Prosiding Seminar Nasional “Menjadi Guru Inspirator” Prodi PGSD FKIP-Univesitas Muhammadiyah Purwokerto ISBN : 978-602-14377-4-2
E-LEARNING PADA PEMBELAJARAN GEOMETRI DAN HUBUNGANNYA DENGAN KECERDASAN MAJEMUK1
Lingga Nico Pradana2 IKIP PGRI MADIUN ABSTRAK Atrikel ini membahas tentang bagaimana penerapan pembelajaran geometri berbasis e-learning serta hubungan antara e-learning dengan kecerdasan majemuk. E-learning merupakan wujud dari perkembangan teknologi yang pesat dewasa ini. Salah satu sasaran e-learning adalah pembelajaran geometri. Pembelajaran geometri berbasis e-learning memiliki keunggulan bahwa proses inkuiri pada konten geometri dapat terfasilitasi dengan baik oleh e-learning. Sejalan dengan hal tersebut, e-learning memiliki kemampuan untuk memfasilitasi proses pelatihan dan pengembangan kecerdasan majemuk siswa. Dengan mendasar pada teori kecerdasan majemuk dan cakupan e-learning yang cukup luas maka siswa akan memiliki beberapa kecerdasan yang dominan dalam dirinya sehingga mengalami peningkatan spesifikasi dan memiliki multi talenta. Berdasarkan hal tersebut penerapan e-learning pada pembelajaran geometri memiliki peranan yang penting dalam pengembangkan kecerdasan siswa. Kata kunci: e-learning, pembelajaran geometri, kecerdasan majemuk
1
2
Makalah disampaikan pada acara Seminar Nasional Menjadi Guru Inspirator “Kenali dan Kembangkan Kemampuan Intelegensi Emas untuk Indonesia Emas” di Prodi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto Tanggal 30 April 2016. Koresponden mengenai isi makalah ini dapat dilakukan melalui:
[email protected]
365
Prosiding Seminar Nasional “Menjadi Guru Inspirator” Prodi PGSD FKIP-Univesitas Muhammadiyah Purwokerto ISBN : 978-602-14377-4-2
PENDAHULUAN Pembelajaran geometri utamanya membahas tentang bidang dan ruang. Unsur-unsur dasar yang terdapat di dalamnya meliputi titik, garis, bidang, dan ruang.Dari unsur dasar tersebut berkembang menjadi suatu bentukan objek yang lebih kompleks. Tujuan dari pembelajaran geometri adalah agar siswa memiliki wawasan dalam melihat tata bidang dan ruang dari objek nyata yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu pembelajaran geometri menjadi sesuatu hal yang penting untuk diajarkan pada siswa sejak dini. Perkembangan teknologi dewasa ini sudah merambah ke berbagai bidang. Hal tersebut tak terkecuali pada bidang pendidikan terutama pada geometri. Terdapat banyak sekali softwarepenunjang pembelajaran geometri baik yang dapat diakses secara offline maupun secara online. Beberapa diantaranya adalah Geogebra, OneNote Class Books, Office, Moodle dan lain-lain.Software tersebut tentu saja dapat digunakan sebagai penunjang pembelajaran geometri dan dapat dikolaborasikan dengan baik. Dengan mengolaborasikan software tersebut maka dapat dibangun pembelajaran geometri berbasis e-learning yang sangat menarik. Menurut Georgievet.al. (2004), Welshet.al (2003) dan Sunet.al (2008), e-learning dapat mengurangi kelemahan dari pembelajaran-pembelajaran yang biasa dilakukan. Hal tersebut mengakibatkan meningkatnya keefektivan dari pembelajaran yang biasa dilakukan. Selain itu e-learning mampu memberikan kepuasan pada siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Ketertarikan siswa terhadap teknologi sudah menjadi sesuatu yang umum. Saat ini siswa sudah banyak yang menggunakan gadget dalam kehidupan sehari-hari. Siswa merasa bahwa dirinya tidak dapat lepas dari gadget dikarenakan gadget tersebut merupakan suatu kebutuhan. Hal ini ditunjukkan bahwa banyak siswa yang telah memilikismartphone, tablet maupun laptop.Dilihat