladang, atau di sawah.
4.1.4.3 Pakaian Orang Tua
4.1.4.3.1 Pakaian Harian Laki - Laki
Pakaian untuk dewasa laki- laki ini berebentuk baju teluk belanga lehernya berkerah dan berkancing permata tergantumng tingkatan pemakainya lengan baju agak longgar baju tluk belnaga biasanya dibuat stelan dengan celana, bahanya terbuat dari bahan katun, dan bahanya berwarna polos dilengkapi dengan kain samping seperti kain pelekat dan dilengkapi dengan kopiah atau tali ikat guna
40 Universitas Sumatera Utara
untuk terlihat sopan dan santun dan baju cekak musang hampir sama dengan baju teluk belanaga hanya lehernya berkerah dan tidak memakai kancing, serta bagian leher baju berbelah ke bawah agar mudah dimasukkan dari atas melalui kepala.
4.1.4.3.2 Pakaian Harian Perempuan
Pakaian untuk orang dewasa perempuan berbentuk baju kebaya laboh panjangnya tiga jari dibawah lutut atau dalam sampai batas betis, kancingnya di depan sebanyak empat atau lima buah, biasanya memakai ketip yaitu kancing kecil terlindung oleh lidah baju. Benetuk baju kebaya laboh ini tidak terlalu longgar dan tidak terlalu longgar panjang baju kira- kira dua jari pergelangan tanga. Dan sebagai penyempurnaan dipakai selendang agar terlihat sopan dan santun dihadapan orang banyak.
41 Universitas Sumatera Utara
Gambar Pakaian Keseharian Melayu Deli
42 Universitas Sumatera Utara
Gambar Pakaian Kesehariam Melayu Deli
43 Universitas Sumatera Utara
4.1.5 Pakaian Adat Keagamaan
Bagi masyarakat Melayu Deli pakaian yang dipakai dalam kegiatan keagamaan ini disesuaikan dengan kegiatan keagamaan yang akan dihadiri atau dilaksankan seperti hari Raya Aidil fitri, Aidil Adha, Maulud Nabi muhammad SAW dan acara –acara yang bernuansa ritual.
4.1.5.1 Keagamaan Laki- Laki
Bentuk pakaian laki laki tua, muda setengah baya, maupun anak anak di dalam menghadiri upacara keagamaan , harus memakai baju Melayu berbentuk cekak musang teluk belanga memakai kopiah , kain samping dan kain pelekat kain tenunan atau kain sutra. Sistem pemakaian baju ada dua macam yaitu:
Pemakaian baju dagang dalam
Pemakaian baju dagang luar
Pemakaian baju melayu dagang dalam yaitu baju terletak di dalam dan tregulung di pinggang, bagi anak muda dan setengah baya kainnya setinggi lutut sedangkan bagi orang tua kainnya tiga jari atau lebih dibawah lutut.
Pemakaian baju dagang luar yaitu baju kelihatan diluar kain, sehingga kedua saku baju akan tampak diluar karena kainnya tergulung di dalam baju tersebut. Tinggi kain yang dipakai untuk baju dagang luar ini biasa dipakai untuk
44 Universitas Sumatera Utara
pergi sholat berjamaah di masjid atau di surau. Sistem memakai baju dagang luar ini disukai oleh tua dan anak - anak muda. Alas kaki yang dipakai jika berpakaian seperti diatas adalah berupa kasut, selepa atau capal untuk menghadiri Sholat Hari Raya, hari besar bagi umat islam, pakaian Melayu dipakai secara lengkap, satu stel cekak musang teluk belanga lengkap dengan kopiah, kain samping, sapu tangan dilipat disaku atas memakai selop capal.
Warna baju untuk anak muda atau setengah baya dapat memilih sesuai selera masing- masing. Untuk warna ini juga perlu disesuikan dengan waktu pemakaian siang atau malam. Bentuk pakaian untuk ulama seperti imam masjid, memakai baju jubah warna hitam sampai kemata kaki , sedangkan didalam baju jubahnya itu dipakai banju Melayu cekak musang berwaran putih. Kepala diikat dengan sorban putih atau hitam
4.1.5.2 Pakaian Upacara Keagamaan ( Ritual ) Perempuan Pakaian kaum perumpuan dalam mengikuti acara –acara keagamaan atau ritual berbentuk kebaya, atau baju kurung teluk belanga, dilengkapi dengan selendang di kepala atau kain tudung lingkup untuk menutupi rambut supaya tidak kelihatan. Kalau mengikuti hari besar agama seperti Maulud, isra’ miraj Nabi Muhammad SAW, sering dipakai baju kurung teluk belanga, warnanya sama antara baju dan kaian, begitunya pula dengan motifnya pada zaman kerajaan, pakaian perempuan muda setengah baya di dalam Hari Raya Aidul Fitri untuk mengikuti sholat sering memakai baju kebaya laboh dengan selendang pentutp
45 Universitas Sumatera Utara
kepala pada hari besar agama ini pakaian yang dipakai adalah bahan pelihan , seperti bahan kain saten sutera borkat dan sebagainya yang berkualitas.
