exposure draft
PERNYATAAN Standar Akuntansi Keuangan
ED PSAK
LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI
4
Diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan, Jalan Sindanglaya No. 1 Menteng, Jakarta 10310 Telp: (021) 31904232 Fax : (021) 3900016 Email:
[email protected],
[email protected] Juli 2013
ED PSAK 4 (REVISI 2013)-2013 Juli 23.indd 1
7/23/13 6:06:38 PM
Eksposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan untuk ditanggapi dan dikomentari. Saran dan masukan untuk menyempurnakan eksposure draft dimungkinkan sebelum diterbitkannya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Tanggapan tertulis atas eksposure draft paling lambat diterima pada 27 September 2013.. Tanggapan dikirimkan ke: Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan , Jl. Sindanglaya No.1, Menteng, Jakarta 10310 Telp: (021) 3190-4232 Fax: (021) 390-0016 E-mail:
[email protected],
[email protected] Hak Cipta © 2013 Ikatan Akuntan Indonesia Eksposure draft dibuat dengan tujuan untuk penyiapan tanggapan dan komentar yang akan dikirimkan ke Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Penggandaan eksposure draft oleh individu/organisasi/lembaga dianjurkan dan diizinkan untuk penggunaan di atas dan tidak untuk diperjualbelikan.
ED PSAK 4 (REVISI 2013)-2013 Juli 23.indd 2
7/23/13 6:06:38 PM
LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI
ED PSAK 4
1 2 3 4 PENGANTAR 5 6 7 Dewan 8 Standar Akuntansi Keuangan telah menyetujui ED PSAK 4 (2013): Laporan 9 Keuangan Tersendiri dalam rapatnya pada tanggal 12 Juli 2013 10 untuk disebarluaskan dan ditanggapi oleh perusahaan, regulator, perguruan 11 tinggi, pengurus dan anggota IAI, dan pihak lainnya. 12 13 ED PSAK 4 (2013): Laporan Keuangan Tersendiri menggantikan PSAK 4 14 (2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri. 15 ED PSAK 4 ini merupakan adopsi IAS 27 Separate Financial Statements per 16 1 Januari 2013. Pengaturan mengenai laporan keuangan konsolidasian diatur 17 dalam ED PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian. 18 19 Tanggapan akan sangat berguna jika memaparkan permasalahan secara jelas 20 dan alternatif saran didukung dengan alasan. ED PSAK 4 ini disebarluaskan 21 dalam bentuk buku, sisipan dokumen dalam majalah Akuntan Indonesia, dan 22 situs IAI: www.iaiglobal.or.id. 23 24 Jakarta, 12 Juli 2013 25 Dewan Standar Akuntansi Keuangan 26 27 Rosita Uli Sinaga Ketua 28 Setiyono Miharjo Anggota 29 Irsan Gunawan Anggota 30 Budi Susanto Anggota 31 Eddy R. Rasyid Anggota 32 Liauw She Jin Anggota 33 Sylvia Veronica Siregar Anggota 34 Fadilah Kartikasasi Anggota 35 Teguh Supangkat Anggota 36 Yunirwansyah Anggota 37 Djohan Pinnarwan Anggota 38 Danil S. Handaya Anggota 39 Patricia Anggota 40 Lianny Leo Anggota 41 42 43 44 45 Hak Cipta © 2013 Ikatan Akuntan Indonesia
ED PSAK 4 (REVISI 2013)-2013 Juli 23.indd 3
iii
7/23/13 6:06:38 PM
Hak Cipta © 2013 Ikatan Akuntan Indonesia
ED PSAK 4 (REVISI 2013)-2013 Juli 23.indd 4
7/23/13 6:06:38 PM
LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI
ED PSAK 4
