Jurnal Teknik Elektro Vol. 2 No.2 Juli - Desember 2010
79
STRUKTUR JARINGAN KOMUNIKASI DATA PAKET BERDASAR PROTOKOL X.25 Dhidik Prastiyanto ABSTRAK Dalam berkomunikasi antar jaringan, komputer, terminal, atau perangkat keras lainnya diperlukan aturan-aturan yang rumit. Aturan-aturan tersebut mengaktifkan jalur komunikasi dan memberikan informasi pada jaringan mengenai identitas sistem yang dituju. Sumber harus memastikan bahwa sistem yang dituju telah siap menerima. Jadi untuk berkomunikasi atau melakukan pertukaran informasi melalui media pada suatu jaringan diperlukan suatu aturan yang disebut protokol. Jaringan komunikasi data paket mempunyai struktur tertentu sesuai dengan protokol yang digunakan. Kata Kunci: Protokol X.25, struktur jaringan, pertukaran informasi Protokol ini digunakan untuk hubungan antar
1. Pendahuluan Protokol adalah sekumpulan aturan yang mengatur komunikasi antar modul-modul yang ekivalen.
Protokol
berisi
sejumlah
prosedur
tentang cara kerja entitas dalam suatu lapis untuk dapat memberikan pelayanan sesuai lapis tersebut. Protokol-protokol pada jaringan data publik ada beberapa tipe sesuai dengan fungsinya, yaitu
jaringan data. Jadi merupakan antar dua sistem yang berbeda . Gambar
berikut
ini
menunjukkan
hubungan tiga protokol dasar tersebut. STE
: Static Terminal Equipment
PDN
: Public Data Network
protokol pelanggan, protokol pada jaringan, dan protokol antar jaringan. •
PDN
Protokol pelanggan. Protokol yang berhubungan langsung dengan
pelanggan ini berfungsinya untuk menangani
STE protokol antar jaringan
penyambungan dan pentransferan data antara jaringan (DCE) dan pemakai (DTE). •
Protokol Jaringan.
Protokol jaringan PDN
Protokol jaringan merupakan protokol yang mengatur komunikasi data di dalam jaringan data tersebut.
Setiap jaringan data publik dapat
yang akan dipakai.
DCE
DCE
secara bebas mengatur sendiri protokol jaringan Hal ini tergantung pada
topologi dan kondisi jaringan setempat. Protokol pada jaringan untuk : a.
DTE
hubungan antara pemakai jaringan. b.
DTE
Mengatur penyambungan dan pemutusan Pengontrol
kesalahan
dan
Gambar 1. Hubungan tiga protokol dasar
pengatur
jaringan data publik.
prioritas pemakai jaringan. c.
Pada
data (routing).
•
2.1 Sistem Penyaklaran Paket
Sinkronisasi proses serta pengatur aliran
d.
Menghindari duplikasi.
e.
Memaksimalkan
dan
awalnya
jaringan
menggunakan penyaklaran untai. mengefisienkan
terminal
yang
ingin
telepon
sehingga dua
berhubungan
telah
kerja jaringan.
ditetapkan jalurnya. Pada saat terjadi pertukaran
Protokol antar jaringan.
informasi, jalur yang dipakai tersebut tidak dapat
Jurnal Teknik Elektro Vol. 2 No.2 Juli - Desember 2010
80
digunakan
oleh
terminal
lain
untuk
simpul penyaklaran yang lain berdasar prinsip tangkap dan teruskan (hold and forward).
berkomunikasi. Sistem
penyaklaran
untai
Pada prinsip ini setelah paket diterima
memiliki
beberapa kelemahan :
pada simpul penyaklaran kemudian akan dibuat
•
Banyak waktu jeda pada hubungan host
replikanya
dengan terminal.
sampai simpul tersebut yakin bahwa paket telah
•
dalam
penyimpanan
sementara
Penerima dan pengirim harus mempunyai
diterima dengan baik oleh simpul berikutnya.
pesat
Selanjutnya tiruan paket tersebut dihapus begitu
data
yang
sama.
Ini
membatasi
kemampuan interkoneksi host atau terminal. Untuk meningkatkan keandalan jaringan
simpul pengirim yakin bahwa paket telah diterima dengan baik.
telepon atau data maka diciptakanlah sistem komunikasi data paket.
