UPAYA PENGELOLAAN KUALITAS AIR SUNGAI OTOMONA AKIBAT PASIR SISA TAMBANG RUDI HASUDUNGAN RAJAGUKGUK Prof. Dr. Ir. NIEKE KARNANINGROEM, MSc.
PENDAHULUAN •Konsep pengelolaan yang digunakan adalah konsep aliran sungai, yaitu Sungai Otomona untuk mengalirkan pasir sisa tambang (Sirsat) menuju daerah pengendapan sebelum menuju laut. •Konsep ini telah disetujui oleh pemerintah karena mengingat kondisi geoteknik, topografi, iklim, dan seismik di kawasan penambangan.
•Dari penerapan konsep tersebut diperlukan penelitian yang ditujukan untuk mengevaluasi upaya-upaya yang telah dilakukan guna mengurangi pencemaran yang terjadi di sungai tersebut. •Sirsat adalah material yang tersisa setelah logam berharga (konsentrat) diambil dari gerusan bijih dan merupakan limbah terbesar yang dihasilkan dari kegiatan pertambangan. •Berpotensi cemarkan lingkungan dari volume yang dihasilkan dan potensi rembesan di lokasi pengendapan.
Kabupaten Mimika Sumber: Google Earth
METODE • Parameter
fisik yang dianalisa adalah temperatur (suhu), sedangkan parameter kimia yaitu pH, COD, oksigen terlarut (DO), dan air raksa (Hg). Untuk parameter mikrobiologi yang diteliti pada 3 (tiga) sumur warga adalah total bakteri coliform.
• Titik
sampling sebanyak 6 (enam) titik yang terdiri dari 3 (tiga) titik di sepanjang Sungai Otomona dan 3 (tiga) titik di sumur-sumur warga dengan pengulangan pengambilan sampel sebanyak 2 kali.
Metode Indeks Pencemaran • Digunakan
untuk menentukan tingkat pencemaran relatif terhadap parameter kualitas air yang diizinkan (Nemerow, 1974).
• Indeks
Pencemaran ditentukan untuk keperluan suatu peruntukan yang kemudian dikembangkan untuk beberapa peruntukan lainnya bagi seluruh bagian badan air / sebagian dari suatu sungai.
• Hasil analisa laboratorium akan dibandingkan dengan baku mutu kualitas air sungai yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001. • Penentuan status mutu air dengan menggunakan Metode Indeks Pencemaran sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003. 0 ≤ IPj ≤ 1,0 → memenuhi baku mutu (kondisi baik) 1,0 < IPj ≤ 5,0 → tercemar ringan 5,0 < IPj ≤ 10,0 → tercemar sedang IPj > 10,0 → tercemar berat
HASIL DAN PEMBAHASAN
0
1
Suhu pH DO COD Hg Total Coliform
˚C mg/L mg/L mg/L Jml/100 ml
4,47
2
5,58
3
Titik Sampling
6,53
4
6,57
5
L1 21,5 3,46 3,60 161,35 0,079 40
L2 22,0 4,47 3,53 161,38 0,083 42
6,62
6
7,00 6,00 5,00 4,00 3,00 2,00 1,00 0,00
L3 22,0 5,58 3,39 162,02 0,086 43
L4 24,8 6,53 5,84 41,35 0,003 1525
3,60
3,53
3,39
1
2
3
0
L5 24,7 6,57 5,83 41,28 0,002 1505
5,84
5,83
5,87
4
5
6
Konsentrasi Baku Mutu
Titik Sampling
Konsentrasi Baku Mutu
175 150 125 100 75 50 25 0
161,35 161,38 162,02
41,35 41,28 42,06
0
1
2
Titik Sampling
3
4
L6 24,7 6,62 5,87 42,06 0,000 1514
5 Konsentrasi Baku Mutu
6
Konsentrasi Hg (mg/l)
3,46
Satuan
Konsentrasi DO (mg/l)
14 12 10 8 6 4 2 0
Baku Mutu Kelas II Dev. 3 6–9 4 25 0,002 5000
Titik Pengambilan Sampel
Parameter
Konsentrasi COD (mg/l)
Konsentrasi pH
Tabel Hasil Analisa Kualitas Air Sungai Otomona dan Sumur Penduduk (Sampling 1)
0,100 0,080
0,086 0,079 0,083
0,060 0,040 0,020
0,003 0,002 0,000
0,000 0
1
2
Titik Sampling
3
4
5
Konsentrasi Baku Mutu
6
0
1
Suhu pH DO COD Hg Total Coliform
˚C mg/L mg/L mg/L Jml/100 ml
4,49
2
5,52
3
Titik Sampling
6,63
4
6,62
5
L1 21,5 3,41 3,58 162,12 0,080 40
6,62
6
L2 21,6 4,49 3,52 162,25 0,084 42 7 6 5 4 3 2 1 0
L3 21,5 5,52 3,47 162,16 0,089 42
L4 24,5 6,63 5,83 40,10 0,003 1504
3,58
3,52
3,47
1
2
3
0
Konsentrasi Baku Mutu
L5 24,6 6,62 5,84 41,45 0,002 1517
5,83
5,84
5,80
4
5
6
Konsentrasi Baku Mutu
Titik Sampling
