e – Jurnal Riset Manajemen
PRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : www.fe.unisma.ac.id (email :
[email protected])
PENGARUH PENGGUNAAN LABA DAN ARUS KAS TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS (Studi Pada Perusahaan Pertambangan Batu Bara Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014) Novita Sari Dewi Nandrayani*) H. Hadi Sunaryo**) M. Khoirul Abs***) ABSTRACT This study aimed to examine the effect of the use of profit and cash flow to financial distress at a coal mining company listed on the Indonesia Stock Exchange year period 2012-2014. The population in this study are all coal mining companies listed on the Indonesia Stock Exchange year period 2012-2014. The sample in this study using purposive sampling method amounted to 19 companies. Data analysis techniques used in this study is the logistic regression analysis. Sources of data in this study were obtained annual financial statements published by the official website of the Indonesia Stock Exchange. The results of this study showed that the profit and cash flow variables influence simultaneously toward financial distress. Meanwhile, the study also showed that the variable profit is partially affected the financial distress. And variable cash flows is partially affected the financial distress. Keyword: Profit, Cash Flow and Financial Distress.
PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Di era ekonomi semakin bebas ini, persaingan dalam dunia usaha mulai semakin kuat. Perusahaan diwajibkan dalam pengembangan inovasi produk usahanya. Hal ini dapat mempengaruh perkembangan perekonomian usaha baik skala kecil hingga besar. Salah satu tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan atau laba, agar tujuan utama tersebut dapat tercapai sesuai yang diharapakan maka sebagai syarat manajer harus mengetahui kondisi perusahaannya terutama kelemahan-kelemahan dan kelebihan-kelebihannya. Namun dengan demikian, setiap perusahan tidak akan selalu berjalan sesuai dengan rencana. Dalam situasi tertentu, perusahaan mungkin akan mengalami kesulitan keuangan (kesulitan finansial) yang ringan. Jika kesulitan tersebut tidak terselesaikan dengan baik dan benar, maka kesulitan tersebut akan berkembang menjadi kesulitan yang besar dan bisa mengakibatkan kebangkrutan. Kebangkrutan perusahaan terjadi karena Novita Sari Dewi Nandrayani, Hadi Sunaryo, M. Khoirul ABS
111
e – Jurnal Riset Manajemen
PRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : www.fe.unisma.ac.id (email :
[email protected])
masalah keuangan yang tidak ditangani dengan baik. Beberapa perusahaan yang mengalami masalah keuangan akan mencoba mengatasi masalah tersebut dengan melakukan pinjaman dan penggabungan usaha, atau sebaliknya ada yang menutup usahanya. Suatu perusahaan yang dikategorikan mengalami financial distress adalah jika perusahaan tersebut mengalami laba operasi negatif selama dua tahun berturut-turut. Perusahaan yang mengalami laba operasi selama lebih setahun menunjukkan telah terjadi penurunan kondisi keuangan. Beberapa perusahaan pertambangan batu bara yang mengalami kondisi financial distress diantaranya adalah PT. Altas Resources Tbk dan PT. Bumi Resource Tbk mengalami financial distress pada tahun 2012 hingga 2014 (Laporan Keuangan dan Tahunan Perusahaan, http://www.idx.co.id/idid/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx). Salah satu sebabnya adalah biaya operasi yang tinggi yang dapat menyebabkan kesulitan keuangan. Disamping mengalami laba operasi negatif selama dua tahun berturut-turut. Perusahaan-perusahaan tersebut juga mengalami arus kas operasi negatif juga. Dilihat dari perkembangan perusahaan pertambangan batu bara beberapa tahun terakhir disebabkan rendahnya permintaan dan anjloknya harga minyak dunia memberi dampak bagi perusahaan pertambangan batu bara. Kesadaran global untuk mengurangi emisi karbon berdampak pada permintaan batu bara yang terus