tssN
t979- 2t6
Volume
illl |lI lillI l]ilil1 eillllllr 771979 121643
9
Edisi: Maret-April 2011
WARTAPOM
Ditujukan untuk memberikan berita
fiegiatan Badan Pengawas Obat dan Makanan
J
BADAI'I PIOM
&
NGAWASAN
GAf{, OBAT AN KOS
PJASO
ADISIONAT
abu, 2 Maret 2 bertempat di kani Kementerian Koordinato
Bidang Keseiahteraan Rakyat (Kemenkokesra) dilaksanakan penandatanganan kesepakatan
Gerakan dukungan
bersama antara Badan POM dengan
ditandai dengan berkenannya
a&i
RI, Prof. Df.
Kementerian Pemberdayaan
Presiden
Perempuan din Perlindungan Anak tentang Pengarusutamaan Gender
mencanangkan langsung Gerakan Menuiu Pangan faianan Anak Seltolah yang Aman, Bermutu dan Bergizi di lstana Wakil Presiden pada3lJanuari?Oll..
dan Pemenuhan Hak Anak di Bidang Obat dan Makanan. Pada kesempatan yang sama
ditandatangani
iofio
dan sinergi antara kedua lembaga sebagai tanggung jawab bersama
untuk
pula
melaksanakan
Keputusan Bersama antara
pengarusutamaan gender dan
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah,
dan makanan. Ruang lingkup
pemenuhan hak anak di bidang obat kesepakatan bersama ini antara lain: l.Peningkatan Advokasi, Sosialisasi,
Menteri Kesehatan dan Kepala Badan POM terkait
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi pengarusutamaan
Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah
gender dan pemenuhan hak anak di bidang obat dan makanan; dan
Melalui
Pembinaan dan Pengawasan
di Bidang Pangan, Obat
2.Penyuluhan dan pelatihan
Tradisional dan Kosmetika. Penanganan masalah pangan
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di bidang obat
jajanan anak sekolah
(PJAS),
danmakanan.
perlu dilakukan secara terstruktur, terukur dan
Menkokesra dalam pidatonya menyatakan bahwa apa yang telah
terpadu secara lintas sektor. Dalam hal ini Badan POM tidak dapat berperan sendiri,
kita lakukan dalam bidang obat dan makanan sampai saatini masih perlu diteruskan. Pembinaan terhadap
sehingga diperlukan dukungan, kerjasama dan
kemitraan dengan seluruh pemangku kepentingan secara terus menerus diantaranya dengan
Kementerian
Kesehatan,
Kementerian Pendidikan Nasional,
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
kelompok masyarakat melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sangat menghargai upaya-
sosialisasi, penyuluhan, pendidikan
dan pelatihan perlu dilaksanakan
upaya dan terobosan yang telah dilakukan Badan POM dalam upayapengawasan obatdan makanan sehingga keamanan makanan dan obat lebih terjamin. Semoga dengan adanya kesepakatan bersama ini dapat meningkatkan komitmen dan sinergi dalam melaksanakan pengarusutamaan gender dan pemenuhan
secara terus menerus sehingga apa yang menjadi tuiuan kesepakatan maupun keputusan bersama yang
hak anak di bidang obat dan makanan.
untuk menseiahterakan rakyat, tuiuan-tujuan yang amat mulia ini
Menengah baik di tingkat pusat dan
Tuiuan dari kesepakatan bersama ini adalah
daerah.
