EKSISTENSI SIHIR DALAM MENDEKONSTRUKSI AKIDAH MUSLIM
Oleh
TAUFIKHIDAYA'f.
Nil'vL 101011020603
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN I<EGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULJ. . ,d.i.H JAKARTA 1426 H / 2005 M
EKSISTENSI SIHIR DALAM MENDEJKONSTRUI{SI AKIDAH MUSLIM Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Saijana Pendidikan Islain (SPd.I)
Oleh TAUFIK HIDAYAT NIM: 101011020603
Di bawah Bimbingai1:
P4~mbimbing II
Pembimbi:ng I
Drs. H. Glmfron Ibsan, MA NIP: 150 203 340
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA I:SLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN K.EGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1426 H / 2005 M
PENGESAHAN PANITIA UJL'\N
Skripsi yang berjudul EKSISTENSI SUHR DALAM MENDEKONSTRUKSI
AKIDAH MUSLIM telah diujikan dalan1 sidang munaqosal1 Fakultas Ilmu Tarbiyal1 dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullal1 Jakarta pada tanggal 15 November 2005, skripsi ini telal1 diterima sebagai salah satn syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata 1 (S 1) pada jurusan Pendidikan Agama Islam.
Jakarta 15 November 2005
Sidang M1maqosah
Dekan I Ketua Merangkap Anggota,
Pembantu Dekan I I Sekretaris Merangkap Anggota
i(!_
~~/~ozi,MA NIP. 150 202 343
Anggota:
Penguji I
Drs. H. Abd. Fattah Wibismio, MA NIP. 150 236 009
Penguji II
Drs. H. Ghnfron Ibsan, MA NIP. 150 203 340
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur senantiasa dipanjatlrnn kehadirat Allah SWT, berkat ralunat dan inayah-Nya akhimya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai persyaratan untuk mencapai Strata l (S. I) pada Fakultas Ihnu Tarbiyah dan Kegurnan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhamad SAW beserta keluarga, para sahabatnya dan kita selaku umatnya, mudah-mudahan mendapat syafa' at beliau di hari kiamat nanti, Amin. Penulisan skripsi ini terwujud berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada:
1. Dekan, Pembantu Dekan, dan seluruh Bapak serta Ibu Dosen dan pegawai administrasi
Fakultas Ilmu
Tarbiyah
dan
Kegurnan UIN
Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pendidikan dan pengajaran selama masa pendidikan penulis, serta melayani penulis dalam masalah administratif
2. Ketua dan Sekretaris serta staf Jurusan Pendidikan Agama Islarn 3. Thu Husnawati Husein, M.Ag, Dosen penasehat Akademik yang telah meluangkan waktu dan memberikan dorongan dalmn penyusunan skripsi ini
I. Bapak Drs. H. Ghufron Ihsan, MA, Pembimbing I yang sernmtiasa dengan
sabar memberikan bimbingan dan arahan ya11g sangat berarti bagi penyelesaian skripsi ini 2. Bapak Akhmad Sodiq, M.Ag, Pembimbing U yang telah memberikan tuntunan dan petunjuk selama penyusunan skripsi ini berlangsung 3. Pimpinan dan staf Perpustakaan Umum dan Pe1vustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta 4. Pimpinan dan staf Perpustakaan Iman Jama Jakarta, atas tersedianya bukubuku dan kitab-kitab yang menjadi ntjukan penulis dalam skripsi ini 5. Ayahanda H. Dedi Suhaedi dan lbunda Hj. Caon yang telah banyak membekali penulis dalani bentuk moril mau.pun materil yang sangat berarti sanipai detik ini. Juga tak lupa selurnh keluarga tercinta atas motivasi dm1 dorongan selania penulis melakukan pendidikan di UIN Jakarta hingga terselesaikannya skripsi ini 6. Sahabat-sahabat PAI-B Angkatan '01 yang telah berjuang bersmi1a melewati hari-hari kuliah bersama lengkap dengan suka dan duka, khususnya sobat Yunit Permadi ymig memiliki talenta, loyalitas dm1 dedikasi yang tinggi. Ririn Aquarina, Hafaah, dan Heviz sahabat yangjauh namun selalu dekat di hati, semmigat dan keceriaaimya takkan terlupakm1 7. Segenap pihak yMg tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhirnya Skripsi ini dipersembahkan kepada Almamater dan Masyarakat, semoga menjadi setetes sumbangan bagi para pendidik dalam memberikan pandangan tentar1g akidab yang baik dan benar. Dan semoga skripsi ini mempunyai manfaat khususnya bagi penulis clan umumnya bagi pernbaca sekalian. Kepada Allah SWT jugalab penulis rnemohon perlindungan atas segala kekhilafan yang telab, sedang clan akan diperbuat. Jakarta, 22 Oktober 2005
Penulis
DAFTARISI
l(ATA PENGANTAR ...................................................................................
IV
DAFTARISI ..................................................................................................
vii
BABI.
BAB ll.
PENDAHULUAN ...................................................................... .
1
A. Latax Belakang ......................................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................
5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..............................................
6
D. Metodologi Penelitian .................................... ........................
7
E. Sistematika Penulisan .............................................................
7
EKSISTENSI SIHlR ..................................................................
9
A. Pengertian Sihir ................................................................. ....
9
1. Sihir Menurut Babasn dan Istilah . ..................................
9
2. Sihir Menurut Pandangan Ulama ...................................
10
B. Sihir dalam Sejaral1 ..................................... ...........................
11
1. Sihir Pada Masa Nabi Musa a.s .....................................
11
2. Sihir Pada Masa Nabi Sulaiman a.s ...............................
12
3. Sihir Pada Masa Nabi Muhamad SAW..........................
13
4. Sihir di Indonesia ...........................................................
15
C. !Vfacam-macam Sihir .............................................................
17
D. Jin dan Hubungannya dengan Sihir .......................................
20
l. Pengertian Jin Menurut Bahasa dan Istilah ....................
20
2. Jin clan Hubungannya dengan Sihir ...............................
22
BAB HI. PANDANGAN ISLAM 'fENTANG SIHIR ..............................
24
A. Sihir dalam Pandangan Al-Qur'an .......................................
24
I. QS. Al-Baqarah ayat 102 ................... ............................
24
2. QS. Yunus ayat 181-182 ................................................
25
3. QS. Toha ayat 67-69 ......................................................
26
4. QS. Al-A'rofayat J 17-122 ...........................................
26
5. QS. Al-Falaq ayat 1-5 ....................................................
27
B. Perbedaan Sihir, Mu'jizat, dan Karnmah .............................
29
C. Hukum Sihir Menurut Ulama ..............................................
32
BAB IV. IMPLIKASI SIHIR TERHADAP AKIDAH lltflJSLIM ..........
36
A .. Ha1-ha1 yang dapat Merusak Akidah ....................................
36
B .. Dampak Sihir terhadap Akidah dan kehidupan muslim ......
45
C.. Cara Menangkal dan Menanggulangi Sihir ... .......................
49
PENUTUP ................................................................................. ....
57
A. Kesimpulan ..........................................................................
57
B. Saran .....................................................................................
59
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
60
BAB V.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Di zaman Mesir kuno, dengan rajanya Fir'aun, Nabi Musa a.s. dikisabkan sebagai orang yang dapat mengalahkan para tukang sihir Fir'aun yang sangat terkenal akan kemahiran sihirnya. Ketika Nabi Sulaiman a.s. wafat, syaithan membisikkan pengikut beliau untuk menggali tempat di bawah singgasananya dan menemukan ajaran-ajaran tentang sihir dan disebarluaskan w1tuk dipelajari oleh orang banyak babkan sampai turun temurWl. Sejarah pun mencatat bahwa sihir sudah ada sejak zaman sebelum Masehi. Bahkan lima ribu tahun sebelum Masehi, sihir sudah dimiliki oleh seseorang yang berkebangsaan Persia bernama Zoroaster. Pada zaman itu, sihir secara turw1 temurun digunakan oleh kaum bangsa Mesir kuno, mereka menjadikan kucing hi tam dan anjing untuk dijadikan pelengkap upacara untuk memperoleh sihir. 1 Di antara lemahnya keimanan dan ketakwaan yang menimpa kaum nmslim kebanyalcan saat ini adalah pemandangan keseharian yang sering dijumpai, seperti
1
Firmansyah Maulana H., A1eran1bah Dunia Ghaib Menurut Pandangan Agama lsla1n, (Surabaya: Putra Pelajar, 2003), h. 104
2
kaum muslim rela antri di mulut pintu tukang sihir, paranonnal, dukun, dan mereka yang melayani penggunaanjasa mantera. 2 Sesungguhnya
hukum
atau
ketetapan
Allah
dalam
berbagai
pennasalahannya lebih banyak berkaitan erat dengan manfaat atau mudharntnya (bahaya) sebagai akibat atas konsekuensinya. Jika temyata ada sesuatu yang lebih banyal( mudharatnya daripada manfaatnya, atau tidak ada manfaatnya sama sekali, maka barang atau objek itu harus dijauhi. Dan orang yang melakukan sesuatu yang bertentangan dengan umsan (hukum) syara' diakui sebagai orang yang berdosa. Dilihat dari sisi etika, profesi sihir hanya melahirkan baliaya belalca. Bahkan, kalaupun ada manfaatnya yakni menyembuhkan orang yang terkena sihir, nanmn cara yang dilalcukan tetap menggunak<m jasa syaithan untuk melawan dan bahkan membunuh orang yang telah menyihimya. 3 Sedm1gkan dari sisi akidah, bahaya sihir sangat jelas. Sihir sangat membaliayakan keutuhan dan kemumian akidah Islmn, yang menjadi sumber arah etika dan bentuk gerakan atau perilalrn insani secara urr1uni. Sesungguhnya Islam menghukumi kafir bagi para ahli sihir. Demikian pula terhadap mereka yang membenm·kan sihir tersebut. Sejumlah besar ulama pun cenderung untuk berpendapat demikian. Mereka menguatkan, bahwa orm1g-orang 2
Abdul Azhim al-Babistl1in, Pengobatan Sihir dengan Sihir, (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2002, Cet. ke-1, h. 15 3
Muhamad Anis Matta, Pengantar Studi Akidah Islam, (Jakarta: Robbani Press, 1998), Cet. ke-1, h. 261
3
yang aktif mengoperasikan sihir itu kafir. Hanya seclikit saja yang berpenclapat bahwa ahli sihir itu hanya berclosa. Mereka juga mengklaim bahwa orang-orang yang yang suka pergi kepacla ahli sihir untuk meminta bantuannya aclalah berdosa. Menurnt pendapat pettama, seorang ahli sihir harus dibunuh sebagai hukuman baginya yang telah mencelakakan dan menyesa1kan manusia. 4 Salah satu bahaya yang ditimbulkan sihir adalah dapat memisahkan orangorang yang dahulu saling mencintai. Timbulnya kejahatan dan dendam kesumat di antara orang-orang yang sebelumnya saling mencintai, saling menyayangi di antara lea.rib kerabatnya, antara aya11 dan anaknya, dan antara seorang teman dengan temannya. Syaithan mempergunakan sihir sebagai alat untuk memperdaya manusia. Maka syaithan pun akan menyurnh manusia untulc melakulcan usaha kebatilan tetapi dalam gambaran kebenaran. Cara yang telah dan masih digunakan syaithan aclalah dengan menghias kebatilan dengan kebenaran clalan1 menyesatkan manusia. Syaithan senantiasa menjaclikan manusia memanclang baik perbuatan batil dan memandang keji perbuatan yang benar, sehingga ia bisa menclorong mereka untuk mengerjakan kemungkaran-kemungkaran dan berpaling clari kebenaran. Seperti clikatakan syaithan kepada Allah dalam surat al-Hijr ayat 3940:
4
Abdul Khaliq al-Athar, Meno/ak dan Membentengi Diri Dari Sihir, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1996), Cet. ke-l, h. 243-245
4
Artinya:
"Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka. "(Q.S Al-Hijr/ 15: 39-40).5
Sihir adalah kesepakatan atau perjanjian antara tukang sihir dan syaithan, dengan syarat, tukang sihir harus melakukan perbnatan-perbuatan haram atau syirik, sebagai imbalan dari bantuan dan kepatuhan syaithan kepadanya. Karena jin atau syaitl1an tidak alrnn membantu tukang sihir tanpa imbalan. Semakin kufur tukang sihir, semakin patuh pula syaithan kepadimya dalam melaksanakan perintalmya. Sebaliknya, bila tukang sihir tidak mau melakukan perintall syaifuan, yaitu
melakukan
perbuatan-perbuatan kufur maka syaifuan tidak
akan
melayaninya, bahkan membangkang terhadap perintahnya. 6 Dari keterangan di atas, kiranya dapat dimengerti mengapa sihir dilarang untuk dipelajari dan diamalkan. Di samping sihir tersebut dipelajari untuk sekedar pengetalluan dan untuk membedakannya dari mu'jizat, ia juga bisa dipakai untuk
5
Universitas Islam Indonesia, Al-Qur'an dan Tqftirnya, (Yot,>yakarta: PT. Dana Bakti Wakaf, !990), Juz 14, h. 274 6
Wahid Abdus Salam Bali, !/mu Sihir dan Penangkalnya; Tinjauan al-Qur'an, Hadist dan U/ama, (Jakarta: Logos Publishing House, 1995), Cet. ke-3, h. 3
5
mengganggu orang lain atau membahayakan lingkungan atau masyarakat. Meski suatu saat dapat mempertebal keimanan tetapi sangat m1mgkin merangsang untnk melakukan
kejahatan
dan
perbuatan
maksiat.
