AKTUALISASI NILAI.NILAI PANCASILA DALAM MEMBANGUN
KARAKTER WARGA NEGARA ISBN | 97%02-995n-7-s
Editor
: Prof. Dr. Dasim Budimansyah, M.Si Dr. Prayoga Bestari, S.pd., M.Si.
Desain Sampul : Aiat Sudrajat Tata : Yusman
Letak
Cetakan
I
: Desember 2011
Penerbit:
Widya Aksara Press l. Sariwangi Indah I No. 4 Bandune 40559 Telp. (022) 2019800 E-mail :
[email protected] J
Bekerja sama dengan
Labotatorium PKn Universitas Pendidikan Indonesia Ilrulang-Undang Rep blik lndolesia Norltot 79 Tahun 2002 lzatang Hak Cipta ."d-ill :_'t
?
l
=. !::.la -
den
gan:engaja atau Ianpahak melakul.,rn perbuatan sebagaimana dimaksud dalatr pasal
t c: J:rt dipidana d.engan pidana penjarn uasing-masiig paling singkat 1 (satu) bulan .ayat .(2) ';'-;::;- i.la.paling sedikit Rp. 1.000.000 (satu juta rupiih), atai pidani pen-jara paling latna 7 -
'-::1rt1
dtnda paling banyaL Rp. 5.000.00i.000 0itja nitya, iLpinht. menumetkan, ntengerlarkan, aiau n.Lln1ual kepada tmtutt sual.u,ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atauHakTerkail sebagnimana ditnaksudpada y", !]). !:li(i:"^1,:gan pidana penjara paling larta S Qima) tahun y',an/atlu denda paling bn)tyak t
.i]n/atau ".:-.-,. :-:;;n sengaja ncnylarkai, :
PENDIDIKAN KEWAI1GANEGARAAN UNTUK POLITIS1 SEBAGAI PENCUAT PERAN PARTAI POLIT1K DJ INDONESIA Harmanto ..........
................ 10g
REVITALISASI DAN REINTERPRETASI PENDIDIKAN PANCASILA: IKHTIAR STRATEGIS MENUJU PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA Prof- Dr. Hasnawi Haris, M.Hum... ......-.....119
HUBUNGAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAR] INTEI{NET DENGAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENYELESAIKAN TUGAS MAND]RI SISWA Hermi yanzi._.... ................72g KURIKULUM BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENGATASi PENGARUH PERADABAN BARAT
IkaJuliatiningsih..........................
.................136
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERUMUSAN KEBI]AKAN PUBLIK: REORIENTASI KEBUAKAN PUBLIK YANG DEMOKRATIS
DANPOPULIS
Karsadi...............
................145
PEND]DIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI TUJUAN KHUSUS MENUJU BANGSA INDONESIA YANG BERKARAKTER Laros Tuhuteru, S.Pd. M.Pd........ ................155 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM HUBUNGANNYA DENCAN KEAGAMAAAN Mufid Hidayat.. ................1,64 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN, PEMBANGUNAN CIYIT -SOCIETY, DAN KEBIJAKAN PUBLIK Muhammad Mona Adha .............................17g IMPLEMENTASI WAWASAN KEBANGSAAN MELALUI BUDAYA LOKAL DAN NILAI-NILAI LUHUR BUDAYA BANGSA DALAM MEMPERKUAT PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA Drs. M. Nasir Basyah, M. Si......................... .............................Lg7
KAJIAN EKSISTENS] PENDiDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGA] PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA DALAM PERSPEKTIF MULTIKULTURALISME DAN KEARIFAN LOKAL Dra. Nurul Zuriah, M.Si.............. .........._......195
V1
t.
-
IMPLEMENTASI WAWASAN KEBANGSAAN MELALUI BUDAYA LOKAL DAN NILAI-NILAI LUHUR BUDAYA BANGSA DALAM MEMPERKUAT PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA Drs. M. Nasir Basyah, M. Si*
A.
