EDAJ 4 (4) (2015)
Economics Development Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj
STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL GULA AREN DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL Siti Maemonah Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Info Artikel
Abstrak
________________
___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Diterima September 2015 Disetujui Oktober 2015 Dipublikasikan November 2015
Industri kecil mempunyai peranan yang penting dalam penyerapan tenaga kerja, pemerataan pendapatan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana profil industri kecil gula aren di Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal, bagaimana strategi pengembangan industri kecil gula aren di Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal. Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah mengetahui profil industri gula aren di Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal, mengetahui strategi pengembangan industri kecil gula aren di Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal. Populasi dalam penelitian ini adalah 107 unit usaha. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode accidental sampling dengan sampel terpilih sejumlah 30 responden. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis matrik SWOT. Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan analisis matrik SWOT, strategi yang dapat dilakukan untuk memberdayakan industri kecil gula aren di Kecamatan Limbangan adalah dengan strategi konsentrasi melalui integrasi horizontal. Artinya strategi yang diterapkan lebih defensif, yaitu menghindari kehilangan penjualan dan kehilangan profit yang di sebabkan oleh ancaman-ancaman.
________________ Keywords: Development Strategy, Small Industry of Palm Sugar, SWOT Analysis. ____________________
Abstract ___________________________________________________________________ Small industries have an important role in employment, income generation, and increasing society welfare. Problems in this research is to how profil of small industry in Limbangan Districts of Kendal Regency. To how palm sugar small industry stategy development in Limbangan district of Kendal Regency. The aim of this study was to know abaout small industries profile and to obtain industrial development strategy. The population in this study is palm sugar industry was 107 business units in Districts of Limbangan.. The sample in this study using accidental sampling with a selected sample of 30 respondent. Analysis of data was use SWOT analysis. The result of the SWOT analysis consentration of strategy with horizontal integrasy. That is the strategy adopted more defensive, which avoids lost sales and lost profits caused by these threats. . © 2015 Universitas Negeri Semarang
Alamat korespondensi: Gedung C6 Lantai 1 FE Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail:
[email protected]
ISSN 2252-6765
467
Siti Maemonah/ Economics Development Analysis Journal4 (4) (2015)
pemerintah; ketersediaan sumber daya alam yang
PENDAHULUAN Faktor
pengembangan
industri
beraneka ragam dan lain-lain.
sangat
Industri kecil di pedesaan dikenal sebagai
ditentukan oleh kemampuan berwirausaha yang bersangkutan,
motivasi,
lingkungan
tambahan sumber pendapatan keluarga dan juga
kerja,
penambahan modal dan pemberian intensif pada
sebagai
karyawan. Apabila seorang pengusaha mampu
merupakan mata pencaharian pokok sebagian besar
memadukan 4 (empat) hal tersebut dalam satu
masyarakat
kesatuan, maka dapat dikatakan usahanya akan
mempunyai arti penting dalam usaha mengurangi
dapat mengalami kemajuan dan perkembangan yang
tingkat kemiskinan di pedesaan atau dengan kata
cukup pesat. Setidak-tidaknya dari keempat faktor
lain diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan
tersebut
mampu
hidup masyarakat pedesaan (Mubyarto,1986). Salah
berwirausahanya,
satu sektor yang diharapkan adalah sektor industri
terlebih lagi pada situasi krisis multidimensi dewasa
kecil dan menengah, karena pada sektor ini teknologi
ini. Kemampuan berwirausaha seseorang akan
yang digunakan dalam proses produksi adalah
sangat
teknologi padat karya, sehingga dengan adanya
seorang
mengembangkan
pengusaha
harus
kemampuan
mempengaruhi
kelangsungan
usahanya
penunjang
kegiatan
pedesaan.
Industri
pertanian kecil
yang
pedesaan
dari
teknologi padat karya diharapkan dapat menyerap
pembinaan,
tenaga kerja lebih banyak. Industri kecil jelas perlu
pendekatan dan bantuan modal tidak cukup, hal
mendapat perhatian karena tidak hanya memberikan
yang terpenting adalah kemampuan pengusaha
pendapatan bagi sebagian besar angkatan kerja,
untuk berwirausaha, sehingga perhatian Pemerintah
namun juga merupakan ujung tombak dalam upaya
tersebut tidak akan sia-sia
pengentasan
tersebut.
Hal
Pemerintah
ini
melalui
mengingat
perhatian
perlindungan,
Melihat potensi industri kecil yang sangat
kemiskinan,
pengangguran
dan
pemerataan pendapatan.
baik, tidak berarti dalam proses usahanya tidak
Jenis industri di setiap daerah berbeda , hal ini
menghadapi hambatan dan tantangan. Seperti yang
dipengaruhi oleh perbedaan karakteristik sumber
dikatakan Anoraga (2002:245), bahwa usaha kecil
daya yang dimiliki oleh setiap daerah. Industri kecil
menghadapi berbagai tantangan dan kendala seperti
membangun ekonomi perdesaan adalah dengan
kualitas sumber daya manusia yang rendah; tingkat
industri bersumber daya lokal dan konsumsi lokal.