Di sini data dipecah
2.1.1 Aliran Paket
menjadi blok-blok kecil yang disebut paket.
Pengiriman paket dari pelanggan A ke
Pemecahan data ini tergantung pada panjang
pelanggan B diperlihatkan pada gambar 2. A
pendeknya
disampaikan.
adalah pelanggan yang terhubung ke saklar 1. B
Semakin panjang pesan yang ingin disampaikan
adalah pelanggan yang terhubung ke saklar 3.
semakin banyak pula paket yang dibuat.
Jika ingin transmisi tiga paket pesan dari A ke B
Tiap
pesan
yang
paket
terdiri
ingin
atas
bagian
data
maka saklar yang dilalui ialah saklar 1, 2, 3, dan
pengguna ditambah dengan beberapa informasi
4.
kendali.
paket 1 dari A ke simpul 1.
Informasi
kendali
paling
tidak
Aliran pesan ini diawali dengan pengiriman Setelah simpul 1
menyediakan informasi bagi jaringan sehingga
menerima paket 1 maka sesuai rencana perutean
paket
dalam jaringan (network routing plan) maka saklar
dapat
disampaikan
ke
tujuan
yang
1
diinginkan. Keuntungan sistem komunikasi data paket
•
•
•
Saluran
lebih
efisien
karena
hubungan
paket
1
ke
simpul 1. Selama waktu tersebut keadaan dalam
simpul ke simpul menjadi lebih dinamis.
jaringan
Paket diantrikan dan ditransmisikan secepat
pelanggan lain dari simpul 5 yang tiba di simpul
mungkin pada saluran.
2, sehingga paket 2 ini akan dirutekan melalui
Dapat menangani konversi pesat data.
Dua
simpul 4.
dapat
berubah
misal
ada
trafik
Selanjutnya paket 3 akan tiba di
stasiun dengan pesat data berbeda dapat
simpul 2 dan dirutekan ke simpul 4.
bertukar
paket 2 diterima dengan baik oleh simpul 4,
paket
data
karena
keduanya
Sesudah
terhubung dengan simpul yang sesuai pesat
selanjutnya ditransmisikan ke simpul 3.
datanya.
tetapi selama transmisi itu dimungkinkan akan
Ketika
trafik
sibuk,
paket
pesan
tetap
Akan
terjadinya galat. Maka ketika simpul 3 menerima
diterima meskipun masih diantrikan untuk
paket 2, mekanisme pendeteksian galat akan
dikirimkan.
mengenali
Pada penyaklaran untai, jika
galat
tersebut
dan
meminta
trafik sibuk maka pesan akan diblok atau
pentransmisian kembali paket 2. Sementara hal
ditolak.
ini terjadi, paket 3 telah ditransmisikan dengan
Prioritas dapat digunakan. Jika suatu simpul
segera dibelakang paket 2 galat. Akibatnya paket
memiliki sejumlah paket yang diantrikan
2 yang benar diterima di simpul 3 setelah paket 3.
untuk transmisi, paket yang diprioritaskan
Hasil akhir transmisi paket di simpul 3 adalah
dapat dikirimkan lebih dulu.
paket dengan urutan 1-3-2.
Konsep dasar sistem penyaklaran paket ialah
pembagian
pesan menjadi paket-paket.
Paket-paket ini akan bergerak di seluruh jaringan dari satu simpul penyaklaran (switch center) ke
2
mentransmisikan
Sementara itu paket 2 bergerak dari A ke
yaitu : •
kemudian
tujuannya dengan cara mengirimnya ke simpul 2.
Jurnal Teknik Elektro Vol. 2 No.2 Juli - Desember 2010
81
simpul 5
1
2
1
3
simpul 2
1
simpul 3 Host A
2
simpul 1 3
3
2 2 3
Host B
simpul 4
simpul 7
simpul 6 =
paket
=
acknowledgment
Gambar 2. Presentasi Aliran Paket Gambar 3.2 Presentasi aliran paket 2.1.2 Pengurutan Paket
dan jaringan data paket.
Pada mode tangkap dan teruskan perlu pengurutan
paket
(packet
sequencing)
untuk
Pada protokol X.25
terdapat tiga lapisan yang merupakan tiga lapisan bawah referensi OSI , yaitu :
melindungi setiap transmisi galat. Ada tunda di
1.
