Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016
Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun. www.ojs.unud.ac.id
Oka Saraswati, AAA; Widya Paramadhyaksa, IN; Syamsul, AP; Mudra, IK; Yuda Manik, IW; Swanendri, NM; Rumawan Salain, IP; Sueca, NP; Suartika, GAM; Susanta, IN; Suryada, IGAB; Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; Karel Muktiwibowo, A.
JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA
ISSN: 9 772338 505762
e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studi menyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JA UNUD adalah untuk menghubungkan teori dan praktik nyata dunia kerja dalam bidang arsitektur dan desain riset, serta perencanaan kota dan studi lingkungan binaan. Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbuka peluang bagi pelaku dan pemerhati bidang arsitektur, seperti: arsitek bangunan, desainer interior, perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusi pemerintahan, universitas, maupun praktik swasta untuk turut berkontribusi. JA UNUD mempublikasikan studi riset, kritik dan evaluasi objek arsitektur berskala mikro maupun makro, dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian: 1. Arsitektural dan Desain Riset: Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi dan desain berkelanjutan, komputer arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur, pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain, dll. Artikel biasanya merupakan hasil studi/skripsi/tugas akhir mahasiswa arsitektur. 2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan: Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah perkotaan, perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur, dll. 3. Kritik Perencanaan Arsitektur dan Arsitektur Binaan: Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur yang sedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasil pengamatan terhadap studi kasus.
JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA Kampus Bukit Jimbaran-Bali, Indonesia +62 361 703384
[email protected] @ www.ojs.unud.ac.id; www.ar.unud.ac.id eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016
i
Pengurus e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana
Penanggung Jawab Anak Agung Ayu Oka Saraswati Pengarah I Nyoman Widya Paramadhyaksa Ketua Syamsul Alam Paturusi
Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan ejurnal nasional arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas
Sekretaris Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun. I Wayan Yuda Manik Bendahara Ni Made Swanendri
Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016 ISSN No. 9 772338 505762
Penyunting dan Reviewer I Putu Rumawan Salain Ngakan Putu Sueca Gusti Ayu Made Suartika I Nyoman Susanta Hak Cipta 2016 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas I Gusti Agung Bagus Suryada Udayana Tim Validasi I Ketut Mudra Ngakan Putu Sueca Syamsul Alam Paturusi I Wayan Kastawan I Gusti Agung Bagus Suryada
Seluruh kontributor artikel telah mengijinkan Jurnal Arsitektur UNUD untuk mereproduksi, mendistribusikan, dan mempublikasikan substansi jurnal dalam format elektronik pada website OJS Universitas Udayana www.ojs.unud.ac.id
Pandangan, pendapat, dan hasil penelitian merupakan tanggung jawab kontributor. Gambar dan diagram disediakan oleh Tim Penerbit kontributor.
I Made Widja Ngakan Putu Sueca I Wayan Kastawan I Gusti Agung Bagus Suryada Desainer Cover Antonius Karel Muktiwibowo
ii
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505762
Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD Tata tulis naskah: 1.
Kategori naskah ilmiah merupakan hasil penelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiah populer (aplikasi, ulasan, opini), diskusi, skripsi, dan stugas akhir. 2. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (abstrak) diketik pada kertas ukuran A-4, spasi tunggal, dengan batas atas 1,55 cm; bagian dalam 2,5 cm; bagian luar 1,5 cm; dan bawah 2,45 cm. Font yang digunakan adalah Arial 11pt. 3. Batas panjang naskah/artikel adalah 4 atau 6 halaman. 4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas. Untuk diskusi, judul mengacu pada naskah yang dibahas (nama penulis naskah yang dibahas ditulis sebagai referensi). 5. Nama penulis/pembahas ditulis lengkap tanpa gelar, di bawah judul, disertai institusi asal penulis dan alamat email di bawah institusi. 6. Harus ada kata kunci (keyword) dari naskah yang bersangkutan minimal 2 kata kunci. Daftar kata kunci (keyword) diletakkan setelah abstrak 7. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris maksimum 200 kata, dicetak miring, font Arial 10pt, spasi tunggal. Judul bab ditulis di tengah-tengah ketikan, cetak tebal huruf kapital 8. Gambar, grafik, tabel dan foto harus disajikan dengan jelas. 9. Definisi notasi dan satuan yang dipakai dalam rumus disatukan dalam daftar notasi. Daftar notasi diletakkan sebelum daftar pustaka 10. Kepustakaan diketik 1 spasi. Jarak antar judul 2 spasi dan diurutkan menurut abjad. Penulisannya harus jelas dan lengkap sesuai dengan: nama pengarang, tahun, judul, kota: penerbit. Judul dicetak miring.
Keterangan umum: 1. 2. 3.
Naskah yang dikirim sebanyak satu eksemplar dan menyerahkan soft copy dalam program pengolahan kata MS Word atau format teks/ASCII. Naskah belum pernah dipublikasikan oleh media cetak lain. Redaksi berhak menolak atau mengedit naskah yang diterima. Naskah yang tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan akan dikembalikan. Naskah diskusi yang ditolak akan diteruskan kepada penulis naskah untuk ditanggapi.
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016
iii
Editorial Ketika Dirjen Diki melansir suratnya No. 152/E/T/2012 yang berisikan Wajib Publikasi Ilmiah Bagi S1/S2/S3, ide dasarnya dasarnya adalah untuk mendongkrak jumlah karya ilmiah perguruan tinggi yang dipublikasikan secara luas dianggap sangat rendah. Kebijakan ini langsung mengguncang jagad perguruan tinggi di Indonesia.Media yang digunakan untuk mewujudkan kebijakan tersebut adalah jurnal cetak dan e-jurnal. Sosialisasi e-jurnal di Universitas Udayana telah dilakukan, namun dalam implementasinya bukan hal yang mudah. Untuk mewujudkannya melibatkan banyak pihak, organisasi mulai dari jurusan hingga Universitas, menempatkan orang-orang yang berkompeten (reviewer dan validator) dan badan pelaksanaannya. Selain itu, dukungan kebijakan, sumberdaya dan pengalokasiannya. Belum lagi mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya. Ditengah kompleksitas permasalahan ini, lahirlah jurnal volume 4 nomor 2 dengan segala keterbatasannya. Sisi kualitas sebagai karya ilmiah, berkejaran dengan batas waktu yang sangat terbatas mewarnai volume keempat ini. Ini menjadi masalah tersendiri, menransformasi Tugas Akhir arsitektur yang didominasi gambar perancangan menjadi laporan dalam format jurnal ilmiah, bukan hal mudah. Namun ini adalah pilihan satu-satunya dalam keadaan keterbatasan waktu. Diharapkan pada edisi mendatang, penyumbang artikel bukan hanya dari mahasiswa yang sedang tugas akhir, tetapi seluruh mahasiswa arsitektur tanpa memandang semester. Sehingga diharapkan diperoleh keberagaman naskah yang masuk sekaligus terdistribusinya jumlah artikel di setiap penerbitan. Dalam kesempatan yang baik ini, dari dapur pelaksana e-jurnal Asitektur, mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu terwujudnya jurnal volume 4 nomor 2 ini.
Redaktur
iv
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505762
Daftar Isi
Halaman eJurnal Arsitektur Universitas Udayana....................................................................................................... ii Pengurus eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ..................................................................................... ii Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD .........................................iii Editorial .......................................................................................................................................................... iv Daftar Isi .......................................................................................................................................................... v
1.
Pengembangan Universitas Pengembangan.
Dhyana
Pura
di
Badung:
Esensi,
Konsep,
dan
Output
(Made Joshua Evan Arnawa, Ida Bagus Gde Wirawibawa, I Wayan Yuda Manik) ................................................ 1-6
2.
Apartemen Taman Pintar Sains di Denpasar, Bali: Sarana Melali sambil Melajah Sains yang Menyenangkan (Made Agastia Bethari Rahayu, Widiastuti, dan I Wayan Wiryawan) .................................................................. 7-10
3.
Galeri Kain Bali di Kabupaten Gianyar, Bali: Perancangan Arsitektur pada Bangunan Galeri Kain. (Kadek Suwi Yantari, I Nyoman Surata, dan I Ketut Mudra) ............................................................................. 11-14
4.
Fasilitas Agrowisata Terintegrasi Dengan Permukiman Tradisional Bali Aga di Desa Sukawana Kintamani Bangli Bali: Modifikasi Rumah Tradisional Bali Aga Sebagai Penginapan (I Putu Arys Wira Wicaksana, I Wayan Kastawan, dan Evert Edward Moniaga) ............................................... 15-18
5.
Pusat Sosial Remaja di Denpasar: Implementasi Konsep atau Gaya “Industrial Pop-Art”. (Putu Gama Yasa, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan I Gusti Bagus Budjana) .............................................. 19-22
6.
Gedung Planetarium di Bali: Bentuk dan Tampilan pada Bangunan. (Dewa Ayu Citra Dewi, Nengah Keddy Setiada, dan I Nyoman Surata) ............................................................ 23-26
7.
Resort Hotel di Klungkung, Bali: Penerapan Gaya Arsitektur Tropis (I Made Darma, I Putu Rumawan Salain, dan I Nyoman Sudiarta) ................................................................... 27-32
8.
Chinese Garden Restaurant And Family Karaoke di Gianyar, Bali: Karakter ‘Oriental Modern’ pada Rancangan (Ni Wayan Bella Handayani,, I Nyoman Widya Paramadhyaksa, dan Ida Bagus Gde Primayatna) .................. 33-38
9.