menurun. (Soda, Egenius, 2016). Laba merupakan perbedaan antara pendapatan dengan biaya-biaya dan pengeluaran untuk periode tertentu. Laba juga dimaknai akan kelebihan diatas biaya-biaya (biaya total yang melekat dalam kegiatan produksi dan penyerahan barang dan jasa. Informasi laba dibutuhkan untuk menyediakan pengukuran perubahan kekayaan pemengang saham dengan membandingkan antara pendapatan perusahaaan dengan biaya. Apabila pendapatan lebih besar daripada biaya maka dapat dikatakan bahwa perusahaan memperoleh laba dan bila terjadi sebaliknya maka perusahaan mengalami rugi. Apabila perusahaan memperoleh laba bersih yang dibawah rata-rata industri atau bahkan sampai mengalami rugi maka pihak investor tidak akan mendapatkan deviden. Jika ini terjadi secara dua tahun berturut-turut akan mengakibatkan para investor menarik investasinya karena mereka menganggap perusahaan tersebut mengalami permasalahan keuangan atau financial distress. Dengan dasar ini peneliti ingin membuktikan akan kemampuan informasi laba dalam memprediksi kondisi financial ditress suatu perusahaan. Disamping itu, arus kas adalah laporan yang memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan pada periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi pada kegiatan: operasi, pembiayaan dan investasi. Informasi arus kas memungkinkan pemakai mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai arus kas masa depan (future cash flows) dari berbagai perusahaan. Informasi arus kas ini juga dibutuhkan oleh pihak investor untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam pembayaran hutangnya. Novita Sari Dewi Nandrayani, Hadi Sunaryo, M. Khoirul ABS
112
e – Jurnal Riset Manajemen
PRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : www.fe.unisma.ac.id (email :
[email protected])
Dengan demikian kondisi arus kas dapat dijadikan suatu indikator bagi pihak kreditor untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Dengan dasar ini peneliti ingin membuktikan akan kemampuan informasi arus kas dalam memprediksi kondisi financial distress suatu perusahaan. Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini dapat ditarik judul “Pengaruh Penggunaan Laba dan Arus Kas Terhadap Kondisi Financial Distress (Studi Pada Perusahaan Pertambangan Batu Bara Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014)”. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut : (1) Bagaimana pengaruh Laba secara parsial terhadap kondisi Financial Distress pada Perusahaan Pertambangan Batu Bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2014? (2) Bagaimana pengaruh Arus Kas secara parsial terhadap kondisi Financial Distress pada Perusahaan Pertambangan Batu Bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2014? TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penulis yang akan dicapai dalam penelitian ini antara lain: (1) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Laba secara parsial terhadap kondisi Financial Distress pada perusahaan Pertambangan Batu Bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2014. (2) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Arus Kas secara parsial terhadap kondisi Financial Distress pada perusahaan Pertambangan Batu Bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2014. MANFAAT PENELITIAN Manfaat Teoritis adalah secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan dalam penggunaan laba dan arus kas terhadap kondisi financial distress pada perusahaan Pertambangan Batu Bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Manfaat Praktis dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukkan bagi berbagai pihak diantaranya: (a) Bagi pihak perusahaan adalah hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak manajemen perusahaan untuk mengetahui tentang pengaruh laba dan arus kas terhadap kondisi financial distrees sehingga perusahaan dapat mengambil kebijakan untuk melakukan tindakan perbaikan ataupun pencegahan. (b) Bagi pihak eksternal adalah hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman kepada pihak ekternal seperti investor dan kreditor dalam pengambilan keputusan. (c) Bagi akademisi adalah hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan variabel yang dapat mempengaruhi kondisi financial distress perusahaan. Novita Sari Dewi Nandrayani, Hadi Sunaryo, M. Khoirul ABS