Lapisan fisik (physical layer).
jalur sehingga paket harus disusun kembali
2.
Lapisan hubung (link layer).
(reassembly) ke struktur pesan dasar (basic
3.
Lapisan paket (packet layer).
message structure). Hal ini dikerjakan di simpul tujuan.
Pernyataan paket.
dalam
mengalir jaringan
pada
berlawanan
gambar
lapisan
dikirimkan
setelah
multi channel logical int
dengan
Paket pernyataan paket
Ke pengguna jarak jauh
packet layer
packet layer
informasi
link layer
diterima. Agar pengirim tahu apakah paket yang dikirimkan berhasil maka pengirim menunggu selama selang waktu tertentu.
Jika tak ada
pernyataan berarti transmisi data paket gagal dan paket data akan dikirim kembali. 2.2
tersebut
berbagai
Untuk deteksi galat maka diperlukan
akurasi pengiriman data. segera
ini
user process
2.1.3 Pernyataan (Acknowledgment) lintasan
Berikut secara hirarki.
Lapisan- lapisan pada jaringan berbasis
link layer physica l layer
LAP B link level logical
physica l layer
X.21 physical interface
Gambar 3 Lapisan-lapisan pada protokol X.25.
protokol X.25 Protokol X.25 merupakan protokol standar yang dikembangkan sejak 1976.
Standar ini
menspesifikasikan antar muka antar sistem host
Masing-masing berhubungan
satu
lapisan sama
tersebut
lain.
Data
saling dari
pengguna menuju ke lapisan ketiga X.25 yaitu
Jurnal Teknik Elektro Vol. 2 No.2 Juli - Desember 2010
82
lapisan
paket
kendali
berupa
paket.
yang
menambahkan
kepala
sehingga
informasi
•
membentuk
DCE
Informasi kendali ini digunakan untuk
operasi protokol.
T (Transmiter),
arah datanya dari DTE ke
mempunyai
fungsi
sebagai
saluran
untuk mentransmisikan data selama fase
Seluruh paket X.25 kemudian
komunikasi data berlangsung.
Saluran ini
turun ke lapisan hubung yang menambahkan
juga
informasi kendali di depan dan dibelakang paket
isyarat kontrol pemanggilan oleh DTE saat
membentuk bingkai LAP-B.
Dari sini bingkai
tersebut ditransmisikan melalui lapisan fisik.
digunakan
untuk
mentransmisikan
pembangunan hubungan •
Proses penambahan kepala tersebut :
R (Receiver), arah datanya dari DCE ke DTE. Saluran
ini
menerima
user data
digunakan
data
pentransmisian
dari
oleh DCE
data.
DTE
untuk
selama
Selain
fase
itu
juga
digunakan untuk isyarat pemanggilan yang Paket X.25
A
dilakukan oleh DTE. •
C (Control), arah datanya dari DTE ke DCE. Saluran ini digunakan sebagai kode isyarat
B
dari saluran T. Selama fase data maka akan
Bingkai LAP B
berada pada keadaan ON. • A : kepala layer 3 B : kepala LAP-B Gambar 4. Proses pemberian kepala pada paket data.
DTE. Isyarat pada saluran ini untuk indikasi DTE keadaan saat proses pemanggilan. •
2.2.1 Lapisan fisik Lapisan
S (Signaling), arah datanya dari DCE ke DTE.
ini
digunakan
untuk
Isyarat
mentransmisikan data secara fisik dari sumber ke tujuan. Protokol yang dipakai untuk lapisan fisik muka yang menghubungkan antar DTE dan DCE.
• •
fungsinya untuk menyediakan hubungan full Fungsi lapisan fisik secara
diagram digambarkan pada Gambar 5
saluran
ini
merupakan
Ga, digunakan sebagai saluran referensi arus saat terjadi pertukaran data dengan DTE.
DCE berperan seperti modem sinkron karena duplex, bit serial, jalur transmisi serial antar DTE
pada
informasi isyarat pewaktuan untuk DTE.
adalah rekomendasi X.21 yang merupakan antar
dan PSE lokal.
