Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 – ISBN : 978-979-028-550-7 Surabaya, 25 Pebruari 2012
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF BERBASIS KOMPUTER DENGAN KOMBINASI PERMAINAN “WHO WANTS TO BE A CHEMIST” PADA MATERI POKOK STRUKTUR ATOM UNTUK KELAS X SMA RSBI THE DEVELOPMENT OF COGNITIVE ASSESSMENT INSTRUMENT BASED ON COMPUTER COMBINED TO “WHO WANTS TO BE A CHEMIST” GAME IN ATOMIC STRUCTURE FOR INTERNATIONAL SENIOR HIGH SCHOOL GRADE X 1,2
Dwi Rahayu1, Utiya Azizah2 Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya e-mail:
[email protected]
Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen penilaian kognitif berbasis komputer dengan kombinasi permainan “Who Wants To Be A Chemist”. Uji kelayakan instrumen penilaian kognitif ini didasarkan pada komponen kesesuaian format penilaian dan kualitas tampilan instrumen. Design pengembangan instrumen penilaian ini mengikuti Four-D model namun hanya sampai tahap develop. Penilaian dilakukan oleh guru Kimia dan siswa kelas X RSBI. Data penilaian dianalisis secara deskriptif kuantitatif, yaitu dengan memberikan paparan tentang instrumen penilaian kognitif berbasis komputer dalam bentuk persentase. Instrumen penilaian ini dikatakan layak jika persentase penilaian dari kedua komponen oleh penilai baik dari guru Kimia maupun siswa mencapai ≥61%. Berdasarkan anlisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa Instrumen Penilaian Kognitif Berbasis Komputer Dengan Kombinasi Permainan “Who Wants To Be A Chemist” Pada Materi Pokok Struktur Atom Untuk Rintisan SMA BI yang dikembangkan, ditinjau dari komponen kesesuaian format instrumen daan kualitas tampilan instrumen telah memenuhi syarat kelayakan. Hal ini ditunjukkan oleh hasil penilaian oleh guru Kimia ditinjau dari kesesuaian format instrumen penilaian sebesar 95,45% dan ditinjau dari kualitas instrumen penilaian sebesar 90,00% sedangkan hasil penilaian oleh siswa ditinjau dari kesesuaian format instrumen penilaian diperoleh sebesar 93,33% dan kualitas instrumen penilaian sebesar 91,11%. Abstract- This research has purpose to developing cognitive assesment instrumen based on the computer combined to “Who Wants To Be A Chemist” game. The feasibility of assesment instrument based on the compatibility form and the quality of assessment instrument. This development use Four-D model but just until develop step only. The evaluation of this instrument is done by chemistry teacher and student at international senior high school grade X. The research data is analyzed with quantitative-description by giving the explanation about the evaluation of assessment instrument based on computer in percentage. This instrument become reasonable if the evaluation percentage both of component from teacher and student is reach ≥ 61%. Based on the result of analysis and investigation, can be conclude that cognitive asssessment instrument based on computer combined to “Who Wants To Be A Chemist” in atomic structure at international senior high school which is developed based on compatibility of assessment instrument form and the quality of assessment instrument can be used in learning process because has completed the requisite. This is shown by the evaluation percentage of assessment instrument form by teacher is about 95,45% and the quality of assessment instrument is about 90,00% and the evaluation percentage of assessment instrument form by student is about 93,33% and the quality of assessment instrument is about 91,11%. Kata kunci: pengembangan, instrumen penilaian kognitif berbasis komputer, permainan “Who Wants To Be A Chemist”, kelayakan. Key words: development, cognitive assessment instrument based on computer, “Who Wants To Be A Chemist” game, feasibility.