untuk meningkatkan komitmen, kerjasama
telah ditandatangani akan berhasil dengan baik. Menkokesra percaya bahwa dengan komunikasi antara para pihak serta dilandasi semangat
akan mencapai hasil yang
maksimal./
Sosialisasi NPWP &Pengisian SPT Orang Pribadi tahun 2OIO
N0Tnllm$ [0$Dl]TIlm on (wte erdasarkan data Badan POM, kosmetika yang telah ternitifikasi selama 2 bulan
terakhi4 periode 1 fanuari-Z5 Februari 2011 beriumlah 5151 kosmetika. Bila dibandingkan dengan sebelum diberlakukannya notifikasi online, dalam periode yang sama pada tahun 2010, kosmetika yang teregistrasi beriumlah 1600. Hal ini
menuniukkan bahwa sistem
notifikasi online terbukti mampu mempercepat-pelayanan publik
lebih dari J t
dan
fl ott"rrsasl ParaK dan Pengisian SPT \fetun;uk VOrang Pribadi tahun 2010 pada 9 Maret" 2011 di Aula
mempercepat akses produk
PPOMN dihadiri oleh perwakilan
sampai ke peredaran. Peluang ini dapatdan harus dimanfaatkan oleh pelaku usaha termasuk UKM untuk meningkatkan dayg saing bagi
bertuiuan agar memudahkan PNS Badan POM RI untuk
dari unit keria di lingkungan Badan POM RI. Kegiatan ini
produk kosmetika Indonesia di pasar nasional, regional dan bahkan global. Demikian
menyerahkan SPT orang pribadi tahun 2010 yang telah diisi, iuga
dilakukan fasilitas dengan
membuka dropbox penyerahan di 2 (dua) lokasi, yaitu Aula
disampaikan Kepala Badan POM, Dra. Kustantinah, hpt, M.App.Sc
SPT
dalam Temu Media yang dilaksanakan Kementerian .4 Maret Kesehatan pada 20Ll.
PPOMN danAula GedungC.
Sosialisasi tersebut dibuka langsung oleh Kepala Biro Umum Dra. Dewi Prawitasari, Apt, M.Kes
Jumat
Bertempat di Ruang Rapat Mahar' Ka'BPoM metruniukkan berkas pendaftaran palsu kepada media Mardjono Kemenkes, p"d" ,"-,, media kali ini hadir sebagai narasumber adalah Direktur fenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes, Kepala Badan POM, Deputi II Badan POM, Kepala pusat Pembiayaan dan faminan Kesehatan Kemenkes dan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenkes serta diliput oleh media massa antara lain MNC TV, SUN TV RRI, Triiaya FM, ANTARA, Tempo, Kompas, Bisnis Indonesia, Media lndonesia, furnal Nasional, Suara Pembaruan, Pos[ota, Majalah Profesi, dan detik.com. Lebih lanjut Dra. Kustantinah menjelaskan dalam sesi tanya jawab bahwa penerapan
dan sebagai Narasumber dari KPP Pratama. Kepala Biro Umum berpesan agar dapat menyimak dan memahami acara sosialisasi ini sehingga dapat mengisi form isian dengan benar dan sesuai
dengan prosedurnya. Pihak Narasumber menyampaikan sesuai dengan jenis form 1770
notifikasi online dimaksudkan antara lain untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pelayanan publik, mempercepat akses konsumen terhadap produk, mempermudah proses permohonan notifikasi karena dapat dilakukan dari seluruh
dengan jumlah penghasilan
Indonesia, meminimalkan kontak langsung antara pemohon dengan petugas Badan pOM, dan menghindari potensi penyalahgunaan wewenang oleh petugas Badan POM. Selain itu, pengajuan notifikasi kosmetika online dapdt dilakukan secara mandiri, sehingga lebih bertanggungiawab dan lebih terjamin kerahasiaan dat
ditekankan bahwa penyampaian SPT tahunan orang pribadi jatuh tempo pada tanggal 31 maret
^ny^,r/
? e,m,et aart,
JCe
fi,urnas
SS,
1770
S
atau 1770 tentang cara
pengisian yang benar dan sesuai
dalam 1 fsatu) tahun dan
setiap tahunnya.