Pakaian untuk golongan perempuan tua berupa baju kurung Teluk belanga pakaian kain pelekat atau kain sarung batik , baju Teluk belanga ini pakai saku besar sebegai tempat untuk meletakkan kampil atau tempat sirih ini bisas di pakai untuk sholat berjemaah di masjid dalam pakaian baju Melayu pada upacara keagamaan atau ritual tentunya disesuiakan dengan keagamaan atau ritual , tentunya disesuikan dengan acara agama tersebut yang bersendikan syrak dan adat istiadat Melayu Deli.
46 Universitas Sumatera Utara
Gambar Upacara Keagamaan Melayu Deli di Istana maimun
47 Universitas Sumatera Utara
4.1.6 Pakaian Resmi
Pakaian resmi merupakan pakaian Melayu Deli yang dipakai pada saat acara acara
pertumuan resmi yang diundang oleh kerajaan pada zaman dahulu
sedangkan pada zaman sekarang undangan dari pemerintahan seperti, pertemuan dalam rangka memperingati hari jadi kota Medan dan undangan yang menulis tentang budaya Melayu.
4.1.6.1 Pakaian Resmi Laki- laki
Pakaian resmi untuk laki-laki adalah baju kurung cekak musang yang dilengkapi dengan kopiah, kain samping yang terbuat dari kain tenunan Melayu Deli. Adapun bahan dari baju cekak kurung cekak musang ini ada yang terbuat dari kain sutera dan bahan lainnya yang berkualitas. Warna baju ini harus sama dengan warna celana. Baju cekak musang mempunyai kerah setinggi
2cm
didalamnya dilapisi kain keras supaya kerah baju leher terlihat bagus dan rapi. Pada leher dipasang kancing sepanjang 2 buah, dam 3 buah kancing lagi pada bagian depan kerah yang dibelah lebih kurang 22 cm. Jumlah kancing yang terpasang sebanyakn 5 buah sebagi simbol dari Rukuin Islam Lima Perkara yang tertanam di dalam anak Melayu.
48 Universitas Sumatera Utara
Perlengkapan dalam memakai baju cekak musang adalah kopiah dan kain samping kain samping ini merupakan kain yang terpilih, seperti kain songket, kain tenunan dari daerah Melayu Deli sistem pemakain ini diikat di pinggang dengan rapi dan ikat dangang dalam, karena bajunya terletak dalam kain sedankan kalau bajunya terletak di luar kain disebuit ikat baju dagang luar. Disamping itu dalam mengikat kepala tidak boleh sembarngan karena sudah ada ketentuannya. Jika kepala kain terletak disamping kanan berbagai petanda lelaki tersebut masih muda atau bujangan, tetapi kalau kepala kain terletak di belakang lelaki tersebut sudah berkeluarga, tinggi kain samping tiga jari di bawah lutut. Kalau orang sudah tua dalam memakai kain panjangya sampai kebetis, sebagai alas kaki kalau undangan resmi ini sebaikya memakai sepatu agak runcing kalau zaman dulu sepatunya merk swan.
4.1.6.2 Pakaian resmi untuk perempuan
Pakaian resmi untuk kaum perempuan adalah baju Melayu kebaya laboh dan baju kurung teluk belanga atau baju kurung cekak musang kedua bentuk baju ini terbuat dari bahab saten , sutera borkat dan kainnya songket atau kain pilihan, seperti tenunan asli Melayu Deli. Bentuk baju kurung ini atau kebaya laboh ini mengikuti bnetuk tubuh si pemakai, namun tidak terlalu longgar dan tidak terlalu sempit sedangkan panjang baju untuk anak tiga jari dari lutut, bagi orang tua panjang baju tiga jari dari bawah lutut. Kepala kain yang dipakai kaum perempuan pada umumnya ditempatkan di muka .
49 Universitas Sumatera Utara
Untuk dikepala ditutup selendang, sehingga yang dibelitkan dileher sehingga rambut tidak kelihatan dan dad juga tertutup. Hiasan dada memakai adalah kalung permata dan rantai emas. Baju kebaya laboh pada diberi peniti agar tertutup dan sebagi alas kaki yaitu selepa, kasut yang berhak tinggi untuk menampakkan merahnaya tumit kaki seorang perempuan.
