EFEKTIVITAS VCD DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL MAHASISWA DI STIKES AISYIAH SURAKARTA
Oleh : Kamidah NIM : S540907008
PROGRAM PASCA SARJANA PROGRAM STUDI KEDOKTERAN KELUARGA MINAT UTAMA PENDIDIKAN PROFESI KESEHATAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009
LEMBAR PERSETUJUAN
EFEKTIFITAS VCD DALAM PEMBELAJARAN KETRAMPILAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL MAHASISWA DI STIKES AISYIAH SURAKARTA
Diajukan Kepada: Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh: KAMIDAH S 54 090 7008
Telah diterima dan disetujui untuk diajukan ke ujian tesis Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta,
April 2009
Menyetujui: Pembimbing I
Prof. Drs. Haris Mudjiman, MA, P. hD
Pembimbing II
dr. M. Arief TQ, MS
Mengetahui: Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan
Prof. Dr. dr. Didik Tamtomo, MM. MKes. PAK
LEMBAR PENGESAHAN EFEKTIFITAS VCD DALAM PEMBELAJARAN KETRAMPILAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL MAHASISWA DI STIKES AISYIAH SURAKARTA TESIS Disusun Oleh : Kamidah NIM : S 540907008
Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji Pada Tanggal : 12 Mei 2009 Dewan Penguji Jabatan Ketua Merangkap anggota Sekretaris Merangkap anggota Anggota Penguji :
Nama
Tanda tangan
Prof.Dr.dr.Didik Tamtomo, MM, M.Kes,PAK NIP. 130 543 944
........................
Dr.Nunuk Suryani, M.Pd NIP. 131 981 507
.......................
1. Prof.Drs Haris Mudjiman, MA, P.hD NIP. 130 344 454 2. dr. Mochammad Arief Taufiqurohman, MS NIP. 130 817 795
........................ .........................
Surakarta, 12 Mei 2009 Mengetahui, Direktur Program Pasca Sarjana
Prof. Dr. Suranto, MSc. Ph.D NIP. 131 472 192
Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga
Prof.Dr.dr. Didik Tamtomo, MM. M.Kes.PAK NIP. 130 543 944
PERNYATAAN
Nama NIM
: Kamidah : S 540907008
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul Efektifitas VCD Dalam Pembelajaran Keterampilan Asuhan Persalinan Normal Ditinjau Dari Kemampuan awal Mahasiswa Di STIKES Aisyiah Surakarta adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalamtesis tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari tesis tersebut.
Surakarta, April 2009 Yang membuat pernyataan
Kamidah
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya maka peneliti berhasil menyelesaikan tesis ini. Penulisan tesis ini dapat terselesaikan juga berkat bantuan dari berbagai pihak, maka dengan segala kerendahan hati peneliti mengucapkan terima kasih yang setulustulusnya kepada: 1. Prof. Dr. Moch. Syamsulhadi, dr.Sp.K.J. (K), selaku rector Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta. 2. Prof. Dr. Suranto, MSc., PhD, selaku direktur program pasca sarjana 3. Prof. Dr.dr.Didik Tamtomo, MM, Mkes, PAK, selaku Ketua Program Studi Kedokteran Keluarga 4. Prof.Drs. Haris Mudjiman.,MA., Ph.D dan dr. Mohammad Arief TQ, MS, selaku pembimbing yang dengan penuh kesabaran dan ketulusan telah banyak memberikan petunjuk, dan bimbingan sampai dengan penyelesaikan penulisan tesis ini. 5. Mulyaningsih, Skep.Ns, selaku Ketua STIKES Aisyiah Surakarta yang telah memberi ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di STIKES Aisyiah Surakarta. 6. Niken Musriyati, S Si T, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan yang telah membantu kelancaran penelitian ini 7. Mahasiswa Program Studi D III Kebidanan angkatan tahun 2007 yang telah bersedia menjadi responden. 8. Kedua orang tuaku yang dengan ketulusan senantiasa mendo’akan penulis
9. Suami dan anak-anakku tercinta Erlin, Nindha, Thia, yang yang selalu memberi motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan di Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta 10.Teman-teman dosen Prodi D III Kebidanan yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini. Teriring do’a semoga budi baik yang telah diberikan kepada penulis trcatat sebagai amal ibadah, serta mendapatkan balasan yang berlipat dari Allah SWT. Amien.
Surakarta, April 2009
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL ………………………………………………………….....................
i
PENGESAHAN TIM PEMBIMBING ……………………….......................
ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI ……………………………….....................
iii
PERNYATAAN ..............................................................................................
iv
KATA PENGANTAR .....................................................................................
v
DAFTAR ISI ...................................................................................................
vii
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
ix
ABSTRAK .....................................................................................................
x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................
1
B. Rumusan Masalah .......................................................................
4
C. Tujuan Penelitian ..................................................... ....................
4
D. Manfaat Penelitian .......................................................................
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Metode Pembelajaran ...............................................................
6
2. Media Pembelajaran .................................................................
8
3. Kemampuan Awal ..................................................................
11
4. Prestasi Belajar .......................................................................
14
5. Asuhan Persalinan Normal .....................................................
17
B. Penelitian Yang Relevan ............................................................
22
C. Kerangka Pemikiran ...................................................................
22
D. Hipotesis ................................................................. ...................
24
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ................................................... ...................
25
B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................
25
C. Populasi dan Sampel ..................................................................
26
1. Populasi Penelitian .................................................................
26
2. Sampel dan Tehnik Sampling .................................................
26
D. Identifikasi Variabel ...................................................................
28
E. Definisi Oprasional ....................................................................
28
F. Instrumen Penelitian ..................................................................
28
G. Analisa Data ...............................................................................
29
1. Uji Prasyarat .........................................................................
29
2. Uji Hipotesa ..........................................................................
32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ………………………….................................
36
1. Uji Prasyarat ………………………………….....................
37
2. Uji Hipotesis …………………………………....................
41
B. Pembahasan ………………………………………...................
46
C. Keterbatasan Penelitian ............................................................
55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ..............................................................................
56
B. Saran ........................................................................................
56
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... LAMPIRAN .............................................................................................
57
DAFTAR TABEL
1.
Tabel 3.1 Analisis Varians dua jalur
2.
Tabel 3.1 Perhitungan Jumlah Kuadrat
3.
Tabel 4.1 Distribusi Kemampuan Awal
4.
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Nilai Kemampuan Awal
5.
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Varians Nilai Kemampuan Awal
6.
Tabel 4.4 Perbedaan Prestasi Antara Penggunaan Media VCD dan Simulator
7.
Tabel 4.5 Perbedaan Prestasi Mahasiswa Antara Kemampuan Awal Tinggi dan Kemampuan Awal Rendah
8.
Tabel 4.6 Pengaruh Penggunaan Media Dengan Kemampuan Awal Terhadap Prestasi Ketrampilan Asuhan Persalinan Normal
9.
Tabel 4.7 Hasil Analisis Varians 2 Jalur
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kuisioner Kemampuan Awal 2. Cheklist Keterampilan Asuhan Persalinan Normal 3. Skenario Pembelajaran Dengan Media VCD 4. Skenario Pembelajaran Dengan Media Simulator 5. Jadwal Pembelajaran Praktek Asuhan Persalinan Normal 6. Jadwal Ujian Praktek Asuhan Persalinan Normal 7. Data Hasil Perhitungan Statistik Uji Prasyarat dan Uji Hipotesis 8. Surat Ijin Penelitian
ABSTRAK Kamidah (S 54 0907008) Efektifitas VCD Dalam Pembelajaran Keterampilan Asuhan Persalinan Normal Ditinjau Dari Kemampuan awal Mahasiswa Di STIKES Aisyiah Surakarta. Tesis . Surakarta. Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2009 Latar Belakang: Pengelolaan kelas dapat dilakukan dengan pendekatan melalui variasi dari media pembelajaran. Media mempunyai andil yang cukup besar dalam proses pembelajaran. Media tersebut diantaranya VCD. VCD memiliki kemampuan lebih untuk menyampaikan pesan. Selain media kemampuan awal mahasiswa merupakan aspek yang menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. Tujuan: 1) Mengetahui pengaruh penggunaan media VCD terhadap prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal 2) Mengetahui pengaruh jenjang kemampuan awal mahasiswa terhadap prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal 3) Mengetahui apakah ada interaksi pengaruh antara penggunaan media pembelajaran dan kemampuan awal mahasiswa terhadap prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen, dengan sampel 60 mahasiswa yang dibagi menjadi 30 mahasiswa sebagai kelompok eksperimen dan 30 mahasiswa sebagai kelompok kontrol. Analisis yang digunakan adalah uji t-test dan ANAVA dua jalur dengan taraf signifikasi 5%. Hasil: 1) Pengaruh penggunaan media VCD terhadap prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal, berdasar analisis uji t diperoleh t hitung 3,249 dan nilai p= 0,02. 2) Pengaruh jenjang kemampuan awal mahasiswa terhadap prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal, berdasar analisis uji t diperoleh t hitung 3,520 dan nilai p= 0,01. 3) Pengaruh interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan kemampuan awal mahasiswa terhadap prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal berdasar uji ANAVA dua jalur diperoleh F hitung 3,411 dan nilai p= 0,069. Kesimpulan: 1) Ada pengaruh yang signifikan pembelajaran menggunakan media VCD terhadap prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal 2) Ada pengaruh yang signifikan jenjang kemampuan awal mahasiswa terhadap prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal 3) Tidak ada pengaruh interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan kemampuan awal mahasiswa terhadap prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal.
Kata Kunci: VCD, Persalinan Normal, Kemampuan Awal
ABSTRACT
Kamidah (S 540907008) The Effectiveness of VCD in Learning Normal Birth Education Skill Reviewed of Student’s beginning ability in STIKES Aisyiah Surakarta. Thesis. Surakarta. Program Studi Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret surakarta, 2009. Back ground: Class management can be done by approach through variation of learning media. Media has significant role in learning process, for example VCD. It has ability to convey the message, student’s starting ability media is an aspect supporting the successful of the learning and teaching process. Objectives: 1) to know the effect of using VCD media towards learning achievement of normal birth education skill 2) to know the effect of student’s starting ability level towards learning achievement of normal birth education skill 3) to know whether any interaction effect between using learning media and student’s learning achievement of normal birth education skill. Method: the research method which is used is experiment with 60 samples of students who are separated becomes 2 groups, each group consist of 30 students as experiment group and 30 students as control group. Analysis which is used are t-test and ANAVA two lines with significance 5%. Result: the effect of using VCD media towards achievement of normal birth education skills based on t-test analysis obtained t-account 3,249 and value of p 0,02, 2) the effect of student’s starting ability level towards learning achievement of normal birth education skill, based on t-test obtained t-account 3,520 and value p 0,01, 3) the interaction of effect between using learning media and student’s starting ability level towards learning achievement of normal birth education skill based on ANAVA two lines obtained F-account 3,411 and value p 0,069. Conclusions: 1) There is a significant effect of learning using VCD media towards learning achievement of normal birth education skill 2) There is s significant effect of student’s starting ability level towards learning achievement of normal birth education skill 3) There is no interaction of effect between using learning media and student’s starting ability level towards learning achievement of normal birth education skill
Key word: VCD, Normal Birth, Starting ability
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tahun 2007 adalah 307 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 45 per 1000 kelahiran hidup. AKI dan AKB tersebut merupakan angka tertinggi diantara negaranegara ASEAN (Depkes RI, 2008: ii) Salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian tersebut adalah bahwa setiap persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan yang trampil, diantaranya bidan. Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 900 tahun 2002, bidan merupakan tenaga kesehatan yang berwenang menolong persalinan. Oleh karena itu setiap bidan harus mempunyai beberapa kompetensi. Komptensi bidan adalah pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang harus dimiliki oleh seorang bidan dalam melaksanakan praktek kebidanan secara aman dan bertanggung jawab pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang bidan adalah asuhan selama persalinan dan kelahiran (Depkes RI, 2003) Kompetensi tersebut harus dipersiapkan sejak bidan masih menempuh pendidikan. Penguasaan dengan baik terhadap bahan pelajaran, akan sangat membantu peserta didik mencapai kompetensi yang diharapkan. Akan tetapi hal ini merupakan masalah sulit yang harus dihadapi oleh tenaga pendidik. Kesulitan tersebut disebabkan oleh tiga aspek, yaitu aspek intelektual,
psikologis dan
biologis. Ketiga aspek tersebut mempengaruhi pencapaian hasil dari suatu proses belajar mengajar (Hamzah, 2007: 86). Ketiga aspek tersebut tidak akan menjadi kendala yang berarti apabila diterapkan
pengelolaan
kelas
yang
baik.