B - 41
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 – ISBN : 978-979-028-550-7 Surabaya, 25 Pebruari 2012
RSBI di SMA Negeri 2 Nganjuk baru berjalan di tahun pertama maka kebutuhan mendesak untuk saat ini adalah media pembelajaran dan instrumen penilaian berbahasa Inggris untuk menunjang kelancaran proses pembelajaran. Kendala utama dalam pembuatan instrumen penilaian adalah kendala bahasa terutama untuk materi-materi Kimia yang sifatnya bacaan seperti materi Struktur Atom. Instrumen penilaian yang dibutuhkan adalah instrumen penilaian berbahasa Inggris yang memiliki sistematika bahasa yang baik dan benar dalam konteks Ilmu pengetahuan serta instrumen penilaian berbasis komputer yang dapat mempermudah proses analisis hasil belajar. Dalam melakukan penilaian tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya kesalahan. Menurut Arikunto (2003:16-17), salah satu ciri dalam penilaian pendidikan adalah bahwa penilaian pendidikan itu sering terjadi kesalahankasalahan. Adapun sumber kesalahan tersebut ada beberapa faktor, antara lain: alat ukurnya dan orang yang melakukan penilaian. Untuk sumber kesalahan yang pertama dapat diminimalisir dengan pembuatan instrumen penilaian dengan soal yang valid dan reliabel. Sedangkan untuk sumber kesalahan yang kedua sering dipengaruhi oleh subyektivitas dan kesalahan menjumlahkan angka hasil penilaian, hal ini dapat diminimalisir dengan suatu program penilaian bebasis komputer yang secara otomatis dapat mengolah dan menghitung skor hasil belajar siswa. Pada dasarnya sistem penilaian yang dilakukan oleh SMA Bertaraf Internasional tetap mengacu pada rambu-rambu yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) namun sebagai sekolah rintisan internasional maka SMA BI harus melakukan pengembangan sistem penilaian yang bersifat memperkaya, memperluas, dan bervariatif untuk mencapai standar penilaian yang berlaku di dunia pendidikan bertaraf internasional. Ada tiga hal pokok yang harus diperhatikan dalam sistem penilaian yang merupakan penilaian pada SMA BI, yaitu: 1. Input penilaian seperti instrumen penilaian, acuan atau kriteria penilaian, standar pencapaian ketuntasan kompetensi, bahan atau materi yang dinilai (cakupan atau keadaan), dan fasilitas sumber daya penilaian. 2. Proses penilaian yang bertaraf internasional.
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertaqwa, berilmu pengetahuan dan mampu dalam berteknologi demi mewujudkan masyarakat Indonesia yang maju, makmur dan sejahtera menurut Pancasila dan UUD 1945. Dalam menghadapi era globalisasi yang semakin luas sistem pendidikan di Indonesia harus mampu bersaing di tingkat nasional dan global. Menanggapi hal tersebut, pemerintah perlu mengembangkan terobosan-terobosan baru dalam pendidikan, salah satunya yakni dengan menyelenggarakan program pengembangan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Penyelenggaraan RSBI ini merupakan implementasi dari Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 50 ayat 3 yang menyatakan bahwa “Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional”. Salah satu kegiatan pokok dalam pendidikan di sekolah yang juga merupakan salah satu tugas utama guru dalam proses pembelajaran adalah mengadakan penilaian hasil belajar siswa. Penilaian dapat digunakan sebagai alat ukur untuk guru dan siswa dalam kaitannya dengan analisis tingkat keberhasilan proses pembelajaran. Peran penting penilaian untuk guru adalah penilaian dapat dijadikan acuan dalam mencapai tujuan pembelajaran sekaligus dapat memberikan masukan tentang kondisi peserta didik sedangkan untuk siswa penilaian adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuannya dalam mengikuti pelajaran. Oleh karena itu guru perlu menyusun suatu perangkat penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur ketuntasan hasil belajar siswa yang dilihat dari pencapaian indikator hasil belajar dan tujuan pembelajaran khusus yang dicapai siswa. Perangkat penilaian yang demikian pada akhirnya dapat dijadikan sebagai acuan guru dalam pengambilan keputusan yang tepat terhadap siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan Drs. Mujianto selaku guru kimia di SMA Negeri 2 Nganjuk pada tanggal 4 Oktober 2010 menyatakan bahwa karena memang program
B - 42
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 – ISBN : 978-979-028-550-7 Surabaya, 25 Pebruari 2012
3. Kriteria hasil pendidikan yang minimal sama atau setara dengan standar dari sekolahsekolah yang telah bertaraf internasional. Berdasarkan uraian di atas peneliti berinisiatif untuk melakukan penelitian pengembangan suatu instrumen penilaian berbasis komputer dengan Kombinasi Permainan Who Wants to be A Chemist Pada Materi Pokok Struktur Atom untuk Kelas X Rintisan Sekolah Menengah Atas Bertaraf Internasional” yang dapat memberikan kemudahan bagi guru untuk melakukan penilaian dan memberikan rasa senang pada siswa pada saat melakukan tes.