Pusat Pelatihan Anak Berkebutuhan Khusus di Bangli, Bali: Perencanaan Konsep Desain Pada Rancangan (Ida Ayu Dian Kurniantari, Nengah Keddy Setiada, dan I Nengah Lanus)......................................................... 39-44
10. Pusat Pelatihan Yoga di Kabupaten Tabanan, Bali. (Ni Nyoman Ayuk Widiari, Ida Bagus Ngurah Bupala, dan I Dewa Gede Agung Diasana Putra) ....................... 45-50
11. Pusat Modifikasi dan Penjualan Aksesoris Mobil di Denpasar, Bali. (I Gusti Bagus Sukma Esa, I Wayan Gomudha, dan I Ketut Muliawan Salain).................................................. 51-56
12. Perancangan UPT Puskesmas Kuta Selatan 2, Badung, Bali. (I Gusti Ngurah Eddy Suryadinata, Syamsul Alam Paturusi, dan Anak Agung Gde Djaja Bharuna S.) .............. 57-62
13. Beach Mall di Gianyar, Bali. (I Wayan Parsika Utama, Ciptadi Trimarianto, dan I Nyoman Susanta) ............................................................ 63-68
14. Perancangan Elite Basketball Academy di Denpasar, Bali. (Cokorda Widhiyani, I Made Suarya, dan I Ketut Mudra) .................................................................................. 69-72
15. Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar, Bali. (Andi Rayno Ulvania Saransi, Ni Ketut Ayu Siwalatri, dan I Gusti Agung Bagus Suryada) ................................ 73-78
16. Sirkuit Motocross di Tabanan: Penerapan Tema Harmonis pada Rancangan. (I Made Adi Gunawan, Ngakan Putu Sueca, dan I Nyoman Surata) ................................................................. 79-84
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016
v
17. Pusat Pengembangan Kesenian Jegog di Jembrana, Bali: Pengaplikasian Tema Neo-Vernakular pada Tampilan Desain (I Gede Arya Pradnya Prasana, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, dan Ni Made Swanendri) ............................ 85-88
18. Wadah Komunitas Perancang Mode di Denpasar, Bali. (I Nyoman Bagus Sakhapradnya Batan, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan I Wayan Wiryawan)........................ 89-94
19. Tempat Penitipan Anak Usia Dini di Denpasar, Bali: Implementasi Tema dalam Perancangan. (I Wayan Windrayana Raditya, Widiastuti, dan I Wayan Yuda Manik) .............................................................. 95-98
20. Fasilitas Penunjang Wisata Alam di Cluster Destinasi Abang Airawang Kintamani, Bangli: Integrasi Ekowisata dengan Perumahan Penduduk. (I Putu Sutama Mandala, I Wayan Kastawan, dan Evert Edward Moniaga) .....................................................99-102
21. Redesain Polsek Ubud, Gianyar, Bali: Penerapan Arsitektur Bali dalam Rancangan Desain Bangunan. (I Wayan Ekayana Saputra, Gusti Ayu Made Suartika, dan I Nyoman Sudiarta) ............................................ 103-108
22. Pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara Penerapan Langgam Neo Vernakular pada Desain.
(PPN)
Pengambengan,
Negara-Bali:
(I Putu Adhi Adnyana Artha, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan I Nyoman Surata) ..................................... 109-114
23. Wedding Chapel di Kuta Selatan, Bali: Penerapan Tema dan Konsep dalam Perancangan. (Nadia Griselda, Nengah Keddy Setiada, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ..................................................... 115-120
24. Galeri Seni Kriya Logam, Kulit, dan Rotan di Denpasar, Bali (Ida Bagus Anom Artha Lingga, I Putu Rumawan Salain, dan I Putu Sugiantara) .......................................... 121-126
25. Agrowisata Kopi Luwak di Petang, Badung. (I Putu Dedy Sumantra, Ni Ketut Ayu Siwalatri, dan I Ketut Muliawan Salain)................................................ 127-130
26. Industri Pembuatan Selai Salak di Bebandem, Karangasem-Bali (Ida Ayu Agung Martadewi, Syamsul Alam Paturusi, dan I Ketut Mudra) ....................................................... 131-136
27. Badung Sports Centre, Bali: Fasilitas Olahraga dengan Pendekatan Green Arsitektur dan Postmodern. (I Kadek Jery Yasa, Ciptadi Trimarianto, dan I Nyoman Susanta) ................................................................. 137-140
28. Pabrik Pengolahan Kakao di Buleleng, Bali: Penerapan Tema Arsitektur Humanis. (Putu Siskha Pradnyaningrum, I Made Suarya, dan Ida Bagus Gde Primayatna) .......................................... 141-146
29. Galeri Seni Rupa Murni Nasional Indonesia di Gianyar, Bali: Konsep Perancangan. (Simon Togar Kurniawan, I Made Adhika, dan I Gusti Agung Bagus Suryada) .............................................. 147-150
30. Bali Surf Training Camp di Kabupaten Badung, Bali. (I Komang Ari Wijaya Kusuma Putra, Ngakan Putu Sueca, dan I Wayan Wiryawan) ..................................... 151-154
31. Makerspace Bengkel Kreatif di Denpasar, Bali: Penerapan Tema “Tropical Artistic” dalam Perancangan. (Made Ukrania Sanjiwani, Widiastuti, dan Evert Edward Moniaga) ................................................................ 155-158
32. Pengembangan Desain Wisata Pantai Lepang, di Klungkung, Bali: Pola Penataan Zonasi dan Bangunan Pelindung Pantai. (I Gede Agus Prayoga, I Nyoman Widya Paramadhyaksa, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ........................... 159-164
33. Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali. (I Gusti Ayu Mirah Tiarasani Artawa, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan I Ketut Mudra) .................................. 165-170
34. Water Sport di Pantai Melasti, Ungasan, Bali: Teori dan Perancangan Fasilitas Water Sport. (I Putu Gede Jayantara, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan I Nyoman Sudiarta) ........................................ 171-176
35. Taman Budidaya Lebah Madu Organik di Karangasem, Bali. (Putu Ari Martina Dewi, Ida Ayu Armeli, dan I Ketut Muliawan Salain) ........................................................... 177-180
36. Taman Budaya Karangasem di Amlapura: Penerapan Tema Regionalisme dalam Konsep Perancangan. (I Wayan Andy Priawan, I Putu Rumawan Salain, dan Ida Bagus Gde Primayatna) ...................................... 181-186
vi
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505762
37. Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Denpasar-Bali: Implementasi Green Architecture. (Azvin Ghara Krisopras, Nengah Keddy Setiada, dan I Nengah Lanus)........................................................ 187-190
38. Universal Wedding Venue di Kecamatan Ubud, Bali (Violeta Charisma Saragih, I Wayan Gomudha, dan I Nyoman Susanta)...................................................... 191-196
39. Penataan Kawasan Daya Tarik Wisata Taman Bali Raja, Desa Tamanbali Bangli, Bali: Perwujudan Tema Green Architecture. (Desak Putu Korpiyoni, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, dan Anak Agung Gede Djaja Bharuna S.) ............ 197-200
40. Museum dan Cafe Kopi di Kintamani, Bali: Penerapan Tema Rastik Tempo Dulu pada Desain. (Ni Komang Nalatri Sudapradnyani, Syamsul Alam Paturusi, dan I Nyoman Surata) .................................... 201-204
41. Ekowisata Rice Terrace Jatiluwih, Tabanan-Bali: Pengembangan Fasilitas Wisata Berwawasan Lingkungan dan Konservasi. (I Gede Bayu Pratama, Ciptadi Trimarianto, dan I Putu Sugiantara) ............................................................. 205-210
42. Penataan Kawasan Wisata Spiritual Pancoran Solas di Desa Guliang Kangin, Tamanbali-Bangli, Bali: Penataan Kawasan Wisata Spiritual. (I Putu Adi Sumar Bawa, Ni Ketut Ayu Siwalatri, dan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati) ............................. 211-214
43. Agrowisata Coklat di Badung Utara, Bali: Sustainable Architecture pada Rancangan. (I Gede Gandhi Silantara, Anak Ayu Agung Oka Saraswati, dan I Wayan Wiryawan) ................................... 215-218
44. Redesain Pasar Desa Adat Blahkiuh, Badung-Bali: Tinjauan Tema, Konsep Perencanaan, dan Konsep Perancangan. (I Putu Indra Pramartha Pande Usadi, I Made Suarya, dan I Wayan Yuda Manik) ........................................ 219-222
45. Sirkuit Motocross dan Supercross di Lahan Pasca Galian C Kali Unda, Klungkung. (I Gede Wahyu Kusuma, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan Evert Edward Moniaga)..................................... 223-228
46. Museum Nelayan Tradisional Bali di Kabupaten Klungkung: Penerapan Tema Profesi, Tradisi, dan Prosesi Nelayan Tradisional Bali Pada Rancangan. (I Putu Aditya Oka Pratana, I Nyoman Widya Paramadhyaksa, dan I Nengah Lanus) .................................. 229-232
47. Redesain Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Philia di Amlapura, Bali: Kapasitas Gedung Gereja dan Tata Letak Bangunan. (I Komang Ari Gunawan, Gusti Ayu Made Suartika, dan I Nyoman Surata) .................................................. 233-238
48. Co-working Space di Kota Denpasar, Bali: Penerapan Tema Perancangan “Creative Urban Space”. (Cynthia Indah Prayanti, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ............................ 239-242
49. Redesain GOR Basket Ngurah Rai Denpasar, Bali: Implementasi Tema “We Play As One”. (Putu Rahadi Setiawan, Widiastuti, dan I Gusti Bagus Budjana) .................................................................. 243-246
50. Redesain Mandala Wisata Samuantiga, Bali: Penerapan Teman Neo Vernakular (I Made Ari Suryawan, Ida Ayu Armeli, dan I Ketut Muliawan Salain) ........................................................... 247-250
51. E-Sport Arena Berstandar Internasional di Badung, Bali: Teori dan Perancangan E-Sport Arena. (Julio, I Putu Rumawan Salain, dan I Nyoman Susanta) .............................................................................. 251-256
52. Wisata Agro Kopi di Pupuan, Tabanan. (Kadek Ayu Inten Lestari, Nengah Keddy Setiada, dan I Ketut Mudra) ......................................................... 257-262
53. Pengembangan Pasar Tradisional Desa Sidemen, Karangasem-Bali: Pengaplikasian Tema Rekreasi pada Konsep Perancangan Pasar. (I Dewa Ayu Sukma Dewi, I Made Suarya, I Wayan Yuda Manik) ................................................................ 263-266
54. Ekowisata Cagar Budaya Gunung Kawi di Sebatu Kabupaten Gianyar, Bali: Penataan dan Pengembangan Kawasan Cagar Budaya. (I Gede Wirawan, Ciptadi Trimarianto, dan I Gusti Agung Bagus Suryada)................................................... 267-272
55. Bali United Football Academy di Gianyar, Bali. (Deny Indra Yuliasmadi, Syamsul Alam Paturusi, dan Ni Made Swanendri) ................................................. 273-278