I (Indication), arah datanya dari DCE ke
G (Ground),
merupakan saluran isyarat
pentanahan
yang
digunakan
untuk
mengurangi gangguan dari antarmuka. •
B (Byte), arah datanya dari DCE ke DTE. Isyarat pada saluran ini merupakan fasilitas tambahan
untuk
mengoreksi
karakter
T
DTE
S I R C B G Ga
PSE DCE
Gambar 5 Diagram fungsi lapisan fisik Fungsi saluran-saluran tersebut adalah :
pengendali pemanggilan saat pertukaran data antara DTE dan DCE.
Jurnal Teknik Elektro Vol. 2 No.2 Juli - Desember 2010
83
NL
2.2.2 Lapisan Hubung Lapisan
hubung
berfungsi
untuk
: Network layer – lapisan jaringan atau
paket
menyediakan hubungan antara lapisan fisik dan
Dengan menggunakan mode ABM maka
paket sehingga data yang akan disampaikan dari
DTE dan DCE akan dapat beroperasi secara
atau ke pengguna ke atau dari PSE lokal tidak
asinkron.
mengalami duplikasi atau galat. Namun lapisan
transmisi dari command dan tanggapan pada
hubung ini tidak mengetahui kanal logika yang
sembarang waktu.
menunjukkan pemilik paket yang dikirimkan
mengurusi aliran dari I melalui suatu hubungan
tersebut.
titik ke titik yaitu hubungan antara DCE dan PSE
Kanal logika hanya diketahui lapisan
Jadi keduanya dapat menginisialisasi Karena protokol ini hanya
lokalnya, maka alamat pada setiap bingkai tidak
paket. Prosedur kendali galat dan alir diterapkan oleh lapisan hubung pada semua paket yang
digunakan untuk membawa informasi alamat jaringan. Jadi protokol pada lapisan ini memiliki
melaluinya, tanpa memandang untuk siapa paket tersebut dikirimkan.
Struktur bingkai serta
prosedur kendali galat dan kendali alir yang
fungsi sebagai berikut : •
Membangun
protokol HDLC.
Pada lapisan ini, protokol X.25
hubungan logika pada media
transmisi yang tersedia.
digunakan oleh lapisan hubung berdasar pada •
Memberikan informasi mengenai perpindahan
menggunakan operasi ABM yang juga disebut
data, mengenai urutan dan keutuhan data,
LAP-B (Link Access Protocol Balance).
serta kecepatan yang dapat diterima pada sisi penerima. •
NL
NL
Melakukan
pendeteksian
kesalahan,
duplikasi, serta rusaknya data sehingga tidak LCC LDI LDcC
LCR LDR LDcR
LCI LDI LDcI
sesuai
LCR LDR LDcR
dengan
aslinya
dan
melakukan
pemutusan hubungan logika yang dipakai selama fase pentransferan data. A.
LL
LL
B. 2.2.2.1 Struktur bingkai pada lapisan hubung
SABM, UA, DISC,
Struktur bingkai lapisan kedua protokol
FRMR, RR, REJ,
X.25 tergantung pada prosedur akses link dan
RNR, SREJ
jumlah modulo yang dipakai. Ada dua prosedur yaitu
PL
PL
single
procedure. link
link
procedure
dan
multi
link
Single link procedure atau prosedur
tunggal
memakai
prinsip-prinsip
serta
terminologi dari HDLC (High level data link Gambar 6 Diagram fungsi lapisan hubung. LCC : Link Connect Confirmation LCI
Format dasar bingkai HDLC adalah seperti pada tabel 1 Tabel 1. Format bingkai HDLC.
: Link Data Indication
LCR : Link Conect Request LDI
control).