Pengelolaan
kelas
yang
baik
memungkinkan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu pengelolaan kelas yang baik, dapat juga ditunjang oleh pendekatan tertentu terhadap peserta didik. Pendekatan tersebut dapat dilakukan melalui variasi dari metode pembelajaran dan media pembelajaran (Hamzah, 2007: 87). Metode dan media pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam proses pembelajaran. Pemilihan metode dan media pembelajaran yang tepat dapat menumbuhkan minat peserta didik untuk mengikuti pelajaran tersebut. Menurut Ahmadi dan Prasetyo (2000: 13-14), media dan metode tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain karena keduanya berfungsi sebagai cara untuk menghantarkan bahan pelajaran agar sampai kepada peserta didik sesuai dengan tujuannya. Sehingga dalam pelaksanaan proses belajar mengajar merupakan kombinasi antara metode dan media pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang dapat diterapkan adalah metode simulasi, dan salah satu media yang sering digunakan adalah audio-visual aids. Metode simulasi adalah metode pembelajaran dimana ditampilkan simbol-simbol atau peralatan yang menggantikan proses, kejadian atau benda yang sebenarnya. Dengan metode simulasi ini peserta didik diharapkan dapat melakukan pekerjaan seperti seharusnya ( Paulina Pannen cit Yamin 2007: 126-128 ). Sejauh ini pengamatan yang peneliti lakukan di STIKES Aisyiah dalam pembelajaran dosen lebih cenderung menggunakan simulator, karena menurut
mereka
bahwa
memang
sejak
dahulu
mereka
mendapatkan
pengalaman
pembelajaran menggunakan simulator dan simulator akan lebih efektif dibanding dengan menggunakan VCD. Sedangkan menurut Basuki dan Farida (2001: 1) media audio visual termasuk VCD memiliki kemampuan lebih
untuk menyampaikan
pesan-pesan yang lebih lengkap, rumit, dan realistis. Selain itu juga audio-visual aids merupakan media pembelajaran yang paling lengkap, karena dengan media ini terjadi proses saling membantu antara indra dengar
dengan
indra
pandang,
sehingga
mempunyai
kemampuan
untuk
menyampaikan pesan lebih realistis. Yang termasuk jenis media ini diantaranya adalah Video Compact Disk (VCD). Kombinasi antara simulasi dan VCD diharapkan dapat membantu keberhasilan proses pembelajaran. Selain metode pembelajaran, kemampuan awal merupakan salah satu faktor dari aspek pribadi peserta didik yang menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Penilaian kemampuan awal yang dilakukan sebelum proses pembelajaran merupakan langkah yang tepat untuk membuat strategi pembelajaran yang dapat mengoptimalkan pencapaian tujuan pembelajaran ( Yamin, 2007: 147) Bertitik tolak dari uraian di atas, peneliti ingin mengetahui efektifitas Video Compact Disk dalam pembelajaran ketrampilan asuhan persalinan normal ditinjau dari kemampuan awal mahasiswa di STIKES Aisyiyah Surakarta.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka pokok masalah yang ingin penulis pecahkan adalah sebagai berikut :
1. Apakah ada
pengaruh penggunaan media VCD terhadap prestasi belajar
ketrampilan asuhan persalinan normal ? 2. Apakah ada pengaruh jenjang kemampuan awal mahasiswa terhadap prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal? 3. Apakah ada pengaruh interaksi antara penggunaan media pembelajaran dengan kemampuan awal mahasiswa terhadap prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal ?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan antara lain : 1. Mengetahui
pengaruh penggunaan media VCD terhadap prestasi belajar
ketrampilan asuhan persalinan normal. 2. Mengetahui pengaruh jenjang kemampuan awal mahasiswa terhadap prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal. 3. Mengetahui apakah ada
pengaruh interaksi antara penggunaan media
pembelajaran dan kemampuan awal mahasiswa terhadap prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal.
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: 1. Manfaat Teoritis Dapat memberikan masukan dan sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi dunia pendidikan khususnya pendidik dalam memilih media pembelajaran. 2. Manfaat Praktis
Dapat memberi masukan untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar kepada mahasiswa Prodi D III Kebidanan Semester III STIKES Aisyiah Surakarta sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Metode Pembelajaran a. Pengertian Metode adalah cara yang digunakan guru untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran (Ahmadi dan Prasetya,2005: 52) Metode pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai (Hamalik,2008: 60).
b. Macam-macam Metode Pembelajaran Metode pembelajaran banyak ragamnya. Seorang
pendidik harus
memiliki metode mengajar yang beraneka ragam, agar dalam proses belajar mengajar tidak hanya menggunakan satu metode saja, tetapi harus divariasi. Agar pembelajaran tidak membosankan dan tujuan pengajaran yang telah dirumuskan oleh pendidik dapat tercapai. Beberapa metode pembelajaran yang sering digunakan antara lain : metode ceramah, metode demonstrasi, metode tanya jawab, metode diskusi, metode bermain peran dan metode simulasi (Yamin, 2007:152) . c. Metode Pembelajaran Simulasi
Metode simulasi berarti cara untuk menjelaskan sesuatu (bahan pelajaran) melalui simbol-simbol atau peralatan yang menggantikan proses, kejadian atau benda yang sebenarnya (Yamin, 2007: 163). Penggunaan metode simulasi ini perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut : 1) Pada tahap permulaan proses belajar, diperlukan tingkat di bawah realitas. Siswa diharapkan mengidentifikasikan lokasi tujuan, sifat-sifat benda, tindakan yang sesuai dengan kondisi tertentu dan sebagainya. 2) Pada tahap pertengahan proses belajar, diperlukan tingkat realitas yang memadai. Siswa diharapkan dapat memepelajari sesuatu dalam kaitan dengan pengetahuan yang lebih luas dan memulai mengkondisikan ketrampilan-ketrampilan. 3) Pada tahap akhir, diperlukan tingkat realitas yang tinggi. 4) Siswa diharapkan dapat melakukan pekerjaan seperti yang seharusnya. Metode ini dapat dilakukan bila : 1) Semua tahap belajar 2) Pendidikan formal atau magang 3) Memberikan kegiatan-kegiatan yang analogis 4) Memungkinkan praktek dan umpan balik dengan risiko kecil 5) Diprogramkan sebagai alat pelajaran mandiri Metode ini juga memiliki beberapa kelemahan yaitu : 1) Biaya pengembangannya tinggi dan memerlukan waktu lama 2) Fasilitas dan alat-alat khusus yang dibutuhkan mungkin sulit diperoleh serta mahal harga dan pemeliharaannya
3) Risiko siswa atau pengajar tinggi
2. Media Pembelajaran a. Pengertian Banyak sekali pengertian media pembelajaran menurut pakar, antara lain (http://re-searchengines.com/0106moh.html) : 1) Media Martin dan Briggs (1986) mengmukakan bahwa media pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan si-belajar. Hal ini bisa berupa perangkat keras dan perangkat lunak 2) Menurut Hamalik (2008) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan si belajar dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
b. Macam-macam media pembelajaran Secara umum media pengajaran dapat dibagi menjadai tiga jenis, yaitu media pandang (visual aids), media dengar (audio aids) dan media dengar pandang (audio-visual aids). Media pandang dapat berupa bendabenda alamiah, orang dan kejadian (Yamin, 2007:181).
c. Media audio-visual 1) Pengertian
Media pembelajaran dengan audio-visual adalah pemberian informasi dngan menggunakan media audio-visual. 2) Kelebihan Media audio-visual memiliki kemampuan lebih dibandingkan media audio maupun media visual saja. Kemampuan dari media ini akan lebih meningkat lagi bila dilengkapi dengan karakteristik gerak. Media ini mampu menyampaikan pesan-pesan yang lebih lengkap, rumit dan realistis (Basuki dan Farida, 2001: 12) 3) Jenis Jenis-jenis audio-visual menurut Arsyad ( 2007: 94-97 ) antara lain : a) Televisi Televisi adalah media yang menyampaikan pesan melalui gambar gerak yang dilengkapi suara. Sebagai media, televisi memang sungguh menarik, karena dapat menampilkan informasi secara simultan, menyajikan siaran secara langsung, serta dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. b) Film Seperti halnya televisi, film juga dapat dimanfaatkan untuk pengajaran. Film memiliki beberapa kelebihan yaitu : lebih mendekati realistis, menarik perhatian siswa, mengatasi keterbatasan indera penglihatan, dapat diputar ulang, memperluas wawasan berfikir anak, mengatasi keterbatasan waktu dan ruang, dapat menampilkan gerakan lambat dan gerakan yang dipercepat. Sedang
kekurangannya adalah : biaya produksinya tinggi dan pemakaiannya perlu ruang glap. c) Video Media ini begitu populer di masyarakat. Media ini dapat menyampaikan pesan audio-visual gerak. Seperti halnya film dan televisi, video tape atau pita video dapat menyajikan hal-hal yang nyata maupun yang fiktif. Pesan yang disampaikan dapat bersifat informatif, pendidikan dan pengajaran meskipun pemakaiannya memerlukan pesawat televisi. Kelebihan dari video adalah : penyajiannya tidak memerlukan ruang gelap, program dapat diputar berulang-ulang, program sajian yang rumit dan berbahaya dapat direkam sebelumnya sehingga waktu mengajar guru bisa memusatkan perhatiannya, mudah dikontrol oleh guru. Sedangkan kekurangannya yaitu : daya jangkauannya terbatas, sifat komunikasinya satu arah dan peralatannya cukup mahal. 4) Prosedur Pembelajaran Prosedur pembelajaran audio-visual adalah sebagai berikut : a) Dosen menjelaskan tujuan pembelajaran khusus. b) Tempat diatur yang memungkinkan setiap mahasiswa dapat melihat dan mendengar audio-visual dengan jelas c) Dosen menyeting media audio-visual yang berisi VCD tentang teori asuhan persalinan normal d) Mahasiswa memperhatikan dan mempraktekkan e) Menilai hasil belajar mahasiswa dengan dengan test tertulis
3. Kemampuan Awal Keberhasilan proses belajar salah satunya dipengaruhi oleh cirri-ciri khas yang dimilki oleh siswa baik secara individu maupun kelompok, kenyataan ini berakibat guru mengikutsertakan ciri-ciri khas itu sebagai titik tolak bagi perencanaan dan pengelolaan proses belajar mengajar . Dan menurut Gagne dalam Toeti Soekanto dan Udin Saripudin Winataputra (1996: 15) belajar tidak merupakan sesuatu yang terjadi secara alamiah tetapi terjadi dengan adanya kondisi-kondisi tertentu, yaitu : a. Kondisi internal yang antara lain menyangkut kesiapan siswa dan apa yang telah dipelajari sebelumnya. b. Kondisi intenal yang merupakan situasi belajar dan penyajian stimuli yang secara sengaja diatur oleh guru dengan tujuan memperlancar proses pembelajaran. Dari uraian di atas penulis dapat menyebutkan bahwa keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar ditentukan oleh faktor dari dalam diri siswa yang berupa penguasaan materi yang telah dipelajari sebelumnya sebagai kemampuan awal dan faktor dari luar diri siswa antara lain lingkungan dan penyajian pembelajaran. Kemampuan awal menggambarkan kesiapan siswa dalam menerima pelajaran yang akan diberikan guru.
a. Pengertian Kemampuan Awal Menurut Suparman (1997: 45) kemampuan awal adalah sejauh mana pengetahuan dan ketrampilan yang telah mereka miliki sehingga dapat
mengikuti pelajaran. Sedangkan menurut Munandar (1987: 72) kemampuan awal adalah ketrampilan yang harus dikuasai siswa agar dapat belajar secara efisien seperti yang dimaksud dalam rumusan tujuan akhir pengajaran. Kemampuan awal menggambarkan kesiapan mahasiswa dalam menerima materi pelajaran baru yang akan diberikan oleh guru. Sehingga kemampuan awal penting untuk diketahui guru sebelum memulai pelajaran, agar guru dapat menentukan strategi belajar mengajar yang sesuai. b. Kaitan Kemampuan Awal dengan Advance Organizers Menurut teori belajar bermakna Ausebel dalam Toeti Sokanto (1996: 24) menyatakan bahwa Advance Organizers sebagai penghubung antara pengetahuan yang sudah dipunyai dengan materi yang akan dipelajari. Agar pembelajaran tercapai guru harus pandai-pandai menghubungkan antara pengetahuan yang sudah dimiliki siswa dengan pengetahuan baru yang akan diajarkan. Betapa pentingnya mempertimbangkan kemampuan awal dalam merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Adanya hubungan antara kemampuan siswa dengan materi baru maka siswa akan mudah menangkap materi yang sedang diajarkan guru dan materi menjadi menarik untuk diikuti siswa. Karena siswa antusias mengikuti pembelajaran dan mudah mengaitkan antara materi lama dengan materi baru, maka tujuan pembelajaran akan berhasil.
c. Cara Mengukur Kemampuan Awal Menurut Suparman (1997:46) kemampuan awal dapat diukur menggunakan kuesioner, interview, observasi dan test. Guru sebelum mulai
pembelajaran perlu mengukur kemampuan awal siswa untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi yang dimiliki siswa. Dalam membuat perencanaan pembelajaran materi pengukuran kemampuan awal perlu ditulis sebagai acuan. Guru yang tidak mengukur kemampuan awal sebelum melakukan pembelajaran, tidak akan tahu kondisi awal siswa sehingga tidak akan bisa menghubungkan secara baik dengan materi yang baru akibatnya siswa merasa kesulitan karena materi yang diberikan terlalu berat. Akan tetapi dapat juga menjadi tidak menarik atau membosankan karena materi baru yang diberikan terlalu ringan.