dari penggunaan gadget tersebut, penggunaan gadget masih terarah pada sosial media. Pemanfaatan tersebut masih belum mengarah pada bidang pendidikan. Oleh karena itu dengan meninjau dari ketertarikan siswa terhadap teknologi maka hal tersebut dapat menjadi modal sebagai penerapan e-learning pada pembelajaran. Pembelajaran geometri berbasis e-learningdapat digunakan untuk membuat konten-konten pada geometri menjadi lebih kongkrit dan dinamis. Hal tersebut dapat membuat siswa lebih mudah dalam memahami topik yang dipelajari. Dengan penggunaan e-learning, guru dapat memfasilitasi siswa untuk dapat mengembangkan kecerdasannya baik kecerdasan spasial, kecerdasan logis-matematis, kecerdasan linguistik dan kecerdasan yang lainnya. Pada teori kecerdasan majemuk, terdapat sembilan jenis kecerdasan yang dimiliki oleh setiap siswa. Kecerdasan tersebut bekerjasama dengan cara yang unik dalam diri siswa. Pada pembelajaran geometri, terdapat dua hal yang harus 366
Prosiding Seminar Nasional “Menjadi Guru Inspirator” Prodi PGSD FKIP-Univesitas Muhammadiyah Purwokerto ISBN : 978-602-14377-4-2
dilakukan untuk dapat meyelesaikan permasalahan yaitu dengan ilustrasi dan analitik. Ilustrasi yang dilakukan dengan software Geogebra memungkinkan siswa untuk dapat mengembangkan kreatifitas melalui kecerdasan spasialnya. Proses analitik dapat mengembangkan kecerdasan logis matematis dan linguistik. Dengan memperhatikan hal tersebut maka penggunaan e-learning dapat menjadi suatu metode alternatif dalam mengembangkan kecerdasan majemuk siswa. Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu suatu kajian untuk mendalami kebergunaan e-learning pada pembelajaran. Selain itu juga untuk mengetahui sejauh mana e-learning dapat memfasilitasi siswa dalam mengembangkan kecerdasannya. PEMBAHASAN A. Hakikat E-Learning Dalam Konteks Pendidikan Perkembangan teknologi informasi yang memiliki kemampuan untuk mengolah, mengemas, menampilkan serta menyebarkan informasi, dewasa ini berkembang sehingga mampu mengakomodasi pembelajaran. Pembelajaran menjadi lebih menarik dan memberikan pengondisian secara psikologis adaptif pada pembelajaran. Hal ini juga menunjukkan bahwa pembelajaran itu tidak sulit meskipun dibatasi oleh ruang, waktu dan jarak yang tidak mungkin jika dilakukan secara langsung. Melalui hal tersebutlah maka mulai dimunculkannya konsep dari e-learning. Dalam upaya memahami dan memaknai keberadaan dari e-learning maka ada beberapa persepektif yang dapat digunakan guna memperoleh pemahaman yang utuh dan fleksibel tentang e-learning yang dimaksud. E-learning pada dasarnya tidak selalu berhubungan langsung dengan proses pembelajaran yang berbasis elektronik secara ideal, namun e-learning yang mampu memberikan proses pemahaman bagaimana peserta belajar memperoleh materi dan melakukan proses pembelajaran melalui fasilitas internet dan sajian halaman website yang memberikan dan menyediakan bahan ajar secara elektronik (Deni Darmawan, 2014: 17). Menurut Soekartawi (2003) e-learning merupakan pembelajaran yang pelaksanaannya didukung oleh jasa elektronik seperti handphone, audio, video tape, transmisi satelit atau komputer. Kombinasi dari komponen elektronik tersebut tentu akan memberikan daya dukung yang cukup signifikan terhadap pembelajaran. Brown (2000) dan Feasey (2001) mengemukakan bahwa e-learning merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan (internet, WAN, LAN) sebagai metode penyampaian, interaksi dan fasilitias serta didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar lainnya. Tidak jauh dari definisi tersebut Thompsonet.al. (1999) e-learning adalah pengalaman belajar yang diberikan oleh teknologi elektronik. Mendasar pada pengertian atau definisi tersebut maka e-
