Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
ISSN: 2089-9813
EFEKTIFITAS PEMBAYARAN ONLINE MENGGUNAKAN E-COMMERCE PADA USAHA KECIL MENENGAH (UKM) DI KOTA SOLO Lydia Permata Sari1, Diannita Kartikasari2, A. Bima Murti Wijaya3 Jurusan Informatika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36A Surakarta E-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected]
1,2,3
ABSTRAK Menurut Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Solo pada tahun 2012, jumlah Usaha Kecil Menengah di Kota Solo mencapai 10.360 Usaha Kecil Menengah.Dengan jumlah Usaha Kecil Menengah sebanyak itu, para pengusaha Usaha Kecil Menengah harus dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada termasuk perkembangan teknologi saat ini yang semakin canggih supaya tetap dapat bersaing.Apabila para pengusaha Usaha Kecil Menengah tersebut mulai menjual produk mereka secara online, secara tidak langsung mereka sudah mengimplementasikan proses penjualan secara elektronik. Proses ini biasa disebut dengan E-Commerce. Namun terkadang beberapa pengusaha Usaha Kecil Menengahtersebut mengembangkan E-Commerce tidak 100% sesuai dengan syarat umum E-Commerce. Pada penelitian ini ingin meneliti bagaimana pengusaha Usaha Kecil Menengah implementasi E-Commerce mereka, apakah sudah menggunakan E-Commerce secara baik atau belum. Metode yang akan digunakan oleh peneliti yaitu membandingkan E-Commerce yang dimiliki oleh Usaha Kecil Menengah di kota Solo. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dengan pemilik Usaha Kecil Menengah dan menyebarkan kuesioner kepada pembeli. Hasil penelitian yang didapat berdasarkan kuesioner yang telah disebar yaitu hanya sekitar 3% yang menggunakan kartu kredit sebagai metode pembayaran mereka sehingga pemilik tidak menggunakan metode pembayaran dengan kartu kredit pada websitenya. Selain itu juga terdapat desain interface yang disarankan untuk modul pembayaran E-Commerce. Kata Kunci: E-Commerce, Benchmarking, E-Payment ABSTRACT According to Department of Koperasi dan Usaha Kecil Menengah(UKM) in Solo in 2012 , the number of UKM in Solo reached 10,360 Enterprises. Based on the data, Small and Medium entrepreneurs should be able to take advantage of existing infrastructure , including the development of technology today’s increasingly sophisticated in order to remain competitive. If the Small and Medium entrepreneurs began selling their products online, indirectly they have implemented sales processes electronically. This process is commonly referred as ECommerce. But sometimes, entrepreneurs of Small and Medium Enterprises enterpreneurs develop their E– Commerce is not 100% in accordance with the general requirements of E-Commerce. This study wants to examine how entrepreneurs UKM E-Commerce implementing their method. The method that will be used by researchers to compare the E–Commerce website that owned by UKM in Solo. This study uses interviews with the owners of UKM and distributing questionnaires to buyer . The result based on quesioners is only 3% that using creditcard as their payment method, so the owners did not use credit card as their payment method on their web. In addition, there is a payment module interface design for E-Commerce. Keywords : E-Commerce, Benchmarking, E-Payment Selain itu, untuk meningkatkan pembelian yang dilakukan oleh konsumen, pengusaha Usaha Kecil Menengahjuga harus melakukan inovasi cara penjualan dan pembayaran produk kepada konsumen supaya konsumen tertarik untuk melakukan pembelian di Usaha Kecil Menengahtersebut. Dengan berkembangnya teknologi saat ini mendorong kemauan untuk pengusaha Usaha Kecil Menengahuntuk menggunakan internet sebagai media penjualan mereka. Apabila para pengusaha Usaha Kecil Menengahtersebut mulai menjual produk mereka secara online, secara tidak langsung mereka sudah mengimplementasikan proses penjualan secara elektronik. Proses ini biasa disebut dengan E-Commerce. E-Commerce merupakan kegiatan ekonomi atau bisnis melalui web untuk memungkinkan pembelian
1.
PENDAHULUAN Usaha Kecil Menengah (UKM) telah mengalami pertumbuhan dalam beberapa tahun terakhir.Menurut Dinas Koperasi dan Usaha Kecil MenengahKota Solo pada tahun 2012, jumlah Usaha Kecil Menengahdi Kota Solo mencapai 10.360 Usaha Kecil Menengah.Dengan jumlah Usaha Kecil Menengahsebanyak itu, para pengusaha Usaha Kecil Menengahharus dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada termasuk perkembangan teknologi saat ini yang semakin canggih supaya tetap dapat bersaing. Selain itu pengusaha Usaha Kecil Menengahjuga harus memiliki strategi pemasaran yang baik agar produknya dapat dikenal oleh konsumen sehingga konsumen mau membeli produk Usaha Kecil Menengahtersebut.