PERMINTAAN 1 TANGGAPAN 2 3 Penerbitan 4 ED PSAK 4 (2013): Laporan Keuangan Tersendiri bertujuan untuk 5 meminta tanggapan atas semua pengaturan dan paragraf dalam ED PSAK 6 4 (2013) tersebut. 7 Untuk 8 memberikan panduan dalam memberikan tanggapan, berikut ini hal 9 yang diharapkan masukkannya: 10 11 1. Tanggal efektif dan ketentuan transisi (paragraf 12) 12 13 Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang 14 dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015. 15 16 Berdasarkan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi 17 Akuntansi, dan Kesalahan paragraf 19 menyatakan bahwa jika dalam 18 penerapan awal suatu PSAK tidak mengatur ketentuan transisi secara 19 eksplisit, maka entitas menerapkannya secara retrospektif. 20 21 Apakah Anda setuju dengan tanggal efektif dan ketentuan 22 transisi yang dianjurkan? Jika tidak, tanggal efektif dan 23 ketentuan transisi seperti apa yang menurut Anda lebih tepat, 24 dan apa alasan Anda? 25 26 27 2. Penerapan dini (paragraf 12) 28 29 Ketentuan transisi IAS 27: Separate Financial Statements memperkenankan 30 penerapan dini, sementara ED PSAK 4 (2013) tidak menawarkan opsi 31 tersebut. 32 33 PSAK 4 sebagai produk final dari ED PSAK 4 (2013) direncanakan 34 untuk berlaku efektif 1 Januari 2015, bersama dengan seluruh perubahan 35 yang terkait dengan PSAK 4 atas PSAK/ISAK lain. Opsi penerapan 36 dini tidak ditawarkan dengan pertimbangan keselarasan penerapan 37 (pemberlakuan efektif) antara PSAK 4 dengan PSAK/ISAK lain yang 38 terkena dampaknya. 39 40 Apakah Anda setuju bahwa penerapan dini yang terdapat dalam 41 IAS 27 tidak diperkenankan pada ED PSAK 4 (2013)? Jika tidak, 42 apa alasan Anda? 43 44 45 Hak Cipta © 2013 Ikatan Akuntan Indonesia
ED PSAK 4 (REVISI 2013)-2013 Juli 23.indd 5
v
7/23/13 6:06:38 PM
LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI
ED PSAK 4
3.1 Tanggapan lain 2 3 Apakah Anda memiliki tanggapan atas isu lain yang terkait 4 dengan ED PSAK 4 (2013)? 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 vi
ED PSAK 4 (REVISI 2013)-2013 Juli 23.indd 6
Hak Cipta © 2013 Ikatan Akuntan Indonesia
7/23/13 6:06:38 PM
LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI
ED PSAK 4
IKHTISAR 1 RINGKAS 2 Secara 3 umum perbedaan ED PSAK 4 (2013): Laporan Keuangan Tersendiri dengan 4 PSAK 4 (2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan 5 Tersendiri adalah sebagai berikut: 6 Perihal 7 jjj ED PSAK 4 (2013) PSAK 4 (2009) 8 Laporan keuangan tersendiri sebagai – Laporan keuangan konsolidasian Ruang Lingkup 9 informasi tambahan – Laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan 10 Pengaturan laporan keuangan kon11 solidasian diatur dalam ED PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian. 12 13Definisi Laporan keuangan tersendiri adalah Laporan keuangan tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan oleh laporan keuangan yang disajikan oleh 14 entitas induk (yaitu investor yang entitas induk yang mencatat investasi 15 mempunyai pengendalian atas entitas pada entitas anak, entitas asosiasi, anak) yang mencatat investasi pada dan pengendalian bersama entitas ber16 entitas anak, entitas asosiasi, dan dasarkan kepemilikan ekuitas langsung 17 ventura bersama berdasarkan biaya bukan berdasarkan pelaporan hasil dan 18 perolehan atau sesuai dengan PSAK aset neto investee. 