CULTURE Vol. 1 No. 1 Mei 2014
Teknik Penulisan Bahasa Dalam Karya Tulis Ilmiah Tri Karyanti Fakultas Ilmu Komputer, Universitas AKI Jl. Imam Bonjol 15, 16, 17 Semarang 50139 email :
[email protected] Abstract Language Writing Techniques in scientific papers which include the application of spelling, grammar, and traditions are commonly used in scientific writing. Application of standards Spelling should conform with Enhanced Indonesian. Grammar must obey the principles applied in the field of science that is accurate, brief, and clear. When the message contained in the sentence reaches the reader, the choice of words should pay attention to the existence of (1) accuracy, (2) standardness, (3) effectiveness, (4) and the subtlety of meaning. Key Words: Scientific Writing, spelling, grammar 1.
dengan topik yang penulis sajikan, maka
Pendahuluan Setiap
tulisan
ilmiah
seperti
dalam penulisan ini akan dibicarakan hal-hal
makalah, laporan penelitian, skripsi dan tesis
yang berhubungan dengan aspek format dan
selalu memiliki tiga aspek dasar yaitu aspek
aspek kebahasaan. Pembicaraan tentang dua
subtansi, aspek format, dan aspek penyajian
aspek itu meliputi asas-asas bahasa dalam
bahasa. Aspek subtansi dalam tulisan ilmiah
tulisan ilmiah, kaidah penerapan ejaan
meliputitatasusunan
rumusan
dalam karangan ilmiah, kaidah tata bahasa
masalah, kerangka pikiran, metodologi,
meliputi kaidah pemilihan kata, kaidah
rumusan hasil penelitian atau eksperimen
penyusunan kalimat, dan kaidah penyusunan
serta
paragrap, serta teknik notasi ilmiah dan
subtansi,
rekomendasi
guna
memecahkan
masalah yang diteliti.Aspek format meliputi tatasusunan
format
bahasa
Pembahasan yang terbagi dalam
meliputi penerapan ejaan, tata bahasa,
beberapa masalah itu dimaksudkan untuk
bentuk tulisan atau laporan.
memenuhi topik yang penulis angkat, yaitu
Aspek dibicarakan Sedangkan penyajian dalam
penyajian
penulisan daftar pustaka.
substansi dalam aspek
bahasa
teknik
metode format, lazimnya
penulisan
lazimnya
tentang tata bahasa dan penulian bahasa
penelitian.
dalam karangan ilmiah, dengan kata lain
dan
aspek
topik ini berkaitan dengan masalah tata tulis
dibicarakan
dalam karangan ilmiah, yaitu meliputi
ilmiah.Sesuai
penerapan ejaan, tata bahasa, dan tradisi113
Teknik Penulisan Bahasa Dalam Karya Tulis Ilmiah (Tri Karyanti) tradisi
yang
biasa
digunakan
dalam
penulisan ilmiah.
keseksamaan. Penulis yang teliti, cermat dan seksama tidak akan memakai unsur-unsur bahasa
2.
hendaknya
dalam
tidak
tulisan
ilmiah
menimbulkan
berlebihan
.Didalam
tulisannya hanya dipakai unsur-unsur bahasa
Asas-asas Bahasa Tulisan Ilmiah Bahasa
secara
salah
yang
benar-benar
bahasanya
padat
diperlukan, isi
dan
sehingga ringkasan
tafsir.Untuk itu, bahasa dalam tulisan ilmiah
(brief).Oleh karena itu dihindari adanya
perlu menaati asas-asas yang berlaku dalam
kata, istilah, Ungkapan yang mubzir atau
bidang
yang tidak diperlukan dipandang dari
keilmuan.Asas-asas
itu
adalah
accurate, brief, dan clearyang sering disebut
sudut isinya.
dengan singkatan a.b.c dalam karangmengarang (Surono, 1988:3).
