PEMBELAJARAN MENULIS TEKS OBSERVASI DENGAN STRATEGI PETA KONSEP SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 PENAJAM PASER UTARA SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Titik Sulastri SMP Negeri 1 Penajam Paser Utara Abstrak: Berdasarkan Kurikulum 2013 pembelajaran Bahasa Indonesia meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kurikulum 2013 menekankan diterapkannya pendekatan ilmiah.Penelitian ini bertujuan memerikan pelaksanaan pembelajaran menulis teks observasi dengan strategi peta konsep. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaanstrategi peta konsepdalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasiterbukti dapat memudahkan siswa dalam menulis laporan observasi. Rata-rata nilai siswa yang mencapai KKM pada aspek pengetahuan sebanyak 93% (27 siswa) dan yang belum tuntas sebanyak 7% (2 siswa). Rata-rata nilai keterampilan siswa 100% sudah mencapai KKM. Adapun hasil penilaian sikap siswa menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab, dan santun. Kata Kunci: menulis teks observasi, strategi peta konsep
Bahasa merupakan alat komunikasi dan sebagai alat pengantar untuk mempelajari ilmu pengetahuan serta teknologi. Belajar bahasa adalah belajar komunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, siswa dituntut untuk dapat berkomunikasi dengan baik dan benar dengan melibatkan empat aspek keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan berbahasa harus diajarkan secara terpadu. Berdasarkan Kurikulum 2013 proses pembelajaran Bahasa Indonesia meliputi tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kurikulum ini dalam proses pembelajarannya menekankan pada pendekatan ilmiah (Scientific approach) yang meliputi kegiatan: mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring (Kurikulum 2013).Dalam melaksanakan proses pembelajaran Bahasa Indonesia guru senantiasa dihadapkan pada berbagai permasalahan. Timbulnya permasalahan
itu antara lain dikarenakan siswa belum memahami strategi pembelajaran yang diterapkan. Selain itu, pengajaran bahasa Indonesia dianggap sebagai aktivitas yang tidak menyenangkan. Kegiatan itu hampir selalu dirasakan sebagai beban dari pada upaya aktif untuk memperdalam ilmu. Strategi Peta Konsep (Mind Mapping) dalam pengajaran dan pembelajaran merupakan suatu konsep yang membantu siswa mengaitkan konten mata pelajaran dengan memetakan kosep pada materi dan memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan keterampilan dalam kehidupan mereka. Penerapan strategi ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Menulis Teks Laporan Hasil Observasi dengan memadukan berbagai keterampilan berbahasa. Menurut Aqib (2013:23),strategi pembelajaran Peta Konsep diperkenalkan oleh Toni Buzlan. Strategi ini baik di-
243
244, J-TEQIP, Tahun IV, Nomor 2, November 2013
gunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban. Langkah-langkah strategi Peta Konsep meliputi (a) guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai; (b) guru mengemukakan konsep / permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa, sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban; (c) guru membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang; (d) tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi; (e) tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya, lalu guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru; serta (f) dari datadata di papan, siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan guru. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penggunaan Strategi Peta Konsep dalam pembelajaran Menulis Teks Laporan Hasil Observasi pada siswa kelas VII D SMP Negeri 1 Penajam Paser Utara semester gasal tahun pelajaran 2013/2014, baik dalam hal perencanaan, pelakanaan, maupun penilaian. Materi yang digunakan dalam penelitian ini menulis teks laporan observasi pada indikator menjelaskan strukrur dan ciri-ciri bahasa teks observasi (Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (2013:5-6).Penggunaan strategi pembelajaran ini dapat memberikan hal yang positif untuk meningkatkan prestasi dan memotivasi siswa dalam menulis teks laporan hasil observasi. Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yakni penelitian yang bertujuan memerikan apa adanya terhadap pembelajaran yang dilaksanakan. Objek penelitian adalah siswa kelas VII D SMP Negeri 1 Penajam Paser Utara yang berjumlah 29 orang, terdiri dari 17 perempuan dan 12 laki-laki.Kegiatan