367
Prosiding Seminar Nasional “Menjadi Guru Inspirator” Prodi PGSD FKIP-Univesitas Muhammadiyah Purwokerto ISBN : 978-602-14377-4-2
learning merupakan kombinasi antara informasi, interaksi dan komunikasi pendidikan melalui penggunaan teknologi elektronik. Karekteristik e-learning menurut Cisco (2002) antara lain adalah (1) elearning merupakan penyampaian informasi, komunikasi, pendidikan dan pelatihan secara online, (2) e-learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya hasil-hasil belajar yang dipseroleh hanya secara konvensional, sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan globalisasi, (3) e-learning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di dalam kelas, tetapi memperkuat model pembelajaran konvensional melalui penggayaan konten dan pengembangan teknologi pendidikan, (4)e-learning akan menyebabkan kapasitas siswa menjadi bervariasi tergantung pada bentuk konten dan teknologi yang diberikan. Berdasarkan karakteristik tersebut, dalam rangka untuk mengembangkan proses belajar siswa dengan situasi modern dan fleksibel, elearning akan mampu memberikan suatu pendekatan belajar dengan sumber belajar yang tak terbatas dan berkembang. B.
E-Learning Pada Pembelajaran Geometri
Pembelajaran geometri merupakan salah satu dari bermacam-macam konten pada ilmu matematika.Sejalan dengan perkembangan teknologi, terdapat beberapa software yang telah ada untuk menunjang pembelajaran geometri.Dalam hal ini penulis akan membahas tentang penggunaan Geogebrayang telah dipraktekkan pada pembelajaran geometri. Geogebra merupakan salah satu software yang dapat digunakan dalam pembelajaran geometri. Menurut GeoGebra Teams (2016), Geogebra is dynamic mathematics software for all levels of education that brings together geometry, algebra, spreadsheets, graphing, statistics and calculus in one easy-to-use package.Geogebra dapat memberikan support pada sains, teknologi, teknik, matematika, pendidikan dan inovasi pada pengajaran dan pembelajaran. Geogebra dapat memberikan gambaran dinamis tentang objek-objek geometri. Tampilan dari geogebra terdapat pada gambar berikut.
Gambar 1. Interface Geogebra 368
Prosiding Seminar Nasional “Menjadi Guru Inspirator” Prodi PGSD FKIP-Univesitas Muhammadiyah Purwokerto ISBN : 978-602-14377-4-2
Kelebihan dari penggunaan Geogebra tersebut adalah ketika siswa hendak menganalisis tentang teorema ataupun permasalahan-permasalahan pada ranah analisis (C4), siswa dapat mengilustrasikan terlebih dahulu sebelum melakukan atau memberikan permasalahan. Hal ini tentu akan lebih memudahkan siwa dalam merumuskan masalah, membuat hipotesis ataupun dalam mencari alternatif penyelesaian. Berdasar dari situ maka ketika proses pembelajaran yang diinginkan adalah pembelajaran yang konstruktivisme, Geogebra dapat memfasilitasi rangkaian kegiatan inkuiri dengan baik. Menurut Trianto (2012: 166) dan Suyono & Harianto (2015: 67), inkuiri merupakan proses pencarian kebenaran (pembuktian) yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Dengan ditunjang oleh Geogebra, proses pembelajaran akan lebih menarik mengingat antusiasme siswa terhadap teknologi yang dewasa ini sangat besar. Pembelajaran berbasis e-learning dengan menggunakan Geogebra ini tidak hanya dapat dilakukan di kelas. Hal tersebut dikarenakan e-learning dapat menyambungkan atau mengoneksikan guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa secara langsung melalui