181
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
ISSN: 2089-9813
diperhatikan. Perlu dilakukan pengembangan website dan e-commerce sebagai sarana untuk promosi dan pemasaran produk-produk usaha, sehingga akan meningkatkan volume penjualan dan meningkatkan pendapatan. Peningkatan pendapatan ini pada akhirnya akan mengembangkan usaha kecil dan menengah tersebut.
dan penjualan produk dan jasa, dan untuk memfasilitasi transaksi bisnis antara individu dan organisasi (Schneider, 2002).Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa dalam E-Commerce tidak hanya ada kegiatan jual-beli produk dan jasa, tetapi juga terdapat transaksi yang dilakukan melalui web.Namun terkadang beberapa pengusaha Usaha Kecil Menengahdi Kota Solo mengembangkan ecommerce mereka tidak 100% pure ecommerce.Karena terkadang para pengusaha masih menggunakan transaksi pembayaran secara konvensional yaitu pembeli diharuskan mentransfer uang mereka dan melakukan konfirmasi manual ke penjual. Penelitian sebelumnya telah meneliti tentang langkah – langkah mengadopsi sebuah E-Commerce untuk Usaha Kecil Menengahdi Indonesia, meliputi penelitian terhadap fitur – fitur E-Commerce yang sesuai untuk digunakan pada Usaha Kecil Menengahdan bagaimana desain website yang sesuai. Hasil dari penelitian tersebut adalah sebuah framework yang digunakan dalam membangun sebuah E-Commerce untuk Usaha Kecil Menengahdi Indonesia(Karitiwi, 2006).Penelitian lainnya juga telah menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki beberapa karakteristik yang harus disesuaikan untuk model pembayaran elektronik sehingga model tersebut dapat diterima.Penelitian tersebut bertujuan untuk mencari model pembayaran elektronik B2C yang sesuai dengan kondisi dan tren di Indonesia saat ini seperti ATMPal, iCash, pulsa E-Payment, dan Mobile Banking(Firmansyah, dkk, 2009). Dalam penelitian ini akan dibahas bagaimana pengusaha Usaha Kecil Menengahdi Kota Solo mengimplemetasikan e-commerce mereka dan bagaimana kesiapan Usaha Kecil Menengahdi Kota Solo untuk menggunakan konsep e-commerce sesuai dengan definisinya.
Pengembangan Alternatif Model EPayment B2C (Business to Consumer) Untuk Masyarakat Indonesia Saat ini, perkembangan aplikasi e-commerce di Indonesia khususnya aplikasi B2C semakin meningkat. Salah satu komponen penting dalam proses jual beli secara online adalah proses pembayaran elektronik (e-payment). Penelitian bertujuan untuk mengembangkan empat model pembayaran elektronik berdasarkan kondisi ekonomi, keamanan, tingkat pendidikan, akses teknologi, pengguna telepon seluler dan pengguna kartu kredit dan ATM di Indonesia. Model pembayaran tersebut yaitu ATMPal, iCash, Pulsa EPayement dan Mobile Banking. Selain itu, dalam penelitian ini akan ditentukan peringkat kesesuaian untuk masing-masing model pembayaran tersebut dengan kondisi di Indonesia.
Pengembangan Website E-Commerce Dengan Sistem Informas Transaksi Berbasis SMS Gateway pada Toko Aska Perkembangan teknologi informasi mempengaruhi gaya hidup manusia dalam melakukantransaksi jual beli, dengan memanfaatkan media E-Commerce maka transaksi jual beli tidak haruspenjual dan pembeli bertemu secara langsung. Toko Aska merupakan sebuah toko yang bergerakdalam bidang penjualan busana muslim di Surakarta. Sistem pemasaran dan penjualan produk yangberjalan saat ini dengan cara penjualan secara langsung dengan membuka toko dan mengikutipameran-pameran busana muslim, cara ini masih dirasakan kurang optimal, dikarenakan produkhanya dikenal di wilayah sekitar toko. Toko Aska menginginkan dalam mengembangkan usahanyamemiliki media jual beli tanpa kendala waktu dan jarak. Tujuan dari penelitian ini menghasilkan websiteE-commerce sebagai media transaksi jual beli online yang terintegrasi dengan sistem informasitransaksi berbasis SMS Gateway, metode pembangunan sistem menggunakan metode waterfall.
2.