4.2
Makna dan Fungsi pakaian Adat Melayu Deli
Di balik jenis jenis pakaian adat Melayu Deli tersebut apabila dikaji lebih dalam mengandung banyak makna dan fungsi. Makna dan fungsi tersebut banyak diungkap dari berbagai jenis jenis, dan bentuk serta perlengkapan pakaian adat Melayu Deli,
seperti pakaian perkawinan, kematian, keseharian keagamaan
penobatan sultan.
Dan dapat dipergunakan sesuai keinginan masyarakat itu
sendiri.
4.2.1
Makna Pakaian Adat Melayu Deli
4.2.1.1
Perlengkapan Pakaian Adat Melayu Deli Setiap pakaian adat Melayu disediakan perlengkapan yang harus dipakai
dalam melaksanakan acara acara adat tersebut dan perlengkapan pakaian ini mengandung semiotika sebagai berikut : 4.2.1.1.1
Kain samping
50 Universitas Sumatera Utara
Kain Samping adalah salah satu pelengkap busana pada pakaian adat melayu, yang dipakai saat terlaksananya upacara upacara adat khususnya Melayu Deli, dalam memakainya terdapat ketentuan, lambang dan makna tertentu. Orang tua-tua mengatakan, dalam memakai kain samping, kedudukan diri disana tercermin maknanya setiap orang yang memakai kain samping akan menyadari kedudukan dirinya dengan Kesadaran itu akan membawa pengaruh kepada perilakunya sehingga menjadi orang yang tahu diri. Untuk itu memakainya juga tidak sembarangan atau asal karena ada ketentuan dalam memakai kain sampin tersebut, berikut tata cara pemakaian kain sampin. Kain Sampin adalah salah satu pelengkap busana pada pakaian melayu, dalam memakainya terdapat ketentuan, lambang dan makna tertentu. Di dalam masyarakat Melayu kain samping ini ada beberapa macam dan akan disesuikan dengan pemakainya sendiri, terkhusunya sultan Deli memakai kain samping yang berwarna keemasan, yang terbuat dari tenunan kain sutera yang di tenun oleh masyarakat Melayu Deli sendiri.
4.2.1.1.2
Tengkuluk
Tengkuluk berarti penutup kepala dan sering disebut takuluk atau kuluk. Selain berfungsi sebagai salah satu pelengkap busana tradisional, tengkuluk juga bisa digunakan dalam acara formal, pesta adat serta pelindung kepala saat di sawah. Seiring bergulirnya waktu, fungsi tengkuluk tidak hanya sekedar penutup
51 Universitas Sumatera Utara
kepala saja, tetapi menjadi lebih kompleks, sebagai alat atau penunjuk agama dan status sosial. Hingga kini, tengkuluk masih tetap setia menjadi simbol keharusan dan keluhuran budi pria Melayu Deli . hingga saat sekarang tengkuluk dalam bentuk asli masih di pakai oleh orang - orang tua di dusun dusun, yang mena penggunaan tengkuluk yaitu dengan melilitkan kain di atas kepala sesuai dengan fungsinya, tanpa menggunakan peniti ataupun jarum. cerminan keluhuran budi terlihat pada saat pria Melayu Deli hendak keluar rumah mereka tetap akan menutup kepala mereka. di dalam islam ini di wajibkan karna menutup kepala itu wajib. di dalam adat ini mencerminkan kesopanan dan penghormatan terhadap nenek, mamak dan keluarga lainnya. karna jika pria
Melayu Deli keluar rumah
tanpa menutup kepala pada masa itu di anggap sebagai pria yang tidak punya kesopanan. selain itu cerminan keluhuran budi pria Melayu juga terlihat pada Saat keluarga menerima tamu baik dari keluarga dekat maupun keluarga jauh sehingga si pria terlihat dalam kegagahannya.
4.2.1.1.3 Teluk belanga Teluk Belanga merupakan pakaian adat tertinggi dalam susunan adat Melayu Deli Sumatera Utaraa. Baju ini memiliki motif polos, biasanya berwarna tidak terlalu mencolok, meskipun terkadang berwarna kuat seperti merah atau biru tetapi tetap terlihat teduh. Warna yang dipilih biasanya senada dengan celana yang dipakai.