media elektronik. Guru dapat memberikan video tutorial tentang materi geometri dengan Geogebra kepada siswa sebagai sumber belajar dengan mengupload video tersebut dalam pemutar video online. Dengan iklim yang semacam ini tentu pembelajaran akan lebih menarik dan minat belajar siswa akan meningkat. C. Hakikat Kecerdasan Majemuk Menurut Gardner (2013: 19), kecerdasan adalah kemampuan komputasi, kemampuan untuk memproses jenis informasi tertentu yang berasal dari faktor biologis dan psikologis manusia. Suatu kemampuan disebut intelegensia jika menunjukkan suatu kemahiran dan keterampilan seseorang dalam memecahkan persoalan dan kesulitan yang ditemukan dalam hidupnya. Kemudian, terdapat unsur pengetahuan dan keahlian, dan bersifat universal yang artinya berlaku bagi banyak orang. Selain itu dasar dari kemampuan tersebut adalah unsur biologis, yaitu karena otak seseorang, bukan sesuatu yang terjadi karena latihan. Kemampuan tersebut juga sudah ada sejak lahir, meskipun di dalam pendidikan dapat dikembangkan (Eveline Siregar dan Hartini Nara, 2011: 99). Gardner (2013, 21-32) memetakan kecerdasan menjadi beberapa tipe yaitu kecerdasan bahasa, kecerdasan logis-matematis, kecerdasan spasial, kecerdasan musical, kecerdasan natural, kecerdasan kinestetik, kecerdasan eksistensial, kecerdasan interpersonal, dan kecerdasan intrapersonal. Kecerdasan tersebut dimiliki oleh setiap orang dan berfungsi bersama-sama dengan cara yang unik. Hal tersebut diperkuat oleh hasil penelitian Griggs et.al (2009) yaitu tiga kekuatan dari sebagian besar siswa dilihat dari interpersonal, intrapersonal dan
369
Prosiding Seminar Nasional “Menjadi Guru Inspirator” Prodi PGSD FKIP-Univesitas Muhammadiyah Purwokerto ISBN : 978-602-14377-4-2
kinestestik. Hal ini memang menunjukkan bahwa setiap orang memiliki lebih dari satu kecerdasan. Kecerdasan majemuk memiliki pengaruh dalam pembelajaran. Hal ini ditunjukkan oleh penelitian dari Abdulkarim & Adnan (2012), Baş &Őmer (2010) dan Lingga Nico Pradana (2014) yang menyatakan bahwa siswa yang mendapatkan pembelajaran multiple intelligences yang didukung dengan metodemetodesaintifik ataupun pembelajaran aktif lebih berhasil dan memiliki motivasi yang tinggi. Oleh karena itu sangat penting adanya upaya untuk memfasilitasi kecerdasan-kecerdasan yang dimiliki oleh siswa sehingga dapat menjadi modal untuk mengembangkan diri dan mengabdi pada suatu bidang tertentu. D. Hubungan Pembelajaran E-Learning Dengan Kecerdasan Majemuk E-learning merupakan pembelajaran elektronik yang memungkinkan terfasilitasinya pembelajaran secara maksimal. Kombinasi dari berbagai macam komponen pada e-learning diyakini mampu memfasilitasi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal tersebut tak terkecuali pada kecerdasan siswa. Dalam teori kecerdasan majemuk, setiap orang memiliki semua jenis kecerdasan. Kecerdasan majemuk adalah teori fungsi kognitif dan menyatakan bahwa setiap siswa memiliki kemampuan dan kapasitas dalam sembilan jenis kecerdasan. Kecerdasan tersebut dapat dikembangkan hingga ke tingkat kompetensi yang memadai. Kemudian kecerdasan tersebut bekerja bersamasama dalam cara yang kompleks dan banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjadi cerdas dalam setiap kategori (Armstrong, 2013: 15-16). Mendasar pada teori kecerdasan majemuk yaitu seseorang dapat menjadi cerdas pada setiap kategori kecerdasan, maka e-learning merupakan suatu alternatif yang dapat digunakan untuk mengakomodasi kecerdasan tersebut. Dalam hal ini dapat disajikan pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Fasilitas