Pengantar Sejak awal Republik ini di proklamasikan, para founding fathers menyadari betul kebinekaan bangsa Indonesia. Kemajuan baagsa ini pulalah yang mendorong golongan islampada saatperumusan dasar-dasar Negara, rela melepaskan rumusan "Piagam Djakarta" dan menukarnya dengan ;formula Pancasila" sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Ilustrasi ini menggambarkan sikap toleran para pendiri Negara terhadap perbedaan_ p-erbedaan, dan sekaligus mengedepankan betapa commited-nya para pendiri Negara terhadap wawasan kebangsaan. Barangkali tampa komitmen kebangsaan yang kuat, sebuah Negara _ vang karakteristik rakyat Indonesia yang dernikian plural, akan mu-dah terpecah belah dalam perang saudara. Salah satu contoh gambarar konkrit ini dapat kita lihat yang terjadi di Yugoslavia. Rakyat tugoslaiia menjadi tercerai _ berai dalam_perang saudara setelah kehilangan pemelrsatu, dan masing-masing
etnik mendirikan Negara sendiri-sendiri karena tidak adanya k'omitmei
kebangsaan diantara mereka. Bangsa Indonesia sangat beruntung, karena dari awal berdirinya republic ini para founding fathers tJlah sepakat rienempatkan
wawasan kebangsaan sebagai tali pengikat persatuan dan kesatuan dengan perekatnya nilai-nilai dasar Pancasila.l Unsur pokok wawasan kebangsaan itu adalah komitmen yang , menjunjung tinggi hak dan kewajiban setiap warga Negara, ditetapkan melalul proses politik yang konstitusional dan dilaksanakan dengan -konsekuensi hukum tinggi. Konsepsi untuk menetapkan wawasan kebangsaan, secara garis besar meliputi tiga dimensi pembinaan, pertama; rasa keibangsaan, kjua, paham kebangsaan dan ketiga; semangat kebangsaan.2 kita sepakat bahwa yang menjadikan kita sebagai satu kesatuan .bangsa Ilkl dalam ikatan Negara kesatuan republic Indonesia hiigga sekarang ini adalah faktor rasa senasib sep"nanggungan, maka apakah rrl-u-knu sep"rtf it, dalam rangka menjaga integritas nasional sebagai wJwasan kebangsaan kita? Karenanya-suatu hal yangjelas, karena tusa senuiib dan sepenarrggungan itulah adalah landasanyang menyatukan kita, maka rasa senasib han sepenanggungan ini harus tetap dipelihara dengan baik dan rnengedepankan etika komunikasi
-
t;rh"t
rnuk"luh Menuk
kesatuan
S
Tanri. Wawasan Kebangsaan: tali pengikat kesatuan dan
Ryamizard.Ryacudu; Memantapkan Wawasan , ItI" j -:I"tln l,erkembangan Globa) Dan Disintegrasi
,ruengnadapr
Kebangsaan Dalam
Bangsa.