Hasil perhitungan persentase data lembar penilaian untuk guru Kimia diinterpretasikan ke dalam kriteria pada tabel berikut: Tabel 2: Interpretasi Skor Penilaian oleh Guru Kimia Skor rata-rata (%) 0-20 21-40 41-60 61-80 81-100
Berdasarkan kriteria tersebut, instrumen penilaian kognitif berbasis komputer dengan kombinasi permainan Who Wants to be A Chemist dikatakan layak apabila rata-rata pesentase dari semua aspek dalam angket sebesar ≥ 61% dengan kriteria kuat dan sangat kuat. Data angket penilaian siswa juga dianalisis secara deskriptif kuantitatif dalam bentuk persentase. Persentase dari data yang diperoleh berdasarkan perhitungan skor skala Guttman: Tabel 3: Skor Skala Guttman Jawaban Ya Tidak
Tabel 1: Skala Likert
Nilai/skor 1 0
(Riduwan, 2005:15)
Nilai/Skor 4 3 2 1 0
Untuk menghitung persentase dari tiap aspek penilain, rumus yang digunakan adalah: =
100%
dengan: K : persentase penilaian F : jumlah jawaban responden N : skor tertinggi dalam angket I : jumlah pertanyaan dalam angket R : jumlah responden
(Riduwan, 2005:15) Data hasil lembar penilaian ini dianalisis dengan menggunakan rumus persentase: =
Sangat lemah Lemah Cukup Kuat Sangat kuat
(Modifikasi skala Likert dalam Riduwan: 2005)
METODE PENELITIAN Desain pengembangan instrumen penilaian kogintif berbasis komputer dengan kombinasi permainan Who Wants to be A Chemist pada materi pokok Struktur Atom untuk kelas X Rintisan Sekolah Menengah Atas Bertaraf Internasional ini mengacu pada desain pengembangan perangkat pembelajaran 4-D Model yaitu Define, Design, Develop, dan Disseminate. Karena penelitian ini hanya status ujicoba maka tahap keempat tidak dilakukan. Data angket penilaian guru dianalisis secara deskriptif kuantitatif dalam bentuk persentase. Persentase dari data yang diperoleh berdasarkan perhitungan skor skala likert:
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Tidak baik Sangat tidak baik
Kriteria Responden
100%
Hasil perhitungan persentase data lembar penilaian untuk siswa diinterpretasikan ke dalam kriteria pada tabel berikut:
(Riduwan, 2005:15) Dengan : K : persentase penilaian F : jumlah jawaban responden N : skor tertinggi dalam angket I : jumlah pertanyaan dalam angket R : jumlah responden
B - 43
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 – ISBN : 978-979-028-550-7 Surabaya, 25 Pebruari 2012
2. Analisis data tingkat kesukaran butir soal untuk siswa Data ini dianalisis untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal, rumus yang digunakan adalah: =
Tabel 4: Interpretasi Skor Penilaian oleh Siswa Skor rata-rata (%) 0-20 21-40 41-60 61-80 81-100
Kriteria Responden Sangat lemah Lemah Cukup Kuat Sangat kuat
(Arikunto, 2003:208)
(Modifikasi skala Likert dalam Riduwan: 2005)
Dengan : P : indeks kesukaran B : banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS : jumlah seluruh siswa peserta tes
Berdasarkan kriteria tersebut, instrumen penilaian kognitif berbasis komputer dengan kombinasi permainan Who Wants to be A Chemist dikatakan layak apabila rata-rata pesentase dari semua aspek dalam angket sebesar ≥ 61 % dengan kriteria kuat dan sangat kuat. Analisis data instrumen penilaian kognitif berupa jawaban siswa digunakan untuk mengetahui karakteristik dari setiap butir soal 1. Analisis data daya pembeda soal untuk siswa Data ini dianalisis untuk mengetahui daya beda yang dilihat dari nilai indeks diskriminasi setiap butir soal, rumus yang digunakan adalah: = − = −
Kriteria penafsiran indeks kesukaran butir tes : Tabel 6: Kriteria Penafsiran Indeks Kesukaran Indeks Kesukaran (%) 0-15 16-30 31-70 71-85 86-100
(Arikunto, 2003:213) Dengan : D : Daya pembeda JA : banyaknya peserta kelompok atas JB : banyaknya peserta kelompok bawah BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar soal itu BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar soal itu PA : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Sangat sukar Sukar Sedang Mudah Sangat mudah, sebaiknya dibuang