pembelajaran ini dilaksanakan hari Senin tanggal 23 September 2013 dan hari Rabu tanggal 25 September 2013 jam ke-5 dan ke-6. Materi ini disajikan dalam dua kali pertemuan. Masing-masing pertemuan dilaksanakan 2 jam pelajaran (2 X 40 menit). Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, dan angket untuk data kualitatif dan penilaian hasil ulangan harian siswa sebagai data kuantitatif.Pengumpulan data dalam penelitian ini juga menggunakan teknik dokumentasi, yaitu berupa foto kegiatan siswa dan video sebagai bukti pelaksanaan kegiatan proses pembelajaran dengan Strategi Peta Konsep dalam pembelajaran Menulis Teks Laporan Hasil Observasi. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi terfokus, lembar angket siswa, tes uraian dan rubrik penilaian. Instrumen ini digunakan sebagai data kualitatif dan data kuantitatif. Lembar angket ini menggunakan Skala Likert. Lembar angket siswa dikembangkan menggunakan Skala Likert. Dalam buku Ardiana (2002: 20), skala ini disusun dalam bentuk suatu pertanyaan dan diikuti oleh lima respons yang menunjukkan tingkatan Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Tahu/Tidak Berpendapat (TT/TB), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Pengumpulan data kualitatif dilakukan untuk penilaian sikap dan kuantitatif untuk penilaian pengetahuan dan keterampilan. Pengumpulan data dalam penelitian ini berupa: Penilaian Sikap, Penilaian Pengetahuan, dan Penilaian Keterampilan. Pengumpulan data kuantitatif melalui nilai hasil proses pembelajaran atau hasil nilai ulanganharian untuk pengumpulan data penilaian pengetahuan
Sulastri, Pembelajaran Menulis Teks Observasi, 245
sedangkan pengumpulan data untuk Penilaian Keterampilan melalui nilai praktik, penugasan atau nilai proyek dan nilai portofolio. Penilaian Sikap, Penilaian Pengetahuan, dan Penilaian Keterampilan dianalisis sesuai dengan Peraturan Pemerintah (Permen 8A) dalam Kurikulum 2013. Analisis data kualitatif dengan menggunakan Skala Likert dan Penilaian Sikap yang disesuaikan dengan indikator pada KI dan KD yang akan diajarkan. Penilaian Sikap dengan menggunakan penetapan pembobotan oleh satuan pendidikan yang meliputi Nilai Observasi, Nilai Diri Sendiri, Nilai Antarteman, Nilai Jurnal dan Nilai Rapor. Jumlah perbandingan pembobotanadalah 5 dengan ketentuan Nilai Observasi disarankan diberi bobot lebih besar, yaitu 2:1:1:1. Kriteria Penilaian Sikap menggunakan nilai kualitatif dengan rentang nilai Sangat Baik (SB) nilai 80—100, Baik (B) 70—79, Cukup (C) 60—69, Kurang (K) <60. Teknik analisis data kuantitatif meliputi Penilaian Pengetahuan dan Penilaian Keterampilan dengan menggunakan penskoran nilai bobot soal pada setiap indikator yang dicapai. Penskoran bobot menggunakan skala nilai 0—100 untuk Penilaian Pengetahuan. Pengolahan Nilai untuk Keterampilan menggunakan skala 1—4 dengan ketentuan Sangat Baik = 4, Baik = 3, Cukup = 2, Kurang =1. Penskoran dilakukan menggunakan kelipatan 0,33 dengan 2 (dua) desimal di belakang koma. Hasil belajar siswa dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif, yaitu dengan menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal. KKM kegiatan pembelajaran yang ditetapkan adalah siswa dinyatakan tuntas apabila memperoleh nilai 75 pada Nilai Pengetahuan dan Nilai Keterampilan, sedangkan Nilai Sikap jika memperoleh nilai Baik (B).Secara klasikal
jika mencapai 85 % siswa dinyatakan tuntas belajar. Sedangkan analisis data kualitatif diperoleh dari hasil kegiatan pengamatan (observasi terfokus) dan angket siswa sebagai data non-tes. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan Pembelajaran Pada dasarnya penelitian ini mengikuti urutan pelaksanaan kegiatan Penelitian yang disesuaikan dengan Perencanaan, Pelaksanaan dan Hasil. Perencanaan meliputi skenario pembelajaran yang sudah dirancang dalam RPP. Materi yang akan diajarkan mencakup ranah sesuai dengan Kurikulum 2013, yaituPengetahuan yang teritegrasi dalam Kompetensi Dasar 3.1 Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan. Kompetensi Dasar 4.1 Menangkap makna teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik secara lisan maupun tulisan. Sikap meliputi dua Kompetensi Dasar, yaitu 1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis; serta2.1Memiliki perilaku jujur, tanggung jawab, dan santun dalam menanggapi secara pribadi hal-hal atau kejadian berdasarkan hasil observasi.Materi yang diajarkan meliputi Pengenalan struktur teks hasil observasi dan Ciri Bahasa (Silabus Kurikulum 2013). Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran Kegiatan pelaksanaan pembelajaran dirancang sesuai dengan langkahlangkah yang terdapat dalam RPP atau Skenario Pembelajaran. Pertemuan ke-1 Kegiatan awal dimulai dari peserta didik berdoa sesuai dengan agama dan
246, J-TEQIP, Tahun IV, Nomor 2, November 2013
