EFFECT OF GREEN TEA EXTRACT TO ANGIOGENESIS IN BONE HEALING EXPERIMENTAL STUDY Eri Kriswanto*, Ferdiansyah** *Resident of Orthopaedic and Traumatology Department , **Senior Consultant of Orthopaedic and Traumatology Department, Medical Faculty of Airlangga University/ Dr Soetomo General Hospital SURABAYA-INDONESIA Background: Non-union is one of a big problem in orthopaedic field.The development of new blood vessels (angiogenesis) plays an essential role in bone healing process.
Non-union may occurs in patients who take some anti-
angiogenic agents. Green tea has powerful anti-angiogenic properties and our aim was to evaluate these properties in experimental bone healing. Materials and Methods :This is Randomized Control Group Post Test-Only Design . 70 mices with right femur fracture was randomly divided in to 2 experiment models ( model I and II), Each model consist of five group which is treated with : pure water, 15 mg green tea extract, 20 mg green tea extract, 25 mg green tea extract, and 30 mg green tea extract per sonde. Model I, after 10 days, the cell presenting VEGF was evaluated by immunohistochemistry. Model II, after 14 days, the new micro vessels evaluated by HE staining. The data was analyzed using Anova one-way. Results :
20 mg of green tea extract decreases diameter of the blood vessels ( p
<0,05), 20 mg of green tea extract decreases the number of cell presenting VEGF (p<0,05), and 25 mg of green tea extract decreases the number of blood vessels (p<0.05). Conclusions: Green tea significantly inhibits angiogenesis in bone healing Key words: angiogenesis; vascular endothelial growth factor; green tea; bone healing
PENDAHULUAN
merupakan
Seiring dengan pertambahan jumlah
kendaraan
bermotor
maka
kebiasaan
sehari-hari.
Namun dibalik banyak manfaat teh seperti yang sudah kita kenal ternyata
bertambah pula angka insiden patah
teh
dapat
menghambat
tulang. Menurut data yang tercatat di
angiogenesis.
proses
bagian Orthopedi dan Traumatologi
Teh hijau diekstrak dari daun
rumah sakit Dr. Soetomo sejak bulan
teh (Camelia sinensis). Teh hijau
Oktober 2009 sampai dengan Oktober
mengandung
2012 sebanyak 7134 pasien datang ke
polyphenol antara lain: Sekitar 30 %
instalasi rawat darurat karena patah
adalah Flavonol sering disebut dengan
tulang.
cathechin,
berbagai
fungsinya
macam
sebagai
Masalah yang masih terjadi
antioksidan, carcinogen metabolism
setelah patah tulang adalah non-union.
modulation, menghambat pertumbuhan
Hal ini disebabkan karena proses
tumor, cell proliferation and cell cycle
penyembuhan
arrest,
tulang
sangat
menginduksi
apoptosis,
bergantung pada vaskularisasi, oleh
menghambat invasi dan metastasis, dan
karena itu diperlukan pembentukkan
menghambat angiogenesis. Polyphenol
pembuluh
yang
darah
baru
atau
terbanyak
adalah
angiogenesis yang memadai. Salah
epigallocatechin-3-gallate
satu
adalah
yaitu sebesar 67% dari total polyphenol
bahan-bahan yang dapat menghambat
dalam ekstrak teh. (Bokuchava, ..et al.
pembentukan
1980), (Kim, S,et,al.2000), (Fasina, G,
penyebab
non-union pembuluh
darah
(angiogenesis). Hal ini terjadi karena
et,al. 2004). Polyphenol yang
pasien tidak mengetahui bahwa ada bahan-bahan
anti-angiogenesis
(EGCG),
dalam teh
terdapat di
mempunyai efek sebagai
didalam makanan atau minuman yang
antiangiogenic. EGCG dengan dosis
mereka konsumsi.