3. Analisis data keefektifan option butir soal untuk siswa Data ini dianalisis untuk mengetahui option butir soal berfungsi, baik sebagai pengecoh (distraktor) maupun kunci jawaban. Keefektifan tiap option soal dapat dilakukan dengan menghitung berapa banyak siswa yang menilih option tersebut. Untuk menginterpretasikan keefektifan option dapat digunakan kriteria sebagai berikut: Ditinjau dari banyaknya pemilih, option dinyatakan berfungsi jika: a. Untuk butir soal dengan lima option, dipilih oleh > 3% dari semua peserta tes pada kelompok atas dan kelompok bawah. b. Untuk butir soal dengan empat option, dipilih oleh > 5% dari semua peserta tes pada kelompok atas dan kelompok bawah. 4. Analisis data validasi butir soal untuk siswa Data ini dianalisis untuk mengetahui validitas butir soal. Rumus yang digunakan adalah korelasi product moment menggunakan angka kasar sebagai berikut:
Klasifikasi daya pembeda berdasarkan nilai indeks diskriminasinya: Tabel 5: Klasifikasi Daya Pembeda Indeks Diskriminasi 0,00-0,20 0,21-0,40 0,41-0,70 0,71-1,00 Negatif
Kriteria Penafsiran
Klasifikasi Jelek Cukup Baik Baik sekali Tidak baik, sebaiknya dibuang
B - 44
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 – ISBN : 978-979-028-550-7 Surabaya, 25 Pebruari 2012
=
∑ { ∑
− (∑ )(∑ )
− (∑ ) }{ ∑
=(
− (∑ ) }
)
(Arikunto, 2003:93)
(Arikunto, 2003:72) Dengan : X Y N ∑ ∑
Dengan : : korelasi antara skor-skor setiap
: skor item : skor total : jumlah siswa : jumlah skor item : jumlah skor total
belahan tes : koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan Kriteria interpretasi reliabilitas butir item :
Kriteria interpretasi validitas butir tes : Tabel 8: Kriteria Interpretasi Reliabilitas Butir Tes
Tabel 7: Kriteria Interpretasi validitas Butir Tes Validitas 0,80-1,00 0,60-0,80 0,40-0,60 0,20-0,40 0,00-0,20
Reliabilitas
Interpretasi Validitas Item Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
≤ 0,2 0,21-0,24 0,24-0,26 0,26-0,80 0,81-1,00
Data lembar observasi aktivitas berupa pertanyaan yang disampaikan siswa pada saat menggunakan media dianalisis secara deskriptif kualitatif sehingga diketahui kekurangan instrumen penilaian kognitif terkait dengan format dan kualitas instrumen penilaian. Data yang diperoleh dari lembar observasi digunakan untuk mendukung data hasil penilaian oleh siswa terhadap instrumen penilaian kognitif berbasis komputer dengan kombinasi permainan Who Wants to be A Chemist di dalamnya. Untuk menghitung persentase data observasi digunakan rumus:
5. Analisis data untuk mencari besarnya reliabilitas Analisis data untuk mencari besarnya reliabilitas menggunakan metode split-half method. Dalam menggunakan metode ini pengetes hanya menggunakan sebuah tes dan diujicobakan satu kali. Metode belah dua dibelah atas item-item awal dan item-item akhir yaitu separo jumlah pada nomor-nomor awal dan separo nomor-nomor akhir yang disebut dengan belahan awal-akhir. Rumus yang digunakan adalah: =
∑ { ∑
− (∑ )(∑ )
− (∑ ) }{ ∑
− (∑ ) }
=
(Arikunto, 2003:93) Dengan : X : skor item belahan awal Y : skor item belahan akhir N : jumlah siswa ∑ : jumlah skor item belahan awal ∑ : jumlah skor item belahan akhir Untuk mengetahui digunakan rumus:
Interpretasi Reliabilitas Item Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi
reliabilitas
seluruh
ℎ ℎ
ℎ
100%
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini adalah tersedianya instrumen penilaian kognitif berbasis komputer pada dengan kombinasi permainan ”Who Wants To Be A Chemist” pada materi pokok struktur atom untuk kelas X RSBI. Berikut adalah hasil analisis butir soal dan hasil penilaian dari guru kimia dan siswa terhadap instrumen penilaian kognitif berbasis komputer.