Dengan
sihir,
syaithan
mempergunakannya untnk memalingkan hati seseorang atau merusak dan mengubah jasadnya sehingga seseorang dapat bercerai dari suaminya, sakit, dan sebagainya. 7 Sihir mengubah kesehatan (sehat) menjadi sakit. 8 Dan dengan sihir dapat menimbulkan pengaruh pada badan, hati atau aka! orang yang terkena sihir. Berdasarkan asll111si di atas, maka pennasalahan sihir sangat menarik untnk ditelaah mengingat fenomena yang te1jadi pada masyarakat modern saat ini. Oleh karena itu "Eksistensi Sihir Dalam Memlekonstrnksi Akiclah Muslim" adalah judul skripsi yang akan penulis angkat dalam penelitian ini.
B. Pembatasan clan Pernmusan Masalah 1. Pembatasan Masalal1 Berdasarkan pemaparan di atas, penulis memberikan batasan masalah dalam lingkup sebagai berikut: a. Pembahasan mengenai sihir menumt perspektif akida11, penulis membatasi kepada te1jadinya sihir dalan1 kehidupan manusia. b. Ada.pun dalam pendidikan Islam, penulis mernbatasi kepada dampak sihir terhadap akidah. 7
Van Hoeve, Ensiklopedia Islam, (Jakarta: PT. lchtiar Baru, 1994), Jilid 4, h. 274
8
Wahid Abdus Salam Baly, Op.cit., h. I
6
2. Perumusru1 Masalah DengaJ1 pembatasan masalah seperti tersebut di atas, penulis merumuskaJ1 pemmsalahrumya sebagai berikut: a. Bagaimrum cru·a sihir dalrun merusalc akidah muslim? b. Bagaimana pengaruh sihir terhadap alcidah? c. Bagaimrum cara menru1gkal daJ1 menanggulru1gi sihir?
C. Tujuan clan Manfaat Penelitian BerdasarkaJ1 rumusru1 masalah ym1g ada, malca hal ym1g diharapka11 menjadi tujnru1 dan kegi.m= dari penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui macrun-macrun sihir. b. Untuk mengetalmi dampalc sihir terhadap akidal1 muslim. c. Untuk mengetahui pm1dangan Al-Qur'ru1 daJ1 Ulama tentang sihir. SedaJ1gkan mm1faat yru1g ingin dicapai adalah dihru·apkan penelitian m1 dapat memberikaJ1 kontribusi pemikiraJ1 tentang sihir, khususnya dalam dunia pendidikaJ1 Islam, sehingga dapat meningkatkru1 kesadaran masyaralcat akan balmya sihir.
7
D. Mctodologi Pcnclitian 1. Metode yang digunakan dalam pembahasan skripsi ini adalah metode
deskriptif, yaitu dengan cara mengumpulkan, mempelajai.i dan menganalisis data-data yang ada kaitannya dengan tema. 2. Tehnik penelitian yang digunakan dalai.n penulisan skripsi ini adalah tehnik book survey atau library research, yaitu penelitian dengan membaca literatur dan tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan masalah yang sedang diteliti. Usaha ini dilakukan untuk memperoleh kerangka teori, pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh para ahli yang ada relevansinya dengan masalah yang dibahas. 3. Adapun tehnik penulisai.1 skrispi ini berpedoman pada buku "Pedomai.1 Penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi UIN Jakarta", tahun 2002 M.
E. Sistematika Penulisan Dalai.n penelitian ini penulis membagi pembahasannya dalai.n 5 (lima) bab, dan setiap bab dibagi menjadi beberapa sub bab. Untuk lebih jelasnya di bawah ini alcan penulis uraikan sebagai gai.nbarai.1 ringkas dai.i bab-bab yang akan dibahas sebagai berikut:
8
Bab I.
Pendahuluan. Memuat latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II. Eksistensi Sihir. Bagian ini menjelaskan menge:nai pengertian sihir, sihir dalam sejarah, macarn-macarn sihir, jin dan hubungarmya dengan sihir. Bab III. Pandangan Islam Tentang Sihir. Yaitu membahas sihir dalarn pandangan Al-Qur'an, perbedaan sihir dengan mu'jizat, dan karomah, serta hukum sihir menurut pandangan ularna. Bah IV. Implikasi Sihir Terhadap Akidah Muslim. Berisi tentang hal-hal yang dapat mernsak akidal1, pengaruh sihir terhadap akidah dan kehidupan muslim, serta cara menangkal dan menanggulangi sihir. Bab V. Mernpakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
BABU EKSISTENSI SIHIR
A. Pengertian Sihir 1. Sihir Mcimrut Bahasa clan Istilah
Secara bahasa sihir adalah sesuatu yang lembut, halus dan samar. 1 Sihir juga diartikan perbuatan ajaib atau ilmu tentang cara pemakaian kekuatan ghaib. 2 Dalam Kamus Besar Bal1asa Indonesia disebutkan bahwa sihir mempunyai dua pengertian, yaitu sebagai suatu perbuatan yang ajaib -- yang dilalcukan dengan pesona dan kekuatan ghaib - (guna-guna, mantra dan sebagainya) - dan ilmu tentang cara pemalcaian kekuatan ghaib. 3 Sedangkan menurut istilah umum, sihir adalah jampi-jampi dan tangkaltangkal (penolak bala) yang dipergwmkan untuk memalingkan hati seseorang atau mengubah jasadnya, sehingga seseorang dapat bercerai-berai dari suaminya, sakit dan sebagainya. 4
1
Muhamad Rasyid Ridha, Tefsir al-Manar, (Beirut: Dar al-Fikr, tth), Jilid l, h. 400
2
Yandianto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Bandung: Penerbit M2S, 1997), h. 562
3
DEPDIKBUD, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet. ke-1,
4
Van Hoeve, Ensiklopedia Islam, (Jakarta: PT. lchtiar Baru_ 1994), Jilid IV, h. 274
h. 838
10
2. Sihir Menurut Pamlimgan Ulama Parn uiama mendefinisikan sihir seperti Al-Azharii dalam bukunya Wahid Abdus Salam Bali mengatakan, "Sihir adalah suatu pekerjaan untuk mendekati setan dan meminta pertolongan kepadanya." Menurutnya, pengertian asal dari sihir adalah mengalihkan sesuatu dari wujud yang sebeuamya kepada wujud yang lain. Ketika tukang sihir melihat yang batil dalam bentuk yang hak dan membayangkan sesuatu dalam bentuk yang bukan sebcnamya, berarti ia telah mcnyihimya dari wajalmya, yakni mengalihkannya. 5 Abdul
Khaliq
al-Athar
mendefinisikan
sihir berarti
menipu dan
memalingkan seseorang dari arah hidupnya. 6 Menurut pendapat Ibnu Qudamali, sihir adalah guna.-guna dan mantera serta ba.caan yang dibaca, atau ditulis,
a1au dian1alka11. Bacaan tersebut akan
mempunyai pengarnh ke dalan1 tubuh, hati atau aka! orang yang akan disihir. Menurutnya pula, di antara sihir ada yang dapat membimnh, menjadikan sakit, menyebabkan seseorang tidak dapat melak:ukan hubungan seksual dengan menceraik:an hubungan suami istri, membuat orang marali, atau menimbulk:an rasa cinta di antara dua orang. 7
5
Wahid Abdus Salam Bali, Ilmu Sihir dan Penangkalnya: Tinjauan Al-Qur'an, Hadist dan Ulama, (Jakarta: Logos Publishing House, 1995), Cet. ke-3, h. 1 6
Abdul Khaliq al-Athar, Menolak dan Membentengi Diri Dari Sihir, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1997), Cet. ke-1, h. 23 7
Fathi Yakan, Sihir dalam Pemahaman ls/am, (Jakarta: PT. Aritsa Bralunatyasa, 1995),
Cet.ke-1,h. 18
II
B. Sihir dalam Sejarah
1. Sihir Pada Masa Nabi Musa a.s. Para Nabi-nabi dan Rasul-rasul sebelum Nabi Mubamad SAW, seperti Nabi Sulaiman dan Nabi Musa a.s. telah menghadapi orang··orang dan musub yang menggunakan ilmu sihir. Mereka menjadi perintang dan menmsuhi ajaran-ajru:an Nabi-nabi tersebut. Sebagai puncaknya adalah zaman Nabi Musa a.s. yang harus berhadapan dan adu kemahiran dengan ahli-ahli sihir. Antara mu'jizat dengan ilmu sihir diadu dan diuji di tengah-tengah masyamkat, atau disaksikan oleh masyarakat ramai. Tongkat Nabi Musa sebagai mu'jizat dari Tuban melawan ular-ularuya ahli sihir, dan kalahlah ilmu sihir. Mu'jizat Tuban yang menang. Kisah tersebut diabadikan dalam Al-Quran surat Al-A'rof ayat 115-122, yaitu:
·l , ,
Cl
,..
(.) 1.5"y4 ,..
,..
JI
,..
T'."''
''1'
' ...,,.. J ....
.ft
,..
. 1:,;:,, '
I
J
""
T' ,
',
·~ 1 1
,,, :' \'
,,,
, ,, '1 I ,, ,
J . r--- ~ J"' \.>.- J r-11' )'·""-- J <..Y"'-" ~
.0~ !}IS'~
"'
,..
,,
....
y
,..
~
0
,..
,,.
,..
Jk!) ;fojl ~~
...
JI.
2
,..
~
,..11
,..
,..
J.T'-" t:t-t
.0~\i~ ;:_.a.,ili ~I~~ 11~ ~I
<' ,/\_,," :v I J1f'\11) Artinya:
"Ahli-ahli sihir berkata: "Hai Musa, kamukah yang akan melemparkan lebih dahulu, ataukah kami yang akan melemparkan? ". Musa menjawab: "Lemparkanlah (lebih dahulu) ". Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar (menalgubkan). Dan kami wahyukan kepada Musa: "Lemparkanlah tongkatmu". Maka sekonyongkonyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan. Karena itu
12
nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka ke1jakan. (Q.S AlA'rof/ 7: 115-118)8
2. Sihir Pada M:asa Nabi Sulaiman a.s. Di dalam buku Fathi Yakan, disebutkan babwa Imam Al-Kalabi berkata: Para syaithan menulis ihnu sihir melalui sekretaris Nabi Sulaiman (Ashif), lalu mereka pendam di bawab ternpat salatnya Nabi Sulaiman, tetapi Nabi Sulaiman tidak rnerasakan hal itu, setelab Nabi Sulaiman wafat, mereka (syaithan) mengeluarkannya dan berkata kepada manusia: dengru1 cara inilab Nabi Sulaimru1 rnenguasai kalian maka pelajarilab oleh kalian. Pru·a ulama Bani lsrail berkata:
Na 'udzu Billah kalau ini ilmu Sulaiman. Sedangkan masyarakat awam (yang bodoh) berkata: Ini ilmu Sulaiman, mereka menerima ajarannya serta menolak kitab-kitab Nabi mereka, san1pai Allab mengutus Nabi Mullarnad SAW dan menurunkru1 ayat yang menjelaskan alasan Nabi Sulaiman da!l lepas dari apa-apa yoog ditudullkoo kepada Nabi Sulaiman,9 rnaka Allab berfirmoo: <'!
_,,
I~
,..._,
,,.
-"
,:l ,-
JI.
_,
,,._,
p1 ;:_,,.031 0~ 1_,fa ~.t;::J1 ;}:Jj 0L..;G ::,OS-Cj ( ' • "1' : '
• Hamka, Tqfair Al-Azhar, (Jakarta: Pustaka Paujirnas, 1985), Juz IX, h. 32-33 9
Fathi Yakan, Op.cit., h. 10
I0_;.,JI)
13
Artinya: "Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaithansyaithan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). 10
Ibnu Ishaq bercerita: Setelah Nabi Sulaiman disebut dalam al-Qur'an, orang-orang Yalmdi Madinah berkata: Apakah kalian tidak heran pada Muhamad yang menyangka putra Daud adalah Nabi? Demi Allah, Sulaiman tidak lain kecuali tukang sihir, maka turunlah ayat di atas. 11
3. Sibir Pada Masa Nabi Mubamad SAW Dernikian pula dalam perjuangan Nabi Muharnad SAW. Orang-orang yang memusuhinya menggunakan ilnm sihir agar supaya Nabi bisa gila dan rnendapat celaka. Tetapi Nabi Muhamad SAW mendapat pertolcingan drui Allah SWT. Akhimya semua ilmu sihir yang telah dihantamkan kepada Nabi Muhamad SAW sia-sia belaka. Ada sebual1 hadits shahih yang dirawikan oleh Imam Bukhrui dan Muslim yang menceritakan bahwa Nabi Muhamad SAW terkena sihir. Hadits tersebut berasal dari 'Aisyah r.a. Menurut 'Aisyah Nabi Muhamad SAW pemah disihir oleh seorang Yahudi dari Bani Zuraiq bemama Labid bin A'sham. 12
'° Universitas Islam Indonesia, Al-Qur'an dan Tafeirnya, (Yogyakarta: PT. Dana Bakti Wakaf, 1990), Juz II, h. 182 11
Jamaluddin Ahdurrahman, Zadu al-Masiir Ji 'Ilmi at-Tqfsir, (Daar al-Filer, 1987), Juz J,
12
Muhamad Hahibullah Al-Jakani, Zad al-Muslim, (Daar al-Fikr, 1981), Jilid IV, h. 221
h. 120
14
.,,,
$
.I\
,.,
:ii
'
jl
A.
,, ,,.