produktifitas dan kualitas produk dan jasa rendah;
Kecamatan
kurangnya teknologi dan Informasi; faktor produksi;
wilayah dari 20 Kecamatan di Kabupaten Kendal
sarana dan prasarana belum memadai; aspek
yang memiliki industri kecil bersumber daya lokal
pendanaan dan pelayanan jasa pembiayaan; iklim
yaitu berupa industri kecil pembuatan gula aren.
usaha
Kabupaten Kendal mempunyai jumlah industri kecil
belum
mendukung
,
dan
koordinasi
Limbangan
peluang yang dapat dimanfaatkan oleh UKM dalam
jumlah industri kecil di Kabupaten Kendal disajikan
kegiatan
pada tabel 1.1.
adanya
komitmen
468
kelompok
satu
dengan
seperti:
jenis
salah
pembinaan belum baik. Namun demikian ada usahanya,
berbagai
merupakan
industri.Data
Siti Maemonah/ Economics Development Analysis Journal4 (4) (2015)
Tabel. 1.1 Kelompok Industri Kecil di Kabupaten Kendal Tahun 2014
No
1
Jumlah
Kelompok Industri
Usaha
Industri Pengolahan makanan, Minuman dan Tembakau
Tenaga Kerja
309
442
2
Indusrti Tekstil, Pakaian jadi, dan Kulit
21
71
3
Industri Kayu dan Barang dari Kayu
28
84
4
Industri Kertas dan Barang dari Kertas
1
2
1
4
2
10
4
5
Industri Pengolahan Lainnya
30
43
Jumlah
398
661
Industri Kimia dan Barang Dari Kimia, 5
Batu bara dan plastic
Industri Barang Galian Bukan Logam 6
kecuali Minyak Bumi dan Batu bara
7
Industri Logam Dasar
8
Industri Barang dari Logam, Mesin dan Peralatannya
9
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kendal 2014
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa industri yang paling
minuman dan tembakau meliputi : 1) Industri olahan
banyak jumlah unit usaha dan penyerapan tenaga
makanan, 2) Industri olahan minuman. Dan industri
kerjanya yaitu industri makanan, minuman dan
kecil pembuatan gula aren termasuk dalam industri
tembakau
olahan makanan.
penyerapan
sejumlah
309
unit
usaha.
tenaga kerja sebanyak
Dengan
442 orang.
Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kendal industri makanan,
Berdasarkan observasi awal dengan beberapa narasumber warga Desa Limbangan pengrajin gula aren terdapat kecenderungan bahwa hasil produksi
469
Siti Maemonah/ Economics Development Analysis Journal4 (4) (2015)
gula aren secara keseluruhan semakin menurun dari
merupakan kegiatan industri yang dikerjakan di
tahun ke tahun, sementara permintaan makin
rumah-rumah penduduk yang pekerjanya merupakan
meningkat.
anggota keluarga sendiri yang tidak terikat jam kerja
Berdasarkan
latar
belakang
permasalahan
dan tempat.
diatas, maka yang menjadi pertanyaan penelitian
Karakteristik industri kecil disebutkan antara
adalah:
lain sebagai berikut:
1. Bagaimana Profil industri kecil gula aren di
a. Proses produksi lebih mechanized dan kegiatannya
Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal?
dilakukan
2. Bagaimana strategi pengembangan yang tepat
biasanya
untuk diterapkan pada industri gula aren baik
kegiatan
ekonomi
yang
tambah
lebih
tinggi
dan perekayasaan industri (Disperindag & PM Kab.Semarang, 2008: 1). Industri dalam arti sempit adalah kumpulan yang
menghasilkan
produk sejenis
dimana terdapat kesamaan dalam bahan baku yang digunakan, proses, produk akhir dan konsumen akhir.
Dalam
merupakan
arti
yang
kumpulan
lebih
luas,
industri
perusahaan
yang
memproduksi barang dan jasa dengan elastisitas silang yang positif dan tinggi (Kuncoro, 2007: 167). Industri kecil merupakan
industri yang
tergolong dalam batasan usaha kecil, yang menurut Undang-undang No. 9 tahun 1995 ( Disperindag & PM Kab. Semarang, 2008: 3) tentang Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki hasil penjualan tahunan maksimal Rp 1 Milyar dan
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 30/4/Kep/Dir tanggal 4 April 1997, usaha kecil didefinisikan sebagai usaha yang memiliki kriteria yaitu mempunyai kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) yang tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (Satu Milyar Rupiah), milik warga negara Indonesia, serta berbentuk usaha perorangan, badan usaha tidak berbadan hukum atau berbadan hukum, termasuk koperasi (Rachmat, 2005:14). Faktor-faktor perkembangan
usaha
kecil
mempengaruhi dalam
YKPN (2001: 39-40) yaitu: 1.
Pengalaman
2.