113
e – Jurnal Riset Manajemen
PRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : www.fe.unisma.ac.id (email :
[email protected])
TINJAUAN PUSTAKA PENELITIAN TERDAHULU Zulandari (2015) dalam penelitian yang berjudul “Analisis pengaruh model laba dan model arus kas dalam memprediksi kondisi financial distress perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Dapat disimpulkan bahwa model laba berpengaruh dalam memprediksi kondisi financial distress perusahan transportasi, dimana model laba signifikan berpengaruh dalam memprediksi kondisi financial distress perusahaan transportasi. Sedangkan untuk model arus kas tidak cukup kuat dalam memprediksi kondisi financial distress perusahaan transportasi. TINJAUAN TEORI Financial Distress Kegagalan keuangan atau financial distress dapat diartikan sebagai ketidakmampuan perusahaan untuk membayar kewajiban keuangannya pada saat jatuh tempo yang menyebabkan perusahaan mengalami kebangkrutan, atau menyebabkan terjadinya perjanjian khusus dengan para kreditor untuk mengurangi atau menghapus utangnya. (Blum (1974) dalam Munawir (1997). Kegunaan informasi jika suatu perusahaan mengalami kondisi financial ditress (Platt dan Platt, 2002) dalam Zulandari (2015) adalah: a. Dapat mempercepat tindakan manajemen untuk mencegah masalah sebelum terjadinya kebangkrutan. b. Pihak manajemen dapat mengambil tindakan merger atau takeover agar perusahaan lebih mampu membayar hutang dan mengelola perusahan dengan lebih baik. c. Memberikan tanda peringatan dini adanya kebangkrutan di masa yang akan datang. Laba laba merupakan selisih pendapatan dan beban setelah dikurangi beban dan kerugian laba merupakan salah satu pengukur aktivitas operasi dan dihitung berdasarkan atas dasar akuntansi akrual dan merupakan ringkasan hasil aktivitas operasi perusahaan yang dinyatakan dalam istilah keuangan. (Subramanyam dan Wild, 2010). Kegunaan laporan laba rugi (income statement) adalah laporan yang menyajikan ukuran keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu. Arus Kas Uang tunai atau kas (cash) merupakan saldo sisa dari arus kas masuk dikurangi arus kas keluar yang berasal dari periode-periode sebelumnya. Arus kas bersih (net cash flows), atau cukup disebut arus kas, mengacu pada arus Novita Sari Dewi Nandrayani, Hadi Sunaryo, M. Khoirul ABS
114
e – Jurnal Riset Manajemen
PRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : www.fe.unisma.ac.id (email :
[email protected])
kas masuk dikurangi arus kas keluar pada periode berjalan. Laporan arus kas tersebut banyak memberikan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba dan kondisi likuiditas perusahaan di masa yang akan datang. Dalam penyajian laporan arus kas ini memisahkan antara transaksi arus kas dalam tiga kategori, yaitu (Harahap, 2002): 1. Kas yang berasal dari atau digunakan untuk kegiatan operasional. 2. Kas yang berasal dari atau digunakan untuk kegiatan investasi. 3. Kas yang berasal dari atau digunakan untuk kegiatan pendanaan. KERANGKA KONSEPTUAL
LABA
1
FINANCIAL DISTRESS
ARUS KAS 2
HIPOTESIS PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah, tujuan, tinjauan terotis, dan kerangka konseptual diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Laba berpengaruh secara parsial terhadap kondisi Financial Distress pada Perusahaan Pertambangan Batu Bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2014. (2) Arus Kas berpengaruh secara parsial terhadap kondisi Financial Distress pada Perusahaan Pertambangan Batu Bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2014.
