STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS PADA NY. S DENGAN ABORTUS IMMINENS DI RUANG BOUGENVILE RSUD SUKOHARJO
DI SUSUN OLEH:
YUNITA ARUM SARI NIM. P.09059
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS PADA NY. S DENGAN ABORTUS IMMINENS DI RUANG BOUGENVILE RSUD SUKOHARJO Karya Tulis Ilmiah Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan
DI SUSUN OLEH:
YUNITA ARUM SARI NIM. P.09059
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012 i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama
:
Yunita Arum Sari
NIM
:
P. 09059
Program Studi
:
D III Keperawatan
Judul Karya Tulis Ilmiah
: ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS PADA NY. S DENGAN ABORTUS IMMINENS DI RUANG BOUGENVILE RSUD SUKOHARJO
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar – benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan akademik yang berlaku.
Surakarta, April 2012 Yang Membuat Pernyataan
YUNITA ARUM SARI NIM. P.09059
ii
HALAMAN PENGESAHAN Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh: Nama
:
Yunita Arum Sari
NIM
:
P. 09059
Program Studi : Judul
D III Keperawatan
: ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS
PADA
IMMINENS
DI
NY. RUANG
S
DENGAN
ABORTUS
BOUGENVILE
RSUD
SUKOHARJO
Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah Prodi D III Keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta Ditetapkan di : Surakarta Hari/ Tanggal : Selasa, 1 Mei 2012 DEWAN PENGUJI : Noor Fitriyani, S.Kep., Ns NIK. 201187085
(………………………)
Penguji II : Diyah Ekarini, S.Kep., Ns NIK. 200179001
(………………………)
Penguji III : Anissa Cindy N.A, S.Kep., Ns NIK. 201187086
(………………………)
Penguji I
Mengetahui, Ketua Program Studi D III Keperawatan STIKES Kusuma Husada Surakarta
Setiyawan, S.Kep, Ns NIK. 201084050
iii
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan bagi Tuhan Maha Kuasa karena berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
dengan
judul
“ASUHAN
KEPERAWATAN
PEMENUHAN
KEBUTUHAN AKTIVITAS PADA NY. S DI RUANG BOUGENVILE RSUD SUKOHARJO Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya kepada yang terhormat : 1. Setiyawan, S.Kep.,Ns, Selaku Ketua Prodi Studi D III Keperawatan yang telah memberi kesempatan untuk dapat menimba ilmu di Stikes Kusuma Husada Surakarta. 2. Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns, Selaku Sekretaris Ketua Prodi D III Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di Stikes Kusuma Husada Surakarta. 3. Noor Fitriyani, S.Kep., Ns. Selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberi masukan - masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini. 4. Diyah Ekarini, S.Kep.,Ns, Selaku dosen penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberi masukan - masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini. iv
5. Anissa Cindy N.A, S.Kep.,Ns, Selaku dosen penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberi masukan - masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini. 6. Semua dosen Program Studi D III Keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasan serta ilmu yang bermanfaat. 7. Kedua orangtuaku, yang selalu menjadi inspirasi dan memberi semangat untuk menyelesaikan pendidikan. 8. Teman – teman Mahasiswa Prodi D lll Keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu – persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual. Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu keperawatan dan kesehatan. Amin.
Surakarta, April 2012
Yunita Arum Sari
v
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ..................................................................................
i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................
iii
KATA PENGANTAR ................................................................................
iv
DAFTAR ISI ..............................................................................................
vi
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
vii
BAB I
BAB II
BAB III
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...............................................................
1
B. Tujuan Penulisan ............................................................
4
C. Manfaat Penulisan ..........................................................
5
LAPORAN KASUS A. Identitas Klien................................................................
6
B. Pengkajian .....................................................................
6
C. Perumusan Masalah Keperawatan ..................................
11
D. Perencanaan ...................................................................
11
E. Implementasi .................................................................
13
F. Evaluasi .........................................................................
15
PEMBAHASAN DAN SIMPULAN A. Pembahasan ...................................................................