tes,
B - 45
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 – ISBN : 978-979-028-550-7 Surabaya, 25 Pebruari 2012
Analisis butir tes meliputi tingkat kesukaran, daya pembeda, keefektifan option, validitas butir tes dan reliabilitas melalui uji coba
soal terhadap siswa kelas X. Hasil analisis butir soal ditampilkan pada tabel 9 berikut:
Tabel 9: Hasil analisis butir soal No.
Validitas
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46.
0,47 0,10 0,38 0,49 0,49 0,43 0,5 0,50 0,37 0,59 0,5 0,14 0,18 0,28 0,17 0,63 0,41 0,35 0,31 0,38 0,8 0,69 0,74 0,57 0,34 0,45 0,61 0,42 0,23 0,32 0,17 0,51 0,43 0,30 0,47 0,63 0,46 0,52 0,74 0,58 0,55 0,55 0,71 0,02 0,02 0,28
Tingkat Kesukaran 0,68 0,56 0,59 0,68 0,68 0,53 0,41 0,74 0,56 0,68 0,38 0,5 0,62 0,65 0,68 0,44 0,38 0,38 0,54 0,32 0,59 0,68 0,68 0,82 0,68 0,65 0,74 0,68 0,65 0,71 0,82 0,71 0,32 0,97 0,71 0,32 0,38 0,41 0,35 0,32 0,53 0,53 0,32 0,06 0,12 0,68
Daya Pembeda 0,49 0,35 0,63 0,63 0,91 0,96 0,77 0,87 0,80 0,16 0,45 0,35 0,61 0,53 0,83 0,73 0,75 0,91 0,64 0,69 0,64 0,33 0,79 0,67 0,66 0,74 0,83 0,90 0,84 0,38 0,64 0,64 0,16 0,15 0,31 0,34 0,60 0,58 0,13 0,47 0,68 0,37 0,44 0,63 0,59 0,76
a 1 8 2 20 0 4 3 0 5 2 3 15 19 10 20 13 10 5 4 5 1 3 3 3 1 1 3 1 19 1 25 4 10 0 7 9 11 12 1 9 16 4 3 0 3 7
Keefektifan Option b c d 20 4 4 1 17 0 7 3 0 2 6 1 2 5 20 9 16 0 10 12 4 22 8 0 17 2 1 6 2 17 11 10 5 5 0 7 6 3 1 19 0 0 1 8 1 5 7 2 11 6 1 2 6 6 3 3 17 10 4 6 1 18 3 1 4 20 5 20 1 0 0 25 2 5 3 0 19 10 1 2 3 0 20 1 5 3 3 3 1 4 3 1 0 3 1 1 9 0 11 0 0 29 21 1 1 6 5 10 5 6 3 8 0 3 5 11 7 7 10 0 1 3 0 0 5 5 4 4 10 11 2 7 4 4 10 1 0 2
B - 46
e 1 4 18 1 3 1 1 0 5 3 1 3 1 1 0 3 2 11 3 5 7 3 1 2 20 0 22 8 0 21 1 21 0 1 0 0 5 7 6 4 0 16 9 10 9 20
Dipakai
Tidak Dipakai
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 – ISBN : 978-979-028-550-7 Surabaya, 25 Pebruari 2012
Keefektifan Option Tingkat Daya Dipakai Kesukaran Pembeda a b c d e 47. 0,44 0,44 0,82 3 3 0 13 6 √ 48. 0,61 0,44 0,68 4 2 1 13 5 √ 49. 0,36 0,74 0,44 5 22 1 2 0 √ 50. 0,47 0,68 0,41 2 20 3 1 4 √ 51. 0,47 0,47 0,85 4 1 14 8 3 √ 52. 0,03 0,26 0,32 2 10 8 5 5 √ 53. 0,19 0,68 0,26 5 20 2 2 1 √ 54. 0,68 0,5 0,09 7 15 8 0 0 55. 0,7 0,53 0,44 16 0 8 4 2 √ 56. 0,79 0,5 0,68 15 7 3 4 1 √ 57. 