56. Redesign Pasar Kodok di Tabanan, Bali: Penerapan Tema pada Ruang Luar dan Ruang Dalam. (I Putu Eka Apriliantara, I Made Adhika, dan I Nengah Lanus) ..................................................................... 279-282
57. Museum Transportasi Darat di Bali: Penerapan Tema Teknologi Edukatif pada Rancangan. (Anak Agung Kresna Mahadhipa, Ngakan Putu Sueca, dan I Wayan Wiryawan) .......................................... 283-288
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016
vii
58. Taman Kupu-Kupu di Badung, Bali: Perancangan Fasilitas Rekreasi dan Pelestarian Alam. (I Nyoman Triwikrama, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, dan I Nyoman Susanta)......................................... 289-292
59. Bali Skatepark di Badung, Bali: Penerapan Tema “The Beauty of Extreme” pada Rancangan. (A.A. Gd. Raka Fajar Raditya, Widiastuti, dan I Nyoman Surata) .................................................................. 293-296
60. Pusat Rehabilitasi Narkoba di Bangli: Tema “Home Sweet Home” dengan Menerapkan Bentuk Neo-Vernakular. (Cok Gde Agastya Prawira Putra, I Wayan Kastawan, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ................................. 297-300
61. Pusat Komunitas Fotografi di Bali: Penerapan Tema Light and Shadow pada Bangunan. (Made Resta Handika, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan I Nengah Lanus) ............................................... 301-306
62. Redesain Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja Bali: Harmonisasi Unsur Modern dan Tradisional Bali dalam Fungsi Pertunjukan Seni. (Gede Yogi Swara Pradita Nanda, Nengah Keddy Setiada, dan I Gusti Bagus Budjana) ............................... 307-310
63. Kompleks Komersial dan Hunian Terpadu di Badung, Bali: Penerapan Arsitektur Bioklimatik pada Rancangan. (I Kadek Saka Anggarika Suwirna B, Syamsul Alam Paturusi, dan I Gusti Agung Bagus Suryada) ................ 311-314
64. Pusat Pelestarian dan Pengembangan Kesenian Pelegongan di Gianyar, Bali: Fasilitasi Produk Seni Tari Legong. (I G. N. Surya Suta Riadi, Ciptadi Trimarianto, dan Ni Made Swanendri)....................................................... 315-320
65. Sport Club di Denpasar, Bali (A.A. Ngr. Manik Satriya Wicaksana, I Made Adhika, dan I Wayan Wiryawan) .............................................. 321-326
66. Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker di Denpasar, Bali: Naungan Kegiatan Paliatif, Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Penderita Kanker (I Gusti Agung Ngurah Wisnu Maha Adi, Ni Ketut Ayu Siwalatri, dan I Wayan Yuda Manik) .......................... 327-330
67. Pengembangan Fasilitas Wisata Air Pengembangan Fasilitas Wisata Air.
di
Blahkiuh,
Bali:
Suatu
Pendekatan
terhadap
(Ajus Wiranata, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, dan Evert Edward Moniaga) ............................................. 331-336
68. Pasar Tradisional di Jalan Cokroaminoto Denpasar, Bali: Penerapan Tema “Smart Market” dalam Konsep Perancangan. (Ida Bagus Joni Mantara, Ngakan Putu Sueca, dan I Nyoman Sudiarta) ....................................................... 337-342
69. Gedung Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintahan Kabupaten Badung, Bali: Penerapan Suasana Ramah dan Bersahabat terhadap Kegiatan dalam Bangunan. (I Putu Indra Satyawan, Widiastuti, dan I Nyoman Surata) ............................................................................ 343-346
70. Wisata Alam Persawahan di Ubud, Bali: Penerapan Tema dalam Desain Arsitektur Kegiatan Wisata Alam. (Ida Bagus Gede Eka Arimbawa, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan I Gusti Bagus Budjana).......................... 347-352
71. Penataan Kawasan Daya Tarik Wisata Ceking Tegallalang, Gianyar-Bali: Pengembangan Pariwisata dan Konservasi Persawahan. (I Wayan Muliana, Gusti Ayu Made Suartika, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ............................................... 353-358
72. Redesain Sasana Budaya di Tabanan, Bali: Tema Perancangan Arsitektur. (Anak Agung Yudi Adi Wedana, I Wayan Kastawan, dan I Wayan Wiryawan) ............................................... 359-362
73. Pusat Kegiatan dan Informasi Arsitektur di Denpasar, Bali: Pengaplikasian Rain Catcher Tree sebagai Solusi Sistem Konservasi Air Hujan. (Ketut Ryan Budhi Saputra, I Made Suarya, dan I Nengah Lanus) ................................................................ 363-368
74. Industri Pengolahan Buah Stroberi di Desa Pancasari, Bali: Penerapan Tema “Fresh and Healthy” dalam Desain. (Gede Fendi Permana Putra, I Nyoman Widya Paramadhyaksa, dan I Nyoman Sudiarta)............................. 369-372
75. Pet Care Center di Denpasar, Bali: Penerapan Tema dan Konsep Perancangan dalam Desain Bangunan. (I Gede Rai Dwija Putra, Gusti Ayu Made Suartika, dan I Gusti Bagus Budjana) ........................................... 373-376
76. Objek Wisata Alam di Bukit Asah, Desa Bugbug, Kabupaten Karangasem, Bali: Merancang Massa Bangunan di Area Bertransis. (Ida Bagus Wisnawa Wiantara, Ida Ayu Armeli, dan I Nyoman Surata.) ........................................................ 377-382
viii
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505762
77. Pusat Kerajinan Bahan Daur Ulang di Denpasar, Bali: Teori dan Perancangan. (Putu Sutristya Adi Putra, Nengah Keddy Setiada, dan I Wayan Yuda Manik) .............................................. 383-388
78. Redesain Pasar Umum Sukawati di Kabupaten Gianyar, Bali: Arsitektur Neo Vernakular (Rangga Seta Ugrasena, Ni Ketut Ayu Siwalatri, dan I Nengah Lanus) ........................................................ 389-392
79. Rumah Duka dan Krematorium di Tabanan, Bali. (Puspita Yuliana Dewi, Widiastuti, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ............................................................... 393-396
80. Organic Bakery di Denpasar, Bali: Desain Interior Organic Bakery dengan Konsep Open Kitchen. (Hapsari Widya Pratiwi, Widiastuti, dan I Ketut Muliawan Salain) ................................................................. 397-400
81. Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan, Buleleng, Bali: Penerapan Tema “Back To Nature” pada Rancangan. (Ignasius Gede Irwan Dinata, Widiastuti, dan Ni Made Swanendri) .............................................................. 401-404
82. Redisain Pasar Hewan Kayuambua di Kabupaten Bangli, Bali: Penerapan Konsep Tri Angga pada Desain. (I Komang Budi Suryawan, Syamsul Alam Paturusi, dan Ni Made Swanendri) ............................................. 405-410
83. Taman Mini Rumah Tradisional Bali di Kabupaten Badung, Bali: Pengembangan Arsitektur Tradisional Manjadi Pariwisata di Bali (I Made Gandhi Pramana Putra, Ngakan Putu Sueca, dan Nengah Keddy Setiada) ..................................... 411-414
84. Pasar Wisata Tradisional di Gianyar, Bali. (I Putu Arik Okayana Suputra, I Gusti Bagus Budjama, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ............................... 415-418
85. Eco Resort Villa di Kecamatan Kuta Selatan: Penerapan Green Roof pada Unit Honeymoon Suite Villa dalam Eco Resort Villa di Kecamatan Kuta Selatan, Bali. (A. A. Ngr. Gde Wirottama Putra, I Made Suarya, dan Ni Made Swanendri) ................................................. 419-426
86. Redesain Pasar Tampaksiring di Kabupaten Gianyar, Bali: Konsep Tampilan dan Material Bangunan. (Putu Manik Yoga Sahadewa, I Nyoman Surata, dan I Wayan Yuda Manik)................................................. 427-430
87. Redesain Kantor Bupati Bangli, Bali. (Indra Pranananda, I Wayan Kastawan, dan Evert Edward Moniaga)........................................................... 431-434
88. Stadion Softball di Kota Denpasar, Bali: Penerapan Konsep Bentuk Massa Bangunan dan Ruang Luar pada Stadion Softball. (I Wayan Juliarta, Ida Bagus Ngurah Bupala, dan I Wayan Yuda Manik) ...................................................... 435-438
89. Sport Center di Gianyar, Bali: Penerapan Tema, Bentuk, dan Tampilan Bangunan. (I Kadek Darma Putra, I Wayan Kastawan, dan I Nyoman Susanta)............................................................. 439-442
90. Pusat Budidaya Anggrek Hibrida di Tabanan, Bali: Penerapan Konsep Tampilan dan Interior pada Bangunan. (I Kadek Adi Pramana, Nengah Keddy Setiada, dan Anak Agung Gde Djaja Bharuna S.) ............................ 443-448
91. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Vokal di Denpasar, Bali: Penerapan Konsep Tampilan Bangunan dan Ruang Dalam. (Anggi Yogiarta, I Wayan Gomudha, dan Anak Agung Ayu Oka Saraswati) ................................................. 449-454
92. Pengembangan Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali: Studi Mengenai Penentuan Tema yang Ideal. (Dian Fajar Prasetyo, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan Ciptadi Trimarianto) ........................................... 455-458
93. Pusat Olahraga Tenis Meja di Denpasar: Penerapan Konsep Tampilan pada Bangunan. (Putu Yoga Pratama Adi Putra, Ida Ayu Armeli, dan Putu Gede Sukarsana) ................................................ 459-462
94. Galeri Kerajinan Patung Batu di Gianyar, Bali: Penerapan Konsep Tampilan pada Bangunan. (Wayan Gede Aldi Sujaya, Nengah Keddy Setiada, dan Gusti Ayu Made Suartika) ...................................... 463-468
95. Galeri Gambuh dan Gong Kebyar di Gianyar, Bali: Penerapan Konsep Tampilan Luar pada Bangunan. (Ida Bagus Gede Eka Narayana Mas, I Made Adhika, dan Putu Gede Sukarsana)....................................... 469-474
96. Perencanaan Fasilitas Sistem Resi Gudang di Gianyar, Bali: Penerapan Konsep Tampilan dan Interior pada Bangunan. (I Wayan Gus Widiarta, Nengah Keddy Setiada, dan Ngakan Putu Sueca) .................................................. 475-480
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016
ix
97. Redesain Pasar Blahbatuh, Gianyar: Tema, Tampilan Entrance, dan Tampilan Bangunan. (I Made Saptika, I Nengah Lanus, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) .................................................... 481-486
98. Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi di Kecamatan Abiansemal, Badung-Bali (I Wayan Wahyu Raditya, I Made Adhika, dan I Putu Sugiantara) ................................................................. 487-492
99. Wedding House di Desa Kelating, Tabanan, Bali: Perancangan dengan Tema Romantis dan Tipologi Bangunan Neo-Vernakular. (Dewa Ayu Putu Nanda Pradnya Dianti, Ida Ayu Armeli, dan I Gusti Bagus Budjana) ................................... 493-496
