DRA. NUNUNG SITARESMI, M.PD. FPBS UPI
PERTEMUAN 8 PENGULANGAN Pengulangan atau reduplikasi ialah pengulangan satuan gramatik baik seluruh maupun sebagian, baik dengan variasi fonem maupun tidak. 1.
Menentukan Bentuk Dasar Kata Ulang rumah-rumah rumah perumahan-perumahan perumahan kebaikan-kebaikan kebaikan pemburu-pemburu pemburu rintangan-rintangan rintangan
Petunjuk menentukan kata ulang a. Pengulangan pada umumnya tidak mengubah golongan kata. - berkata-kata (KK) berkata (KK) - menari-nari (KK) menari (KK) - minum-minuman (KB) minuman (KB) - cepat-cepat (KS) cepat (KS) - sepuluh-sepuluh (Kbil) sepuluh (K Bil)
b. Bentuk dasar selalu berupa satuan yang terdapat penggunaan bahasa. mempertahan-tahankan mempertahankan mengata-ngatakan mengatakan menyadar-nyadarkan menyadarkan berdesak-desakan berdesakan
Macam-macam Pengulangan 1. Pengulangan Seluruh
sepeda buku kebikan sekali pertempuran pengertian kesinambungan
sepeda-sepeda buku-buku kebaikan-kebaikan sekali-sekali pertempuran-pertempuran pengertian-pengertian
2. Pengulangan Sebagian mengambil mengambil-ambil membaca berjalan berkata terbatuk berlarian berlari-larian sayuran sayur-sayuran
3. Pengulangan yang berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks kereta kereta-kereta kereta-keretaan anak anak-anakan dalam sedalam-dalamnya 4. Pengulangan dengan perubahan fonem gerak gerak-gerik robek robak-rabik fonem vokal serba serba-serbi
lauk ramah sayur tali
lauk-pauk ramah-tamah sayur-mayur tali-mali
fonem konsonan
PERTEMUAN 9 PEMAJEMUKAN Gabungan dua kata yang menimbulkan suatu kata baru. Kata majemuk ialah kata yang terdiri dari dua kata sebagai unsurnya. Misalnya rumah sakit, meja makan, kepala batu, keras hati, panjang tangan, kamar gelap, mata pelajaran, mata kaki. Di samping itu, ada juga kata majemuk yang terdiri dari satu kata dan satu pokok kata sebagai unsurnya. Misalnya daya juang, daya tahan, kamar tunggu, kamar kerja, ruang baca, tenaga kerja, kolam renang, jarak tembak, lembar lembing, potong leher,
ikat pinggang. Ada pula yang terdiri dari pokok kata semua, misalnya lomba lari, jual beli, simpan pinjam. Ciri-ciri Kata Majemuk 1. Salah satu atau semuanya pokok kata Contoh: kolam renang kolam (kt) + renang (pk), pasukan tempur pasukan (kt) + tempur (pk), barisan tempur barisan (kt) + tempur (pk), lomba lari …….
lomba lari lomba (pk) + lari (kt); tenaga kerja tenaga (kt) + kerja (pk); lomba tari lomba (pk) + tari (pk); terima kasih terima (pk) + kasih (pk); jual beli jual (pk) + beli (pk); simpan pinjam simpan (pk) + pinjam (pk) 2. Unsurnya tidak mungkin dipisahkan atau diubah strukturnya
Latihan 1. Buatlah 10 buah contoh kata majemuk! 2. Tentukan kata-kata di bawah ini, mana yang
termasuk kata majemuk! Sebutkan ciri dan unsur pembentuknya! sepak bola, tenaga kerja, tukang rokok, penyanyi top, tindak lanjut, sidang pleno, lapangan kerja, curah hujan, tepat guna, rapat kerja, taruna karya, angkat besi, tanda tangan, rumput gajah, ulang tahun, olahragawan, bahan bakar, budi pekerti, suara karya, geger otak
PERTEMUAN 10 ABREVIASI (SINGKATAN DAN AKRONIM) 1.
Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih. a. singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti tanda titik. Contoh: Muh. Yamin S.E. M. Pd., M.Sc.
b. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti tanda titik. Contoh: SMA (Sekolah Menengah Atas) DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
c. Singkatan Umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. contoh: dll. d. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik. Contoh: kg, Rp
2. Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata. a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Contoh: ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)
b. Akronin nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Contoh: Iwapi (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) c. Akronin yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil. Contoh: pemilu (pemilihan umum)
catatan Jika dianggap perlu membentuk akronim, hendaknya diperhatikan syarat-syarat berikut. (1) Jumlah suku kata akronim jangan melebihi jumlah suku kata yang lazim pada kata Indonesia. (2) Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian kombinasi vokal dan konsonan yang sesuai dengan pola kata Indonesia yang lazim.
Sumber Rujukan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1997. Ejaan yang Disempurnakan. Jakarta: Depdikbud. Ramlan, M. 2001. Morfologi suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV Karyono/