TINJAUAN PUSTAKA Terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa penulis yang terkait dengan jurnal yang akan dibahas ini. Berikut penelitian yang terkait :
Studi Pendahuluan Untuk Pengembangan Model Pemasaran dan Penjualan Produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Berbasis E-Commerce di Propinsi Sumatra Selatan Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Jaidan Jauhari tentang pengembangan penjualan produk UKM berbasis e commerce, menunjukkan keuntungan UKM menggunakan e-commerce yaitu untuk media promosi dalam rangka untuk meningkatkan volume penjualan, baik untuk penjualan online maupun konvensional. Tidak hanya pemanfaatan e-commerce sebagai sarana promosi dan penjualan, pengelolaan administrasi yang baik melalui penggunaan software yang tepat juga perlu
Determinants of E-Commerce Customer Satisfaction, Trust, and Loyalty In Saudi Arabia Mengelola kepercayaan pelanggan, kepuasan, loyalitas dan sikap dari layanan e-commerce sangat penting untuk pertumbuhan jangka panjang dari
182
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
ISSN: 2089-9813
System quality dan kualitas desain interface mempengaruhi kepercayaan dan kepuasan pelanggan lebih daripada information quality. Information quality yang ditemukan menjadi faktor penting dalam membangun kepercayaan, meskipun itu tidak sepenting faktor-faktor lain.
banyak bisnis. Dengan demikian, tujuan utama dari makalah ini adalah untuk mengidentifikasi faktorfaktor yang mempengaruhi sejauh mana kepercayaan konsumen, apakah puas dan setia terhadap B2C e-commerce. Survei dilakukan antara pelanggan e-commerce B2C di provinsi Arab Saudi timur dengan menggunakan kuesioner selfadministered terstruktur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa loyalitas pelanggan B2C ecommerce di Arab Saudi sangat dipengaruhi oleh kepuasan pelanggan tetapi kurang dipengaruhi oleh kepercayaan pelanggan.
3. LANDASAN TEORI 3.1 E-Commerce 3.1.1 Pengertian E-Commerce Electronic commerce (e-commerce) adalah suatu penjualan secara elektronis, yang bisa dilakukan dari jarak jauh (teknologi marketing) yang digunakan di luar toko.Untuk tempat yang jauh sekalipun tetap dilakukan perdagangan dengan memanfaatkan ecommerce. Perubahan cara dan bentuk perdagangan telah mengubah, menggeser dan menaklukkan cara bisnis global yang tidak mengenal jarak dan waktu. Kegiatan yang dilakukan juga menjadi tidak banyak lagi diwakili oleh tenaga manusia di saat terjadi peningkatan keterpaduan telekomunikasi dan komputasi secara integral.Berdagang lewat elektronik merupakan tantangan dan ancaman bagi perdagangan tradisional (Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer Semarang, 2006).
Aplikasi Mobile Commerce Penjualan Buku (Studi Kasus pada Penerbit Pro-U Media Yogyakarta) Setiap manusia selalu menginginkan kemudahan, kecepatan, dan sistem informasi yang relevan untukmemudahkan dalam segala aktivitasnya. Begitu juga dalam hal jual beli, seperti pemesanan buku. Maka dibutuhkan suatu aplikasi yang dapat mempermudah pemesanan buku khususnya melalui media perangkat bergerak sehingga lebih efektif dan edisien. Konsumen yang sibuk dan tidak dapat datang langsung dapat melakukan pemesanan melalui ponsel. Penelitian ini menggunakan metode waterfall yaitu requirements, design, coding, test, mentenance. Aplikasi dibangun berbasis WAP yang dapat diakses melalui perangkat bergerak. Aplikasi ini menangani proses pemesanan buku berikut metode pembayarannya apakah Cash On Delivery, Transfer Bank atau menggunakan Kartu Kredit. Terdapat juga proses pengolahan pelanggan, pengolahan buku maupun transaksi pembayaran bagi admin. Aplikasi dibangun berbasisi WAP dan menggunakan pemrograman PHP, dan XHTML, databasenya menggunakan MySQL serta menggunakan webserver Apache. Untuk memvalidasi digit kartu kredit menggunakan Algoritma Luhn.
3.1.2 Metode Pembayaran di E-Commerce Terdapat 3 metode pembayaran yang biasa digunakan dalam transaksi menggunakan ecommerce (Prihatna, 2005): 1) Online Procesing Credit Card Metode ini cocok digunakan untuk produk yang bersifat retail dimana pasarnya adalah seluruh dunia. Pembayaran dilakukan secara real time (proses verifikasi saat itu juga). 2) Money Transfer Cara ini lebih aman untuk menerima pembayaran dari konsumen mancanegara, namun memerlukan biaya tambahan bagi konsumen dalam bentuk fee bagi pihak penyedia jasa money transfer untuk mengirim sejumlah uang ke Negara lain. 3) Cash on Delivery Pembayaran dengan bayar di tempat ini hanya bisa dilakukan jika konsumen berada dalam satu kota yang sama dengan penyedia jasa.