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan 19 dan Pengukuran. Laporan keuangan 20 tersendiri hanya dapat disajikan sebagai informasi tambahan dalam laporan 21 konsolidasian. Entitas induk tidak 22 boleh menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai laporan keuangan 23 bertujuan umum (general purposes 24 financial statements). Laporan keuangan tersendiri minimal terdiri dari 25 laporan posisi keuangan, laporan laba 26 rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas. 27 28Penyajian Diatur dalam ED PSAK 65. Pengendalian ada jika mempunyai lebih dari 50% hak suara, kecuali da29laporan keuangan pat ditunjukan dengan jelas tidak ada 30konsolidasian pengendalian. 31 Keberadaan hak suara potensial diper32 hitungkan dalam menilai keberadaan 33 pengendalian. 34 Terdapat penjelasan bahwa konsolidasi 35 harus tetap dilakukan oleh modal ventura, reksa dana, unit perwalian atau 36 entitas sejenis. 37 Tanggal laporan keuangan entitas anak 38Prosedur konsolidasi Diatur dalam ED PSAK 65. yang berbeda dengan entitas induk: 39 – Entitas anak harus menyusun laporan keuangan dengan tanggal yang sama 40 dengan entitas induk, kecuali tidak 41 praktis. – Dilakukan penyesuaian untuk tran42 saksi atau peristiwa material antar 43 perbedaan tanggal laporan keuangan 44 tersebut (tidak lebih 3 (tiga) bulan). 45 Hak Cipta © 2013 Ikatan Akuntan Indonesia
ED PSAK 4 (REVISI 2013)-2013 Juli 23.indd 7
vii
7/23/13 6:06:38 PM
LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI
1 jj Perihal 2 non Kepentingan 3 pengendali (hak minoritas) 4 5 6 7 8 9 10Perubahan kepemilikan yang 11tidak mengakibatkan 12hilangnya pengendalian 13 14 15Hilangnya 16pengendalian 17 18 laporan 19Penyusunan keuangan tersendiri 20untuk entitas yang menjadi 21berhenti entitas investasi 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 viii
ED PSAK 4 (REVISI 2013)-2013 Juli 23.indd 8
ED PSAK 4
ED PSAK 4 (2013)
PSAK 4 (2009)
Diatur dalam ED PSAK 65.
Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas. Laba rugi komprehensif diatribusikan pada pemilik entitas induk dan kepen tingan nonpengendali. Saldo kepentingan nonpengendali dapat negatif (defisit).
Diatur dalam ED PSAK 65.
– Perubahan kepemilikan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian diperlakukan sebagai transaksi ekuitas. – Perbedaan antara harga pelepasan dengan nilai tercatat kepemilikan diakui dalam ekuitas.
Diatur dalam ED PSAK 65.
Terdapat pengaturan mengenai serangkaian transaksi yang mengakibatkan hilangnya pengendalian yang diperlakukan sebagai suatu transaksi tunggal
Ketika entitas berhenti menjadi entitas investasi, maka entitas mencatat perubahan dari tanggal ketika perubahan status tersebut terjadi sesuai dengan paragraf 06, baik: (a) mencatat investasi dalam entitas anak pada biaya perolehan. Nilai wajar entitas anak pada tanggal perubahan status diperlakukan sebagai biaya perolehan bawaan pada tanggal tersebut; maupun (b) meneruskan mencatat investasi pada entitas anak sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
Tidak terdapat pengaturan mengenai hal tersebut.