0,08 0,76 0,68 23 1 0 0 6 √ 58. 0,64 0,62 0,62 4 19 5 2 0 √ 59. 0,86 0,71 0,74 7 21 1 1 0 √ 60. 0,86 0,71 0,5 4 1 2 2 21 √ 61. 0,69 0,79 0,88 1 1 24 4 0 √ 62. 0,83 0,53 0,70 0 0 16 1 3 √ 63. 0,55 0,5 0,57 15 11 0 0 4 √ 64. 0,72 0,16 0,77 6 0 5 7 12 √ 65. 0,71 0,55 0,76 2 3 5 16 4 √ Jumlah soal yang dipakai 60 Keterangan: angka yang dicetak tebal merupakan kunci jawaban setiap butir soal
No.
Validitas
Tabel 9 di atas merupakan hasil rekapitulasi soal-soal yang digunakan dalam instrumen. Soal-soal tersebut telah dilakukan analisis butir soal yang meliputi tingkat kesukaran, daya pembeda, keefektifan option dan validitas butir soal. Berdasarkan tabel di atas terdapat tiga kelompok butir soal yaitu, kelompok butir soal yang baik, kurang baik dan tidak baik. Kelompok butir soal yang baik yaitu butir soal nomor 1, 3, 4, 5, 6, 9, 11, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 28, 29, 36, 37, 38, 40, 41,42, 43, 46, 47, 48, 50, 51, 55, 56, 58, 59, 60, 61, 62, 63, 64, dan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
√
65 akan digunakan dalam instrumen penilaian kognitif sedangkan untuk soal yang kurang baik yaitu butir soal nomor 2, 8, 12, 13, 15, 24, 27, 30, 31, 32, 35, 44, 45, 49, 52, 53 dan 57 akan diperbaiki sehingga dapat digunakan dalam instrumen penilaian. Butir soal yang kurang baik yaitu butir soal nomor 10, 33, 34, 39 dan 54 akan dibuang karena memiliki daya pembeda yang jelek. Hasil dari penilaian guru Kimia dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Berikut adalah hasil dari penilaian guru Kimia.
Tabel 10: Hasil angket penilaian oleh guru Kimia No.
Tidak Dipakai
Aspek Penilaian A. Format Instrumen Sistematika tampilan identitas Sistematika tampilan menu home Sistematika menu Competence Sistematika petunjuk pengerjaan tes untuk siswa pada menu Home Sistematika tampilan soal dan waktu pengerjaan soal pada menu Examination Sistematika tampilan Quiz Result pada menu Admin Sistematika tampilan Question Bank pada menu Admin
B - 47
Kelayakan instrumen (%)
Kriteria
100 87,5 100
Sangat kuat Sangat kuat Sangat kuat
75
Kuat
100
Sangat kuat
100
Sangat kuat
100
Sangat kuat
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 – ISBN : 978-979-028-550-7 Surabaya, 25 Pebruari 2012
No.