52 Universitas Sumatera Utara
Di antara baju dan celana panjang yang sewarna, dikenakan kain sarung yang diikat biasa setinggi lutut. Terkadang kain sarung difungsikan seperti semacam selendang. Pada bagian kepala awalnya kaum lelaki Melayu Deli Sumatera Utara mengenakan ikat
kepala yang terbuat dari kain persegi empat yang diikat
sedemikian rupa, ikat kepala tersebut disebut tanjak. Tanjak biasanya terbuat dari kain songket. Penggunaan tanjak pada masa ini hanya dipakai ketika menghadiri acara-acara resmi seperti kenduri pernikahan atau acara adat lainnya. Untuk pemakaian seharisehari, kaum lelaki lebih memilih menggunakan songkok atau peci sebagai penutup kepala. Awalnya teluk belanga maupun kebaya labuh merupakan identitas muslim Melayu, tetapi sekarang pemakai kedua pakaian tersebut tidak terbatas pada masyarakat Melayu muslim saja.
4.2.1.1.4
Baju kurung
Baju kurung adalah salah satu pakaian adat masyarakat Melayu Deli Sumatera Utara. Baju kurung sering diasosiasi dengan kaum perempuan Ciri khas baju kurung adalah rancangan yang longgar pada lubang lengan, perut, dan dada. Pada saat dikenakan, bagian paling bawah baju kurung sejajar dengan pangkal paha, tetapi untuk kasus yang jarang ada pula yang memanjang hingga sejajar dengan lutut. Baju kurung tidak dipasangi kancing, melainkan hampir serupa
53 Universitas Sumatera Utara
dengan t-shirt. Baju kurung tidak pula berkerah, tiap ujungnya direnda Mulanya, baju kurung biasa dipakai untuk upacara kebesaran Melayu oleh kaum perempuan di dalam kerajaan, dipakai bersama-sama kain songket untuk dijadikan sarungnnya, aneka perhiasan emas, dan tas kecil atau kipas Karena sebagian besar masyarakat Melayu memeluk Islam, banyak perempuan pengguna baju kurung yang menyerasikannya dengan jilbab meskipun demikian terdapat juga yang tidak menggunakannya. Kini baju kurung banyak dipakai oleh masyarakat biasa, digunakan anak-anak untuk mengaji, atau ibu-ibu untuk ke pasar, tanpa disertakan pernak-pernik yang terkesan mewah.
4.2.1.1.5 Keris Keris merupakan alat sebagai pertahanan diri yang sering digunakan beberapa suku , tidak terkecuali suku Melayu yang sangat sering dipergunakan masyrakat Melayu menganggap bahwa keris ini sangat bermanfaat dimana kegunaanya atau fungsinya sebagai pertahanan diri dari pihak musuh atau pun pihak lawan. Seorang sultan haruslah memakai keris dimana seorang sultan itu harus terlihat gagah dan perkasa, biasanya keris di pasang disebalah pinggang kiri, dan mempunyai makna tesendiri.
4.2.1.1.6 Sepatu/ sandal
54 Universitas Sumatera Utara
Sepatu merupakan perlengkapan pakaian yang dilakukan oleh sultan ataupun masyarakat biasa dalam mengikuti upacara upacara adat dan fungsinya sebagai penutup telapak kaki si pemakai tersebut. Sepatu ini dipakai sesuai permintaan pemakainya berbentuk kulit dan bewarna hitam.
4.2.2
Fungsi pakaian adat Melayu Deli Fungsi pakaian adat Melayu Deli diyakini memiliki pengaruh - pengaruh
dan kepercayaan bahwa pakaian adat ini perlu di lakukan dan fungsi ini merupakan penguat norma – norma adat istiadat bagi masyarakat Melayu Khususnya Melayu Deli. Adapun fungsi pakaian adat Melayu Deli adalah sebagai berikut. 4.2.2.1 Sebagai integeritas sosial Integeritas sosial dalam pakaian adat Melayu Deli dapat dilihat dari masyarakat Melayu yang sangat antusias dan berusaha keras untuk menjaga dan melestarikan pakaian adat Melayu agar tidak punah akibat perkembangan zamann, masyarakat Melayu Deli terentegerirtas
mulai dari persiapan -
persiapan
perlengkapan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan upacara upacara adat pakaian Melayu Deli.; Masyarakat Melayu Deli masih terus menggunakan pakaian adat Melayu khususnya upacara upacara adat yang akan dilaksanakan seperti upacara
55 Universitas Sumatera Utara
keagamaan, upacara penobatan sultan, keseharian, upacara kematian dan sebagainya. Guna untuk menjaga kelestarian pakaian adat tersebut.