dalam tulisan ilmiah harus jelas, tidak
Asas accurate berarti bahwa bahasa ilmiah
harus
teliti,
Asas clear berarti bahwa bahasa
dan
Dengan bahasa yang jelas diharapkan kecil
saksama.Untuk menghasilkan tulisan yang
kemungkinannya terjadi salah tafsir dari
teliti, penulis dituntut untuk memperhatikan
pihak pembaca.Untuk itu perlu dihindarkan
dengan sepenuhnya minat terhadap beberapa
kata
unsure bahasa yang dipakai sampai dengan
ganda.Misalnya dalam kalimat :Masyarkat
hal yang sekecil-kecilnya, seperti pemakaian
Indonesia adalah masyarakat agraris di
tanda titik, tanda koma, pemakaian huruf
mana
kapital dan sebagainya. Langkah berikutnya,
besar penduduknya
penulis
memperhatikan
bertani.Kata di mana pada kalimat di atas
mencerminkan
dapat ditafsirkan bermakna sebab, maupun
perlu
ketergantungan kecermatan
akan
mata
ungkapan
yang
pencahariannya
bermakna
sebagaian
akibat.Tafsiran pertama dengan tafsiran
Ketelitian dankecermatan ini akan tercipta
kedua berbeda jauh. Oleh karena itu jika
keseksamaan.
dalam
makna yang ingin dituangkan dalam kalimat
tulisanditandai oleh adanya keselaraan dan
itu adalahsebab, maka akan jelas jika kata di
keserasian antara kata-kata, istilah,ungkapan
mana diganti dengan kata penghubung
yang digunakannya dengan gagasan yang
sebab atau karena. Sebaliknya, jika yang
dituangkannya.
dituangkan dalam kalimat itu adalah akibat,
ketelitian 114
penulisnya.
atau
Dari
Asas
berbahasa
cermat,
samar-samar atau meragukan pembaca.
Keseksamaan
brief dan
berhubungan
dengan
maka akan menjadi jelas jika kata di mana
kecermatan,
serta
diganti dengan kata penghubung sehingga
CULTURE Vol. 1 No. 1 Mei 2014 atau olehkarena itu. Dengan demikian
maka antara unsur bahasa yang satu dengan
apabila dibandingkan dengan kalimat di atas
unsur
dua kalimat berikut ini akan terlihat lebih
berkaitan.Kemudian, asas emphasis berarti
jelas maknanya. (1) Masyarakat Indonesia
bahwa diantara butir-butir gagasan ada
adalah masyarakat agraris karena mata
gagasan
pencaharian sebagaian besar penduduknya
terpenting.Gagasan
bertani.(2) Masyarakat Indonesia adalah
mendalam dalam benak pembaca perlu
masyarakat agraris, oleh karena itu mata
diberikan penekanan.
pencaharian sebagaian besar penduduknya bertani.
bahasa
yang lain
pokok ini
harus
saling
atau
yang
agar
berkesan
Pemaparan tujuh asas bahasa ilmiah diatas dimaksudkan untuk menunjukkan
Disamping tiga asas diatas dalam kegiatan
penulisan
ilmiah
dapat
bahwa aspek penyajian bahasa ilmiah mencakup
masalah
yang
cukup
ditambahkan lagi asas correct, asas unity,
luas.Cakupan masalah tersebut mulai dari
asas coherence, dan asas emohasi(The Liang
hal ejaan, tanda baca, pemakaian kata,
Gie, 1984:9). Asas correct berarti bahwa
penyusun frasa, dan kalimat sampai dengan
kata, istilah, ungkapan dalam tulisan ilmiah
penyusunan alinea, bahkan sampai dengan
harus dipakai secara tepat. Ketepatan ini
masalah penulisan notasi serta penulisan
diukur dari kesesuaiannya dengan kelompok
daftar pustaka. Dalam tulisan ini akan
sintaksisnya, dan mengenai tidaknya pada
disajikan
sasaran yang hendak dicapai penulisanya,
pemakaian
Jadi asas ini menghendaki agar unsur-unsur
kata,aturan-aturan penyusunan kalimat, dan
bahasa yang dipakai tidak menyalahi tata
penyusunan daftar pustaka. Pembicaraan
bahasa, dan isinya mengenai.Selanjutnya
tentang hal-hal tersebut diatas sebatas pada
setiap unsur bahasa sebagai bagaian dari
hal-hal yang sering dipergunakan dalam
suatu keseluruhan tulisan ilmiah harus
kegiatan penulisan ilmiah saja.
mendukung
terciptanya
dicapai jika setiap unsur bahasa yang berfungsi
ejaan
yang
meliputi
tanda
baca
dan
penulisan
keutuhan.Inilah
yang dimaksud asas unity.Keutuhan bisa
dipakai
kaidah
sebagai
3.