,..,,.
0-- ~) ~3 ,,~ .&1 ~ .&1 J~) ~~:~JU \.P .&1 ~) a;s\.£:-y ,.. ,,..
,...
~
: (..'
, -j
,,
~ ,..
-
A
.J.
e>,
'I
,...
,..,,
,.,
.illl J'' , . LS r ' _) <.)
I' -
..-o
, ' 'J/I ,y. ''.' :'W -"" -·,.. 4.\ '-l~-
~,
,.-J,..
,..
·'
(.5"""'" ~ ,..
(.S"! ,..
;.3 .'1.Q ::..1~ :,1 iY- ::..1~ 01.S 1~1 J::- ,4J.;._; t:.3 ~:;-i1 ~ m41 ~ ,.. ,..
,,
....
p
"' o.
1 <W .... -,..
,..
,,
,..
,,
,p
''°. .·-1'1
~
-
,,.
....
,,.
,.,,
,,
,.
,..
0
,,
~ ~\113 ....
,.,
,..,,,
,,.
:'W '., -· JI$ «tk • . .)"'
, '''I Lr! ~'
:
,..
4
0
jl
.,; ~ 1-:.,..,.. \'"' 1.Y.)j
J,, I;
"'
2
, ,
..
,,.
/
0
,..
,,,..
·Jl-· . la
''L~ ~
J'.,,,
,,.
t':.' _,.,;,......~ 0 0 ...,,:. 4,;N ,,,. ..l..:P
.... ,..
,,
,,,..
:.r1) ~ 1~..G-1 ,.. ,,.
·Jl.9 . •,y
,..
~;. ;;.13
,..
,..
0
.......,,
. ~ :I
,,
0: ·t:':~.,,.I -;. I ~I\'\ 0 ""'·~I :',,-:_ ,.... .::.
... <\!; .... u -<..$' .... ,.. ,.. J"" ,,
t ....
0
,,
,,
Jw ;:,;;.-J,,
LJ.~1 ,,
,,
,, ,
:;l.fi ~
'1:"9 0-y,>.)
,,
,,.
,,
~
1:_•11 E"'.) , , , '4'-......,.., ,, l ... ,..,.. ,,
. <.)"""J'
,..
:Jii .j~ ~,.lb ~3 ab~) .k~. ~:Ji:;~~~ ;'.sf :Jii ~~ ~' 4./~I d U"\S ~ ~3 ~ .&1 ,fa .illl J~.:... ) \ft\J\.; .ul3~~ f! ~ Jl.9 »'
,,.
,,
,,,,.
....
f,iJ
,,.
ill
,..
A
,..
,;;
,
,,..
;):I
<"'
,,.
.J.
,,,,.
,..
,.
,..
0
.J.
,..
,,
;» ,..,,
....
,,,,.
:.r.3~ ~ ;fj~ 0\5'" '_,1 ...,.. G-J1 ~L<J \ft .,L. 0\5'" a;;\.£:~ ,.. ,,. .... "'-'J
c ,..
J. ,.. .I\
,.. ,..
o
.,.
,..
,.. ,,.._,,.
'
J
,,..
,,
,.,
,..
,..
......
...
....
:Jw "'w o.11
,,
)yl 01 Q ~ .&r) 1.£:-:Jj Jli ~~ ;..;:.1 J\.;I .ilil J~) ~ :~J.; ,_;i,('7.11 .... ,,. ,.. ... ,,. ,,
(c.S)~I
olJJ)
.~Jj ~~,.. ;ti I~ ,..~,_,.GI ,,. .. ,..
ifa.
Artinya:
"Dari 'Aisyah r.a ia berkata: Rasulullah SAW terkena sihirnya seorang laki-laki dari Bani Zuraiq bernama Labid bin 'Ashom, sehingga Rasulullah SAW terbayang-bayang seakan-akan beliau sedang melakukan sesuatu padahal beliau tidak melakukannya. Sampai pada suatu hari atau suatu ma/am beliau sedang berada disisiku, beliau berdoa, kemudian beliau berkata: "Hai 'Aisyah, adakah kamu merasa bahwa sesungguhnya Allah memberikan fatwa kepadaku tentang sesuatu yang aku memberikan fatwa mengenainya. Sepertinya ada dua orang laki-laki datang kepadaku, seorang dari mereka duduk di dekat kepalaku, dan satunya lagi duduk dekat kakiku. Yang satunya berkata kepada kawannya: "sakit apa laki-laki ini?" kawannya menjawab: "dia sedang diobati". Dia bertanya: "siapa yang mengobatinya?" kawannya menjawab: "Labid bin 'Ashom". Dia bertanya: "dimana letaknya?" kawannya menjawab: "disisir dan ditunas pohon lwrma jantan yang sudah mengering". Dia bertanya: "dimana benda itu berada?" kawannya menjawab: "di sumur Dzarwan". Bersama beberapa orang sahabat, Rasulullah SAW mendatangi tempat tersebut beliau bersabda: "Hai 'Aisyah, air sumur seakan-akan seperti warna air kepala-
15
kepala syetan". Aku berkata: "Ya Rasulullah bolehkah aku membasminya?" beliau bersabda: "Sekarang Allah telah memberikan kesehatan kepadaku. Aku tidak suka membuat kerugian kepada manusia di tempat itu. Akhirnya beliau hanya menyuruh untuk mengubur sumur tersebut. (HR Bukhori) 13
Hal ini adalah suatu bukti bahwa sebelum dan di zaman Nabi Mnhamad SAW atau sejak Islam mulai berkembaug, ilmu sihir telah menjadi kenyataan ada di dalam masyarakat. Di antaranya larangan-larangan ilmu sihir, dan sinyalemen Al-Qur'an terhadap ilmu sihir yang konon didakwakan ada pada zaman Harut Marut (?), doa agar kita dilindungi Tnhan dari bisikan syruithan dan dari gangguan ilmu yang dibisikan ahli sihir, semua itu mennnjukkan bahwa ilnm sihir telah ada dan meluas di zaman Rasul masih hidnp. 14
4. Siliir di Indonesia Sementara di Indonesia, sihir dan sejenisnya berkembang menjadi turun temurun. Di pulau Jawa banyak sekali keyakinan-keyakinan tentang hal-hal ghaib. Di satu pulau saja bennacam-macam cara melakukan santet dan tennng. Di Jawa Tengah misalnya, terkenal dengan kepercayaan terlliadap adanya roh Nyai Roro Kidul, sebagai pengauasa laut Selatan (Samudera Indonesia). Di Jawa Tengah sisi Utara terkenal dengan kepercayaan te:rhadap ku.tukan roh. 13
Achmad Sunarto, Shahih Bukhari (Terj), (Semarang: CV. Asy-Syifu', 1993), jilid 7, h.
14
Abdullah bin Abdul Baaz, Sihir dan Perduk:unan, (Solo: Pustaka Amanah, 1997), Cet.ke-
529 1, h. 13
16
Sesungguhnya di setiap daerah terdapat kepercayaan terhadap roh-roh jahat ini. Namun golongan yang demikian ini termasuk minoritas dan terselubung. 15 Masyarakat Indonesia percaya adanya roh-roh yang menghuni suatu tempat, yakni roh-roh ghaib. Kepercayaan ini karena peninggalan di zaman Animisme dan Dinamisme. Kendati di negara ini sudah dipengaruhi agama Islam maupun Kristen yang sangat bertentangan dengan pelajaran Animisme dan Dinamisme tersebut. Namun sisa-sisanya masih melekat di hati orang-orang awam terhadap aganm. Kepercayaan roh-roh di berbagai daerah bemiac:am-macam sebutan dan namanya. Di Aceh terkenal dengan sebutan 'Bumng Pitu', burung pitu ini adalah roh ghaib yang sewaktu-waktu bisa mencelakal(an orang (menll!Ut mereka yang meyakini). Di Sangir Talaud dikenal dengan sebutan 'Kabanasa', dan Iain sebagainya. Tentu saja di setiap daerah rnasih ada orang yang mempelajari ilmu sihir dan tenung dengan mendatangkan roh-roh.
15
Fatchur Rahman, Rahasia Kehidupan Jin, (Gresik: Putra Pelajar, 1999), Cet. ke-1, h.
123-124 16
16
Ibid
17
C. Macam-macam Sihir Sihir sangat beragam sekali, sehingga sulit tmtuk menentukan dengan pasti macam-macam sihir itu. Abu Abdullah Ar-Razy mengatakan bal1wa sihir secara umum atau dalam pengertian bahasa dan istilah terbagi delapan, yaitu 17 : 1. Sihir Kaldani dan Ksydani, yaitu sihir yarig berasal dari bangsa
kaldaniyyin dan Ksydaniyyin yang pada masany mereka menyembah bintang-bintang atau tujuh planet yang beredar. Mereka meyakini bahwa bintang yang tujuh tersebut adalah para pengatur alam, di mana mereka dapat mendtangkan kebaikan tau keburukan. Kepada bangsa Kaldani
dan Ksydani inilah Allah SWT menguius Nabi Ibrahim a.s di mana Ibrahim telah membatalkan sihir mereka. 2. Sihir bayangan (wahm) dan jiwa yang kuat (an-nafs al-qowiyyah) atau sihir mata. Bayangan atau keraguan mampu mempengarnhi orang lain, dan kadang kala ada orang yang mampu berjalan di atas kayu kecil yang terletak di atas tanah, nan1un ia tidalc mampu berjalan di atas kayu yang terletak di atas air. Sebagian dokter juga melarallig seseorang yang sering keluar darah dari hidungnya untuk melihat benda-benda yang berwama merah, dan melarang orang yang sering pingsan pada benda-benda yang mempunyai kilatan kuat atau puteran, ha! itu tidak lain hanyalah karena 17
Wahid Abdussalam Bali, Sihir, Keampuhan Al-Quran dalam Membentengi Diri dari Pengarnh Sihir dan Terapi Pengobatannya Pada Penderita Akibat Sihir, (Jakarta: CV. Cendekia Sentra Muslim, 2001), Cet.ke-1, h. 49
18
jiwa manusia mempunyai tabiat untuk tuuduk pada bayangan atau keraguan dirinya. 3. Meminta pertolongan jin. Jin terbagi dua, jiu yang mukmiu dan jin yang kafir atau yang disebut setan. Para abli dan mereka yang sudab berpengalaman mengakui bahwa kontak dengan roh dapat dilakukan dengan mudab, yaitu melalui mantera-mantera dan asap. Hal ini dinamakan ajimat dan kerja paksa. 4. Sihir bayangan, kelihatan mata atau sulap. Sihir ini berangkat dari suatu kenyataan babwa mata kadangkala salab lihat atau terfokus pada ha! lain. Sering dijumpai babwa seorang abli suilap yang lihai mampu memperlihatkan
suatu
ha!
yang
memuk~m
penonton
dengan
memfokuskan penglihatan mereka pada dirinya, sehingga apabila mereka selesai memperhatikan hal
tersebut,
penyulap tersebut
mengerjakan ha! lain dengan sangat cepat dan pada saat itu ia akan memperlihatkan suatu ha! yang tidak mereka saingka Atraksi semacam ini membuat para penonton berdecak kabrum. 5. Sihir dengan memakai alat-alat canggih. Sihir semacam ini dilakukan dengan keahlian tekhnologi, namun m1tnk masa sekarang hal-hal semacan1 ini tidalc tepat dikatakan sebagai sihir. Karena pada hakekatnya ia mempunyai sebab-sebab yang sudah direm;anakan sesuai hukum
19
alam. Sebagian ahli mengatakan bahwa para p1:nyihir Fir' aun memakai air raksa untuk mengelabuhi musa a.s. 18 6. Sihir dengan memakai ramuan khusus pada makanan atau minyak. Sihir semacam ini tidak perlu diperdebatkan lagi keberadaannya karena beberapa zat khusus seperti magnet dapat melakukan hal-hal aneh yang tidak dapat ditangkap oleh panci1 indera. 7. Sihir gantungan hati atau mempengaruhi hati. Yaitu dengan cara mengaku mengenal orang besar dan jin yang patuh kepadanya serta melaksanakan apa yang diperintahnya. Jika yang mendengarkannya adalah orang-orang yang lemah akalnya, ia ak:m meyakini bal1wa apa yang dikatakannya adalah benar, sehingga hatinya tertarik kepadanya. 8. Sihir dengan cara menumbuhkan permusuhan atau persahabatan. Sihir jenis ini dilakuk:an dengan cara lembut dan rahasia, sehingga orangorang akan melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya. Sihir seperti ini dinamakan dengan sihir adu domba. 19
18
Ibid, h. 51
19
lbn Katsir, Tafeir lbn Katsir, (Kairo: Maklabah al-Qoyyimab, 1993), Jilid. l, h. 139-140
21
Sebagian filosof menolak eksistensi jin tetapi sebagian ada juga yang mengakui keberadaan mereka. Mereka menyebut bangsa jin sebagai arwah "Sufliyah" (arwah yang rendah). Walaupun ada perbedaan pendapat mengenai eksistensi jin, namun keberadaan jin tetap diakni secara faktual, ha! tersebut sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur' an yang berbunyi:
Artinya:
"Dan ingatlah ketika kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan al-Qur 'an, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya) ". Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaummnya untuk memberi peringatan. "(Al-Ahqaf7 46: 29)22
Musthafa Helmy mengutip pendapat Majdi Muhan1ad Asy-Syahawi dalam buku Cara Islam Mengobati Sihir dan Gangguan Jin, d!isebutkan ada beberapa istilah tentang jin. Pertama, jin yang tinggal bersama manusia, disebut Amir.