100. Redesain Pangkalan Pendaratan Pengembangan Dermaga.
Ikan
(PPI)
Sangsit
Buleleng,
Bali:
Penataan
dan
(I Gusti Bagus Made Sumertadana, Gusti Ayu Made Suartika, dan I Gusti Bagus Budjana) .......................... 497-500
101. Pusat Bisnis Kerajinan Kulit di Kabupaten Badung, Bali. (I Gede Bayu Dewanthara, I Putu Rumawan Salain, dan Anak Agung Gde Djaja Bharuna S.) ...................... 501-506
102. Hotel Resort Agro di Desa Belimbing, Tabanan: Penerapan Konsep Tampilan pada Bangunan. (Aika Andreyana, I Putu Rumawan Salain, dan Anak Agung Ayu Oka Saraswati) ......................................... 507-510
103. Pengembangan Hunian sebagai Akomodasi Wisata di Desa Pangsan, Badung-Bali: Penerapan Konsep Tampilan Bangunan. (Dewa Putu Gede Angga Darmawan, Ida Ayu Armeli, dan Anak Agung Gde Djaja Bharuna S.) .................... 511-514
104. Relokasi Pasar Tradisional Desa Adat Buduk, Bali: Penerapan Langgam Arsitektur Tropis. (I Putu Handy Mahendrayasa, Widiastuti, dan Evert Edward Moniaga) ......................................................... 515-518
105. Museum Sepeda Motor di Kabupaten Badung, Bali: Tema dan Konsep Perancangan. (Perdana Putra, Ida Ayu Armeli, dan Syamsul Alam Paturusi) ...................................................................... 519-524
x
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505762
e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studi menyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JA UNUD adalah untuk menghubungkan teori dan praktik nyata dunia kerja dalam bidang arsitektur dan desain riset, serta perencanaan kota dan studi lingkungan binaan. Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbuka peluang bagi pelaku dan pemerhati bidang arsitektur, seperti: arsitek bangunan, desainer interior, perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusi pemerintahan, universitas, maupun praktik swasta untuk turut berkontribusi. JA UNUD mempublikasikan studi riset, kritik dan evaluasi objek arsitektur berskala mikro maupun makro, dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian: 1. Arsitektural dan Desain Riset: Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi dan desain berkelanjutan, komputer arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur, pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain, dll. Artikel biasanya merupakan hasil studi/skripsi/tugas akhir mahasiswa arsitektur. 2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan: Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah perkotaan, perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur, dll. 3. Kritik Perencanaan Arsitektur dan Arsitektur Binaan: Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur yang sedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasil pengamatan terhadap studi kasus.
JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA Kampus Bukit Jimbaran-Bali, Indonesia +62 361 703384
[email protected] @ www.ojs.unud.ac.id; www.ar.unud.ac.id
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016
i
Pengurus e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana
Penanggung Jawab Anak Agung Ayu Oka Saraswati Pengarah I Nyoman Widya Paramadhyaksa Ketua Syamsul Alam Paturusi
Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan ejurnal nasional arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas
Sekretaris Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun. I Wayan Yuda Manik Bendahara Ni Made Swanendri
Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016 ISSN No. 9 772338 505762
Penyunting dan Reviewer I Putu Rumawan Salain Ngakan Putu Sueca Gusti Ayu Made Suartika I Nyoman Susanta Hak Cipta 2016 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas I Gusti Agung Bagus Suryada Udayana Tim Validasi I Ketut Mudra Ngakan Putu Sueca Syamsul Alam Paturusi I Wayan Kastawan I Gusti Agung Bagus Suryada
Seluruh kontributor artikel telah mengijinkan Jurnal Arsitektur UNUD untuk mereproduksi, mendistribusikan, dan mempublikasikan substansi jurnal dalam format elektronik pada website OJS Universitas Udayana www.ojs.unud.ac.id
Pandangan, pendapat, dan hasil penelitian merupakan tanggung jawab kontributor. Gambar dan diagram disediakan oleh Tim Penerbit kontributor.
I Made Widja Ngakan Putu Sueca I Wayan Kastawan I Gusti Agung Bagus Suryada Desainer Cover Antonius Karel Muktiwibowo
ii
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505762
Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD Tata tulis naskah: 1.
Kategori naskah ilmiah merupakan hasil penelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiah populer (aplikasi, ulasan, opini), diskusi, skripsi, dan stugas akhir. 2. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (abstrak) diketik pada kertas ukuran A-4, spasi tunggal, dengan batas atas 1,55 cm; bagian dalam 2,5 cm; bagian luar 1,5 cm; dan bawah 2,45 cm. Font yang digunakan adalah Arial 11pt. 3. Batas panjang naskah/artikel adalah 4 atau 6 halaman. 4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas. Untuk diskusi, judul mengacu pada naskah yang dibahas (nama penulis naskah yang dibahas ditulis sebagai referensi). 5. Nama penulis/pembahas ditulis lengkap tanpa gelar, di bawah judul, disertai institusi asal penulis dan alamat email di bawah institusi. 6. Harus ada kata kunci (keyword) dari naskah yang bersangkutan minimal 2 kata kunci. Daftar kata kunci (keyword) diletakkan setelah abstrak 7. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris maksimum 200 kata, dicetak miring, font Arial 10pt, spasi tunggal. Judul bab ditulis di tengah-tengah ketikan, cetak tebal huruf kapital 8. Gambar, grafik, tabel dan foto harus disajikan dengan jelas. 9. Definisi notasi dan satuan yang dipakai dalam rumus disatukan dalam daftar notasi. Daftar notasi diletakkan sebelum daftar pustaka 10. Kepustakaan diketik 1 spasi. Jarak antar judul 2 spasi dan diurutkan menurut abjad. Penulisannya harus jelas dan lengkap sesuai dengan: nama pengarang, tahun, judul, kota: penerbit. Judul dicetak miring.
Keterangan umum: 1. 2. 3.
Naskah yang dikirim sebanyak satu eksemplar dan menyerahkan soft copy dalam program pengolahan kata MS Word atau format teks/ASCII. Naskah belum pernah dipublikasikan oleh media cetak lain. Redaksi berhak menolak atau mengedit naskah yang diterima. Naskah yang tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan akan dikembalikan. Naskah diskusi yang ditolak akan diteruskan kepada penulis naskah untuk ditanggapi.
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016
iii
Editorial Ketika Dirjen Diki melansir suratnya No. 152/E/T/2012 yang berisikan Wajib Publikasi Ilmiah Bagi S1/S2/S3, ide dasarnya dasarnya adalah untuk mendongkrak jumlah karya ilmiah perguruan tinggi yang dipublikasikan secara luas dianggap sangat rendah. Kebijakan ini langsung mengguncang jagad perguruan tinggi di Indonesia.Media yang digunakan untuk mewujudkan kebijakan tersebut adalah jurnal cetak dan e-jurnal. Sosialisasi e-jurnal di Universitas Udayana telah dilakukan, namun dalam implementasinya bukan hal yang mudah. Untuk mewujudkannya melibatkan banyak pihak, organisasi mulai dari jurusan hingga Universitas, menempatkan orang-orang yang berkompeten (reviewer dan validator) dan badan pelaksanaannya. Selain itu, dukungan kebijakan, sumberdaya dan pengalokasiannya. Belum lagi mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya. Ditengah kompleksitas permasalahan ini, lahirlah jurnal volume 4 nomor 2 dengan segala keterbatasannya. Sisi kualitas sebagai karya ilmiah, berkejaran dengan batas waktu yang sangat terbatas mewarnai volume keempat ini. Ini menjadi masalah tersendiri, menransformasi Tugas Akhir arsitektur yang didominasi gambar perancangan menjadi laporan dalam format jurnal ilmiah, bukan hal mudah. Namun ini adalah pilihan satu-satunya dalam keadaan keterbatasan waktu. Diharapkan pada edisi mendatang, penyumbang artikel bukan hanya dari mahasiswa yang sedang tugas akhir, tetapi seluruh mahasiswa arsitektur tanpa memandang semester. Sehingga diharapkan diperoleh keberagaman naskah yang masuk sekaligus terdistribusinya jumlah artikel di setiap penerbitan. Dalam kesempatan yang baik ini, dari dapur pelaksana e-jurnal Asitektur, mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu terwujudnya jurnal volume 4 nomor 2 ini.
Redaktur
iv
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505762
Daftar Isi
Halaman eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ........................................................................................................ ii Pengurus eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ...................................................................................... ii Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD ......................................... iii Editorial ............................................................................................................................................................ iv Daftar Isi ............................................................................................................................................................ v
1.
Pengembangan Universitas Pengembangan.
Dhyana
Pura
di
Badung:
Esensi,
Konsep,
dan
Output
(Made Joshua Evan Arnawa, Ida Bagus Gde Wirawibawa, I Wayan Yuda Manik) .................................................. 1-6
2.