4. Prestasi Belajar Setiap proses pembelajaran selalu menghasilkan hasil belajar yang dijadikan indikator keberhasilan proses. Dikatakan berhasil apabila tujuan dari belajar sesuai dengan tujuan instruksional khusus baik secara individu maupun kelompok. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (Poerwodarminto, 2003). Menurut Singgih dan Sukadji (2006: 62) bahwa individu dengan kebutuhan prestasi yang tinggi menampilkan karakteristik kerja keras. Aspek kemampuan verbal atau ketrampilan angka sedikit banyak dapat digunakan sebagai peramal keberhasilan belajar. Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktifitas dalam belajar ( Ahmadi dan Prassetyo, 2005)
Prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai terhadap bahan pelajaran yang telah dipelajari selama jangka waktu tertentu, yang biasa dilaksanakan setiap akhir semester atau juga disebut tes sumatif .
a. Jenis Prestasi belajar Pada dasarnya sasaran belajar merupakan konsep penting dalam proses belajar mengajar. Secara teoritis sasaran belajar mencakup tiga aspek yaitu pengembangan
pengetahuan,
sikap
dan
ktrampilan.
Namun
dalam
kenyataannya hal itu bukanlah suatu hal yang terpisah sama sekali. Oleh karena itu tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan aspek-aspek tersebut secara bersama dalam suatu unit pengajaran. Menurut Bloom (1986 dalam Hamzah B. Uno 2007: 139), tujuan pendidikan diklasifikasikan menjadi tiga kawasan : 1) Kawasan kognitif yang berkenaan dengan ingatan atau pengenalan terhadap pengetahuan dan pengembangan kemampuan intelektual dan ketrampilan berfikir. Termasuk kawasan ini adalah pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. 2) Kawasan afektif yang berkenaan dengan minat, sikap dan nilai serta pengembangan dan penyesuaian diri. Kawasan ini meliputi : penerimaan, pemberian respon, pemberian nilai, pengorganisasian dan karekterisasi. 3) Kawasan psikomotor, yang berkenaan dengan otot, ketrampilan motorik atau gerak yang membutuhkan kondisi otot.
b. Fungsi Prestasi Belajar
Prestasi belajar dalam kehidupan manusia pada tingkat dan jenis tertentu dapat memberikan kepuasan, khususnya mereka yang berada di bangku sekolah yaitu para siswa. Prestasi belajar makin terasa penting untuk diungkapkan, karena memiliki beberapa fungsi utama. Menurut Arifin (1990) fungsi utama prestasi belajar adalah : 1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai. 2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebutkan hal ini sebagai tendensi keingintahuan dan merupakan kebutuhan umum pada manusia termasuk kebutuhan anak didik dalam program pendidikan. 3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong dan berperan sebagai umpan balik dalam meningkatkan mutu pendidikan. 4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti prestasi belajar dapat dijadikan tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya
adalah
kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikasi ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik di masyarakat. Asumsinya kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan pembangunan masyarakat.
5) Prestasi belajar dapat digunakan sebagai indikator daya serap anak didik. Dalam proses belajar mengajar anak didik merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum.
5. Asuhan Persalinan normal a. Pengertian persalinan Pengertian persalinan menurut beberapa sumber adalah sebagai berikut : 1) Proses dimana bayi, plasenta & selaput ketuban keluar dari rahim ibu (APN, 2008: 37). 2) Normal adalah jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (> 37 mgg) & tanpa disertai penyulit
& dengan tenaga ibu sendiri
berlangsung < 24 jam 3) Serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang berakhir dg pengeluaran bayi yg cukup bulan / hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Wiknyosastro, 2001: 180) 4) Proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang dapat hidup kedunia luar dari rahim melalui jalan lahir / dengan jalan lain (Manuaba, 2000: 68)
b. Jenis Persalinan
Menurut Manuaba (2000: 69), jenis persalinan adalah sebagai berikut: 1) Persalinan spontan Bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri. 2) Persalinan Buatan Bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar. 3) Persalinan Anjuran Bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan rangsangan.
c. Tanda-tanda Persalinan Menurut Wiknyosastro (2001: 181), persalinan dapat ditandai dengan: 1) Kekuatan his makin sering terjadi dan teratur dengan jarak yang semakin pendek. 2) Pada pemeriksaan dalam, dijumpai perubahan perlunakan, pendataran dan pembukaan serviks. 3) Dapat terjadi pengeluaran pembawa tanda yaitu pengeluaran lendir, lendir bercampur darah 4) Dapat disertai ketuban pecah.
d. Persalinan Normal Menurut Saifuddin (2002: 176) partus dibagi menjadi empat kala, yaitu: 1) Kala I
Dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10 cm) proses ini terbagi dalam dua fase, fase laten (delapan jam) serviks membuka sampai tiga cm dan fase aktif (tujuh jam) serviks membuka dari 3 cm sampai 10 cm. Kontraksi lebih kuat dan sering selama fase aktif, kira-kira lima menit sekali. 2) Kala II Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini biasanya berlangsung dua jam pada primi dan satu jam pada multigravida. 3) Kala III Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit.
4) Kala IV Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai dua jam pertama post partum. Tujuan asuhan persalinan adalah memberikan asuhan yang memadai selama asuhan persalinan dalam upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi e. Asuhan Sayang Ibu dan Anak 1. Pengertian Asuhan dengan prinsip saling menghargai budaya, kepercayaan dan keinginan ibu 2. Salah satu prinsip dasar asuhan sayang ibu dan bayi
Mengikutsertakan suami dan keluarga selama persalinan dan kelahiran bayi 3. Asuhan sayang ibu dalam proses persalinan a) Panggil ibu sesuai namanya, hargai dan perlakukan ibu sesuai martabatnya b) Jelaskan asuhan dan perawatan yang akan diberikan pada ibu sebelum memulai asuhan tersebut c) Jelaskan proses persalinan kepada ibu dan keluarga d) Anjurkan ibu untuk bertanya dan membicarakan rasa takut/kawatir e) Dengarkan dan tanggapi pertanyaan dan kekawatiran ibu f) Berikan dukungan, bersarkan hatinya dan tentramkan perasaan ibu dan anggota keluarga yang lain g) Anjurkan ibu untuk ditemani suami dan keluarga selama proses kelahiran dan persalinan h) Ajarkan suami dan anggota keluarga mengenai cara – cara memperhatikan dan mendukung ibu selama persalinan dan kelahiran bayinya i) Lakukan praktik-praktik pencegahan infeksi yang baik secara consisten j) Anjurkan ibu untuk mencoba berbagai posisi selama persalinan dan kelahiran bayinya k) Anjurkan ibu untuk minum cairan dan makan makanan bila ia menginginkannya
l) Hargai dan perbolehkan praktek – praktek tradisional yang tidak memberi pengaruh merugikan m) Hindari tindakan berlebihan dan mungkin membahayakan seperti : episiotomi, pencukuran, klisma n) Anjurkan ibu untuk memeluk bayinya segera setelah lahir o) Membantu memulai memberikan ASI dalam 1 jam pertama setelah kelahiran bayi p) Siapkan rencana rujukan (bila diperlukan) q) Mempersiapkan persalinan dan kelahiran bayi dengan baik dan bahan – bahan perlengkapan dan obat yang diperlukan. Siap untuk melakukan resusitasi BBL pada setiap kelahiran bayi
B. Penelitian Yang Relevan 1. Joko Catur Subianto (2007), melakukan penelitian pengaruh pembelajaran menggunakan media VCD terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari kemampuan awal di SMP Negeri I Banjarnegara, menyimpulkan bahwa dalam pembelajaran menggunakan VCD nilai rata rata lebih tinggi dibanding nilai ratarata mahasiswa yang menggunakan media LKS ,nilai rata-rata kelompok jenjang kemampuan awal tinggi prestasi belajarnya lebih baik dibanding kelompok jenjang kemampuan awal rendah, tidak ada interaksi pengaruh antara jenis penggunaan media dengan kemampuan awal. 2. Sugiardo (2007), melakukan penelitian pengaruh penerapan pendekatan konstekstual bermedia VCD terhadap pencapaian kompetensi belajar geografi ditinjau dari minat belajar di SMA Negeri I Karanganyar dan SMA Negeri
Karangpandan, menyimpulkan siswa yang belajar menggunakan media VCD kompetensi belajarnya lebih baik dibanding siswa yang menggunakan media gambar, siswa yang mempunyai minat tinggi kompetensi belajarnya lebih baik dibanding dengan siswa yang mempunyai minat rendah, ada interaksi antara penggunaan media dengan minat siswa.
C. Kerangka Pemikiran Berdasarkan teori yang telah dikemukakan, maka disusunlah kerangka pemikiran sebagai berikut: 1. Pengaruh penggunaan media VCD terhadap prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal yang optimal pada mahasiswa adalah penggunaan media dalam pembelajaran. Pembelajaran asuhan persalinan normal menggunakan VCD lebih menarik minat mahasiswa dibandingkan dengan pembelajaran ketrampilan asuhan persalinan normal menggunakan simulator, karena dengan VCD maka akan lebih merangsang indera mahasiswa daripada menggunakan simulator saja. Pembelajaran dengan menggunakan VCD akan lebih bermakna, dimana peserta didik dilatih, dimotivasi dalam proses pembelajaran secara lebih aktif, sehingga pemahaman kognitif, afektif dan psikomotorik akan berlangsung lama dibanding pembelajaran tanpa VCD. Dengan demikian dapat diduga prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal mahasiswa yang diajar menggunakan VCD akan lebih daripada mahasiswa yang diajar menggunakan simulator.
2. Pengaruh jenjang kemampuan awal mahasiswa terhadap prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal. Mahasiswa yang memiliki kemampuan awal tinggi adalah mahasiswa yang senantiasa berusaha unggul dalam kompetisi, penuh tanggung jawab, menyukai tantangan, serta rasional dalam meraih prestasi. Maka mahasiswa yang memiliki kemampuan awal tinggi akan memperoleh prestasi belajar yang memuaskan, jika materi pelajaran yang disampaikan dosen menggunakan media yang sesuai. Dengan demikian dapat diduga untuk mahasiswa yang memiliki kemampuan awal tinggi, prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal mahasiswa yang diajar menggunakan media VCD akan lebih tinggi daripada mahasiswa yang memiliki kemampuan awal rendah. 3. Pengaruh interaksi antara jenis media yang digunakan dalam pembelajaran dengan kemampuan awal mahasiswa terhadap prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal. Usaha meningkatkan prestasi belajar mahasiswa akan efektif, jika dosen dalam mengajar menggunakan media yang menyertakan potensi mahasiswa, dan mempertimbangkannya dalam memilih media tersebut. Peristiwa eksternal yang berupa penggunaan media akan berpengaruh pada proses internal belajar. Dengan demikian dapat diduga bahwa terdapat interaksi pengaruh antara jenis media yang digunakan dalam pembelajaran dengan kemampuan awal mahasiswa terhadap prestasi belajar asuhan persalinan normal.
D. Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
3. Ada pengaruh penggunaan media VCD terhadap prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal . 4. Ada pengaruh jenjang kemampuan awal mahasiswa terhadap prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal. 5. Ada pengaruh interaksi antara penggunaan jenis media dengan kemampuan awal mahasiswa terhadap prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul sebagai akibat dari adanya suatu perlakukan tertentu. Dalam penelitian ini penulis hanya akan meneliti pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat, dengan ketrampilan asuhan persalinan normal sebagai variabel terikat
sedangkan pembelajaran dengan VCD dan
kemampuan awal sebagai variabel bebas. Skema Rancangan Penelitian 1. Kemampuan awal tinggi
X
Prestasi
2. Kemampuan awal rendah
X
Prestasi
3. Kemampuan awal tinggi
0
Prestasi
4. Kemampuan awal rendah
0
Prestasi
Dimana: X
= pembelajaran dengan media VCD dan simulator
0
= pembelajaran dengan simulator
B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di STIKES Aisyiyah Surakarta pada bulan Januari 2009.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penlitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program studi D III Kebidanan tingkat II semester III pada tahun ajaran 2008/2009 di STIKES Aisyiyah Surakarta, yang berjumlah 120 mahasiswa
2. Sampel dan Teknik Sampling Sampel merupakan hasil pemilihan subyek dari populasi untuk memperoleh karakteristik populasi ( Taufiqurohman, 2004: 54). Menurut Arikunto (2006: 134). , mengatakan kalau subyeknya kurang dari 100 sebaiknya diambil semua, dan bila lebih dapat diambil antara 10-15% atau 2025% atau lebih. Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil sampel sebanyak 50% dari populasi. Setelah dihitung maka diperoleh sampel sejumlah 60 mahasiswa dari 120 mahasiswa. Kemudian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 30 kelompok eksperimen dan 30 kelompok kontrol. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Cluster random sampling adalah pengambilan sampel dimana setiap subyek mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel . Penentuan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan kelompok eksperimen Kelas A yang berjumlah 60 mahasiswa diambil 30, dengan cara seluruh mahasiswa dibagikan kertas undian , undian ini yang ada nomornya hanya
30 selebihnya kosong. Setelah seluruh mahasiswa mengambil undian kemudian dicatat
NIM mahasiswa yang undiannya ada nomornya.
Kemudian mahasiswa yang telah ditulis NIMnya ini ditetapkan sebagai kelompok eksperimen. b. Menentukan kelompok kontrol Kelas B yang berjumlah 60 mahasiswa diambil 30, dengan cara seluruh mahasiswa dibagikan kertas undian , undian ini yang ada nomornya hanya 30 selebihnya kosong. Setelah seluruh mahasiswa mengambil undian kemudian dicatat
NIM mahasiswa yang undiannya ada nomornya.
Kemudian mahasiswa yang telah ditulis NIMnya ini ditetapkan sebagai kelompok kontrol.
D. Identifikasi Variabel 1. Variabel bebas
:
pembelajaran dengan menggunakan VCD dan kemampuan awal
2. Variabel terikat
:
prestasi belajar mahasiswa berupa ketrampilan asuhan persalinan normal
E. Definisi Operasional 1. Metode pembelajaran VCD adalah suatu pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan media atau alat bantu berupa VCD tentang pertolongan persalinan normal. Kelompok ekseprimen diberikan media pembelajaran simulator dan VCD, sedangkan kelompok kontrol menggunakan media simulator.
2. Kemampuan awal adalah kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa tentang teori asuhan persalinan normal sebelum mahasiswa diberikan skil asuhan persalinan normal. 3. Ketrampilan asuhan persalinan normal adalah kemampuan melakukan pertolongan persalinan normal yang dipraktikan oleh mahasiswa secara langsung dengan menggunakan simulator.
F. Instrumen Penelitian 1. Kemampuan awal diukur dengan soal test dicotomous choise sebanyak 40 soal yang diadopsi dari Depkes (2008: 10-14), dengan ketentuan setiap butir soal jika benar diberi nilai 1 dan jika salah diberi nilai 0, kemudian nilai dijumlahkan dibagi jumlah item soal dikalikan 100. Selanjutnya dikategorikan tinggi bila nilai sama atau lebih dari rata-rata, kategori rendah bila nilai kurang dari ratarata. 2. Ketrampilan asuhan persalinan normal diukur dengan menggunakan daftar titik yang berisi langkah-langkah ketrampilan melakukan asuhan persalinan normal sebanyak 58 langkah yang telah dibakukan oleh Depkes (2008: 18-23), dengan ketentuan : nilai 0 bila langkah tidak dikerjakan, nilai 1 bila langkah dikerjakan tetapi tidak tepat dan nilai 2 bila langkah dikerjakan dengan tepat. Kemudian nilai dijumlahkan dibagi 116 dikalikan 100.
G. Analisa Data Pemilihan tehnik analisis data berorientasi pada hipotesis dan tujuan penelitian. Sebelum data dianalisis dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu, yaitu meliputi uji
keseimbangan, uji normalitas dan uji homogenitas. Setelah uji prasayarat kemudian dilakukan uji hipotesis. 1. Uji prasyarat a. Uji keseimbangan Uji keseimbangan dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum diberi perlakukan dalam keadaan seimbang atau tidak. Uji statistik yang dipakai adalah t-tes, dengan rumus: t - tes =
X1 - X 2 S12 S 22 + n1 n 2
Keterangan : X1
= Rata-rata nilai kemampuan awal kelompok eksperimen.
X 2 = Rata-rata nilai kemampuan awal kelompok kontrol.
S12
= Varians kelompok eksperimen.
S 22
= Varians kelompok kontrol.
n1
= Jumlah mahasiswa kelompok eksperimen.
n2
= Jumlah mahasiswa kelompok kontrol. (Suharsimi Arikunto, 2002 : 275)
Keputusan uji yaitu hasil perhitungan t-test dibandingkan dengan t-tabel. Pada taraf signifikasi 5 %. Jika t-tabel
t-hitung, maka dinyatakan tidak ada perbedaan antara kedua sampel. b. Uji normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data pada masing-masing kelompok untuk masing-masing kelas berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan uji chi-kuadrat, dengan rumus:
c =å 2
( f 0 - f h )2 fh
Keterangan :
c 2 = Chi-kuadrat f h = frekuensi harapan f o = frekuensi observasi
(Suharsimi Arikunto, 2002 : 259) Keputusan uji yaitu jika hasil perhitungan dibandingkan dengan tabel pada taraf signifikasi 5 %, jika χ² hitung < χ² tabel, maka dikatakan data berdistribusi normal. c. Uji homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel untuk masingmasing kelompok berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas menggunakan uji- F, dengan rumus: F=
s 2 terbesar s 2 terkecil
Keterangan :
s 2 = varians
Keputusan uji yaitu hasil perhitungan dibandingkan dengan tabel F pada taraf signifikasi 5 % Jika F hitung < F tabel, maka dikatakan sampel berasal dari populasi yang homogen. ( Sugiono, 1997: 167 ) 2. Uji hipotesis a. Uji t-test Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media VCD terhadap prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal . b. Uji t-test Untuk mengetahui pengaruh kemampuan awal mahasiswa terhadap prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal c. Uji ANAVA dua jalan Untuk mengetahui interaksi pengaruh antara penggunaan jenis media dengan kemampuan awal mahasiswa terhadap prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal, menggunakan analisis varians dua jalur, dengan langkah sebagai berikut: Tabel 3.1 Tabel Analisis Varians 2 Jalur Pengaruh Varians
Jumlah
Derajat
Rataan Kuadrat
F hitung
Kuadrat
Kebebasan
A
JK A
a-1
S12 =
JK A a -1
S12 F1 = 2 S
B
JK B
b-1
S 22 =
JK B b -1
S 22 F2 = F1 = 2 S
Pengaruh utama
Interaksi
JK ( AB )
(a-1)(b-1)
JK G
ab(n-1)
JK T
abn -1
S 32 =
AB
Galat
Jumlah
JK ( AB )
(a - 1)(b - 1)
S2 =
JK G ab(n - 1)
-
a = 2 (tinggi dan rendah) b = 2 (VCD dan Simulator)
Tabel 3.2 Perhitungan Jumlah Kuadrat B
JUMLAH
1
2
1
T12
T12
T1..
2
T21
T22
T2..
JUMLAH
T1
T2
T..
1)
Menghitung jumlah kuadrat total (JKT), dengan rumus : a
JKT =
b
n
ååå yijk2 i =1 j =1 k =1
2)
-
-
Keterangan :
A
F1 =
T2 abn
Menghitung jumlah kuadrat variable B (JKA), dengan rumus :
S 32 S2
a
åT JKA = 3)
2
i
i =1
-
bn
T2 abn
Menghitung jumlah kuadrat variable B (JKB), dengan rumus : b
åT
2 j
T2 JK B = an abn j =1
4)
Menghitung jumlah kuadrat interaksi antara variable A dengan variable B (JKAB), dengan rumus : a
JK AB =
5)
b
åå Tij2 i =1 j =1
n
b
a
-
å Ti 2 i =1
bn
-
åT j =1
2 j
an
+
T2 abn
Menghitung jumlah kuadrat dalam (JKG), dengan rumus : JK G = JK T - JK A - JK B - JK AB
6) Setelah tabel perhitungan jumlah kuadarat diisi (tabel 3.2) selanjutnya melakukan pengujian interaksi. Pengujian interaksi dilakukan sebelum menarik inferensi mengenai pengaruh utama. Jika interaksi signifikan maka data harus dianalisis kembali pada setiap taraf treatment. Denah kritik pengujian (total H0) jika : 1) F1 > F {(a-1), ab (n-1)} 2) F2 > F {(b-1), ab (n-1)} 3) F3 > F {(a-1), (b-1), ab (n-1)} ( Wapole 1986 cit Subiyanto ,2007:50 ) Selanjutnya semua analisis uji statistic dalam penelitian ini menggunakan bantuan kompute
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Pada bab ini disajikan diskripsi data hasil penelitian “Efektifitas VCD terhadap ketrampilan asuhan persalinan normal ditinjau dari kemampuan awal mahasiswa semester III Prodi DIII Kebidanan STIKES Aisyiyah Surakarta pada bulan Januari 2009”. Tabel 4.1 Distribusi Kemampuan Awal Kemampuan Awal
KA Tinggi N X
KA Rendah N X
Jumlah N X
Keterangan : N
: Besar sample
∑X
: Jumlah skor
X
: Skor rata-rata
Media
Jumlah
VCD + Simulator
Simulator
17
14
31
77,53
80,38
78,81
13
16
29
61,38
61,31
61,34
30
30
60
70,53
70,20
70,37
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui jumlah sample seluruhnya 60 mahasiswa yang terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok experiment 30 mahasiswa dan kelompok kontrol 30 mahasiswa. Dari seluruh sample yang mempunyai kemampuan awal tinggi 31 mahasiswa dan yang mempunyai kemampuan awal rendah 29. Pada mahasiswa expedimen, mahasiswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi sebanyak 17 mahasiswa dan 13 mahasiswa mempunyai kemampuan awal rendah. Sedangkan pada kelompok kontrol mahasiswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi sebanyak 14 dan 16 mahasiswa mempunyai kemampuan awal rendah 1. Uji Prasyarat Penelitian yang menggunakan analisis statistic diperlukan beberapa asumsi yang harus dipenuhi. Analisis dilakukan setelah diadakan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. a. Uji Keseimbangan Uji keseimbangan bertujuan untuk mengetahui apakah kelompok experimen dengan kelompok kontrol sebelum mendapat perlakuan dalam keadaan seimbang. Uji keseimbangan dalan penelitian ini menggunakan statistic uji t-test. Hasil uji keseimbangan kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol pada taraf signifikasi 5% adalah t hitung = 0,121. Nilai t pada tabel dengan taraf signifikasi 5% adalah t tabel = 2,00, t hitung < t tabel, maka dinyatakan bahwa antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol tidak ada perbedaan. a. Uji Normalitas
Uji normalits bertujuan untuk mengetahui apakah data nilai kemampuan awal mahasiswa dengan kemampuan awal tinggi pada kelompok experiment, kemampuan awal tinggi pada kelompok kontrol, kemampuan awal rendah pada kelompok experiment, dan kemampuan awal rendah pada kelompok kontrol berdistribusi frekuensi normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji chi-kuadrat. Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Nilai Kemampuan Awal Mahasiswa Kelompok Kemampuan awal tinggi Nilai Chi-kuadrat (X2) Derajat kebebasan
Kemampuan awal rendah
Kel Experimen
Kel. Kontrol
Kel Experimen
Kel. Kontrol
8,13
8,40
18,00
12,667
21
17
14
15
Berdasarkan tabel 4.2 perhitungan X2 nilai kemampuan awal pada kelompok experiment adalah 8,13. Harga X2 tabel pada taraf signifikasi 5%, dengan derajat kebebasan 21 adalah 32,6706. Ternyata X2 hitung < X2 tabel maka dikatakan bahwa nilai kemampuan awal tinggi pada kelompok expeirmen berdistribusi normal. Hasil perhitungan X2 nilai kemampuan awal tinggi pada kelompok control adalah 8,40. Harga X2 tabel pada taraf signifikasi 5% dengan derajat kebebasan 17 adalah 27,5878. Ternyata X2 hitung < X2 tabel maka dikatakan bahwa nilai kemampuan awal tinggi pada kelompok control berdistribusi normal. Nilai hasil perhitungan X2 nilai kemampuan awal rendah pada kelompok eksperimen adalah 18,00. Harga X2 tabel pada taraf signifikasi 5%
dengan derajat kebebasan 14 adalah 23,6848. Ternyata X2 hitung < X2 tabel, maka dikatakan bahwa nilai kemampuan awal rendah pada kelompok eksperimen berdistribusi normal. Hasil perhitungan X2 nilai kemampuan awal rendah pada kelompok control adalah 12,667. Harga X2 tabel pada taraf signifikasi 5% dengan derajat kebebasan 15 adalah 24,9958. Ternyata X2 hitung < X2 tabel, maka dikatakan nilai kemampuan awal rendah pada kelompok control berdistribusi normal. c. Uji Homogenitas Hasil perhitungan uji-F nilai kemampuan awal mahasiswa pada nilai kemampuan awal tinggi kelompok eksperimen, nilai kemampuan awal tinggi kelompok control, nilai kemampuan awal rendah kelompok eksperimen, dan nilai kemampuan awal rendah kelompok control tersaji pada tabel berikut. Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Varians Nilai Kemampuan Awal Mahasiswa Kelompok Kemampuan awal tinggi Nilai
Kemampuan awal rendah
Kelp. Experimen
Kel. Kontrol
Kel Experimen
Kel. Kontrol
21,151
49,407
25,715
44,917
30
30
30
30
Varian (S2) N
Hasil perhitungan nilai kemampuan awal mahasiswa pada kelompok jenjang kemampuan awal tinggi adalah sebagai berikut : F hitung =
21,151 = 0,428 49,407
Derajat kebebasan pembilang = N – k- 1 = 28
Derajat kebebasan penyebut = N – k - 1 = 28 F tabel pada taraf sifnifikasi 5% dengan derajat kebebasan pembilang 28 dan derjat kebebasan penyebut 28 adalah 4,20. F hitung dibandingkan dengan F tabel diperoleh F hitung < F tabel, maka dikatakan bahwa nilai kemampuan awal mahasiswa pada kelompok kemampuan awal tinggi bersifat homogen. Hasil penghitungan F nilai kemampuan awal mahasiswa pada kelompok kemampuan awal rendah adalah sebagai berikut : F hitung =
25,715 = 0,573 44,917
Derajat kebebasan pembilang = N – k-1 = 28 Derajat kebebasan penyebut = N – k-1 = 28 F tabel pada taraf signifikasi 5% dengan derajat kebebasan pembilang 28 dan derajat kebebasan penyebut 28 adalah 4,20 F hitung dibandingkan dengan F tabel diperoleh F hitung < F tabel, maka dikatakan bahwa nilai kemampuan awal rendah mahasiswa pada kelompok kemampuan awal rendah bersifat homogen.