Analysis of Factors Effective On Loyalty of Customers of Websites Penelitian mencari cara bagaimana menjada dan memperkuat loyalitas pelanggan pada suatu perusahaan. Untuk mengetahui hal yang berpengaruh pada loyalitas pelanggan pada suatu website yang dilakukan penelitian pada quality system, kualitas informasi, kualitas desain interface. Penelitian pada jurnal ini mengacu pada DeLone and McLean’s IS success model dan menguji kualitas desain dan kepercayaan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan dan kepuasan adalah variabel yang paling berpengaruh pada loyalitas pelanggan. Hal ini memberitahu kita bahwa kepercayaan dan kepuasan masih merupakan faktor yang paling penting dalam loyalitas pelanggan situs web. Ditemukan pula bahwa kepercayaan mempengaruhi kepuasan pelanggan.
3.1.3 Bussiness Objectives, System Functionality dan Information Requirement dalam ECommerce Bussines objectives merupakan daftar dari beberapa kemampuan yang harus dimiliki suatu web untuk dapat menjalankan bisnisnya. Untuk mencapai business objectives maka diperlukan system functionality, yaitu berisi daftar informasi sistem apa saja yang diperlukan.
183
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
Information requirement adalah elemen informasi yang harus dihasilkan oleh website untuk mencapai business objectives (Laudon, 2005). Untuk web e-commerce terdapat business objectives yang harus dimiliki. Menurut Laudon, business objectives, system functionality, dan information requirement dalam sebuah website ecommerce adalah sebagai berikut :
Bisnis Objektif Tampilan Bagus Menyediakan informasi produk Customize Product
Membuat transaksi Menghitung informasi konsumen Menyediakan fasilitas “setelah pembelian”unt uk konsumen Mengkoordina sikan program penjualan dan pemasaran Mengerti keefektivitasa n pemasaran
Menyediakan link produksi dan distributor
Sistem Fungsionali tas Katalog digital Database produk Pelacakan di situs oleh konsumen
Keranjang belanja/siste m pembayaran Database konsumen
Database penjualan
Server penjualan, server email, email iklan banner Pencarian situs dan sistem pelaporan Sistem managemen t inventoris
ISSN: 2089-9813
lain yang sejenis yang jauh lebih baik. Benchmarking pada dasarnya merupakan reorientasi budaya menuju pembelajaran, peningkatan skill,peningkatan efisiensi dan proses pengembangan (Krloff dan Osblom, 1995). Benchmarking dapat dipergunakan dalam berbagai industri, baik jasa dan manufaktur.Perusahaan – perusahaan melakukan benchmarking karena berbagai alasan.Alasan bisa umum, seperti peningkatan produktivitas atau bisa spesifik, seperti peningkatan desain tertentu(Elmuti dan Yunus, 1997).Alasanalasan yang digunakan pada dasarnya merupakan upaya organisasi dalam rangka perbaikan kinerja. Berdasarkan hal tersebut, maka metode benchmarking dapat digunakan untuk melakukan analisis perbaikan kinerja. Terdapat lima tahapan pada benchmarking yaitu : 1) Menentukan apa yang akan di benchmark. 2) Mengidentifikasi benchmarking partner 3) Mengumpulkan informasi 4) Menganalisa 5) Implementasi
Kebutuhan Informasi Teks dinamis dan katalog grafis Deskripsi produk, jumlah stock, tingkat inventoris Log situs untuk setiap konsumen yang berkunjung, kemampuan data mining untuk mengidentifikasi bagian konsumen Menghapus keamanan kredit card; macammacam pilihan pembayaran Nama, alamat, nomor telepon, email untuk semua konsumen, registrasi online konsumen ID konsumen, produk, tanggal, pembayaran, tanggal pengiriman
3.2.1 Langkah Benchmarking Meskipun prosesnya sederhana, benchmarking bukan hanya mempelajari unsur-unsur persaingan yang tepat, yang bisa saja diperoleh dari konsultan atau sumber lain, tetapi hal yang lebih penting adalah perusahaan akan terbiasa dengan outward looking (melihat kondisi luar) dengan memfokuskan diri pada pasar dan persaingan. Kelima tahap diatas diperinci menjadi 14 langkah berikut (Goetsch dan Davis, 1994) : 1) Komitmen manajemen 2) Basis pada proses perusahaan itu sendiri 3) Identifikasi dan dokumentasi setiap kekuatan dan kelemahan proses perusahaan. 4) Pemilihan proses yang akan di benchmarking 5) Pembentukan tim benchmarking 6) Penelitian terhadap obyek yang terbaik di kelasnya 7) Pemilihan calon mitra benchmarking yang terbaik dikelasnya 8) Mencapai kesepakatan dengan mitra benchmarking 9) Pengumpulan data 10) Analisis data dan penentuan gap 11) Perencanaan tindakan untuk mengurangi kesenjangan yang ada atau bahkan mengunggulinya 12) Implementasi perubahan 13) Pemantauan 14) Memperbarui benchmarking