Kaidah Ejaan Dalam Tulisan Ilmiah Kaidah ejaan
yang diberlakukan
mendukung
didalam tulisan ilmiah adalah kaidah ejaan
gagasan sentralnya. Untuk itu perlu adanya
yang berlaku sekarang, yaitu kaidah ejaan
asas coherence, yang berarti bahwa demi
yang disempurnakan. Dalam pedoman ejaan
terciptanya keutuhan dan kesatupaduan,
yang disempurnakan edisi yang terbaru 115
Teknik Penulisan Bahasa Dalam Karya Tulis Ilmiah (Tri Karyanti) masalah ejaan diatur dalam lima bab.
pangkat, dan sapaan, (14) kata penunjuk
Kelima bab ter sebut adalah; kaidah
hubungan kekerabatan yang dipakai dalam
pemakaian huruf, kaidah pemakaian huruf
penyapaan dan pengacuan, (15) kata ganti
kapital dan huruf miring, kaidah penulisan
Anda (Anton Moelino, 1988:381).
kata, kaidah penulisan unsur serapan, dan
Kaidah pemakaian tanda titik ada
kaidah pemakaian tanda baca. Dalam tulisan
delapan aturannya, yaitu tanda titik dipakai
ini hanyamengkaji
pada
kaidah-kaidah yang
(1)
akhir
kalimat
yang
bukan
sering digunakansaja yang dibicarakan .
pertanyaan atau seruan, (2) dibelakang
Kaidah-kaidah tersebut meliputi kaidah
angka dan huruf dalam satu bagan ikhtisar,
pemakaian huruf capital,pemakaian tanda
(3) untuk memisahkan angka jam, menit,
titik, pemakaian tanda koma, dan aturan
dan detik yang menunjukan waktu, (4) di
pemenggalan kata , serta kaidah penulisan
antara nama penulis, judul tulisan yang tidak
kata.
berakhiran dengan tanda Tanya dan tanda Kaidah pemakaian huruf kapital ada
seru, dan tempat penerbit dalam daftar
15 aturan, yaitu huruf kapital atau huruf
pustaka, (5) untuk memisahkan bilangan
besar dipakai sebagai huruf pertama pada :
ribuan atau kelipatannya, (6) tidak dipakai
(1) awal kalimat, (2) petikan langsung, (3)
dalam memisahkan bilangan ribuan atau
ungkapan yang berhubungan dengan agama,
kelipatannya
nama Tuhan, dan kitab suci, termasuk kata
jumlah, (7) tidak dipakai didalam penulisan
ganti Tuhan, (4,5,6) nama pangkat jabatan,
akhir
gelar kehormatan, keturunan dan keagamaan
karangan atau kepala ilustrasi, tabel dan
yang diikuti nama orang, (7) nama tahun
sebagainya, (8) tidak dipakai dalam bagian
bulan, hari-hari raya, dan peristiwa sejarah,
alamat pengiriman dan tanggal surat atau
(8) nama bangsa, suku, dan bahasa (9) nama
nama dan penerima surat. (Anton Moeliono,
geografi, (10) unsur nama Negara, lembaga
1988:406-408).
judul
yang
yang
tidak
menunjukan
merupakan
kepala
pemerintahan dan ketatanegaraan, serta
Kaidah pemakaian tanda koma yang
dokumen resmi, (11) judul buku, majalah,
sering digunakan dalam penulisan ilmiah
surat kabar, dan judul karangan kecuali kata
antara lain; (1) dipakai diantara unsur-unsur
tugas, (12) setiap bentuk ulang sempurna
suatu perincian atau pembilangan, nama dan
yang terdapat pada nama badan dan lembaga
alamat, tempat dan tanggal, nama tempat
Negara,
dokumen
dan wilayah atau negeri yang ditulis
resmi, (13) unsur singkatan nama gelar,
berurutan bagian-bagian dalam catatan kaki,
116
ketatanegaraan
serta
CULTURE Vol. 1 No. 1 Mei 2014 nama orang dan gelar akademik yang
pemenggalan kata turunan, ada
mengikuti; (2) untuk memisahkan kalimat
aturannya, yaitu; (a) awalan dan akhiran
setara yang satu dengan kalimat setara yang
dapat dipisahkan dari bentuk dasarnya pada
berikutnya yang didahului oleh kata tetapi
pergantian baris, (b) bentuk dasar pada kata
dan melainkan, anak kalimat dengan induk
turunan sedapat-dapatnya tidak dipenggal,
kalimat jika anak kalimat mendahului unduk
(c) akhiran -i pada kata turunan tidak boleh
kalimat, nama yang dibalik susunannya
dipenggal, (d) sisipan pada kata turunan
dalam daftar pustaka, (3) dipakai dibelakang
unsur-unsurnya
kata
angka
pergantian baris. (3) Kaidah pemenggalan
persepuluh atau diantara rupiah dan sen
gabungan kata yang salah unsurnya berupa
yang dinyatakan dengan angka.
