DRPM gazette DIREKTORAT RISET DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS INDONESIA
EDISI KHUSUS PENGMAS UI mEI 2012 DRPM UI, Kampus UI Depok Ph. 021-7270152 Fax. 021-788 49119
www.research.ui.ac.id
Membangun Masyarakat melalui Pengabdian Masyarakat berbasis Riset
DRPM gazette Penanggung Jawab Bachtiar Alam, Ph.D. Redaktur Pelaksana Pemimpin Redaksi Prof. Dr. Budiarso, M.Eng. Staf Redaksi Dewan Redaksi Dr.rer.nat. Agustino Zulys, M.Sc. Desain dan Tata Letak Dr.rer.nat. Yasman Distribusi drg. Endang Winiati Bachtiar, M.Biomed., Ph.D dr. Ponco Birowo, Sp.U., Ph.D (FK) Dr. drg. Ellyza Herda M.Si. (FKG) Drs. A. Rahman, M.Env. (FKM) Wiwin Wiarsih, S.Kp., MN. (FIK) Dr. Drs. Herman Suryadi M.S., Apt (FMIPA) Prof. Dr. Bondan Tiara Sofyan (FT) Dr.Eng. Wisnu Jatmiko (Fasilkom) Myra Rosana B. Setiawan, S.H., M.H. (FH) Berly Martawardaya, M.Sc. (FE) Dr. Phil. Lily Tjahjandari (FIB)
Citra Wardhani, M.Si. Budi Hartono. S.Si., M.Kes. Ahmad Nizhami, S.Si. Muhammad Roji, S.Si. Iwan Setiawan
Dwi Ardhanariswari, S.Sos., M.Sc., M.A., M.Phil. (FISIP) Dra. Dyah Triarini Indirasari, M.A. (FPsi) Yuni R. Intarti, M.Si (Program Pascasarjana)
Dari Meja Redaksi Keterlibatan universitas dalam penanganan masalah bangsa telah dilakukan di Indonesia sejak jaman perjuangan untuk kemerdekaan. Sivitas akademika aktif bekerja bersama masyarakat untuk proses perbaikan. Sejak tahun 2009, pengetahuan yang dimiliki di universitas –termasuk hasil-hasil riset– mulai didukung implementasinya di masyarakat melalui penyediaan dana hibah untuk kegiatan pengabdian masyarakat. Tahun 2012 ini menandai 4 tahun pelaksanaan hibah tersebut. Terkait dengan hal tersebut, DRPM UI menerbitkan edisi khusus ini untuk meningkatkan awareness sivitas akademika UI mengenai aktivitas pengabdian masyarakat –dan peningkatan kualitasnya– yang tidak boleh lepas dari gerak sebuah universitas.
Selamat membaca! Citra Wardhani
DRPM gazette
Edisi khusus pengmas mei 12
Daftar Isi
2 6 10
Research-in-lined Community Service FLipMAS: Sebuah Gagasan Kualitas Proposal Program Pengmas 2012 di UI: Borderline or Superior?
Kontributor dalam edisi ini Dr.rer.nat. Agustino Zulys Kasubdit Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat DRPM UI Prof. Sundani N. Soewandhi Reviewer PPM Dikti, Guru Besar Ilmu Farmasi ,ITB Citra Wardhani, M.Si. Staf Ahli Publikasi dan Sistem Informasi DRPM UI Cover Story
Nur Sri Ubaya Asri, SE., M.Si Staf Pengabdian Masyarakat DRPM UI
Pengabdi masyarakat UI yang berasal dari berbagai disiplin ilmu adalah motor penggerak pengaplikasian hasil riset UI bagi kemaslahatan masyarakat. Photo: sxc.hu
edisi khusus pengmas Mei 12
i
Warta drpm
i 1
Topik Utama
Research-in-Lined Community Service Pengabdian masyarakat yang diemban oleh sivitas akademika UI adalah pengabdian masyarakat berbasis riset. Apa dan bagaimana pengabdian masyarakat berbasis riset tersebut, analisisnya disampaikan oleh Agustino Zulys.
“Whatever you do make sure it improves society. Don’t just do it for the sake of profit.” Joseph M. Juran: 1904 – 2008
S
Sejatinya kegiatan pengabdian mayarakat bagi kalangan
Riset
Pengajaran
akademisi adalah kegiatan implementasi hasil-hasil kerja
akademis kepada masyarakat dalam cakupan yang lebih luas meliputi masyarakat umum, industri, maupun para pengambil kebijakan di pemerintahan daerah dan pusat. Pada tataran ini akan terlihat bahwa segala kegiatan yang dilakukan oleh civitas akademika kepada para stakeholder adalah kegiatan pengabdian masyarakat, misal pelatihan, seminar, penyuluhan, kerja sosial, peyusunan draft undang-undang. Pada pengertian inilah nilai kredit poin penilaian seorang dosen dievaluasi oleh Badan Administrasi Kepegawaian Nasional (BAKN) sebagaimana nilai kegiatan pengabdian masyarakat suatu program studi dievaluasi Badan Akreditasi Nasional (BAN PT).