Log perilaku konsumen dan konsumen yang akan dikirim link ke email, iklan banner Jumlah pengunjung yang unik, halaman yang dikunjungi, produk yang dibayar, yang diidentifikasi oleh pemasaran Tingkat inventory produk, ID distributor dan kontak, jumlah data yang dipesan berdasarkan produk
Tabel 2.1 Bussiness Objectives, System Functionality dan Information Requirement 3.2
Benchmarking Benchmarking adalah suatu kesinambungan proses yang sistematik untuk membandingkan efisensi produktivitas, kualitas dan praktek dalam kenyataannya dengan perusahaan atau organisasi
3.2.2 Syarat-syarat Benchmarking Adapun prasyarat untuk benchmarking, antara lain : 1) Kemauan dan komitmen. 184
melakukan
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
2) 3) 4) 5) 6)
7) 8)
ISSN: 2089-9813
dengan benar, maka akan dilakukan wawancara terlebih dahulu.Selain itu, pada penelitian ini juga menyebarkan angket kuesioner kepada para pembeli mengenai penggunaan E-Commerce. Berikut merupakan flowchart metode penelitian yang dilakukan
Keterkaitan tujuan strategik. Tujuan untuk menjadi terbaik, bukan hanya untuk perbaikan. Keterbukaan terhadap ide-ide. Pemahaman terhadap proses, produk dan jasa yang ada. Proses terdokumentasi, karena: i. Semua orang yang berhubungan dengan suatu proses harus memiliki pemahaman yang sama terhadap proses yang bersangkutan. ii. Dokumentasi sebelum adanya perubahan berguna dalam pengukuran peningkatan kinerja setelah dilaksanakannya benchmarking. iii. Mitra benchmarking belum tentu akrab dengan proses yang dimiliki suatu organisasi. Ketrampilan analisis proses. Ketrampilan riset, komunikasi, dan pembentukan tim.
3.3 Usaha Kecil Menengah 3.3.1 Definisi Beberapa lembaga atau instansi bahkan UU memberikan definisi Usaha Kecil Menengah (UKM), diantaranya adalah Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop dan UKM), Badan Pusat Statistik (BPS), dan UU No. 20 Tahun 2008. Menurut Kementrian Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menegah (Menegkop dan UKM), bahwa yang dimaksud dengan Usaha Kecil (UK) adalah entitas usaha yang mempunyai memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000, Sementara itu, Usaha Menengah (UM) merupaka entitas usaha miliki warga negara Indonesia yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp 200.000.000 s.d Rp 10.000.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan. Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definsi Usaha Kecil Menengahberdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan entitas usahan yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan entitas usaha yang memiliki tenaga kerja 20 s.d 99 orang (Rahmana, 2009). 4. METODE PENELITIAN Penelitian ini akan melakukan pencarian terhadap Usaha Kecil Menengahdi kota Solo yang sudah menggunakan E-Commerce sebagai media penjualan mereka. Pertama, akan mencari semua Usaha Kecil Menengahyang telah menggunakan media online sebagai sarana penjualan. Lalu akan dieliminasi dengan sesuai dengan syarat-syarat membangunECommerce. Apabila telah mendapatkan Usaha Kecil Menengahyang telah menggunakan E-Commerce
Gambar 1.Flowchart untuk Metode Penelitian Pada penelitian ini yang dilakukan pertama kali adalah mengumpulkan informasi tentang ecommerce, kriteria website e-commerce, dan metode pembayarannya.Informasi diperoleh dari buku dan internet. Setelah informasi – informasi tersebut terkumpul, selanjutnya adalah mengumpulkan data tentang e-commerce Usaha Kecil Menengahdi kota Solo. Dalam penelitian ini e-commerce Usaha Kecil Menengahyang digunakan berjumlah 13 ecommerce Usaha Kecil Menengahdi Kota Solo. Dan setelah terkumpul, kemudian diseleksi menjadi 3 ecommerce Usaha Kecil Menengahyang akan diteliti. Seleksi web e-commerce dilakukan berdasarkan kriteria business objectives yang harus dimiliki oleh sebuah website e-commerce oleh Laudon. Ecommerce Usaha Kecil Menengahyang memiliki buseness objectives e-commerce yang paling mendekati kriteria adalah e-commerce Usaha Kecil Menengahyang akan diteliti. Dari 3 e-commerce UKM yang akan diteliti, masing – masing e-commerce dibandingkan pada metode pembayarannya. Perbandingan ini diakukan untuk mengetahui apakah Usaha Kecil Menengahtersebut telah menggunakan metode pembayaran elektronik seperti Paypal, dan kartu kredit atau belum.Setelah melakukan perbandingan pada e-commerce, penelitian dilanjutkan dengan wawancara kepada pemilik Usaha Kecil Menengahtentang metode pembayaran yang digunakan.Apabila semua e-commerce Usaha Kecil Menengahyang diteliti belum menggunakan metode pembayaran elektronik, maka dilakukan perbandingan dengan e-commerce perusahaan besar 185