L87
masyarakat f:C,:11^,T9]]:ngahkebanggaan multi cuttural, termasuk
cti dalamnya adalatr bersama dalam menjaga keutuhan bangsa_ *TIT^:"1:?Ta, abalg samRlt meuroke. Bila rasa senasiL dan sepenanggungan nrJang, maka pada saat itu pula bangsa_bangsa ini akan terancam untuk berpisah dan bercerai-berai.3 kaitandengan apa yang disebutkan di atas, patut clicatat bahwa ,,-_. , Pdukerruskrnan menjadi faktor awal yang memicu perpecahan bangsa, khususnya jika disbanding dengan ketimpangu,., itu,., k"tiduiu jl^" tadi. Namun, persoalu., r".,urib ,np".""g;"n;;; ::1t^"_L1t]l::y"langgungan rnr.merupakan h al yangrclntiae sederhana dan rnudah dipahami arti pen'tingn"ya, dalam kenyataan itu sepertinya amatsulit bagi pemeriniah untuk mengerti dan member perhatian yang serius terhadap persloalan tersebut. Sekedar memberikan contoh bagi persoalan c{i atas, dalam masalah Aceh dapat di katakana bahwa sekalipun ieinginan masyarakat Aceh untuk merdeka dan berpisah dari NKRI, hal ini merup"akan pilihan sulit untuk dapai dibenarkan, namun secara jujur mungkin titu auiui *"r_,gatakan bahwa keinginan mereka tersebut dapat ctipatami, kurer-,u' *asyuralkat Aceh pada umunya tetap berada dalam ranah ketidakadilan dan kemiskinar, yung -"lillt masyarakatnya.a lain, untuk mengantisipasi merosotnya ikatan nasional . S:T""!u]u yangdiperlukanpengetihuanwawasan kebangsaan, terutama iill]rl"i"!?.Negara dr era globalisasi dimana kemajuan alat transportasi, komunikaJi dan teknologi modern, memudahkan bangsa asing masuk dan mempengaruhi bangsa Indonesia, untuk itu sangat rentan teriadap keutuhan Nffii, alsurant un uiu. peranan Negara terus ditingkatkan. Selainitu, otonomi daerahseolah ditafsirkan seperti Negara federal sehingga peran UUD 1945, pancasila, NKRI dan Bhineka lunggat lka kurang dioptrmalkan pejabat atau pemimpin di daerah dalam upaya melestarikan nilai-nilai wawasan kebangsaan, kondisi ini dapat dilihat kualitas anggota DPRD, bupati dan walikota yalng dipilih melalui piikaclasung kurang rnemahami urusan kebangsaan.s
::lgrj il]l
t;d;";;il;;;;;;
B. Tujuan
dan Sasaran wawasan Kebangsaan. Beberapa pokok tujuan yang ingin dicapai terhaclap pemahaman w-awasan pada suatu daerah dalam Lingkai ikatan nasional, a) -kebargsaan Mewujudkan kesatuan perilaku politik melalui p",ididikorl politik rakyai yang demokratis dan berbudaya, b) Mewujudkin demokratiisasi tatanan pemerintahan yang mencerminkan good got:ent'ance, c) Memantapkan wawasan k*u"q:31 s_ebagai perekat kokohnya ketahunu., tur,gru, di Mewujudkan rekonsiliasi N-asloyl sebagai kerangta memperkokoh "keutrli a., bangsa, e) Mewujudkan kehidupan masyarakaiyang rukun, damai tentram dan bErsatu, 3 Lihat Makalah Yuzron Ihzan: Aktualisasi Wawasan Kebangsaan. 4 lbid: Halaman 2
5 Lihat Makalah Wawancara Muladi: Wawasan Kebangsaan Cegah Merosotnya
Ikatan nasional 188
dan, f)Mewujudkan stabilitas politikyang dinamis dankondusif bagikelancaran roda pemerintahan dan pembangunal.6 Selain tujuan tersebut, beberapa pokok sasaran yang hendak juga diberikan pemahaman kepada masyarakat adalah, a) Mantapnya pengamalin Pancasila dan tegaknya kedaulatan rakyat dan semua aspek kehidupan bermasyaraka! berbangsa danbernegara dalam NKRI, b) Terbinanya Wawaian Kebangsaan dan watak bangsa dalam rangka mewujudkan kepribadian bangsa yang memiliki wawasan global, c) Mantapnya budaya demokrasi yang transparan dalam rangka menegakkan kedaulatan rakyat, d) terpeliharanya kerukunan Umat beragama serta pembaharuan bangsa.T OIeh karena itu, penguatan kapasitas wawasan kebangsaan bagi jajaran bupati, walikota dan gubernur saat ini penting dalam rangka menjalankan asas pemerintahan yang baik dan bersih (good gouernment and clean gooernance) di dalam menganut sistem otonomi daerah yang menguatkan tali kesatuan wawasan kebangsaan guna mewujudkan perssatuan nasional, segala persoalan yang menyangkut persoalan bangsa dapat diselesaikan secara bijak dan kekeluargaan sehingga tidak memicu pertentangan yang mengancam stabilitas nasional hannya karena dangkalnya wawasan kebangsaan.