kombinasi, ada dua aturannya, yaitu; (a)
atau
ungkapan
didepan
Pemenggalan kata pada pergantian
dapat
empat
dipisahkan
pada
pemenggalannya dapat dilakukan diantara
baris merupakan masalah yang sering
unsur-unsur
pembentuk
dilakukan dalam penulisan ilmiah.Untuk
tersebut,
memenggal suatu kata dalam pergantian
mengikuti kaidah pemenggalan kata dasar.
baris tidak bisa dilakukan sesuka hati tetapi
(EYD 1991:17-19)
(b)
gabungan
pemenggalannya
kata dapat
ada kaidah yang harus ditaati. Kaidah tersebut adalah sebagai berikut; (1) kaidah
Kaidah penulisan kata di dalam EYD
pemenggalan kata dasar, dan empat aturan
meliputi kaidah penulisan kata dasar, kata
yaitu (a) jika ditengah kata terdapat dua
ulang, kata turunan dan gabungan kata.
huruf vokal
berurutan, pemenggalannya
Kaidah kata dasar dan kata ulang sangat
dilakukan diantara dua huruf vokal tersebut.
sederhana ,yaitu untuk kata dasar unsur-
(b) jika ditengah kata terdapat dua huruf
unsurnya ditulis dalam satu kesatuan. Untuk
konsonan
penulisan kata ulang unsur-unsur pembentuk
berurutan
pemenggalannya
dilakukan diantara dua huruf konsonan
kata
ulang
ditulis
lengkap
tersebut. (c) jika ditengah kata terdapat satu
menggunakan tanda hubung. Sedangkan
huruf konsonan diantara dua huruf vokal,
kaidah penulisan kata turunan ada empat ,
pemenggalannya dilakukan sebelum huruf
yaitu (a) Imbuhan (awalan, akhiran, dan
konsonan tersebut. (d) jika ditengah kata
sisipan) ditulis
terdapat tiga huruf konsonan atau lebih
dasarnya, (b) jika bentuk dasar kata turunan
pemenggalannya dilakukan diantara huruf
berupa gabungan kata, awalan atau akhiran
konsonan pertama dan kedua. (2) Kaidah
ditulis serangkai dengan kata yang langsung
serangkai
dengan
dengan kata
117
Teknik Penulisan Bahasa Dalam Karya Tulis Ilmiah (Tri Karyanti) mengikuti atau mendahului, (c) jika bentuk
barang
dasar
kesesuaian dalammempergunakan kata yang
yang
berupa
gabungan
kata
yang
akan
mendapatkan awalan dan akhiran bersama-
telah
sama, maka unsur gabungan tersebut ditulis
1990:95).Sedangkan
serangkai,
(d)
jika
terkandung dalam kalimat dapat sampai
gabungan
kata
hanya
salah
satu
dipakai
unsur
dipilihnya
diamanatkan, (Imam agar
dan
Syafi’ie,
pesan
yang
sebagai
kepada pembacanya maka pemilihan kata
kombinasi, gabungan kata tersebut ditulis
harus memperhatikan adanya (1)ketepatan,
serangkai. Kaidah penulisan gabungan kata
(2) kebakuan, (3) kehematan, (4) dan (5)
ada tiga, yaitu (a) gabungan kata lazim
kehalusan
disebut kata majemuk termasuk istilah
1988:8)
khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah, (b)
makna.(Dirgo
Ketepatan
Sabariyanto,
adalah
kecermatan
gabungan kata yang mungkin menimbulkan
memilih kata-kata secara tepat, yaitu
kesalahan pengertian dapat ditambahkan
Sesuai dengan ide yang akan disampaikan,
tanda hubung untuk menegaskan pertalian
sesuai dengan situasi dan sesuai dengan
unsur-unsurnya, (c) gabungan kata seperti;
posisi
adakalanya,
ketepatan ini meliputi pilihan bentuk kata
bagaimana,
bilamana,
darmabhakti, dan lain sebagainya ditulis serangkai. (Anton Moeliono, 1988:388-389).
pembicaraan.