2. Uji Hipotesis Dalam penelitian ini ada 3 hipotesis yang diajukan, yaitu : a. Ada pengaruh penggunaan media VCD terhadap prestasi belajar keterampilan persalinan normal. b. Ada pengaruh kemampuan awal mahasiswa terhadap prestasi belajar keterampilan asuhan persalinan normal c. Ada interaksi pengaruh antara jenis penggunaan media dengan kemampuan awal mahasiswa terhadap prestasi keterampilan asuhan persalinan normal
Pengujian 3 hipotesis tersebut akan disajikan sebagai beirkut : 1) Pengujian Hipotesis pertama Tabel 4.4 Perbedaan Prestasi Antara Penggunaan Media VCD dan Simulator Metode
Jumlah
Rata-rata
S2
Nilai t
Nilai p
3,249
0,02
mahasiswa VCD
30
78,07
6,893
Simulator
30
72,50
6,367
Dari tabel 4.4 diketahui bahwa nilai prestasi kemampuan asuhan persalinan normal pada kelompok eksperimen dengan pembelajaran menggunakan media VCD diperoleh nilai rata-rata 78,07 dan standar deviasi 6,893, sedangkan nilai prestasi kemampuan asuhan normal pada kelompok control dengan pembelajaran menggunakan media simulator diperoleh nilai rata-rata 72,50 dan standar deviasi 6,367. Berdasarkan ringkasan hasil analisis dengan uji t-test diketahui bahwa nilai t hitung = 3,249. Nilai t tabel pada taraf signifikasi 5% dengan derajat kebebasan 58 adalah 2,00. Nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel diperoleh t hitung > t tabel, maka hipotesis (Ha) diterima, dan dari hasil perhitungan uji t diperoleh nilai p= 0,02 sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pembelajaran menggunakan media VCD dengan pembelajaran menggunakan media simulator terhadap prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal. 2) Pengujian Hipotesis Kedua
Tabel 4.5 Perbedaan Prestasi Mahasiswa Antara Kemampuan Awal Tinggi dan Kemampuan Awal Rendah Kemampuan awal
Jumlah
Nilai rata-rata
S2
Nilat t
Nilai p
Tinggi
31
78,16
6,067
3,520
0,01
Rendah
29
72,21
7,027
Dari tabel 4.5 diketahui bahwa nilai prestasi ketrampilan asuhan persalinan normal pada kelompok mahasiswa dengan kemampuan awal tinggi diperoleh nilai rata-rata 78,16 dan standar deviasi 6,067, sedangkan nilai prestasi ketrampilan asuhan persalinan normal pada kelompok mahasiswa dengan kemampuan awal rendah diperoleh nilai rata-rata 72,21 dan standar deviasi 7,027. Berdasarkan ringkasan hasil analisis dengan uji t-test diketahui bahwa nilai t hitung = 3,520. Nilai t tabel pada taraf signifikasi 5% dengan derajat kebebasan 58 adalah 2,00. Nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel diperoleh t hitung > t tabel, maka hipotesis (Ha) diterima, dan hasil perhitungan uji t diperoleh nilai p= 0,01 sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan prestasi ketrampilan asuhan persalinan normal pada kelompok mahasiswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi dengan kelompok mahasiswa yang mempunyai kemampuan awal rendah.
Tabel 4.6 Pengaruh Penggunaan Media Dengan Kemampuan Awal Terhadap Prestasi Ketrampilan Asuhan Persalinan Normal Media
Kemampuan
Rata-rata
S2
Jumlah (N)
awal Simulator
Tinggi
76,93
4,599
14
(control)
Rendah
68,63
5,071
16
Total
72,50
6,367
30
VCD
Tinggi
79,18
7,029
17
(eksperimen)
Rendah
76,62
6,702
13
Total
78,07
6,893
30
Tinggi
78,16
6,067
31
Rendah
72,21
7,027
29
Total
75,28
7,152
60
Total
Tabel 4.7 Hasil Analisis Varians 2 Jalur Pada Taraf Signifikasi 5% Pengaruh
Jumlah
Derajat
Rataan
F hitung
Nilai p
Varians
kuadrat
Kebebasan
kuadrat
Jenis media
388,699
1
388,699
10,937
0,02
Jenjang
437,715
1
437,715
12,316
0,01
122,281
1
122,281
3,411
0,069
kemampuan awal Interaksi jenis media dengan kemampuan awal
Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa nilai prestasi ketrampilan asuhan persalinan normal dengan pembelajaran menggunakan media VCD pada mahasiswa kelompok kemampuan awal tinggi diperoleh nilai rata-rata 79,18 dengan standar deviasi 7,029, sedang nilai prestasi dengan pembelajaran media simulator pada mahasiswa kelompok kemampuan awal tinggi diperoleh nilai rata-rata 76,93 standar deviasi 4,599. Nilai prestasi ketrampilan asuhan persalinan normal dengan pembelajaran media VCD pada mahasiswa kelompok normal dengan pembelajaran media VCD pada mahasiswa kelompok kemampuan awal rendah diperoleh nilai rata-rata 76,62, standar deviasi 6,702 sedang nilai prestasi dengan pembelajaran simulator pada kelompok mahasiswa kemampuan awal rendah diperoleh nilai rata-rata 68,63 dan standar deviasi 5,071.
Berdasarkan tabel 4.7 hasil analisis varians tersebut diketahui bahwa nilai f hitung untuk varians interaksi antara jenis penggunaan media dengan jenjang kemampuan awal mahasiswa terhadap prestasi ketrampilan asuhan persalinan normal adalah 3,441. NIlai F tabel pada taraf signifikasi 5% dengan derajat kebebasan dan pembilang 1 dan derajat kebebasan penyebut 58 adalah 4,00. Nilai F hitung dibandingkan dengan F tabel diperoleh F hitung < F tabel, maka hipotesis (Ha) ditolak, dan hasil uji F diperoleh nilai p= 0,069 sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak ada interaksi pengaruh yang signifikan antara penggunaan jenis media dengan jenjang kemampuan awal mahasiswa terhadap prestasi ketrampilan asuhan persalinan normal.
B. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diatas, maka dapat dikemukakan pembahasan hasil penelitian sebagai berikut : 1. Pada pengujian pertama yaitu ada pengaruh penggunaan media VCD terhadap prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal. Pada pengujian hipotesis pertama ini diperoleh t hitung = 3,249. Nilai t tabel pada taraf signifikasi 5% dengan derajat kebebasan 58 adalah 2,00 atau t hitung > t tabel dan nilai p= 0,02, maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara pembelajaran yang menggunakan media VCD dengan pembelajaran yang menggunakan media simulator terhadap prestasi ketrampilan asuhan persalinan normal. Memperhatikan nilai rata-rata prestasi ketrampilan asuhan persalinan normal yang menggunakan media VCD sebesar
78,07 dan nilai rata-rata aprestasi ketrampulan asuhan persalinan normal dengan menggunakan simulator sebesar 72,50, berarti prestasi ketrampilan asuhan persalinan yang menggunakan media VCD lebih baik dibandingkan dengan yang menggunakan media simulator. Menurut Kompetensi Bidan Indonesia (2007: 13) “Kompetensi ke-4 bahwa bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap terhadap budaya setempat selama persalinan, memimpin selama persalinan yang bersih dan aman, menangani situasi kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan wanita dan bayinya yang baru lahir”. Menurut Kepmenkes No. 369 Tahun 2007 tentang standar profesi bidan bahwa lulusan Diploma III Kebidanan berdasarkan kualifikasi pendidikan merupakan bidan pelaksana yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan praktiknya. Berdasarkan hal tersebut pembelajaran menggunakan media VCD dalam proses pembelajaran ketrampilan asuhan persalinan normal dapat meningkatkan prestasi mahasiswa karena dengan media VCD dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, minat dan motivasi mahasiswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung efektif dan efisien serta tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Dilihat dari nilai-nilai rata-rata prestasi yang belajar dengan menggunakan media VCD lebih baik dibandingkan mahasiswa yang belajar hanya menggunakan simulator saja. Sejalan dengan hal tersebut, maka pembelajaran ketrampilan asuhan persalinan normal dengan menggunakan media VCD akan merangsang pikiran, perasaan, perhatian, minat dan motivasi mahasiswa, sehingga membeirkan kesempatan kepada mahasiswa
untuk dapat melihat secara kongkrit operasional bagaimana gambran melakukan asuhan persalinan normal. Menurut Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A (2007: 87), kita dapat menemukan banyak manfaat praktis dari pembelajaran menggunakan media VCD yaitu: (1) dapat membuat materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih konkrit, (2) VCD dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan secara berulang-ulang. Misalnya langkah-langkah melahirkan tubuh bayi (3) dapat menanamkan sikap dan segi-segi afektif, (4) mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa. Bahkan VCD seperti slogan yang sering didengar, dapat membawa dunia kedalam kelas, (5) VCD dapat menyajikan peristiwa yang berbahaya kedalam kelas, peristiwa yang memakan waktu lama dapat ditampilkan dengan waktu yang singkat. Sedangkan menurut H.W.Fowler Pandoyo (1997:1 dalam Nuriana Rahchmani Dewi), dalam penelitiannya yang berjudul Model Pembelajaran Creative Problem Solving dengan VCD dalam Pembelajaran Matematika menyebutkan bahwa dalam penyampaian materi yang bersifat abstrak guru dituntut mengupayakan metode yang tepat. Penggunaan media VCD memungkinkan digunakan dalam berbagai tempat dan kondisi, selain itu VCD memenuhi semua fungsi atau nilai media pembelajaran secara umum. Dalam artikel yang ditulis Didot di www.eedukasi.net yang berjudul Efektifitas VCD sebagai Media Pembelajaran IPS mengatakan bahwa guru tidak bisa lagi berperan sebagai satu-satunya sumber informasi bagi kegiatan pembelajaran siswanya. Akan tetapi siswa dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber, salah satunya VCD pembelajaran. VCD ini mempunyai
kelebihan mengkondisikan siswa untuk belajar secara mandiri, siswa mampu berfikir aktif , meningkatkan motifasi belajar, dan proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu. Penerapan pembelajaran dengan menggunakan media VCD pada kompetensi ketrampilan asuhan persalinan normal pada mahasiswa prodi DIII Kebidanan semester III STIKES Aisyiyah ini menunjukkan adanya perolehan prestasi yang lebih baik, hal ini disebabkan adanya rangsangan, pikiran, perasaan, perhatian, minat dan motivasi mahasiswa sesuai dengan fungsi media VCD dalam pembelajaran. Pada waktu dilakukan penelitian pada bulan Januari 2009, peneliti menemukan data dilaboratorium klinik STIKES Aisyaiah Surakarta, bahwa selama ini fasilitas audio visual tidak pernah dimanfaatkan. Hal ini disebabkan karena perkiraan dosen di STIKES Aisyiah Surakarta, bahwa pengalaman mereka selama menjadi mahasiswa dan setelah menjadi pengajar selalu menggunakan simulator dalam memberikan pembelajaran yang berupa skill, sehinnga perkiraan mereka VCD ini tidak efektif sebagai media pembelajaran. Menurut hasil wawancara pada sebagian mahasiswa kelompok eksperimen yang mengikuti pembelajaran menggunakan media VCD, mereka mengatakan merasa senang dan sangat terbantu dalam belajar ketrampilan asuhan persalinan Norman. Kelebihan VCD asuhan persalinan normal menurut mahasiswa 1) lebih menarik perhatiannya karena ditampilkan bagaimana proses persalinan dan pertolongan bayi secara nyata 2) lebih mudah diingat pesanpesannya 3) lebih mudah mengkaitkan teori dan praktek. Selain itu ada makna tersendiri yang diungkapkan mahasiswa saat mereka megikuti pembelajaran
menggunakan media VCD yaitu dengan menyaksikan proses persalinan secara langsung, menyaksikan perjuangan pasien dalam melahirkan bayinya dan keaadaan bayi baru lahir yang masih lemah, hal ini membuat mereka sangat berkesan. Dan dari melihat kejadian tersebut mereka menyadari bahwa dibutuhkan seorang bidan yang terampil dan professional karena bidan harus mampu membantu agar ibu dan bayinya selamat. Menurut mahasiswa mereka ingin menjadi bidan yang professional seperti yang ada dalam media VCD dan untuk mencapai tersebut mereka mengatakan harus lebih aktif untuk banyak belajar dan berlatih secara mandiri tidak selalu tergantung pada dosen, sehingga bila nanti berhadapan pasien mereka lebih siap. Harapan mahasiswa semua materi yang ada ketrampilannya bisa menggunakan media VCD selain dengan simulator, karena dengan menggunakan VCD sangat membantu kami untuk belajar mengingat langkah-langkah tindakan yang harus dilakukan. Penerapan
pembelajaran
dengan
menggunakan
media
simulator
menitikberatkan pada interaksi guru sehingga kurang merangsang pikiran, perasaan, perhatian, minat dan motivasi siswa. Pembelajaran menggunakan simulator kurang memberikan tantangan kepada mahasiswa, sehingga tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir secara luas, akibatnya kreativitas mahasiswa tidak berkembang secara optimal, informasi pelajaran yang diterima mahasiswa kurang memberikan kesan yang mendalam, dan hanya tersimpan sementara sehingga prestasi ketrampilan asuhan persalinan normal mahasiswa menjadi lebih rendah dibanding yang menggunakan media VCD.
2. Pengujian Hipotesa Kedua
Hipotesa kedua yaitu ada pengaruh kemampuan awal mahasiswa terhadap prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal. Pengujian hipotesa ini menggunakan analisis uji t, dan diperoleh hasil t hitung = 3,520. Nilai ini bila dibandingkan dengan nilai t tabel pada taraf signifikasi 5% dengan derajat kebebasan 58 adalah adalah 2,00, diperoleh t hitung > t tabel dan nilai p= 0,01, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara jenjang kemampuan awal tinggi dengan kemampuan awal rendah terhadap prestasi ketrampilan asuhan persalinan normal. Memperhatikan nilai rata-rata prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal pada jenjang kemampuan awal tinggi sebesar 78,16 dan nilai rata-rata prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal pada mahasiswa dengan jenjang kemampuan awal rendah sebesar 72,21, ini berarti prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal pada mahasiswa dengan jenjang kemampuan awal tinggi lebih normal pada mahasiswa dengan jenjang kemampuan awal tinggi lebih baik daripada prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal pada mahasiswa dengan jenjang kemampuan awal rendah. Kemampuan awal menurut Suparman (1997: 76) adalah pengetahuan dan ketrampilan yang telah dikuasai mahasiswa. Sesuai dengan definisi tersebut kemampuan awal dalam penelitian ini adalah yang berupa teori asuhan persalinan normal prodi DIII kebidanan semester III Stikes ‘Aisyiyah Surakarta sebelum mahasiswa tersebut memperoleh pembelajaran ketrampilan asuhan persalinan normal. Kemampuan awal ini merupakan pengamatan dari kemampuan mahasiswa dalam menguasai teori asuhan persalinan normal yang telah
diberikan sebelum mahasiswa mendapat pengajaran ketrampilan asuhan persalinan normal. Kemampuan awal mahasiswa diperoleh dari kemampuan mahasiswa menjawab questioner yang mencakup teori asuhan persalinan normal. Mahasiswa yang masuk dalam kategori kelompok kemampuan awal tinggi adalah mahasiswa yang memiliki nilai lebih dari atau sama dengan 71 untuk kelompok eksperimen dan lebih dari atau sama dengan 70 untuk kelompok control. Menurut Oemar Hamalik (2008: 102), siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi umumnya mempunyai tingkat perhatian yang lebih baik, mampu belajar lebih cepat dan mampu menyelesaikan tugas/ pekerjaannya dalam waktu singkat. Sedangkan siswa yang kemampuan awalnya rendah, mereka akan belajar lebih lamban, membutuhkan banyak latihan yang bermakna dan membutuhkan lebih banyak waktu untuk maju dari bentuk belajar yang satu ke bentuk belajar berikutnya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Berlianti Nugrahani di SMU Negeri I Temanggung Tahun 2004, dari hasil analisa regresi linier didapatkan nilai 0,195 yang berarti ada pengaruh antara kemampuan awal dengan prestasi belajar. Hal ini juga sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Gregoria Ariayanti tahun 2007 di SMP Negeri I Paron, Ngawi dengan sample sejumlan 76 didapatkan F hitung = 59,884 > F tabel= 3,98, yang berarti terdapat pengaruh tingkat kemampuan awal siswa terhadap kemampuan siswa memecahkan soal matematika.
Sejalan dengan hal tersebut, maka mahasiswa yang memiliki kemampuan awal tinggi akan memiliki kesiapan yang tinggi dalam menerima pelajaran. Mahasiswa dalam kelompok ini mempunyai keinginan belajar yang kuat, senantiasa berusaha unggul penuh tanggung jawab, menyukai tantangan, serta rasional dalam meraih prestasi. Maka mahsiswa yang memiliki kemampuan awal tinggi akan memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula. Dalam penelitian ini pada kelompok mahasiswa yang mempunyai kemampuan awalnya tinggi, prestasi nilai rata-ratanya juga lebih baik dibandingkan prestasi rata-rata pada mahasiswa dengan kemampuan awal rendah, yaitu pada kelompok eksperimen dengan kemampuan awal tinggi ratarata = 79,8 dan pada kelompok control 76,93, sedangkan nilai rata-rata mahasiswa dengan kemampuan awal rendah pada kelompok eksperimen sebesar 76,62 dan pada kelompok control 68,63.
3. Pengujian Hipotesa Ketiga Hipotesa ketiga yaitu ada interaksi
antara jenis penggunaan media
dengan kemampuan awal mahasiswa terhadap prestasi kemampuan asuhan persalinan normal. Dari hasil analisis varians diperoleh nilai F hitung = 3,441 dan bila dibandingkan dengan F tabel = 4,00, maka F hitung < F table , sehingga hipotesa ketiga ini ditolak, yang berarti dapat dinyatakan tidak ada interaksi pengaruh antara penggunaan jenis media dengan kemampuan awal mahasiswa terhadap prestasi ketrampilan asuhan persalinan normal.
Nilai rata-rata prestasi belajar ketrampilan asuhan normal dengan menggunakan media VCD pada kelompok mahasiswa dengan kemampuan awal tinggi adalah 79,18 dan nilai rata-rata prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal yang menggunakan media simulator pada kelompok mahasiswa dengan keampuan awal tinggi adalah 76,93. Nilai rata-rata prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal dengan menggunakan media VCD pada kelompok mahasiswa dengan kemampuan awal rendah adalah 76,62 dan nilai rata-rata prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal dengan menggunakan media simulator pada kelompok mahasiswa dengan kemampuan awal rendah adalah 68,63.
Berdasar nilai tersebut maka : a. Prestasi mahasiswa yang menggunakan media VCD dengan kemampuan awal tinggi lebih baik dibanding prestasi mahasiswa yang menggunakan media simulator dengan kemampuan awal tinggi. b. Prestasi mahasiswa yang menggunakan media VCD dengan kemampuan awal rendah lebih baik dibanding prestasi mahasiswa yang menggunakan media simulator dengan kemampuan awal rendah. c. Prestasi mahasiswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi mempunyai prestasi lebih baik dibanding prestasi mahasiswa yang mempunyai kemampuan awal rendah, baik pada kelompok media VCD maupun kelompok media simulator. Maka
dapat
disimpulkan
bahwa
mahasiswa
yang
mempunyai
kemampuan awal tinggi akan memperoleh nilai prestasi hasil belajar yang tinggi
pula, meskipun menggunakan media yang berbeda, karena tingkat kecerdasan kognitif mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mencapai keberhasilan dalam belajar ketrampilan asuhan persalinan normal. Tidak adanya pengaruh interaksi antara jenis media pembelajaran dengan kemampuan awal mahasiswa, hal ini karena mahasiswa yang memiliki jenjang kemampuan awal tinggi akan mudah menerima pembelajaran ketrampilan asuhan persalinan, sehingga pada mahasiswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi akan memperoleh nilai prestasi belajar yang tinggi pula.
C. Keterbatasan Penelitian Peneliti telah berusaha seoptimal mungkin, namun dalam penelitian ini masih terdapat beberapa factor yang sulit dikendalikan, sehingga membuat penelitian ini mempunyai keterbatasan. Adapun keterbatasan itu antara lain : 1. Keterbatasan jumlah sample. Jumlah sample yang relatif kecil ada kemungkinan akan mempengaruhi hasil analisis data dan pengambilan keputusan yang tepat. Oleh karena itu generalisasi temuan penelitian ini hanya berlaku secara terbatas. 2. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen yang menuntut adanya pengendalian terhadap semua variable diluar variable yang telah ditetapkan agar tidak mengganggu perlakuan dalam eksperimen, sementara ada kecenderungan subyek penelitian untuk berinteraksi di luar penelitian. 3. Lamanya waktu perlakuan yang diberikan didalam penelitian ini relative cukup singkat sehingga mungkin saja perlakuan yang diberikan belum mencerminkan
dengan baik hasil prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal mahasiswa prodi DIII Kebidanan Semester III Stikes Aisyiyah Surakarta.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Pembelajaran menggunakan media VCD mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal yang ditunjukkan dengan besarnya t hitung = 3,249 dan nilai p=0,02. 2. Kemampuan awal mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal yang ditunjukkan dengan besarnya t hitung = 3,520 dan nilai p= 0,01. 3. Tidak ada pengaruh interaksi antara jenis penggunaan media dengan jenjang kemampuan awal mahasiswa terhadap prestasi belajar ketrampilan asuhan persalinan normal yang ditunjukkan dengan besarnya F hitung = 3,441 dan nilai p= 0,069. Mahasiswa yang memiliki kemampuan awal tinggi memiliki nilai prestasi belajar yang lebih tinggi, hal ini tidak terpengaruh oleh jenis media yang digunakan dalam proses pembelajaran.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan saran sebagai berikut: 1. Bagi STIKES Aisyiyah, mohon dimanfaatkan peralatan VCD yang sudah ada dalam pembelajaran ketrampilan asuhan persalinan normal.