17
B. Kesimpulan dan Saran....................................................
22
Daftar Pustaka Lampiran Daftar Riwayat Hidup
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran1 Daftar Riwayat Hidup Lampiran 2 Log Book Lampiran 3 Format Pendelegasian Pasien Lampiran 4 Surat Keterangan Selesai Pengambilan Data Lampiran 5 Asuhan Keperawatan Lampiran 6 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Menurut World Health Organization (WHO) (2009), sebanyak 4,2 juta abortus terjadi di Asia Tenggara, dimana Indonesia merupakan salah satu negara bagian di Asia Tenggara, yang mempunyai angka kematian paling tinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu 248 per 100.000 kelahiran hidup, bisa diartikan 50 ibu meninggal setiap hari, disebabkan oleh : perdarahan, infeksi, eklamsi, partus lama, dan komplikasi abortus. Angka kematian ibu hamil di Jawa Tengah sebanyak 11% akibat abortus tercatat sebesar 141 pada tahun 20011 (Dinkes Pemprov Jateng, 2012). Abortus merupakan proses berakhirnya suatu kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar rahim, atau sebelum kehamilan tersebut mencapai usia kehamilan 20 minggu
dan berat badan janin kurang dari 500 gram
(Wiknjosatro, 2009). Berdasarkan proses terjadinya, abortus dapat dibedakan menjadi 2, yaitu abortus spontan terjadi karena adanya penghentian kehamilan sebelum janin mencapai viabilitas (usia kehamilan mencapai 22 minggu), sedangkan abortus yang disengaja merupakan suatu proses dihentikannya kehamilan sebelum janin mencapai viabilitas. Pada masa kehamilan muda (usia kehamilan kurang dari 20 minggu) sering terjadi abortus, ditandai adanya
1
2
perdarahan yang mana merupakan penyebab terjadinya kematian pada ibu terbanyak (Affandi, Biran, 2002). Menurut Pernoll, Martin L, (2009), ada beberapa macam Abortus, yaitu Abortus Imminens, Abortus Insipiens, Abortus Kompletus, Abortus Inkompletus, Missed Abortion, Abortus Habitualis, Abortus Infeksiosus dan Abortus Septic. Penyebab dari abortus secara umum itu bervariasi, diantaranya : factor genetik, kelainan kongenital uterus, autoimun, defek fase luteal, infeksi dan lingkungan. Pada Abortus Imminens terjadi peristiwa perdarahan pervagina pada umur kehamilan kurang dari 20 minggu, yang proses terjadinya secara spontan. Menurut Abraham Maslow, kebutuhan fisiologi merupakan kebutuhan yang sangat primer dan mutlak harus dipenuhi untuk memelihara homeostatis biologis dan kelangsungan kehidupan bagi tiap manusia. Kebutuhan ini merupakan syarat dasar, apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi maka dapat mempengaruhi kebutuhan lain. Sebagai contoh seseorang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan yang lain, misalnya makan atau beraktivitas (Asmadi, 2008). Ibu hamil yang menderita Abortus imminens, mempunyai tanda gejala seperti : adanya perdarahan pervagina selama pertengahan pertama kehamilan, yang dapat disertai rasa nyeri akibat kram pada abdomen bawah atau nyeri pada punggung bawah, tetapi bisa juga tidak, kemudian dari hasil pemeriksaan juga ditemukan tes kehamilan positif (Varney, 2007).
3
Pengaruh bagi ibu hamil dengan resiko perdarahan dalam kasus abortus imminens sangat berpengaruh dalam pemenuhan kebutuhan aktifitas. Aktifitas yang tidak dibatasi pada penderita, akan menyebabkan perdarahan yang berlanjut dalam kurun waktu yang relatif singkat, sehingga akan mengakibatkan volume darah intravaskuler berkurang. Gangguan aliran darah, akhirnya menyebabkan terjadinya perdarahan yang berkepanjangan. Apabila perdarahan tanpa penanganan yang baik akan menimbulkan hipoksia ke pembuluh darah organ-organ. Manajemen yang harus diberikan kepada penderita seperti menganjurkan untuk melakukan tirah baring atau jangan melakukan aktivitas yang berlebih, serta tidak dianjurkan untuk melakukan hubungan seksual sampai perdarahan berhenti (Sibuea, 2002). Hasil studi kasus pada Ny. S dengan Abortus imminens. Di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo didapatkan masalah keperawatan resiko perdarahan. Penanganan yang harus dilakukan selain memantau keadaan umum pasien, pengkajian perdarahan dan pemberian terapi obat, hal yang juga harus diperhatikan adalah menganjurkan kepada pasien untuk melakukan pembatasan aktivitas. Penanganan pembatasan aktivitas dilakukan untuk mencegah terjadinya perdarahan lebih lanjut. Menurut Varney (2006), untuk penanganan perdarahan pada trimester pertama, diantaranya jangan melakukan aktivitas yang berlebihan atau hubungan seksual, serta apapun yang menimbulkan orgasme, sehingga menyebabkan kontraksi rahim meningkat dan meningkatkan perdarahan yang hebat.
4
Berdasarkan fenomena di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat kasus “Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas pada Ny. S dengan Abortus Iminens Di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo”.
B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Melaporkan kasus Pemenuhan kebutuhan aktifitas pada Ny. S dengan Abortus imminens di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo. 2.
Tujuan Khusus a.
Penulis mampu melakukan pengkajian pemenuhan kebutuhan aktivitas pada pasien dengan abortus imminens.
b.
Pasien mampu merumuskan diagnosa keperawatan pemenuhan kebutuhan aktivitas pada pasien dengan abortus imminens.
c.
Penulis mampu menyusun rencana Asuhan Keperawatan pemenuhan kebutuhan aktivitas pada pasien dengan abortus imminens.
d.
Penulis mampu melakukan implementasi pemenuhan kebutuhan aktivitas pada pasien dengan abortus iminens.
e.
Penulis mampu melakukan evaluasi pemenuhan kebutuhan aktivitas pada pasien dengan abortus imminens.
f.
Penulis mampu menganalisa kondisi pemenuhan kebutuhan aktivitas yang terjadi pada pasien dengan abortus imminens.
5
C. Manfaat Penulisan 1. Institusi Pendidikan Diharapkan dapat memberikan manfaat yang positif bagi perkembangan ilmu dan praktik keperawatan maternitas, khususnya dalam pemberian asuhan keperawatan pada ibu hamil disertai komplikasi kehamilan. 2. Bagi peneliti Menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan didalam pemberian Asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan aktivitas pada ibu hamil dengan Abortus.
BAB II LAPORAN KASUS
Pada bab ini merupakan resume “Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas pada Ny. S dengan Abortus Imminens di ruang Bougenvile Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo”. Resume Asuhan Keperawatan pada Ny. S, meliputi : identitas, pengkajian, perumusan masalah, intervensi sesuai dengan masalah keperawatan, implementasi yang telah dilakukan, dan evaluasi.
A. Identitas Klien Klien bernama Ny. S ; alamat Banmati 1/3 Banmaati, Sukoharjo ; Umur 36 tahun; Jenis kelamin perempuan; pekerjaan wiraswata ; pendidikan terakhir SMP. Klien masuk Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo tanggal 06 April 2012, pukul 18.05 WIB, dengan diagnosa medis Abortus Imminens.
B. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 6 April 2012 dengan metode Autoanamnesa dan Alloanamnesa. Riwayat penyakit sekarang : klien mengatakan selama 2 hari keluar darah dari vagina yang berwarna merah kecoklatan, tidak disertai gumpalan-gumpalan, serta mengeluhkan adanya rasa nyeri perut dibagian bawah (supra pubis) dan mules. Kemudian, klien dibawa ke dokter spesialis Obstetri Ginekologi, karena perdarahan bertambah banyak, lalu dari dokter klien dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo.
6
7
Saat di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo, tanggal 06 April 2012, pukul 18.05 WIB, klien dilakukan pemeriksaan di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Klien mengatakan saat ini usia kehamilannya 8 minggu dengan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) 12 januari 2012 dan Hari Perkiraan Lahir (HPL) 19 oktober 2012, hasil pemeriksaan tanda-tanda vital yang didapat : tekanan darah 110/90 mmHg, nadi 79 kali per menit, respirasi : 20 kali per menit, suhu : 36,60C. Kemudian klien dilakukan observasi perdarahan selama 1 jam. Berdasarkan hasil pemeriksaan di IGD, klien mendapatkan terapi obat Hystolan 2 x 2 mg, Ampicillin (Antibiotik) 1gr/8jm, Ringer Laktat (RL) 20 tpm, kemudian klien disarankan untuk rawat inap agar mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Pukul 19.00 WIB klien dipindahkan ke ruang Bougenvile. Saat dilakukan pengkajian keluhan utama : klien mangatakan selama 2 hari keluar darah dari vagina, darah berwarna merah kecoklatan, tidak disertai gumplangumpalan, perdarahan sebanyak 2 kali per hari ganti pembalut. Pada pengkajian riwayat kehamilan dan persalinan dahulu : klien seorang ibu hamil dengan G (gestasi)4 P (partus)2 A (abortus)1. Pada kehamilan anak pertama, Ny. S sering memeriksakan kehamilannya di bidan rutin setiap bulan, keluhan selama kehamilan di trimester I dirasakan mual dan muntah, saat kelahiran pasien dibantu dengan bidan terdekat, bayi dalam keadaan normal, berjenis laki-laki, dengan berat badan 3100 gr. Kehamilan anak kedua mengalami abortus, dan dilakukan pengosongan rahim (curet) di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo. Kehamilan anak ke 3, pemeriksaan
8
dilakukan oleh bidan, rutin setiap bulannya, kelahiran dibantu dengan bidan, kelahiran normal, berjenis laki-laki, dengan berat badan 2700 gr. Untuk kehamilan anak ke 4 juga mengalami abortus. Pola kesehatan fungsional, menurut Gordon : pada pengkajian pola aktifitas dan kebersihan diri, klien mengatakan sebelum sakit : Activity Daily Learning (ADL) dilakukan secara mandiri, seperti mencuci, memasak, dan menyapu. Sedangkan selama sakit : klien mengatakan gerakan secara mandiri dibatasi, pasien terlihat berbaring ditempat tidur, semua aktivitas (ADL) klien dibantu oleh keluarga, seperti makan, minum, berpakain, mandi dan toileting. Dalam penilaian pola aktivitas dan latihan klien, didapatkan hasil sebagai berikut : untuk makan dan minum, berpakaian, mobilitas, berpindah, ambulasi skor penilaian 2 dengan dibantu orang lain, sedangkan toileting klien dibantu dengan alat dan orang lain skor penilaian 3. Pada pengkajian Hygiene diri, klien mengatakan mandi 2 kali sehari, pagi dan sore, mengosok gigi 2 kali hari, keramas 3 kali dalam semiggu, selama terjadi perdarahan pasien 2 kali mengganti pembalut. Pada pengkajian pola seksual dan seksualitas, klien mengatakan haid pertama kali terjadi pada usia 15 tahun, menstruasi teratur setiap bulan (siklus 28 hari), tidak ada keluhan seperti adanya disminore saat haid, menstruasi terjadi 3-4 hari, darah yang keluar berwarna merah dengan jumlah sedang, klien sebelumnya pernah menggunakan alat kontrasepsi berupa KB suntik, tidak ada keluhan dalam penggunaan alat kontrasepsi, 3 tahun yang lalu klien tidak lagi menggunakan alat kontrasepsi. Sebelum sakit tidak ada masalah
9
dalam hubungan seksual dengan suaminya, dilakukan 2-3 kali dalam seminggu, dan tidak ada keluhan dalam berhubungan, selama klien hamil tidak pernah melakukan hubungan seksual. Pada pemeriksaan fisik pada Ny. S. Ditemukan hasil pemeriksaan tanda tanda vital meliputi : keadaan umum klien
lemah, kesadaran
composmentis, GCS; E4M5V6, tekanan darah ; 110/90 mmhg, suhu ; 36,6ºC, nadi ; 76 kali per menit, respirasi ; 20 kali per menit, tinggi badan ; 155 cm, barat badan sebelum hamil 54 kg, berat badan selam hamil 56 kg. Pada pemeriksaan haed to toe didapaatkan hasil, pemeriksaan kepala : rambut hitam, bergelombang , tidak ada lesi. Pemeriksaan mata : simetris kanan-kiri, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, palpebra kehitaman, tidak menggunakan alat bantu penglihatan. Pemeriksaan hidung : simetris, tidak ada polip, bersih tidak ada secret, dan saraf penciuman normal. Pemeriksaan Mulut: simetris, tidak ada sianosis, mukosa bibir lembab. Pemeriksaan Telinga : simetris, sedikit ada serumen, tidak menggunakan alat bantu pendengaran. Pemeriksaan leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid. Pada pemeriksaan paru – paru ; Inspeksi : simetris, pengembangan dada kanan dan kiri sama, Palpasi : Vocal fremitus sama kanan dan kiri, Perkusi : bunyi sonor ; Auskultasi : vesikuler. Pemeriksaan Jantung ; Inspeksi: simetris, ictuscordis tidak tampak ; Palpasi : ictuscordis teraba, teratur dan tidak terlalu kuat ; Perkusi : bunyi pekak, tidak ada pelebaran ; Auskultasi : bunyi jantung I dan II murni, tidak ada suara tambahan.