Kedua, jin yang suka mengganggu anak-anak, disebut Arwah. Ketiga, jin yang suka berbuat jahat., disebut Syaithan. Keempat, jin yang lebih jahat., disebut
Marid. Kelima, jin yang lebih jahat lagi, disebut lfrit. 23
22
Zainuddin Hamidy dan Facbruddin HS, Taftir Qur 'an Lengkap 30 Juz, (Jakarta: Widjaya, l 99 l ), Cet. ke-4, h. 743 23
Musthafa Helmy, "Al-Kisah; Bacaan Keluarga Islam", (Jakarta: PT. Aneka Yess, 2005), 17-30 Januari, h. 13
22
Menurut Syekh Dr. Umar Sulaiman Al-Asqar, seornng ulama pakar jin dari Arab Saudi, jin adalah makhluk halus yang memiliki potensi dan keajaiban yang tidak dimiliki oleh maldlluk lain. Jin bisa bergerak cepat, berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain yang jaul1 dalam sekejap, dapat membawa manusia terbang di angkasa, bahkan mampu menyusup ke dalam tubul1 manusia, binatang, pepohonan, dan sebagainya. 24
2. Jin dan Hub1rngam1ya dcngan Sihir Setan mempeq,'llnakan sihir sebagai alat untuk memperdaya manusia. Maka setan pUll akan menyurul1 manusia untulc melakukan usaha kebatilan tetapi dalam gambaran kebenaran. Cara yang telah dan rnasih digunakan setan adalah dengan menghias kebatilan dengan kebenaran dalan1 menyesatkan rnanusia. Setan senantiasa rnenjadikan rnanusia mernandang baik perbuatan batil dan rnemandang keji perbuatan yang benar, sehingga ia bisa mendorong mereka untuk mengerjakan kemungkaran-kemUllgkarau dan berpaling dari kebenaran. Seperti dikatakan setan kepada Allah dalam surat al-Hijr ayat 39-40:
:!.bt.;..,. 111,. .~1 re~!Y.:J) J>~ \11 ,.. .... _, ;p
,..
,..
Q
~.
,..
Q
J,.
,.
/.
(t. -i'I : \
24
·"
JI
0
,,,.
....
,,.
~ ;::,~)'~ ~~r ~,.. ::,..~ JL; , 0
I_r-d-1)
,
'
.~Ir s~:
Umar Sulaeinan Al-Asqar, Dunia Perdukunan; Tenung, Sihir, Santet, Paranor111al, Totalitas Penyembuhan Is/ami, (Yogyakarta: Pustaka Nabawi, 200 l ), Cet. ke-1, h. 90
23
Artinya:
"Jblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau lelah memutuskan bahwa aka sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aka akan menyesatkan mereka semuanya kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka. "(Q.S AlHijr/ 15: 39-40).25
Dalam sihir yang terpenting di dalamnya terdapat hubungan yang sangat erat antara jin dan setan. Sihir adalah kesepakatan atau perjanjian antara tukang silrir dan setan, dengan syarat, tukang silrir harus melakukan perbuatan-perbuatan haram atau syirik, sebagai imbalan dari bantuan dan kepatuhan setan kepadanya. Karena jin atau setan tak akan membantu tukimg sihir tanpa irnbalan. Sernakin kufur tukang silrir, sernakin patuh pula setan kepadanya dalam melaksanakan perintahnya. Sebaliknya, bila tukang sihir tidak mau me!akukan perintah setan, yaitu melakukan perbuatan-perbuatan kufur maka setlm tidak akan melayaninya, babkan rnembimgkang terhadap perintahnya. 26
25
Universitas Islam Indonesia, Op.cit., Juz 14, h. 274
26
Wahid Abdus Salam Bali, Op.cit., h. 3
25
mempelajari dari kedua malaikat itu apa - yang dengan sihir itu mereka dapat menceraikan antara seomng suami dengan istrinya. Sedangkan mereka ahli sihir itu tidak akan mampu memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka hanyalah mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepada diri mereka sendiri dan tidaknya yang memberi mmifaat. Sedangkan mereka sungguh telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, liadalah baginya keunlungan di akherat, dan amat jahatlah perbuatan mereka merljual diri mereka dengan sihir, sekiranya mereka mengetahui." (QS. Al-Baqara1112: 102)2
2. Surat Ymms ayat 181-182:
~ ~~ :11 ...
01 ~Ii~:~:. 2"1 01 ~1 "-!,,,,, ~~~ _;,, _;. jti 1~fr:ii ... .0;~1 'i.,,j ~) ,.,.,.,.ut:.15~,,. ;J;.J1 1h1 ~j ::r.~1 ,.. /
,..
,.,.
,..
/
(A'\"-A\ :\ •
/cf>y,.)
Artinya: "Maka setelah para penyihir itu melemparkan tongkat mereka, Musa berkata, "Apa yang kamu lakulcan itu, itulah yang sihir, sesungguhnya Allah akan menampakkan kebatilannya, sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang-orang yang membuat kerusakan. Dan Allah akan mengkokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun hal yang demikian tidak disenangi a/eh orang-orang yang suka berbuat kejahatan." (QS:. Yunus/ 10: 81-82)3
2
Universitas Islam Indonesia, Al-Qur'an dan Tqfaimya, (Yogyakarta: PT. Dana Balcti Wakaf, 1990), Juz l, h. 182 3
Ibid.. Juz II, h. 428
26
3. Surat Toha ayat 67-69: o,.-
JG
,..
,..
,..
0
,..
,,
.JJ:-\11 ~\
Jij ,, ,.. JI
,..
a ,,,,..
o.JI
,..
&!,.. ~':J 89 ._;,,,;. ¥ 0
,..
,..
.Ji,,;;_ ?w1 ~':Jj _r-G ,, ,.. "',,
~
,..
1;_:"' 1.:J'!
0
,..,,
J,.. ~)~
4-AS ,..,,.
,,
/0
1~G ~ ~ ,.. ,..
/
("1'1-"\V :'\' ./4)
Artinya:
"Maka Musa merasa takut dalam hatinya. Kami berkata, "Janganlah kamu takut wahai Musa, sesungguhnya kamulah yang lebih unggul dan tinggi. Dan lemparkanlah apa yang ada ditanganmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir belaka. Dan tukang sihir itu tidak akan menang dari mana pun ia datang". (QS. Thaha/ 20: 67-69)4 4. Surat Al-A'rofayat 117-122: J.
0
~I J.
,,,.
,..
toJ-9
'"'
ft
2
,.. 0
,..
Q,:
,..
0
,..
it
,,
.0~\iG ~~I~~ !l~ ~\ 0i ~j. J~ t.:,;;.)1j ot
o~I ~I)
.::.r-fL.> ,,
,,,..
,.
,.
.JI
,..
,, ,..
1;i,u1::, ~~~ I~ .0_,i:.;.; ly'IS' G ~j ...
,,
0
.0 J~U>j ~ j. y~ .0,..JWI ,..
I!
,..
,,
"
,,
Yfl Cl~ l)t; .~..1.>.-G ,..
,.. ,..
(\'I'\'-\ \V :V /Jl_r\11)
Artinya:
"Dan Kami wahyukan kepada Musa, "Lemparkanlah tongkatmu!" Lalu sekonyong-konyong ular itu menelan apa yang mereka sulapkan. Karena itu nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan. Maka, mereka kalah di tempat itu dan jadilah mereka orangorang yang hina. Dan ahli-ahli sihir itu serta-merta menundukkan diri dengan bersujud (pada Tuannya Aiusa). Mereka berkata, "Kami 4
Ibid., Juz VI, h. 173
27
beriman kepada Tuhan semesla alam. yaitu Tuhan Musa dan Harun. " (QS. al-A'raf/ 7: 117-122)5
5. Surat Al-Falaq ayat 1-5: "'
'_;;, 0--)
,,.
,,
,,.
'1},,
-~J l~l,,. ,_;....li~ ,;; ,,.
0--) ,,
9,,
JLl.)1)
,,,,.o
,,,
J
J"
0
J
Ji ,,. _:.c...;_ 1:,1...t..v.G- '? 0--) ...L&ll cs', . ..• ~I\ ,, ,, ,,. ,,. ,,. ,, ,,.
(<>-\ ;;./
0--
~ ~ ~
.JLl.)1 y~,, ~~I ,,.
'
,,.
0
.,, "'
,:;
Artinya:
"Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita yang menghembus pada buhul-buhul tali, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki. " (QS. al-Falaq/ 30: 1-:5) 6
Muhamad Abduh mengatakan secara ringkas mengenai sebab turunnya smat Al-Falaq: tentang ayat ini banyak sekali hadits-hadits yang menceritakan bahwa Nabi Muhamad SAW pema11 disihir oleh Labid bin A'sam, sehingga sihir tersebut mempengaruhi Nabi, ha! itu menyebabkan Nabi tidalc mengerti apa yang dilakukannya sendiri. Nabi sealcan-alcan berbuat sesuatu tdapi pada kenyataannya tidalc. Kemudian Alla11 memberitalrnkan kepada beliau mengenai ha! tersebut, akhimya benda yang dipakai untuk menyihir Nabi Muhmnad SAW dikeluarkan
5
Hamka, Taftir Al-Azhar, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1985), Juz 9, h. 33
6
Universitas Islam Indonesia, Op.cit., Juz 30, h. 848
28
dari sumur. Setelah itu, sembuhlah Nabi Muhamad dari pengaruh sihir tersebut, kemudian turunlah surat ini. 7 Wahid Abdus Salam Bali mengutip pendapat Imam Al-Qurthubi, "Dan dari
kejahatan wanita-wanita yang menghembus pada buhul-buhul tali, " (QS. AlFalaq: 5) adalah dimaksudkan bagi para wanita penyihir yang menghembus pada ikatan benang ketika mereka membaca mantra-mantra dengannya." 8 Kemudian Al-Hafiz Ibn Katsir berkata dalam tafsir Qurtubhi, "Fim1an Allah yang berbunyi,
'Dan dari kejahatan wanita-wanita yang menghembus pada buhul-buhul tali', adalah dimaksudkan untuk semua tukang sihir, sebagairnana yang dikatakan oleh Mujahid, 'Ikrimah, al-Hasan, Qatadah, dan adh-Dhahhalc."9 Sedangkan Ibn Jarir ath-Thabari berpendapat tentang ayat tersebut, "Yaitu dari kejahatan pam penyihir perempuan yang menghembus pada ikatan benang ketika mereka membaca mantra-mantra." Al-Qasimi menyatakan bahwa pendapat yang seperti ini juga dikatakan oleh para al1li takwil. 10 Ringkasnya, ayat-ayat yang rnenyebut tentang sihir dan para a11li sihir sangat banyak dalam al-Qur' an, hal ini dapat diketahui olleh kaum awan1, apalagi oleh kalangan pelajar. 7
Ahmad Musthafa al-Maraghi, Te1jemah Taftir a/-Maraghi, (Semarang: Toha Putra, 1998), Cet. ke-2, Juz 30, h. 469 8
WahidAbdus Salam Bali, Op.cit., h. 31-32
9
Abdullah Muhamad bin Ahmad al-Ansori, Taftir al-Qurthubi, (Beimt: Dar al-Fikr, tth), Jilid 20, h. 257 10
Muharnad Jamaluddin al-Qasimi, Taftir Al-Qasimi; Muhasinu at-Ta 'wi/, (Beimt: Dar alFikr, 1978), Jilid 10, h. 302
29
B. Perbedaan Sihir, Mu'jizat, dan Karomah Kajian mendalam tentang perbedaan sihir, mu'jizat, dan karomah ini akan lebih menampakkan hakekat sihir. Banyak sekali manusia sekarang ini mencampur adukkan antara sihir, mu'jizat, dan karomah. Di bawah ini akan dijelaskan perbedaan antara sihir, mu'jizat dan karomah, yaitu: 1. Sihir
Seperti yang telah dipaparkan di atas, bahwa sihir memiliki pengertian yaitu semacam cam pengelabuhan dan penipuan, di antaranya ada yang menggunakan 'azimat, mantera, simpul-simpul tali dan tiupan-tiupan mulut. Sihir dikategorikan syirik karena di dalamnya terdapat permohonan bantuan kepada selain Allah SWT, baik kepadajin, syaithan, planet, dan lain-lain. Rasulullah SAW bersabda: ,,
:ii
,..
-.\
SJ
~;;. :~) ~ .\Ji\ ~ ,.. ,..
,.. 'JI
,Ll\ I<'
• - ~
,,,
a;
D- ,_,,.,,.., -.. 1:~ 0"') •. --
J.
'
,,.
,,
,,
,,
"
.,..\JJI J~J Jli ,Jli ~' .\Ji\ ,,
,,,,
~J ,,
,,.,,
l . -· -- - . -- -- . . . !''.. ·~ ' ' ? ~ ~ ,y>) u""°'"" ~ ~ :!.j'°·
,,
,,.
o;.; :s.1 ~ ,..
,,
,,;
,, J.
-
c:...,;.; ~ w.