2
i
Warta drpm
i
edisi khusus pengmas Mei 12
Pengabdian Masyarakat
Pengertian tersebut tidaklah salah, karena kerangka berpikirnya
Demikian pula bila dilihat dari input alokasi dana hibah pengabdian
masih banyak melibatkan interaksi antara pengabdian masyarakat
masyarakat di DRPM UI masih berkisar sekitar 15% dari alokasi
dengan pengajaran. Sedang pengabdian masyarakat berbasis riset
dana riset UI. Faktor penyebab lain kurangnya apresiasi kegiatan
(in-lined research community service) memfokuskan kepada interaksi
pengabdian masyarakat oleh sivitas akademika, adalah apresiasi
pengabdian masyarakat dengan riset. Kegiatan ini merupakan
terhadap karya pengabdian masyarakat yang terlihat dalam sistem
implementasi hasil-hasil riset oleh sivitas akademika, yang luarannya
skor penilaian untuk kenaikan pangkat dosen sangat rendah. Dengan
biasanya berupa modul-modul implementatif untuk pemecahan
demikian, kontribusinya pada penilaian kinerja dosen menjadi tidak
masalah di masyarakat, PATEN, Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI),
signifikan. Namun demikian komitmen UI melaui DRPM UI tetap
buku, artikel ilmiah dan lain sebagainya. Hubungan timbal balik
tinggi untuk meningkatkan apresiasi kegiatan pengabdian masyarakat
antara riset dan pengabdian masyarakat ini merupakan transfer
ini melalui peningkatan input alokasi dana hibah pengabdian
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) dan IPTEKS tersebut
masyarakat. Peningkatan tersebut per tahunnya sangat signifikan
dikembangkan oleh pengabdi itu sendiri. Pada pengertian ini, akan
bermula dari 800 juta pada tahun 2007 meningkat menjadi 3,35
terlihat perbedaan antara kegiatan pengabdian masyarakat berbasis
M pada tahun 2012 ini. Hal itu juga diperkuat dengan pemberian
pengajaran dengan kegiatan pengmas berbasis riset, misalnya
penghargaan terhadap pengabdi masyarakat terbaik UI setiap
berupa pelatihan pembuatan tempe terfortifikasi, yang hasil fortifikasi
tahunnya.
tersebut merupakan luaran dari penelitian si pengabdi masyarakat bukan hasil penelitian orang lain.
Mengapa UI sangat peduli dengan pengabdian masyarakat berbasis riset ini? Saat ini kredibilitas perguruan tinggi dinilai
Niche kegiatan pengabdian masyarakat dalam aktivitas UI.
tidak hanya dari seberapa besar kegiatan riset dan publikasi yang
Tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan pengabdian masyarakat saat
dihasilkan, namun juga bagaimana impact keberadaan hasil riset
ini belum memperoleh apresiasi secara memadai. Hal itu dapat
atau publikasi-publikasi tersebut dalam merubah perilaku dan
diketahui dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 kurang 4%
kesejahteraan masyarakat. Jangan sampai publikasi-publikasi, artikel
populasi dosen Universitas Indonesia (UI) dan kurang dari 3% Guru
ilmiah yang terbit di jurnal-jurnal internasional ber-impact factor-
Besar yang aktif melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat.
tinggi hanya menjadi kebanggaan periset saja tanpa adanya peran
edisi khusus pengmas Mei 12
i
Warta drpm
i 3
pengembangan masyarakat. Muara dari hasil riset sejatinya adalah
memberikan order proyek riset produk yang dimaksud. Dalam tempo
kegiatan pengabdian masyarakat, sehingga bisa dikatakan bahwa
singkat, hasil riset tersebut langsung dilempar kembali ke industri
sebaik-baik riset adalah yang paling banyak manfaatnya bagi
guna diberdayakan menjadi produk jadi. Dengan demikian hasil riset
masyarakat. Atau seperti yang dikatakan oleh Joseph Juran, the father
tidak akan menjadi tumpukan kertas di laboratorium. Kedengarannya
of quality management, “whatever you do, make sure it improves society,
amat sederhana. Namun, di Indonesia, kerja sama model seperti
don’t do it just for sake of profit”
ini tidaklah sesederhana itu. Penyebabnya adalah ketiadaan “trust” atau rasa saling percaya antar kedua pihak. Kalangan industri
Bagaimana dengan riset dasar? Apakah peneliti riset dasar tidak
kurang yakin pada kemampuan para periset di perguruan tinggi.
memiliki peluang untuk ikut serta dalam kegiatan pengabdian
Di lain pihak para periset merasa khawatir hasil risetnya dibajak
masyarakat berbasis riset ini? Karakteristik dari basic science memang
oleh korporasi lantaran kendornya aturan dalam hal perlindungan
sedikit berbeda dari riset-riset terapan dan sosial. Umumnya riset-
hak atas kekayaan intelektual (HKI). Dengan demikian diperlukan
riset dasar dikembangkan untuk memperluas semesta keilmuan
kepemimpinan perguruan tinggi yang mempunyai visi dan daya tawar
manusia dan menjadi jembatan pengembangan riset-riset ilmu
yang kuat terhadap dunia industri. Diperlukan pula kreativitas para
terapan. Sehingga pendekatan implementatif kepada masyarakat
periset dalam mengembangkan suatu penelitian yang dibutuhkan
memerlukan usaha yang besar dalam menggali manfaatnya secara
masyarakat atau calon konsumen.
langsung dan membutuhkan riset-riset lanjutan. Pada tahap ini periset dari riset dasar perlu melihat kembali dan menganalisis
Kegiatan pengabdian masyarakat berbasis riset yang di kelola
hasil-hasil risetnya yang memiliki peluang untuk didiseminasikan
oleh DRPM Universitas Indonesia dari tahun ke tahun tidak hanya
ke masyarakat. Analisis tersebut sedikitnya melibatkan tiga aspek
mengalami peningkatan dari sisi pendanaan, terutama pendanaan
pemberdayaan masyarakat, yaitu adanya transfer ilmu pengetahuan,
internal, tetapi juga dari sisi jumlah pengabdi masyarakat 50% (rata-
perubahan perilaku atau peningkatan skill, dan menambah
rata % peningkatan pengususl tiap tahun), dan kegiatan pengmas
peningkatan ekonomi suatu komunitas.