10
Pemeriksaan pada abdomen; Inspeksi : Simetris, tidak ada luka bekas operasi, pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan (8 minggu) ; Palpasi: Pemeriksaan Leopold I, dengan hasil ; tinngi fundus uteri 2 jari di atas sympisis pubis, Pemeriksaan Leopold II, dengan hasil ; letak punggung atau ekstermitas janin belum teraba, karena organ masih dalam proses pembentukan, Pemeriksaan Leopold III, dengan hasil ; bagian bawah perut belum teraba dan belum masuk PAP, Pemeriksaan Leopold IV, dengan hasil ; mengetahui seberapa jauh janin masuk PAP, tetapi belum dapat dilakukan pemeriksaan karena bagian tubuh janin belum terbentuk secara sempurna. Perkusi : suara timpani, DJJ belum terdengar ; Auskultasi : peristaltic 10 kali menit. Pada pemeriksaan genetalia, ditemukan tidak ada oedema, darah keluar dari vagina kurang lebih 150 cc/hari, 2 kali per hari ganti pembalut, darah berwarna merah kecoklatan. Pemeriksaan ekstermitas tidak oedema, anggota gerak lengkap, tangan kiri terpasang infus RL 20 tpm, turgor kulit baik, kekuatan tonus otot baik, tangan kanan dan tangan kiri 5, sedangkan kaki kanan dan kaki kiri 5 Pada pemeriksaan penunjang, hasil dari pemeriksaan yang dilakukan untuk pemeriksaan laboratorium meliputi ; hemoglobin 12,3 g/dl (12,0– 15,6 g/dl), hematokrit 35,8 % (33-44%), PP tes (+), golongan darah A. Terapi yang diperoleh klien berupa obat oral Hystolan (relaksasi uterus) 2x20mg, parental : injeksi Ampicillin (antibiotik) 1 gr / 8 jam, infus RL 20 tpm.
11
C. Perumusan Masalah Berdasarkan pengkajian di atas pada kasus Ny. S, Tanggal 6 April 2012 data fokus yang didapat, Data Subjektif ; klien mengatakan selama 2 hari keluar darah dari vagina, yang berwarna merah kecoklatan, ganti pembalut sebanyak 2 kali per hari, dan aktivitas dibantu oleh keluarga. Data Objektif ; keadaan umum klien lemah, keluar darah dari vagina kurang lebih 150cc per hari, klien tampak bedrest, aktifitas (ADL) dibantu oleh keluarga, seperti : untuk makan dan minum, berpakaian, mobilitas, berpindah, ambulasi skor penilaian 2 dengan dibantu orang lain, sedangkan toileting klien dibantu dengan alat dan orang lain skor penilaian 3. Pemeriksaan laboratorium Hemoglobin 12,3 g/dl, Hematokrit 35,8%, tekanan darah ; 110/90 mmhg, nadi ; 76 kali per menit, respirasi ; 20 kali per menit, konjungtiva tidak anemis. Dari data pengkajian di atas, sehingga didapatkan diagnosa keperawatan risiko perdarahan berhubungan dengan komplikasi terkait kehamilan.
D. Perencanaan Permasalahan di atas dapat disusun rencana keperawatan dengan diagnosa
resiko
perdarahan
berhubungan
dengan
komplikasi terkait
kehamilan. Tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan perdarahan teratasi dengan kriteria hasil : Perdarahan berkurang sampai tidak terjadi (perdarahan turun 50 cc per hari), tanda- tanda vital dalam
12
batas normal ; tekanan darah : 120/80 mmHg, nadi : 60-100 kali per menit, respirasi : 16-24 kali per menit, suhu : 36-370C, kadar Hemoglobin (12,0-15,6 g/dl) dan hematokrit (33-44%) dalam batas normal. Intervensi meliputi : Monitor tanda – tanda vital dan keadaan umum klien, dengan rasional : apabila terjadi perubahan tekanan darah
dan nadi (misal, tekanan darah
kurang dari 90 mmHg dan nadi lebih dari 110 kali per menit) diduga 25% terjadi penurunan volume dan hipotensi
postural yang menunjukkan
penurunan volume sirkulasi. Monitor perdarahan baik jumlah dan frekuensi, dengan rasional : berguna dalam mengukur berat atau lamanya episode perdarahan terjadi, memburuknya gejala dapat menunjukkan berkelanjutannya perdarahan tersebut. Monitor hemoglobin dan hematokrit, dengan rasional : untuk menentukan kebutuhan penggantian darah dalam keefektifan, serta dapat menentukan kadar yang ada sehingga tetap stabil seperti pada awalnya. Anjurkan klien untuk istirahat selama perdarahan aktif, dengan rasional : bahwa aktifitas yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan intra-abdominal yang dapat mencetuskan perdarahan lanjut. Anjurkan klien atau keluarga untuk melaporkan segera apabila ada tanda-tanda perdarahan, dengan rasional pelaporan tanda perdarahan dengan cepat dan dapat membantu dalam melakukan tindakan segera. Kolaborasi pemberian obat yang sesuai, hal ini klien mendapatkan terapi obat oral berupa Hystolan, untuk mencegah terjadinya perdarahan yang berkelanjutan. dengan rasional : Hystolan merupakan obat untuk relaksasai uterus.