4.2.2.2 sebagai pelestarian adat dan hiburan Pakaian adat Melayu Deli termasuk salah satu kekayaan khasanah budaya lokal yang perlu sekali dilestarikan dan selalu dijaga keasliannya sebagai ciri kebudayaan lokal suatu daerah dan menambah kekayaan khasanah kebudayaan seperti ; tarian dan pentas seni dalam upacara adat Melayu Delii banyak sekali orang melihatnya dan untuk memeriahkan. sehingga pakaian adat Melayu Deli masih terjaga dan tetap dilestarikan sehingga masyarakat tidak melupakan pakaian adat Melayu ini dan tidak hanya masyarakat Melayu, tetapi masyarakat suku lain bisa melihat betapa pentingnya memakai pakaian adat tersebut. 4.2.2.3 . Sebagai Pewarisan Norma Sosial Norma – norma sosial dalam pelaksanaan pakaian adat Melayu Deli ini, dapat dilihat dari sikap dan tingkah laku masyarakat dalam memajukan budaya adat Melayu Deli dengan berbagai cara agar pakaian adat ini terus dilaksanakan dalam upacara- upacara adat di dalam masyarakat Melayu sehingga pakaian adat Melayu ini bisa dikenal oleh budaya atau suku lain. Kepada generasi muda terus memperkenalkan pakaian adat Melayu ini ke daerah - daerah lain. Agar pakaian adat ini tidak hilang dari pemikiran pemikaran generasi muda tersebut.
56 Universitas Sumatera Utara
4.2.2.4 Menolak Bala Menolak bala merupakan suatu hal yang harus wajar dilakukn oleh masyrakat Melayu
karena memiliki hal positif bagi masyarakat Melayu
khususnya masyarakat Melayu Deli harus berpakian dengan cara baik dan benar dan patut akan menghindarkan
pemakainya dari mendapat bahaya dan
malapetaka. Sebagai contoh apabila seorang wanita memakai pakaian adat Melayu Deli tertutup yang sopan dan sesuai dengan nilai nilai budaya Melayu maka orang akan merasa segan dan lebih menghormatinya. Namun apabila seorang wanita memakai pakaian yang terbuka dan tidak sopan maka hal ini justru mengundang orang disikitarnya untuk berbuat hal yang bisa jadi membahayakan bagi wanita tersebut . 4.2.2.5 Menutup Malu Menutup malu disini bisa diartikan sebagai penutup aurat. Apalagi di daerah Melayu Deli adalah salah satu daerah yang sangat menjungjung nilai nilai kesopanan. Salah satunya adalah nilai nilai kesopanan dalam berpakian bagi masyarakat Melayu. Makan cara berpakaian pun lebih jauh sopan dari pada berpakaian bangsa barat. Masyarakat Melayu mengganggap pakiai itulah paling di utamakan karena menjunjung nilai nilai keperibadian seseorang agar terlihat sopan dan santun. 4.2.2.6 Menjungjung Adat Fungsi menjungjung adat ini adalah hal ini pakaian harus mencerminkan nilai nilai leluhuryang terdapat di dalam adat dan tradisi yang hidup dalam 57 Universitas Sumatera Utara
masyarakat. Perlu diketahui bahwa pakaian adat Melayu Deli itu mempunyai jenis – jenis dan bentuk yang khas jenis dan betuk tersebut memiliki dan mengandung nilai- nilai filosofi yang luhur yang telah di bangun masyarakat Melayu Deli secara turun temurun dan masih dilaksanakan. 4.2.2.7 Menjungjung Bangsa Menjungjung bangsa pakaian adalah salah satu alat untuk menunjukkan identitas suatu daerah dengan keperibadin dan watak leluhur terhadap bangsa dan Negara lain sehingga mempunyai arti yang sangat penting dan dijaga oleh masyarakat Melayu itu tersendiri. Dan ditambah dengan pakaian adat yang berbudaya tinggi maka ini akan menjadi suatu senjata ampuh untuk mengangkat suatu identitas bangsa agar lebih dikenal oleh bangsa lain. 4.2.2.8 Mejemput Budi Mejemput budi merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat Melayu dikarenakan membentuk keperibadian dan nilai nliai kesopanan watak dan karakter manusia itu sendiri. Dengan mengenakan pakaian adat Melayu Deli diharapkan pemakainya selalu mengingat sebagai budaya Melayu yang kental akan agama dan adat istiadat sehingga pemakainya tau diri dan selalu menjaga nama baik budaya Melayu tersebut agar nama bangsa terdengar harum disegala penjuru.