Hak Cipta © 2013 Ikatan Akuntan Indonesia
7/23/13 6:06:39 PM
LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI
ED PSAK 4
PERBEDAAN 1 DENGAN IFRSs 2 3 PSAK 4 4 (2013): Laporan Keuangan Tersendiri mengadopsi seluruh pengaturan dalam 5 IAS 27 Separate Financial Statements per 1 Januari 2013, kecuali: 6 1.7 IAS 27 paragraf 1 yang menjadi PSAK 4 paragraf 01 tentang tujuan IAS 8 27. IAS 27 bertujuan untuk memberikan persyaratan akuntansi dan 9 pengungkapan dalam entitas anak, entitas asosiasi, dan ventura bersama 10 ketika entitas menyajikan laporan keuangan tersendiri. PSAK 4 hanya 11 mengizinkan entitas induk yang dapat menyajikan laporan keuangan 12 tersendiri dan laporan keuangan tersendiri tersebut harus sebagai 13 lampiran dalam laporan keuangan konsolidasian. Karena laporan 14 keuangan tersendiri hanya sebagai lampiran, maka tidak disyaratkan 15 adanya pengungkapan. 16 17 2. IAS 27 paragraf 2 yang menjadi PSAK 4 paragraf 02 tentang ruang 18 lingkup untuk entitas yang menyajikan laporan keuangan tersendiri. 19 IAS 27 mengizinkan investor dalam entitas asosiasi, venturer dalam 20 ventura bersama, dan entitas induk untuk menyajikan laporan 21 keuangan tersendiri. PSAK 4 hanya mengizinkan entitas induk yang 22 dapat menyajikan laporan keuangan tersendiri dan laporan keuangan 23 tersendiri tersebut harus sebagai lampiran dalam laporan keuangan 24 konsolidasian. 25 Hal ini disesuaikan dengan konteks di Indonesia karena: 26 – Penyajian laporan keuangan tersendiri merupakan suatu pilihan, 27 bukan suatu keharusan bagi entitas pelapor. 28 – Suatu entitas sebagai investor dalam entitas asosiasi dan venturer 29 dalam ventura bersama dianggap tidak relevan untuk menyajikan 30 laporan keuangan tersendiri. 31 – Regulasi yang berlaku hanya mensyaratkan entitas induk untuk 32 menyajikan laporan keuangan tersendiri untuk pelaporan keuangan 33 bertujuan umum (general purpose financial reporting). 34 35 3. IAS 27 paragraf 3 tentang entitas yang menyajikan laporan keuangan 36 tersendiri yang tersedia untuk pemakaian publik, tidak diadopsi. Hal ini 37 dampak dari pengaturan dalam PSAK 4 yang berbeda dengan IAS 27. 38 39 4. IAS 27 paragraf 4 yang menjadi PSAK 4 paragraf 03 tentang definisi 40 laporan keuangan tersendiri. IAS 27 mengatur laporan keuangan 41 tersendiri dapat disajikan oleh investor dalam entitas asosiasi, venturer 42 dalam ventura bersama, dan entitas induk. PSAK 4 mengatur laporan 43 keuangan tersendiri hanya dapat disajikan oleh entitas induk. Lihat 44 penjelasan di angka 2 untuk pertimbangan yang digunakan. Selain itu 45 Hak Cipta © 2013 Ikatan Akuntan Indonesia
ED PSAK 4 (REVISI 2013)-2013 Juli 23.indd 9
ix
7/23/13 6:06:39 PM
LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI
ED PSAK 4
1 PSAK 4 menambahkan penjelasan mengenai komponen minimal 2 laporan keuangan tersendiri untuk memberikan panduan yang lebih 3 jelas. 4 5.5 IAS 27 paragraf 6 tentang penyajian laporan keuangan tersendiri 6 sebagai tambahan atau bukan tambahan dari laporan keuangan 7 konsolidasian tidak diadopsi. IAS 27 mengatur laporan keuangan 8 tersendiri disajikan sebagai tambahan dari laporan keuangan 9 konsolidasian atau disajikan tersendiri. PSAK 4 mengatur laporan 10 keuangan tersendiri harus disajikan sebagai tambahan (lampiran) dari 11 laporan keuangan konsolidasian. Lihat penjelasan di angka 2 untuk 12 pertimbangan yang digunakan. 13 6. IAS 27 paragraf 7 mengenai penjelasan laporan keuangan tersendiri, 14 15 tidak diadopsi. Hal ini karena pengertian tentang laporan keuangan 16 tersendiri dan perbedaannya dengan laporan keuangan individual 17 dan laporan keuangan konsolidasian sudah jelas. Penjelasan dalam 18 IAS 27 paragraf 7 dianggap akan membingungkan pengguna. 