a,Tr
/
Seminar GMP Untuk
meningkatkan
pemahaman SDM Badan POM baik pusat maupun daerah serta
industri farmasi, Badan
POM
bekerjasama dengan f lCA kembali
menyelenggarakan 6th
eningkatkan pencitraan Badan
POM meniadi
Iembaga
pemerintah yang lebih proaktif dan kredibel, melalui langkah-langkahyang
didesain terhadap pemanfaatan isu positif yang berpotensi untuk meningkatkan citra BPOM dan meng-counter isu negatif yang
berpotensi mengganggu citra
BPOM,
demikian disampaikan oleh Kepala Biro Hukum dan Humas, Hendri Siswadi, SH dalam presentasinya pada kegiatan pemetaan kehumasan pada tanggal B Maret 2011 di Balai POM di Batam. Kegiatan yang dihadiri oleh SDM Balai POM
di Batam ini bertuiuan
untuk
mengidentifikasi permasalahan dan kendala kehumasan yang ada di Balai POM setempat sehingga dapat dicari solusi dari hasil pemetaan tersebut disamping dalam rangka menyusun rencana program kehumasan sesuai dengan strategi media
komunikasi untuk meningkatkan citra Badan POM di mata stakeholdernya. Kegiatan serupa iuga dilaksanakan Balai POM di Serang dan Balai POM di Pangkal Pinang./
GMP
Seminar on Quality Management System Related to the Current Requirement in Ensuring the Qualityof luledicine. Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Millenium fakarta, 10 Maret
2OLl ini bertuiuan untuk
pertukaran informasi mengenai
Quality Management System Quality Risk
Including
Management, Implementation of
Quality Risk Management in Change Control dan Recall and Complaint Handling sehingga diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan obat yang beredar di
masyarakat lebih berkhasiat, bermutudan
u-un.J
Rekomendasi yang dihasilkan antara lain:
1. Perlu dilakukan kajian-kaiian untuk mendapatkan data ilmiah (evidence base) sebagai pendukung termasuk Regulatory Impact Assessment data sosialisasi/advokasi informasi yang selalu diperbaharui atau mutakhir.
2. Menginisiasi untuk membuat
keputusan/peraturan bersama
(Kementerian Kesehatan, Kementerian
Perdagangan dan Badan POM RI)
tentang pelaksanaan pengawasan bahan berbahaya di daerah yang akan
difasilitasi oleh Kementerian Dalam J,
ift", kegiatuL 1'" diselenggarakan tanggal 27-31
sarana produksi IRTP) yang direvisi dan diuii coba formulir pemeriksaan
Maret 2011 ini'bertuiuan untuk yang meliputil mensinergikan semua kegiatan Initiative, pemaparan
sarana produksi
dan
dari semua Direktur
BBPOM/BPOM dengan seluruh kegiatan di
di Kedeputian III terkait isu terkini yang
lingkungan kedeputian III serta membahas isu/masalah keamauan pangan yang ada, termasuk masalah bahan berbahaya yang sering disalahgunakan pada pbngan dan kemasan pangan berlogo tara pangan. Kegiatan yang dihadiri oleh 130 orang
berhubungan dengan keamanan pangnn serta turut mengundang pembicara khusus
peserta workshop, terdiri dari Kepala BBPOM/BPOM dan Kepala Bidang/Kepala
dari lintas sektor terkait untuk kegiatan Implementasi Program Keamanan Pangan Nasional seperti dari Direktorat fenderal Otonomi Daerah-Kementerian Dalam Negeri; Deputi Bidang Pemasaran dan |aringan Usaha-Kementerian Koperasi dan
Seksi Serlik atau Pemdik dari Ushha Kecil Menengah (KUKM), BBPOM/BPOM seluruh Indonesia, serta Kementerian Perindustrian dan
peserta pusat tersebut iuga dimaksudkan
Kementerian Perdagangan, Sedangkan
peningkatan mutu dan keamanan pangan
untuk kegiatan Workshop Pengamanan Bahan Berbahaya dan Kemasan Pangan dihadirkan pembicara dari Kementerian
untuk memperkuat komitmen pesaerta tentang pentingnya ieiaring kerja dalam
sehingga dagat dibahas berbagai pemecahan masalah untuk menetapkan strategi nasional.