13
E. Implementasi Implementasi pada tanggal 6 April 2012 dilakukan pengkajian untuk diagnosa risiko perdarahan yang berhubungan dengan komplikasi terkait kehamilan. Pada pukul 19.35 WIB, memonitor tanda-tanda vital dan keadaan umum, respon subjektif klien mengatakn bersedia, respon objektif didapatkan keadaan umum klien lemah, konjungtiva tidak anemis, tekanan darah : 110/90mmHg, nadi : 76 kali per menit, respirasi : 20 kali per menit, suhu : 36,6ºC. Pada pukul 19.40 WIB, monitor perdarahan baik jumlah dan frekuensi, respon subjektif klien mengatakan masih keluar darah dari vagina, dan ganti pembalut sebanyak 2 kali, respon objektif klien terlihat gelisah, darah keluar kurang lebih 150 cc per hari, berwarna merah kecoklatan, Hemoglobin : 12,3 g/dl, Hematokri : 35,8 %, pasien terlihat bedrest di atas tempat tidur. Pukul 20.00 WIB, monitor hematokrit dan hematokrit, respon subjectif : -, respon objectif konjungtiva tidak anemis, Hemoglobin12,3 g/dl, Hematokrit 35,8 %. Pukul 20.10 WIB, memberikan terapi obat yang sesuai (Ampicillin 1 gr), respon subjektif klien mengatakan mau disuntik, respon objektif obat masuk melalui IV. Pukul 20.25 WIB, menganjurkan klien untuk istirahat selama perdarahan aktif, respon subjektif klien mengatakan mau menuruti perintah, respon objektif klien tampak lemah, aktifitas terlihat dibantu dengan keluarga, seperti toileting dengan skor 3 (dengan dibantu orang lain dan alat). Pukul 20.35 WIB, menganjurkan klien atau keluarga untuk melaporkan apabila ada tanda-tanda perdarahan, respon subjektif klien mengatakan selama 2 hari keluar darah dari vagina, respon objektif klien
14
tampak gelisah. Pukul 20.40 WIB, mengobservasi tanda-tanda vital, respon subjektif : klien mengatakan mau di vital sign, respon objektif tekanan darah 110/90 mmHg, respirasi : 21 kali per menit, nadi : 80 kali per menit, suhu : 36,60C. Pengkajian implementasi hari kedua pada tanggal 7 April 2012, Pukul 08.15 WIB, monitor perdarahan baik jumlah dan frekuensi, respon subjektif klien mangatakan masih keluar darah dari vagina, yang berwarna merah kecoklatan, ganti pembalut 1x, respon objektif perdarahan yang keluar 100 cc, Hemoglobin : 12,3 g/dl, Hematokrit : 35,8 %, klien sedikit rileks. Pukul 08.25 WIB, mengkolaborasi pemberian obat yang sesuai, respon subjektif klien mengatakan mau minum obat, respon objektif obat oral masuk (Hystolan 2 x 20 mg). Pukul 10.30 WIB, memonitor tanda-tanda vital dan keadaan umum, respon subjektif kilen mengatakan sudah sedikit rileks dan mau di vital sign, respon objektif tekanan darah : 110/70 mmHg, respirasi : 22 kali per menit, nadi : 80 kali per menit, suhu : 36,70C. Pukul 11.00 WIB, Menganjurkan klien untuk istirahat selama perdarahan aktif, respon subjektif klien mengatakan aktivitas dibantu oleh keluarga, respon objektif semua aktifitas terlihat dibantu keluarga seperti: untuk makan dan minum, berpakaian, mobilitas, berpindah, ambulasi skor penilaian 2 dengan dibantu orang lain, toileting pasien dibantu dengan alat dan orang lain, skor penilaian 3. Pukul 11.35 WIB, menganjurkan klien atau keluarga untuk melaporkan apabila ada tanda-tanda perdarahan, respon subjektif klien mengatakan masih keluar darah dari vaginanya, tetapi
15
perdarahan sedikit berkurang, respon objektif klien tampak sedikit rileks. Pukul 12.10 WIB, menjelaskan kepada klien dan keluarga pentingnya istirahat selama perdarahan dan tidak boleh melakukan hubungan seksual. respon subjektif klien mengatakan tidak mengetahui cara mencegah terjadinya perdarahan , respon objektif klien tampak kooperatif.
F. Evaluasi Evaluasi dihari pertama dilakukan pada tanggal 6 April 2012, pada pukul 20.45 WIB, subyektif klien mengatakan selama 2 hari keluar darah dari vagina, yang berwarna merah kecoklatan, ganti pembalut sebanyak 2 kali, dan semua aktivitas dibantu oleh keluarga. Obyektif keadaan umum klien lemah, keluar darah dari vagina kurang lebih 150 cc per hari, kebutuhan ADL seperti: untuk makan dan minum, berpakaian, mobilitas, berpindah, ambulasi skor penilaian 2 dengan dibantu orang lain, sedangkan toileting klien dibantu dengan alat dan orang lain skor penilaian 3, pemeriksaan laboratorium Hemoglobin 12,3 g/dl, Hematokrit 35,8%, tekanan darah : 110/90 mmHg, nadi: 76 kali per menit, respirasi : 20 kali per menit, konjungtiva tidak anemis.