~
--
i)
'
o..l..ii.£;
(l>WI olJJ)
Artinya:
"Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang membuat buhul tali, kemudian menghembusinya dengan tiupan, maka ia telah menyihir, dan siapa yang menyihir, maka ia telah menjadi musyrik, dan siapa yang menggantungkan sesuatu, maka ia akan diserahkan kepadanya (untuk menolong atau menjadi tempat bergantungnya. " (HR. Nasa'i). 11 11
Jalaludin Asy-Suyuti, Sunan An-Nasa'i, (Beirut: Dar al-Fikr, 1995), Jilid 7, h. 112
30
2. Mu'.iizat Mu'jizat secara etimologis berasal dari kata 'Ajz (lemah). Kata ini sebagai lawan dari kata qudrah (lrnasa). Atas dasar itu, maka kata mu'jizat ialah sesuatu yang melemahkan (mu'iz) terhadap kekuasaan makhluk untuk membuat atau membuktikan sesuatu. 12 Sedangkan mu'jizat menurut terminologis, ialah sesuatu yang luar biasa disertai penentangan, yakni pengakuan sebagai rasul atau pengemban risalah, dan tidak ada makhluk yang dapat meniru atau membuat ha! yang sama. 13 Mengenai definisi mu'jizat tersebut, As-Sa'd berpendapat, 'mu'jizat ialah sesuatu yang tampak berbeda dengan kebiasaan yang diakui oleh orang yang mengaku sebagai Nabi atau Rasul ketika menentang orang-orang yang mengingkarinya atau menentangnya. Dibuktikan bal1wa orang-orang yang menentang itu tidak mampu menjawab tantangan Nabi atau Rasul tersebut. 14 Konsekuensi logis dari definisi di atas adalal1, mu'jiizat mesti berupa barang yang rasional atau berwujud materi, seperti mu'jizat tongkat Nabi Musa a.s., atau berupa perkataan dan perbuatan, perintah atau larangan. Dan perkataan atau perbuatan tersebut mesti hanya dari Allah SWT, bukan dari yang selain-Nya. Tanda yang berupa perkataan atau perbuatan itu dimalcsudkan untuk membenarkan orang yang mengaku sebagai Nabi atau Rasul, disertai tantangan. 12
Abdul Khaliq Al-Athar, Meno/ak dan Membentengi Diri Dari Sihir, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1996), Cet. ke-1, h. 193 13
Ibid
14
Ibid, h. 194
31
Kebenaran itu terbukti ketika tidak ada manusia biasa yang mampu membuktikan hal sepe1ti itu, serta tidak berdaya untuk menandinginya. Bagaimana yang didatangkan atau dibawa oleh salah seorang di antara mereka, misalnya berupa Al-Qur'an, tongkat, dan lain-lain. 15
3. Karomah Al-Karomah merupakan isim (kata benda) dari fl 'ii (kata kerja) karuma -
ra 'nya didhamahkan. Sedang jama dari karomah adalah keramat. Makna karomah ialah kemuliaan yang diberikan Allah SWT kepada hamba-harnba-Nya berupa berbagai pernberian, karunia, rahmat dan sebagainya. Sedang karomah yang bersifat mmun ialah kemuliaan atau kamnia yang diberikan Allah SWT kepada anak Adam a.s. sebagaimana diisyaratkan oleh firm an Allah:
v(kll ::; ~Qjjj _rj1j ~\ t,/, ;J.\SL:;_j r~I~ ~ (Y • : \ V
8.:,$'
J..ilj
f~lf"'i_I) ~ GJ;. .~ ,pS L.fa ~~J , ,
Artinya:
"Dan sungguh Kami telah memuliakan anak-anak Adam dan Kami angkut mereka di daratan dan lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhlukyang telah Kami ciptakan. (Q.S. Al-Isra'/ 17: 70) 16 15
Ibid., h. 195
16
Universitas Islam Indonesia, Op.cit., Juz 15, h. 629
32
Sedangkan karomah dalam arti khusus, yang merupakan karomah yang paling utama adalah kemuliaan atau keutamaan yang diberikan Allah SWT kepada sebagian hamba-Nya. Hal itu dapat berupa hidayah yang menunjuk mereka untuk menjadi mukmin, dan memberinya taufik, yaitu kemampuan untuk beramal dan mentaati Allah dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi
segala
larangan-Nya
Jiwa
yang
isliqomah
(tegak)
dalam
mempertahankan keimanan dan ketaatan ini merupakan keran1at (karomah) yang . 17 paImgagnng.
Jadi, karomah atau 'kemuliaan' itu seperti mu'jizat karena keduanya samasama luar biasa. Hanya mu'jizat disertai penentangan dan pengakuan kenabian. Dan ciri itu merupakan kebalikan (tidak ada pada) karomah.
C. Hulrnm Sihir Mermrut Ulama
1. Pendapat Imam Malik Rahimalmllalt Tukang sihir yang mengerjakan sihir, sementara orang lainnya tidak mengerjakan adalah seperti orang yang disebutkan di dalam Al-Qur'an surat AlBaqarah ayat 102, yang artinya, "Demi sesunguhnya mereka telah meyakini
bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah
17
Abdul Khaliq al-Athar, Op.cit., h. 66-68
33
baginya keuntungan di akherat ...... (Q.S Al-Baqarah/2: 102). Maka memmit Imam Malik hams dibunuh apabila dia sendiri mengerjakannya. 18
2. Pendapat Ibnu Qudamah Rahimahulla!I Hukuman tukang sihir ialah dibunuh. Pendapat ini juga diriwayatkan oleh dari para sahabat Rasulullah SAW, seperti Umar, Utsman bin 'Affan, Ibnu Umar, Hafshah, Jundab bin Abdullah, Jundab bin Ka'ab, Qais bin Sa'ad, Umar bin Abdul Aziz, Abu Hanifah dan imam Malik.
Artinya:
"Dari Hafsah r.a. mengatakan bahwa ia diperintahkan membunuh budak wanita yang menyihirnya, kemudian ia membunuhnya. (HR Bukhari) 19
3. Pendapat Ibnu Mundzir Rahimalmllali Apabila seseorang mengaku bahwa ia telah menyihir dengan menggunakan ucapan atau mantera kufur, maka ia harus dihukurn ibunuh apabila ia tidak bertaubat. Demikian juga hukunmya apabila terdapat saksi-saksi atau bukti-bukti
18
Abdul Ghaffar, Tafiir ibn Katsir (te1j), (Bogor: Pustaka Iman Asy-Syafi'i, 2001), Cet.ke-
1, h. 208 19
Ibid
34
tentang perbuatan sepe1ii itu di mana para saksi menyatakan adanya ucapan mantera kekufuran. Apabila si tukang sihir tidak menggunakan ueapan mantera kufur, maka ia tidak boleh dibunuh, sedangkan apabila sihir tersebut menyebabkan orang yang terkena sihir melakukan suatu kejahatan yang mengharuskan hukum qishash, maka si penyihir hams dikenakan hukum qishash. Pula apabila dilakukan secara sengaja, akan tetapi apabila ia bersifat pembunuhan tidak sengaja, maka wajib membayar denda diyat. 20
4. Pendapat Al-Qmilmbi rahimalmllah Para ahli fiqh berbeda pendapat tentang hukum tukang sihir muslim dzimmi. Imam Malik berpendapat bahwa seorang muslim apabila mensihir sendiri dengan suatu ucapan yang berwujud kekufuran maka ia dibunuh, tidak diminta taubatnya, dan taubatnya tidak diterima karena ia adalah perkara yang dilakukan dengan senang hati seperti halnya orang zindiq dan berzina. Allah pun menamakan sihir dengan kekafiran sesuai finnan Allal1 yang artinya, " ... .Sedang keduanya tidak
mengqjarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan, 'Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itujanganlah kamu x4fir (Q.S Al-Baqarah/2: 102).
20
Wahid Abdus Salam Bali, Op.cit., h. 75
35
Ini adalah pendapat Ahmad bin Hanbal, Abu Tsaur., Ishaq, Syafe'i, dan Abu Hanifah, sedangkan Imam AI-Qurthubi membenarkannya (mengikutinya). 21
6. Pcndapat Ibnn Katsir rahimahullah Dari finnan Allah SWT, "Sesungguhnya kalau mereka beriman dan
bertakwa niscaya mereka akan mendapat pahala, dan sesungguhnyapahala disisi Allah adalah lebih baik sekiranya mereka mengetahui". (QS Al-Baqarah: 103). Pula dari hadits yang diriwayatkan oleh imam Syafi'i dan Ahmad, mereka berkata: "Sufyan ibn 'Uyainah berkata dari 'Amru ibn Dinar bahwa ia mendengar Bajlah ibn 'Abdah berkata, "Khalifah Umar ibn al-Khatab memutuskan hukurn bunuh atas setiap tukang sihir Iaki-laki dan perempuan, kemudian kami membunuh tiga orang tukang sihir." Hadis ini diriwayafkan oleh Imam Bukhori dalam kitab shahihnya. 22 Demikian pula Ibnu katsir mengutip hadist shahih lain yang menyatakan urnmul mukminin Hafsah disihir oleh seorang wanita. sahaya, maka ia pun dihukurn bunuh. lmam Ahmad ibn Hanbaljuga berkata, "tiga orang sahabat Nabi SAW menyatakan hukurnan bunuh terhadap para penyihir. Maka atas dasar ayat dan hadits di atas, Ibnu Katsir berkesimpulan bahwa hukuman bagi penyihir adalah dibunuh.23
21
Ibid
22
Achmad Sunarto, Shahih Bukhari (I'e1j), (Semarang: CV. Asy-Syifa', 1993), Ji!id 6, h.
23
Abdul Ghaffar, Op.cit.• h. 144
57
BAB IV IMPLIKASI SIHIR TERHADAP AKIJIJAH
A. Hal-ha! yang Dapat Merusak Akidah Sihir, perdukunan, peramalan, dan sejenisnya adalah perkara-perkara
syaithaniyah yang diharamkan. Perkara-perkara tersebut bisa mengurangi kesempurnaan akidah atau bahkan dapat membatalkannya, karena berbagai ha! tersebut tidak terjadi kecuali dengan perkara kemusyrikan. Di antara hal-hal yang dapat merusak dan membatalkan akidah antara lain: I. Bersumpah dengan selai11 Allah
Rasulullah SAW bersabda:
(l£WI
Artinya:
"Dari Jbn Umar r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang bersumpah, mak jangnlah ia bersumpah melainkan dengan nama Allah". Dulu kaum Quraisy bersumpah dengan menyebut nama bapakbapak mereka, maka beliau bersabda: "Janganlah kamu bersumpah dengan menyebut bapak-bapak kalian. " (HR A:n-Nasa'i) 1
1
Bey Arifin, Sunan An-Nasa 'i, (Semarang: CV. Asy-Syifa', 1993), Jilid 4, h. 3-4
37
Demikian juga pada hadits lain, Rasulullah SAW bersabda:
(t;WI o\JJ)
Artinya:
"Barangsiapa bersumpah dengan selain Allah, sungguh ia telah kafir atau syirik. " (HR An-Nasa'i)2
Bersumpah dengan selain Allah termasuk perbuatan syirik, sedangkan syirik dapat membatalkan akidah atau bahkan bisa merusaknya.
2. Melakukan Sihir Sihir menjadi perbuatan syirik yang diharamkan oleh agama karena dua hal: 3
Pertama, karena di dalamnya terdapat istikhdam (meminta pelayanan) dari syaithan-syaithan serta ketergantungan dan kedekatan dengan mereka melalui sesuatu yang mereka cintai agar syaithan-syaithan itu memberikan pelayanan kepada tukang sihir. Dan sihir itu sendiri adalah dari '!iaran syaithan. Alla11 SWT telal1 berfirman:
2
Muhamad Zuhri, Sunan At-Tirmidzi (Teri), (Semarang: CV. Asy-Syifa', 1992), Jilid 3, h.
3
Jalaludin Asy-Suyuti, Sunan a!-Nasa'i, (Beirut: Dar al-Fikr, 1995), Jilid 7, h. 112
101
38
Artinya:
"Tetapi syaithan-syaithan itulah yang kafir (menge1jakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia. " (Q.S Al-Baqarah/ 2: I 02)4
Kedua, di dalamnya terdapat pengakuan mengetahui ilmu ghaib dan pengakuan berserikat dengan Allah, dalam hal itu, ini adalah kekufuran dan kesesatan. Allah berfinnan: ( \ • I :ii _;.)I)
J~ ~ o)>- ~l <J jG, ~lpl ~I~ '.tifj ,, ,,
""
,,
/
,,
,..
Artinya:
"Sedangkan mereka sungguh telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akherat. " (Q.S Al-Baqarah/ 2: 102)5
Rasulullah bersabda tentang orang yang berbuat sihir: ,,
;;,
,..
JI.
r;i
'
~ :; :~j ~ 4"1 ~ 4ill ,,
J
,,
,.
,,
,,
A
J:;.,) Jl• ,Jli ~. 4ill
/
,.
,.
-s.I y
~) ii);)> H,..
,,
,,,,
(tsWI olJJ) :!17"1 ~ ::,;.:.,,
,..,,
H
,,
,..
/
...
J "'
(I
:Yj ,).~# ~ ~ LJ ~ o~
Artinya:
"Barangsiapa yang membuat satu simpul kemudian ia meniupnya, maka sungguh ia telah menyihir, barangsiapa menyihir sungguh ia telah berbuat syirik. ". (HR. An-Nasa'i)6 4
Universitas Islam Indonesia, Al-Qur'an dan Tafsirnya, (Yogyakarta: PT. Dana Bakti Wakaf, 1990), Juz 1, h. 182 5
6
Ibid Bey Arifin, Op.cit., Jilid 4, h. 174
39
Dengan demikian, tidak diragukan lagi bahwa sihir adalah kekufuran dan kemusyrikan yang bisa membatalkan akidah, serta orang yang melakukannya boleh dibunuh. 7
3. Peramahm Maksudnya ialah seseorang rnemohon kepada dukun atau paranmmal untuk mengetahui peristiwa-peristiwa ghaib yang akan terjadi di rnasa depan.
