Tata Cara Rangkaian Ibadah Haji Catatan : 1. Tulisan merah adalah Rukun : Jika ditinggalkan, maka Haji-nya tidak sah 2. Tulisan biru adalah Wajib : Jika ditinggalkan, maka harus membayar Dam ( Denda ) 3. Berpakaian Ihram bagi laki-laki, artinya tidak memakai pakaian apapun selain pakaian Ihram
1. Saat di Asrama Haji a. Mandi ( seperti mandi janabah ) dengan niat untuk Ihram b. Disarankan sudah berpakaian Ihram ( bagi laki-laki ), dan sementara boleh memakai pakaian dalam (cd), nanti harus dilepas di atas pesawat saat sebelum mulai niat Ihram Catatan : 1. Melaksanakan poin 1a dan 1b jika termasuk dalam gelombang 2 2. Jika termasuk dalam gelombang 1, pelaksanaan 1a dan 2a dilaksanakan di Madinah. Keputusan bersama Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Arab Saudi menetapkan menginap di Madinah sekitar 8 hari, sebelum memulai pelaksanaan Umrah 1
2. Saat di Pesawat a. Niat Ihram, saat mencapai Miqat ( di atas Yalamlam atau di atas Qarnul Manazil -> tergantung Pesawatnya lewat mana – Miqat ini untuk Jama’ah dari Indonesia gelombang ke 2, dengan Haji Tamattu ), dan akan diberitahukan oleh Crew Pesawat. Memulai pakaian Ihram, dan pakaian dalam dilepas. Dengan melafal niat ( di-zhaharkan ) :
Jika dikhawatirkan tidak bisa melaksanakan suatu hal, maka dilanjutkan dengan membaca :
b. Æ Untuk yang termasuk gelombang 1, Miqat-nya dari Bir’Ali dan tidak di pesawat ( dari Madinah melalui darat ) c. Membaca Talbiah sampai melihat Ka’bah :
2
3. Tiba di Penginapan ( Tetap ber-Talbiah ) a. Hanya meletakkan koper atau barang bawaan b. Ber-wudlu c. Langsung berangkat ke Masjidil Haram
4. Saat Tiba di Masjidil Haram ( Pelaksanaan Umrah ) A. Thawaf ( Harus dalam keadaan suci dari Hadast Besar dan Hadast Kecil ) a. Membaca do’a masuk Mesjid dan melangkah dengan kaki kanan terlebih dahulu. Do’anya :
b. Berhenti ber-Talbiah saat melihat Ka’bah, mengangkat tangan ( Istislam ) kearah Ka’bah sambil mengucapkan :
3
c. Menuju ke posisi Start ( Hajar Aswad ) untuk Thawaf Qudum ( Perjumpaan ) dengan melihat lampu hijau di sebelah kanan. Kemudian mengangkat tangan kearah Hajar Aswad sambil mengucapkan
d. Berjalan cepat bagi laki-laki ( jika memungkinkan ) sampai 3 kali putaran e. Jangan melewati antara Ka’bah dengan Hijr Isma’il ( karena Hijr Ismail adalah bagian dari Ka’bah dan jika melewati di antara keduanya maka Thawaf-nya tidak sah ) f. Antara Hajar Aswad ( Sudut pertama ) sampai dengan Rukun Yamani ( sudut ke 4, ditandai dengan lampu kuning sebelah kanan ) tidak ada bacaan khusus g. Mulai dari sudut ke 4 ( Rukun Yamani ), sampai dengan batas Start ( Hajar Aswad ) / ditandai dengan lampu hijau di sebelah kanan, dengan membaca do’a :
dan kembali ke 4c sampai dengan 7 kali putaran h. Setiap akhir putaran harus berhenti pada putaran ( tepat pada Hajar Aswad ) i. Menuju Maqam Ibrahim sambil membaca :
4
awal
j. Shalat Sunnah Thawaf 2 raka’at. Raka’at pertama membaca Alfatihah dan Surat Al-Kafirun, raka’at kedua membaca Alfatihah dan Surat Qulhuallahu ahad. Tempatnya di seluruh Masjidil Haram. Yang paling afdhol bila posisi sholat kita adalah Ka’bah – Maqom Ibrahim – Kita, tapi jangan memaksakan diri k. Minum air Zamzam sebanyak-banyaknya dan menyiramkannya ke kepala l. Menuju ke arah Hajar Aswad sambil mengangkat tangan ke arah Hajar Aswad dengan membaca :
m. Menuju bukit Shofa B. Sa’i ( Berjalan antara bukit Shofa dan bukit Marwa ) a. Ketika mau naik ( akan sampai ) bukit Shofa, membaca :
5
b. Setelah sampai di atas bukit Shofa berdzikir :
c. d. e. f.