58 Universitas Sumatera Utara
4.2.2.9 sebagai Pengajaran Ilmu Pakaian adat Melayu Deli merupakan pakaian yang mengandung nilai – nialai pendidikan bagi masyarakat, khususnya generasi muda. Adapun nilai – nilai pendidikan dalam pakaian adat Melayu Deli ini antara lain pendidikan ketuhanan pendidikan sosial budaya dan pendidikan budi pekerti. Khususnya generasi muda sehinnga mampu menjaga kelestarian adat Melayu Deli yang berupa pakaian adat, masyarakat Melayu Deli mampu menunjukkan bahwa pakaian adat itu mempunyai makna dan fungsi di dalam pakaian adat Melayu tersebut. Sehingga nilai jual untuk pakaian adat ini sangat mahal untuk diperlihatkan kemana saja. 4.2.2.4.1 Nilai Pendidikan Ketuhanan Nilai pendidikan ketuhanan merupakan nilai yang paling penting dimiliki manusia karena manusia diciptakan agar bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dan berarti manusia tersebut siap menjalani perintahnya dan menjauhi larangannya. Nilai pendidikan mengajarkan tentang rasa syukur atas nikmat yang diberikan, mengakui kekuasannya dan per aya adanya tuhan . sehingga dalam kegiatan upacara upacara adat Melayu Deli akan terus mengandalkan nama tuhan. Ada pun wujud nilai – nilai pendidikan ketuhanan tersebut adalah sebagai berikut. 4.2.2.4.1.1
Berdoa Berdoa merupakan salah satu dari wujud nilai pendidikan ketuhanan
dalam upacara upacara adat Melayu Deli. Berdoa merupakan suatu hal untuk memohon dan dilakukan secara individu maupun secara kelompok atau bersama 59 Universitas Sumatera Utara
sama. Wujud dari nilai berdoa dalam upacara- upacara adat Melayu Deli adalah pembacaan doa tahlil dan yasin dimana setiap upacara – upacara tersebut dilakukan dengan cara individu maupun bersama sama. Yan dipinpin oleh kepala jemaat yaitu imam yang mampu menguasai jalannya upacara – upacar tersebut. Selain itu, pembacaan doa tahlil juga mendidik masyarakat khuusnya generasi muda untuk menjadi anak yang sholeh dan berbakti kepada orang tua dan selalu medoakan .1kedua orang tua. 4.2.2.4.1.2 Bersyukur Wujud rasa bersyukur dalam melakukan upacara pakaian adat Melayu Deli adalah pada saat rangkaian upacara dilakukan. Berbagai rangkaian upacara tersebut sebagai rasa syukur dan penghormatan kepada leluhur atas segala sesuatu yang dilakukan sewaktu dulu. Wujud rasa syukur tersebut mengandung pesan bahwa manusia hendaklah selalu ingat akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa atas kenikmatan yang telah diberikan dan untuk meningkatkan amal ibadah manusia kepada sesama yang membutuhkan. 4.2.2.4.2 Nilai Pendidikan Sosial Nilai
pendidikan
sosial
sangat
diperlukan
dalam
kehidupan
bermasyarakat karena nilai ini akan mengatur dan bagaimana cara masyarakat melibatkan semua betapa pentingnya keakaraban dalam kebersamaan dalam melakukan suatu hal apapun. Demi melancarkan acara acara adat tersebut. Adapun nilai pendidikan sosial atau kemasyarakatan dalam upacara pakaian adat Melayu tersebut sebaagai berikut :
60 Universitas Sumatera Utara
4.2 .2.4.2.1. Gotong royong Wujud nilai pendidikan sosial gotong royong dalam melakukan seluruh upacara – upacara adat Melayu Deli tersebut seperti. Upacara kematian upacara keagaamaan upacara perkawianan dan sebagainya. Masyarakat Melayu saling bahu membahu dalam melakukan kegiatan -
kegiatan apapun demi
melancarkan kegiatan kegiatan yang akan dilaksanakan, dan dari upacara tersebut lahirlah
rasa kesatuan silaturahmi solidaritas, kesetiakawanan sosial diantara
warga Melayu Deli. 4.2.2.4.2.2 Silaturahmi Masyarakat Melayu cendrung yang namanya kekeluargaan yang menunjukkan niali – nilai positif terhadap perbuatan perbuatan yang telah dilakukan oleh masyarakat Melayu. setiap ada acara semua warga siap membantu segi tenaga dan materil, dan inilah kebiasaan masyarakat Melayu tersebut. 4.2.2.4.3 Nilai Pendidikan Budi Pekerti Masyarakat Melayu Deli selalu menjaga dan percaya apabila mereka dari adat maka akan terjadi keburukan dalam hidupnya khususnya masyarakat Melayu Deli,. Adapun nilai – nilai pada pendidikan budi pekerti tersebut sebagai berikut. 4.2.2.4.3.1 Menghorati orang lain
61 Universitas Sumatera Utara
Sikap masyarakat Melayu Deli saling menghargai dalam pelaksanaan atau kegiatan berlangsungnya acara acara yang telah dilaksanakan. Mulai dari pemasangan peralatan peralatan yang digunakan, semua warga saling kerja sama demi melancarkan dan menyuksesskan acara acara adat yang akan dilakukan karena sema masyarakat kedudukannya sama tidak melihat status yang sama. 4.2.2.4.3.2. Penghormatan Kepada Para Leluhur Pakaian adat Melayu Deli yang dipakai oleh masyarakat Melayu merupakan cerminan sikap hormat kepada leluhur karena sudah berjuang demi kemajuan masyarakat . seperti halnya warga masyarakat Melayu Deli secara turun temurun dari generasi ke generasi masih mempercayai bahwa pakain adat ini yang masih diakui untuk melakukan upacara upacara adat sebagai berikut, dan masih memberi sikap hormat kepada lehur.