Rangkaian acara workhop ini meliputi Pengantar Lokakarya dari Deputi Bidang Pengawasan Pangan dan Bahan Berbahaya
Negeri. Perlu sosialisasi pedoman persyaratan IRTP (SPPIRT, CPPBIRT, Pemeriksaan
Perdagangan; Kementerian Perindustrian; dan Kementerian Dalam Negeri yang
mengupas permasalahan dalam
pengawasan, produksi dan distribusi serta
regulasi yang mengatur bahan berbahaya dan kemasan pangan.
4.
Perlu dilakukan upaya percepatan pengesahan Permenkes sebagai legal
aspek, penguatan kapasitas laboratorium untuk pengujian sampel KLB keracunan pangan, peningkatan kemampuan petugas BB/Balai POM dan
peningkatan koordinasi lintas sektor
terkait untuk penanganan
Rekomendasi untuk pengawasan bahan berbahaya dan kemasan pangan antara
lain dalam melakukan pengawasan distribusi bahan berbahaya dan kemasan pangan, Badan POM RI cq. BBPOM/BPOM
perlu bermitra dengan Pemda yang telah diberi tugas dan wewenang dalam pengawasan distribusi tersebut agar
kebocoran dapat ditelusuri, dengan
meningkatkan koordinasi dan melaksanakan kegiatan KIE yang
berkesinambungan untuk pengawasan
bahan berbahaya yang sering disalahgunakan pada _pangan dengan mengacu kepada NSPK.V/
ntuk meningkatkan kompetensi National
"'-r!-L
wltc' Globrl !'arnin6
Ew:aluerti l'
]a{ar.r,. l,t - tE i\l:trctr 2{ttl
vaksin baru dan membantu NRA mengembangkan sistem sendiri dalam evaluasi data klinik untuk pendaftaran vaksin baru, Badan POM bekeriasama dengan Global
(GLo0/
Quality
for
Vaccine
wHO
menyelenggarakan pelatihan Clinical Data for Registration of New Vaccines diHotel Borobudur, f akarta, 14-18 Maret2011.
Pelatihan yang diikuti oleh
12
peserta dari Negara NRA seperti Indonesia, Uganda, Iran, Zambia, Nigeria, Zimbabwe, Kamboia dan Malaysia In
ini
menggunakan konsep c a tiv e L e c tu ring,
ter a c tiv e an d Ap p li
Para fasilitator yang terdiri dari Sergio Nishioka (WHO Pusat); Dra, Endang Woro, M,Sc, Linda Sitanggang Ph.D, fuliati S,Si fBadan
on
n rrf (.llillical T-riat cirtse of \'=rccines
I.. i<
Regulatory Authority (NRAJ di bidang evaluasi data klinik untuk
Learning Organization
"\\lUL:rF-Cppor tunitres for Vac(in€
C,'otrrs.e
(Universitas lndonesia) serta Dr. fames Southern (konsultan dari Afrika Selatan) memberikan kuliah secara interaktif atas 3 modul yang meniadi topik utama
yaitt Regulatory Framework for
Dr.
evaluation of vaccines, Evaluation of the
POM); Prof. Dr. dr. Rianto Setiabudy, Sp.Fk dan Prof. Dr. Arini Setiawati
clinical evidence dan Report and Recommendation, Peserta pelatihan dibentuk dalam 3 grup diskusi sehingga peserta dapat lebih aktif.l
KLB
keracunan.
PELATIHAX CIIXISAT REGISTRATIOX OF XEW
IRTP oleh
BBPOM/Balai POM.
eutlity
fData
E*4
'lJr{
_-"Y
ntPillBP0til
'F-!es":Fi
Menindak laniuti temuan tersebut, Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu mengatakan
untuk pelaku usaha terkait akan dipanggil untuk memberikan klarifikasi, apabila ditemukan pelanggaran akan ditindak secara hukum. Sedangkan pada Industri rumah tangga akan diberikan pembinaan bila memproduksi serta menjual produk yang tidak layak konsumsi, imbuh Kepala BPOM, Kustantinah.v/
m.;x;#iT"#;"::-",-
Kementerian Perdagangan. Selain Badan POM, TPBB merangkul Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian serta Ditien Bea dan Cukai untuk berkoordinasi dalam pengawasan dan penegakan hukum terkait barang beredar baik pangan maupun nonpangan serta untuk menialin komunikasi dan informasi antar instansi terkait, pelaku usaha dan konsumen.