(80-90 µM) menurunkan produksi
Salah mempunyai
satu sifat
minuman
yang
anti-angiogenesis
VEGF
pada
kanker
payudara
(Sartippour MR et al., 2002), dosis (5-
adalah teh. Teh merupakan minuman
10µM)
menghambat
aktivitas
yang paling populer di dunia, bahkan
receptor-2 VEGF
di negara-negara Asia teh menjadi
2003), dosis
bagian dari tradisi sejak jaman nenek
ekspresi receptor VEGF
moyang. Di Indonesia minum teh
Yuasa A et al., 2003), dosis nanomolar
(Lamy S et al.,
(5-50µM) menghambat (Kojima-
menghambat
protein
Bcl-2,
Bcl-2
Teh hijau merupakan anti-
adalah protein yang sangat penting
angiogenic yang kuat, oleh karena itu
dalam proses angiogenesis (Leon M et
pada penelitian ini akan dibuktikan
al., 2003). Teh hijau atau EGCG
pengaruh kadar ekstrak teh hijau
dengan dosis 10-100µM memberikan
terhadap
efek anti-angiogenesis yang bermakna
penyembuhan patah tulang.
angiogenesis
pada
pada in vivo. EGCG dan teh hijau
Karena penelitian ini tidak
adalah inhibitor yang kuat terhadap
mungkin dilakukan pada manusia,
neutrophil-mediated
maka dilakukan pada hewan coba.
angiogenesis,
baik secara in vitro maupun in vivo
Penelitian
(Dona M et al., 2003). Pemberian teh
mengungkap pengaruh pemberian teh
hijau maupun EGCG
hijau
secara oral
memberikan efek anti-angiogenic yang
ini
terhadap
bertujuan angiogenesis
untuk pada
penyembuhan patah tulang.
kuat (Fassina G. et al., 2004). Pada in vitro, dosis 50 µM EGCG menghambat ekspresi
PDGF-induced
METODE PENELITIAN
VEGF
Penelitian
ini
merupakan
mRNA, PDGF-induced activation of
penelitian eksperimental dengan hewan
Erk-1/2, dan Erk-1/2 yang aktif (Jung
coba.
et
Pemberian
menggunakan penelitian Randomized
intraperitoneal EGCG dengan dosis (
Control Group Post Test-Only Design.
5mg/kg dan 50mg/kg) pada tikus
Rancangan
terjadi
bahwa di dalam suatu populasi tertentu
al,...2006).
penghambatan
angiogenesis
yang
terhadap
bersifat
dose-
dependent (Xu et al, 2008) EGCG
dieliminasi
Rancangan
dipilih
penelitian
dengan
asumsi
tiap unit populasi adalah homogen, dimana karakteristik antara tiap unit
melalui
populasi adalah sama. Tidak dilakukan
empedu sedangkan polyphenol yang
pengukuran awal karena untuk semua
lain dieliminasi melalui urin. Pada
kelompok dianggap sama berasal dari
dosis sampai dengan 70mg/kg EGCG
satu populasi (Poejiraharjo WJ., 1993;
tidak
Zainuddin, 1999). Penelitian ini terdiri
menimbulkan
efek
samping
(Muto S et al., 1999). Pemberian
dari dua rancangan penelitian:
EGCG dengan dosis 10 kali lipat pada
1. Untuk mengetahui
manusia
tidak
menimbulkan
efek
samping (Chow et al., 2003., Lee et al., 2002)
pengaruh teh hijau terhadap jumlah sel yang
mempresentasikan VEGF
penampang pembuluh
pada kalus.
darah pada kalus.
2. Untuk mengetahui
Pada penelitian I, berikut
pengaruh teh hijau
merupakan bagan rancangan
terhadap jumlah dan luas
penelitian:
R
R
R S1
K1
O1
P1
O2
P2
O3
P3
O4
P4
O5
R R
Berikut alur penelitiannya: Aklitimasi ( 1 minggu)
35 ekor tikus dipatahkan femurnya imobilisasi
K1
P1
Air murni
15 mg
P2
P3
P4
20 mg
25 mg
30 mg
Pengamatan hari ke - 10
Pengambilan kalus
Pembuatan sediaan & pengecatan IHC
Analisa data
Unit eksperimen adalah mencit
kemungkinan bisa terjadi kesalahan
jantan. Pada penelitian ini ada 5
yang menyebabkan hewan coba mati
kelompok coba, tiap kelompok terdiri
atau terjadi kesalahan sewaktu proses
atas 5 ekor. Namun dalam penelitian
akhir pemeriksaan (f) sekitar 20%.