Modal
bangunan tempat usaha paling banyak Rp 200 juta. (1999: 20)
yang
upaya
meningkatkan keuntungan menurut tim dosen STIE
memiliki kekayaan bersih, tidak termasuk tanah dan Menurut Tambunan
si
barang yang cukup sophisticated.
untuk
penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun
perusahaan
rumah
c. Produk yang dibuat termasuk golongan barang-
setengah jadi, dan / atau barang jadi menjadi barang nilai
samping
kecil adalah pekerja bayaran (wage labour).
mengolah bahan mentah, bahan baku, barang dengan
di
yang
b. Sebagian tenaga kerja yang bekerja di industri
peluang dan ancamannya? adalah
berlokasi
khusus (pabrik)
pengusaha atau pemilik usaha
dilihat dari kekuatan dan kelemahanya atau Industri
di tempat
industri kecil
470
3.
Lokasi
4.
Lembaga demografis konsumen
5.
Strategi manajemen persediaan
6.
Pesaing
Siti Maemonah/ Economics Development Analysis Journal4 (4) (2015)
7.
Administrasi keuangan
baik. Seperti kelemahan dalam memperoleh peluang
Usaha kecil sebagai salah satu penyangga
pasar dan memperbesar pangsa pasar, kelemahan
dalam kegiatan ekonomi masyarakat merupakan
dalam struktur permodalan dan keterbatasan untuk
fenomena menarik yang perlu diikuti terus dan
memperoleh
dibina sehingga dapat tumbuh dan berperan lebih
permodalan, kelemahan di bidang organisasi dan
besar
Indonesia.Jumlah
manajemen sumber daya manusia, keterbatasan
pengusaha demikian banyak, mereka bukan semakin
kerjasama antar pengusaha kecil, iklim usaha yang
berkembang tetapi semakin menurun dan mengalami
kurang kondusif karena persaingan yang saling
kerugian dan kebangkrutan.Ada yang bertahan
mematikan,
dalam bisnisnya, sebagian berkembang pesat tetapi
kurang terpadu dan kurangnya kepercayaan serta
tidak jarang yang hanya berjalan ditempat (Anoraga,
kepedulian
2002: 249).
(Kuncoro, 2007: 368).
dalam
perekonomian
jalur
pembinaan masyarakat
terhadap
yang
sumbersumber
dilakukan
terhadap
masih
usaha
kecil
Industri kecil di Indonesia memiliki berbagai
Strategi adalah tujuan jangka panjang dari
jenis usaha.Keberadaan industri kecil di Indonesia
suatu perusahaan, serta pendayagunaan dan alokasi
telah memiliki peran yang penting di dalam
semua sumber daya yang penting untuk mencapai
perekonomian nasional, terutama dalam aspek
tujuan tersebut (Chandler, 1962:13 dalam Rangkuti,
peningkatan
pemerataan
2002:4). Pemahaman yang baik mengenai konsep
pendapatan, pembangunan ekonomi pedesaan dan
strategi dan konsep-konsep lain yang bersangkutan
peningkatan ekspor non migas (Anoraga, 2002:
sangat menentukan suksesnya strategi apa yang akan
249).Selain itu industri kecil telah terbukti tahan
disusun. Konsep-konsep tersebut adalah:
terhadap gejolak pasang surut perekonomian global.
a.
kesempatan
kerja,
Distinctive Competence: tindakan yang dilakukan
Namun demikian, dalam proses usahanya industri
perusahaan agar dapat
kecil di Indonesia banyak menghadapi berbagai
lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya.
masalah seperti dalam proses produksi dimana
Distinctive Competence ini
dipengaruhi oleh faktor-faktor produksi seperti SDA,
tenaga kerja dan kemampuan sumber daya.
SDM, modal, teknologi dan masalah pemasaran.
b.
melakukan kegiatan meliputi
keahlian
Competitive Advantage: kegiatan spesifik yang
Pembinaan usaha kecil harus lebih diarahkan untuk
dikembangkan perusahaan untuk melakukan
meningkatkan kemampuan pengusaha kecil sebagai
yang lebih baik dibanding dengan pesaingnya.
pengusaha menengah.
Strategi yang digunakan untuk memperoleh
Disadari pula bahwa, pengembangan usaha
keunggulan dalam bersaing adalah cost leadership,
kecil menghadapi berbagai kendala seperti tingkat
differensial dan focus.
kemampuan, ketrampilan, keahlian, manajemen
Porter menyebutkan competive advantage terbagi
sumber daya manusia, kewirausahaan, pemasaran
menjadi 3 ( Rangkuti, 2009: 6) yaitu:
dan keuangan.Lemahnya kemampuan manajerial
1.
Keunggulan biaya menyeluruh (Cost Leadership)
dan sumber daya manusia mengakibatkan pengusaha
Pencapaian biaya keseluruhan yang rendah
kecil tidak mampu menjalankan usahanya dengan
seringkali menuntut bagian pasar relatif yang tinggi
471
Siti Maemonah/ Economics Development Analysis Journal4 (4) (2015)
atau kelebihan yang lain, seperti akses yang
Menurut Rangkuti (2009: 7), Strategi dapat
menguntungkan kepada bahan baku. Selain itu juga
dikelompokan menjadi 3 (tiga) tipe strategi yaitu:
perlu untuk merancang produk agar mudah didapat,
1.