Annalisis masalah risiko perdarahan belum teratasi. Planning :
Intervensi dilanjutkan, monitor perdarahan baik jumlah dan frekuensi, anjurkan klien untuk istirahat selama perdarahan aktif. Evaluasi hari kedua pada tanggal 7 April 2012, Pukul 12.00 WIB. Subyektif klien mengatakan masih keluar darah dari vagina yang berwarna merah kecoklatan, ganti balut 1 kali. Obyektif perdarahan yang keluar 100cc,
16
aktivitas terlihat dibantu kelurga, seperti : untuk makan dan minum, berpakaian, mobilitas, berpindah, ambulasi skor penilaian 2 dengan dibantu orang lain, sedangkan toileting klien dibantu dengan alat dan orang lain dengan skor penilaian 3, Hemoglobin : 12,3 g/dl, Hematokrit : 35,8 %, klien sedikit rileks, tekanan darah : 110/70 mmhg, respirasi : 22 kali per menit, nadi: 80 kali per menit, suhu : 36,70C. Annalisis masalah risiko perdarahan belum teratasi. Planning intervensi dihentikan.
BAB III PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
Dalam bab ini penulis akan membahas tentang “Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhaan Aktivitas pada Ny.S dengan Abortus Immminens Di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo”, yang dilaksanakan pada tanggal 6-8 April 2012. Disamping itu, juga akan ditemukan faktor pendukung terkait pemenuhan kebutuhan aktivitas dalam memberikan asuhan keperawaatan pada Ny.S yang akan diuraikan sesuai dengan tahap proses keperawatan.
A. Pembahasan Menurut Benson, Ralph (2009), Abortus imminens terjadi pada umur kurang dari 20 minggu kehamilan lengkap dengan atau kontraksi uteri, tanpa dilatasi serviks dan tanpa pengeluaran hasil konsepsi (product of conception, POC). Selain itu , hasil pemeriksaan ultrasonograf, diperlihatkan adanya janin dengan ditandai seperti adanya denyut jantung atau gerakan pada janin. Pada abortus imminens, hasil kehamilan yang belum viabel berada dalam bahaya tetapi kehamilan terus berlanjut. Abortus iminens
dapat
ditandai dengan adanya perdarahan pervagina, nyeri akibat kram pada abdomen bawah atau nyeri pada punggung bawah, tetapi bisa juga tidak (Varney, 2007). Hasil studi kasus pengkajian riwayat kesehatan sekarang pada Ny. S ditemukan tanda-tanda yaitu perdarahan disertai nyeri. Pada saat dilakukan
17
18
pengkajian keluhan utama yang muncul pada Ny. S yaitu ; klien mangatakan selama 2 hari keluar darah dari vagina, darah berwarna merah kecoklatan, tidak disertai gumpalan-gumpalan, perdarahan sebanyak 2 kali per hari ganti pembalut. Selain itu pasien juga mengeluhkan adanya rasa nyeri perut di bagian bawah (supra pubis) dan mules, serta umur kehamilan 8 minggu. Menurut Mubarak, (2008), mengatakan bahwa dalam konsep aktivitas kebanyakan orang menilai tingkat kesehatannya berdasarkaan kemampuan untuk melakukan aktifitas sehari-hari, dimana kemampuan beraktivitas merupakan kebutuhan dasar yang mutlak diharapkan oleh setiap manusia, seperti makan, minum dan sebagainya. Selain itu disebutkan dalam asuhan keperawatan dengan masalah aktivitas, didapat pengkajian seperti kemampuan dan keterbatasan gerak, hal ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang adanya indikasi keterbasan pada pergerakan klien serta kebutuhan untuk memperoleh bantuan, yang disesuaikan dengan penyakit klien karena dapat mempengaruhi kemampuan klien untuk bergerak. Penatalaksanaan pada ibu hamil yang terjadi perdarahan di trimester pertama dalam pemenuhan aktivitas, klien dianjurkan untuk tidak melakukan aktivitas yang berlebih, atau pun berhubungan seksual karena dapat menimbulkan orgasme yang dapat menyebabkan kontraksi rahim (Saifuddin, 2002). Menurut (Fraser, Diane M, 2009), bahwa kontraksi uterus akan menyebabkan
keluarnya
isi
yang
ada
di
dalam
memungkinkan terjadi aburtus yang tidak dapat dihindari.
rahim,
sehingga
19
Pada klien dengan pemenuhan kebutuhan aktivitas, hasil dari pengkajian yang didapat : klien mengatakan sebelum sakit semua aktivitas (ADL) dilakukan secara mandiri, seperti mencuci, memasak, dan menyapu. Sedangkan selama sakit, pasien mengatakan gerakan secara mandiri dibatasi, klien terlihat berbaring ditempat tidur, semua aktivitas (ADL) pasien dibantu oleh keluarga, seperti makan, minum, berpakain, mandi dan toileting. Dalam penilaian pola aktivitas dan latihan pasien, didapatkan hasil sebagai berikut : untuk Makan dan minum, berpakain, mobilitas, berpindah, dan ambulasi dengan skor penilaian 2 (dengan bantuan orang lain), untuk toileting klien dibantu dengan alat dan orang lain skor penilaian 3. Sehingga didalam teori dan kasus pada Ny.s mempunyai kesamaan Berdasarkan hasil pengkajian pada Ny. S, didapatkan masalah keperawatan risiko perdarahan berhubungan dengan komplikasi terkait kehamilan. Menurut Herdman, Heather, (2011), resiko perdarahan adalah suatu proses yang berisiko mengalami penurunan volume darah sehingga dapat menyebabkan kesehatan klien terganggu. Adapun faktor yang berhubungan dengan risiko perdarahan yaitu komplikasi terkait kehamilan (abortus imminens). Dalam teori abortus imminens ditandai adanya perdarahan pervaginam pada umur kehamilan kurang dari 20 minggu, yang proses terjadinya secara spontan (Pernoll, M, 2009). Penulis mengangkat diagnosa risiko perdarahan pada kasus Ny.S penulis didukung oleh data – data sebagai berikut : data subjektif klien mengatakan selama 2 hari mengalami perdarahan yang keluar dari vagina