Jadi, besar sampel dibulatkan menjadi
ml) per sonde, P3 diberikan 25 mg
7 ekor per kelompok perlakuan.
ekstrak teh hijau (0,5 ml) per sonde,
Digunakan
metode
simple
random. Setelah hewan coba dibius,
P4 diberikan 30 mg ekstrak teh hijau (0,5 ml) per sonde.
dilakukan pematahan komplit tulang femur
kanan
pada
Pematahan
tulang
melakukan
bending
Hewan coba dilakukan sacrifice
35
mencit.
pada hari ke-10 dengan penyuntikan
femur
dengan
pentobarbital
60-100
mg/kg
menggunakan
intraperitoneal pada daerah sedikit
kedua ibu jari pada sisi medial femur.
lateral midline antara procesus xypoid
Kemudian
dan
dilakukan
imobilisasi
pubis.
fraktur femur dengan hemispica. Pada
pengambilan
K1 diberikan minum dengan air murni
sampel
ad libitum, P1 diberikan 15 mg ekstrak teh hijau (0,5 ml) per sonde,
P2
Setelah kalus,
dilakukan pengambilan
Pada penelitian kedua, berikut rancangan penelitiannya:
diberikan 20 mg ekstrak teh hijau (0,5 K2
O6
P5
O7
P6
O8
P7
O9
P8
O10
R
R
R S2 R R
Unit eksperimen adalah mencit
atau terjadi kesalahan sewaktu proses
jantan. Pada penelitian ini ada 5
akhir pemeriksaan (f) sekitar 20%.
kelompok coba, tiap kelompok terdiri
Jadi, besar sampel dibulatkan menjadi
atas 5 ekor. Namun dalam penelitian
7 ekor per kelompok perlakuan.
kemungkinan bisa terjadi kesalahan
Setelah hewan coba dibius,
yang menyebabkan hewan coba mati
dilakukan pematahan komplit tulang
femur
kanan
pada
Pematahan
tulang
melakukan
bending
35
mencit.
ml) per sonde, P8 diberikan 30 mg
femur
dengan
ekstrak teh hijau (0,5 ml) per sonde.
menggunakan
Hewan coba dilakukan sacrifice
kedua ibu jari pada sisi medial femur.
pada hari ke-14 dengan penyuntikan
Kemudian diimobilisasi fraktur femur
pentobarbital
dengan
diberikan
intraperitoneal pada daerah sedikit
minum dengan air murni ad libitum, P5
lateral midline antara procesus xypoid
diberikan 15 mg ekstrak teh hijau (0,5
dan
ml) per sonde, P6 diberikan 20 mg
pengambilan
ekstrak teh hijau (0,5 ml) per sonde, P7
sampel untuk pengecatan HE.
hemispica.
K2
diberikan 25 mg ekstrak teh hijau (0,5
pubis.
60-100
Setelah kalus,
mg/kg
dilakukan pengambilan
Berikut alur penelitiannya:
Aklitimasi ( 1 minggu)
35 ekor tikus dipatahkan femurnya
K2
P5
Air murni
15 mg
P6
P7
P8
20 mg
25 mg
30 mg
Pengamatan hari ke - 14
Pengambilan kalus
Pembuatan sediaan & pengecatan HE
Analisa data
HASIL Inti sel yang menyerap warna
menyerap warna adalah inti sel yang tidak
mempresentasikan gambar
5.1.
VEGF.
adalah inti sel yang mempresentasikan
Berdasarkan
terdapat
VEGF, sedangkan inti sel yang tidak
gambaran yang dominan dari sel yang
mengekspresikan VEGF. Didapatkan
kelompok
rata-rata
jumlah
mengekspresikan
yang diberi ekstrak teh
sel
yang
hijau dibanding kelompok control
VEGF
pada
kecuali pada kelompok yang diberi
kelompok mencit diberi air minum
dosis
murni (kontrol) adalah 4.8/15625 µ2,
pembuluh darah berbeda signifikan
kelompok mencit 15mg ekstrak teh
pada pemberian dosis teh hijau dari 20
hijau adalah 4.7/15625 µ2, kelompok
mg sampai 30 mg dibandingkan
mencit 20mg ekstrak teh hijau adalah
dengan
2
15
mg.