46% (rata-rata% peningkatan penerima tiap tahun). Namun dari sisi kualitas kegiatan dan impact nya terhadap masyarakat masih belum
Pemanfaatan hasil riset-riset dasar juga memiliki peluang terutama
terjadi peningkatan yang signifikan. Terbukti dengan sedikitnya
pada masyarakat industri. Di beberapa negara maju jarak antara riset
jumlah masyarakat yang terlibat dan pemberitaan yang belum
dan aplikasi sangat dekat. Dengan cermat industri melihat peluang
menyentuh banyak media baik media elektronik dan maupun media
pasar. Insting mereka memberi sinyal perlunya menciptakan produk
cetak.
yang dibutuhkan konsumen. Maka datanglah mereka ke universitas,
...sebaik-baiknya riset adalah yang paling banyak manfaatnya bagi masyarakat...
4
i
Warta drpm
i
edisi khusus pengmas Mei 12
Tabel data kegiatan pengmas UI tahun 2007-2012 yang sesuai disiplin ilmu
Tahun
Kegiatan pengmas in-line dengan bidang keilmuan
Kegiatan pengmas yang in-line dengan riset
Jumlah kegiatan Pengabdian Masyarakat
2009
30
6
30
2010
43
8
45
2011
47
20
58
2012
54
12
55
Kegiatan pengabdian yang belum memperlihatkan dampak ini
2.
Pembuatan Granul Effervesens Buah Belimbing.
disebabkan beberapa faktor, pertama lebih dari 80% kegiatan pengmas masih bersifat sporadis, monodisiplin. Para pengabdi
Upaya penataan program pengmas yang memiliki kompetensi tinggi
masyarakat secara sporadis ingin mengaplikasikan IPTEKS nya
dari para pengabdi menjadi langkah yang penting bagi universitas
tanpa melibatkan disiplin ilmu lain. Padahal salah satu tolok ukur
Indonesia dalam meningkatkan pengaruhnya di mayarakat. Salah
keberhasilan suatu intervensi kegiatan pengabdian masyarakat
satu upaya yang patut dicontoh di universitas pada beberapa
adalah adanya keberlanjutan program (sustainability), dan program
negara maju adalah dengan membentuk suatu institut “research
multidisiplin memiliki peluang sustainability yang lebih besar daripada
utilization“. Institusi ini memiliki peran dalam melakukan kajian
monodisiplin. Kedua, lebih dari 85% kegiatan pengmas belum in-line
terhadap penggunaan hasil riset dan menyediakan sumber daya
dengan bidang riset dari pengabdi utama. Para pengabdi masih
untuk meningkatkan kebijakan publik dan jasa. Jadi ada semacam
banyak yang belum memanfaatkan hasil-hasil riset mereka secara
komite review hasil riset yang ada di perguruan tinggi untuk dicarikan
optimal untuk kegiatan pengabdian masyarakat.
peluang implementasinya kepada masyarakat. Selain itu juga bisa dikembangkan arah sebaliknya, yaitu dengan mengkaji peluang-
Dievaluasi berdasarkan kepakaran dan bidang riset pengabdi.
peluang riset berbasis kebutuhan masyarakat.
Beberapa contoh kegiatan pengabdian masyarakat yang menurut
Upaya ini tentu menuntut kerjasama yang baik, baik secara internal
hemat penulis sudah berhasil memanfaatkan hasil riset atau
di universitas Indonesia bersama para manajer riset fakultas maupun
bidang penelitiannya adalah seperti yang dilakukan oleh Ahmad
secara eksternal dengan masyarakat, industry dan pemerintah
Herry Fuad dari Departemen Teknik Arsitektur yang melaksanakan
daerah dan pusat. Sebagai langkah konkret dari kegiatan menuju
kegiatan Ipteks bagi Masyarakat (IbM) yaitu perancangan dan
kearah pemberdayaan riset tersebut DRPM UI mengagendakan
pembangunan partisipatif kamar mandi komunal dengan bahan
kegiatan review hasil riset untuk pengelolaan kegiatan community
daur ulang di kelurahan pegangsaan, jakarta pusat. Hal yang sama
development. n
dilakukan oleh Hadi Tresno Wibowo dari Departemen Teknik Mesin yang berhasil mengembangkan desain kapal lambung pelat datar
Referensi
dan melaksanakan IbM penerapannya di Balongan. Dibidang riset
1.
dasar sekalipun juga muncul program IbM seperti yang diinsiasi oleh Dr.Susiani Purbaningsih, DEA. departemen Biologi dalam IbM
Salemba Teknika 2008. 2.
Budidaya Belimbing organik di Sawangan Depok yang sebelumnya riset beliau berjudul Peningkatan Produktivitas Belimbing (Averrhoa
Besari S M. Teknologi Nusantara : 40 abad hambatan inovasi. Penerbit
Zuhal. Kekuatan Daya Saing Indonesia – mempersiapkan masyarakat berbasis pengetahuan. Penerbit Buku Kompas 2008.
3.
http://www.ruru.ac.uk/
carambola) melalui: 1.