20
yang berwarna merah kecoklatan, ganti pembalut sebanyak 2 kali per hari, umur kehamilan 8 minggu. Data objektif klien tampak lemah, keluar darah dari vagina kurang lebih 150 cc per hari, klien tampak terbaring ditempat tidur (bedrest), aktivitas (ADL) klien terlihat dibantu oleh keluarga seperti : Makan dan minum, berpakain, mobilitas, berpindah, dan ambulasi dengan skor penilaian 2 (dengan bantuan orang lain), dan toileting klien dibantu dengan alat dan orang lain skor penilaian 3. Pemeriksaan laboratorium Hemoglobin 12,3 g/dl, Hematokrit35,8%, tekanan darah : 110/90mmhg, nadi : 76 kali per menit, respirasi : 20 kali per menit, konjungtiva tidak anemis. Perencanaaan dan tujuan tindakan keperawatan dapat diselesaikan dengan Spesifik (jelas atau khusus), Measurable (dapat diukur), Achievable (dapat diterima), Rasional dan Time (ada kriteria waktu). Penulis membuat tujuan dalam 3 x 24 jam diharapkan perdarahan dalam 1 hari bisa berkurang 50 cc. Sehingga dilakukan tindakan intervensi dengan kriteria hasil, perdarahan berkurang sampai tidak terjadi, tanda-tanda vital dalam batas normal ; tekanan darah : 120/90 mmHg, nadi : 60-100 kali per menit, respirasi : 14-24 kali per menit, suhu : 36-370C, kadar Hemoglobin (12,0-15,6 g/dl) dan hematokrit (33-44%) dalam batas normal (NOC, 2000). Intervensi yang digunakan penulis disesuaikan dengan teori (NIC, 2000), seperti : (1) Monitor tanda – tanda vital dan keadaan umum klien. (2) Monitor perdarahan baik jumlah dan frekuensi. (3) Monitori hemoglobin dan Hematokrit. (4) Anjurkan klien untuk istirahat selama perdarahan aktif (5) Kolaborasi pemberian obat yang sesuai. Hal ini pasien mendapatkan terapi
21
obat oral berupa hystolan, untuk mencegah terjadinya perdarahan yang berkelanjutan. dengan rasional : Hystolan merupakan obat untuk relaksasai uterus (Rachadian, Dani, 2011). (6) Anjurkan klien atau keluarga untuk melaporkan segera apabila ada tanda-tanda perdarahan Pada tanggal 6-7 April 2012, dalam melakukan tindakan keperawatan selam 2 hari penulis tidak mengalami hambatan, rencana keperawatan yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan seperti tindakan keperawatan pada tanggal 6 April 2012, memonitor tanda-tanda vital dan keadaan umum, monitor perdarahan baik jumlah dan frekuensi, memonitor hemoglobin dan hematokrit ,melakukan kolaborasi pemberian obat yang sesuai (Ampicillin 1gr), menganjurkan klien untuk istirahat selama perdarahan aktif, menanjurkan kepada klien atau keluarga untuk melaporkan segera apabila ada tanda-tanda perdarahan. Pada tanggal 7 April 2012 tindakan keperawatan seperti memonitor perdarahan baik jumlah dan frekuensi, mengkolaborasi pemberian obat yang sesuai (Hystolan 2 x 20mg), memonitor tekanan darah dan keadaan umum, menganjurkan klien untuk istirahat selama perdarahan aktif, menganjurkan kepada klien atau keluarga untuk melaporkan segera apabila ada tanda-tanda perdarahan, menjelaskan kepada klien atau keluarga pentingnya istirahat selama perdarahan dan tidak boleh melakukan hubungan seksual. Pada tanggal 7 April 2011 penulis tidak melakukan tindakan keperawatan sesuai intervensi seperti memonitor hemoglobin dan hematokrit dengan alasan karena saat itu tidak adanya program pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit dari dokter.
22
Pada evaluasi, penulis sudah sesuai teori yang ada yaitu sesuai SOAP (Subyektif, Obyektif, Assessment, Planning). Pada diagnosa risiko perdarahan berhubungan dengan komplikasi terkait kehamilan, setelah dilakukan tindakan keperawatan, hasil evaluasi yang diperoleh tanggal 6 April 2012, masalah keperawatan belum teratasi, dengan alasan karena klien masih mengalami perdarahan yang keluar dari vagina kurang lebih 150 cc per hari, sebanyak 2 kali ganti pembalut. Pada tanggal 7 April 2012, didapatkan masalah keperawatam belum teratasi dengan perdarahan yang keluar 100 cc per hari. Hasil catatan rencana keperawatan yang penulis dilakukan selam 3x24 jam, tetapi penulis hanya melakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam yaitu dilakukan pada tanggal 6-7 April 2012. Evaluasi tidak sesuai dengan tujuan yang diharapkan, karena masalah keperawatan pada hari ke 2 belum teratasi, sedangkan hari 3 masalah keperawatan juga belum teratasi, dengan alasan implementasi hari 3 tidak dilakukan karena klien pulang paksa, sehingga penulis tidak dapat melanjutkan tindakan keperawatan sesuai yang telah ditetapkan.