METODE PENELITIAN JENIS, LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori (eksplanatory research). Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif, yaitu data yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variable penelitian dengan angka dan melakukan analisa data dengan prosedur statistik (Indirantoro dan Supomo, 2014:12). Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang datanya telah dipublikasi dalam website resmi Novita Sari Dewi Nandrayani, Hadi Sunaryo, M. Khoirul ABS
115
e – Jurnal Riset Manajemen
PRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : www.fe.unisma.ac.id (email :
[email protected])
Bursa Efek Indonesia. www.idx.co.id. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 sampai Januari 2017. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN Populasi yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. (Indiantoro dan Supomo, 2014:115). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2014 yang memiliki laporan keuangan lengkap dan dipublikasi di website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) berjumlah 23 perusahaan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan kriteria tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling terdapat 19 perusahaan yang terpilih sebagai sampel, karena dari 23 perusahaan tersebut ada 1 perusahaan yang datanya tidak lengkap, dan 3 perusahaan lainnya tidak menerbitkan laporan keungan. KONSEP VARIABEL Menurut Blum (1974) dalam Munawir (1997) menjelaskan financial ditress merupakan ketidakmampuan perusahaan untuk membayar kewajiban keuangannya pada saat jatuh tempo yang menyebabkan perusahaan mengalami kebangkrutan, atau menyebabkan terjadinya perjanjian khusus dengan para kreditor untuk mengurangi atau menghapus utangnya. Laba merupakan kelebihan pendapatan diatas biaya-biaya (biaya total yang melekat dalam kegiatan produksi dan penyerahan barang dan jasa) dalam suatu periode tertentu. Sedangkan arus kas bersih adalah arus kas masuk dikurangi dengan arus kas keluar pada periode berjalan. Pelaporan arus kas ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dari aktivitas operasi, melakukan investasi, melunasi kewajiban, dan membayar deviden. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Variabel operasional yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut: a. Laba Laba adalah kelebihan pendapatan diatas biaya-biaya (biaya total yang melekat dalam kegiatan produksi dan penyerahan barang dan jasa) dalam suatu periode tertentu. Laba yang digunakan dalam penelitian ini adalaha laba sebelum pajak atau earning before tax (EBT) yang disajikan dalam laporan keuangan auditan perusahaan. Tahun yang digunakan adalah tahun 2012-2014 dalam memprediksi kondisi financial distress pada tahun selanjutnya. b. Arus Kas
Novita Sari Dewi Nandrayani, Hadi Sunaryo, M. Khoirul ABS
116
e – Jurnal Riset Manajemen
PRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : www.fe.unisma.ac.id (email :
[email protected])
Arus kas adalah laporan arus kas masuk dan arus kas keluar utama dari sebuah perusahaan selama periode tertentu. Perhitungannya menggunakan rasio arus kas terhadap total utang yaitu arus kas dibagi dengan total hutang. Tahun yang digunakan yaitu tahun 2012-2014 dalam memprediksi kondisi financial distress pada tahun selanjutnya. c. Financial Distress Financial distress merupakan suatu kondisi dimana perusahaan mengalami krisis atau kesulitan keuangan. Nilai financial distress pada penelitian ini dinyatakan dengan nilai 0 (nol) untuk perusahaan yang mengalami kondisi financial distress dan 1 (satu) untuk perusahaan yang tidak mengalami financial distress. Dalam perhitungannya menggunakan kondisi financial distress pada tahun 2012-2014. SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari data sekunder. Data sekunder dalam penelitian berupa laporan keuangan perusahaan pertambangan batu bara tahun 2012-2014. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dengan melihat data dari laporan keuangan tahunan yang diterbitkan oleh website resmi BEI. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengumpulan data dengan menggunakan metode dokumentasi. Data tersebut didasari dengan pengumpulan data laporan keuangan perusahaan pertambangan batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2012-2014. Data tersebut diperoleh melalui situs www.idx.co.id. METODE ANALISA DATA Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis mulvariate menggunakan regresi logistik. Regresi logistik adalah regresi yang digunakan untuk menguji apakah probabilitas terjadinya variabel terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya (Ghozali, 2006:71). a. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif dapat diperoleh informasi, yaitu: mean atau rata-rata, standar deviasi, maksimum atau nilai tertinggi pada data, dan minimum atau nilai terendah pada data. Penelitian ini mencoba mendeskripsikan variabel penelitian beserta pembentuknya. Variabel dalam penelitian antara lain Laba dan Arus kas sebagai variabel bebas dan variabel terikatnya adalah Financial Distress. b. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dengan menggunakan logistic regression dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut (Ghozali, 2006): a. Menilai Model Fit b. Uji Chi Square Hosmer & Lameshows Goodnes c. Koefisien Cox dan Snell’s R Square Novita Sari Dewi Nandrayani, Hadi Sunaryo, M. Khoirul ABS
117
e – Jurnal Riset Manajemen
PRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : www.fe.unisma.ac.id (email :
[email protected])
d. Menguji Koefisien Regresi e. Estimasi parameter dan Interpretasinya HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF Hasil analisis deskriptif dapat diketahui melalui Tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Descriptive Statistics
Laba
N
Minimum
2012
Maximum
Mean
Std. Deviation
19
-,1216
,3964
,084347
,1623878
2013
19
-,1704
,2305
,026053
,1032911
2014
19
-,1725
,2006
,025447
,1034464
Total Laba S
57
-,1725
,3964
,045282
,1269714
S Kas 2012 Arus u 2013 m b 2014 e Total Arus Kas r : N (listwise) Valid
19
-,7049
1,5618
,149132
,5230442
19
-4,9861
1,3504
-,151879
1,2319989
19
-,7814
,7210
,172437
,3331098
57 19
-4,9861
1,5618
,056563
,7960381
D Sumber: Data Sekunder yang diolah Tahun 2017
Nilai rasio laba sebelum pajak terhadap total Aset sebagaimana pada Tabel menunjukkan bahwa dari total sampel diperoleh rata-rata sebesar 0,45282% dengan simpanan baku sebesar 0,1269714%. Hal ini berarti Laba perusahaan pertambangan batu bara tahun 2012-2014 memusat diangka 0,45282% dengan penyimpanan sebesar 0,1269714%. Jika dilihat untuk masing-masing tahun, pada tahun 2012 rata-rata laba sebelum pajak adalah sebesar 0,084347% dengan simpanan baku sebesar 0,1623878% dan tahun 2013 turun menjadi 0,026053% dengan simpanan baku sebesar 0,1032911%. Demikian pada tahun 2014 turun menjadi 0,025447% dengan simpanan baku sebesar 0,1034464%. Sementara nilai rasio arus kas terhadap total utang sebagaimana pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari total sampel diperoleh ratarata sebesar 0,056563% dengan simpanan baku sebesar 0,7960381%. Hal ini berarti bahwa arus kas perusahaan pertambangan batu bara tahun 2012-2014 memusat pada angka 0,056563% dengan penyimpanan sebesar 0,7960381%. Jika dilihat untuk masing-masing
Novita Sari Dewi Nandrayani, Hadi Sunaryo, M. Khoirul ABS
118
e – Jurnal Riset Manajemen
PRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : www.fe.unisma.ac.id (email :
[email protected])
tahun, pada tahun 2012 rata-rata arus kas adalah sebesar 0,149132% dengan simpanan baku sebesar 0,5230442% dan tahun 2013 turun menjadi -0,151879% dengan simpanan baku sebesar 1,2319989%. Demikian pada tahun 2014 meningkat menjadi 0,172437% dengan simpanan baku sebesar 0,3331%. HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS Untuk menguji hipotesis adanya pengaruh penggunaan laba dan arus kas terhadap kondisi financial distress menggunakan analisis regresi logistik. Penggunaan analisis regresi logistik ini adalah karena variabel terikat yaitu financial distress adalah merupakan data yang berbentuk variabel dummy, dimana variabel ini merupakan variabel yang dinyatakan dalam nilai 0 (nol) untuk menunjukkan perusahaan yang mengalami kondisi financial distress dan nilai 1 (satu) untuk menunjukkan bahwa perusahan dalam kondisi non financial distress. UJI KELAYAKAN MODEL (GOODNESS OF FIT) Pengujian ini diperlukan untuk memastikan tidak adanya kelemahan atas kesimpulan dari model yang diperoleh. Hasil goodness of fit test dapat dilihat melalui Tabel 4.2 sebagai berikut: Tabel 4.2 Goodness of Fit Test Hosmer and Lemeshow Test Step 1 2
Chi-square
Df
Sig.