Pemanfaatan Limbah Pasar Tradisional di Kota Depok
_
sebagai Pengganti Pupuk Anorganik dan Variasi Penggunaan
Agustino Zulys, doktor di bidang kimia anorganik, adalah Kepala
Pembungkus Buah Belimbing
Subdit Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat DRPM UI edisi khusus pengmas Mei 12
i
Warta drpm
i 5
Topik Pilihan
FLipMAS: Sebuah Gagasan oleh Sundani N. Soewandhi
6
i
Warta drpm
i
edisi khusus pengmas Mei 12
D
elapan belas tahun membantu
pendidik dan masyarakat eksternal PT
(PROdikMAS) di Bali di bawah naungan LPM
mengembangkan program
membuka peluang terjadinya peningkatan
UNUD, UNDIKSHA, UNMAS DENPASAR
darma PPM di Ditlitabmas
kemampuan sintesis, pengayaan wawasan
dan ISI DENPASAR bersepakat untuk
memberi banyak fakta belum
dan pemutakhiran ipteks di kedua belah
memperbaikinya. Menegaskan keeratan
bersinerginya kegiatan PPM antar fakultas
pihak. Oleh karena itu, semakin banyak
relasi PROdikMAS dan LPM, meniadakan
atau program studi di suatu perguruan
dana dan kegiatan PPM yang dilaksanakan
belenggu batas almamater, membangun
tinggi (PT) apalagi antar PT. Kalaupun
di masyarakat, mendorong semakin
kepercayaan dan respek akan kehadiran,
sinergisme itu teridentifikasi, hal tersebut
membaiknya mutu pendidikan. Ki Hajar
kemahiran rekan-rekannya dari berbagai
lebih disebabkan karena program PPM
Dewantara menegaskan melalui petuahnya
PT, memetakan persoalan, kebutuhan dan
yang mensyaratkannya. Jika masing-masing
– ilmu tanpa praktek itu kosong, praktek
tantangan masyarakat di wilayah Bali serta
LPM PT diwajibkan membuat peta kerja
tanpa ilmu itu kerdil -. Disamping itu, manfaat
menggerakkan sebanyak mungkin PT bahu
PPM (sinergisme antar program PPM PT) di
eksistensi PT di wilayah masing-masing
membahu mengatasinya, menjadi cikal bakal
lingkungannya selama 3-5 tahun terakhir,
melalui program PPM segera dirasakan
visi dan misi FLipMAS.
maka peta termaksud tentu tidak mampu
masyarakatnya. Disadari atau tidak, untuk
mengekspresikan sinergisme program,
sementara waktu ini, hanya darma PPM
Dengan menerapkan prinsip kewilayahan,
keserasian dengan visi-misi LPM PT dan
yang mampu memberikan manfaat langsung
kebhinekaan dan keikhlasan bermasyarakat,
konvergensi manfaat. Kondisi semacam ini
kepada masyarakat.
PROdikMAS di wilayah Bali bersama 4
lebih banyak disebabkan karena PPM yang
(empat) Ketua LPM tersebut pada tanggal
dilaksanakan PT merupakan inisiatif penuh
Fakta adanya persaingan antar LPM PT
15 April 2010 membentuk Forum Layanan
tenaga pendidik. LPM PT tidak menatanya
di suatu wilayah dalam upaya membantu
ipteks bagi Masyarakat, FLipMAS dan
sesuai misi PPM yang sudah dimilikinya.
Ditlitabmas, pemda atau industri untuk
diberi nama Ngayah yang berarti bekerja
Konsekuensinya, sinergisme PPM suatu PT
membantu masyarakat masih terbelenggu
dengan penuh keikhlasan. Nama FLipMAS
dan juga antar PT, tidak ditemukan. Oleh
pada jumlah proposal yang dilaksanakan
wajib menggunakan bahasa daerah untuk
karenanya, dampak sistemik kewilayahan
dan besarnya dana yang diterima. Disadari
mengajak semua pihak belajar tentangnya.
tidak terasakan. Manfaat program akhirnya
atau tidak, lemahnya komunikasi antar
Berturut-turut terbentuk FLipMAS HETFEN
lebih bersifat kasuistik dan individual.
tenaga pendidik suatu PT dan atar LPM PT
(10/10/2010) di Kupang NTT, LEGOWO
di satu wilayah berakibat pada tumpang
(04/03/2011) di Malang, MAMMIRI
PPM akan memberi dampak signifikan
tindihnya kegiatan PPM sekaligus beban bagi
(10/01/2011) di Makassar, SABILULUNGAN
bagi sivitas akademika PT, pemda dan
masyarakat secara psikologis dan fisik.
(01/03/2011) di Bandung dan JAGADHITA
masyarakat jika dikerjakan secara terstruktur
(01/03/2011) di Yogyakarta. Pada tanggal 30
dan sistematis mengacu kepada persoalan,
Menyadari adanya beberapa faktor kronis di
Juli 2011 terbentuk DIANMAS di Jawa Tengah;
kebutuhan dan tantangan masyarakat.
atas, para aktivis PPM yang menyebut dirinya
6 Agustus 2011 OLAHBEBAYA di Kalimantan
Untuk itu diperlukan adanya peta persoalan,
sebagai Profesional Pendidik Masyarakat
Timur dan 22 Agustus LEUSER Di Medan.