C.
Pengaruh Aspek Budaya daerah dan Nilai-Nilai Luhur Budaya Manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa di dalam kehidupan ini mempunyai kedudukan tinggi, dibandingkan dengan makhluk-makhluk lainnya. Jika dicermati dengan seksama, perbedaan itu terjadi karena manusia dikaruniai kemapuan jiwa, yaitu akal, ras4 kehendak serta keyakinan. Dengan kemampuan jiwanya, kehidupan manusia mampu menghasilkan serentetan produk yang disebut kebudayaan. Menurut Koentjaraningrat produk kebudayaan dibedakan atas tiga macam yaitu : (1) Sistem nilai, gagasan-gagasan atau sistem pemikiran yang bersifat abstrak yang hannya mampu difahami, dimengerti dan dipikirkan. (2) Benda-benda budaya, yaitu suatu karya kebudayaan manusia yang berupa benda-benda, baik berupa prasasti, candi, lembaran sejarah, pusaka, rumah, kerajinan, benda seni dan lain sebagainya. (3) Suatu sistern interaksi antar manusia dalam kehidupan bersama atau sering di istilahkan dengan kehidupan sosial. Manusia berinteraksi antara satu dengan lainnya untuk memenuhi hasrat emosi dan lain sebagainya. yang terakhir ini diistilahkan dengan sistem sosial(Koentjaraningrat, 1987). Melalui budaya itulah manusia berkarya, sehingga manusia menjadi makhluk yang berbudaya, terhormat dan beradap. Melalui kebudayaan kehidupan manusia menjadi serasi, selaras serta mempunyai dinamika yang normative menuju taraf kehidupan yang lebih tinggi. Dinamika kehidupan manusia, terus dinamis dan berkembang melalui sistem nilai dan norma_ 6 Lihat buku saku; wawasan Kebangsaan, Privinsi 7 Ibid-Op, Cit Halaman 4-5
NAD, Halaman 4
189
norma. Dengan demikian individu sebagai anggota masyarakat berbuat itu mengembangkan kepribadian kea rah ling lebih baik daam dari keadaan sebelumrya. ,haruryaBe:dasarkanpengalaman,perkembangannilai_nitaikehidupanmanusia dapat dilakukan dalam situasi yuig dan damai. Nilai_nilai "^* dan kehidupan serta interaksi individu menj;di s"eruras serasi, jika keadaan lingkungan mendukung, dalam arti nilai dan norma, sehingga menempatkan pada posisi. saling hormat-menghormati da., liiga_mengi.";;;i. . lT:t-, LJengan kata lairy perkembangan kepribadian itu dapat terwujud, minak"ala setiap individu konsisten terhadap iistem nilai dai norma, menempatkan kepentingan individu dan sosial Jecara selaras, serasi dan ,"i-Uur.rj, setiap kegiatan individu atau kelompok- itu mengacu kepada ""riu terwu]udnya kesejahteraan bersamaan. Sebaliknya kehid.rpu., iluryuruiat akan timpaij manakala perilaku individu atau kelompo! terdapat (ontadiksi-kontradiksi di dalamnya. Demikian pula.kehidupan _berbangsa dan bernegara, adanya emosi penghayatan nilai-nilai luhur kebudayaan bLgsa dapat rienimbulkln ketegangan sosial serta membahayakan ketairarran naiional.