7,953
8
,438
2,318
8
,970
Sumber : Data Yang Diolah Tahun 2017
Hasil nilai goodness of fit test dengan menggunakan nilai Hosmer and Lemeshow’s diperoleh sebesar 2,318 dan signifikan pada 0,970. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa probalilitas > level of significance (α = 0,5%), sehingga dapat dinyatakan bahwa model yang terbentuk cocok dengan data observasinya yaitu mampu atau layak digunakan untuk memprediksi hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya.
PENGUJIAN SIGNIFIKANSI PARSIAL Hasil pengujian signifikansi secara parsial dapat dilihat melalui tabel sebagai berikut: Tabel 4.9 Hasil Pengujian Signifikan parsial Novita Sari Dewi Nandrayani, Hadi Sunaryo, M. Khoirul ABS
119
e – Jurnal Riset Manajemen
PRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : www.fe.unisma.ac.id (email :
[email protected])
Variables in the equation B S.E. Step 1 X1 24,124 6,878 Constant -,923 ,418 Step 2b X1 40,000 12,555 X2 9,328 3,269 Constant -1,839 ,695 Sumber: Data yang diolah Tahun 2017 a
Wald 12,304 4,871 10,151 8,143 6,997
df 1 1 1 1 1
Sig. ,000 ,027 ,001 ,004 ,008
Exp(B) 3,000E+10 ,397 2,353E+17 11250,608 ,159
Dari hasil perhitungan sebagaimana pada Tabel 4.9 selanjutnya dapat ditulis model regresi logistik sebagai berikut: = -1,839 + 40,000 Laba + 9,328 Arus Kas Hal ini menunjukkan bahwa penurunan rasio penggunaan Laba dan arus kas akan meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi financial distress. Dengan demikian pengujian secara parsial pengaruh masing-masing variabel tersebut akan diuji sebagai berikut: a. Uji parsial antara pengaruh penggunaan laba terhadap kondisi financial distress didasarkan pada nilai Wald diperoleh nilai sebesar 10,151 dengan signifikansi sebesar 0,001. Nilai signifikansi yang berada di bawah 5% menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari penggunaan laba terhadap kondisi financial distress. b. Uji parsial antara pengaruh penggunaan arus kas terhadap kondisi financial distress didasarkan pada nilai Wald diperoleh nilai sebesar 8,143 dengan signifikansi sebesar 0,004. nilai signifikansi yang berada di bawah 5% menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari penggunaan arus kas terhadap kondisi financial distress. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan pada hasil analisis pengaruh penggunaan laba dan arus kas terhadap kondisi financial distress dengan menggunakan regresi logistik, didapatkan simpulan sebagai berikut: 1. Informasi penggunaan laba berpengaruh terhadap kondisi financial distress pada perusahaan pertambangan batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2014. 2. Informasi penggunaan arus kas berpengaruh terhadap kondisi financial distress pada perusahaan pertambangan batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2014.
Novita Sari Dewi Nandrayani, Hadi Sunaryo, M. Khoirul ABS
120
e – Jurnal Riset Manajemen
PRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : www.fe.unisma.ac.id (email :
[email protected])
KETERBATASAN Meskipun penelitian ini telah dirancang dengan sebaik-baiknya, namun masih terdapat beberapa keterbatasan, antara lain: 1. Keterbatasan dalam mengambil sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya perusahaan-perusahaan yang berasal dari satu sektor pertambangan, yaitu perusahaan yang termasuk dalam perusahaan Pertambangan Batu Bara. Hasil penelitian ini kemungkinan dapat memberikan hasil yang berbeda pada sektor industri lainnya. 2. Keterbatasan dalam menggunakan rasio arus kas hanya diwakili oleh rasio arus kas terhadap total hutang saja sebagai variabelnya. SARAN Berdasarkan hasil penelitian, simpulan dan keterbatasn penelitian diatas, maka saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan: Penggunaan laba dan arus kas terbukti berpengaruh terhadap kondisi financial distress suatu perusahaan. Apabila perusahaan mendekati kesulitan keuangan maka sebaiknya perusahaan membangun kepercayaan bagi kreditur melalui pembayaran kewajiban dengan tepat waktu sebelum jatuh tempo. 2. Bagi Investor: Para investor sebaiknya tidak hanya menggunakan informasi mengenai laba dan arus kas saja melainkan beberapa aspek lain seperti kondisi ekonomi yang misalnya dapat diukur menggunakan tingkat inflasi, tingkat suku bunga pinjaman dan indeks harga konsumen. 3. Bagi Penelitian Selanjutnya: Sebaiknya menambahkan variabel lain sebagai variabel independen, karena dapat dimungkinkan masih ada variabel lain yang dapat mempengaruhi kondisi financial distress. Selain itu, peneliti dapat menambah jumlah sampel yang digunakan atau melakukan penelitian dengan menggunakan data periode yang lebih lama agar hasil pengujian penelitian lebih mencerminkan keadaan perusahaan secara tepat dan didapatkan dasil penelitian yang beragam.