Kemudian berdo’a ( apa saja ) Diulang sampai 3 kali. Dan yang terakhir tidak ada do’a Berjalan ke bukit Marwa Lari-lari kecil untuk laki-laki ( jika memungkinkan ), jika melihat tanda Hijau sampai melihat tanda Hijau berikutnya, sambil berdo’a :
g. Jika sampai di atas bukit Marwa berdzikir :
6
h. Kemudian berdo’a ( apa saja ) i. Dilakukan sampai 3 kali. Dan yang terakhir tidak ada do’a j. Berjalan ke bukit Shofa k. Lari-lari kecil untuk laki-laki ( jika memungkinkan ), jika melihat tanda Hijau sampai melihat tanda Hijau berikutnya, sambil berdo’a :
l. Jika sampai di atas bukit Shofa lakukan seperti 4b-4g m. Setelah 7 kali ulang-alik akan berakhir di atas bukit Marwa n. Setelah yang ke 7 berakhir tidak ada dzikir dan tidak ada do’a, langsung ke luar dan melakukan Tahallul ( potong rambut, jangan digundul ) o. Setelah selesai potong rambut kemudian ke luar arena Masjidil Haram, menuju penginapan p. Sudah boleh melepas pakaian Ihram, sampai pada sesaat sebelum hari Tarwiyah ( 8 Dzulhijjah )
5. Pelaksanaan Haji A. Hari Tarwiyah ( 8 Dzulhijjah ) a. Mandi b. Memakai parfum hanya bagi laki-laki ( di badan dan tidak di pakaian ) c. Mengenakan pakaian Ihram
7
d. Berniat untuk melaksanakan Haji :
Jika dikhawatirkan tidak bisa melaksanakan suatu hal, maka dilanjutkan dengan membaca :
e. Membaca Talbiyah :
f. Menuju Mina B. Tiba di Mina ( 8 Dzulhijjah ) a. Menunaikan (qoshor) b. Menunaikan (qoshor) c. Menunaikan d. Menunaikan (qoshor) e. Menunaikan
8
sholat Zhuhur pada waktunya 2 rakaat sholat Ashar pada waktunya 2 rakaat sholat Maghrib pada waktunya 3 rakaat sholat Isya pada waktunya 2 rakaat sholat Subuh pada waktunya
C. Menuju Arafah ( 9 Dzulhijjah – Untuk Wukuf /Berdiam) a. Berangkat ke Arafah setelah matahari terbit dan memperbanyak Talbiyah sampai saat sholat Zhuhur b. Menunaikan sholat Zhuhur dan Ashar di-jamak dan diqashar. Satu Azan dan dua Iqomah c. Setelah sholat Zhuhur dan Ashar, berdzikir dan berdo’a sebanyak-banyaknya dengan menghadap qiblat sampai matahari terbenam. Dan memperbanyak ucapan :
d. Menuju Muzdalifah setelah matahari terbenam D. Tiba di Muzdalifah ( Untuk bermalam / Mabit ) a. Menunaikan sholat Maghrib 3 rakaat dan sholat Isya 2 rakaat di-jamak dengan 1 Azan dan 2 Iqomah b. Bermalam di Muzdalifah c. Berdzikir dan berdo’a sampai fajar dengan menghadap qiblat ( apa saja ) d. Sholat Subuh di awal waktu E. Hari Nahr ( 10 Dzulhijjah ) a. Berangkat menuju Mina sebelum matahari terbit
9
b. Ber-talbiyah sampai pada sesaat sebelum melontar Jumrah Aqobah ( Kubro ) :