D. Kondisi Budaya
Daerah di Indonesia Bangsa Indonesia terdiri dari atas berbagai suku bangsa dan sub_ etnis,, yang masing-masing memiliki kebudayaanlya sendiri. karena suku_ suku bangsa tersebut mendiami daerah-daeraiL tertentu, kebudayaan tertentu kemLriian sering disebut kebudayaan daerah. Dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan.daerah sebagai sua+r, sistem nilai yang nenentukan sikap, prilaku dan gaya hidup merupakan idenfitas dan menpdi kebanggaan dari suku OTg:" bersangAutan. Dalam setiap kebudayaan daera'h" terdapat nilai_ {*t nilai budaya yang tidak dapat.dipengaruh budaya asing, yang sering disebut Iocal local genius, inilah pangkal segala Lemam-p.run luduyl daerah -genius. untuk menetralisir pengaruh negatif budaya asin g - _Kebudayaansuku-sukuyangmendiamiwilayahnusantarainitelahlama saling berkomunikasi dan berinteraksi dalam kesetaraan. Dalam kehidupan bernegara il! dapat dikatakan bahwa kebudayaan daerah ,lr".,rpuiurl .ru1tdari kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia. Dengan dernikian f"l1lgku kehidupan sosial budaya bangsa tidakakan tJrlepas dari perkemiangan sosial budaya daerah (Lemhanas, SUSCADOSWA& ZOb0).n aaerah Bangsa Indonesia terdiri atas bermacam_macam etnis yang menclimi beribu-ribu pulau dan masing-masing memiliki kebudayaan iesriai dengan daerah masingl-u:ilq Oletr kareni itu untuk meru'muskan pengertlan _ kebudayaannasional tidakbisa dilepaskandenganeksistensikebudayaunia"rah yang merupakan unsur kebudayaan nasionai. oleh karena itu kebuudavaan nasional- adalah merupakan hasil interaksi kebudayaan_kebudayaan iuku bangsa dan masing-masing memiliki kebudayaan daeralg kemuclian diterima sebagai nilai bersama dan sebagai suafu identiias bersama sebagai suatu bangsa yaitu bangsa Indonesia.
190
Kebudayaan daerah juga merupakan suatu hasil iteraksi dari nilainilai kebudayaan asing yang dating dari luar Indonesia, yang kemudian juga diterima sebagai nilai bersama bangsa Indonesia. Hal yang perlu diingat adalah bahwa interaksi tersebut berjalan secara alamiah dan wajar, tanpa adanya unsur pemaksaan dan dominasi budaya atau daerah tertentu terhadap budaya daerah lainnya. Dengan demikian kebudayaan nasional berkembang dan tumbuh sejalan dengan perkembangan budaya daerah yang ada di indonesia (Lemhanas, SUSCADOSWA& 2000). Oleh karena itu kebudayaan nasional menurut Koentjaraningrat berfungsi sebagai pemberi identitas kebudayaan bersama sebagai suatu bangsa. Jadi seluruh gagasan kolektif seluruh bangsa indonesia yang Bhineka yang beraneka warna itulah yang merupakan kebudayaan nasional dalam fungsinya untuk saling berkomunikasi dan untuk memperkuat solidaritas. Oleh karena itu berdasarkn fngsinya kebudayaan daerah adalah : 1) Suatu sistem gagasan dan perlabang yang member identitas kepada warga Negara Indonesia. 