8
Seorang peramal dianggap telah mengklaim rnemiliki ilrnu tentang keghaiban, padahal yang ghaib itu hanya diketahui oleh Allah melalui firmanNya:
.y ,,
~ ;.;~,, "'J;.~
.y ,,
~~\ ~~l .1~;..f 0,, ,, ,,,, (" Y-11 : y '!
J;. ~ ~ ._;j1 ~~ IJ.1) 1:'.C,,~ 4 ~) .,;:i.; ,;.; ,, ,,
,,,,
,,
/
,,
,,
Artinya:
"(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada Rasul yang diridhoi-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjagapenjaga (malaikat) di muka dan dibelakangnya. "(Q.S Al-Jin/ 72: 26-27) 9
7
Wahid Abdus Salam Bali, Sihir dan Cara Pengobaumnya Secara lslami, (Jakarta: Robbani Press, 1995), Cet. ke-1, h. 45 8
Muhamad Anis Matta, Pengantar Studi Akidah Islam, (Jakarta: Robbani Press, 1998), Cet. ke-1, h. 258 9
Universitas Islam Indonesia, Op.cit., h. 427
40
Jika suatu saat ramalan seorang dukun peramal mer\jadi kenyataan, maka itu adalah berita yang dicuri oleh syaithan yang mencmi dari langit kemudian membocorkannya kepada dukun tersebut. Jadi, kebenaran itu adalah suatu kebetulan belaka bahwa apa yang ia katakan sesuai dengan ilmu Allah. Tapi, kenyataan kebetulan seperti itu terjadi sekali dalam seratus kali ucapannya. Sehingga perbandingan tingkat kebenaran dan kebohongannya adalah satu per seratus. Dengan demikian, ramalan para dukun tentang masa depan yang masih ghaib itu adalah klaim ilmu yang bohong belaka. Mereka - dengan menyebarkan khurafat, sihir dan perdukunan - sebenamya hendak mengeksploitasi kebodohan dan kesahajaan masyarakat awam untuk merampas harta mereka dengan cara batiJ. 10 Rasulullah SAW bersabda: ,,
t.:,,,L) ,,
,,.
,,.
,,
"'
,,
.\
IP
,,
Ji:; :Jli tL) ~ ..Jil ~~I y ,, /
,,,
,,.
y.I .1J_;) tL) ,..~
JI..
;ll
"'
..Ji1 ~ ~ ~
"'
,,
,,.
.\
,,.
,~· ..Jil ~~ ;;::,,;; ,, "',..
,,. ,..
,
-~
,,
:S.l y ,,.
,.. ,.,
,..
J)I L:.i,. ~£ :.W J'.,ii L:.i,, ~~
Artinya:
"Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi Muhamad SAW bersabda: 'Barangsiapa mendatangi dukun dan ia mempercayai apa yang
10
Abdul Khaliq al-Athar, Menolak dan Membentengi Diri Dari Sihir, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1997), Cet. ke-1, h. 235
41
dikatakannya, maka sesungguhnya ia telah kafir (ingkar) dengan wahyu yang diturunkan kepada Muhamad SAW " (HR. Abu Daud) 11 4. Nusyrah
Nusyrah
dengan syakal dhammah ·- adalab semacam jampi atau
pengobatan yang dilakukan terhadap yang diduga kemasukan jin Ia disebut Nusyrab karena ia menyebarkan penyakit yang menimpanya, atau disingkap dan dihilangkan. Singkatnya adalah cara mengeluarkan sihir dari seseorang yang terkena sihir. 12 Jenis pengobatan ini ada dua macam:
Pertama, pengobatan yang menggunakan ajimat clan bacaan-bacaan yang tidak bisa dipabami artinya atau bukan dari hukum syariat Islan1. Pengobatan tersebut umumnya menggunakan bantuan jin atau syaithan untuk memberikan kesembuhan kepada orang yang terkena sihir. Dilihat dari cara penyembnhannya, yaitu menggunakan bantuan jin atau syaithan maka hukumnya musyrik dan haram menurut Islam. 13 Jampi-jampi terbagi kepada dua macam: a. Jampi-jampi yang dibolehkan, yaitu yang memenuhi tiga syarat: 1) Menggunakan kalamullah nama Allah dan si:fatnya.
2) Menggunakan babasa Arab atau ba11asa lain yang semakna. 11
Labib MZ, lkhtisar Hadits Sunan Abi Daud (Terj}, (Smabaya: Tiga Dua, 1996), Cet. ke-
l, h. 238 12
13
Muhamad Anis Matta, Op.cit., h. 261
Fathi Yakan, Sihir dalam Pemahaman Islam, (Jakarta: PT. Aritsa Brahmatyasa, 1995), Cet. ke-1, h. 60-63
42
3) Meyakini jampi-jampi Gimat) tersebut tidak memiliki pengaruh apaapa kecuali atas izin Allah. 14 Al-Hafiz ibn Hajar menyatakan adanya ijrna ulama atas bolehnya menggunakanjampi-jampi yang mernenuhi syarat-syarat di atas. 15 Dr. Ali Al-Ulyani menjabarkan ciri-ciri jampi-jampi yang diperbolehkan: 1) Tidak mengandtmg atau menimbulkan syirik.
2) Tidak mengandung tmsur sihir. 3) Bukan berasal dari dukun atau tukang tenung. 4) Menggunakan bahasa atau kata-kata yang dipahan1i. 5) Tidak menggunalcan alat atau benda yang ha:ram. 6) Tidak mengandung kata-kata yang berisi kutukan atau hinaan. 7) Tidalc meyakini bisa menyembuhkan penyakit. 16 Selain itu, membolehkan mendatangi penyihir w1tuk keperluan pengobatan sama artinya dengan membantu mempelajari sihir, clan secara implisit berarti membolehkan mempelajari dan melaksanakan sihir.
14
Abdullah bin Umar Ad-Dumaiji, Rahasia Tawakal; Sebab dan Akibat, (Jakarta: Pustaka
Azzaro, 2002), Cet. ke-1, h. 168 15
Ibid
16
Abdullah bin Umar Ad-Dumaiji, Op.cit.• h. 169
43
b. JainpHampi yang dilarai1g, yaitu yai1g tidak memenuhi syai·at-syarat dibolehkannya, sepe1ti yai1g sudah disebutkan di atas. Bukti dari keterangan di atas Rasulullah SAW bersabda:
A1tinya:
"Dari 'Azif bin Malik al-asyja 'i, ia berkata: Pada masa Jahiliyah, kami menjampi, lalu kami berkata: Wahai Rasulullah SAW, bagaimana pandangan engkau tentang hal itu?, lalu beliau bersabda: "Tunjukkan padaku jampi-jampi kalian, tidak apa-apa selama tidak mengandung syirik." (HR. Muslim) 17
4) At-Tama 'im (iimat)
Kata Tama 'im adalah bentuk jamak dari Tamimah, yaitu sesuatu yang dikalungkan ke leher atau bagian dari tubuh seseorang yang bertujuan mendatai1gkan mai1faat atau menolak mudharat, baik kai1dungan jimat itu adalah Al-Qur' ai1, atau benaJ1g, kulit, kerikil dai1 semacaJ11llya. Orang-oraJ1g Arab biasa menggunakaJ1 jimat bagi anak-anak mereka sebagai perlindungan dai·i sihir atau guna-guna. 18
17
18
Rais Lathief, Shahih Muslim (I'elj), (Jakarta: Keluarga H. Rais Lathief, 2003), h. 809 Muhamad Anis Matta, Op.cit., h. 270
44
Jimat diharamkan oleh syariat Islam karena ia mengandung makna keterkaitan hati dan tawakkal kepada selain Allah, dan membuka pintu masuknya kepercayaan-kepercayaan yang rusak tentang berbagai ha! yang pada akhirnya mengantarkan kepada syirik besar. Rasulullah SAW bersabda: "'
,,
,,
J.W :; J l.9
r-t-3 9£:. .\iii ~ .\ill J:;, J ~ J:,.;; "',,J'~ J. ¥ "'
,,
.!\.
"'
,
J.
,,
_,_
,,
,,
,,.
/
(..l...""i o\JJ)
'
,,
,,
"
'1)
g
~
,...
,, -.\
4J t_~) ')\_; ~~) Jl_;J" ;;) ,4.l .\iii
r5i ')\_;a::;~
,,
,,
,,
,,
"'
Artinya:
"Dari Uqbah bin "Amir berkata, saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa menggantungkan tamimah (jimat), maka semoga Allah tidak mengabulkan keinginannya, dan barangsiapa menggantungkan wada 'ah', maka semoga Allah tidak memberi ketenangan pada dirinya ". (HR. Ahmad) 19
Ketika Allah SWT menyerahkan urusan seseorang kepada dilinya sendiri atau kepada sesuatu yang ia bergantung kepadanya selain Allah, niscaya ia tidak akan pernah bernntung selama-lamanya. Itu isyarat kerngian abadi, karena Allah tidak akan menolongnya lagi.
' Wada'ah adalah sesuatu yang diambil dari laut menyerupai rumah kerang. Menurut anggapan orang Jahiliyal1, benda tersebut dapat digunakan sebagai penangkal penyakit. 19
Mu'amal Hamidiy, Nailul Authar; Himpunan Hadits-hadits Hukum (Terj), (Surabaya: PT. Bina llmu, 1993), Jilid 6, h. 3119
45
B. Dampak Sihir Terhadap Akidah dan Kehidnp:m Mnsliim Seperti yang telah dikemukakan, bahwa jumhur ulama mengharan1kan mempelajari sihir dan mengajarkannya demi menutnp bahaya yang lebih banyak. Adapun pengarnh sihir terhadap akidah antara lain:
1. Syirik Kepada Allah Allah SWT dan Rasul-rasul-Nya telah melarang umatnya untuk mempelajari dan mengamalkan sihir karena ha! tersebut mernpakart perbuatan syirik yang dapat mernsak akidah dan ketentraman umat manusia. Allah SWT berfirman:
Artinya:
"Sedangkan mereka sungguh telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akherat. " (Q.S Al-Baqarah/ 2: I 02)2°
Ayat di alas menerangkan bahwa siapa saja yang mempelajari sihir maka ia termasuk orang yang merngi, bahkan Allah SWT mengancam bahwa selurnh amalnya selama di dw1ia ditolak, sesuai dengan fim1an-Nya:
20
Universitas !slam Indonesia, Op.cit., Juz I, h. 182
46
Artinya:
"Jika kamu mempersek:utukan Allah niscaya batallah seluruh amalmu .... " (QS. Az-Zumar/ 39: 65)2 1
Demikian pula Rasulullah SAW telah melarang umatnya untuk menjauhi sihir dengan sabdanya:
Artinya:
Dari Abu Hurairah r.a berkata, telah bersabda Nabi SAW: "Jauhilah tujuh ha! yang membinasakan. " Sahabat bertanya: "Apakah itu Ya Rasulullah?" Beliau menjawab: "Mempersek:utukan Allah dan sihir dan .... " (HR Bukhari)22
2. Meuipu Masyarakat Di antara ha! yang perlu diperhatikan dan diwaspadai adalah bahwa tukang sihir, dukun da:n pera:ma:I itu mempermainkan akidah umai: Islam, di mana: mereka mena:mpakkan diri seaka:n-akan seba:gai ta:bib (dokter), sehingga mereka memerintahkan kepada orang yang sakit agar menyembelih kurban untuk selain
526
21
Ibid, Juz 24, h. 468
22
Achmad Sunmto, Shahih Bukhari (Terj), (Semarang: CV. fl,sy-Syifa', 1993), Jilid 7, h.
47
Allah. Misalnya, agar menyembelih kambing atau ayam dengan ciri-ciri tertentu, atau menuliskan untuk mereka thalasim (mantra-mantra} syirik dan permohonan perlindungan syaithoniyah dalam bentuk bungkusan yang dikalungkan di leher mereka atau diletakkan di laci atau rumah mereka. 23
3. Melakukau Tindak Kriminai Siapa saja yang mempelajari sihir, maka dia terancam untuk melakukan berbagai kejahatan dan kemaksiatan. Bagaimanapun, dia akan mencoba-coba mempraktikkan ilmunya dengan teorinya. Dia juga akan tcrdorong untuk menggunakannya pada hal-hal yang negatif meskipun rnungkin, kadang-kadang untuk menolong orang lain. Kemudian, semaldn lama dia akan semaldn berani menentang norma-norma agama dan sosial karena scmakin berpengalaman, apalagi jika kehebataunya diakui oleh masyarakat. Bahkan yang lebih celalca, jika dia merasa telah meajadi manusia sakti, maka dia akan terdorong untuk melakukan apa saja yang diinginkaunya. 24
4. Dapat Memecah Persatuan dan Kesatuan Di antara balmya sihir adalah, sihir kerap dipergtmakan untuk mencerai beraikan dua pasangan (antara suami clan istri, antara kawan, antara dua persekutuan, antara dua partai, antara dua kubu, clan lain-lain). Hal itu dilaknkan 23
Ainu! Haris Umar Arifin Thayib, Op.cit., h. 39
24
Abdul Khaliq al-Athar, Op.cit., h. 235
48
dengan melenyapkan rasa cinta, rasa kekeluargaan, dan rasa persahabatn dari tiaptiap orang tersebut. Kemudian dimasukkanlah rasa kebencian, rasa pemmsuhan, rasa saling mencurigai, dan lain-lain sehingga pada ald1imya mereka pun berpisah (bercerai). 25
5. Sihir Adalah Dosa Terbesar Dainpal' sihir terhadap alddah yai1g terbesar aclalah tidal( akan cliampuni closanya oleh Allah sebelum dia bertaubat, karena siapa saja yang minta pertolongai1 kepacla selain Allal1 maka dia telal1 berbuat syirik, sesuai dengan apa yang difirmankan Alah: ,,. ,,.