Pada 15 April 2011, TPBB telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) pengawasan
barang beredar produk pangan dan nonpangan di Surabaya. Di kawasan
pergudangan Margomulyo Indah ditemukan berbagai ienis produk perlengkapan makan dan minum impor berbasis melamin yang
Ka.BPOM sedang memeriksa sampel produk pangan di pasar
disinyalir tidak memenuhi standar SNI. Sementara itu, di Terminal Peti Kemas ditemukan produk impor makanan jenis asparagus kalengan dan sawi putih kemasan plastik yang tidak memenuhi standar serta tidak memiliki label bahasa Indonesia. Kunjungan ke Pasar Wonokromo pun menemukan beberapa produk pangan yang diidentifikasi mengandung bahan berbahaya serta tidak layak konsumsi, diantaranya
seperti saos tomat, tahu, mi basah dan terasi, Berdasarkan hasil pengujian sampel secara
cepat melalui test kit ditemukan mi basah yang mengandung formalin dan terasi mengandung zat pewarna Rhodamin
B.
Pemberian penielasan kepada Media terhadap temuan produk
H,,,i I('*"o atan S "aunr"z0l.L Hfurim,,v;x1*+'* Direktur Kesehatan and
'Antimicrobacterial Resistance Global Spread - Resintensi
ini.
Satu
Penyebarannya Secara Global" sebagai diantaranya adalah temu media tema HKS, Sedangkan Kementerian yang diselenggarakan di PT Kesehatan (KemenkesJ lndonesia Indofarma Bekasi yang dihadiri
menetapkan tema "Gunakan Antibiotik oleh kurang lebih 50 wartawan dari Secara Tepat untuk Mencegah Kekebalan media elektronik dan media cetak. Kuman" sebagai tema secara nasional. Temu Media ini merupakan upaya
Dalam siaran pers yang dikeluarkan Kemenkbs Rl disebutkan bahwa alasan pemilihan tema di atas karena pemakaian obat antibiotik yang tidak tepat bisa membahayakan kesehatan masyarakat secara global dan secara individual. Hal ini iuga seialan dengan salah satu tuiuan kebiiakan obai nasional yakni pemakaian obat secara rasional.
untuk mengaiak masyarakat meningkatkan semangat,
serta tuntutan perubahan lingkungan strategis, Badan
POM
telah menyusun Arah Kebiiakan dan
Strategi Pengawasan Obat dan Makanan tahun 2012. Seluruh program/kegiatan yang merupakan arah kebiiakan dan strategi Badan POM akan dilaksanakan oleh Balai Besar/Balai POM yang merupakan basic front line pengawasan Obat dan Makanan di daerah.
Rapat Koordinasi Tingkat Pusat pada awal bulan April lalu telah
membahas Kegiatan Prioritas Eselon I serta pembahasan program lintas Eselon I (cross cutting issues)
mendapatkan kesepakatan lssu es
Pegadaian dan PT Merck Tbk menggelar sekaligus tiga kegiatan sepeda gembi ra (Fun B ike), senam dan
gerak ialan sehat. Acara'Fun Bike
kebijakan obat nasional. Hadir
Selain kegiatan tersebut, Kementerian
sebagai narasumber dalam temu media adalah Direktur fenderal
Bina Kefarmasian dan Alat
dibuka Dirien Bina Farmasi dan Alat Kesehatan Kemenkes Sri Indrawati.