2) Suatu sistem ggasan dan perlambang yang dapat dipakai oleh semua warga Negara Indonesia yang bhineka itu, untuk saling berkomunikasi dan dengan demikian untuk dapat memperkuat solidaritas (Koentjaraningrat, 1986). Berdasarkan proses interaksi budaya tersebut maka kebudayaan daerah Indonesia memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1) Bersi{at religius 2) BersifatKekeluargaan 3) Bersifat serba selaras 4) Bersifat kerakyatan Bagi bangsa dan Negara Indonesia secara formal yuridis rumusan kebudayaan daerah Indonesia sebagaimana tercantum dalam penjelasan UUD 1945 pasal 32 yang berbunyi : "kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi daya rakyat Indonesia seluruhnya". Jadi kebudayaan daerah Indonesia dalampengertian ini merupakan suatu totalitas dari seluruh akar-akar budaya daerah. Komunikasi dan interaksi suku-suku bangsa yang mendiami wilayah nusantara Indonesia pada tahun1928 telahmenghasilkan aspirasi bersama untuk hidup bersama sebagai suatu bangsa di suatu tanah air. Aspirasi itu terwujud secara sah diakui oleh bangsa-bangsadikuasai oleh mitos, legenda bahkan takhayul sehingga bangsa Indonesia ketinggalan dalam mengembangkan IPTEK. Berdasarkn tradisi kebudayaan lama yang kurang mendukung perkembangan Iptek tersebut maka secara arif bijaksana harus dikembangkan budaya yang meletakkan manusia sebagai bagian sisternik dari alam lingkungannya. Sebenarnya telah banyak kebudayaan larna yang memiliki konsep untuk senantiasa mernbuat keselarasan antara manusia dengan alam lingkungannya, misalnya pada budaya Jawa yang terungkap dalam kalimat " Memayu hayuning bawono" , yang artinya membuat lingkungan sejahtera. 191
Oleh karena itu bangsa Indonesia melalui
budaya daerah masing-masing harus mengembanskan sistem b"d"y" y;;;;JJluii.ur, _u.r"ia sebagai bagian dari alam, iehinega hur.,, keserasian antara -'"-i'ut'k;;;i;;", kebudayaan manusia deil alam linskungannya. Manusia
*;;;l;;";,";;
ilr-.I
harus mampu
Uf*i*Xm#:d"iH;1"il:TiUTi:l'Iil-'i:'iilil:iJ't?i::il E.
Nilai - Nilai Luhur Budaya Bangsa. Pengertian Nilai-nila-i luhur 6'udaya bangsa
pada hakikatnya merupakan nilai-nilai interaksi dalam pelga_ulan hiaup ,i""irri" i"f"_ bermasyarakat. Dalam proses ini terkandung aiaaurr,r,yu ,,'itui-;;il;;rr"_aan, solidaritas, kesamaan nasib sebaqai unsur pemersatu kelompok. Unruk menjamin keberadaan dan keberlinqsungrn ilidup ."ryu;rk;l,: teroapat
pentingyaitu,
"
empat unsur
1.
Struktur sosial artinya fungsi rrtama dari hidup berkelompok dimaksudkan agar mudah dalam menjaiankan tugas au" i"Urtr:fl* f_,iJuf, ^"rn".,,lfri papan, keairanan aun ,u;"ni,nyu. :::.g81pfn8an. 2.. rengawawsan sosial, vaitu merupakan suatu sisiem dan prosedur yang mengatur kegiatan dan tindakan inggotu masyarakaf dalam berinteraksi satu sama lainnya, agar tidak teriadi tio"nn it Oi ,u_ping p"ngu*usun ,osirl dalam masalah pemenuhan kebutuhan frla"p juga pengawasan i"l""i-i), dalam hal pancasila penggunaan pengetahuan, peralatan, tingkah laku, agama/ kepercavuan, moril, hukum serl i.,terakri de'ga'., r"r.