Apartemen Taman Pintar Sains di Denpasar, Bali: Sarana Melali sambil Melajah Sains yang Menyenangkan (Made Agastia Bethari Rahayu, Widiastuti, dan I Wayan Wiryawan) ..................................................................... 7-10
3.
Galeri Kain Bali di Kabupaten Gianyar, Bali: Perancangan Arsitektur pada Bangunan Galeri Kain. (Kadek Suwi Yantari, I Nyoman Surata, dan I Ketut Mudra) ................................................................................ 11-14
4.
Fasilitas Agrowisata Terintegrasi Dengan Permukiman Tradisional Bali Aga di Desa Sukawana Kintamani Bangli Bali: Modifikasi Rumah Tradisional Bali Aga Sebagai Penginapan (I Putu Arys Wira Wicaksana, I Wayan Kastawan, dan Evert Edward Moniaga) ................................................. 15-18
5.
Pusat Sosial Remaja di Denpasar: Implementasi Konsep atau Gaya “Industrial Pop-Art”. (Putu Gama Yasa, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan I Gusti Bagus Budjana) ................................................ 19-22
6.
Gedung Planetarium di Bali: Bentuk dan Tampilan pada Bangunan. (Dewa Ayu Citra Dewi, Nengah Keddy Setiada, dan I Nyoman Surata) .............................................................. 23-26
7.
Resort Hotel di Klungkung, Bali: Penerapan Gaya Arsitektur Tropis (I Made Darma, I Putu Rumawan Salain, dan I Nyoman Sudiarta) ...................................................................... 27-32
8.
Chinese Garden Restaurant And Family Karaoke di Gianyar, Bali: Karakter ‘Oriental Modern’ pada Rancangan (Ni Wayan Bella Handayani,, I Nyoman Widya Paramadhyaksa, dan Ida Bagus Gde Primayatna) .................... 33-38
9.
Pusat Pelatihan Anak Berkebutuhan Khusus di Bangli, Bali: Perencanaan Konsep Desain Pada Rancangan (Ida Ayu Dian Kurniantari, Nengah Keddy Setiada, dan I Nengah Lanus) ........................................................... 39-44
10. Pusat Pelatihan Yoga di Kabupaten Tabanan, Bali. (Ni Nyoman Ayuk Widiari, Ida Bagus Ngurah Bupala, dan I Dewa Gede Agung Diasana Putra) ........................ 45-50
11. Pusat Modifikasi dan Penjualan Aksesoris Mobil di Denpasar, Bali. (I Gusti Bagus Sukma Esa, I Wayan Gomudha, dan I Ketut Muliawan Salain) .................................................... 51-56
12. Perancangan UPT Puskesmas Kuta Selatan 2, Badung, Bali. (I Gusti Ngurah Eddy Suryadinata, Syamsul Alam Paturusi, dan Anak Agung Gde Djaja Bharuna S.) ............... 57-62
13. Beach Mall di Gianyar, Bali. (I Wayan Parsika Utama, Ciptadi Trimarianto, dan I Nyoman Susanta)............................................................... 63-68
14. Perancangan Elite Basketball Academy di Denpasar, Bali. (Cokorda Widhiyani, I Made Suarya, dan I Ketut Mudra) ..................................................................................... 69-72
15. Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar, Bali. (Andi Rayno Ulvania Saransi, Ni Ketut Ayu Siwalatri, dan I Gusti Agung Bagus Suryada) .................................. 73-78
16. Sirkuit Motocross di Tabanan: Penerapan Tema Harmonis pada Rancangan. (I Made Adi Gunawan, Ngakan Putu Sueca, dan I Nyoman Surata) .................................................................... 79-84
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016
v
17. Pusat Pengembangan Kesenian Jegog di Jembrana, Bali: Pengaplikasian Tema Neo-Vernakular pada Tampilan Desain (I Gede Arya Pradnya Prasana, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, dan Ni Made Swanendri) ..............................85-88
18. Wadah Komunitas Perancang Mode di Denpasar, Bali. (I Nyoman Bagus Sakhapradnya Batan, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan I Wayan Wiryawan) .........................89-94
19. Tempat Penitipan Anak Usia Dini di Denpasar, Bali: Implementasi Tema dalam Perancangan. (I Wayan Windrayana Raditya, Widiastuti, dan I Wayan Yuda Manik) .................................................................95-98
20. Fasilitas Penunjang Wisata Alam di Cluster Destinasi Abang Airawang Kintamani, Bangli: Integrasi Ekowisata dengan Perumahan Penduduk. (I Putu Sutama Mandala, I Wayan Kastawan, dan Evert Edward Moniaga).......................................................99-102
21. Redesain Polsek Ubud, Gianyar, Bali: Penerapan Arsitektur Bali dalam Rancangan Desain Bangunan. (I Wayan Ekayana Saputra, Gusti Ayu Made Suartika, dan I Nyoman Sudiarta) .............................................103-108
22. Pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara Penerapan Langgam Neo Vernakular pada Desain.
(PPN)
Pengambengan,
Negara-Bali:
(I Putu Adhi Adnyana Artha, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan I Nyoman Surata) ......................................109-114
23. Wedding Chapel di Kuta Selatan, Bali: Penerapan Tema dan Konsep dalam Perancangan. (Nadia Griselda, Nengah Keddy Setiada, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) .......................................................115-120
24. Galeri Seni Kriya Logam, Kulit, dan Rotan di Denpasar, Bali (Ida Bagus Anom Artha Lingga, I Putu Rumawan Salain, dan I Putu Sugiantara) ...........................................121-126
25. Agrowisata Kopi Luwak di Petang, Badung. (I Putu Dedy Sumantra, Ni Ketut Ayu Siwalatri, dan I Ketut Muliawan Salain) .................................................127-130
26. Industri Pembuatan Selai Salak di Bebandem, Karangasem-Bali (Ida Ayu Agung Martadewi, Syamsul Alam Paturusi, dan I Ketut Mudra).........................................................131-136
27. Badung Sports Centre, Bali: Fasilitas Olahraga dengan Pendekatan Green Arsitektur dan Postmodern. (I Kadek Jery Yasa, Ciptadi Trimarianto, dan I Nyoman Susanta) ...................................................................137-140
28. Pabrik Pengolahan Kakao di Buleleng, Bali: Penerapan Tema Arsitektur Humanis. (Putu Siskha Pradnyaningrum, I Made Suarya, dan Ida Bagus Gde Primayatna) ...........................................141-146
29. Galeri Seni Rupa Murni Nasional Indonesia di Gianyar, Bali: Konsep Perancangan. (Simon Togar Kurniawan, I Made Adhika, dan I Gusti Agung Bagus Suryada) ................................................147-150
30. Bali Surf Training Camp di Kabupaten Badung, Bali. (I Komang Ari Wijaya Kusuma Putra, Ngakan Putu Sueca, dan I Wayan Wiryawan) ......................................151-154
31. Makerspace Bengkel Kreatif di Denpasar, Bali: Penerapan Tema “Tropical Artistic” dalam Perancangan. (Made Ukrania Sanjiwani, Widiastuti, dan Evert Edward Moniaga) ..................................................................155-158
32. Pengembangan Desain Wisata Pantai Lepang, di Klungkung, Bali: Pola Penataan Zonasi dan Bangunan Pelindung Pantai. (I Gede Agus Prayoga, I Nyoman Widya Paramadhyaksa, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ............................159-164
33. Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali. (I Gusti Ayu Mirah Tiarasani Artawa, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan I Ketut Mudra) ...................................165-170
34. Water Sport di Pantai Melasti, Ungasan, Bali: Teori dan Perancangan Fasilitas Water Sport. (I Putu Gede Jayantara, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan I Nyoman Sudiarta)..........................................171-176
35. Taman Budidaya Lebah Madu Organik di Karangasem, Bali. (Putu Ari Martina Dewi, Ida Ayu Armeli, dan I Ketut Muliawan Salain) .............................................................177-180
36. Taman Budaya Karangasem di Amlapura: Penerapan Tema Regionalisme dalam Konsep Perancangan. (I Wayan Andy Priawan, I Putu Rumawan Salain, dan Ida Bagus Gde Primayatna)........................................181-186
vi
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505762
37. Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Denpasar-Bali: Implementasi Green Architecture. (Azvin Ghara Krisopras, Nengah Keddy Setiada, dan I Nengah Lanus) .......................................................... 187-190
38. Universal Wedding Venue di Kecamatan Ubud, Bali (Violeta Charisma Saragih, I Wayan Gomudha, dan I Nyoman Susanta) ........................................................ 191-196
39. Penataan Kawasan Daya Tarik Wisata Taman Bali Raja, Desa Tamanbali Bangli, Bali: Perwujudan Tema Green Architecture. (Desak Putu Korpiyoni, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, dan Anak Agung Gede Djaja Bharuna S.) ............. 197-200
40. Museum dan Cafe Kopi di Kintamani, Bali: Penerapan Tema Rastik Tempo Dulu pada Desain. (Ni Komang Nalatri Sudapradnyani, Syamsul Alam Paturusi, dan I Nyoman Surata) ...................................... 201-204
41. Ekowisata Rice Terrace Jatiluwih, Tabanan-Bali: Pengembangan Fasilitas Wisata Berwawasan Lingkungan dan Konservasi. (I Gede Bayu Pratama, Ciptadi Trimarianto, dan I Putu Sugiantara)................................................................ 205-210
42. Penataan Kawasan Wisata Spiritual Pancoran Solas di Desa Guliang Kangin, Tamanbali-Bangli, Bali: Penataan Kawasan Wisata Spiritual. (I Putu Adi Sumar Bawa, Ni Ketut Ayu Siwalatri, dan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati)............................... 211-214
43. Agrowisata Coklat di Badung Utara, Bali: Sustainable Architecture pada Rancangan. (I Gede Gandhi Silantara, Anak Ayu Agung Oka Saraswati, dan I Wayan Wiryawan) ..................................... 215-218
44. Redesain Pasar Desa Adat Blahkiuh, Badung-Bali: Tinjauan Tema, Konsep Perencanaan, dan Konsep Perancangan. (I Putu Indra Pramartha Pande Usadi, I Made Suarya, dan I Wayan Yuda Manik) .......................................... 219-222
45. Sirkuit Motocross dan Supercross di Lahan Pasca Galian C Kali Unda, Klungkung. (I Gede Wahyu Kusuma, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan Evert Edward Moniaga) ...................................... 223-228
46. Museum Nelayan Tradisional Bali di Kabupaten Klungkung: Penerapan Tema Profesi, Tradisi, dan Prosesi Nelayan Tradisional Bali Pada Rancangan. (I Putu Aditya Oka Pratana, I Nyoman Widya Paramadhyaksa, dan I Nengah Lanus) .................................... 229-232