1- 8
1-8
1
1-N
16-1
1-8
Flag
Alam at
Kontr ol
Infor masi
FCS
Fla g
F
A
C
Infor
FCS
F
0111
8 bit
masi
16 bit
0111
: Link Data Indication
LDR : Link Data Request LDcC : Link Disconnect Confirm LDcR : Link Disconnect Request LL
: Link Layer – lapisan hubung
LDcI : Link Disconnect Indication PL
: Physical layer – lapisan fisis
1110
8 bit
N bit
Format bingkai HDLC modulo 8
1110
5
Jurnal Teknik Elektro Vol. 2 No.2 Juli - Desember 2010
84
Bingkai berisi perintah yang dikirim dari DCE ke DTE akan berisi alamat A untuk link tunggal dan C untuk link jamak. 1- 8
1-8
Bingkai berisi jawaban yang dikirim dari
1-*
1-N
16-1
1-8
DCE ke DTE akan berisi alamat B untuk link tunggal dan D untuk link jamak. Bingkai berisi perintah yang dikirim dari
Alam at
Kontr ol
Infor masi
FCS
F
A
C
Infor
FCS
F
Bingkai berisi perintah yang dikirim dari
0111
8 bit
masi
16 bit
0111
DTE ke DCE akan berisi alamat A untuk
1110
link tunggal dan C untuk link jamak.
Flag
1110
* bit
N bit
Fla g
DTE ke DCE akan berisi alamat B untuk link tunggal dan D untuk link jamak.
b.
LAP Isi alamat untuk LAP sama dengan untuk
Format bingkai HDLC modulo 128
LAP-B
hanya
saja
tidak
ada
* bernilai 16 untuk bingkai berisi nomor urut
operasi link banyak, jadi berisi alamat A
* bernilai 8 untuk format bingkai tanpa nomor urut
dan B saja.
Alamat
1
2
3 4
5 6
7 8
operasi link
A
1
1
0 0
0 0
0 0
tunggal
B
1
0 0
operasi link jamak
C
1
1
D
1
1 0
Format bingkai tersebut terdiri atas bagianbagian : •
Bendera
(Flag),
bendera
merupakan
0 0
0 0
0
pengenal bingkai karena letaknya pada awal dan akhir setiap bingkai dengan susunan bit 01111110.
Untuk
dapat
melakukan
1 1
0 0
0 0
0 0
0 0
0
transmisi data secara transparan maka bit-bit yang ada di antara bendera akan disisipi bit 0 Perintah B
bila ada bit 1 yang datang sebanyak 5 buah secara berurutan.
Pada sisi penerima bit 0
yang di belakang 5 buah bit secara berurutan akan dibuang.
Primer
Jawaban B
Sekunder
Hal ini digunakan untuk
membedakannya dengan bendera itu sendiri.
Sekunder
Jadi penerima tidak akan pernah menerima
Perintah A Jawaban A
suatu data dengan 7 buah atau lebih bit 1
Primer
secara berurutan. Flag 0111 1110
Address 1100 0000
Gambar 7. Operasi pengalamatan pada LAP-B dan LAP.
1111 10100 ….. 0111 1110 •
alamat merupakan bagian yang
Bagian kontrol harus berisi satu dari tiga
berisi informasi apakah data yang ada dalam
format dasar yaitu format informasi I, format
bagian kontrol merupakan perintah atau
supervisory S dan atau format tanpa nomor U.
balasan. Bagian alamat terdiri atas 1 oktet.
Pada bagian kontrol terdapat parameter : modulo,
Isi alamat ini dibedakan untuk prosedur
variabel kirim V(S), variabel terima V(R), nomor
akses link seimbang (LAP-B atau Link Access
urut kirim N(S), nomor urut terima N(R) dan bit
Procedure Balance) dan prosedur link akses
Poll/Final P/F.
searah (Link Access Procedure).
pencacah yang ada dalam V(S), V(R), N(S) dan
a.
N(R).
Alamat,
LAP-B
Nilai modulo digunakan untuk
Jurnal Teknik Elektro Vol. 2 No.2 Juli - Desember 2010
85
diterimanya yang bernilai 0 sampai 7 untuk
Format kontrol untuk bingkai modulo 8
modulo 8 dan 0 sampai 127 untuk modulo
dan 128 diberikan pada Tabel 2.
128.
P/F akan diset 1 bila paket tersebut
merupakan perintah untuk P atau jawaban untuk
F.
Untuk
modulo
8,
S
yang
merupakan bit supervisory bernilai 00 untuk RR dan 01 untuk REJ.
Tabel 2. Format Kontrol untuk bingkai
1
2
3
4
5
Sedangkan untuk
modulo 128, bit-bit ke 5 sampai 8 berisi 0.
modulo 8 dan 128.