keyakinan masing-masing.Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berkaitan dengan tema Cinta Lingkungan Hidup.Peserta didik menerima informasi kompetensi, tujuan, manfaat, materi, dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.Kemudian untuk menggugah kesadaran dan menarik perhatian peserta didik agar mencintai lingkungan hidup, peserta didik mendengarkan pembacaan puisi bertema lingkungan hidup yang berjudul ―Tanah Kelahiran‖ karya Ramadhan. Rincian kegiatan intiyang dilakukan adalah setiap siswa membaca contoh teks hasil observasi pada buku siswa Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan kelas VII yang sudah ditentukan oleh guru.Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 orang, kemudian secara kolaboratif memetakan isi teks berdasarkan struktur teks hasil observasi.Berdasarkan hasil pemetaan tersebut, selanjutnya siswa menulis teks hasil obsrvasi sesuai strukurnya dengan memperhatikan ciri-ciri kebahasaannya. Setelah selesai, setiap kelompok saling bertukar hasil tulisan teks observasi dengan kelompok lain, kemudian mengoreksi dengan fokus pada ketepatan strukturnya dan ciri-ciri bahasanya. Berdasarkan hasil koreksi silang tersebut, selanjutnya guru menjelaskan materi tentang menulis teks hasil observasi sesuai dengan struktur dan ciri-ciri bahasa yang digunakan dalam teks tersebut.Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan.hasil pembelajaran. Kegiatan mengamati dilakukan untuk membangun konteks pembelajaran. Langkah selanjutnya peserta didik mengamati sebuah gambar lingkungan hidup (Buku Siswa halaman 3) dengan sikap peduli dan santun.Pada kegiatan menanya peserta didik bertanya hal-hal yang berhubungan dengan konteks
pembelajaran secara santun dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pada kegiatan mengeksplorasi peserta didik bertanya jawab tentang halhal yang berhubungan dengan gambar yang diamati pada teks Cinta Lingkungan Hidup dan menjawab pertanyaan tugas 1 dan 2 ( buku siswa halaman 4–6). Peserta didik membentuk kelompok sesuai urutan angka yang diinstruksikan guru dan memberikan nama kelompok sesuai dengan tema cinta lingkungan. Pada kegiatan Mengamati peserta didik menyimak teks laporan hasil observasi (buku siswa halaman 5-6) dengan sikap santun dan tanggung jawab. Pada kegiatan mengeksplorasipeserta didik secara berkelompok mendiskusikan pemetaan struktur teks yang telah disimaknya dengan memperhatikan ciri-ciri bahasa dalam struktur tersebut.Peserta didik melabeli teks hasil observasi sesuai dengan struktur laporan hasil observasi pada teks yang berjudul CintaLingkungan Hidup. Pada kegiatan mengasosiasi,setiap kelompok saling bertukar hasil pekerjaannya dengan kelompok lain, kemudian mengoreksi dengan fokus pada pemetaan struktur teks observasi sesuai dengan ciriciri kebahasaannya. Pada kegiatan mengomunikasikan, peserta didik menjelaskan struktur teks hasil laporan observas berdasarkan ciri-ciri kebahasaannya. Pada kegiatan mengamati, peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai struktur teks laporan hasil observasi.Pada kegiatan menanya, peserta didik bertanya hal-hal yang berhubungan dengan struktur teks hasil observasi dengan bahasa yang santun. Pada kegiatan mengomunikasikan, salah satu perwakilan kelompok melaporkan hasil diskusinya secara lisan dengan sikap tanggung jawab, santun, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.Guru menjelaskan materi
Sulastri, Pembelajaran Menulis Teks Observasi, 247
tentang ciri-ciri struktur laporan hasil observasi dan ciri-ciri kebahasaannya. Kegiatan penutup,meliputi peserta didik bersama guru menyimpulkan pembelajaran, dengan sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, dan percaya diri.Peserta dengan sikap santun dan jujur, peserta didik mengidentifikasi hambatan yang dialami saat memahami struktur teks hasil observasi.Peserta didik menjawab pertanyaan guru dengan sikap jujur dan santun.Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru mengenai struktur teks hasil observasi.Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana pembelajaran selanjutnya dengan santun dan tanggung jawab. Pertemuan Ke-2 Kegiatan pendahuluan yang dilakukan peserta didik ialahmerespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya. Peserta didik menerima informasi keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Peserta didik menerima informasi kompetensi, tujuan, manfaat, materi, dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan. Kegiatan inti meliputi kegiatan mengamati, yaitu peserta didik dapat menjawab ciri-ciri bahasa teks hasil observasi, serta dipancing oleh guru dengan memperlihatkan contoh atau strategi teks hasil observasi.Peserta didik membaca dan mengamati teks hasil observasi (Buku Siswa halaman 5-6) dengan sikap tanggung jawab, peduli, dan santun.Pada kegiatan menanya, peserta didik bertanya hal-hal yang berhubungan dengan ciri-ciri bahasa teks hasil observasi dengan santun dan berbahasa yang baik dan benar. Pada kegiatan mengeksplorasi peserta didik menulis teks laporan hasil observasi denganmemperhatikan ciri-ciri