Strategi manajemen
menjual banyak lini produk yang mudah dibuat,
Strategi manajemen meliputi strategi yang
menjual banyak lini produk yang berkaitan untuk
dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi
menebarkan
kelompok
pengembangan strategi secara makro, misalnya
pelanggan yang besar guna membangun volume.
strategi pengembangan produk, penerapan harga,
Penerapan
akuisisi, pengembangan pasar dan sebagainya.
biaya, strategi
serta
melayani
biaya
rendah
mungkin
memerlukan investasi modal pendahuluan yang
a. Strategi investasi
besar untuk peralatan modern, penetapan harga yang
Strategi
ini
merupakan
kegiatan
yang
agresif dan kerugian awal untuk membina bagian
berorientasi pada investasi, misalnya perusahaan
pasar
dapat
ingin melakukan strategi pertumbuhan yang
memungkinkan skala ekonomis dalam pembelian
agresif atau berusaha melakukan penetrasi pasar,
yang akan semakin menekan biaya (Porter,2008: 32).
strategi bertahan, strategi pembangunan kembali
2.
divisi baru dan sebagainya.
yang
tinggi
pada
akhirnya
Diferensiasi Diferensiasi merupakan strategi yang baik
b. Strategi bisnis
untuk menghasilkan laba diatas rata-rata dalam
Strategi ini sering disebut strategi bisnis
suatu industri karena strategi ini menciptakan posisi
secara fungsional karena strategi ini berorientasi
yang aman untuk mengatasi kekuatan pesaing,
pada
meskipun dengan cara yang berbeda dari strategi
misalnya strategi pemasaran, produksi atau
keunggulan
operasional,
biaya.
Diferensiasi
memberikan
penyekat kepada persaingan karena adanya loyalitas dari
merk
pelanggan
dan
fungsi-
fungsi
kegiatan
distribusi,
dan
manajemen, strategi
yang
berhubungan dengan keuangan..
mengakibatkan
Pengembangan
adalah
meningkatkan
berkurangnya kepekaan terhadap harga. Diferensiasi
kualitasnya maupun kuantitasnya dalam suatu
juga
yang
kegiatan (Irawan dan M. Suparmoko, 1992:6).
menghindarkan kebutuhan akan posisi biaya rendah
Pengembangan juga berarti proses, cara, perbuatan
(Porter, 2008: 34)
mengembangkan. Usaha adalah kegiatan dengan
3.
mengerahkan tenaga, pikiran atau badan untuk
meningkatkan
margin
laba
Fokus Strategi
biaya
rendah
dan
diferensiasi
mencapai suatu maksud: pekerjaan (perbuatan,
ditunjukan untuk mencapai sasaran dikeseluruhan
prakarsa, ikhtiar, daya upaya) untuk mencapai
industri, maka strategi fokus dibangun untuk
sesuatu.
melayani target secara baik. Strategi ini didasarkan
Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan
pada pemikiran bahwa perusahaan dengan demikian
bahwa strategi pengembangan usaha yaitu suatu
akan mampu melayani target strateginya yang
rencana yang terpadu mengenai upaya-upaya suatu
sempit secara lebih efektif dan efisien dibandingkan
industri yang diperlukan guna mengembangkan
dengan pesaing yang bersaing lebih luas.
usahanya dalam rangka mencapai tujuan secara
472
Siti Maemonah/ Economics Development Analysis Journal4 (4) (2015)
efektif dan efisien.Untuk mencapai tujuan, industri
tetapi tetap menjamin tercapainya pemerataan
harus memperhatikan sumber daya-sumber daya
sosial (social equity).
yang
ada
maupun
keadaan
lingkungan
yang
5. Kemitraan usaha merupakan jalur yang penting
dihadapi.Sumber daya yang ada pada suatu industri
dan strategis bagi pengembangan usaha ekonomi
yang berupa kekuatan maupun kelemahan, serta
rakyat.
keadaan lingkungan dapat berupa peluang dan
Berikut beberapa rangkuman penelitian terdahulu
ancaman bagi industri itu sendiri.
yang digunakan sebagai bahan penelitian adalah
Strategi pengembangan usaha merupakan
sebagai berikut :
upaya dalam mangantisipasi masalah-masalah yang timbul
dan
dapat
berjudul Strategi Pemberdayaan Industri Kecil dan
operasional dalam pelaksanaan kegiatan industri.