175 150 125 100 75 50 25 0
162,12 162,25 162,16
40,10 41,45 42,28
0
1
2
Titik Sampling
3
4
5 Konsentrasi Baku Mutu
L6 24,2 6,62 5,80 42,28 0,000 1515
6
Konsentrasi Hg (mg/l)
3,41
Satuan
Konsentrasi DO (mg/l)
14 12 10 8 6 4 2 0
Baku Mutu Kelas II Dev. 3 6–9 4 25 0,002 5000
Titik Pengambilan Sampel
Parameter
Konsentrasi COD (mg/l)
Konsentrasi pH
Tabel Hasil Analisa Kualitas Air Sungai Otomona dan Sumur Penduduk (Sampling 2)
0,090 0,080 0,070 0,060 0,050 0,040 0,030 0,020 0,010 0,000
0,080 0,084
0,089
0,003 0,002 0,000
0
1
2
Titik Sampling
3
4
5 Konsentrasi Baku Mutu
6
Tabel Rekapitulasi Indeks Pencemaran Sungai Otomona dan Sumur Penduduk (Sampling 1)
Titik Sampling L1 L2 L3 L4 L5 L6
Nilai IP 7,09 7,12 7,12 1,72 1,65 1,61
Keterangan Tercemar sedang Tercemar sedang Tercemar sedang Tercemar ringan Tercemar ringan Tercemar ringan
L1
7,09 L6
L2
7,12
1,61 1,65 1,72
7,12 L5
L3
L4
Tabel Rekapitulasi Indeks Pencemaran Sungai Otomona dan Sumur Penduduk (Sampling 2)
Titik Sampling L1 L2 L3 L4 L5 L6
Nilai IP 7,12 7,14 7,18 1,67 1,65 1,61
Keterangan Tercemar sedang Tercemar sedang Tercemar sedang Tercemar ringan Tercemar ringan Tercemar ringan
L1
7,12 L6
L2
7,14
1,61 1,65 1,67
7,18 L5
L3
L4
Kegiatan rumah tangga penduduk Kota Timika, seperti mandi, cuci dan kakus sebagian besar masih menggunakan air sungai dan air sumur yang dapat memberikan dampak pada kesehatan masyarakat akibat tingginya kandungan Hg & COD. Pelayanan air minum belum dapat dilakukan karena Pemkab Mimika belum mempunyai lembaga pengelola air seperti PDAM, hanya berupa UPTD Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mimika yang pelayanannya pun kini hampir dapat dikatakan tidak ada lagi dikarenakan air sumur gali yang digunakan sebagai sumber air teridentifikasi tidak layak untuk didistribusikan. Hal ini disebabkan pencemaran terhadap air tanah yang dapat diakibatkan dari pencemaran air Sungai Otomona karena letaknya dekat dengan permukiman di Kota Timika.
Upaya pengelolaan Sirsat yang telah dilaksanakan: a)Membuat tanggul di bagian timur dan barat untuk mencegah distribusi lateral Sirsat dan sedimen alami. b)Pengalihan aliran Sungai Ajkwa. c) Melakukan penghijauan atau penanaman kembali lahan Sirsat (reklamasi) dengan menggunakan tanaman asli maupun tanaman pertanian. Kebijakan lingkungan harus dimiliki para stakeholders dengan melakukan audit internal maupun eksternal terhadap lingkungan secara berkala guna mengevaluasi kepatuhan, sistem pengelolaan dan praktik-praktik kegiatan terhadap lingkungan. Audit lingkungan yang dilakukan akan menghasilkan informasi tentang kinerja lingkungan saat ini serta membantu identifikasi peluang-peluang perbaikan dan menanggapi hasil audit-audit tersebut dengan rencana kerja untuk melaksanakan usulan yang diajukan para auditor.
KESIMPULAN • Kondisi kualitas air Sungai Otomona dari hulu hingga daerah pengendapan Sirsat telah mengalami penurunan kualitas yang disebabkan oleh kandungan Hg dan COD dengan status mutu air tercemar sedang. • Sedangkan status kualitas air sumur penduduk adalah tercemar ringan yang disebabkan oleh tingginya nilai COD dan terindikasi adanya kandungan Hg. • Upaya penggunaan lahan reklamasi, penanaman vegetasi, pengalihan aliran sungai dan lainnya untuk mengelola Sirsat dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kualitas air Sungai Otomona bila dilakukan secara intensif, menyeluruh, dan berkesinambungan dengan terus melakukan evaluasi potensi dampak terhadap sungai tersebut.
TERIMA KASIH.. “A nation that destroy its soils destroy itself” *Franklin Delano Roosevelt*