Luas
kontrol.
penampang
Tidak
terdapat
3.66/15625 µ , kelompok mencit 25mg
perbedaan luas penampang pembuluh
2
darah yang signifikan antara dosis 20
ekstrak teh hijau adalah 2.02/15625 µ
dan kelompok mencit 30mg ekstrak teh
mg
hijau adalah 2.35/15625 µ2.
perbedaan luas penampang pembuluh
Berdasarkan
hasil
analisa
jumlah sel yang mempresentasikan
dan
25
mg.
Tidak
terdapat
darah yang signifikan antara dosis 25 mg dan 30 mg.
VEGF didapatkan perbedaan yang signifikan
jumlah
mempresentasikan
sel
yang
PEMBAHASAN
VEGF
pada
Pemberian
teh
hijau
maupun
yang diberi ekstrak teh
EGCG per oral terbukti menghambat
hijau dibanding kelompok kontrol.
angiogenesis secara bermakna. (Fassina,
Jumlah sel yang mempresentasikan
G, et, al. 2004). Pemberian seduhan teh
kelompok
VEGF
berbeda
signifikan
pada
pemberian ekstrak teh hijau 25 mg dan 30 mg dibandingkan dengan kontrol. Jumlah sel yang mempresentasikan
hijau 1,25 % (4,69 mg/ml) mengandung 708 µg/ml EGCG per oral menghasilkan kadar plasma EGCG sebesar 0,1-0,3 µM setara
dengan
kadar
plasma
EGCG
manusia setelah minum dua atau tiga
VEGF tidak berbeda signifikan pada
cangkir teh hijau (Wang, Z.Y,et,al. 1992).
dosis 15 mg dan 20 mg dibandingkan
Pada
dengan kelompok kontrol. Jumlah sel
menghambat neovaskularisasi pada kornea
yang mempresentasikan VEGF tidak
yang
berbeda signifikan pada dosis 25 mg
bermakna.(
dan 30 mg.
Kebutuhan cairan mencit per hari adalah 1
Berdasarkan hasil analisa luas penampang
pembuluh
darah
didapatkan perbedaan yang signifikan luas penampang pembuluh darah pada
dosis diberi
ini
dibuktikan
VEGF Cao
Y,
mampu
160
ng
secara
Cao
R,
1999).
ml per 10 g berat badan, maka kebutuhan cairan mencit dengan berat badan 30 g per hari adalah 3 ml. Dari data di atas dapat kita hitung bahwa pemberian
teh hijau
1,25 % (4,69 mg/ml) ad libitum setara
2. Pemberian ekstrak teh hijau
dengan sekitar 15 mg ekstrak teh hijau
20 mg akan menyebabkan
dosis tunggal.
penurunan jumlah sel yang
Dari penelitian ini didapatkan:
mempresentasikan VEGF.
Pemberian ekstrak teh hijau mulai dari 20
3. Pemberian ekstrak teh hijau
mg akan menyebabkan penurunan yang
25 mg akan menyebabkan
signifikan ( P < 0,05) terhadap luas
penurunan
penampang pembuluh darah. Selanjutnya
pembuluh darah
mulai dari dosis ekstrak teh hijau 25 mg akan
menyebabkan
penurunan
jumlah
yang
signifikan ( P < 0,05) pada jumlah sel
SARAN Pemberian ekstrak teh hijau 15
yang mempresentasikan VEGF. Proses penurunan
mg pada mencit akan menghasilkan
jumlah pembuluh darah yang signifikan (
kadar plasma EGCG sebesar 0,1 – 0,3
P < 0,05)
µM setara dengan manusia setelah
selanjutnya
adalah
terjadi
mulai dari dosis ekstrak teh
hijau 25 mg.
minum dua atau tiga cangkir teh hijau. Pada penelitian ini dosis minimal
KESIMPULAN
untuk
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
penelitian
ini
dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pemberian ekstrak teh hijau 20 mg akan menyebabkan penurunan luas penampang
menghambat
proses
angiogenesis pada penyembuhan patah tulang adalah 20 mg, oleh karena itu konsumsi teh hijau sebanyak lebih dari tiga cangkir akan menghambat proses angiogenesis pada penyembuhan patah tulang.
pembuluh darah. DAFTAR PUSTAKA AI-Aql Z.S. Alagl A.S., Graves D.T.,
Bokuchava, MA, and Skobeleva, NI.