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
yang telah menggunakan metode pembayaran elektronik. Setelah melakukan penelitian pada metode pembayaran pada e-commerce Usaha Kecil Menengah, penelitian juga dilakukan kepada pembeli sebagai konsumen dari e-commerce. Pembeli atau konsumen e-commerce akan diberi kuisioner yang berisi pertanyaan tentang metode pembayaran yang mereka lakukan ketika bertransaksi online. Dari hasil penelitian dan kuisioner, maka dapat diperoleh hasil dan kesimpulan tentang metode pembayaran yang digunakan e-commerce Usaha Kecil Menengahdi Kota Solo. Berikut merupakan pertanyaan yang diajukan kepada pembeli : 1. Media yang sering digunakan untuk mencari informasi barang yang ingin akan beli Koran Internet Orang Lain Yang lainnya ……… 2. Situs yang anda gunakan untuk transaksi online Tokobagus.com Berniaga.com Facebook Kaskus Website toko penjual barang lainnya.... 3. Barang yang sering dibeli di website ECommerce ? Fashion Makanan dan Minuman Barang Elektronik Kebutuhan pokok Lainnya.... 4. Metode pembayaran yang anda gunakan untuk transaksi online? Kartu kredit Paypal Cash On Delivery (COD) Transfer rekening bank Lainnya.... 5. Apabila tidak menggunakan kartu kredit, mengapa anda tidak melakukan pembayaran dengan menggunakan Kartu Kredit ? Tidak mempunyai kartu kredit Kurangnya keamanan kartu kredit Belum mengetahui sistem kartu kredit Kurang percaya terhadap penggunaan kartu kredit Proses yang dirasa terlalu panjang
ISSN: 2089-9813
menggunakan internet sebagai media penjualan, berikut merupakan daftarnya : 1. http://tempesamodrasolo.webs.com/apps/webst ore/ 2. http://soloplastik.com/ 3. https://www.facebook.com/YoOnlineShop 4. https://www.facebook.com/OwltieShop 5. https://www.facebook.com/bluesstore2 6. https://www.facebook.com/SoloBootsOnlinesh op 7. http://bajubatikonlineshop.tumblr.com/ 8. https://www.facebook.com/cheapood.OS 9. http://bonekawisuda.com/ 10. http://www.bungasolo.com/http://kerajinanwayang-kulit-solo.blogspot.com/ 11. http://griyacomputama.com/ 12. http://parkitmania.blogspot.com/ Berdasarkan kriteria yang disampaikan oleh Laudon, berikut merupakan kriterianya (Laudon, 2005): a. Tampilan yang baik b. Menyediakan infromasi produk c. Dapat mengubah produk d. Menghasilkan sebuah transaksi e. Menghitung informasi pelanggan f. Menyediakan layanan setelah penjualan g. Mengkoordinasi program pemasaran dan penjualan h. Mengerti efektifnya pemasaran i. Menyediakan link produksi dan distributor Berikut merupakan seleski berdasarkan kriteria diatas
yang
dilakukan
Gambar 2. Seleksi berdasarkan kriteria Keterangan : X : Kriteria terpenuhi - : Kriteria tidak terpenuhi : Hanya terdapat keranjang belanja
5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Seleksi Usaha Kecil Menengah Setelah melakukan pencarian terhadap Usaha Kecil Menengahdi kota solo yang sudah 186
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
ISSN: 2089-9813
transaksi yang dilakukan secara online hanya sedikit, tidak sebanyak transaksi yang dilakukan langsung di toko. Dan jika ada transaksi dalam jumlah besar, pembeli akan datang ke toko sehingga untuk masalah keamanan dalam pembayaran tidak membutuhkan pihak ketiga untuk memastikan barang sampai ke tangan pembeli. Sejauh ini, pemilik Usaha Kecil Menengah selaku penjual menganggap metode pembayaran melalui transfer rekening bank dan Cash On Delivery (COD) adalah metode pembayaran yang paling sesuai untuk digunakan dalam bisnisnya. Untuk penggunaan kartu kredit dalam transaksi pembayaran secara online, pemilik Usaha Kecil Menengah belum dapat menerapkannya karena pembelinya kebanyakan berasal dari Solo dan sekitarnya yang belum mempunyai kartu kredit.