47. Redesain Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Philia di Amlapura, Bali: Kapasitas Gedung Gereja dan Tata Letak Bangunan. (I Komang Ari Gunawan, Gusti Ayu Made Suartika, dan I Nyoman Surata) .................................................... 233-238
48. Co-working Space di Kota Denpasar, Bali: Penerapan Tema Perancangan “Creative Urban Space”. (Cynthia Indah Prayanti, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan Ida Bagus Ngurah Bupala).............................. 239-242
49. Redesain GOR Basket Ngurah Rai Denpasar, Bali: Implementasi Tema “We Play As One”. (Putu Rahadi Setiawan, Widiastuti, dan I Gusti Bagus Budjana) ..................................................................... 243-246
50. Redesain Mandala Wisata Samuantiga, Bali: Penerapan Teman Neo Vernakular (I Made Ari Suryawan, Ida Ayu Armeli, dan I Ketut Muliawan Salain) .............................................................. 247-250
51. E-Sport Arena Berstandar Internasional di Badung, Bali: Teori dan Perancangan E-Sport Arena. (Julio, I Putu Rumawan Salain, dan I Nyoman Susanta).................................................................................. 251-256
52. Wisata Agro Kopi di Pupuan, Tabanan. (Kadek Ayu Inten Lestari, Nengah Keddy Setiada, dan I Ketut Mudra) ........................................................... 257-262
53. Pengembangan Pasar Tradisional Desa Sidemen, Karangasem-Bali: Pengaplikasian Tema Rekreasi pada Konsep Perancangan Pasar. (I Dewa Ayu Sukma Dewi, I Made Suarya, I Wayan Yuda Manik) ................................................................... 263-266
54. Ekowisata Cagar Budaya Gunung Kawi di Sebatu Kabupaten Gianyar, Bali: Penataan dan Pengembangan Kawasan Cagar Budaya. (I Gede Wirawan, Ciptadi Trimarianto, dan I Gusti Agung Bagus Suryada) ..................................................... 267-272
55. Bali United Football Academy di Gianyar, Bali. (Deny Indra Yuliasmadi, Syamsul Alam Paturusi, dan Ni Made Swanendri).................................................... 273-278
56. Redesign Pasar Kodok di Tabanan, Bali: Penerapan Tema pada Ruang Luar dan Ruang Dalam. (I Putu Eka Apriliantara, I Made Adhika, dan I Nengah Lanus) ........................................................................ 279-282
57. Museum Transportasi Darat di Bali: Penerapan Tema Teknologi Edukatif pada Rancangan. (Anak Agung Kresna Mahadhipa, Ngakan Putu Sueca, dan I Wayan Wiryawan) ............................................ 283-288
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016
vii
58. Taman Kupu-Kupu di Badung, Bali: Perancangan Fasilitas Rekreasi dan Pelestarian Alam. (I Nyoman Triwikrama, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, dan I Nyoman Susanta) ..........................................289-292
59. Bali Skatepark di Badung, Bali: Penerapan Tema “The Beauty of Extreme” pada Rancangan. (A.A. Gd. Raka Fajar Raditya, Widiastuti, dan I Nyoman Surata) ....................................................................293-296
60. Pusat Rehabilitasi Narkoba di Bangli: Tema “Home Sweet Home” dengan Menerapkan Bentuk Neo-Vernakular. (Cok Gde Agastya Prawira Putra, I Wayan Kastawan, dan Ida Bagus Ngurah Bupala)...................................297-300
61. Pusat Komunitas Fotografi di Bali: Penerapan Tema Light and Shadow pada Bangunan. (Made Resta Handika, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan I Nengah Lanus) ................................................301-306
62. Redesain Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja Bali: Harmonisasi Unsur Modern dan Tradisional Bali dalam Fungsi Pertunjukan Seni. (Gede Yogi Swara Pradita Nanda, Nengah Keddy Setiada, dan I Gusti Bagus Budjana) ................................307-310
63. Kompleks Komersial dan Hunian Terpadu di Badung, Bali: Penerapan Arsitektur Bioklimatik pada Rancangan. (I Kadek Saka Anggarika Suwirna B, Syamsul Alam Paturusi, dan I Gusti Agung Bagus Suryada) ................311-314
64. Pusat Pelestarian dan Pengembangan Kesenian Pelegongan di Gianyar, Bali: Fasilitasi Produk Seni Tari Legong. (I G. N. Surya Suta Riadi, Ciptadi Trimarianto, dan Ni Made Swanendri) ........................................................315-320
65. Sport Club di Denpasar, Bali (A.A. Ngr. Manik Satriya Wicaksana, I Made Adhika, dan I Wayan Wiryawan) ................................................321-326
66. Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker di Denpasar, Bali: Naungan Kegiatan Paliatif, Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Penderita Kanker (I Gusti Agung Ngurah Wisnu Maha Adi, Ni Ketut Ayu Siwalatri, dan I Wayan Yuda Manik) ...........................327-330
67. Pengembangan Fasilitas Wisata Air Pengembangan Fasilitas Wisata Air.
di
Blahkiuh,
Bali:
Suatu
Pendekatan
terhadap
(Ajus Wiranata, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, dan Evert Edward Moniaga) ...............................................331-336
68. Pasar Tradisional di Jalan Cokroaminoto Denpasar, Bali: Penerapan Tema “Smart Market” dalam Konsep Perancangan. (Ida Bagus Joni Mantara, Ngakan Putu Sueca, dan I Nyoman Sudiarta) .........................................................337-342
69. Gedung Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintahan Kabupaten Badung, Bali: Penerapan Suasana Ramah dan Bersahabat terhadap Kegiatan dalam Bangunan. (I Putu Indra Satyawan, Widiastuti, dan I Nyoman Surata) ..............................................................................343-346
70. Wisata Alam Persawahan di Ubud, Bali: Penerapan Tema dalam Desain Arsitektur Kegiatan Wisata Alam. (Ida Bagus Gede Eka Arimbawa, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan I Gusti Bagus Budjana) ..........................347-352
71. Penataan Kawasan Daya Tarik Wisata Ceking Tegallalang, Gianyar-Bali: Pengembangan Pariwisata dan Konservasi Persawahan. (I Wayan Muliana, Gusti Ayu Made Suartika, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) .................................................353-358
72. Redesain Sasana Budaya di Tabanan, Bali: Tema Perancangan Arsitektur. (Anak Agung Yudi Adi Wedana, I Wayan Kastawan, dan I Wayan Wiryawan) ................................................359-362
73. Pusat Kegiatan dan Informasi Arsitektur di Denpasar, Bali: Pengaplikasian Rain Catcher Tree sebagai Solusi Sistem Konservasi Air Hujan. (Ketut Ryan Budhi Saputra, I Made Suarya, dan I Nengah Lanus) ..................................................................363-368
74. Industri Pengolahan Buah Stroberi di Desa Pancasari, Bali: Penerapan Tema “Fresh and Healthy” dalam Desain. (Gede Fendi Permana Putra, I Nyoman Widya Paramadhyaksa, dan I Nyoman Sudiarta)..............................369-372
75. Pet Care Center di Denpasar, Bali: Penerapan Tema dan Konsep Perancangan dalam Desain Bangunan. (I Gede Rai Dwija Putra, Gusti Ayu Made Suartika, dan I Gusti Bagus Budjana) ............................................373-376
76. Objek Wisata Alam di Bukit Asah, Desa Bugbug, Kabupaten Karangasem, Bali: Merancang Massa Bangunan di Area Bertransis. (Ida Bagus Wisnawa Wiantara, Ida Ayu Armeli, dan I Nyoman Surata.) ..........................................................377-382
viii
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505762
77. Pusat Kerajinan Bahan Daur Ulang di Denpasar, Bali: Teori dan Perancangan. (Putu Sutristya Adi Putra, Nengah Keddy Setiada, dan I Wayan Yuda Manik) ................................................ 383-388
78. Redesain Pasar Umum Sukawati di Kabupaten Gianyar, Bali: Arsitektur Neo Vernakular (Rangga Seta Ugrasena, Ni Ketut Ayu Siwalatri, dan I Nengah Lanus) ........................................................... 389-392
79. Rumah Duka dan Krematorium di Tabanan, Bali. (Puspita Yuliana Dewi, Widiastuti, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ................................................................. 393-396
80. Organic Bakery di Denpasar, Bali: Desain Interior Organic Bakery dengan Konsep Open Kitchen. (Hapsari Widya Pratiwi, Widiastuti, dan I Ketut Muliawan Salain) .................................................................... 397-400
81. Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan, Buleleng, Bali: Penerapan Tema “Back To Nature” pada Rancangan. (Ignasius Gede Irwan Dinata, Widiastuti, dan Ni Made Swanendri) ................................................................. 401-404
82. Redisain Pasar Hewan Kayuambua di Kabupaten Bangli, Bali: Penerapan Konsep Tri Angga pada Desain. (I Komang Budi Suryawan, Syamsul Alam Paturusi, dan Ni Made Swanendri) ............................................... 405-410
83. Taman Mini Rumah Tradisional Bali di Kabupaten Badung, Bali: Pengembangan Arsitektur Tradisional Manjadi Pariwisata di Bali (I Made Gandhi Pramana Putra, Ngakan Putu Sueca, dan Nengah Keddy Setiada) ....................................... 411-414
84. Pasar Wisata Tradisional di Gianyar, Bali. (I Putu Arik Okayana Suputra, I Gusti Bagus Budjama, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ................................. 415-418
85. Eco Resort Villa di Kecamatan Kuta Selatan: Penerapan Green Roof pada Unit Honeymoon Suite Villa dalam Eco Resort Villa di Kecamatan Kuta Selatan, Bali. (A. A. Ngr. Gde Wirottama Putra, I Made Suarya, dan Ni Made Swanendri) ................................................... 419-426
86. Redesain Pasar Tampaksiring di Kabupaten Gianyar, Bali: Konsep Tampilan dan Material Bangunan. (Putu Manik Yoga Sahadewa, I Nyoman Surata, dan I Wayan Yuda Manik) ................................................... 427-430
87. Redesain Kantor Bupati Bangli, Bali. (Indra Pranananda, I Wayan Kastawan, dan Evert Edward Moniaga) ............................................................. 431-434