Dengan
demikian
dan makna kata. Sedangkan yang dimaksud dengan kebakuan adalah pemilihan kata dalam
4.
Kaidah
Tata
Bahasa
Dalam
bahasa tulis harus menggunakan bahasa
Karangan Ilmiah
yang standar atau baku,Hal ini sesuai
Tata bahasa dalam Kamus umum Bahasa
dengan fungsi bahasa Indonesia baku yaitu
Indonesia berarti pengetahuan mengenai
bahasa yang digunakan dalam pembuatan
pembentukan kata-kata dan penyusunan
wacana
kata-kata dalamkalimat.Berkaitan dengan
dalam membuat kalimat, kata-kata yang
tulisan ini maka kaidah tata bahasa meliputi
dipergunakan haruslah kata-kata yang umum
kaidah pemilihan kata, penyusunan kalimat
diketahui masyarakat. Bila didalam makalah
dan penyusunan paragraf.
atau tulisan ilmiah ditemukan kata-kata
teknis.Keumuman
maksudnya
Pemilihan kata pada dasarnya adalah
asing, dialek, dan kata-kata slang, maka
pendayagunaan kata yang berkaitan dengan
tulisan yang dibuatnya menjadi kurang
ketepatan
komunikatif, Sebab pesan pada kalimat
memilih
kata
untuk
mengungkapkan suatu gagasan, hal atau 118
CULTURE Vol. 1 No. 1 Mei 2014 yang
disusunnya
tidak
dapat
segera
dimengertiOleh pembacanya.
kita
susun
harus
memenuhi
unsur
intikalimat.Yang dimaksud dengan unsur
Kehematan ialah penggunaan kata-
inti
kalimat
adalah
unsur
subjek
kata secara ekonomis dan cermat dalam
danpredikat.Dengan demikian setiap kali
menyusun sebuah kalimat.Penggunaan kata-
membuat kalimat harus mengandung unsur
kata secara boros atau kata-kata yang tidak
subjek dan predikat.Permasalahan yang
perlu dapat mengaburkan pesan kalimat
muncul
yang ingin dikemukakan oleh penulisnya.
dimaksud dengan subjek dan predikat dalam
Selain itu kalimat yang disusunnya menjadi
kalimatitu.Banyak
berbelit-belit
tentang subjek dan predikat ini, salaha
Sedangkan yang dimaksud dengan kehalusan
makna
dipergunakan
kata-kataYang
ahli
yang
bahasa
satubatasan yang mudah untuk dimengerti menyebutkan bahwa subjek adalahhal atau sesuatu yang menjadi inti pembicaraan
haruslah bernilai rasa haluslah bernilai rasa
dalam kalimat. Sedangkanpredikat adalah
halus atau santun.Misalnya kata sapaan
hal yang memberikan penjelasan, atau
engkau
memberitahukanapa,
kamu
menyusun
batsan
apakah
kalimat
dan
untuk
ialah
sekarangadalah
terasa
lebih
kasar
mengapa,
atau
dibandingkan dengan kata saudara dan
bagaimana subjek it. Dengan demikian
Anda.Selain itu kata sudi danMohon terasa
penyusunankalimat
lebih halus jika dibandingkan dengan kata
dengan
mau dan minta.
yaituapabila
Selain
penyusunan pembuatan
tertuai kalimat, kalimat
minimal sudah dimunculkan unsure subjek
dalam kaidah tata bahasa masalahPenyusun
dan predikat.Sedangkan unsur-unsur lain
kalimat juga merupakan bagian yang sangat
seperti pelengkap, keterangan, objek, kata
penting, karena dengan kalimat inilah
modalitas dan sebagainya dipakai untuk
gagasan-gagasan yang ada didalam fikiran
melengkapiunsur inti kalimat yaitu subjek
dapatdisalurkan.Dalam kaidah penyusunan
dan predikat.