Aspek Penilaian
Sistematika tampilan Media Management 9. Sistematika tampilan User Management Sistematika tampilan Upload Images, 10. Musics dan Videos Sistematika tombol-tombol yang 11. digunakan dalam instrumen penilaian Kesesuaian format instrumen penilaian kognitif berbasis komputer B. Kualitas Instrumen 12. Keterbacaan teks Kesesuaian soal dengan indikator hasil 13. belajar 14. Kesesuaian waktu dengan jumlah soal Keserasian warna Background dan 15. tulisan Keserasian gambar dan animasi dengan 16. tes Kejelasan tulisan pada tombol dan 17. petunjuk 18. Pemilihan musik pengiring 19. Kemudahan dalam pengoperasian 20. Bentuk tes lebih menyenangkan Bahasa dan istilah yang digunakan 21. mudah dipahami Kualitas tampilan instrumen penilaian kognitif berbasis komputer 8.
Berdasarkan penilaian guru Kimia, Instrumen penilaian kognitif berbasis komputer yang telah dikembangkan ini memenuhi kriteria kelayakan format instrumen dengan persentase sebesar 95,45%. Jika diimplementasikan dalam skala Likert, persentase tersebut termasuk dalam skala sangat kuat karena berada pada interval 81100%. Hal ini menunjukkan bahwa guru sebagai pengguna instrumen penilaian kognitif berbasis komputer secara keseluruhan mengerti dan setuju terhadap format tampilan instrumen yang dikembangkan. Berdasarkan penilaian guru Kimia, instrumen penilaian kognitif yang dikembangkan
Kelayakan instrumen (%)
Kriteria
87,5
Sangat kuat
100
Sangat kuat
100
Sangat kuat
100
Sangat kuat
95,45
Sangat kuat
87.5
Sangat kuat
100
Sangat kuat
100
Sangat kuat
100
Sangat kuat
100
Sangat kuat
75
Kuat
75 87,5 100
Kuat Sangat kuat Sangat kuat
100
Sangat kuat
90,00
Sangat kuat
telah memenuhi kriteria kelayakan kualitas instrumen dengan persentase sebesar 90,00%. Jika diimplementasikan pada skala Likert, persentase tersebut termasuk dalam skala sangat kuat karena berada pada interval 81-100%. Hal ini menunjukkan bahwa guru sebagai pengguna instrumen penilaian kognitif berbasis komputer menyatakan bahwa instrumen penilaian kognitif berbasis komputer yang dikembangkan memiliki kualitas yang sangat baik. Hasil dari penilaian oleh siswa dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Berikut adalah hasil dari penilaian oleh siswa
Tabel 11: Hasil angket penilaian oleh siswa Kelayakan No. Aspek Penilaian instrumen (%) A. Format Instrumen 1. Sistematika tampilan identitas 100 2. Sistematika tampilan menu home 100 3. Sistematika petunjuk pengerjaan tes 93,33 4. Sistematika tampilan soal dan waktu 100
B - 48
Kriteria Sangat kuat Sangat kuat Kuat Sangat kuat
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 – ISBN : 978-979-028-550-7 Surabaya, 25 Pebruari 2012
No.
Aspek Penilaian
pengerjaan soal pada menu Examination Sistematika tampilan audio Sistematika tombol-tombol yang 6. digunakan dalam instrumen penilaian Kesesuaian format instrumen penilaian kognitif berbasis komputer B. Kualitas Instrumen 7. Keterbacaan teks 8. Kesesuaian waktu dengan jumlah soal Keserasian warna Background dan 9. tulisan Keserasian gambar dan animasi dengan 10. tes Kejelasan tulisan pada tombol dan 11. petunjuk 12. Pemilihan musik pengiring 13. Kemudahan dalam pengoperasian 14. Bentuk tes lebih menyenangkan Bahasa dan istilah yang digunakan 15. mudah dipahami Kualitas tampilan instrumen penilaian kognitif berbasis komputer 5.
Berdasarkan penilaian siswa, Instrumen penilaian kognitif yang dikembnagkan pada materi pokok struktur atom telah memenuhi kriteria kelayakan format instrumen sebesar 93,33%. Jika diimplementasikan dalam skala Likert, persentase tersebut termasuk dalam skala sangat kuat karena berada pada interval 81100%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sebagai pengguna instrumen penilaian kognitif berbasis komputer secara keseluruhan mengerti dan setuju terhadap format tampilan instrumen yang dikembangkan dengan sangat jelas. komputer yang dikembangkan memiliki kualitas yang sangat baik.