88. Stadion Softball di Kota Denpasar, Bali: Penerapan Konsep Bentuk Massa Bangunan dan Ruang Luar pada Stadion Softball. (I Wayan Juliarta, Ida Bagus Ngurah Bupala, dan I Wayan Yuda Manik) ........................................................ 435-438
89. Sport Center di Gianyar, Bali: Penerapan Tema, Bentuk, dan Tampilan Bangunan. (I Kadek Darma Putra, I Wayan Kastawan, dan I Nyoman Susanta) ............................................................... 439-442
90. Pusat Budidaya Anggrek Hibrida di Tabanan, Bali: Penerapan Konsep Tampilan dan Interior pada Bangunan. (I Kadek Adi Pramana, Nengah Keddy Setiada, dan Anak Agung Gde Djaja Bharuna S.) .............................. 443-448
91. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Vokal di Denpasar, Bali: Penerapan Konsep Tampilan Bangunan dan Ruang Dalam. (Anggi Yogiarta, I Wayan Gomudha, dan Anak Agung Ayu Oka Saraswati).................................................... 449-454
92. Pengembangan Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali: Studi Mengenai Penentuan Tema yang Ideal. (Dian Fajar Prasetyo, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan Ciptadi Trimarianto) ............................................. 455-458
93. Pusat Olahraga Tenis Meja di Denpasar: Penerapan Konsep Tampilan pada Bangunan. (Putu Yoga Pratama Adi Putra, Ida Ayu Armeli, dan Putu Gede Sukarsana) .................................................. 459-462
94. Galeri Kerajinan Patung Batu di Gianyar, Bali: Penerapan Konsep Tampilan pada Bangunan. (Wayan Gede Aldi Sujaya, Nengah Keddy Setiada, dan Gusti Ayu Made Suartika) ........................................ 463-468
95. Galeri Gambuh dan Gong Kebyar di Gianyar, Bali: Penerapan Konsep Tampilan Luar pada Bangunan. (Ida Bagus Gede Eka Narayana Mas, I Made Adhika, dan Putu Gede Sukarsana) ........................................ 469-474
96. Perencanaan Fasilitas Sistem Resi Gudang di Gianyar, Bali: Penerapan Konsep Tampilan dan Interior pada Bangunan. (I Wayan Gus Widiarta, Nengah Keddy Setiada, dan Ngakan Putu Sueca) .................................................... 475-480
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016
ix
97. Redesain Pasar Blahbatuh, Gianyar: Tema, Tampilan Entrance, dan Tampilan Bangunan. (I Made Saptika, I Nengah Lanus, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ......................................................481-486
98. Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi di Kecamatan Abiansemal, Badung-Bali (I Wayan Wahyu Raditya, I Made Adhika, dan I Putu Sugiantara) ...................................................................487-492
99. Wedding House di Desa Kelating, Tabanan, Bali: Perancangan dengan Tema Romantis dan Tipologi Bangunan Neo-Vernakular. (Dewa Ayu Putu Nanda Pradnya Dianti, Ida Ayu Armeli, dan I Gusti Bagus Budjana).....................................493-496
100. Redesain Pangkalan Pendaratan Pengembangan Dermaga.
Ikan
(PPI)
Sangsit
Buleleng,
Bali:
Penataan
dan
(I Gusti Bagus Made Sumertadana, Gusti Ayu Made Suartika, dan I Gusti Bagus Budjana) ...........................497-500
101. Pusat Bisnis Kerajinan Kulit di Kabupaten Badung, Bali. (I Gede Bayu Dewanthara, I Putu Rumawan Salain, dan Anak Agung Gde Djaja Bharuna S.) .......................501-506
102. Hotel Resort Agro di Desa Belimbing, Tabanan: Penerapan Konsep Tampilan pada Bangunan. (Aika Andreyana, I Putu Rumawan Salain, dan Anak Agung Ayu Oka Saraswati) ..........................................507-510
103. Pengembangan Hunian sebagai Akomodasi Wisata di Desa Pangsan, Badung-Bali: Penerapan Konsep Tampilan Bangunan. (Dewa Putu Gede Angga Darmawan, Ida Ayu Armeli, dan Anak Agung Gde Djaja Bharuna S.) .....................511-514
104. Relokasi Pasar Tradisional Desa Adat Buduk, Bali: Penerapan Langgam Arsitektur Tropis. (I Putu Handy Mahendrayasa, Widiastuti, dan Evert Edward Moniaga) ...........................................................515-518
105. Museum Sepeda Motor di Kabupaten Badung, Bali: Tema dan Konsep Perancangan. (Perdana Putra, Ida Ayu Armeli, dan Syamsul Alam Paturusi) .........................................................................519-524
x
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505762
Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016
Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun. www.ojs.unud.ac.id
Oka Saraswati, AAA; Widya Paramadhyaksa, IN; Syamsul, AP; Mudra, IK; Yuda Manik, IW; Swanendri, NM; Rumawan Salain, IP; Sueca, NP; Suartika, GAM; Susanta, IN; Suryada, IGAB; Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; Karel Muktiwibowo, A.
JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA
ISSN: 9 772338 505762
REDESAIN GOR BASKET NGURAH RAI DENPASAR, BALI Implementasi Tema “We Play As One” Putu Rahadi Setiawan1), Widiastuti2), I Gusti Bagus Budjana3) 1)
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
[email protected] 2) Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
[email protected] 3) Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
[email protected]
ABSTRACT Supplies of sporting infrastructure needs to be supported by adequate infrastructure field that is necessary to redesign GOR Ngurah Rai . With the extensive regulatory changes nationwide field created by the relevant government gor infrastructure and facilities , it is necessary to change the structure of the building as a means of supporting the sport. Judging from the structure of existing Ngurah Rai Gor this Saar , it is necessary to redesign namely in terms of capacity and facilities . Required container and adequate facilities to support training activities or pertangdingan held in GOR Ngurah Rai . All facilities are there, but still using the old regulation . With the theme of We Play As One expected to facilitate implementation of the redesign Gor Ngurah Rai Basketball in terms of shape , space and facilities provided therein . Keywords: builldings, basketball, redesign
ABSTRAK Perlengkapan prasarana olah raga perlu didukung oleh infrastruktur lapangan yang memadai sehingga d iperlukan adanya redisain GOR Ngurah Rai. Dengan adanya perubahan peraturan luas lapangan secara nasional yang dibuat oleh pemerintah terkait prasarana dan fasilitas gor, maka diperlukan perubahan struktur bangunan sebagai sarana penunjang olahraga tersebut. Dilihat dari struktur bangunan GOR Hgurah Rai yang ada saat ini, maka perlu dilakukan redesign yaitu dari kapasitas dan fasilitas. Diperlukan wadah dan fasilitas yang memadai untuk menunjang kegiatan pelatihan atau pun pertandingan yang dilaksanakan di GOR Ngurah Rai. Semua Fasilitas sudah ada, namun masih menggunakan peraturan yang lama. Dengan tema We Play As One diharapkan dapat mewadahi dilaksanakannya redisain GOR Basket Ngurah Rai dari segi bentuk, ruang, dan fasilitas yang disediakan di dalamnya. Kata Kunci : gedung, olahraga basket, redisain
PENDAHULUAN GOR Basket Ngurah Rai yang berlokasi di kota Denpasar merupakan gedung basket yang diprioritaskan bagi masyarakat kota Denpasar yang dipergunakan sebagai sarana pelatihan dan pertandingan basket dari tingkat SD, SMP, SMA dan Universitas. GOR Ngurah Rai dibangun pada tahun 1978 sampai sekarang belum terjadi renovasi yang signifikan, dengan adanya perubahan peraturan dan tingkat kelayakan lapangan basket yang semakin berkembangan hingga saat ini, yang menuntut untuk terjadinya perubahan pada GOR Basket Ngurah Rai. Sudah diselenggarakannya banyak pertandingan basket di GOR Basket Ngurah Rai, dengan kapasitas penonton yang masih kurang memadai dari segi fasilitas tempat duduk bagi penonton,sehingga sering terjadinya salah paham antara pemain kubu satu dengan kubu yang lainnya. Sehingga diperlukan batas yang jelas antara penonton kubu a dengan penonton kubu b agar permasalahan yang kerap terjadi dapat diantisipasi. Pada gedung indoor hanya dapat menampung 1500 penonton dan pada lapangan outdoor hanya menampung 200 penonton. Dengan melonjaknya peminat untuk melihat pertandingan basket, sehingga ada beberapa masalah yang harus diselesaikan pada GOR Basket Ngurah Rai. Fasilitas-fasilitas yang ada saat ini pada GOR Basket Ngurah Rai ini masih belum memenuhi target standar lapangan basket nasional sedangkan beberapa kali gor ngurah rai digunakan untuk pertandingan nasional, sedangkan fasilitasnya tidak memenuhi standar nasional maka diperlu penambahan fasilitas pada lapangan basket ini, seperti ruang ganti pemain, ruang panitia, dan fasilitas-fasilitas penunjang seperti toilet. Pemain sering berganti pakaian di luar GOR dengan menggunakan fasilitas toilet yang ada di luar GOR dan bagi paPutu Rahadi Setiawan (1204205076)1), Widiastuti2), dan I Gusti Bagus Budjana3) – Redisain GOR Basket Ngurah Rai Denpasar, Bali 243
ra panitia penyelenggara pertandingan menggunakan fasilitas luar GOR untuk menyiapkan sarana pertandingan. Pada gedung indoor hanya memiliki satu pintu masuk kelapangan, jadi baik penonton, pemain serta panitia menggunakan pintu tersebut sebagai akses masuk ke dalam lapangan, disini sering terjadi masalah, seperti masalah pada administrasi penonton maupun pemain. Didalam lapangan basket ini belum terdapat tingkat privasi bagi para pemain maupun panitia, ruang-ruang tersebut semestinya ada pada lapangan basket ini, untuk membedakan area-area yang diperlukan dan menuntut tingkat privasi panitia maupun pemain basket. Dengan adanya aturan khusus dapat memperbaiki pembangunan lapangan basket ini untuk lebih baik sesuai dengan kebutuhannya. Terdapat fasilitas-fasilitas yang kurang ada di lapangan basket, yang membuat lapangan basket ini kurang diminati penggunaanya, jadi permasalahan yang sangat terlihat di lapangan basket ini cukup banyak dari segi banguanan dan fasilitas-faslitas yang sudah tidak layak lagi digunakan bila diadakan pertandingan-pertandingan resmi. Diperlukannya pembangunan kembali terhadap lapangan basket tersebut dan menambah fasilitas-faslitas yang kurang. Pemecahan masalah tersebut dengan cara mendisain ulang lapangan basket tersebut dengan standar nasional yang sudah ada di Indonesia, sehingga lapangan basket ini dapat dipergunakan dan menunjang fasilitas olahraga yang ada di Denpasar.