kebutuhan atau tantangan di suatu wilayah tertentu (desa, kota, kabupaten atau propinsi) yang disusun bersama. Peta tersebut dapat dicek silangkan dengan data pemda sebelum dijadikan acuan seluruh LPM PT di wilayah yang sama. LPM PT wilayah membahas jenis kepakaran dan jumlah pakar yang diperlukan untuk merespons peta persoalan dalam bentuk jenis program PPM. Selanjutnya, tawaran program disampaikan kepada seluruh
“Ilmu tanpa praktek itu kosong, praktek tanpa ilmu itu kerdil.” Ki Hajar Dewantara: 1889 – 1959
tenaga pendidik yang menata kepakaran timnya masing-masing didukung penuh LPM PT wilayah. Tingginya frekuensi pergaulan antara tenaga
edisi khusus pengmas Mei 12
i
Warta drpm
i 7
Pada tanggal 16 Juli 2011 dalam pertemuan nasional FLipMAS di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan dibentuk FLipMAS Indonesia. Struktur Organisasi. Mengingat FLipMAS beranggotakan PROdikMAS, maka struktur organisasi yang dipilih ditentukan para anggotanya. Struktur organisasi FLipMAS disarankan seramping mungkin yang terdiri dari Ketua (ex officio LPM PT), Ketua Pelaksana (PROdikMAS) dan Para Ketua Bidang (PROdikMAS, khususnya Penerbitan Jurnal Aplikasi Ipteks) Dalam kondisi khusus, Ketua dan Ketua Pelaksana dapat diintegrasikan menjadi satu dan berasal dari PROdikMAS. Ketua FLipMAS ditetapkan karena kewaskitaannya dan sikapnya yang mendukung strategi serta operasional FLipMAS. Ketua Pelaksana hendaknya dipilih karena kemampuannya mengelola sebuah organisasi, memiliki jaringan luas ke para pemangku kepentingan dan dinamis. Operasional FLipMAS digerakkan sepenuhnya melalui iuran para PROdikMAS, management fee dari pekerjaan yang dilaksanakan dan donasi para pemangku kepentingan yang bersimpati. Pola hubungan FLipMAS dan LPM PT. FLipMAS adalah sebuah forum yang tidak berwenang melakukan kerjasama atau kontraktual dengan pihak manapun. Sebagai sebuah forum pemikir PPM, FLipMAS memfungsikan dirinya mewakili PROdikMAS di wilayah masing-masing dalam membangun kerjasama, baik dengan pihak Pemerintah Daerah maupun Industri. Aspek legal dari kerjasama tersebut diserahkan kepada kewenangan LPM PT. Kewajiban FLipMAS dalam merealisasikan program kemasyarakatan adalah: 1.
Memetakan persoalan, kebutuhan dan tantangan masyarakat di suatu wilayah.
FLipMAS Fatahillah (Jabodetabek) 1. 2. 3.
Berbuat untuk masyarakat dan wilayah Jabodetabek Bersinergi dengan pemerintah, industri, swasta dan berbagai komunitas Menghubungkan expertise kampus untuk pemberdayaan masyarakat
Ketua Umum Sekretaris
: Prof. Bondan T. Sofyan, UI : Dr. Agustino Zulys, UI Ir. Dwi Rahmalina, MT, Jayabaya
Sekretariat: DRPM UI, Gedung Science Park Lt. 2 , Kampus UI Depok 16424. Telp: 021-7270152. E-mail:
[email protected]
2.
Menata strategi pelaksanaan program bersama LPM PT.
3.
Mengekspose kinerja tahunan bagi seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat luas.
Ketiganya difungsikan bagi pihak Pemerintah Daerah, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, industri penyandang dana Corporate Social Responsibility, CSR dan institusi terkait lainnya. Pola hubungan FLipMAS dan Pemda. FLipMAS yang dibentuk sebagai Think-Tank berbagai pihak yang berempati pada masyarakat tetap berbasis pada kepakaran akademiknya. Dengan memposisikan FLipMAS sebagai mitra ataupun unit fungsional Balitbangda memberi fleksibilitas tinggi bagi terealisasinya seluruh kewajiban FLipMAS. Dalam aspek riset, Balitbangda terbantukan dengan kehadiran Dewan Riset Daerah. Untuk aspek kemasyarakatan, Balitbangda dapat mengandalkan eksistensi FLipMAS.
8
i
Warta drpm
i
edisi khusus pengmas Mei 12
Peta persoalan, kebutuhan dan tuntutan masyarakat versi FLipMAS
Diharapkan pada tahun 2012 ini juga akan diterbitkan Jurnal Aplikasi
dapat diintegrasikan dengan peta sejenis versi pemda. Integrasi
Ipteks Mammiri (khusus bidang Pertanian); Sabilulungan (khusus
keduanya menghasilkan prioritas program dan FLipMAS dan LPM PT
bidang Pangan dan Gizi) dan Legowo (khusus bidang Sains dan
mendistribusikannya sesuai dengan jenis program Ditlitabmas atau
Teknologi).
model program lainnya. Workshop Proposal. Sampai pada bulan Maret tahun 2012, FLipMAS Pola hubungan FLipMAS dan CSR. Terbebas dari apakah kehadiran
secara mandiri telah menyelenggarakan kegiatan Workshop Proposal
CSR di Indonesia saat ini disebabkan karena adanya UU No. 25
di 5 (lima) wilayah. Tanggal 13-14 Januari 2012 dilaksanakan Mammiri
Penanaman Modal Tahun 2007 dan juga UU No. 40 Perseroan
di Makassar untuk seluruh PT Sulawesi Selatan, diikuti Legowo pada
Terbatas Tahun 2007 tentang CSR ataukah disebabkan kesadaran
25-26 Februari 2012 di Batu, Malang untuk seluruh PT Jawa Timur.