Kesehatan juga melakukan pemeriksaan kesehatan gratis ya4g dituiukan bagi masyardkat u-u-.r/
TIMUR
tersebut serta penyusunan Rencana
dimulai dengan evaluasi Aksi Revitalisasi Sampling dan p e.l a k s a n a a n Pengujian yang merupakan back bone program/kegiatan tahun 2010 dan pengawasan Obat dan Makanan, perkiraan pelaksanaan Revitalisasi Pemberantasan produk program/kegiatan tahun 2011, Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan
Penilaian Obat dan Produk Biologi Badan POM dan Direktur Produksi PT lndofarma. Puncak acara peringatan HKS tahun ini dilaksanakan di Silang Monas, pada Minggu 10 April 2011. Kemenkes,
kepedulian, komitmen dan gerak nyata dalam mensosialisasikan tema HKS yang sejalan dengan
Rapat Konsultasi Regional iklus perencanaan tahun 2012
Kemenkes,
its Berbagai acara diadakan dalam
Antibiotika dan peringatan HKS tahun
Pontianak, Pada pertemuan yang
dihadiri oleh 15 BBPOM/BPOM di wilayah timur Indonesia, keempat rencana aksi tersebut diiabarkan
dalam suatu Rencana Taktis
Obat dan Makanan llegal melalui Satuan
Operasional dalam bentuk diskusi
Tugas (Satgas) utamanya untuk kasus yang akan diangkat meniadi kasus
Operasional yang tersusun akan
Nasional dan Perkuatan post market surveillance kosmetik, Implementasi Rencana Aksi Nasional PJAS menuju pangan yang aman, bermutu, dan bergizi terutama terkait PP No. 2B t3hun
kelompok. Rencana Taktis digunakan sebagai acuan
melaksanakan arah dan kebijakan serta program prioritas Badan POM yang akan dilaksanakan di daerah serta untuk mengembangkan dan
2OO4, PP No. 38 tahun 2007, dan Permenkes No, 922 tahun 2008, serta Revitalisasi peran dan fungsi Pusat dan Balai Besar/Balai POM dalam rangka Perkuatan Tata Kelola Kepemerintahan
memperkuat networking dengan pemangku kepentingan terkait
yang Baik utamanya lmplementasi Reformasi Birokrasi yang mengacu
pada Rapat Konsultasi Regional Barat dan Timur dalam bentuk
pad.a Grand Design Reformasi Birokrasi tahun 2010-2025 untuk mewuiudkan institusi Pengawasan Obat dan Makanan yang diakui secara Nasional,
diskusi kelompok. Selain itu, Rapat Konsultasi Regional iuga sebagai
Regional, dan Internasional.
Pada tanggal LB -21 April 2011 dilaksanakan Rapat Konsultasi nal Timur oleh Balai Besar POM di
pengawasan Obat dan Makanan di daerah. Penyusunan Rencana Taktis
Operasional tesebut dilaksanakan
sarana untuk diseminasi dan sosialisasi Arah Kebiiakan dan Strategi Badan POM tahun 2012,
Arah Kebiiakan dan Fokus Prioritas Kedeputian dan Kesestamaan tahun
2012, Revitalisasi Fungsi Balai Besar/Balai POM, serta new initiativ es Badan PO M tahun 2 O L2.J
tilp.*"
O
OutbondWorkshop ULPK peserta dari seluruh BBPOM/BpOM
-rF
iil'ilf,,',Hfii$-, k!
C'erdhF
Hmbtr
F.
O tu
{k*
J
BADAN
ts FM
H FE
Penanggung fawab: Hendri Siswadi, SH
Redaktur: Dra. Fauziah Amin, Apt Kunjungan Delegasi Korea' btara
Editor: Dra. Sri Mulyani, Apt
Desain Grafis: Nelly L. Rachman, S.Sos 0ctavita Dwi Yuliani, S.lkom
Sekretariat: Ambang Budianto, S.Sos Arief Ludyansyah D., S.Sos Ristanti Kuntarsih, A.Md,
Triswanto
Alamat Redaksi: Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat - BPOM RI Jl. Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat.
Telp.027-420 T F
elp. 021 - 4240231, 4263333 ax. 021.-4209221,
Email: [email protected] [email protected]
keBPOM
l