19 7. IAS 27 paragraf 8 tentang pengecualian bagi entitas induk untuk 20 21 tidak menyajikan laporan keuangan konsolidasian, tidak diadopsi, 22 karena: 23 – Pengecualian bagi entitas induk untuk tidak menyajikan laporan keuangan konsolidasian merupakan suatu pilihan, bukan 24 keharusan. 25 26 – Pengecualian tersebut tidak relevan dengan konteks di Indonesia karena manfaatnya lebih sedikit dibandingkan biayanya (cost and 27 benefit consideration). 28 Selain itu, penjelasan dalam angka 2 dapat digunakan untuk 29 30 memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif mengenai tidak 31 adanya pengecualian bagi entitas induk untuk tidak menyajikan laporan 32 keuangan konsolidasian. 33 8. IAS 27 paragraf 8A tentang penyajian laporan keuangan tersendiri 34 35 entitas investasi sebagai satu-satunya laporan keuangannya yang 36 berdasarkan PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian entitas 37 investasi tidak mengkonsolidasi entitas anaknya, tidak diadopsi. 38 Hal ini karena berdasarkan kondisi di Indonesia, laporan keuangan 39 tersendiri harus disajikan sebagai tambahan (lampiran) dari laporan 40 keuangan konsolidasian. 41 42 9. IAS 27 paragraf 10 yang menjadi PSAK 4 paragraf 06 tentang penyajian 43 laporan keuangan tersendiri. PSAK 4 menambahkan penjelasan 44 laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan dari laporan 45 keuangan konsolidasian. Lihat penjelasan dalam angka 7, dan hal ini x
ED PSAK 4 (REVISI 2013)-2013 Juli 23.indd 10
Hak Cipta © 2013 Ikatan Akuntan Indonesia
7/23/13 6:06:39 PM
LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI
ED PSAK 4
1 merupakan dampak dari pengaturan dalam PSAK 4 yang berbeda 2 dengan IAS 27. 3 10. 4 IAS 27 paragraf 11A tentang penyajian investasi dalam entitas anak 5 dari entitas investasi dalam laporan keuangan tersendiri, tidak diadopsi. 6 PSAK 4 hanya mengizinkan entitas induk yang dapat menyajikan 7 laporan keuangan tersendiri dan laporan keuangan tersendiri tersebut 8 harus sebagai lampiran dalam laporan keuangan konsolidasian. PSAK 9 65: Laporan Keuangan Konsolidasian memberikan pengecualian 10 bagi entitas investasi untuk tidak membuat laporan keuangan 11 konsolidasian. 12 11. IAS 27 paragraf 11B(b) tentang pencatatan pada saat perubahan 13 14 status entitas investasi (dahulu bukan merupakan entitas investasi 15 dan sekarang menjadi entitas investasi), tidak diadopsi. Hal ini tidak 16 relevan karena saat entitas menjadi entitas investasi, maka entitas 17 tidak lagi menyusun laporan keuangan konsolidasian. 18 12. IAS 27 paragraf 15-17 tentang pengungkapan dalam laporan keuangan 19 20 tersendiri, tidak diadopsi. Hal ini dampak dari pengaturan dalam 21 PSAK 4 yang berbeda dengan IAS 27 sebagaimana yang dijelaskan 22 di atas. 23 24 13. IAS 27 paragraf 18 yang menjadi PSAK 4 paragraf 12 tentang 25 tanggal efektif dengan meniadakan penerapan dini. Opsi penerapan 26 dini tidak ditawarkan dengan pertimbangan keselarasan penerapan 27 (pemberlakuan efektif) antara PSAK 4 dengan PSAK/ISAK lain yang 28 terkena dampaknya. 29 30 14. IAS 27 paragraf 18A–18I tentang ketentuan transisi pada saat 31 perubahan status entitas investasi (dahulu bukan merupakan entitas 32 investasi dan sekarang menjadi entitas investasi), tidak diadopsi. Hal 33 ini tidak relevan karena saat entitas menjadi entitas investasi, maka 34 entitas tidak lagi menyusun laporan keuangan konsolidasian. 35 36 15. IAS 27 paragraf 19 tentang referensi ke IFRS 9: Financial Instruments, 37 tidak diadopsi. Hal ini karena Indonesia belum mengadopsi IFRS 38 9, sehingga referensi yang digunakan adalah PSAK 55: Instrumen 39 Keuangan: Penyajian dan Pengukuran yang diadopsi dari IAS 39: 40 Financial Instruments: Recognition and Measurements. 41 42 43 44 45 Hak Cipta © 2013 Ikatan Akuntan Indonesia