bahasa teks hasil observasi.Langkahlangkah yang dilakukan dalam kegiatan mengomunikasikan adalah salah satu perwakilan kelompok melaporkan hasil diskusinya secara lisan, dengan sikap tanggung jawab, santun, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kelompok lain menanggapi dengan peduli dan santun. Kegiatan penutup dalam pembelajaran ini, peserta didik bersama guru menyimpulkan pembelajaran, dengan sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, dan percaya diri. Kemudian peserta didik mengidentifikasi hambatan yang dialami saat memahami struktur teks hasil observasi. Peserta didik menjawab pertanyaan guru dengan sikap jujur dan santun dengan. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru mengenai struktur teks hasil observasi.Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana pembelajaran selanjutnya dengan santun dan tanggung jawab. Kegiatan pengamatan dilaksanakan selama pelaksanaan tindakan observasi dilakukan oleh peneliti dan rekan sejawat sebagai pengamat untuk memperoleh gambaran secara objektif tentang kondisi selama proses pembelajaran berlangsung, serta mengamati sikap siswa selama tindakan penelitian dilakukan.Sedangkan kegiatan wawancara dan angket berguna untuk mengungkap tanggapan balik siswa dan dampak dari aktivitas tindakan selama proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan pemanfaatan Strategi Peta Konsep dalam pembelajaran Menulis Teks Laporan Hasil Observasi. Refleksi dilakukan guru sebagai peneliti untuk mengevaluasi keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran. Refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan hasil observasi. Refleksi merupakan upaya mengkaji apa yang terjadi. Kegiatan
248, J-TEQIP, Tahun IV, Nomor 2, November 2013
refleksi meliputi kegiatananalisis, sintesis, interprestasi, dan eksplorasi yang merupakan tindakan dalam kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Strategi Peta Konsep dalam pembelajaran Menulis Teks Laporan Hasil Observasi terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan adalah 75. Rata-rata nilai siswa yang mencapai KKM pada aspek pengetahuan sebanyak 93% dan yang belum tuntas sebanyak 7%. Ini berarti dari 29 siswayang mencapai KKM ada 27 siswa dan 2 siswa belum mencapai KKM. Rata-rata nilai keterampilan siswa 100% sudah mencapai KKM. Ini berarti pada KD 4.1 rata-rata siswa berhasil mendapat nilai >75. Berdasarkan penilaian sikap, rata-rata siswamemiliki perilaku jujur, tanggung jawab, dan santun dalam menanggapi secara pribadi hal-hal atau kejadian ketika menulis teks hasil laporan observasi rata-rata skor perolehan siswa Baik dan Sangat Baik. Strategi pembelajaran ini juga terbukti dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan serta menarik minat siswa. Penggunaan strategi pembelajaran ini juga mendapat respon yang sangat positif dari siswa. Strategi pembelajaran ini dianggap sangat menarik, lebih mudah, lebih baik, dan direkomen-
dasikan penggunaannya untuk pembelajaran bahasa Indonesia pada materi yang lain.
DAFTAR RUJUKAN Aqib, Zainal. 2013. Strategi-Strategi, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontektual (Inovatif).Bandung: Yrama Midya Ardiana, Leo Idra. 2002.‖Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia‖. Evaluasi Pembela-
jaran. Jakarta: Direktorat SLTP & Depdiknas. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2013. Bahasa Indonesia Kelas VII Wahana Pengetahuan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Depdiknas. 2013. Kurikulum 2013. Jakarta: Depdiknas.
PENUTUP Dari paparan sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, perencanaan pembelajaran menulis teks laporan observasi dengan metode peta konsep sudah dilakukan secara optimal. Langkah-langkahnya meliputi (a) menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), (b) menyusun media pembelajaran, (c) menyusun instrumen penilaian. Kedua, pembelajaran menulis teks laporan observasi dengan metode peta konsep sudah dilaksanakan dengan baik, sesuai dengan langkah-langkah yang terdapat dalam kegiatan pembelajaran. Pada tahap ini siswa sudah dapat menentukan struktur dan ciri-ciri teks laporan hasil observasi. Ketiga, pembelajaran menulis teks laporan sudah dikuasai oleh siswa. Hasil observasi menunjukkan bahwa Strategi Peta Konsep dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi ini terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Rata-rata siswa memperoleh Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu nilai 75 ke atas.