6
7
8
•
Bingkai U, Pada bingkai ini tidak diperlukan N(S) ataupun N(R) sehingga bit untuk modulo
Kontrol
8 maupun modulo 128 hanya perlu 1 oktet. 0
N(S)
P
N(R)
Walaupun
hanya
tersedia
1
oktet tetapi
Format
dengan tidak adanya N(S) atau N(R) maka
I
masih
tersedia
32
kombinasi
kontrol,
sedangkan yang digunakan baru. Fungsi bingkai
Untuk modulo 8.
U
adalah
memutuskan,
untuk
atau
membangun,
mengulangi
suatu
hubungan. Bit-bit penentu M bernilai 110000 Kontrol
1
Format I
0
Format S
1
Format U
1
2
3
4
5
6
7
8
N(S) 0 1
S
S
X
M M P/F
X
X
X
9
10-16
P
N(R)
P/F
N(R)
untuk
SABM,
00010
disconnect,
1100DM, 00110 untuk UA. •
Bingkai
I,
Bingkai
transfer informasi.
M M M
untuk
urut
dari
ini
digunakan
untuk
N(S) merupakan nomor
bingkai
yang
dikirim.
N(R)
merupakan nomor urut bingkai yang telah diterimanya sedang P akan diset 1 bila
Untuk modulo 128.
bingkai tersebut merupakan perintah. N(S)
: nomor urutan bingkai yang
dan N(R) akan bernilai 0 sampai 7 untuk modulo 8 dan 0 sampai 127 untuk modulo
dikirim N(R)
: nomor urutan bingkai yang
128. Berikut ini merupakan tabel perintah
diterima
dan balasan LAP-B pada kontrol.
S
: bit supervisory
M
: bit penentu
P/F
: bit Poll untuk perintah dan bit
Tabel 3. Perintah dan Balasan LAP-B pada kontrol.
final untuk jawaban Format Transfer informasi
2.2.2.2 Jenis bingkai pada komunikasi data paket Jenis
bingkai
yang
dipakai
pada
komunikasi data paket adalah sebagai berikut. •
SuperviSory
Bingkai S, bingkai ini bertindak sebagai pengawas hubungan dengan fungsi kontrol seperti
N(S)
konfirmasi penerimaan
permintaan
pengiriman
data
ulang.
atau N(R)
merupakan nomor urut paket yang telah
UnNumbered
Peri ntah
Balas an
1
N(S)
0
RR
RR
1
0
0
0
P/F
N(R)
RNR REJ SAB M DIS C
RNR REJ
1 1
0 0
1 0
0 1
P/F P/F
N(R) N(R)
1
1
1
1
P
1
0
0
1
1
0
0
P
0
1
0
1 1
1 1
1 0
1 0
P P
0 1
0 1
0 0
I
DM UA
2
3
4
5
6
7
8
N(R)
P
Jurnal Teknik Elektro Vol. 2 No.2 Juli - Desember 2010
86
ini dikirim maka V(S) pada pengirim dan V(R) pada penerima bingkai tersebut diset 0. Jawaban dari bingkai ini adalah UA atau DM. •
RR
(Receive
Ready),
Receive
Bingkai ini juga dikirimkan setiap menerima
Ready
bingkai FRMR.
berfungsi sebagai perintah atau balasan. RR termasuk
dalam
bingkai
supervisory
•
berfungsi sebagai indikasi bahwa dirinya siap
untuk
menerima
selanjutnya.
bingkai
I
dan
sebagai
bingkai
dikirim bila DTE atau DCE menerima bingkai DISC. Bingkai UA dikirim bila DTE atau DCE
Bingkai RR merupakan perintah (bit P diset
masih
ke 1) jika dirinya sebelumnya telah menerima
sedangkan DM bila DTE atau DCE telah
bingkai RNR. Bingkai RR merupakan balasan
memasuki fase tak terhubung secara kanal
(bit F diset ke 1) jika sebelumnya telah
logika.
dirinya
•
RNR yang bit P-nya diset ke 1.