ada
beberapa
pemilihan
dalam
sudah
kata,
kata
masalah
kaidah
yang
hal
yang
Hal lain yang harus diperhatikan
harusdiperhatikan, hal-hal tersebut adalah
dalam kaidah penyusunan kalimat yaitu
masalah unsur-unsur kalimat danmacam-
adanya tiga macam cara menyusun kalimat
macam cara penyusunan kalimat.Untuk
berdasarkan jumlah informasi dan cara
menyusun kalimat supaya kalimat kita dapat
penyusunannya. Cara pertama menyusun
ditangkap oleh pembaca, maka kalimat yang
kalimat yaitu apabila hanya ada satu 119
Teknik Penulisan Bahasa Dalam Karya Tulis Ilmiah (Tri Karyanti) informasi yang akann disampaikan, bentuk
kita lakukan adalah kalimat apa yang akan
kalimat
yang
berupa
kalimat
disusun untuk menuangkan gagasan yang
pada
kalimat
ada di dalam pikiran .Dalam hal ini ada tiga
Kemarinia dikabarkan hilang. Cara yang
macam kalimat yang bisa digunakan yaitu
kedua, apabila ada dua informasi ataulebih
kalimat sederhana, kalimat luas, dan kalimat
yang ingin dituangkan dalam kalimat, dan
gabung.
sederhana.
disusun
Misalnya
cara penuangannya dua atau tiga informasi
Tataran yang lebih tinggi dari kalimat
itu ditulis lengkap dan dijajarkan dalam satu
dalam kaidah tata bahasa adalah kaidah
kalimat,cara
penyusunan paragraf.Untuk bisa menyusun
demikian
ini
akan
menghasilkan kalimat yang disebut kalimat
paragraf
luas.Contoh kalimat luas yang terdiri dari
mengetahui unsur-unsur yang membangun
tiga
paragraf.Unsur-unsur paragraf ada empat
informasi
adalah
sebagai
yang baik,
berikut;Pengaduan Anda sudah kami terima,
macam,
tetapi karena petugasnya tidakAda ditempat,
kalimat pengembang dan kalimat penegas.
Anda boleh datang lagi besok. Cara yang
Transisi adalah penanda hubungan yang
ketiga, apabila ada dua informasi atau lebih
menghubungkan antara paragraf yang satu
yang ingin dituangkan dalam kalimat,
dengan
danCara penuangan dua atau tiga informasi
paragrafyang
itu pada bentuk yang sama digabungkan
Kalimat topik ialah kalimat yang terdapat
menjadi satu, cara demikian ini akan
dalam
menghasilkan kalimatYang disebut kalimat
penegas adalah kalimat yang menegaskan
gabung. Contoh kalimat gabung yang terdiri
kembali gagasan pokok pada awal paragraf
dari tiga informasi adalah sebagai berikut;
(ImanSyafi’ie, 1990:130-132).
Penduduk
semuanya
bersembunyi,Tak
yaitu;
maka kita harus
transisi,
lainnya
paragraf
Berdasarkan
kalimat
yang
topik,
berdekatan.
itu.Sedangkan
unsur-unsur
kalimat
yang
berani keluar rumah, dan hanya mengintip
membangun paragraf, kita dapat menyusun
dari celah-celahDinding.
paragraf dengan beberapa variasi, yaitu
Dari
uraian
tentang
kaidah
paragraf dengan susunan dua unsur, paragraf
penyusunan kalimat dapat kita tarik Satu
dengan susunan tiga unsur, dan paragraf
pengertian bahwa untuk menyusun kalimat
dengan susunan empat unsur.Berikut ini
hal yang harus diperhatikan pertama-tama
contoh penyusunan paragraf dengan struktur
adalah adanya unsur subjek dan predikat
tiga unsur.