pengusaha atas nasib bangsanya, FLipMAS mengantisipasinya secara
Selanjutnya tanggal 24-25 Februari 2012 Jagadhita melaksanakannya
positif. Kemitraan FLipMAS dan donatur CSR yang selanjutnya disebut
di Hutan Wanagama, Yogyakarta untuk seluruh PT di DIY. Tanggal
CSR sangat pas dan tepat. FLipMAS dengan berbagai kegiatannya
3-4 Maret 2012 kegiatan sejenis dilaksanakan Sabilulungan di LPPM
membawa misi kemandirian dan kesentosaan masyarakat. Misi
UPI Bandung untuk seluruh PT Jawa Barat dan tanggal 9-10 Maret
serupa juga diemban CSR. Dengan demikian berbagai kombinasi
2012 Dianmas melaksanakannya di Bandungan Semarang untuk
sinergistik dapat dibangun dalam bentuk FLipMAS-Pemda, FLipMAS-
seluruh PT Jawa Tengah. Akhir Maret 2012 Ngayah merencanakan
Pemda-CSR, FLipMAS-CSR.
melaksanakannya di Singaraja untuk seluruh PT di Bali. Kegiatan ini menjadi agenda tahunan FLipMAS yang dilaksanakan secara swadana
Pada prinsipnya FLipMAS menjadi partner intelektual baik bagi
untuk meningkatkan critical mass tenaga pendidik pelaksana kegiatan
Pemda maupun industri.
PPM.
Interaksi antar FLipMAS. Kinerja FLipMAS di setiap wilayah dapat menjadi acuan kerja FLipMAS wilayah lainnya dalam kerangka saling belajar, mengisi kebutuhan atau keperluan kegiatan kemasyarakatannya. Seperti halnya interaksi antar PROdikMAS dalam FLipMAS, demikian pula model interaksi yang dibangun antar FLipMAS, integratif dan sinergistik. Maksudnya tiada lain kecuali konvergensi perjuangan dalam membangun bangsa. Program Kerja FLipMAS. Sebagai akademisi yang berempati pada kesentosaan bangsa, mengacu pula kepada tiga kewajiban dasarnya, FLipMAS memiliki program kerja jangka pendek untuk menetapkan agenda kerja tahunan (internal dan eksternal) dan jangka menengah yang meliputi pembentukan FLipMAS di Wilayah lainnya dan membangun kerjasama dengan forum sejenis di Luar Negeri Jurnal Aplikasi Ipteks. Sampai pada bulan Maret tahun 2012, FLipMAS telah menerbitkan 4 (empat) Jurnal Aplikasi Ipteks sebagai wadah informasi tentang PPM bagi seluruh pemangku
Sundani Nurono Soewandhi dadalah profesor dalam bidang farmasi dari Institut Teknologi Bandung. Gelar S1 dalam
kepentingannya. Mengingat PPM adalah kegiatan hilir dari riset,
bidang teknologi farmasi diselesaikan pada tahun 1977 di ITB
metode pelaksanaannya yang khas aplikasi ipteks bagi masyarakat
dan gelar S2 Apoteker diselesaikan pada tahun 1979 juga di ITB.
dan juga perbedaan masyarakat pembacanya, FLipMAS menerbitkan
Jenjang S3 dalam bidang teknologi farmasi solida diselesaikan
Jurnal Aplikasi Ipteks dengan format dan substansi yang khas,
di TU Braunschweig, Jerman pada tahun 1983. Selain sebagai
berbeda dengan Jurnal Ilmiah riset. Ke empat Jurnal Aplikasi Ipteks
pengajar di Sekolah Farmasi ITB, beliau juga merupakan
tersebut adalah: 1) Ngayah (khusus bidang Sosial dan Humaniora);
Narasumber Program Pengabdian kepada Masyarakat dan
2) Jagadhita (khusus bidang Ekonomi dan Kewirausahaan); 3)
Program Kreativitas Mahasiswa DIKTI.
Olahbebaya (khusus masalah Lingkungan); dan 4) Dianmas (khusus masalah Pendidikan).
edisi khusus pengmas Mei 12
i
Warta drpm
i 9
Kualitas Proposal Program Pengmas 2012 di UI: Borderline or Superior? oleh Citra Wardhani dan Nur Sri Ubaya Asri
P
Gambar 1
14
keempat pelaksanaan hibah pengabdian
12
masyarakat UI yang dimulai sejak tahun
10
Fakultas Teknik (18 proposal), selanjutnya adalah Fakultas Kesehatan Masyarakat (8 proposal) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
KESEHATAN
Politik (7 proposal) [Gambar 1]. Ada satu
1
SAINS & TEKNOLOGI
hibah pengabdian masyarakat, yaitu Fakultas
10
i
Warta drpm
Penerima Hibah Pengabdian Masyarakat per Fakultas Tahun 2012
i
vol. 05 No. 01 oktober 12
1
SOSIAL-HUMANIORA
fakultas yang tidak mengajukan proposal Kedokteran Gigi.