Novita Sari Dewi Nandrayani, Hadi Sunaryo, M. Khoirul ABS
121
e – Jurnal Riset Manajemen
PRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : www.fe.unisma.ac.id (email :
[email protected])
DAFTAR PUSTAKA Almilia, Luciana Spica, and Kristijadi Kristijadi. “Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia 7.2 (2003). Almilia, Luciana Spica, and Winny Herdiningtyas. “Analisis Rasio CAMEL Terhadap Prediksi kondisi Bermasalah Pada lembaga Perbankan periode 2000-2003". Jurnal Akuntansi & Keuangan. Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra 7.2 (2005). Atmini, Sari. 2005. “Manfaat Laba dan Arus Kas Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress pada Perusahaan Textile Mill Products dan Apparel and Other Textile Products yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.” Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo, 15-16 September 2005. Carl S.Warren, DKK. 2015. Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia Edisi 25. Jakarta. Salemba Empat. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. 2006. Analisis Multivariate Lanjutan dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Harahap, Sofyan Syafri. 2002. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Hery. 2016. Analisis Laporan Keuangan Integrated And Comprehensive Edition. Jakarta: PT. Grasindo. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ED No. 02 (revisi 2009. Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta. James C.Van Horne, DKK. 2013. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan Edisi Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. John. Wild, Subramanyam. 2010. Analisis Laporan Keuangan Buku 1 Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat. John. Wild, Subramanyam. 2010. Analisis Laporan Keuangan Buku 2 Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat. McCue, M.J. 1991. The Use of Cash Flow to Analyze Financial Distress in California Hospitals. Hospital and Health Service Administration, 36: 223241 Munawir. 1997. Analisa informasi Keuangan. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta. Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2006. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES. Soda, Egenius. 2016. “Menegok Prospek Pasar Batu Bara 2016”, http://www.tambang.co.id/menengok-prospek-pasar-batu-bara-2016-9415/, Diakses Tanggal 4 Oktober 2016. Sugiyono. 2012. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Novita Sari Dewi Nandrayani, Hadi Sunaryo, M. Khoirul ABS
122
e – Jurnal Riset Manajemen
PRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : www.fe.unisma.ac.id (email :
[email protected])
Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Edisi 21. Bandung: Alfabeta. Suwardjono. 2008. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta : BPFE Wahyuningtyas, Fitria, and Jaka ISGIYARTA. 2010. Penggunaan Laba dan Arus Kas untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress (Studi Kasus pada Perusahaan Bukan Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2005-2008). Diss. Universitas Diponegoro, 2010. Zulandari, Nining. 2016. Analisis Pengaruh Model Laba Dan Model Arus Kas Dalam Memprediksi Kondisi Finansial Distress Perusahaan Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Diss. Universitas Andalas, 2016 Novita Sari Dewi Nandrayani* adalah Alumni Program Studi Manajemen FE UNISMA Hadi Sunaryo** adalah Dosen tetap Program Studi Manajemen FE UNISMA M. khoirul ABS*** adalah Dosen tetap Program Studi Manajemen FE UNISMA
Novita Sari Dewi Nandrayani, Hadi Sunaryo, M. Khoirul ABS
123