Berdasarkan analisa terhadap E-Commerce diatas, terdapat 13 Usaha Kecil Menengah yang telah menggunakan media internet sebagai media penualan mereka, namun hanya 3 Usaha Kecil Menengah saja yang mendekati kriteria-kriteria ECommerce yang baik. Berikut merupakan daftar Usaha Kecil Menengahyang menggunakan ECommerce : 1) Griya Computama dengan alamat website : griyacomputama.com 2) Pusat Plastik HDPE Kota Solo dengan alamat website : soloplastik.com 3) Tempe Samodra dengan alamat website : tempesamodrasolo.webs.com 5.2
Wawancara Pemilik Usaha Kecil Menengah Dari hasil wawancara kepada ketiga pemilik Usaha Kecil Menengah, transaksi pada website yang mereka miliki belum menggunakan metode pembayaran elektronik. Untuk transaksi pembayaran yang dilakukan secara online melalui web dilakukan dengan transfer ke rekening bank milik Usaha Kecil Menengah , atau jika pembeli masih berada di Solo dan sekitarnya pembayaran dapat dilakukan dengan Cash On Delivery (COD). Pemilik Usaha Kecil Menengah belum menggunakan metode pembayaran dengan kartu kredit karena pemilik UKM menganggap metode pembayaran yang saai ini digunakan sudah dirasa mudah, baik bagi penjual maupun pembeli.Meskipun pemilik Usaha Kecil Menengah telah mengetahui metode pembayaran menggunaan kartu kredit untuk transaksi online, namun penggunaannya pada website mereka dirasa belum perlu karena pembeli masih berada di wilayah Indonesia, belum mencapai luar negri.Pemilik Usaha Kecil Menengah juga belum memiliki kartu kredit dan transaksi pada UKM lebih banyak dilakukan di toko secara langsung daripada transaksi yang dilakukan secara online melalui website, sehingga pemilik Usaha Kecil Menengah tidak menggunakan kartu kredit.Anggapan pemilik UKM yang berasumsi bahwa kebanyakan pembelinya juga tidak memiliki kartu kredit juga memperkuat alasan pemilik Usaha Kecil Menengah untuk tidak menggunakan kartu kredit untuk metode pembayaran pada websitenya. Anggapan tersebut memang benar, karena pada survey yang dilakukan terhadap pembeli/konsumen yang melakukan transaksi online juga menunjukkan bahwa sebagian besar pembeli di kota Solo belum memiliki kartu kredit. Metode pembayaran pada transaksi online di Indonesia saat ini telah berkembang.Saat ini dikenal adanya rekening bersama, yaitu pihak ketiga dalam arah pergerakan uang dari pembeli ke pejual untuk memastikan barang sampai kepada pembeli.Untuk metode pembayaran ini, pemilik website Usaha Kecil Menengah di Solo belum menggunakannya karena seperti yang telah diungkapkan bahwa
5.3
Benchmarking Usaha Kecil Menengah dengan Perusahaan besar Berbeda dengan e-commerce yang dimiliki UKM, e-commerce perusahaan besar seperti amazon.com telah menggunakan metode pembayaran elektronik.Penggunaan pembayaran elektronik pada perusahaan tersebut diperlukan karena transaksi yang dilakukan sudah menjangkau internasional. Penggunaan pembayaran dengan trasfer bank tentu akan mempersulit transaksi. Selain itu, transaksi yang dilakukan pada perusahaan tersebut seluruhnya dilakukan secara online.Jadi metode pembayaran yang mudah dan dapat dilaukan secara global sangat diperlukan. 5.4
Wawancara dengan konsumen Terdapat 100 responden yang diberi pertanyaan tentang penggunaan metode pembayaran saat mereka membeli sesuatu dari website ECommerce.Berikut merupakan hasil kuesioner yang telah dianalisis : 1. Dari 100 responden yang telah mengisi kuesioner, 54% konsumen menggunakan metode pembayaran transfer ke rekening Bank pemilik Usaha Kecil Menengah. 2. Dari 100 responden yang telah mengisi kuesioner, 33% konsumen menggunakan metode pembayaran Cash On Delivery (COD). 3. Dari 100 responden yang telah mengisi kuesioner, hanya sekitar 3% yang menggunakan kartu kredit sebagai metode pemembayaran mereka. 4. Berdasarkan analisis yang telah didapat, alasan mengapa konsumen tidak menggunakan metode pembayaran kartu kredit karena tidak memiliki kartu kredit. Mereka tidak memiliki kartu kredit/menggunakan metode pembayaran kartu kredit karena proses yang terlalu panjang (ribet). Sebagian dari konsumen juga mengeluh tentang keamanan 187
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
ISSN: 2089-9813
mengirim uang ke rekening Bank penjual, pembeli diharapkan melakukan konfirmasi kepada penjual dengan cara mengisi lembar konfirmasi pembayaran.
penggunaan kartu kredit, karena banyaknya rumor yang mengatakan bahwa apabila menggunakan kartu kredit, rekening tabungan mereka akan mudah untuk dibobol. 5.5
Tampilan Metode Pembayaran yang diusulkan Berdasarkan hasil analisa diatas, dalam penelitian ini akan ditampilkan tampilan metode pembayaran untuk website E-Commerce. Berikut tampilannya : Setelah pembeli telah memilih barang yang akan dibeli, maka akan menuju halaman keranjang belanja yang menampilkan deskripsi produk yang dibeli beserta jumlah dan harganya. Selain itu terdapat pilihan metode pengiriman barang yang dapat digunakan. Terdapat 2 jenis perusahaan untuk pengiriman barang yang dapat digunakan. Setelah pembeli menentukan jenis perusahaan untuk mengirimkan barang mereka, maka akan keluar jumlah total belanjaan mereka. Pembeli dapat menekan tombol Lanjut untuk memilih metode pembayaran.