(unsur inti kalimat). Hal kedua yang bisa 120
CULTURE Vol. 1 No. 1 Mei 2014 Walaupun prestasi PSSI di Merdeka Games
penuangan alur pikir ini disebut paragraf
semakin menanjak, akhirnya masuk kotak
deduktif.Kebalikan dari cara penuangan alur
juga. Pada pertandingan pertama melawan
fikir deduktif disebut paragraf induktif yaitu
kesebelasan Korea, PSSI kalah tipis 1-0.
penuangan alur pikir dimulai dari hal-hal
biasanya kekalahannya melibihi angka satu.
yang khusus atau perincian menuju ke
Pertandingan kedua melawan Australia,
pernyataan umum. Paragraf yang ketiga
PSSI berbagi angka dengan Australia 1-1.
disebut paragraph campuran atau paragraf
Pertandingan ketiga melawanKuwait PSSI
deduktif-induktif, yaitu cara penyusunan
juga
1-1.pertandingan
paragraph yang kalimat topiknya terletak di
keempat melawan tuan rumah Malaysia,
tengah-tengah paragraf. (Djariyo,1992:150-
PSSI
151).
ditahan
lagi-lagi
imbang
ditahan
imbang
1-1.
Pertandingan kelima PSSI bertemu dengan Maroko,
Berakhir
bagiIndonesia
dengan
0-2.
kekalahan
Kekalahan
ini
5.
Teknik Notasi Ilmiah Dan penulisan Daftar Pustaka
menyebabkan Indonesia masuk kotak. Paragraf
diatas
terdiri
delapan
Pernyataan
ilmiah
yang
dipergunakan dalam tulisan ilmiah harus
kalimat yang membangun. Dilihat dari segi
mencakup
strukturnya
dapat diidentifikasi orangyang membuat
paragraf
tersebut
dibangun
beberapa
hal.Pertama,
harus
dengan tiga unsur kalimat (1) merupakan
pernyataan
unsur kalimat topik, kalimat (2 s.d 7)
diidentifikasikanmedia
merupakan unsur kalimat pengembang,dan
ilmiahapa yang membuat pernyataan itu.
kalimat(8)merupakan
Ketiga
unsur
kalimat
tersebut.Kedua, harus dapat
harus
komunikasi
dapat
diidentifikasikan
penegas. Dengan demikian struktur paragraf
lembaga yang menerbitkan publikasi
diatas adalah topik + kalimat pengembang +
Ilmiah
kalimat penegas.
berdomisilidan
waktu
itudilakukan.Cara
untuk
Dilihat dari teknik penuangan alur
tersebut
berserta
tempat penerbitan
mencantumkan
fiktif dalam paragraf ada tiga cara menyusun
ketiga hal tersebut dalam tulisan disebut
paragraf yaitu paragraf dengan penuangan
teknik notasi ilmiah.
alur pikir yang dimulai dari hal-hal yang
Teknik
notasi
ilmiah
yang
sering
dalam
tulisan
ilmiahadalah
umum atau pernyataan yang berisi umum,
digunakan
kemudian pernyataan umum tersebut dirinci
pemakaian catatan kaki (footnot), dan
di dalam kalimat rincian, paragraf dengan
pencantuman langsungsumber pernyataan 121
Teknik Penulisan Bahasa Dalam Karya Tulis Ilmiah (Tri Karyanti) ilmiah tersebut pada awal atau akhir
harus ditulis meliputi nama pengarang,
kutipan.Pemakaian catatan kaki ada dua
tahun terbitdan halaman penulisan tersebut
macam, pertama catatan kaki langsung
diletakkan di dalam tanda kurung.Ciri lain
dituliskan pada tiap halaman tersendiri
yang
setelah
selesai.Adanya
dicantumkannya sumber-sumber buku yang
diletakkan pada halaman tersendiri setelah
dipakai sebagai acuan. Pencatuman buku
seluruh uraian selesai. Adanya dua cara
yang dipakaisebagai sumber acuan disebut
pembuatan catatan kaki ini disebabkan
dengan
adanya fungsi yangberbeda pada catatan
sumbernya penulisan daftar pustaka ada
kaki yang dibuat oleh penulisnya. Fungsi
limamacam, yaitu: (1) sumber yang berupa
yangpertama catatan kaki dipakai sebagai
buku, urutan bagian pustakanya adalah;
sumber informasi bagi pernyataan Ilmiah.