4.2.2.4.3.3 Sikap Tanggung Jawab Sikap tanggung jawab dalam melaksanakan upacara – upacara adat Melayu Deli dapat tercermin semua warga dalam melaksanakan pembentukan panitia kecil. Panitia kecil tersebut masing masing memiliki tugas yang diberikan. Dan ini merupakan suatu pendidikan untuk belajar dalam menanamkan rasa tanggung jawab khususnya generasi muda. Dengan tugas yang diberikan kepada seseorang maka rasa tanggung jawab tersebut mendewasakan orang tresebut dalam berbuat baik dikehidupan masyarakat serta masih tetap dipercayai. Sehinnga masyarakat Melayu menganggap bawhasanya mansuia itu harus 62 Universitas Sumatera Utara
terbentuk keperibadainnya mulai dari kecil, sehingga mampu membandingkan mana yang baik dan mana yang buruk.
.4.2.2.5 Sebagai Pengajaran Keagamaan dan Moral Pakaian adat Melayu Deli merupakan pakaian yang telah diciptakan oleh nenek Moyang zaman dahulu yang mempunyai nilai nilai keagamaan dan moral dan memiliki arti tersendiri di dalam pembagaiannya, masyarakat Melayu sangat diakui dengan keagamaan Muslim sehingga masyarkat Melayu mengikuti aturan aturan agama yang berkaitan dengan ciri khas Muslim dan memiliki arti makna dan fungsi tertetu. Masyarakat Melayu Deli menganggap sebuah pakaian itu sangat penting dimana semua aurat kita harus ditutupi oleh kain mulai dari kepala sampai ke ujung kaki sehingga marwah dan wibawa kita makin sempurna. Orang Melayu sangat identik dengan pakaian adat tersebut dimana setiap acara masih menggunakan pakaian pakaian adat yang telah di tentukan oleh para para pembuat
pakaian
tersebut.
63 Universitas Sumatera Utara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5. 1 I Kesimpulan
Budaya Melayu Deli yang majemuk, melahirkan keberagaman unsur budaya yang sarat dengan berbagai variasi, yang tumbuh dan berkembang disetiap wilayah kesatuan adat. Bahwa pakaian adat Melayu Deli, sesui dengan kemajemukan masyarakat pendukungnya , memiliki kesamaan yang mendasar, tetapi kaya dengan variasi sebagai identitas atau jati diri tempatan, sesuai menurut lambanglambnag serta makna dan fungsi yang terkandung didalamnya. Bahwa pakaian adat Melayu Deli terdiri dari berbagai bentuk dan jenis, sesuai menurut acuan dasar adat istiadat diwilayah masing – masing khusunya Melayu Deli. Bahwa makna dan fungsi yang terkandung di dalam pakaian adat Melayu Deli antara lain berkaitan dengan budaya malu, tahu diri, tunjuk ajar, menegakkan tuah membangkitkan marwah, menolak bala dan mendatangkan sebagainya.
64 Universitas Sumatera Utara
Bahwa upanya pembinaan dan pengembangan serta pelestarian pakaian adat Melayu Deli hendaklah mengacu kepada pakaian adat tempatan yang semuanya diakui sebagai pakaian adat Melayu Deli.