IMPLEMENTASI TEMA WE PLAY AS ONE Dalam menunjang keberhasilan proses berolahraga, telah dikenal istilah PSP sebagai 3 unsur penting yang saling melengkapi yakni player (pemain), spectator (penonton), dan place (tempat). Berkaitan dengan hal tersebut, maka tema yang akan digunakan pada redesain GOR Basket Ngurah Rai di Denpasar yakni “We Play As One”. Seperti yang diketahui, We Play As One pada dasarnya merupakan hal yang begitu dekat dengan dunia olahraga serta memiliki arti kita bermain untuk menjadi satu, dengan cara menjungjung sportifitas antar pemain dan setiap penonton. Seperti yang sering terjadi keributan atau kerusuhan di dalam setiap pertandingan yang dikarenakan kurangnya menjungjung sportifitas diantara setiap pemain maupun setiap penonton. Tema we play as one menerapkan nilai arsitektur kontemporer. We play as one diterapkan pada banguan yaitu :
Ruang dan Bentuk Implementasi tema we play as one dalam ruang dan bentuk yang diterapkan pada konsep zoning yang bisa beriteraksi, praktis dan cair untuk membentuk kebersamaan yang informal menjaga fasilitas yang telah disediakan, dimana dengan adanya fasilitas publik yaitu lapangan outdoor yang bisa dipergunakan oleh semua kalangan dengan menciptakan kebersamaan untuk menggunakan fasilitas dan juga menjaganya agar fasilitas tersebut terawat dengan baik. Gambar 1 akan memperlihatkan pendaerahan pada tapak.
Gambar 1. Konsep Pendaerahan Tapak
Dilihat pada gambar diatas merupakan implementasi we play as one yang menjadikan bangunan ini satu kesatuan antara gedung indoor dan lapangan outdoor, yang menciptakan unsur-unsur kebersamaan di dalam sebuah gedung olahraga basket. Interaksi yang akan terjadi di luar gedung yang dibuat mengelilingi gedung dapat mengikat aktifitas disekitarnya menjadi kental. Unsur praktis yang akan membuat gedung ini menjadi dinamis dengan adanya aktifitas yang terpusat. implementasi dari tema yaitu dengan penerapan unsur kebersamaan, praktis, dan dinamis. Unsur kebersamaan yang dibuat dari didalam gedung indoor dan lapangan outdoor membuat sirkulasi yang memusat diluuar gedung dan mengelilingi gedung. Dengan unsur dinamis serta ruang-ruang yang mengelilingi gedung membuat aktifitas yang berlangsung menjadi lebih kental. Dengan adanya lapangan outdoor yang membuat masyarakat lebih prakris untuk melakukan olahraga basket dan membuat lebih harmonisnya unsur kebersamaan tersebut.
244
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016-ISSN No. 9 772338 505762
Gambar 2. Bentuk Bangunan pada Tapak
Gambar diatas merupakan implementasi dari tema we play as one pada tampilan bentuk dari bangunan gedung indoor dan di gandeng dengan lapangan outdoor yang berada di samping gedung. Gedung yang unsurnya menjadi satu antara bangunan dan lapangan menimbulkan unsur kenersamaan yang erat. Unsur yang saling melengkapi satu sama lain pada GOR dibuat dengan membedakan fasilitas yang akan menempatinya. Unsur praktis yang ditembulkan di dalam gedung ini dengan membuat bentuk geddung yang dinamis secara horizontal, dengan adanya lengkungan pada sudut-sudut gedung. Pada elemen samping menggunakan batas tembok antara indoor dan outdoor namun tetap bergandengan, unsur kebersamaan yang dibuat sesuai dengan penggunaan fasilitas dan jenis fasilitas. Pada unsur we play dapat terlihat pada lapangan outdoor yang bisa dipergunakan secara bebas namun seperti halnya milik bersama yang harus dijaga, agar tetap terawat dan bisa dipergunakan secara teratur. Lapangan outdoor yang fasilitasnya bisa dpergunakan secara bebas dapat mempererat tali persaudaraan sekaligus membuat hidup menjadi sehat.Konsep ruang dalam pada redesain bangunan Gor Ngurah Rai ini terlihat dari tribun penonton, lapangan basket indoor dan outdoor, dimana dalam perbaikiannya menambah kursi penonton hingga mencapai jumlah maksimal 3000 penonton dan pada lapangan memperbaiki lantai lapangan yang diganti dengan material yang baru. Pada Gambar 4 akan memperlihatkan gambaran dari ruang dalam bangunan.
Gambar 3. Tampilan Gedung Gor Basket Ngurah Rai
Tampilan Gedung GOR Basket Ngurah Rai terlihat unsur we play as one sangat kental terlihat di dalam bangunan tersebut, dengan adanya unsur kebersamaan, praktis, dinamis dan harmonis. Masyarakat bisa lebih banyak lagi berinteraksi satu sama lain di dalam gedung ini, adanya faslitas publik di dalam GOR ini membuat terciptanya unsur kebersamaan tersebut.
Suasana Interior Implementasi tema we play as one di dalam interior GOR bentuk dan penataan tribun yang menjadi satu dan membuat suasana interior menimbulkan kebersamaan. Dengan karakter warna yang soft membuat kebersamaan tersebut menjadi lebih baik, hanya warna yang akan dibedakan hanya untuk membedakan tempat VIV dan standar, namun tidak menghilangkan unsur kebersamaannya dengan tidak adanya penyekat di setiap tribun. Dengan prinsip tranformasi tema we play as one yaitu, adanya rasa memiliki sarana fasilitas Gor Ngurah Rai ini di harapkan agar masyarakat dapat memepergunakannya dengan baik dan juga menjaga fasilitas ini dengan bersama-sama baik penggunan maupun pengunjung yang datang ke GOR Ngurah Rai. Putu Rahadi Setiawan (1204205076)1), Widiastuti2), dan I Gusti Bagus Budjana3) – Redisain GOR Basket Ngurah Rai Denpasar, Bali 245
Gambar 4. Suasana Interior
Pemilihan warna yang di dalam Gor Ngurah Rai yang cukup banyak diharapkan masyarakat lebih banyak mengenal masyarakat dengan berbagai macam jenis kebudayaan yang ada. Gor Ngurah Rai merupakan sarana olahraga basket yang ada di Denpasar. Faslitas olahraga basket ini menunjang kegiatan masyarakat untuk berolahraga. Rancangan faslitas olahraga basket ini sesuai dengan tema we play as one yaitu bermain untuk menjadi satu. Dengan adanya rancangan ini dengan tema tersebuat menciptakan faslitas olahraga yang tidak hanya membuat masyarakat menjadi sehat namun interaksi antar masyarakat luas nbisa terjadi didalam GOR Ngurah Rai. Hal ini pun dapat membuat masyarakat menjadi lebih bisa berinteraksi satu sama lain dari anak-anak hingga masyarakat luas. KESIMPULAN Dapat disimpulkan bahwa perkembangan peraturan yang menuntut fasilitas yang mendukung aktifitas didalamnya membuat perubahan bangunan lama menjadi bangunan baru. Rancangan redisain GOR Basket Ngurah Rai adalah mendisain ulang bangunan GOR Basket Ngurah Rai menjadi bangunan yang mertaraf Nasional dengan fungsi utama yaitu sebagai sarana olahraga basket. Fasilitas lama yang akan di bangun kembali menjadi fasiltitas yang baru yang akan menunjang olahraga basket yang bertaraf Nasional dan bisa digunakan untuk berbagai ajang di Indonesia khususnya di Bali. Fasilitas yang menampilkan suasana kebersamaan untuk menjaga dan hidup sehat. Fasilitas yang menyatukan keadaan lokal dan menuntut adanya perkembangan modern didalamnya dengan mengadaptasikan arsitektur kontemporer yang menggabungkan antara arsitektur lokal dan modern dan membuat para pemakainya menjadi nyaman dan aman. Dengan menerapkan tema we play as one dapat membuat gedung GOR Ngurah Rai menjadi lebih berimplikasi terhadap masyarakat luas, baik dari segi bentuk, suasana, ruang dan membuat masyarakat lebih banyak berinteraksi dan membuat masyarakat menjadi lebih sehat. DAFTAR PUSTAKA KONI, 2015. Sarana Keolahragaan di Denpasar. KONI Provinsi Bali. Denpasar. Laksito ,Boedhi. Metoda Perencanaan & Perancangan Arsitektur, Jakarta: Griya Kreasi, 2014 Neufert Architect Data , Jilid 2 Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 27 Tahun 2011, Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Denpasar Tahun 2011 – 2031 PU 2012, Standar.
246
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016-ISSN No. 9 772338 505762