#p.l i""., 3. Media sosial yaitu di dalam suatu masyarakat diperlukan hubungan/relasi. u-ntuk itu, masyarakat memerrukan landasan i","t"ri"r untuk merakukan Keglatan dengan menggunakan alat transpodasi, serta landasan ,pirit";l untuk_mengadakan koiunikasi a".rgur, -'".rgtrrrrutun Uulluru dan isyarat. Transformasi dan informasi, -----'- /' -u.rrpuiu. "l"k';;;;;;"g memungkinkan komunikasi dan relasi berlangrrrrlg lu.r"u.. 4. Standar sosial, yaitu, di dalani reaiita kehidupan masyarakat, stanclar sosial baik,tertulis maupun tidak tertulis, betupuplrrl ;;;'r;""" selalu acla. Hal itu diperlukan_ sebagai ukuran untuk mmentuku., upukuh suatu tindakan itu baik atau buruk, benar atau sarah, hina atau riuria dan ]ainnva. Di samping. setiap masyarakat itu memiliki standar sosial, j";a _;,;;" l; agar hidup iru menjadi rufrir-l fruif..'OY"ng"" .kuatiras il:lg:lbrigk"nnya, Kara larn, standar sosial kecuali. berfungsi sebagai pengarah periliku anggota masyarakat. Standar sosial berguna untui memamfaatkan cara dalam rangka mencapai tujuan. (Gerungai, W A.,1"gg}
, ;:l:1
F. Wawa-san Kebangsaan
Dari Aspek Budaya. "Kebudayaan nasional ltu adalah kebudayaan yang timbul . sebagai usaha budidaya rakyat Indonesia seluruhnya. f"U,rjufulrl tu^a dan asli yang terdapat i puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerar.r , .sebaga clr seturuh lndonesia, terhitung sebagai bangsa. Usaia kebudayaan L92
harus menuju kearah kemajuan adab, budaya, dan persatuan. tidak menolak bahan_bahan dari- kebudayaan u'rir_,g yurlgDengan au;ui memperkembangkan atau. rnemperkaya kebudayaan 6urlgru""".,dri, ser[a memperlinggi derajad kemanusiaan ]ndonesia.,, Wujud wawasan kebanqsaan dari aspek budaya tercermjn dalam kehidupar sosial budaya bangsa, yu.,g ;u*pu membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manuiia dan irasyarakat Indonesia I.afB berilan dan bertaqwa kepada Tuhan Vang l,taha Esa, rukun, bersatu cinta tanah air, berkualitas, malu, dan sejahtera a?Um t"niaupa" y;"g;;;; selaras, serasi dan seimbang serta mampu menangkal p""""",ri i"a"y" asing yang tidak sesuai dengin kebudayuurl nurionu l-"Er"nsi pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan sosial budaya bangsa Indoiesia dengan demikian adalah pengembansan kondisi sosial buiaya di-;;;;;;i;p warga masyarakat dapat merealisasika-=n pribadi dan rug""up poili-*"r,"riu*i"y. Uerdasarkan pandangan hidup, filsafat hidup du.-d** ,-,ilui yung t"tai aaa da., dimiliki;;; sejak zaman dahulu kala, yang tertuang datam itsat"at Neiara nilai yang terkandung dilam pancasila merupakan ,rr'ut., l,ancasila. Nilaiuru, keberanian bagi setiap ringkah taku setiap bangsa dan fffi::t:t*n-pedoman,sikap Kenrcupan kenegaraan indonesia sekaligus akan merupakan "ru-b", _dan semangat, motivasi serta jiwa bagi akselerasi dalam setiap praLt"t t"r_r"guruur.r, kemasya ra kata n dan kebangsaan. Jika kita tinjau konclisi yu.?r:.n kebangsaan Indonesia pada era relormasi dewasa ini kondisi,aspek sosial budaya kTta sangat memprihatinkan. Hal ini,dapat kita Iihat pada berbagai ma.am p"risti*u yu"ng terlaa; di seluruh wilavah tanah air tercinta ini selama reformasi. Kita beisvu"kur tepada Tuhan Y-ang Maha Esa bahwa Bangsa Indonesia dapat me"g"yJg kOulr"san melalui retormasi. Namun dalam kenyataan euphoria kebeUa"s# it,iyustru berkembanj banssa,6erbasai irug"ay p""J",,i;n menimpa banssa, KotullK hrnsontal, serta oenderitaan anak_anak bangsa semmakin bertam6ah. yang ridak.sesuai densan k.iairiloriur budaya bangsa Y:'r:'-l\:11:tlebasan rru oerbagar peristiwd seperti trrgedy kon flik di a mbon, poso, sampit, Xilimarian barat dan lain sebagainya menlakibatkar p"na".iru"i'r"r, tya t sampai saat ini beberapa juta rakyit t