"
.1-
,,.
:w ....:1i~ !.I.A ~) , .Gi c:;.:J ~1i;,... "'
,,.
,,.
0 );~
_.
,,.
A) "-! !IA c.ii A:l ...
'\
r;J
.:1i1 . . ( \ \ 1 : z /i,WI) . I:\,..;' :J';}C.p JP ,
01 ,,.
Artinya:
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (.~yirik itu), bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. " (QS. An-Nisaa' I 4: 116)26
25
Ibid, h. 143-144
26
Universitas Islam Indonesia, Op.cit., Juz 5, h. 287
49
C. Cara Menangkal dan Mcmmggnlangi Sibir
Berikut ini beberapa penjelasan tentang usaba menjaga diri dari babaya sihir sebelum terjadi, begitu pula usaba dan cara pengobatannya bila terkena sihir, yakni cara-carn yang dibolehkan menurnt lmkmn syara': 1. Tindakan prefentif, yakni usaha menjauhkan diri dari bahaya sihir sebelmn terjadi. Cara yang paling penting dan bennanfaat adalab penjagaan dengan melalmkan dzikir yang disyariatkan, membaca doa dan ta 'awwudz sesuai dengan 1:untutan Rasulullab SAW, di antaranya adalal1: a) Membaca surat HaMiim, Al-Mukmin, dan ayat kursi setiap selesai shalat lima walctu sesudah membaca wirid yang disyariatkan ba' da salam, atau dibaca ketika akan tidur. Rasulullab bersabda: .-<
a
,..
.I\
a
,
J.,
Zi ~) 9P .ill\~,;\)\ J~J ~,~.ill\ ~J
,..
;;;).
,,
~I~
'J ~~\ ~\) (;JI 41)) .J:,j Jl ;;j~_:.i( r'" fj :;' :J~ ,,
,,
,, ,.,
,..,,
,.. ,.,
j;- 2"1 ~ ,),.. ;)t$- ~·~ ~ Gfj :;) ~ J::,_ l\i1 ~ ,, ,, ,.. ,.. ,.. ,, ,.. ,, ,,
Artinya:
Dari Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa membaca Ha Miim, al-Mukm.in sampai firman Allah (ilaihi al Masiir) bersama ayat kursi, dia terpelihara hingga sore, dan siapa yang membacanya di sore hari, dia terpelihara hingga pagi. "(HR Tirmidzi) 27 27
Muhamad Zuhri, Op.cit., Ji lid 4, h. 475
50
b) Membaca surat Al-Ikhlas, surat AI-Falaq, clan surat An-Naas pada setiap selesai shalat lima waktu, dan membaea ketiga surat tersebut sebanyak tiga kali pada pagi hari sesudlah shalat Subuh, dan menjelang malam sesudah shalat Maghrib. ,. ,,
;>l
,,
J\
~y;; ;;.t.) ~.ell\
t;)
\
,.
,.
,..
,,
o..-
,,
,,
Jo ~\ J~) 015" :J\j (_£!:.G:Ji ~ lf-,t::;,
,,
,..,,
,, "'
""
.1.AIY.., ~)) ~J;:.\.; citi~y..:Ji ,, ,, ,.
,,.,,
,,
';II
0
,,
0
:.:Jj <.>:;;. ,,wW)'I ~) wU..1 0-,, ,.. ,,
Artinya:
"Dari Abu Sa 'id al-Khudri ra. ia berkata, bahwasanya Rasulullah SAW tadinya selalu memohon perlindungan Allah dari gangguan syaithan dan pandangan manusia (hasud) dengan bacaan-bacaan tertentu, tetapi sejak al-Mu 'awwidzatain turun, beliau membaca keduanya dan meninggalkan bacaan yang lain. " (HR. AtTim1idzi)28 c) Membaca dua ayat teralchir dari surat Al-Baqarah ayat 285-286, pada pennulaan malam, sebagaimana sabda Nabi Muharnad SAW: $
,..J\
:;;.t.) ,..~.ell\
t;)
,,.
,..,,,..,..
Jo .Ji\ J~) Jt_; ,Jt_; tc. .ill\ ~) ~~ J.1 ::;, ,, ,,
,..
;I)....
,, ,,
(L£J~\ o\JJ) . ~85' ,,.:\.Q
28
Ibid, Jilid 3, h. 559
_,
,,
0
,..
0
0
,..
,..
J,.. o)QI ,,o)°J.· ?\ 0--,, ~\ \);; ,,,,. ,, ,..
51
Artinya:
"Barangsiapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat AlBaqarah pada malam hari, maka ia akan terpelihara dari kejahatan. " (HR . Bukhori)29 Adapun bacaan tersebut adalah:
,¥3 ,,,...J:i~j ~\; :;1: :is- 0J,.J.'.._l1j "-!~ <)",, 41,.. J;f-~ Jl-) ::,~1: ,.. ,.. ...
,..,..
,,.
_.
~I' , .) ,.
,..
,..
,.
,.
,..
s·._) 2..\J(p·· G.ki') G...:. 1 11.r ..i.:: . -~ ..G.-f ~ ,, ~.f ·1 :i .G'' ,. "' ,,.,,. 0 J1
J1 .-
,,. ,.
y
0,.
,.
,..
I
)
,,,..
.) @
•'
,-
_..,..
~
<.)'
e>A,
,..
~
111.....
,.,
G;'J ~IC 4'.IC.j ~(. ldJ 4_;,:,j :1!, L'......,;,; .i'.hl :_a,<; :I
_)) 0
.~I ,
J? ~ W' 1;.,10? J.;.; ~3 G;'~ 1ilb;~f '} 1:, ... f 0frs'.i,.,.1y ~ ,..
,..
,..
,,.
,..
r.;.~1j ci :,;113 UP ~lj "',,,.. ci ii1.b~C t:i:;J ~j G;'~ ~ J' ,.. ,.. ,,. ('\'A'\- I Ao : 'I'
;:,..J1 ,,
fo ji,ll) .::,.!t5:.i1 r:,iii J? If~ij ef:ly ~j
Artinya:
"Rasul telah beriman kepada Al-Qur 'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhan-Nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat (mereka mengatakan), kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya (mereka mengatakan), "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya; dan mereka mengatakan, "Kami dengar dan kami taat", (Mereka berdoa), "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali". "Allah tidak membebani seseorang meloinkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kewajiban) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa); "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang beral sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak 29
Achmad Sunarto, Op.cit., Jilid 6, h. 607
52
sanggup kami memikulnya, beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap orang yang kafir. (QS Al-Baqarah/2: 285-286) d) Memperbanyak membaca ta 'awwudz dengan menggunakan kalimab Allab yang sempurna untuk memohon perlindungan diri dari kejabatan yang Allah ciptakan. Hendaklah dibaca pada malam hari clan siang hari ketika berada di suatu tempat, ketika masuk ke suatu bangunan, ketika berada di tengah padang pasir, di udara atau dilaut. Sabda Rasulullah SAW: '
/-
$
A
..-
,,.
J
J> ...~\ ;~ '~· :~ J. j'_;:;. J> ~i ~~: ~~i :~~ t)JI 0:: ~~ ,)I.$' ;;£) ~ .\hi ~ .\hi J~:-i 01 :$.\hi ~J 01;,. ,.. ,.. ,,. '
,,
~
,,
..-
....
0
....
'1J
/
,-
,,.
Iii
....
.0j~ 0\) ~~\ •,,.::.>\~ ~J ,o..)~ ~J ,,... ~· ~,.. ,,. ,, ,,. ,,,,,... ,,
J\
Iii
c.:.A.:;\31
,,.
Artinya:
"Dari Amr bin Syu'aib, dari ayahnya dari kakeknya, bahwa Rasulullah SAW biasa mengajarkan beberapa kalimat kepada sahabat karena kaget, yait, "Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari murka-Nya, dan dari kejahatankejahatan hamba-Nya, dan dari bisikan-bisikan syetan, dan dari kedatangan mereka kepadaku. " (HR. Abu Daud)3° e) Membaca doa di bawah ini masing-masing tiga kali pada pagi hari dan menje!ang malam:
30
Bey Ari fin, Sunan Abu Daud (Fetj), (Semarang: CV. Asy-Syifa', l 992), Jilid 4, h. 374
53
~
;i::;
A.
,,.
:;;.r...:-, ,~
iP
\
,11
.\iii~ .\iii J~~ ,
,..
,..
..-
A
,,.
,,
Ju ,Ju .t;, .\iii ~~ ,
o
01: ·~ :;,
c;. ~ ':} ~..Ll\ .\iii ~" 4.t;) JS'" >'GJ ~:;.· >- ~ <},, ,j~ "'~ Jo, . JI
,,.
al
,,. ,,. dJ
'
JI
_l
)I
T
...
11 .::.,;):,
...
,,,
,..
"'
<)
II'
,-:
..
,,.
"'
0
oft
~\ p i )ij : l..:JI ~ l/j ~'Ji ~ "'~ ~i , , , (.:> _,,b J.i oiJJ) .;:.:_;;, ~~ "
r.i ,c.:.{; ,
Artinya:
"Dari Utsman r.a. ia bersabda: "Barangsiapa hari dan sore harinya: membahayakan bersama dan. di langit, Dia Maha
berkata, bahwasanya Rasulullah SAW yang mengatakan dari hamba-Nya siang "Dengan nama Allah, tidak ada yang nama-Nya sesuatupun yang ada di bumi mendengar dan Maha mengetahui. " Tiga
kali, maka tidak akan terganggu dari apapun. " (HR Abu Daud)31
Bacaan-bacaan dzikir dan ta'awwudz ini merupakan sebab-sebab yang besar untuk memperoleh keselamatan dan untuk meajauhkan
3l
!bid., Jilid 5, h. 325
54
,..
,,.
@
J\.
,..
If. ~I \.)~ ~J ~ ,..
,,
$1
J4•
.ill\
,,
9
0
'
~\ 0<'"
>
,.. ,..
'-JJ.'... j ,..
/
,,,
,., ,.. ,..,,
015" Glli
~\$. ; ;
>
/
:::....;1 ...J.'.;.i) <..r"u1 ::.,,:; :.,.w1 ,,..0~r :J1J ~ ,,,..,,, ··~·=!,.. ~ 0L.J1,.. ,, ...
,..
~
,..
~
,$,..
,..
,..
,,
,,,
(.:> _,b <J.I olJ_;) .t.:.;;;:,,. ~:.~JI ,,W 2.JJW JI!~\.,~ JI ~81 ,..
,..
,..
,..
,..
Artinya:
"Dari 'Aisyah r.a berkata, "Apabila salah seorang di antara kami sakit, Rasulullah SAW memegangnya dengan tangan kanan, lalu beliau ucapkan, Hilangkanlah said dan sembuhkanlah, Engkau Maha Penyembuh, tidak ada penyembuhan rnelainkan penyembuhan dari-Mu, penyembuhan yang tidak meninggalkan penyaldt." (HR. AbuDaud)32 b) Doa yang dibaca malaikat Jibril a.s. ketika menjampi Rasulullah SAW:
Artinya:
"Dengan nama Allah, aku menjampimu dari segala yang menyakitimu, dan dari kejahatan setiap diri atau dari pandangan mata yang penuh kedengkian, semoga Allah menyembuhkanmu, dengan nama Allah aku mel'ifampirnu". (HR. Muslim)33
138
32
Ibid, Jilid 4, h. 140
33
Ma'mur Daud, Hadits Shahih Muslim (Terj), (Malaysia: KIMg Book, 1995), Jilid 4, h.
55
c) Pengobatan sihir lainnya, terutama bagi laki-laki yang tidak dapat berjimak dengan istrinya karena terkena sihir yakni, ambillah tujuh lembar daun bidara yang masih hijau, ditumbnk atau diulek dengan batu atau alat tumbnk lainnya, sesudah itu dimasnkkan ke dalam sebuah bejana atau wadah, tuangkan air ke dalam wadah itu secukupnya untnk mandi, bacalah pula sumt Al-Kaf!flln, surat Allkhlas, Surat Al-Falaq, Surat An-Naas, dan ayat-ayat sihir dalam surat A!-A'raf ayat ll7-119, surat Yunus ayat 79-82, surat Thaha ayat 65-69. Setelah selesai membaca ayat-ayat tersebut, hendaklah diminum sedikit airnya, dan sisanya diguniikan untuk mandi.34 d) Cara pengobatan lainnya, sebagai cara yang paling bermanfaat ialah berupa mengerahkan tenaga dan daya untuk mengetahui di mana tempat sihir terjadi, di atas guuung, atau di tempat mana pun ia berada, dan bila sudah
diketahui tempatnya, diambil dan
dimusnahkan sehingga lenyaplah sihir tersebut.
34
33
Ahmad Ali bin Hajar Al-Asqalani, Fath al-Bari, (Beirut: Drue al-Fikr, 1996), Jilid IO, h.
56
Zikir-zikir seperti di atas dan ta'awwudz mernpakan penangkal dalam menjaga kejahatan sihir dan kejahatan lainnya. Bagi yang mengamalkannya dengan penuh kejujuran, keimanan dan keyakinan kepada Allah serta berpegang teguh kepada-Nya, dan lapang dada dalam mewujudkan ihal itu. Keduanya (zikir dan ta'awwudz) merupakan senjata ampuh untuk me:nghilangkan sihir jika
disertai dengan pengaduan kepada Allah dan pennohonan supaya dijauhlrnn dari bahaya dan penyakit.