nama pengarang, tahunterbit, judul buku,
Sekiranya seluruh catatan kaki digunakan
tempat terbit dan penerbit. (2) Sumber yang
untuk kepentingan itu maka catatan kaki itu
berupa karangan
diletakkan pada akhir bab. Tetapiapabila
kumpulan
catatan kaki ini berfungsi sebagai catatan
bagianpustakanya adalah; nama pengarang,
kecil, yang sekiranya kalau diletakkan dalam
tahun terbit, judul karangan, namapenyuting
tubuh utama karangan akan mengganggu
atau editor didahului dengankata dalam,
keseluruhan penulisan, maka catatan kaki
judul kumpulan karangan, tempat terbit,
harus diletakkan pada halaman yangsama.
penerbit, dan halaman. (3) Sumber yang
seluruh
uraian
Hal-hal yang harus ditulis dalam catatan
kaki
hanya
informasibagi
menandai
daftar
tulisan
ilmiah
pustaka.
Dilihat
yang terdapat karangan,
berupakarangan
dalam
yaitu
dari
dalam urutan
majalah,
urutan
bagian pustakanya adalah; nama pengarang,
pernyataan ilmiah adalah nama pengarang,
tahun
judulbuku atau karangan, tempat terbit,
nama/judul
pernebit, dan tahun terbit sertahalaman.
majalah (kalau ada), nomor halaman. (4)
Apabila catatan kaki itu merupakan catatan
Sumber yang berupakarangan dalam surat
kecil dari suatupernyataan maka hal yang
kabar, urutan bagian pustakanya adalah;
harus ditulis adalah catatan-catatan kecil
nama suratkabar, tanggal terbit, tempat
sebagai pelengkap pada uraian utamanya.
terbit,
Sedangkan
pencatumanlangsung
Sumberyang berupa karangan yang tidak
sumber pernyataan ilmiah yang diletakkan
diterbitkan, urutan bagian pustakanyaadalah;
untuk
pada awal atau akhirkutipan, hal-hal yang 122
penerbitan,
judul
majalah,
penerbit,
dan
karangan,
bulandan
halaman.
nomor
(5)
CULTURE Vol. 1 No. 1 Mei 2014 nama pengarang, judul karangan, keterangan mengenai jeniskarangan yang bersangkutan.
6.
Penutup Dari uraian tentang tata bahasa dan
teknik
penulisan
diatas
ada
bahasa
beberapa
sepertitersebut
hal
yang
harus
diperhatikan oleh penuliskarangan ilmiah
Daftar Pustaka Badudu, J.S. 1985. Cakrawala Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia. Djariyo. 1995. Berbahasa Jitu Bahasa Indonesia Baku. Semarang: Daya Upaya. Moeliono, Anton M., dkk 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka.
agar aspek format dan penyajian bahasa dalam
karyaIlmiahnya
Beberapa
hal
dapat
terpenuhi.
tersebut
adalah
penguasantentang pemakaian ejaan, dalam hal ejaan yang dimaksud adalah kaidahkaidah yang terdapat dalam ejaan yang disempurnakan kaidah
yang
(EYD) sering
terutamakaidahdigunakan
dalam
pembuatan karangan yaitupemakaian tanda baca, pemakaian huruf kapital, pemakaian kaidahpemenggalan kata dan penulisan kata. Selain itu harus dikuasi pulatentang kaidah
Poerwodarmita.1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka. Razak, Abdul. 1990. Kalimat Efektif Struktur, Gaya dan Variasi. Jakarta: Gramedia. Syafi’ie, Imam. 1990. Bahasa Indonesia profesi. Malang: IKIP Malang. Sabarianto, Dirgo. 1988. Seni Menuangkan Gagasan. Yogyakrta: Kanisius. Surono.1988. Tatatulis Karya Ilmiah Bahasa Indonesia.Semarang: Fakultas Sastra Universitas Diponegoro.
tata bahasa, meliputi bagaimana melakukan
The Liang Gie. 1984. Dunia Karang
pilihan kata, bagaimana menyusun kalimat
Mengarang.
dan bagaimana menyusun paragraf.Selain
Akademik
Seri
III.
Yogyakarta:
Kepengarangan
ejaan dan tata bahasa, satu hal lagi yang harus dikuasi adalah tradisi-tradisi yang lazim digunakan dalam penulisan ilmiah yaitu teknik notasi ilmiah dan penyusunan daftar pustaka.
123
Teknik Penulisan Bahasa Dalam Karya Tulis Ilmiah (Tri Karyanti)
124