E-learning Pada Tiap Kecerdasan Kecerdasan Fasilitas E-learning Linguistik Pengembangan kecerdasan dapat diakomodir dengan pembuatan blog yang dapat menjadi wadah dalam mencurahkan pikiran siswa. Logis-matematis Pada kecerdasan ini siswa dapat difasilitasi permainan berbasis angka pada komputer dan suatu program flash pada materi matematika. Spasial Kecerdasan spasial dapat difasilitasi dengan software geometri yang salah satunya adalah Geogebra untuk dapat melihat pergerakan dinamis dari objek-objek pada geometri. Kinestetik Kecerdasan ini berkaitan dengan gerakan-gerakan dan kemampuan psikomotor. Hal tersebut dapat 370
Prosiding Seminar Nasional “Menjadi Guru Inspirator” Prodi PGSD FKIP-Univesitas Muhammadiyah Purwokerto ISBN : 978-602-14377-4-2
Kecerdasan
Musikal
Interpersonal
Intrapersonal
Naturalis
Eksistensial
Fasilitas E-learning diakomodasi oleh peralatan elektronik yang dapat menunjang kegiatan yang menggunakan gerakangerakan. Dapat memberikan informasi mengenai hal-hal yang berkaitan tentang musik dan peralatan yang menunjang musik. Kemudian dapat menjadi wadah dalam melakukan sharing pada kegiatan musik yang dilakukan. Mengakomodir interaksi antara siswa dengan siwa dan siswa dengan guru sehingga pembelajaran tidak dibatasi ruang dan waktu. Mengakomodir siswa yang ingin mendalami pembelajaran dengan sumber-sumber yang tidak terbatas pada internet. Memungkinkan siswa untuk mendapatkan informasi mengenai fenomena alam dan lingkungan. Selain itu siswa dapat mempublikasikan temuan-temuan dalam hal yang berkaitan dengan binatang dan tumbuhan. Kecerdasan ini cenderung memandang masalah dari sudut pandang yang lebih luas dan menyeluruh serta menanyakan untuk apa dan ada dasar. Dengan e-learning, proses penyelesaian masalah akan menjadi lebih cepat dengan sumbersumber yang diberikan dari internet berupa e-book dan e-journal.
Berdasarkan fungsi e-learning yang mampu menjadi suatu hal yang dapat mengakomodir siswa dalam melatih dan mengembangkan kecerdasan majemuk, seyogyanya e-learning dapat diterapkan pada pembelajaran secara rutin.Dengan dilakukannya sistem e-learning secara rutin, maka akan terjadi peningkatan kecerdasan siswa secara signifikan. Hal ini tentu saja akan membuat spesifikasi dari siswa akan lebih kompleks atau memiliki multi talenta. PENUTUP E-learning merupakan pembelajaran berbasis elektronik yang berkaitan dengan penggunaan internet, LAN, WAN, dan komputer. Kelebihan penggunaan pembelajaran dengan e-learning adalah siswa dapat diberikan suatu konsep pembelajaran moderen tanpa adanya pembatas jarak dan waktu. Pembelajaran dapat berlangsung setiap saat dan mampu menarik minat siswa untuk mempelajari sesuatu hal tertentu. Pada pembelajaran geometri, e-learning dapat
371
Prosiding Seminar Nasional “Menjadi Guru Inspirator” Prodi PGSD FKIP-Univesitas Muhammadiyah Purwokerto ISBN : 978-602-14377-4-2
memberikan peranan penting melalui software yang dapat mengakomodasi siswa untuk dapat memahami objek geometri secara dinamis. E-learning yang dalam hal ini adalah aplikasi dari software Geogebra dapat membantu siswa dalam merumuskan masalah, membuat hipotesis serta melakukan strategi penyelesaian masalah tersebut. Hal ini tentu sesuai dengan pandangan belajar saat ini yaitu konstruktivisme. Oleh karena itu diharapkan pada pembelajaran geometri guru dapat mengaplikasikan e-learning pada proses pembelajaran. Aplikasi e-learning pada pembelajaran nyatanya berkaitan erat dengan kecerdasan siswa. Kecerdasan dalam hal ini adalah kecerdasan majemuk yang dimiliki oleh siswa. E-learning mampu mengakomodasi