Kerajinan Melalui Faktor Internal dan Eksternal
Dalam strategi pengembangan usaha kecil harus ada
(2004)
strategi yang tepat, yang meliputi aspek-aspek
bertujuan untuk mengungkap beberapa faktor
sebagai berikut:
dominan apa saja yang sangat berpengaruh akses
kepada
arah
Mengutip jurnal dari P. Eko Prasetyo, yang
kegiatan
1. Peningkatan
memberikan
1.
aset
menyatakan
bahwa
penelitian
ini
produktif,
positif terhadap upaya pengembangan usaha
terutama modal, di samping juga teknologi,
kecil di Indonesia. Pendekatan yang digunakan
manajemen, dan segi-segi lainya yang penting.
dalam penelitian ini adalah hasil analisi SWOT,
2. Peningkatan akses pada pasar, yang meliputi
nilai sub faktor sisi kekuatan internal yang perlu
suatu spektrum kegiatan yang luas, mulai dari
dikembangkan
pencadangan usaha sampai pada informasi pasar,
dahulu adalah faktor marketing dan produksi
bantuan produksi dan prasarana serta sarana
yang masing-masing memiliki nilai sub sektor
pemasaran. Khususnya, bagi usaha kecil di
1.55 dan 0.88. Sedangkan, nilai faktor internal
pedesaan, prasarana ekonomi yang dasar dan
dari sub faktor sisi kelemahan adalah sub faktor
akan
finansial dan marketing, yang memiliki skor 0.80
sangat
membantu
adalah
prasarana
perhubungan.
dan
diberdayakan
terlebih
dan 0.75. Sedangkan berdasarkan analisis regresi
3. Kewirausahaan, dalam hal ini pelatihan-pelatihan
sistem
simultan
diperoleh
bahwa
faktor
mengenai pengetahuan dan keterampilan yang
pemasaran
diperlukan untuk berusaha teramat penting.
memberikan sumbangan terbesar pertama pada
secara
konsisten
tetap
mampu
4. Kelembagaan ekonomi dalam arti luas adalah
model produksi dan income serta terbesar
pasar. Maka memperkuat pasar adalah penting,
pertama pada model profit yaitu memiliki nilai
tetapi hal itu harus disertai dengan pengendalian
koefisien regresi sebesar 0.8426 dan 0.6189.
agar bekerjanya pasar tidak melenceng dan
2.
Mengutip skripsi dari Tutik Arifah, yang
mengakibatkan melebarnya kesenjangan. Untuk
berjudul Strategi Pengembangan Industri Kecil
itu diperlukan intervensi-intervensi yang tepat,
Jamur Tiram di Kecamatan Jambu Kabupaten
yang tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah
Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
yang mendasar dalam suatu ekonomi bebas,
profil industri kecil jamur tiram di Kecamatan
473
Siti Maemonah/ Economics Development Analysis Journal4 (4) (2015)
Jambu yaitu ada sekitar 15 unit usaha industri
permasalahan yang mendasar pada usaha kecil
kecil pengembang jamur tiram, yang tersebar di
yaitu Sumber Daya Manusia, Permodalan dan
4 desa yaitu Desa Gondoriyo, Desa Jambu,
Pemasaran. Yang membedakan penelitian ini
Desa Bedono dan Desa Genting Kondisi
dengan penelitian sebelumnya adalah adanya
sumberdaya manusia (SDM) pada industri kecil
variabel lain yang merupakan permasalahan juga
jamur tiram dalam kondisi tidak baik yaitu
yaitu penggunaan teknologi.
sebesar 66,7%, kondisi permodalan sebagian
Untuk
mempermudah
penulis
besar dalam kondisi tidak baik yaitu sebesar
menggambarkan kerangka pemikiran dibuat berupa
66,6% dan kondisi pemasaran sebagian besar
skema
dalam
sebesar
gambaran mengenai jalannya penelitian secara
53,4%.Variabel penelitian ini adalah Sumber
keseluruhan serta dapat mengetahui secara jelas dan
Daya Manusia, Permodalan dan Pemasaran.
terarah. Kerangka pemikiran penelitian ditunjukan
Keterkaitan
pada diagram dibawah ini.
kondisi
kurang
baik
yaitu
terhadap penelitian ini adalah
sederhana
yang
Industri Gula Aren
Permodalan
Pemasaran
Bahan Baku
Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Analisis Stategi Pengembangan Industri Kecil Gula Aren Gambar. 2.1. Kerangka Berpikir.
474
diharapkan
memberi
Siti Maemonah/ Economics Development Analysis Journal4 (4) (2015)
METODE PENELITIAN
memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang
Populasi Penelitian
(opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
Populasi dalam penelitian ini adalah
kelemahan
(weakness)
dan
pengrajin gula aren di Kecamatan Limbangan
ancaman (treats).Hal ini disebut dengan analisis
Kabupaten
situasi.Model yang paling popular untuk analisis
Kendal
sebanyak
107
unit
usaha.Dalam penelitian ini sampel dan teknik
situasi
pengambilan sampel secara acak dengan jumlah
1998:19).Analisis SWOT membandingkan faktor
sampel 30 unit usaha.
eksternal peluang (opportunities) dan ancaman
Metode Analisis
(treats) dengan faktor internal kekuatan (strength)
Analisis berbagai
SWOT
faktor
merumuskan
adalah
secara
sistematis
faktor-faktor
dan
identifikasi
pendorong
untuk
adalah
analisis
SWOT
kelemahan
(Rangkuty,
(weakness),untuk
menghasilkananalisisyang tepat.