4 1
FE
0
1
FH
0
4
3
FASILKOM
Pengabdian Masyarakat terbanyak adalah
3
FT
masyarakat tersebut. Penerima Hibah
2
3
FMIPA
yang menjalankan progam pengabdian
4
FIK
dan dua pusat riset yang ada di UI
6
6
FKM
belas fakultas, satu program pascasarjana
8
8
FKG
2009. Tahun ini terdapat 55 tim dari dua
2
PUSAT RISET (CAS & CERIC)
16
PPS
untuk tahun 2012 telah mulai
dilaksanakan. Tahun 2012 adalah tahun
18
FISIP
Universitas Indonesia (UI)
18
FPSI
20
FIB
program pengabdian masyarakat
FK
ada saat ini, pelaksanaan
Secara umum, kegiatan pengabdian masyarakat dari hibah ini dilaksanakan secara merata berdasarkan rumpun ilmunya
Gambar 2
walaupun terlihat bahwa rumpun sains dan teknologi melaksanakan porsi yang terbesar (40%; Gambar 2) dibandingkan dengan rumpun kesehatan (15 proposal; 25%) dan soshum (18 proposal; 35%).
18 (35%)
Kesehatan
15 (25%)
Sains & Teknologi
Program pengabdian masyarakat yang
Sosial-Humaniora
pendanaannya dilaksanakan dalam bentuk
22 (40%)
hibah ini dimulai di UI sejak tahun 2009, dua tahun setelah keterlibatan UI dalam program pengabdian masyarakat melalui pendanaan Dikti sejak tahun 2007. Skema Hibah Pengmas UI 2012 yang ditawarkan terdiri atas 5 skema yang pada dasarnya
Penerima Hibah Pengabdian Masyarakat per Rumpun Tahun 2012
diklasifikasikan berdasar mitra kerjasama program tersebut.
Gambar 3
Skema-skema tersebut adalah IbM (IPTEKS
sebanyak 88 proposal dapat diteruskan
bagi Masyarakat), IbIKK (IPTEKS bagi Inovasi
untuk proses seleksi presentasi yang
dan Kreatifitas Kampus), IbK (IPTEKS bagi
menyisakan 55 proposal yang dapat didanai
Kewirausahaan), IbW (IPTEKS bagi Wilayah),
oleh UI melalui DRPM.
dan IbD Multidisiplin (IPTEKS bagi Daerah
Pelaksanaan seleksi program ini menyisakan
Multidisiplin) (Gambar 3).
pertanyaan mengenai kualitas proposal pengabdian masyarkat yang telah diseleksi.
Untuk program tahun 2012, terdapat
Sebanyak 92 review atas proposal digunakan
122 proposal yang diajukan. Dari jumlah
untuk dianalisis. Tidak keseluruhan skema
ini, sebanyak 11 tim gugur pada seleksi
dimasukkan karena perbedaan kriteria
administrasi seperti alasan-alasan yang
penilaian sehingga hanya skema IbM yang
disampaikan pada Boks 1.
dianalisis. Sembilan belas review proposal (19%) tidak dipergunakan. Kriteria penilaian
Seratus sebelas proposal diteruskan untuk
dokumen review proposal pengmas
direview oleh dua orang reviewer. Hasilnya,
didasarkan pada metode yang disajikan di Box 2.
Boks 1. Penyebab utama gugurnya proposal pada seleksi administrasi adalah: Skema dalam Hibah Pengabdian Masyarakat UI 2012
1. Kurangnya kehati-hatian dan ketelitian dalam proses upload melalui SIRIP 2. Tidak ada lembar pengesahan, atau 3. Pengumpulan lembar pengesahan tidak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, atau 4. Tidak ada surat kesediaan dari mitra, atau 5. Tidak memenuhi kelengkapan lainnya seperti: a. Tidak mencantumkan CV pengabdi utama dan anggota b. Tidak mencantumkan surat kesediaan sebagai ketua dan anggota c. Tidak ada RAB
vol. 05 No. 01 oktober 12
i
Warta drpm
i 11
Boks 2. Metode: Proposal pengmas secara umum dinilai berdasarkan lima faktor utama, yaitu: 1. Analisis situasi 2. Permasalahan mitra 3. Solusi yang ditawarkan 4. Target luaran 5. Kelayakan program yang diusulkan Reviewer diminta untuk menilai faktor-faktor dalam proposal itu berdasarkan empat kategori kualitas. Untuk faktor analisis situasi pada bagian gambaran situasi mitra saat ini, misalnya, reviewer akan menilai apakah pengusul telah menggambarkannya dengan sangat jelas (skor 7), jelas (5), tidak jelas (3) atau sangat tidak jelas (1). Demikian juga dengan faktor lainnya. Dari formulir review yang diterima DRPM, ternyata ada cukup banyak nilai yang diberikan diluar nilai yang telah ditetapkan karena reviewer memandang kualitasnya diantar kelas yang ada. Oleh karena itu, untuk keperluan seleksi, nilai tersebut tetap dipakai, tetapi untuk melihat kualitas secara lebih makro, dibuat klasifikasi baru. Nilai 1-4 dikategorikan dalam kelas ‘kurang’, nilai 5-6 masuk kategori ‘cukup’, dan nilai 7-8 masuk dalam kategori ‘baik’.
HASIL Secara umum, kualitas proposal yang masuk
Gambar 4
dalam kriteria baik masih sedikit untuk
70
semua faktor yang direview. Kemampuan pengusul dalam melakukan analisis situasi tersebar secara merata dalam kategori cukup (47 proposal; 51,1%) dan kurang (39 proposal; 42,4%). Kualitas serupa dapat ditemukan dalam kemampuan menyusun target program yang tersebar secara merata dalam kategori cukup (45
50 40
kurang cukup baik
64
60
52 47
44 45
39 34
30
proposal; 48,9%) dan kurang (44 proposal; 47,8%).