c. Melontar Jumrah Aqobah segera setelah matahari terbit ( saat Dhuha ) dengan 7 buah batu. Setiap melempar batu mengucapkan :
Jika memungkinkan, kota Makkah ada di sebelah kiri kita. Setelahnya tidak ada do’a, langsung ke luar arena d. Membayar Dam Hadyu dengan menyembelih hewan ( untuk Haji Tamattu dan Haji Qiran ) e. Mengerjakan Tahallul ( memotong rambut ). Bagi lakilaki dengan menggundul lebih utama f. Yang diharamkan dalam Ihram sudah dibebaskan, kecuali berjima’. Maka telah tercapai Tahallul pertama g. Pergi ke Makkah untuk melaksanakan Thawaf Ifadhah h. Memakai parfum bagi laki-laki i. Menunaikan Thawaf Ifadhah seperti pada Thawaf Qudum tapi tanpa berjalan cepat j. Sholat Sunnah Thawaf k. Minum air Zamzam dan mengguyurkannya ke kepala l. Menuju ke arah Hajar Aswad mengangkat tangan ke arah Hajar Aswad m. Melaksanakan Sa’i, seperti pada saat Sa’i Umrah. Maka telah tercapai Tahallul kedua, dan seluruh larangan Ihram sudah diperbolehkan 10
n. Bermalam di Mina o. Untuk rangkaian Thawaf Ifadhah, boleh dilaksanakan setelah pelaksanaan kegiatan hari Tasyrik ( 11, 12 dan 13 Dzulhijjah ) p. Tata cara, dzikir dan do’a saat Thawaf Ifadhah sama dengan Thawaf Qudum demikian juga pelaksanaan sampai dengan Sa’i F. Hari Tasyrik ( 11, 12 dan 13 Dzulhijjah ) a. Melempar Jumrah Ula sesaat setelah matahari tergelincir dengan 7 buah batu sambil mengucapkan setiap kali melempar batu :
b. Berdo’a menghadap qiblat ( apa saja ) c. Melempar Jumrah Wustha’ dengan 7 buah batu sambil mengucapkan setiap kali melempar batu :
d. Berdo’a menghadap qiblat ( apa saja ) e. Melempar Jumrah Aqobah dengan 7 buah batu sambil mengucapkan setiap kali melempar batu :
Tidak berdo’a dan langsung ke luar f. Pada tanggal 12 dan 13 Dzulhijjah pelaksanaannya sama seperti pada tanggal 11 Dzulhijjah g. Diperbolehkan tidak sampai dengan tanggal 13 Dzulhijjah, tapi sampai dengan tanggal 12 Dzulhijjah ( Nafar Awwal ) setelah melempar Jumrah Aqobah harus segera kembali ke Makkah sebelum matahari tenggelam ( Sebelum Maghrib ). Karena jika sampai kedapatan malam, maka harus bermalam kembali dan melanjutkan melempar Jumrah sampai 11
pada tanggal 13 Dzulhijjah ( Nafar Sani ) h. Melempar Jumrah ini boleh diwakilkan G. Thawaf Wada’ ( Setelah 13 Dzulhijjah ) a. Melaksanakan Thawaf Wada’ b. Thawaf Wada’ ini dilaksanakan jika akan meninggalkan kota Makkah dan dilaksanakan sama seperti Thawaf Ifadhah atau Thawaf Qudum
6. Waktu Bebas Maka rangkaian Ibadah Haji dan Umrah sudah selesai. Di Madinah kita dapat melaksanakan Ibadah-ibadah Sunnah sebanyak-banyaknya ( Shoping juga boleh ) sambil menunggu pulang ke Tanah Air
12