2. Sebaiknya dosen berusaha meningkatkan kemampuan awal mahasiswa karena kemampuan awal berpengaruh dalam pencapaian prestasi akhir.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. (2005) Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia Arief TQ, M. (2004) Pengantar Metodologi Penelitian Untuk Ilmu Kesehatan. Surakarta: CSGF Arikunto, S. (2002) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta Arsyad, A. (2007) Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Basuki, W dan Farida, M. (2001) Media Pengajaran. Bandung: CV. Maulana Depkes RI (2007) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta Depkes RI (2008) Asuhan Persalinan Normal. Jakarta Hamalik, O. (2008) Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Hamzah, B. (2007) Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara http: //ahsan.blogdetik.com/2008/12/28/pemanfaatan tehnologi informasi dalam pembelajaran (18 Mei 2009) http: //ariyanti.frehostia.com (18 Mei 2009) http: //berlianti.blog.com (21Mei 2009) http: //re-searchingines.com.0106moh.html (6 Juli 2008) http: //rhere.student.fkip.uns.ac.id (18 Mei 2009) http: //www.didot.com (15 Mei 2009). http: //www.mathematic.Eransdigit.com (20 Mei 2009). IBI (2003) Kompetensi Bidan Indonesia: Jakarta Notoatmodjo, S. (2002) Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta Prawiroharjo (2001) Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo Poerwodarminto (2003) Kamus Umum Bahasa Indonesia Depdiknas, Edisi III. Cetakan Pertama. Jakarta: Balai Pustaka
Saifudin, A.B. (2002) Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo Singgih, E dan Sukadji, S. (2006) Sukses Belajar di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Panduan Subiyanto, J.C. (2007) Tesis Pengaruh Menggunakan Media VCD Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa. Surakarta: UNS Sugiardo (2007) Tesis Pengaruh Penerapan Pendekatan Konstekstual Bermedia VCD Terhadap Pencapaian Kompetensi Belajar Geografi Ditinjau Dari Minat Belajar. Surakarta: UNS Sugiono (1997) Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Suparman, A. (1997) Desain Instruksional. Jakarta: PAU-PPAT Universitas Terbuka
Lampiran: 1
KUESIONER KEMAMPUAN AWAL Instruksi : A. Bacalah pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan seksama kemudian tuliskan jawaban anda pada lembar jawab yang telah disediakan dengan memberi tanda silang pada huruf : S untuk pernyataan yang
salah
B untuk pernyataan yang
benar
B. Waktu: 40 menit
1.
Kala I persalinan dimulai sejak jelasnya tanda tanda inpartu hingga terjadinya pembukaan lengkap
2.
Dua tanda utama dari kala satu persalinan adalah keluarnya lendir darah pervaginam dan kontraksi uterus yang belum teratur
3.
Pengosongan kandung kemih dengan kateter merupakan prosedur rutin pada kala satu persalinan
4.
Riwayat obstetrik sebelumnya, ternyata tidak banyak berhubungannya dengan ramalan kemajuan dan penyulit pada persalinan sekarang ini
5.
Ambang batas normal denyut jantung janin di dalam uterus (sebelum lahir) adalah pada kisaran 120-160x/menit
6.
Faktor risiko yang menyertai kehamilan, dapat dipantau melalui berbagai temuan yang dicatatkan pada partograf
7.
Pada persalinan normal, garis rekaman pembukaan atau dilatasi serviks pada partograf, umumnya berada disebelah (sisi) kanan garis waspada
8.
Kala dua persalinan adalah proses persalinan yang dimulai sejak pembukaan lengkap hingga plasenta lahir
9.
Selama kala dua persalinan, ibu tidak dianjurkan untuk minum hingga setelah bayi lahir
10. Pemecahan selaput ketuban dilakukan sebelum terjadi pembukaan lengkap pada serviks karena akan mempercepat waktu persalinan dan menghindari keluarnya ketuban secara berelebihan 11. Posisi telentang pada ibu meneran, merupakan posisi yang menguntungkan bagi ibu dan janin 12. Saat yang paling tepat untuk meminta ibu meneran pada kala dua persalinan adalah saat ibu merasakan adanya dorongan kuat untuk meneran 13. Posisi setengah duduk pada saat pengeluaran kepala di kala dua persalinan berkaitan dengan rendahnya kejadian (insidensi) robekan perineum 14. Untuk mencegah robekan luas pada perineum, dianjurkan untuk melakukan episiotomi rutin pada semua primigravida 15. Tahanan pada belakang kepala, bentangan jari telunjuk dan ibu jari serta telapak tangan pada perineum, tidak banyak membantu mencegah robekan perineum saat terjadi ekstensi/defleksi kepala bayi yang akan lahir 16. Tarikan ringan secara biparietal ke arah bawah pada kepala bayi merupakan cara untuk membantu melahirkan bahu posterior bayi 17. Seorang multigravida yang telah terpimpin meneran selama 1 jam dan belum juga melahirkan bayinya merupakan indikasi untuk segera dirujuk 18. Pelepasan plasenta terjadi karena ibu meneran secara kuat 19. Managemen aktif kala tiga adalah upaya mencegah terhadap perdarahan pasca persalinan 20. Managemen aktif kala tiga terdiri dari pemberian oksitosin segera setelah bayi lahir dan menunggu lepasnya plasenta secara spontan 21. Pada managemen aktif kala tiga, rangsangan taktil pada uterus dilakuakn untuk merangsang uterus berkontraksi agar plasenta dapat segera dilahirkan 22. Jika uterus kembali menjadi lunak beberapa saat setelah plasenta lahir, ibu atau keluarga diajarkan dan diminta untuk melakukan masase uterus hingga uterus berkontraksi secara adekuat 23. Atonia uteri adalah kegagalan dari miometrium untuk berkontraksi sehingga uterus menjadi lunak (relaksasi) dan ukurannya melebar (uterus membesar) 24. Jika terjadi perdarahan setelah plasenta lahir, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa kemungkinan adanya sisa plasenta
25. Teknik penjahitan laserasi serviks tingkat 1 dan 2 atau episiotomi, dimulai dari 1 cm di atas puncak luka 26. Pada robekan perineum tingkat 3, robekan tersebut terjadi pada kulit di bagian perineum dan pada mukosa vagina 27. Rujuk segera pasien bila plasenta belum lahir setelah dilakukan managemen aktif kala tiga hingga melewati 30 menit 28. Bayi baru lahiir yang segera menagis secara spontan, dapat segera dimandikan sebelum diberikan kepada ibunya 29. Untuk memberi kesempatan bagi ibu baru bersalin untuk cukup beristirahat maka inisiasi menyusu dini sebaiknya dilakukan 1 jam setelah bayi lahir 30. Profilaksis infeksi mata bayi baru lahir dilakukan dengan jalan memberikan tetes mata Perak Nitrat pada jam kedua setelah bayi lahir 31. Payudara ibu sebaiknya tidak dibersihkan sebelum bayi inisiasi menyusu dini 32. Untuk mencegah infeksi penyakit hepatitis B, pemberian imunisasi hepatitis B dilakukan pada hari ke 2 setelah bayi lahir 33. Pembedongan yang ketat harus dilakukan pada bayi untuk mencegah hipotermi 34. Salah satu manfaat kontak kulit bagi ibu adalah mengurangi risiko perdarahan pasca persalinan karena membantu kontraksi uterus 35. Menunda semua prosedur menimbang, mengukur bayi, pemberian vitamin K1 dan profilaksis infeksi mata hingga bayi selesai inisiasi menyusu dini 36. Termasuk dalam kegiatan managemen laktasi pada masa neonatal adalah jaminan asupan ASI setiap kali bayi membutuhkan (on demand) 37. Asfiksia primer adalah gangguan bernafas pada bayi baru lahir yang sebelumnya mampu bernafas secara spontan 38. Rangsangan taktil untuk membantu upaya bernafas bayi baru lahir, dapat dilakukan dengan cara menggosok-gosok punggung bayi 39. Pertolongan awal untuk bayi baru lahir yang merintih, kulit kebiruan dan lemas adalah melakukan pijat jantung dan pernafasan mulut ke mulut 40. Bersihkan jalan nafas dengan menghisap lendir di hidung dan lanjutkan lendir di mulut
LEMBAR JAWAB Nama Mahasiswa NIM Kelas
: ............................ : ............................ : ............................
1.
B
S
21.
B
S
2.
B
S
22.
B
S
3.
B
S
23.
B
S
4.
B
S
24.
B
S
5.
B
S
25.
B
S
6.
B
S
26.
B
S
7.
B
S
27.
B
S
8.
B
S
28.
B
S
9.
B
S
29.
B
S
10.
B
S
30.
B
S
11.
B
S
31.
B
S
12.
B
S
32.
B
S
13.
B
S
33.
B
S
14.
B
S
34.
B
S
15.
B
S
35
B
S
16.
B
S
36.
B
S
17.
B
S
37.
B
S
18.
B
S
38.
B
S
19.
B
S
39.
B
S
20.
B
S
40.
B
S
Lampiran: 2
Nama
: …………….. ........
NIM
: ...............................
Kelas
: ...............................
CHECK LIST KETRAMPILAN PERSALINAN NORMAL Intruksi Untuk Penguji 1. Lakukan observasi secara diam dengan memberikan tanda cek ( √ ) pada cheklist yang tersedia pada masing-masing peserta uji sesuai dengan nomor ujinya. 2. Berikanlah penilaian sebagai berikut: A. nilai 2 bila dilakukan dengan tepat B. nilai 1 bila dilakukan kurang tepat C. nilai 0 bila tidak dilakukan
Nilai KEGIATAN 0 1 I. MENGENALI GEJALA DAN TANDA KALA DUA 1. Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala dua · Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran · Ibu merasakan adanya tekanan yang semakin kuat pada rectum dan vagina · Perineum tampak menonjol · Vulva dan sfingter ani membuka II. MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN 2. Memastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial untuk menolong persalinan 3. Memakai celemek plastik 4. Melepaskan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian mengeringkan tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering 5. Memakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk periksa dalam
2
6. Memasukkan oksitosin ke dalam tabung suntik (gunakan tangan yang memakai sarung tangan DTT dan steril, pastikan tidak terjadi kontaminasi pada alat suntik) III. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN JANIN BAIK 7. Membersihkan vulva dan prineum, menyeka dengan hati-hati dari depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang dibasahi air DTT 8. Melakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap
9. Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0.5% kemudian lepaskan dan rendam dalam keadaan terbalik 10. Memeriksa denyut jantung janin IV. MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK MEMBANTU PROSES BEMBINGAN MENERAN 11. Memberitahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik dan membantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan sesuai dengan keinginan. 12. Menjelaskan pada anggota keluarga bagaimana peran mereka untuk mendukung dan memberi semangat pada ibu untuk meneran secara benar 13. Meminta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran (bila ada rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, membantu ibu ke posisi setengah atau posisi lain yang diinginkan dan pastikan ibu merasa nyaman) 14. Melaksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran : · Membimbing ibu agar dapat meneran secara benar dan efektif · Mendukung dan memberi semangat pada saat meneran dan memperbaiki cara meneran apabila caranya tidak sesuai. · Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya (kecuali posisi berbaring terlentang dalam waktu yang lama) · Menganjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi V. PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI 15. Meletakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diamter 5-6 cm
16. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu 17. Membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan 18. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan VI. PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI Lahirnya Kepala 19. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6cm membuka vulva maka lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala, menganjurkan ibu untuk meneran perlahan atau bernapas cepat dan dangkal 20. Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi, dan segera melanjutkan proses kelahiran bayi o Jika tali pusat melilit leher secara longgar,melepaskan lewat bagian atas kepala bayi · Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di dua tempat dan memotong di antara dua klem tersebut 21. Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan Lahirnya Bahu 22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar,pegang kepala secara biparietal. Mengajurkan ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut menggerakkan kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan muncul di bawah arkus pubis dan kemudian menggerakkan arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang 23. Setelah kedua bahu lahir,menggeser tangan bawah ke arah perineum ibu untuk menyanggah kepala,lengan dan siku sebelah bawah. Menggunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas. 24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke punggung,bokong,tungkai dan kaki. Memegang kedua mata kaki (memasukkan telunjuk di antara kaki dan memegang masing-masing mata kaki dengan ibu jari dan jari-jari lainnya. VII. PENANGANAN BAYI BARU LAHIR 25. Melakukan penilaian (selintas) : · Apakah bayi menangis kuat dan atau bernapas tanpa kesulitan? · Apakah bayi bergerak dengan aktif? · Apakah bayi menagis kuat. Jika bayi tidak menangis,tidak bernapas atau megap-megap melakukan kangkah resusitasi (melanjutkan ke langkah reusitasi
26. Mengeringkan tubuh bayi · Mengeringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Mengganti handuk basah dengan handuk / kain yang kering. Membiarkan bayi di atas perut ibu. 27. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi (hamil tunggal). 28. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi baik. 29. Menyuntikkan oksitosin 10 unit IM di 1/3 paha atas bagian distal lateral (melakukan aspirasi sebelum menyuntikkan oksitosin). 30. Menjepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan menjepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama. 31. Pemotongan dan pengikatan tali pusat · Dengan satu tangan, memegang tali pusat yang telah dijepit (melindungi perut bayi), dan melakukan pengguntingan tali pusat di antara 2 klem tersebut. · Mengikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi lainnya · Melepaskan klem dan memasukkan dalam wadah yang telah disediakan. 32. Meletakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi · Meletakkan bayi tengkurap di dada ibu. Meluruskan bahu bayi sehingga bayi menempel di dada / perut ibu. Mengusahakan kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari puting payudara ibu 33. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi di kepala bayi. VII PENATALAKSANAAN AKTIF PERSALINAN KALA TIGA 34. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 10 cm dari vulva 35. Meletakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, ditepi atas simfisis, untuk medeteksi kontraksi. Tangan lain memgang tali pusat 36. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat kearah bawah sambil tangan yang lain mendorong uterus kearah belakang atas (dorso-kranial) secara hati-hati (untuk mencegah inversio uteri) pengangan tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan ulangi prosedur di atas.