20
Kemampuan yang menonjol terlihat pada
10
penyajian permasalahan mitra dalam kegiatan pengmas yang sebagian besar
0
dapat dikategorikan cukup (64 proposal;
22
6 Analisis situasi
6 Permasalahan mitra
Solusi
69,6%) dan kurang dari seperempatnya yang dikategorikan kurang (22 proposal; 23,9%). Sayangnya, hal yang sama tidak dapat ditemukan dalam menyajian solusi yang
12
i
Warta drpm
i
Skor Proposal Pengabdian Masyarakat pada Empat Faktor yang Dinilai
edisi khusus pengmas Mei 12
3
6 Target
masih dipandang kurang dapat menunjukkan
tergambarkan dengan baik.
Program pengabdian masyarakat yang
solusi yang tepat (52 proposal; 56,5%).
dilaksanakan oleh universitas atau institusi Kelemahan pertama dapat diatasi dengan
idealnya memang seharusnya berbasis
Secara umum, kekurangan terbesar terletak
meningkatkan dialog antar disiplin ilmu,
keilmuan yang multidisiplin, problem-
pada perumusan solusi yang ditawarkan.
sesuai dengan semangat pelaksanaan
based solution, dan memberi perhatian
Dengan melihat dialog yang ada pada saat
kegiatan pengabdian masyarakat yang
pada keberlanjutan program melalui
presentasi proposal, maka kelemahan ini
multidisiplin; menyelesaikan masalah secara
pemberdayaan dan pelibatan masyarakat,
dapat disebabkan oleh dua faktor utama,
bersama. Banyak tehnik penggalian masalah
pembentukan kader serta penguatan modal
yaitu:
dan solusinya bersama masyarakat yang
sosial di masyarakat. Kegiatan pengabdian
dikuasai oleh para ahli di bidang sosial yang
masyarakat adalah cerminan kepedulian kita
Kurangnya kontak antara pengusul
dapat dimanfaatkan oleh para ahli di bidang
terhadap bangsa kita. Mari meningkatkan
dengan masyarakat mitra serta
lain, misalnya metode PRA (Participatory Rural
kualitas, mari memberdayakan. n
pelibatan kolega dari UI yang ahli
Appraisal) atau AI (Appreciative Inquiry).
1.
dibidang tersebut sehingga solusi yang
2.
_
ditawarkan kurang tepat dan kurang
Kelemahan kedua dapat diatasi salah
sesuai dengan masalah yang diangkat
satunya dengan mengikuti atau mengadakan
Kurang tajamnya perumusan
workshop yang memiliki fokus untuk
solusi yang dituliskan pengusul
meningkatkan kemampuan para pengabdi
dalam proposal sehingga solusi
dalam penyusunan proposal program
yang sebetulnya baik menjadi tidak
pengabdian masyarakat
Citra Wardhani, master di bidang psikologi sosial dan ilmu lingkungan, adalah Staf Ahli di DRPM UI. Nur Sri Ubaya Asri adalah staf Subdit Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat DRPM UI
edisi khusus pengmas Mei 12
i
Warta drpm
i 13
HIGHLIGHT Research in-lined Community Service dari Hibah Pengmas 2010 Batch 1 Pengabdi Masyarakat Utama
Judul
Fakultas
Jenis Hibah
Asal Departemen
Dr. Heri Hermansyah, ST., M.Eng
Transfer Teknologi Bioproses Sederhana Melalui Pelatihan Pembuatan Tempe Untuk Peningkatan Kemampuan Ketahanan Pangan Dan Perekonomian Masyarakat Di Sekitar Lingkungan Kampus Universitas Indonesia
Teknik
Ib-M
Teknik Kimia
Dr. Fatmah SKM., M.S.
Pemberdayaan Kader Posyandu Lansia Kota Depok Melalui Penerapan Kartu Penilaian Status Gizi Dan Pedoman Pengukuran Antropometri Lansia
Kesehatan Masyarakat
Ib-M
Gizi
Sigit Mulyono S.Kp., M.N
Ibm Puskesmas Di Kota Depok Untuk Penerapan Sistem Informasi Manajemen Surveilen Gizi Balita Berbasis Web
Ilmu keperawatan
Ib-M
keperawatan komunitas
Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo DEA.
Peralatan Pengolah Air Sederhana Untuk Mengatasi Krisis Air Bersih Di Daerah Rawan Banjir Rw 03 Kampung Pulo Jakarta Timur
Teknik
IbM
Teknik Kimia
Dr.-Ing. Ir. Nasruddin, Meng
Pelatihan Keterampilan dan Sertifikasi Teknisi Teknik Pendingin Bagi Pemuda dan Remaja di Kecamatan Pancoran Mas dan Kecamatan Cipayung - Kota Depok
Teknik
Ib-M
Mesin
drg. Anton Rahardjo MKM. PhD
Kontrol Karies Gigi Pada Usia Dini Di Kecamatan Sukmajaya
Kedokteran Gigi
Ib-M
Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Pencegahan
Dr.Susiani Purbaningsih, DEA.
IbM Budidaya Belimbing Organik
MIPA
Ib-M
Biologi
FT
Diseminasi Hasil Riset/ Pengmas Yang melibatkan Mahasiswa
Sipil
Ir. Tri Tjahjono, MSc., PhD
Analisis Data Kecelakaan lalu lintas bagi pemerintah daerah dan kepolisian resor Kabupaten Gunung Kidul, DIY
edisi khusus pengmas mei 12
KRITIK DAN SARAN
[email protected]
www.research.ui.ac.id