dan
penghambat pertumbuhan dan perkembangan sektor industri kecil gula aren.Analisis ini didasarkan
pada
logika
yang
dapat
Analisis Faktor Internal dan Eksternal Faktor-faktor strategi
Bobot
internal dan eksternal
Rating
Bobot x Rating
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Sumber : Freddy Rangkuti, 2006 hal 24-25 Keterangan:
diberi rating 1. Pemberian nilai rating kelemahan
Pemberian bobot masing- masing skala mulai 1,0
dan ancaman yang bersifat negatif semakin besar
(paling penting) sampai 0,0 (paling tidak penting),
diberi rating 1, tetapi bila kecil diberi rating 4.
berdasarkan pengaruh tersebut. Semua bobot tersebut tidak boleh melebihi skor total 1,00. Pemberianrating untuk masing-masing faktorfaktor dengan skala mulai dari empat sampai dengan
satu,
berdasarkan
pengaruh
faktor
tersebut terhadap kondisi sektor industri kecil gula aren. Pemberian nilai rating untuk faktor kekuatan dan peluang yang bersifat positif semakin besar diberi rating 4. Tetapi bila kecil
475
Siti Maemonah/ Economics Development Analysis Journal4 (4) (2015)
Alternatif Pengembangan SWOT secara matrik Faktor Internal Kekuatan (S)
Kelemahan (W)
Peluang (O)
Kekuatan yang ada digunakan untuk mengisi peluang yang tersedia(SO)
Ancaman (T)
Kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang dihadapai (ST)
Memanfaatkan peluang yang ada dengan menanggulangi kelemahanya (WO) Meminmalkan kelemahan dan menghindari ancaman (WT)
Faktor Eksternal
Keterangan :
2.000.000.Tetapi
Strengths (S) = Kekuatan, yaitu faktor-faktor
mengawali usahanya dengan modal Rp 1.000.000
kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan termasuk
yaitu sebanyak 16 orang.Selain modal dalam
satuan bisnis di dalamnya adalah antara lain
bentuk uang, pengrajin juga memiliki lahan yang
kompetensi
terdapat
khusus
yang
terdapat
dalam
rata-rata
beberapa
pohon
para
pengrajin
aren.Modal
yang
pemilikan
dimiliki oleh para pengrajin gula aren merupakan
keunggulan komparatif oleh unit usaha di
modal sendiri karena belum adanya bantuan dari
pasaran.
Pemerintah dalam hal pinjaman modal usaha.
Weakness (W) = Kelemahan, yaitu keterbatasan
Bahan Baku
organisasi
yang
berakibat
pada
atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan
Bahan baku untuk industri kecil gula
dan kemampuan yang menjadi penghalang serius
aren di Kecamatan Limbangan tersedia dengan
bagi
mudah. Bahan baku yang didapat para pengrajin
penampilan
kinerja
organisasi
yang
memuaskan.
tidak hanya berasal dari satu pohon aren saja.
Opportunity (O)=Peluang, yaitu berbagai situasi
Pada umumnya pengrajin memiliki banyak
lingkungan yang menguntungkan bagi suatu
pohon aren, tidak hanya di satu lahan tetapi
satuan bisnis.
terdapat dibeberapa lahan milik pengrajin.Pohon
Threats ( T) = Ancaman, faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis.(Siagian, 2005:172).
aren yang dapat diambil niranya adalah pohon
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
nira aren ini sangat menentukan kelangsungan
Permodalan
industri kecil gula aren.
aren yang mempunyai umur 12 sampai dengan 16 tahun. Ketersediaan bahan baku yang berupa
Industri kecil gula aren di Kecamatan Limbangan
memiliki
modal
awal
Setelah bahan baku didapatkan pengrajin
dalam
mulai
melakukan
mendirikan usaha kecil gula aren ini sangat
produksi
beragam
membutuhkan
mulai
Rp
1.000.000
–
Rp.
476
pada
proses industri
waktu
produksi. gula
relatif
Proses
aren
lama.
ini
Proses
Siti Maemonah/ Economics Development Analysis Journal4 (4) (2015)
pengambilan nira sampai dengan produk gula
dihasilkan akan dibeli oleh pengepul. Baik
aren siap dipasarkan membutuhkan waktu antara
pengepul yang sudah melakukan
6-9 jam. Proses produksi yang membutuhkan
maupun belum melakukan pemesanan. Pengrajin
waktu paling lama adalah proses pengolahan nira
belum melakukan jalinan kerjasama dengan
aren.
dengan
Pemerintah ataupun dengan pihak swasta dalam
menggunakan kayu bakar. Air nira di masukan
hal mengenalkan produk gula aren ke pasar yang
ke dalam wajan dan pengrajin harus memastikan
lebih luas.
Proses
pengolahan
nira
api benar-benar panas. Nira yang di rebus di aduk dengan
pengaduk
Berdasarkan analisis matrik eksternal
mempercepat
internal, strategi yang dapat dilakukan untuk
pengentalan. Ketika air nira mulai mendidih dan
memberdayakan industri kecil gula aren di
rebusan
Kecamatan
terlihat
untuk
pemesanan
akan
meluap
pengrajin
Limbangan
konsentrasi
melalui
adalah
goreng ke rebusan nira tersebut. Hal ini bertujuan
integrasi horizontal. Artinya strategi yang di
untuk membantu pengentalan dan rebusan nira
terapkan
perlahan-lahan
(tidak
kehilangan penjualan dan kehilangan profit.
meluap) dan mulai tampak perubahan warna.