ED PSAK 4 (REVISI 2013)-2013 Juli 23.indd 11
xi
7/23/13 6:06:39 PM
Hak Cipta © 2013 Ikatan Akuntan Indonesia
ED PSAK 4 (REVISI 2013)-2013 Juli 23.indd 12
7/23/13 6:06:39 PM
LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI
ED PSAK 4
1 2 3 4 DAFTAR 5 ISI 6 7 8 Paragraf PENDAHULUAN........................................................................ 9 01–04 10 Tujuan.................................................................................................... 01 11 Ruang lingkup....................................................................................... 02 12 Definisi................................................................................................... 03-04 13 14 15 PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI.......... 05–11 16 17 TANGGAL EFEKTIF DAN KETENTUAN TRANSISI............... 12 18 19 PENARIKAN....................................................................................... 13 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 Hak Cipta © 2013 Ikatan Akuntan Indonesia
ED PSAK 4 (REVISI 2013)-2013 Juli 23.indd 13
xiii
7/23/13 6:06:39 PM
Hak Cipta © 2013 Ikatan Akuntan Indonesia
ED PSAK 4 (REVISI 2013)-2013 Juli 23.indd 14
7/23/13 6:06:39 PM
LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
ED PSAK 4
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 4 LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI PENDAHULUAN Tujuan 01. Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur persyaratan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, ventura bersama, dan entitas asosiasi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Ruang Lingkup 02. Pernyataan ini diterapkan pada entitas induk yang menyajikan laporan keuangan tersendiri dalam mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama, dan entitas asosiasi. Definisi 03. Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini: Laporan keuangan konsolidasian adalah laporan keuangan suatu kelompok usaha yang di dalamnya aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas entitas induk dan entitas anak disajikan sebagai suatu entitas ekonomi tunggal. Laporan keuangan tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan oleh entitas induk (yaitu investor yang mempunyai pengendalian atas entitas anak) yang mencatat investasi pada entitas anak, entitas asosiasi, dan ventura bersama berdasarkan biaya perolehan atau sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Laporan keuangan tersendiri hanya dapat disajikan sebagai informasi tambahan dalam laporan konsolidasian. Entitas induk tidak boleh menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai laporan keuangan bertujuan umum (general purposes finan cial statements). Laporan keuangan tersendiri minimal terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas. 04. Berikut adalah istilah yang didefinisikan dalam PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian Lampiran A, PSAK 66: Pengaturan
Hak Cipta © 2013 Ikatan Akuntan Indonesia
ED PSAK 4 (REVISI 2013)-2013 Juli 23.indd 1
4.1
7/23/13 6:06:39 PM
LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
ED PSAK 4