Gerstenfeld L.C., and Einhorn
1999.: The biochemistry and
T.A..
Molecular
technology of tea manufacture.
Mechanisms Controlling Bone
Crit Rev Food Sci Nutr 12,
Formation
303–370, 1980 . Angiogenesis
Healing
2008. during and
Fracture Distraction
Osteogenesis. J Dent Res. ; 87(2): 107–118
inhibited
by
drinking
NATURE . VOL 398.
tea.
Cell
signaling
Technology,
www.
Cellsignal.com
proteins stimulate angiogenesis through
osteoblast-derived
vascular Chow HH, Cai Y, Alberts DS, Hakim
factor
endothelial A.
growth
Endocrinology.;
I, Dorr R, Shahi F, Crowell JA,
143:1545–1553.
Yang CS, and Hara Y 2001:
11897714]
[PubMed:
Phase I pharmacokinetic study of tea polyphenols following
Dahlan M.S 2009.: Besar sampel dan
single-dose administration of
cara
epigallocatechin
dalam penelitian kedokteran
polyphenon Epidemiol
gallate E.
Biomarkers
and
Cancer
pengambilan
sampel
dan kesehatan. .
Prev
10:53–58.
Dona` M, Dell’Aica I, Calabrese F, et al. 2003:Neutrophil restraint by
Chu KO, Wang CC, Chu CY, Chan
green
tea:
inhibition
of
KP, Rogers MS, Choy KW,
inflammation,
Pang
CP.
angiogenesis, and pulmonary
2006:.Pharmacokinetic studies
fibrosis. J Immunol;15:4335–
of
41
green
tea
catechins
in
maternal plasma and fetuses in
associated
Fassina G, Vene` R, Morini M,
rats. J Pharm Sci;95:1372–
Minghelli
1381.
Noonan DM, and Albini A. 2004:
Chu KO,Wang CC, Chu CY, Choy
S
,
Benelli
R,
Mechanisms
of
Inhibition
of
Tumor
KW, Pang CP, Rogers MS.
Angiogenesis
and
2007: Uptake and distribution
Tumor
of catechins in fetal organs
Epigallocatechin-3-Gallate.
following in utero exposure in
Clinical Cancer Research. Vol.
rats. Hum Reprod;22:280–287
10, 4865–4873, July 15,
Vascular
Growth
by
Deckers MM, van Bezooijen RL, van
Ferrara N, Davis-Smyth T. 1997: The
der Horst G, Hoogendam J, van
biology of vascular endothelial
Der Bent C, Papapoulos SE, et
growth factor. Endocr Rev.;
al. 2002: Bone morphogenetic
18:4–25. [PubMed: 9034784]
polyphenol Gazit A, Levitzki A and Bohmer FD. 1997
:
chemistry.
Prev
Med 21, 334–350,
Phosphorylation
sitespecific
inhibition
of
Heldin CH, Westermark B.
platelet-derived growth factor
1999:Mechanism of action and
beta-receptor
in vivo role of platelet derived
autophosphorylation
by
the
growth factor. Physiol Rev.;
receptor blocking tyrphostin
79:1283–1316. [PubMed:
AG1296.
10508235].
Biochemistry
36:
6260-6269. Henricson, A, Hulth A, Johnell O. Gerstenfeld LC, Cullinane DM, Barnes
1987. The cartilaginous
GL, Graves DT, Einhorn TA.
fracture callus in rats. Acta
2003: Fracture healing as a
Orthop. Scand. 58, 244-248.
post-natal
developmental
process: molecular, spatial, and temporal
aspects
of
its
Kim S, Lee, M.J, Hong, J, Li,C, Smith
regulation. J Cell Biochem.;
,T.J, Yang, G.Y, Seril, D.N,
88:873–884.
and Yang, C.S. 2000 (Plasma
[PubMed:
12616527]
and Tissue Levels of Tea Catechins in Rats and Mice
Gerber HP, Vu TH, Ryan AM,
During Chronic Consumption
Kowalski J, Werb Z, Ferrara N.
of Green Tea Polyphenols.