ke sembilan kecerdasan majemuk siswa agar siswa dapat melatih dan mengembangkan kecerdasannya. Akibat dari hal tersebut adalah akan ada beberapa kecerdasan yang menonjol dalam diri siswa. Hal tesebut akan membuat siswa meraih peningkatan spesifikasi dan memiliki multi talenta. Berdasarkan hal tersebut, demi untuk mewujudkan harapan bahwa siswa memiliki kemampuan dalam berbagai hal utamanya pada matematika bidang geomteri, maka perlulah diterapkan pembelajaran yang berbasis e-learning sehingga iklim pembelajaran akan terjadi setiap saat tanpa dibatasi oleh ruang, jarak dan waktu. DAFTAR PUSTAKA Abdulkarim, R. & Adnan, A. 2012. The Effect of Using Cooperative Learning and Multiple Intelligences Theory on Physical Concepts Acquisition. British Journal of Arts and Social Sciences. Vol. 10 No. 11. p. 137-152. Amstrong, T. 2013. Kecerdasan Multipel di Dalam Kelas Edisi Ketiga. Jakarta: Indeks. Baş, G. & Őmer, B. 2010. Effects of multiple intelligences supported project-based learning on students’ achievement levels and attitudes towards English lesson. International Electronic Journal of Elementary Education. Vol. 2, Issue 3. p. 365-385. Brown. J.S. 2000. Growing Up Digital: How The Web Changed Work, Education, and The Ways People Learn. Change Magazine, March/April, pp. 11-20. Deni Darmawan. 2014. Pengembangan E-Learning Teori dan Desain. Bandung: Rosda. Eveline Siregar dan Hartini Nara. 2011. Teori Belajar dan pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Feasey, D. 2001. E-learning. Eyepoppinggraphics, Inc. (Online: http//eyepopping.manilasites.com/profiles/, diakses pada 10 Maret 2016). Gardner, H. 2013. Multiple Intelegences. Jakarta: Daras Books. GeoGebra Teams. 2016. About GeoGebra. (Online: http://www.geogebra.org/about, diakses pada 15 Maret 2016). Georgiev, T., Georgieva, E., Smrikarov, A. 2004. M-Learning - a New Stage of ЕLearning. International Conference on Computer Systems and Technologies. Vol 4. No. 28. p.1-5. 372
Prosiding Seminar Nasional “Menjadi Guru Inspirator” Prodi PGSD FKIP-Univesitas Muhammadiyah Purwokerto ISBN : 978-602-14377-4-2
Griggs, L. Barney, S., Janet, B., Collins, E., & Keith S. 2009. Varying Pedagogy to Address Student Multiple Intelligences. Journal of the Sociology of SelfKnowledge. Vol 7. Issue 1. p. 55-60. Lingga Nico Pradana. 2014. Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Dengan Pendekatan Contextual Teaching And Learning Pada Materi Pokok Bangun Ruang Sisi Datar Ditinjau Dari Kecerdasan Majemuk Siswa SMP Negeri Kelas VIII Sekota Madiun. Jurnal Pembelajaran Matematika. Vol 2. No. 10. p. 1031-1041. Soekartawi. 2003. E-learning di Indonesia dan Prospeknya di Masa Mendatang. Makalah pada seminar nasional ‘E-learning Perlu E-library di Universitas Kristen Petra’, Surabaya. Sun, P., Tsaib, R., Fingerc, G., Chend, Y., Yeha, D. 2008. What drives a successful e-Learning? An empirical investigation of the critical factors influencing learner satisfaction. Computer & Education. Vol. 50. Issue 4. P. 1183–1202. Suyono, Hariyanto. 2015. Implementasi Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Rosda Karya. Trianto. 2012. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif dan Progesif. Jakarta: Kencana. Welsh, E. T., Wanberg, C. R., Brown, K. G. and Simmering, M. J. (2003), Elearning: emerging uses, empirical results and future directions. International Journal of Training and Development. Vol. 7. Issue 4. p. 245–258.
373
Prosiding Seminar Nasional “Menjadi Guru Inspirator” Prodi PGSD FKIP-Univesitas Muhammadiyah Purwokerto ISBN : 978-602-14377-4-2
374