TUGAS AKHIR MANUFAKTUR
Oleh : Ricky Aimmatu Agusta (2109 030 074)
Pembimbing : Ir. Eddy Widiyono,MSc NIP. 19601025 198701 1 001 PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013
LATAR BELAKANG 1. Pemanfaatan pegas daun untuk pembuatan barang perkakas (sabit,golok,dll) dengan metode komposit lamina. 2. Sifat mekanik bahan dijadikan acuan untuk mengetahui kekuatan & kekerasan bahan.
RUMUSAN MASALAH -Bagaimana pengaruh sisipan dan lipatan sebanyak dua kali material yang ditempa terhadap sifat mekanik uji tarik dan uji kekerasan. -Bagaimana pengaruh sisipan dan lipatan sebanyak dua kali material yang ditempa terhadap struktur makro dan mikro.
TUJUAN PENELITIAN
-Untuk mengetahui pengaruh sisipan dan lipatan sebanyak 2 kali material yang ditempa terhadap hasil uji tarik dan kekerasan pada proses pembuatan barang perkakas. -Untuk mengetahui pengaruh sisipan dan lipatan sebanyak 2 kali material yang ditempa terhadap struktur mikro pada proses pembuatan barang perkakas.
BATASAN MASALAH 1. Pengelasan antar lapisan komposit lamina dianggap sempurna. 2. Material yang digunakan komposit adalah baja AISI 1020 dan pegas daun AISI 1025. 3. Temperatur saat logam dipanaskan dianggap konstan. 4. Gaya penempaan menggunakan gaya manual.
KOMPOSIT
Komposit adalah kombinasi dari dua bahan atau lebih bahan pembentuk dengan sifat yang berbeda dengan sifat masing-masing bahan asalnya.
Unsur pembentuk komposit
PENEMPAAN (FORGING)
DIAGRAM ALIR
DIAGRAM ALIR
PERALATAN TEMPA
BAHAN KOMPOSIT BAJA AISI 1020 Spesifikasi : • Komposisi : 0,18 – 0,23%C; 0,3 – 0,6%Mn; 0,4%P 0,5%S • Kekuatan tarik : 253,94 N/mm2 • Kekerasan : 67,5 HRB PEGAS DAUN AISI 1025 Spesifikasi : • Komposisi : 0,22-0,28%C; 0,3-0,6%Mn;0,4%P dan 0,5%S • Kekuatan tarik : 339,11 N/mm2 • Kekerasan : 78,83 HRB
LANGKAH PEMBUATAN KOMPOSIT PENEMPAAN BAJA AISI 1020
LANGKAH PEMBUATAN KOMPOSIT PEMBUATAN KOMPOSIT AWAL
LANGKAH PEMBUATAN KOMPOSIT PEMBUATAN KOMPOSIT SATU LIPATAN
LANGKAH PEMBUATAN KOMPOSIT PEMBUATAN KOMPOSIT DUA LIPATAN
HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN
HASIL PENGUJIAN TARIK BAHAN AWAL
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
HASIL PENGUJIAN TARIK KOMPOSIT DUA LIPATAN
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Keterangan : 1 : AISI 1020 kondisi awal 2 : AISI 1020 tanpa sisipan 3 : Komposit lamina 2 lipatan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Keterangan : 1 : AISI 1020 kondisi awal 2 : AISI 1020 tanpa sisipan 3 : Komposit lamina 2 lipatan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Keterangan : 1 : AISI 1020 kondisi awal 2 : AISI 1020 tanpa sisipan 3 : Komposit lamina 2 lipatan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Keterangan : 1 : AISI 1020 kondisi awal 2 : AISI 1020 tanpa sisipan 3 : Komposit lamina 2 lipatan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
HASIL PENGUJIAN KEKERASAN
Keterangan : 1 : AISI 1020 kondisi awal 2 : AISI 1020 tanpa sisipan 3 : Komposit lamina 2 lipatan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
HASIL UJI METALOGRAFI MAKRO
a
b
c
d
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
HASIL UJI METALOGRAFI MIKRO KONDISI AWAL
a
b
c
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
HASIL UJI METALOGRAFI MIKRO KOMPOSIT 2 LIPATAN
a
b
c
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Dari hasil studi eksperimen pembuatan komposit lamina baja AISI 1020 dengan pegas daun AISI 1025 dengan variasi 2 lipatan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : - Dari perbandingan nilai rata-rata tiga spesimen komposit dengan spesimen awal sebelum lipatan dan lipatan tanpa sisipan pada pengujian tarik diperoleh nilai kekuatan luluh terbesar pada komposit yaitu 339,41 N/mm2, nilai kekuatan tarik terbesar pada komposit yaitu 368,35 N/mm2, nilai elastisitas terbesar pada spesimen awal yaitu 5%, dan nilai kekakuan terbesar pada komposit yaitu 11624,78 N/mm2, sedangkan untuk nilai rata-rata kekerasan Rockwell terbesar pada komposit yaitu 86,83 HRB. - Pada pengamatan struktur mikro terlihat bahwa pada komposit terbentuk ferit dan perlit yang menandakan komposit bersifat keras dan ulet. Saran Hendaknya penelitian ini perlu dilakukan pendinginan kondisi tak setimbang untuk dilihat pengaruhnya terhadap sifat mekanik dan struktur mikronya.