Gambar 4. Metode Pembayaran Transfer
Gambar 5. Metode Pembayaran Kartu Kredit Untuk metode pembayaran Cash On Delivery (COD) hanya dapat dilakukan di wilayah Kota Surakarta dan sekitarnya. Pembatasan wilayah dilakukan karena lokasi UKM berada di Kota Solo. Selain itu, juga untuk mempermudah proses penerimaan barang.
Gambar 3. Keranjang Belanja Setelah muncul jumlah total belanja yang harus dibayarkan, pembeli dapat memilih metode pembayaran untuk membayar. Terdapat 3 metode pembayaran, yaitu Transfer ke Rekening Penjual, Kartu Kredit, dan Cash On Delivery (COD). Terdapat 3 jenis pembayaran berdasarkan hasil wawancara, kebanyakan UKM di Kota Solo masih menggunakan metode Cash OnDelivery (COD) dan transfer ke rekening Bank pada transaksi online. Lalu untuk metode pembayaran Kartu Kredit disarankan untuk digunakan dalam transaksi online supaya website UKM tersebut memenuhi syaratsyarat E-Commerce. Untuk pemilihan metode pembayaran via transfer ke rekening, pembeli diharapkan mengirim uang sebanyak total belanja yang telah tertera di keranjang belanja ke rekening Bank penjual dimana nomor rekening penjual sudah tertera di halaman metode pembayaran. Apabila pembeli telah
Gambar 6. Metode Pembayaran Cash On Delivery (COD)
188
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
ISSN: 2089-9813
Jauhari, Jaidan, 2012. Studi Pendahuluan Untuk Pengembangan Model Pemasaran dan Penjualan Produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Berbasis E-Commerce di Propinsi Sumatra Selatan. Universitas Sriwijaya. Kartiwi, Mira., 2006.Case Study of E-Commerce Adoption in Indonesian SMEs : The Evaluation of Strategic Use.Australasian Journal of Information SystemsVolume 14 Number 1. Krloff, B. and Ostblom, S. 1995. Benchmarking : a signpost to excellence in quality and productivity. Wiley, Chichester. Laudon, K.C., Traver, C.G., (2005) . E-Commerce Business Technology, and Society Second Edition. Prentice Hall Prihatna,H., 2005, Kiat Praktis Menjadi Webmaster Profesional, Elex Media Komputindo, Jakarta Rahmana, Arif. 2009. Peranan Teknologi Informasi Dalam peningkatan Daya Saing Usaha Kecil Menengah. Bandung Schneider, Gary P. 2002. Electronic Commerce. Australia Thomson. Australia. Setiyadi A., Triyono R. A., 2014. Pengembangan Website E-Commerce Dengan Sistem Informasi Transaksi Berbasis SMS Gateway pada Toko Aska. IJNS Volume 3 No 1 : 32-38 Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer Semarang, 2006. Apa dan Bagaimana E-Commerce, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Gambar 7. Pembayaran 6.
KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1) E-commerce Usaha Kecil Menengahdi Kota Solo belum memenuhi kriteria e-commerce, karena belum memiliki metode pembayaran elektronik. 2) Berdasarkan hasil kuesioner yang telah dianalisis, terdapat 54% konsumen menggunakan metode pembayaran transfer ke rekening Bank pemilik Usaha Kecil Menengah, 33% konsumen menggunakan metode pembayaran Cash On Delivery (COD) dan hanya sekitar 3% yang menggunakan kartu kredit sebagai metode pembayaran mereka. PUSTAKA Boedi D.P, et. al. 2010. Aplikasi Mobile Commerce Penjualan Buku (Studi Kasus pada Penerbit Pro-U Media Yogyakarta). Seminar Nasional Informatika 2010 : E-235 – E-244 Dolatabadi H. R, et al. 2012. Analysis of Factors Effective On Loyalty of Customer of Website. Australian Journal of Basic and Applied Sciences, 6(9) : 85-95 Eid M. I, 2011. Determinants of E-Commerce Customer Satisfaction, Trust, and Loyalty in Saudi Arabia. Journal of Electronic Commerce Reasrch VOL. 12 NO. 1 : 78-93 Elmuti D, Yunus K. 1997. An Overview of Benchmarking Process : A Tool for Continuous Improvement and Competitive Advantage. Benchmarking for Quality Management & Technology 4 ( 4): 229-243. Firmansyah, A. et al. Pengembangan Alternatif Model E-Payment b2c (Business to Consumer) untuk Masyarakat Indonesia.Journal of Information Systems, Volume 5, Issues 1, April 2009. Goetsch L. D., Davis M. S.. 1994. Introduction to total quality : quality, productivity, competitiveness.Pretince Hall International. 189