1999:
NUTRITION AND CANCER,
VEGF
couples
hypertrophic
cartilage
37(1), 41–48
remodeling, ossification and angiogenesis
during
Kojima-Yuasa A, Hua JJ, Kennedy
endochondral bone formation.
DO, Matsui-Yuasa I. 2003:
Nat
Green
Med.;
5:623–628.
[PubMed: 10371499]
tea
angiogenesis
extract
inhibits
of
human
umbilical vein endothelial cells Graham, HN. 1992 : Green tea composition, consumption, and
through reduction of expression of
VEGF
receptors.
Sci;73:1299–1313
Life
Lamy S, Gingras D, Belivea u R. 2002:
epigallocatechin
gallate
human
epidermoid
A431
Green teas catechins inhibit
carcinoma
vascular
Biochem 67: 55-65,
endothelial
growth
factor
cells.
J
in Cell
receptor
phosphorylation. Cancer Res; 62:381–385.
Masuda M, Suzui M, Lim JT and Weinstein
IB
,
2003:
Epigallocatechin-3-gallate Leone M, Zhai D, Sareth S, Kitada S,
inhibits activation of HER-
Reed JC, Pellecchia M. 2003:
2/neu
Cancer
tea
signaling pathways in human
polyphenols is linked to their
head and neck and breast
direct
carcinoma cells. Clin Cancer
prevention
by
inhibition
antiapoptotic
of
Bcl-2-family
and
downstream
Res 9: 3486-3491
proteins. Cancer Res;63:8118– 21
Muto S, Yokoi T, Gondo Y, Katsuki M, Shioyama YKF, Kamataki
Lehmann W, Edgar CM, Wang K, Cho
T.
1999:
Inhibition
of
TJ, Barnes GL, Kakar S, et al.
benzo[a]pyrene-induced
2005: Tumor necrosis factor
mutagenesis
alpha (TNF-alpha) coordinately
epigallocatechin gallate in the
regulates the expression of
lung of rpsL transgenic mice.
specific
Carcinogenesis
matrix
metalloproteinases
(MMPS)
by
(-)-
(Lond.);20:421–4.
and angiogenic factors during fracture
healing.
36:300–310.
Bone.;
Park J.S, Kim, M.H , Chang H.J, Kim,
[PubMed:
Seok, Kim, M, Shin, BA, Ahn,
15780956]
B.W and Jung , Y.D . 2006 :Epigallocatechin-3-gallate
Liang YC, Lin-Shiau SY, Chen CF and
inhibits
the
PDGF-induced
Lin JK. 1997: Suppression of
VEGF expression in human
extracellular signals and cell
vascular smooth muscle cells
proliferation
via blocking PDGF receptor
receptor
through
binding
by
EGF (-)-
and
Erk-1/2.
INTERNATIONAL
growth
factor-induced
JOURNAL OF ONCOLOGY
proliferation of human hepatic
29: 1247-1252,
stellate cell line LI90. J Hepatol 40: 52-59,
Peng H, Usas A, Olshanski A, Ho AM, Gearhart B, Cooper GM, et al. 2005:
VEGF
Sartippour MR, Shao ZM, Heber D,
improves,
Beatty P, Zhang L, Liu C, Ellis
whereas sFlt1 inhibits, BMP2-
L, Liu W, Go VL, Brooks MN.
induced bone formation and
2002:
bone
vascular
healing
through
Green
tea
inhibits
endothelial
growth
modulation of angiogenesis. J
factor (VEGF) induction in
Bone Miner Res.; 20:2017–
human breast cancer cells. J
2027. [PubMed: 16234975]
Nutr;132:2307–2311
Poejiraharjo & Widodo J. 1993 :
Shaun K. Rodriguez, Weimin Guo,
Metodologi
penelitan
Liping Liu, Michael A. Band,
kesehatan..