*:;,1 nf::Tn
;:*T::, ffHgg::ili1Y
Hal itu sebagai bukti pada erareformasi saatini kita tidak memperhatikan ketahanan bidang sosial budaya, -sehingd ;;;;frir"Jyang keliru akan kebebasan mengakibatkan k;nfrik da;" d;l;;;i;; oleh kelompok 193
masyarakat yarrg ingin menindas kelompok lainnya, bahkan pada reformasi dewasa ini telah meledak kasus SARA, yang tatkali zaman Orde Baru dahulu sering dikritit oleh kalangan elit politik serta LSM, namun dalam kenyataannya pada saat reformasi dewasa ini benar-benar meledak dan terjadi. Aneh samfai saat ini sulit mengatasinya, dan korban terus berjatuhan. G. Kesimpulan Budaya Indonesia pada hakikatnya adalah suatu kesatuan dengan corak bu-daya yang menggambarkan kekayaan budaya bangsa -- bangsa.
1.
lagfm
Budaya daerah tidak menolak nilai-nilai budaya asing aialkan tiiak dai hasilnya dapat dinikmati. 2. Mengembangkan dan membina kebudayaan daerah yang bersumber dari budaya warisan leluhur. Budaya daerah mengandung nilai-nilai luhur yang dirnillki oleh masyarakat suatu daerah. 3. Merumuskan nilai-nilai budaya daerah untuk memberikan rujukan sistem nilai bagi totalitas perilaku kehidupan berbangsa baik dalam biding ekonorni, politik hukum dan kegiatan kebudayaan dalam rangka peng"embangan kebudayaan nasional dan peningkatan kualitas budayJmasyarikat. _ Dalam 4. hubungan wawasan kebangsaan dari budaya harus diingat bahwa demokrasi harus menyentuh seluruh sendi-sendi kehidupan m"asyarakag tidak hannya politik saja melainkan juga sosial, budaya ekonomi bahkan kehidupan umat beragama. Oleh Karenna itu sudah saatnya seluruh komponen masyarakat mengembangkan wawasan kebangsaan bukannya untuk kekuasaan, idiologi atau sekelompok penguasa atau bahkan untuk reformasi melainkan untuk kesejahteraan dan kebersamaan seluruh elemen bangsa untuk hidup amary tentram, damai yang berketuhanan yang Maha Esa dan berkemanusiaan yang adil dan beradab. bertentangan dengan nilai-nilai budaya daerah sendiri
Daftar Pustaka Andeng Muchtar Ghazali, 2004, Pendidikan Kewarganegaraan perspektif Islam, Baadung. Benang Press Basrie, Chaidir, 1992. Pengetahuan Tentang penyelenggaraan pertahanan Keamanan. Jakarta : CV. Citra Delima. Lemhaaas, Naskah Hasil Kon{erensi Nasional membangun Indonesia Baru, tentang Reformasi, Format Penyelenggaraan Negara dalam Rangka Memperkokoh persatuan Indonesia, Jakarta 2000 Nazaruddin Syamsudin. 1998. Integritas Nasional di Indonesia. Jakarta : Gramedia Suradinata, Emarya, 2005. Hukum dasar Geopolitik dan Geostrategi Dalam Kerarrgka Keutuhan NKRI, Suara bebas : Jakarta Ikhlasul Amal dan Armaydi Armawi, 1998. Sumbangan Ilmu Sosial terhadap konsep Ketahanan nasional, Yogyakarta, Gajah Mida Soegito,2004. Nasionalismelndonesia. MakalahpelatihanDosenpengembangan kepribadian Pendidikan Pancasila di denpasar, 2-4 Oktober 2004 194