B. Kesimpulan dan Saran Pada tahap akhir pembuatan laporan Karya Tulis Ilmiah tentang “ Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas pada Ny.S dengan Abortus Imminens di Ruang Bougenvile Rumah Sakit Umum Daerah
23
Sukoharjo”. Penulis dapat menulis kesimpulan dan beberapa saran, untuk lebih meningkatkan asuhan keperawatan. 1. Kesimpulan Dari hasil pengkajian pada Ny. S, ditemukan masalah keperawatan pemenuhan kebutuhan aktivitas, dengan diagnosa keperawatan risiko perdarahan berhubungan dengan komplikasi terkait kehamilan. Intervensi yang bertujuan dalam waktu 3x24 jam, setelah dilakukan tindakan keperawatan masalah perdarahan teratasi sesuai dengan kriteria hasil perdarahan turun (50 cc per hari), tanda- tanda vital dalam batas normal ; tekanan darah : 120/80 mmHg, nadi : 60-100 kali per menit, respirasi : 1624 kali per menit, suhu : 36-370C, kadar Hemoglobin (12,0-15,6 g/dl) dan hematokrit (33-44%) dalam batas normal. Penulis melakukan implementasi sesuai dengan rencana tindakan yang ada,
monitor tanda-tanda vital dan keadaan umum, monitor
perdarahan baik jumlah atau frekuensi, monitor hemoglobin dan hematokrit, anjurkan klien untuk istirahat selama perdarahan berlanjut, kolaborasi pemberian obat yang sesuai (Hystolan 2 x 20 mg), menganjurkan klien atau keluargauntuk melaporkan segera apabila ada tanda-tanda perdarahan. Hasil evaluasi didapatkan masalah keperawatam belum teratasi dengan perdarahan yang keluar 100 cc per hari. Evaluasi
tidak sesuai dengan tujuan yang diharapkan, karena
dihari ke 2 masalah keperawatan belum teratasi, sedangkan hari ke 3
24
masalah keperawatan juga belum teratasi, karena implementasi hari ke3 tidak dilakukan dikarenakan klien pulang paksa.
2. Saran a. Bagi Rumah Sakit Pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan risiko perdarahan, penting dilakukaan pembatasan aktivitas untuk mencegah terjadinya perdarahan berlanjut. b. Bagi Institusi Pendidikan Memberikan kemudahan dalam pemakaian sarana dan prasarana yang merupakan fasilitas bagi mahasiswa untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan ketrampilannya dalam melalui praktek klinik dan pembuatan laporan. c. Bagi penulis selanjutnya Selain manajemen keperawatan pembatasan aktivitas dengan risiko perdarahan, mungkin dapat ditambah manajemen keperawatan perbaikan nutrisi dengan menganjurkan klien untuk meningkatkan asupan makanan yang kaya dengan vitamin K. Jika status koagulasi tidak ada perbaikan maka perlu ditambahkan kolaborasi pemberian transfusi darah.
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, Biran, Waspodo Djoko, Wiknjosastro, Hanifa G., dkk. (2002). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Edisi 1. Penerbit Bina Pustaka Sarwono Prawirhardjo. Jakarta: EGC. Asmadi. (2008). Teknik Prosedural/Keperawata Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika. Doenges, ME. Moorhouse &M.F., Geisster A. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC. Fraser, M. Dine, Cooper, Margaret A. (2009). Myles Textbook for Midwives. Edisi 14. Penerjemah Sri Rahayu, dkk. Jakarta: EGC. Herdman, T. Heather. (2010), Diagnosa Keperawatan: Definisi Dan Klasifikasi 2009-2011, alih bahasa, Made –Sunawati, Dwi Widiarti, Estu Tiar; editor edisi bahasa Indonesia, Monica Ester, Jakarta: EGC. Johnson, Marion, dkk. (2000). Nursing Outcomes Classification (NOC). Mosby. Mc. Closkey, Joanne C. Bulechek, Gloria M. (2000). Nursing Intervention Classification (NIC). Mosby. Mubarak, Wahit I. chayatin, Ns. Nurul. (2008). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC. Pernoll, Martin L. Benson, Ralph C. (2009). Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Edisi 9. Penerjemah Susiani Wijaya. Jakarta: EGC. Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Edisi 4. Volume I. Jakarta: EGC. Rachadian, Dani, dkk. (2011). 1S0 Indonesia. Volume 46. Jakarta; PT. ISFI EGC. Sibuea.
(2002). Penanganan Kasus Perdarahan http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/112963235.pdf
Hamil
Muda.
Titik Indrawati. (2012). Pengaruh Umur, Tingkat Pengetahuan dan Sikap Bidan Praktik Swasta pada Penggunaan Partograf Acuan Maternal Neonatal dalam Pertolongan di Wilayah Dinas Kesehatan Kota Semarang. http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/2210117127_2087_1325.pdf/221031 46_2087_1325.pdf
Varney, Helen, dkk. (2007). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Volume 1. Edisi 4. Penerjemah Ana Lusiyana, dkk. Jakarta: EGC. Wiknjosastro, Gulardi H. Rachimhadhi Trijatmo, Saifuddin Abdul Bari. (2009). Ilmu Kebidanan Sarowo Prawirohardjo. Edisi 4. Penerbit Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: EGC.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Yunita Arum Sari
Tempat, Tanggal Lahir : Boyolali, 18 Juni 1991 Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat Rumah
: Tegalsari Rt 09/Rw 03, Bendungan, Simo, Boyolali
Riwayat Pendidikan
: `1. TK Aisyah Congol, lulus pada tahun 1997 2. MIM Congol, lulus pada tahun 2003 3. MTs N Temon, lulus pada tahun 2006 4. SMA Muhammadiyah 1 simo, lulus pada tahun 2009 5. Pada saat ini masih menempuh program studi DIII Stikes Kusuma Husada Surakarta
Riwayat Pekerjaan
:-
Riwayat Organisasi
: 1. Pramuka 2. HW (Hisbul Wathon) 3. KARANG TARUNA PERMATA DUKUH TEGALSARI
Demikian daftar riwayat hidup, saya buat dengan sebenar-benarnya.