Dengan cara mempertahankan posisi pada saat
Proses pengolahan nira ini juga mempengaruhi
ini.
turun
kembali
kualitas produk gula aren.
yaitu
menghindari
diajukan beberapa strategi pengembangan pada industri kecil gula aren di Kecamatan Limbangan
Dalam hal pemasaran pengrajin tidak berapapun
defensif,
Berdasarkan matrik SWOT, maka dapat
Pemasaran melakukan
lebih
strategi
Kendal
memasukan sedikit parutan kelapa atau minyak
akan
dengan
Kabupaten
kegiatan
promosi.
Kabupaten Kendal, yaitu
Biasanya
jumlah produk gula aren
yang
Tabel 1.2 Analisis Matrik SWOT STRENGHT (S) IFAS
1. Modal
awal
yang
WEAKNESSES (W) termasuk 1.
ringan
waktu yang relatif lama.
2. Ketersediaan bahan baku yang 2. mudah. 3. Peralatan
Kemampuan
dalam
menyerap
pengetahuan dan teknologi dalam produksi
bisa
alat
yang
menggunakan sederhana.
3.
4. Banyaknya unit barang yang 4.
EFAS
Proses produksi yang memakan
mencari inovasi baru produk masi lemah Kurangnya media promosi. Kualitas
produk
yang
belum
terjual sama dengn unit brang
standarisasi.
yang diproduksi.
Kemampuan manajerial dalam
5. Keterampilan
5. yang
dimiliki
cukup memadai. 6. Jalur pem asaran pendek.
477
mengelola usaha masih rendah.
Siti Maemonah/ Economics Development Analysis Journal4 (4) (2015)
OPPORTUNITY (O) 1. Pangsa pasar yang masih luas.
STRATEGI SO 1. Pengoptimakan usaha
2. Produk merupakan salah satu produk
STRATEGI WO pengelolaan 1. Perlu
dengan
modal
sehina
menambah barang
yang
dihasilkan semakin banyak.
tradisional dn ciri khas daerah.
2. Lebih
memperkenalkan
produk
3. Permintaan pasar yang semakin meningkat. 4. Pemberian jasa-jasa
gula
aren
pelatihan
manajemen dari berbagai aspek dan pelatihan. 2. Bantuan
lagi
dengan
bantuan dari pemerintah atau dinas terkait.
pembukuan
terkait
pemerintah/dinas untuk
kualitas
meningkatkan
produk
melalui
standarisasi prduk. 3. Perhatian pemerintah maupun
3. Memanfaatkan
keterampilan
dengan
dukungan
lembaga
lain
dalam
hal
pelatihan dan
pengrajin
pendampingan dinas
dari
terkait.
menunjang kegiatan industry 4. Mengembangkan wadah kerja
pemerintah
untuk
pemberian alat produksi (tepat guna)
seperti inovasi produk untuk
sama antar pengusaha yang
membuka pasar lebih luas.
sudah ada agar bias memenuhi pesanan pasar dan mengetahui informasi pasar.
TREATH (T) 1. Banyaknya
STRATEGI ST
pesaing
antar perajin. 2. Banyaknya
barang
pengganti substitute. 3. Bahan
baku
susah
diperoleh. 4. Inovasi dalam corak yang monoton.
1. Mengoptimalkan
STRATEGI WT produksi
1. Menciptakan
produksi dengan memperhatikan
pengemasan
kualitas untuk merebut pangsa
memiliki
pasar.
tinggi.
2. Pelaksanaan
program
inovasi dalam produk
daya
tarik
agar yang
yang
2. Jalinan anatar pedagang dan
sudah direncanakan pemerintah
perajin perlu dibentuk untuk
dilakukan seoptimal mungkin
memperlancar
sesuai
produk.
kebutuhan
478
pengusaha
pemasaran
Siti Maemonah/ Economics Development Analysis Journal4 (4) (2015)
agar
keberlangsungan
usaha
3. Perlu
berjalan dengan baik.
dilakukan
dengan
pembinaan
manajemen
dan
berbagai aspek terutama dari aspek pembukuan. diterapkan lebih defensif,yaitu menghindari kehilangan penjualan dan kehilangan profit.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Saran dalam penelitian ini adalah adalah sebagai
1.
Hasil penelitian menunjukan bahwa profil
berikut :
industri kecil gula aren di Kecamatan
1.
a.
Limbangan yaitu 107 unit usaha, pada
2.
sering mengikutsertakan para pengusaha
Awal mulai usaha ini tahun 1992. Daerah
dalam event-event tertentu sehingga gula
pemasaran
aren
gula
aren
adalah
dalam
Kecamatan
Kabupaten
Permodalan yang dimiliki industri kecil gula
masyarakat luas. b.