Mengeluarkan Plasenta 37. Melakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial hingga plasenta terlepas, meminta ibu meneran sambil menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan dorsokranial) · Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak 5-10 cm dari vulva 38. Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan kedua tangan. Pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin kemudian lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah yang telah disediakan Rangsangan Taktil (Masase) Uterus 39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase uterus, letakkan telapak tangan di fundus dan lakukan masase dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus teraba keras) IX. MENILAI PERDARAHAN 40. Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan pastikan selaput ketuban lengkap dan utuh. Masukkan plasenta ke dalam kantung plastik atau tempat khusus. 41. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum X. MELAKUKAN PROSEDUR PASCA PERSALINAN 42. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam 43. Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam · Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusu dini dalam waktu 30-60 menit. Menyusu pertama biasanya berlangsung 10-15 mnit. Bayi cukup menyusu dari satu payudara · Membiarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah berhasil menyusu 44. Lakukan penimbangan bayi, beri tetes mata antibiotik profilaksis, dan vitamin K1 satu miligram im dipaha kiri anterolateral setelah satu jam kontak kulit ibu dan bayi. 45. Berikan suntikan imunisasi HB setelah satu jam pemberian vit K1 IM dipaha kanan anterolateral. Evaluasi Melanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan pervaginam 46. Mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi
47. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah 48. Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih 49. Memeriksa kembali bayi untuk pastikan bahwa bayi bernafas dengan baik (40-60 kali permenit) serta suhu tubuh normal (36,5 -37,5) Kebersihan dan keamanan 51. Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi 52. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai 53. Membersihkan ibu dan membantu ibu memakai pakaian yang bersih 54. Memastikan ibu merasa nyaman. Membantu ibu memberikan ASI. Menganjurkan keluarga untuk memberi ibu minuman dan makanan yang diinginkan. 55. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5% 56. Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5% , membalikan bagian dalam ke luar dan merendam dalam larutan klorin 0,5% 57. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mngalir 58. Melengkapi partograf NA: (Total Score x 100) : 116
Lampiran: 3 SKENARIO PEMBELAJARAN DENGAN VCD
Mata Kuliah
: Askeb Ibu II ( Persalinan Normal )
Kode Mata Kuliah
: Bd. 302
Kelas/ Semester
: A/ III
Ruang/Tempat
: Audio Visual Laboraturium Klinik
Tahun Pelajaran
: 2008/2009
Alokasi Waktu
: 100 menit
A. Standar Kompetensi : Mata kuliah ini memberikan kemampuan pada mahasiswa untuk memberikan asuhan kebidanan ibu dalam persalinan dengan pendekatan manajemen kebidanan yang didasari konsep-konsep, sikap, dan ketrampilanserta hasil evidence based dengan pokok bahasan konsep dasar persalinan, faktor yang mempengaruhi persalinan, proses adaptasi psikologi dalam persalinan, kebutuhan dasar pada ibu dalam proses persalinan, asuhan setiap kala persalinan, deteksi dini komplikasi dan penanganannya, askeb bayi baru lahir, dan pendokumentasian asuhan masa persalinan.
B. Kompetensi Dasar: Melaksanakan Asuhan Ibu Bersalin
C. Materi Pembelajaran: Ketrampilan melakukan asuhan persalinan normal
D. Strategi Pembelajaran: Metode
: Ceramah, Diskusi
Langkah-langkah : 1. Pembukaan: Apersepsi dan motivasi 2. Dosen menginformasikan sumber pembelajaran 3. Memutarkan VCD ketrampilan asuhan persalinan normal
4. Memberi kesempatan mahasiswa untuk berdiskusi 5. Memberi kesempatan mahasiswa untuk bertanya 6. Memberi tugas pada mahasiswa untuk mempelajari kembali cheklist ketrampilan asuhan persalinan normal dan mempraktikan pada simulator di laboraturium klinik. 7. Penutup
E. Media dan Sumber Belajar: Media
:VCD ketrampilan asuhan persalinan normal
Sumber Belajar
: Buku Asuhan Persalinan Normal 2008
Lampiran: 4 SKENARIO PEMBELAJARAN DENGAN SIMULATOR
Mata Kuliah
: Askeb Ibu II ( Persalinan Normal )
Kode Mata Kuliah
: Bd. 302
Kelas/ Semester
: A/ III
Ruang/Tempat
: Ruang B Laboraturium Klinik
Tahun Pelajaran
: 2008/2009
Alokasi Waktu
: 100 menit
A. Standar Kompetensi : Mata kuliah ini memberikan kemampuan pada mahasiswa untuk memberikan asuhan kebidanan ibu dalam persalinan dengan pendekatan manajemen kebidanan yang didasari konsep-konsep, sikap, dan ketrampilanserta hasil evidence based dengan pokok bahasan konsep dasar persalinan, faktor yang mempengaruhi persalinan, proses adaptasi psikologi dalam persalinan, kebutuhan dasar pada ibu dalam proses persalinan, asuhan setiap kala persalinan, deteksi dini komplikasi dan penanganannya, askeb bayi baru lahir, dan pendokumentasian asuhan masa persalinan.
B. Kompetensi Dasar: Melaksanakan Asuhan Ibu Bersalin
C. Materi Pembelajaran: Ketrampilan melakukan asuhan persalinan normal
D. Strategi Pemblajaran: Metode
: Ceramah, Diskusi, Demonstrasi
Langkah-langkah : 1. Pembukaan: Apersepsi dan motivasi 2. Dosen menginformasikan sumber pembelajaran
3. Dosen mendemontrasikan ketrampilan asuhan persalinan normal menggunakan simulator 4. Memberi kesempatan mahasiswa untuk berdiskusi 5. Memberi kesempatan mahasiswa untuk bertanya 6. Memberi tugas pada mahasiswa untuk mempelajari kembali cheklist ketrampilan asuhan persalinan normal dan belajar mandiri mempraktikan menggunakan simulator dilaboraturium. 7. Penutup E. Media dan Sumber Belajar: Media
: Simulator ketrampilan asuhan persalinan normal
Sumber Belajar
: Buku Asuhan Persalinan Normal 2008
Lampiran : 5
JAWAL PRAKTEK APN A. Jumat, 2 Januari 2009 JAM 10.20 – 12.00 Tempat Ruang Audio Visual Mahasiswa: 1) A2007003 2) A2007005 3) A2007006 4) A2007007 5) A2007008 6) A2007009 7) A20070010 8) A20070013 9) A20070017 10) A20070018 11) A20070021 12) A20070022 13) A20070023 14) A20070024 15) A20070025 16) A20070026 17) A20070027 18) A20070028 19) A20070029 20) A20070031 21) A20070033 22) A20070034 23) A20070035 24) A20070036 25) A20070038 26) A20070039 27) A20070043 28) A20070046 29) A20070051 30) A20070056 B. Sabtu, 3 Januari 2009 JAM 07.00 – 08.40 Tempat Lab.Klinik
1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)
A2007003 A2007005 A2007006 A2007007 A2007008 A2007009 A20070010
8) A20070013 9) A20070017 10) A20070018 11) A20070021 12) A20070022 13) A20070023 14) A20070024 15) A20070025 C. Sabtu, 3 Januari 2009 JAM 09.00 – 10.40 Tempat Lab. Klinik
1) A20070026 2) A20070027 3) A20070028 4) A20070029 5) A20070031 6) A20070033 7) A20070034 8) A20070035 9) A20070036 10) A20070038 11) A20070039 12) A20070043 13) A20070046 14) A20070051 15) A20070056 D. Senin, 5 Januari 2009 JAM 15.20 – 17.00 Tempat Lab.Klinik
1) A20070061 2) A20070062 3) A20070064 4) A20070065 5) A20070066 6) A20070067 7) A20070068 8) A20070069 9) A20070070 10) A20070071 11) A20070072 12) A20070074 13) A20070075 14) A20070081 15) A20070086 E. Selasa, 6 Januari 2009 JAM 12.30 – 14.10 Tempat Lab.Klinik
1) A20070087 2) A20070088 3) A20070094 4) A20070095 5) A20070096 6) A20070098 7) A200700100 8) A200700101 9) A200700102 10) A200700103 11) A200700106 12) A200700107 13) A200700108 14) A200700109 15) A200700112
Lampiran: 6
JADWAL UJIAN PRAKTEK APN N0
HARI
JAM
MAHASISWA
1.
Kamis, 8 Jan 2009
15.20-17.00
15) A2007003 16) A2007005 17) A2007006
2.
Jumat, 9 Jan 2009
15.20-17.00
1) A2007007 2) A2007008 3) A2007009
3.
Sabtu, 10 Jan 2009
07.00-14.10
1) 2) 3) 4)
4.
Senin, 12 Jan 2009
10.20-12.00
1) A20070021 2) A20070022 3) A20070023
5.
Senin, 12 Jan 2009
15.20-17.00
1) A20070024 2) A20070025 3) A20070026
6.
Selasa, 13 Jan 2009
07.00-08.40
1) A20070027 2) A20070028 3) A20070029
7.
Selasa, 13 Jan 2009
15.20-17.00
1) A20070031 2) A20070033 3) A20070034
8.
Rabu, 14 Jan 2009
15.20-17.00
1) A20070035 2) A20070036 3) A20070038
9.
Kamis, 15 Jan 2009
15.20-17.00
1) A20070039 2) A20070043
10.
Jumat, 16 Jan 2009
15.20-17.00
1) A20070046 2) A20070051 3) A20070056
A20070010 A20070013 A20070017 A20070018
N0
HARI
JAM
MAHASISWA
1.
Rabu, 7 Jan 2009
10.20-12.00
1) A20070061 2) A20070062 3) A20070064
2.
Rabu, 7 Jan 2009
12.30-14.10
1) A20070065 2) A20070066 3) A20070067
3.
Selasa, 13 Jan 2009
12.30-14.10
1) A20070068 2) A20070069 3) A20070070
4.
Rabu, 14 Jan 2009
10.20-12.00
1) A20070071 2) A20070072 3) A20070074
5.
Rabu, 14 Jan 2009
12.30-14.10
1) A20070075 2) A20070081 3) A20070086
6.
Selasa, 20 Jan 2009
12.30-14.10
1) A20070087 2) A20070088 3) A20070094
7.
Selasa, 20 Jan 2009
15.20-17.00
1) A20070095 2) A20070096 3) A20070098
8.
Rabu, 21 Jan 2009
10.20-12.00
1) A200700100 2) A200700101 3) A200700102
9.
Rabu, 21 Jan 2009
12.30-14.10
1) A200700103 2) A200700106 3) A200700107
10.
Kamis, 22 Jan 2009
15.20-17.00
1) A200700108 2) A200700109 3) A200700112