Bersama Lampiran A dan PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama paragraf 03: • entitas asosiasi • pengendalian atas investee • kelompok usaha • entitas investasi • pengendalian bersama • ventura bersama • venturer bersama • entitas induk • pengaruh signifikan • entitas anak Penyusunan Laporan Keuangan Tersendiri 05. Laporan keuangan tersendiri disusun sesuai dengan SAK yang berlaku, kecuali sebagaimana ditentukan dalam paragraf 06. 06. Jika entitas induk menyusun laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan, maka entitas induk tersebut mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama, dan entitas asosiasi pada: (a) biaya perolehan; atau (b) sesuai PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pe ngukuran. Entitas induk menerapkan akuntansi yang sama untuk setiap kategori investasi. Investasi yang dicatat pada biaya perolehan dicatat sesuai dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ketika investasi tersebut diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual (atau termasuk kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual). Pengukuran investasi yang dicatat sesuai dengan PSAK 55 tidak berubah dalam keadaan yang demikian. 07. Jika entitas induk juga sebagai investor atau venturer memilih, sesuai dengan PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama paragraf 17, mengukur investasinya dalam entitas asosiasi atau ventura bersama pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, entitas juga mencatat investasi tersebut dengan cara yang sama dalam laporan keuangan tersendirinya. 08. Ketika entitas berhenti menjadi entitas investasi, maka entitas mencatat perubahan dari tanggal ketika perubahan status tersebut terjadi sesuai dengan paragraf 06, baik:
4.2
ED PSAK 4 (REVISI 2013)-2013 Juli 23.indd 2
Hak Cipta © 2013 Ikatan Akuntan Indonesia
7/23/13 6:06:39 PM
LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
ED PSAK 4
(a) mencatat investasi dalam entitas anak pada biaya perolehan. Nilai wajar entitas anak pada tanggal perubahan status diperlakukan sebagai biaya perolehan bawaan pada tanggal tersebut; maupun (b) meneruskan mencatat investasi pada entitas anak sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. 09. Entitas induk mengakui dividen dari entitas anak, ventura bersama, atau entitas asosiasi pada laba rugi dalam laporan keuangan tersendiri ketika hak menerima dividen ditetapkan. 10. Ketika entitas induk mereorganisasi struktur kelompok usahanya dengan membentuk suatu entitas induk baru sebagai entitas induk yang memenuhi kriteria berikut: (a) entitas induk baru memperoleh pengendalian atas entitas induk awal dengan menerbitkan instrumen ekuitas yang ditukarkan dengan instrumen ekuitas entitas awal; (b) aset dan liabilitas kelompok usaha baru dan kelompok usaha awal adalah sama segera sebelum dan setelah reorganisasi; dan (c) pemilik entitas induk awal sebelum reorganisasi mempunyai bagian yang sama secara absolut dan relatif atas aset neto kelompok usaha awal dan kelompok usaha baru segera sebelum dan setelah reorganisasi. dan entitas induk baru mencatat investasinya dalam entitas induk awal sesuai dengan paragraf 06(a) dalam laporan keuangan tersendiri, maka entitas induk baru mengukur biaya perolehan pada nilai tercatat atas bagiannya atas pos-pos ekuitas dalam laporan keuangan tersendiri entitas induk awal pada tanggal akuisisi. 11. Serupa dengan hal tersebut, entitas yang bukan entitas induk mungkin mendirikan entitas baru sebagai entitas induk yang memenuhi kriteria di paragraf 10. Persyaratan di paragraf 10 diterapkan sama dengan reorganisasi tersebut. Dalam kasus tersebut, “entitas induk awal” dan “kelompok usaha awal” merujuk pada “entitas awal”. Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi 12. Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015. Penarikan 13. Pernyataan ini menggantikan PSAK 4 (2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri.
Hak Cipta © 2013 Ikatan Akuntan Indonesia
ED PSAK 4 (REVISI 2013)-2013 Juli 23.indd 3
4.3
7/23/13 6:06:39 PM
Hak Cipta © 2013 Ikatan Akuntan Indonesia
ED PSAK 4 (REVISI 2013)-2013 Juli 23.indd 4
7/23/13 6:06:39 PM