Kendal
di
Limbangan kenal
oleh
Dalam hal permodalan, pemerintah bisa
bantuan permodalan dari Pemerintah atau
memberi bantuan dalam bentuk hibah/
pihak swasta untuk mengembangkan industri
pinjaman lunak kepada para pengusaha
kecil gula aren ini.
untuk mengembangkan usahanya. c.
Jalur pemasaran pada industri kecil gula aren pendek.
Pengrajin
tidak
Untuk
menunjang
perkembangan
pernah
usaha,
keberhasilan hendaknya
melakukan promosi. Hasil produksi gula aren
pemerintah menciptakan pertumbuhan
biasanya sudah memiliki pemesan atau dibeli
iklim usaha yang kondusif. 2.
oleh pengepul.
Bagi Pengrajin. a.
Bahan baku industri kecil gula aren di
Mengadakan studi banding ke daerah
dengan
pengrajin gula aren yang berada di Luar
mudah. Bahan baku yang didapat tidak
Kabupaten Kendal agar para pengusaha
hanya didapat dari satu pohon aren saja,
gula aren mendapat tambahan ilmu, bisa
tetapi dari beberapa pohon aren.Ketersediaan
meningkatkan inovasi produk dan saling
air nira aren ini sangat mempengaruhi
bertukar pengalaman dengan pengrajin
keberlangsungan industri gula aren.
daerah lain demi kemajuan usaha.
Kecamatan
5.
di
Kabupaten dan luar Kabupaten.
masih
4.
Dalam hal pemasaran, pemerintah lebih
penelitian ini diambil sampel 30 unit usaha.
aren berasal dari pengrajin sendiri, belum ada
3.
Bagi Pemerintah daerah
Limbangan
tersedia
b.
Berdasarkan analisis SWOT, strategi yang dapat industri
dilakukan untuk kecil
gula
pengemasan yang lebih modern.
pengembangan aren
Perlunya melakukan inovasi dalam segi
c.
di
Meningkatkan kegiatan promosi-promosi
KecamatanLimbangan Kabupaten Kendal
yang lebih banyak seperti melalui media
adalah dengan strategi konsentrasi melalui
massa.
integrasi horizontal.Artinya strategi yang
479
Siti Maemonah/ Economics Development Analysis Journal4 (4) (2015)
DAFTAR PUSTAKA
GULA DI JAWA TENGAH TAHUN 2004-2013.Economics Development Analysis Journal, 3(4).
Alfred, D. Chandler, Jr .1962. Strategy and Structure: Chapters in The History of The industrial Enterprise. Cambridge Mass: MIT Press Anoraga, Pandji dan Djoko Sudantoko. 2002. Koperasi, Kewirausahaan, dan Usaha Kecil. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arifah, Tutik. 2011. Strategi Pengembangan Industri Kecil Jamur Tiram di Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang.Skripsi. Semarang: UNNES.
Prasetyo, P Eko. 2004. Jurnal Ekonomi Dengan Judul “Strategi Pemberdayaan Industri Kecil dan Kerajinan Melalui faktor internal dan eksternal”. Semarang : UNNES. Kuncoro, Mudrajad. 2007. Ekonomika Industri Indonesia. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Rangkuti, Freddy. 1998.Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: PT.
Azizah, N. (2014). MODEL PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL KONVEKSI MELALUI APIK (ASOSIASI PENGRAJIN INDUSTRI KONVEKSI) DI DESA TRITUNGGAL KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN JAWA TIMUR. Economics Development Analysis Journal, 3(2).
Gramedia Pustaka Utama, , 2002.Riset Pemasaran.Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. . .2009. Analysis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia. . 2009. Analysis SWOT : Teknik Membedah Siagian
Angka
2014.Kecamatan Limbangan. Disperindag Kabupaten Kendal. 2014. Data Base Industri Rumahan Kabupaten Kendal. Kendal. Disperindag & PM Kabupaten Semarang. 2008. Kebijakan Keterkaitan Industri Hulu Hilir. Ungaran. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten 2014.
Data
Base
P,
Sondang.
2005.
Fungsi-Fungsi
Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 30/4/Kep/Dir Tanggal 4 April 1997 tentang usaha kecil. Tim Dosen YKPN. 2001. Pengantar Bisnis. Yogyakarta: STIE YKPN.
BPS Kecamatan Limbangan 2014. Kecamatan
Kendal.
Jakarta:
Manajerial. Jakarta: Bumi Aksara.
dalam Angka 2014. Kabupaten Kendal. dalam
Bisnis.
Gramedia.
BPS Kabupaten Kendal 2014.Kabupaten Kendal
Limbangan
Kasus
Yuliana, A. (2013). STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL KERAJINAN GENTENG DI KABUPATEN KEBUMEN.Economics Development Analysis Journal, 2(3).
Industri
Rumahan. Kabupaten Kendal. Irawan
dan Suparmoko, M. 1992.Ekonomi Pembangunan Edisi Pertama. BPFE Yogyakarta: Yogyakarta Porter, Michael. E dan Maulana, Agus. 2008. Strategi Bersaing (Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing). Jakarta : Erlangga.
Prabowo, A. (2015). ANALISIS FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI 480