Pakaian adat Melayu Deli adalah salah satu khasanah budaya bangsa , ia merupakan bagian dari nilai – nilai budaya yang menggambarkan keperibadian masyarakat pemakainya, karena itu perlu dipelihara, dilestarikan dan dihidupkan dalam rangaka pembangunan seni budaya nasional menjaga warisan budaya sebagai salah satu sarana pembinaan bagi generasi muda khusunya masyarakat Melayu Deli masa sekarang dan untuk masa yang akan datang. Pakaian daerah Melayu Deli mempunyai seni yang khas dan ia merupakan perwujudan kebudayaan yang meninggikan nilai etika dan nilai estetika dari masyarakat. Nilai – nilai ini perlu dipertahankan agar tercapai keseimbangan antara nilai material sebagai akibat pertumbuhan ekonomi dan nilai spritual Pakaian adat Melayu Deli adalah pakaian yang dipakai untuk sehari - hari mencari nafkah maupun yang dipakai untuk upacara adat pekawinan, keagaaman, kematian dan pakaian sultan yang ada di kerajaaan. Dan upacara upacara yang berkaitan dengan masyarakat Melayu Deli, pakaian adat Melayu Deli mempunyai banyak variasai atau perbedaan dalam pemakaiannya, karena masyarakat dan kebudayaanya majemuk. Namun variasi itu tidak diperlihatkan sebagai sauatu perbedaan yang menyolok, karena variasi dalam pakaian adat Melayu Deli hanyalah dirasakan sebagai referensi terhadap identitas yang disebabkan oleh
65 Universitas Sumatera Utara
pengaruh lingkungan, pengaruh keadaan perbedaan daerah asal maupun perbedaan strata sosial. Ditinjau dari sudut sejarah pakaian adat Melayu Deli dirasakan sebagai variasi lokal yaitu pengaruh peninggalan tatat cara atau kebiasaan pada beberapa kerajaan yang pernah ada kerajaan masyarakat Melayu Deli ini pada masa lampau. Pakaaian adat Melayu Deli mengandung nilai – nilai leluhur yaitu memperkokoh keperibadiaan, mempertebal harga diri dan menciptakan rasa peduli dan percaya diri dan rasa kebanggaan serta terjalinnya pula kesatuan berbudaya Melayu sebagai bagian dari bangsa indonesia , pakaian adat Melayu Deli identik dengan pakaian Muslim, baik yang dipakai untuk keperluan adat maupun harian selalu mempersenyawakan pakaian keagaaman dan sebagainya dengan ajaran agama islam dan adat isti adat, karena itu akan tercapai dan terpelihara suatu keharmonisan adat istiadat dengan susila dan sopan santun dalam masyarakat Melayu Deli, jadi dalam hal ini pakaian adat masyarakat Melayu Deli terkait beberapa asfek yang mendukung eksistensinya dalam adat dan agama, sesuai dengan identitas yang tertanam pada orang Melayu adalah berbahasa Melayu Beradat istiadat Melayu dan beragama islam. 5. 2 SARAN Melalui pemerintah kabupaten kota Medan perlu melestarikan pakaian adat Melayu Deli dengan mmberikan anjuran kepada masyarakat, dari Taman kanak – kanak sampai ke perguruan tinggi dapat memakai pakaian
66 Universitas Sumatera Utara
adat Melayu Deli dalam upacara kegiatan kegiatan di sekolah maupun instansi pemerintahan. Memakai pakaian adat Melayu harus dijaga marwah dan sopan santun, tidak dipakai sembarangan saja dan cara memakainya harus menurut nilai mitos agama, adat istiadat serta estetika keindahan dalam memakai pakaian adat Melayu tersebut dengan kaidah – kaidah yang ada. Warna pakaian dalam upacara adat adalah warna hitam. Sebaiknya para pejabat dan anggota dewan serta pegawai negeri dapat memakai pakaian adat Melayu yang sudah ditentukan oleh ketua adat istiadat mayarakat Melayu, kususnya Melayu Deli, agar generasi muda paham dan mau mengikuti sesuai dengan aturan yang telak dibuat. Kain samping dapat dipilih warna yang serasi dengan selera atau ditetapkan oleh pinpinan. Pakaian adat Melayu Deli merupakan pakaian yang masih dipakai dalam acara- acara adat seperti, upacara penobatan Sultan, upacara perkawinan, upacara kematian upacara keagamaan dan pakaian keseharian yang merupak setiap pemakaiannya bervariasi atau banyak perbedaan akan tetapi semua itu sudah mempunyai makna dan funsi tertentu sesuai dengan tahap tahap pemakaiannya dengan pakaian Baju kurung teluk belanga serta lengkap dengan kain samping dan sebagainya dan warna sesuai dengan permintaan si pemakai baju adat. Dengan demikian identitas Melayu adalah Berbahasa Melayu, Beradat Istiadat Melayu dan beragama islam.
67 Universitas Sumatera Utara
Pakaian adat Melayu khsusnya Melayu Deli perlu disosialisasikan kepada masyarakat terutama generasi muda sebagai penerus bangsa sehingga dia dapat mengenal kembali khasanah budaya tersebut. Yang telah dikembangkan oleh nenek Moyang zaman dahulu.
68 Universitas Sumatera Utara