BABY
PENUTUP
A. K1~impulan Berdasarkan hasil penelitian kepustakaan (library research) dari pembahasan skripsi di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa sihir memang nyata dan ada di dunia ini. Allah SWT memberikan cobaan kepada hatlllba-Nya melalui Harut dan Marut yang dikisalllmn di dalam Al-Qur'an. Dengan demikian manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya agar tidak mencoba
m•~mpelajari
atau bahkan
mengan1alkan sihir, tenung, dan sejenisnya. Adapun sebab mengapa sihir haran1 untuk dipelajari adalah sebagai berikut:
1. Sihir adalah perbnatan syirik. Seseorang yzmg mempelajari atau mengamalkan sihir maka sesunggulmya dia telali me11sekutuka11 Allal1 SWT. Bahkan Allah mengancam kepada siapa saja yang mensekutukan diri-Nya, maka selumh amal baiknya selama di dunia ditolak dan tidak akan mendapat ampunan-Nya sampai dia mau bertaubat dan meninggalkan kemusyrikarmya. 2. Sihir dapat mengfome1ukim akidah. Apabila seseorang mempelajari sihir dan mengamalkarmya, maka secara langsung ia sudali menyimpang dari akidali dan syariat Islam. Dengan ilnm sihir, tenung,. santet, dan sejenisnya yang dimiliki, orang tersebut akan melanggar norma-nonna hukum agania, seperti
mengganggu
keharmonisan
keluarga (suami-istri),
melakukan
58
kebohongan dengan mengetahui hal yang ghaib, dan dapat membuat dirinya menjadi sombong karena mengetahui ilmu ghaib tersebut. 3. Berseknm de11g1m syetan. Di dalam menjalankan aksi sihimya, para tukang sihir selalu menyediakan sesajian untuk diberikan kepada makhluk yang membantnnya, makhluk tersebut tak lain adalah syetan la 'natullah. Apabila hajatnya ingin selalu dikabulkan maka si tukang sihir hams man mengikuti perintah syetan untuk ingkar kepada Allah, dengan melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama. Jika tidak mau melakukan perintalmya maka niscaya syetan pnn tidak akan membantnnya. Syetan se!alu mencari teman untuk menemaninya di neraka nanti, sesuai janjinya kepadla Allah, yaitu manusia yang berbuat syirik kepada A1lal1 SWT. 4. Hulmmim tukaug sihir adalah dil:m1mh. Disebabk<m dampak negatif yang ditirnbulkan sihir sangat berbahaya,jumhur ulama sepakat bahwa orang yang melakukan sihir hukunlannya adalah dibtmuh. Hal ini diperkuat dari hadits shahih Bukhari yang diriwayatkan oleh banyak orang, seperti dari sahabat Umar, Utsman bin 'Affan, Ibnu Umar, Hafshal1, Jundab bin Abdullah, Jundab bin Ka' ab, Qais bin Sa'ad, Umar bin Abdul Aziz, Abu Hanifal1 dan Malik.
59
B. Saran-saran
1. Sebagai umat Islam hendakuya selaiu meminta pe1rtolongan hanya kepada Allah SWT, jangan sekali-kali datang kepada oraJ11g yang diyakini dapat mengetahui hal-hal ghaib karena sesungguhnya ha! yang ghaib hanya diketalrni oleh Allah SWT. 2. Sekalipun zaman telah modern, akidah harus tetap dijaga. Akibat kemajuan zaman tersebut, manusia kerap melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat mengurangi kadar iman dan akidalmya. Banyak masalah yang timbul sepe1ti hubungan keluarga, bisnis, keuangan, dan lain-lain dapat mertjerumuskan manusia untuk memilih jalan alternatif, yaitu melalrukan perbuatan sihir agar keinginannya tersebut tereapai. 3. Meskipun Allah SWT menurunkan sihir di dunia ini, ha! itu hanya merupakan cobaan bagi mnat manusia untnk selalu bertakwa, dan hanya minta pertolongan kepada Allah SWT, menjalankan perintah Allah dan rasul-Nya se1ta menjaul1i lanmgan-larangan-Nya.
DAFTAR PUSTAI\A
Athar, Al, Abdul Khaliq, Mimolak dan Membentengi Diri Dari Sihir, Bandung: Pustaka Hidayah, I 996, Cet. ke-1 Arifin, Bey, Sunan An-Nasa 'i, Semarang: CV. Asy-Syifa', 1993, Jilid 4 ---~
Szman Abu Daud (ferj), Semarang: CV. Asy-Syifa', 1992, Jilid 4
Asqar, Al, Umar Sulaeman, Dr., Dunia Perdukunan; Tenung, Sihir, Santet, Paranormal, Totalitas Penyembuhan Islami, Yogyakarta: Pustaka Nabawi, 2001, Cet. ke-1 Asqalani, Al, Ahmad Ali bin Hajar, Fath al-Bari, Beirut: Dar al-Fikr, 1996, Jilid l 0 Abdurrahman, Jamaluddin, Zadu al-Masiirfl 'I/mi at-Tafeir, Daar al-Fikr, 1987, Juz I Ansori Ahmad, Al, Abdullal1 Muhamad bin, Tafeir al-Qurthubi, Beirut: Dar al-Fikr, tth, Jilid 20 Daud, Ma'mur, Hadits Shahih Muslim (ferj), Malaysia: Khmg Book, 1995, Jilid 4 Dumaji, Al, Abdullah bin Umar, Rahasia Tawakal; Sebab dan Akibat, Jakarta: Pustaka Azzam, 2002, Cet. ke-I Arifin Thayib, Ainu! Haris Umar, Kitab Tauhid II, Jakarta: Kedutaan Besar Saudi Arabia, 2002, Cet. ke-1 Suyuthi, Asy, Jalaludin, Sunan al-Nasa 'i, Beirut: Dar al-Fikr, 1995, Jilid 7 Babisthin, Al, Abdul Azhim, Pengobatan Sihir dengan Sihir, Jakarta: Pustaka alKautsar, 2002, Cet. ke-1 Bali, Wahid Abdussalam, Ilmu Sihir dan Penangkalnya; Tilyauan al-Qur'an, Hadist dan Ulama, Jakarta: Logos Publishing House, 1995, Cet. ke-3
- - - - - - - - - ' ' Sihir: Keampuhan Al-Qur 'an dalam Membentengi Diri dari Pengaruh Sihir serta Terapi Pengobatannya pada Penderita Akibat Sihir, Jakarta: Cendekia Sent:ra Muslim, 2001, Cet. ke-1
61
, Sihir dan Cara Pengobatannya Secara Islami, Jakarta: Robbani Press, 1995, Cet. ke-1
~~~~~~~~-
Baaz, bin, Abdullah bin Abdul, Sihir dan Perdukunan, Solo: Pustaka Armmah, 1997, Cet. ke-1 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988, Cet. ke-1 Djannais, Zainal Ausori, Lvlam; Akidah dan Syar'iyah, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1996, Cet. ke-1 Ghaffar, Abdul, Tafsir ibn Katsir (Ferj), Bogor: Pustaka Iman Asy-Syafi'i, 2001, Cet. ke-1 Hamka, Tafsir Al-Azhar, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1985 Juz IX Hasyim, Umar, Syetan Sebagai Tertuduh dalam Masalah Sihir, Tahayul, Pedukunan dan Azimat, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1985, Cet. ke-5 Hamidiy, Mu'an1al, Nailul Authar; Himpunan Hadits.. fiadits Hukum (Ferj), Surabaya: PT. Bina llmu, 1993, Jilid 6 Hamidy Zainuddin, dan HS Fachruddin, Tafsir Qur'an Lengkap 30 Juz, Jakarta: Widjaya, 1991, Cet. ke-4 Hoeve, Van, Ensildopedia Islam, Jakarta: PT. Ichtiar Barn, 1994, Jilid IV llyas, Yunahar, Drs., Kuliah Aqidah Islam, Y ogyakarta: Le:mbaga Pengkajian dan Pengamalan Islam, 1995, Cet. ke-3, h. 82 Jakani, Al, Muhamad Habibullah, Zad al-Muslim, Daar al-Fikr, 1981, Jilicl IV, h. 221 Katsir, Ibnu, Tqfsir Ibnu Katsir, Kairo: Maktabah al-Qoyyimah, 1993, Jilid. l
Lathief, Rais, H, Shahih Muslim (Te17), Jakarta: Keluarga H. Rais Lathief, 2003
Maulaua H, Firmansyah, Merambah Dunia Ghaib Menurut Pandangan Agama Islam, Surabaya: Putra Pelajar, 2003, h. 104 Maraghi, Al, Ahmad Musthafa, Terjemah Tafsir al-Maraghi, Semarang: Toha Putra, 1998, Cet. ke-2, Juz 30
62
Matta, Muhamad Anis, Pengantar Studi Akidah Islam, Jakarta: Robbani Press, 1998, Cet. ke-1 Mahdamy, Abdul Kadir, Menolak Sihir dan Hasut, Solo: CV. Pustaka Mantiq, 1996, Cet. ke-1 MZ, Labid, Ikhtisar Hadits Sunan Abi Daud (J'erj), Surabaya: Tiga Dua, 1996, Cet. ke-1 Qasimi, Al, Mohamad Jamaluddin, Tafsir Al-Qasimi; Muhasinu at-Ta'wil, Beirut: Dar al-Fila, 1978, Jilid 10
- - - - - -, Pengobatan Spritual Tinjauan Islam, Jakarta: Robbani Press, 1998, Cet. ke-1
Rahman, Fatchur, Rahasia Kehidupan Jin, Gresik: Putra Pelajar, 1999, Cet. ke-1 Ridha, Muhamad Rasyid, Tafsir al-Manar, Beirut: Dar al-Fila, tth, Jilid l Salim, Muha.mad Ibrahim, Berobat dengan Ayat-ayat Qur'an, Bandung: Triganda Karya, 1995, Cet. ke-1 Sa' id, Mansur, Bahaya Syirik Dalam Lslam, Jakarta: PT. Pustaka Panjimas, 1996
Sunarto, Achmad, Shahih Bukhari (I'elj), Semarang: CV. Asy..Syifa', 1993,jilid 7 -----~Penangkal Syetan,
Semarang: CV. Surya Angkasa, 1995, Cet. ke-1
Universitas lslan1 Indonesia, Al-Qur'an dan Tafsirnya, Yogyakarta: PT. Dana Bakti Wakaf, 1990 Yandianto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Bandung: Penerhit M2S, 1997 Yakan, Fathi, Sihir dalam Pemahaman Islam, Jakarta: PT. Aritsa Brahmatyasa, 1995, Cet. ke-1 Zuhri, Muhamad, Sunan At-Tirmidzi (J'erj), Semarang: CV. Asy-Syifa', 1992, Jilid 3
63
MA.JALAH Helmy, Musthafa, "Al Kisah; Bacaan Keluarga Islam", Jakarta: PT. Aneka Yess, 2005, 17-30 Januari
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEiGURUAN Telp.
: (62·21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 7402982
Email : [email protected]
.da Nomor 95, Ciputat 15412, Indonesia
Nomor: ET/TL.02.2/ II /2005 Lamp. : Abstraksi/Outline Hal : BIMBINGAN SKRIPSI
Jakarta, I Februari 2005 Kepada Yth. I . Drs. H. Ghufron Ihsan, MA 2. Ahmad Sodiq, M.Ag Fak. Ilmu Tarbiyah & Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
Assalamu'alaikum wr. wb. Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk meajadi Pembimbing l/Il (materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa, N am a NIM
: Taufik Hidayat : 101011020603
Jurusan I Semester : Pendidikan Agama Islam Judul Skripsi : Eksistensi Sihir dalam Mendekontruksi Aqidah Muslim Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 25 Januari 2005 dengan abstraksi I outline sebagaimana terlampir. Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, yakni sampai dengan tanggal 25 Juli 2005. Atas perhatian dan kesediaan Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu'alaikum wr. wb.
.... embusan: Dekan Ketua Jurusan ybs. Mahasiswa yang bersangkutan.
. Dr. )ede Rosyada, MA """'~'f
/
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ICEGURUAN Telp.
nda Nomor 95, Ciputat 15412, Indonesia
Nomor Lamp. HaI
: ET/PP.01.1/VII/2005
: (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 7402982
Email : [email protected]
Jakarta, 21 Juli 2005
: Perpanjangan Bimbingan Slffipsi Kepada Yth. I. Ors. H. Ghufron Ihsan, MA 2. Akhmad Sodiq, M.Ag Dosen Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah J akaiia
Assalamu 'alaikum wr. wb. Kami mengharapkan kesediaan Saudara untuk memperpanjang waktu Bimbingan I/II (materi/teknis)* penulisan skripsi mahasiswa: Naina
: Taufik Hidayat
No. Pokok
: 101011020603
Jurusan
: Pendidikan Agama Islam
Judul Skripsi: "Eksistensi Sihir dalam Mendekontruksi Aqidah Nluslim" Penulisan skripsi mahasiswa tersebut telah habis batas waktu yang telah ditentukan sejak tanggal 25 Juli 2005 dan diperpanjai1g sampai dengai1 tanggal 25 Januari 2006. Demikiai1lah, atas kesediaan Saudara kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum wr. wb. <},n. J.:)ekan
Tembusan: I. Dekan FITK 2. Ketua Jurusan ybs. 3. Mahasiswa yang bersangkutan * Coret yang tidak perlu.