Penerbit
Eric K. Paulson and Mohsen
RinekaCipta
Meydani. 2006 : Green tea catechin,
Pufe, T, Wildemann B, Petersen W, Mentlein
R,
Rasche
epigallocatechin-3-
gallate,
inhibits
vascular
M,
endothelial
growth
Schmidmaier G: Ouantitative
angiogenic
signaling
measurement
disrupting the formation of a
of
the
splice
by
variant 120 and 164 of the
receptor
angiogenic
Cancer: 118, 1635–1644 .
peptide
vascular
complex.
factor
Int.
J.
endothelial growth factor in the time flow of fracture healing : a study in the rat.
Shin BA, Ahn BW and Jung YD. 2006:
Extracellular
signal-
regulated kinases and AP-1 Sakata R, Ueno T, Nakamura T,
mediate the up-regulation of
Sakamoto M, Torimura T and
vascular
endothelial
growth
Sata M. 2004.: Green tea
factor by PDGF in human
polyphenol epigallocatechin-3-
vascular smooth muscle cells.
gallate inhibits platelet-derived
Int J Oncol 28: 135-141,.
hypertrophic Street J, Bao M, deGuzman L, Bunting S, Peale FV Jr, Ferrara N, et al. 2002:
Vascular by
promoting
angiogenesis
Cell.; 93:411–422. [PubMed: 9590175]
endothelial
growth factor stimulates bone repair
chondrocytes.
and
Wang Z.Y, Huang M.T, Ferrare T, Wong C.Q, Lou Y.R, Reuhl K,
bone
latropoulos M, Yang C.S, and
turnover. Proc Natl Acad Sci
Conney A.H. 1992: Inhibitory
USA.;
Effect of Green Tea in the
99:9656–9661.
[PubMed: 12118119]
Drinking
Water
on
Tumorigenesis by Ultraviolet Supranto, J. 2000. Teknik Sampling
Light
and
12-0-
untuk Survei dan Eksperimen.
Tetradecanoylphorbol-13-
Penerbit
acetate in the Skin of SKH-1
PT
Rineka
Cipta,
Jakarta
Mice.
Cancer
Res;52:1162-
1170 Suri C, Jones PF, Patan S, Bartunkova S, Maisonpierre PC, Davis S, et
Weber AA, Neuhaus T, Skach RA,
al. 1996: Requisite role of
Hescheler J, Ahn HY, Schror
angiopoietin-1, a ligand for the
K, Ko Y and Sachinidis A.
TIE2
2004:
receptor,
during
Mechanisms
of
embryonic angiogenesis. Cell.;
inhibitory
87:1171–1180.
epigallocatechin-3-gallate
[PubMed:
8980224]
effects
the of on
platelet-derived growth factorBB-induced cell signaling and
Thompson,
J.C.
2001 ;
Netter's
Concise Atlas of Orthopaedic
mitogenesis. FASEB J 18: 128130
Anatomy, 1st ed. Xu H., Lui W.T., Chu C.Y., Ng, P.S. Vu TH, Shipley JM, Bergers G, Berger
Wang C.C., and Rogers M.S..
JE, Helms JA, Hanahan D, et
2009: Anti-angiogenic effects
al. 1998:MMP-9/gelatinase B is
of green tea catechin on an
a key regulator of growth plate
experimental
angiogenesis and apoptosis of
mouse
endometriosis
model.
Human
Reproduction, Vol.24, No.3 pp. 608–618
Yeh LC, Lee JC. 1999:Osteogenic protein-1
increases
expression Yang CS, Chen L, Lee MJ, Baletine D, Kuo MC, Schantz
SP, 1998.
of
gene vascular
endothelial growth factor in primary cultures of fetal rat
Blood and urine levels of tea
calvaria
cells.
Mol
catechins after ingestion of
Endocrinol.;
different amounts of green tea
[PubMed: 10459859];
Cell
153:113–124.
by human volunteers. Cancer Epidemol 37:351-4
Biomarkers
Prev.
Zainuddin
M.
1999:
Penelitian.,.
Metodologi Surabaya