Kelayakan instrumen (%)
Kriteria
66,67
Sangat kuat
100
Sangat kuat
93,33
Sangat kuat
100 93,3
Sangat kuat Sangat kuat
100
Sangat kuat
100
Sangat kuat
100
Kuat
53,3 93,3 100
Kuat Sangat kuat Sangat kuat
80
Sangat kuat
91,11
Sangat kuat
Berdasarkan penilaian siswa, instrumen penilaian kognitif yang dikembangkan telah memenuhi kriteria kelayakan kualitas instrumen dengan persentase sebesar 91,11%. Jika diimplementasikan pada skala Likert, persentase tersebut termasuk dalam skala sangat kuat karena berada pada interval 81-100%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sebagai pengguna instrumen penilaian kognitif berbasis komputer menyatakan bahwa instrumen penilaian kognitif berbasis 1. Penilaian oleh guru Kimia diperoleh persentase kelayakan instrumen penilaian kognitif berbasis komputer ditinjau dari format instrumen penilaian kognitif berbasis komputer sebesar 95,45% (sangat layak) dan kualitas instrumen penilaian kognitif berbasis komputer sebesar 90,00% (sangat layak). 2. Penilaian oleh siswa diperoleh persentase kelayakan instrumen penilaian kognitif berbasis komputer ditinjau dari format instrumen penilaian kognitif berbasis komputer sebesar 93,33% (sangat layak) dan kualitas instrumen penilaian kognitif berbasis komputer sebesar 91,11% (sangat layak).
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap instrumen penilaian kognitif berbasis komputer dengan kombinasi permainan “Who Wants To Be A Chemist” pada materi pokok struktur atom yang telah dikembangkan dinyatakan layak untuk digunakan sebagai instrumen penilaian kognitif berbasis komputer. Dengan rincian sebagai berikut:
B - 49
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 – ISBN : 978-979-028-550-7 Surabaya, 25 Pebruari 2012
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharismi. 2003. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raya Grafindo Persada BSNP. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: BSNP Christie,Michael F, Andre Jaun and Lars-Erric Johnson. 2002. “Evaluating the use of ICT in engineering education” European Journal of Engineering Education Vol. 27, No. 1, 320. http://search.ebscohost.com/ diakses tanggal 20 Maret 2011 Dahar, Ratna Wilis. 1989. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga Depdiknas. 2007. Panduan Pelaksanaan Pembinaan Rintisan Sekolah Menengah Atas Bertaraf Internasional (SMA-BI). Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Effendi. 2008. A-Level Chemistry for Senior High School Student Vol. 1. Malang: Bayumedia Publishing Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Haryati, Mimin. 2009. Model Dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Pressharword
Ibrahim, Muslimin. 2001. Model Pengembngan Perangkat Pengajaran Menurut Jerolt, E. Kemp & Thiagarajan. Surabaya: FMIPA UNESA Johari, J. M. C dan M. Rachmawati. 2006. Buku Kerja Dengan Pendekatan Belajar Aktif. Jakarta: esis Juari, Sri K, dkk. 2004. Kimia Untuk Kelas X. Yogyakarta: Intan Pariwara Rohmah, Latifatur. 2010. Pengembangan Instrumen Penilaian Kognitif Berbasis Komputer Pada Materi Pokok Unsur, Senyawa dan Campuran Untuk Kelas VII SMP Bertaraf Internasional. Skripsi. Tidak Dipublikasikan. Surabaya: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya Ruchard. 2007. IGCSE New Edition Chemistry 7th Edition. Cambridge: Cambridge University Press Riduwan. 2005. Skala Pengukuran VariabelVariabel Penelitian. Bandung: Alfabeta Sadiman, Arif dkk. 2008. Media Pendidikan: Pengartian, Pengertian, Pengembangan Dan Pemanfaatan. Jakarta: Raya Grafindo Persada Tim penyusun. 2006. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi Universitas Negeri Surabaya. Surabaya: Unesa
B - 50