UA
dalam
fase
transfer
(Unnumbered
informasi
Acknowledgment),
jawaban UA diberikan sebagai pemberitahuan
atau sebelumnya telah menerima bingkai
dari bingkai yang telah diterima sebelumnya
Bingkai ini
selalu dikirim DCE selama tak terjadi transfer
yaitu bingkai SABM atau DISC.
informasi
bahwa
sebaliknya telah mengirim bingkai RNR untuk
jaringan tidak dalam kondisi tak hubung
mengindikasikan bahwa buffer telah kosong,
untuk
mengindikasikan
RNR
(Receive
digunakan
Not
sebagai
Atau bila
dapat dikirim bingkai UA.
secara kanal logika. Ready), tanda
bingkai
bahwa
ini
•
DM
(Disconnect
diberikan
dirinya
bila
Mode),
jawaban
statusnya
telah
DM tidak
belum siap (sedang sibuk) untuk menerima
terhubung pada jaringan secara kanal logika
bingkai I selanjutnya sampai dengan N(R)
atau telah memasuki fase tak terhubung
[bingkai I terakhir yang diterima adalah N(R)-
sehingga
lagi bingkai-bingkai yang belum diterima.
pada
fase
ini
tak
dapat
jawaban
FRMR
mengeksekusi suatu perintah.
1], sehingga stasiun lawan harus mengirim •
FRMR
(Frame
Reject),
Kondisi sibuk selesai bila dikirimkan bingkai
digunakan untuk melaporkan kondisi galat
RR, REJ atau SABM. Bit P pada RNR akan
yang tidak mungkin ditanggulangi lagi oleh
diset 1 (sebagai perintah) jika sebelumnya
bingkai REJ. Kondisi tersebut adalah
telah mengirimkan bingkai RNR tetapi tidak
a.
mendapat balasan.
Menerima perintah atau jawaban bingkai yang tidak sesuai dengan formatnya atau
Bit F diset 1 (sebagai
tidak
balasan) jika sebelumnya telah menerima
merupakan
jawab
bingkai
sebelumnya.
bingkai I atau RR yang bit P-nya diset 1. b.
REJ (Reject), bingkai ini dikirim bila nilai N(S)
Menerima bingkai I dengan panjang data
dari bingkai I yang diterimanya tidak sama
melebihi ketentuan yang ditetapkan atau
dengan V(R)-nya.
bingkai dengan N(R) salah.
Bingkai supervisory ini
digunakan oleh DTE/DCE untuk meminta
•
penerimaan
Bingkai UA atau DM akan
telah
bahwa
menerima bingkai I dengan bit P-nya diset 1
•
menghentikan
menerima bingkai I sampai dengan N(R)-1.
pemberitahuan
•
DISC (Disconnect), perintah DISC digunakan
•
Informasi, bagian ini jika memang ada akan
pengiriman bingkai I lawan mulai dengan
berisi informasi data dari lapisan paket.
bingkai bernomor N(R), sedang bingkai I yang
Suatu
bernomor N(R)-1 telah diterima dengan benar.
informasi, ini tergantung bagian kontrol yang
SABM (Set Asynchronous Balance Mode),
digunakan pada lapisan ini.
bingkai
mempunyai isi hanya bila bagian kontrol
SABM
digunakan
untuk
panjang bagian kontrol 1 oktet. Bila bingkai
tidak
selau
berisi
bagian
Bagian ini
mempunyai format I atau FRMR.
pengalamatan DCE atau DTE fase transfer informasi pada mode imbang asinkron untuk
bingkai
•
FCS (Frame Check Sequence), Bagian ini merupakan
pemeriksa
kesalahan
pada
Jurnal Teknik Elektro Vol. 2 No.2 Juli - Desember 2010
bingkai.
Notasi
menjabarkan
yang
FCS
pembangkit polinomial
87
digunakan
untuk
didasarkan X16
X12
+
+
X5
pada + 1. Isi
pengguna akan dipecah-pecah menjadi beberapa paket yang diberi kepala untuk dikirimkan oleh lapisan di bawahnya. Sedangkan data yang
bingkai yang diperiksa adalah di antara flag
diterima dari lapisan di bawahnya akan diolah
pembuka
menjadi pesan yang lengkap untuk diberikan
(mulai
bagian
alamat)
sampai
bagian FCS (tidak termasuk bagian FCS itu sendiri).
Pada
setiap
bingkai,
kepada pengguna.
urutan
pengiriman bit selalu dari yang terendah kecuali pada bagian FCS. Pada bagian ini bit yang dikirim terbalik yaitu dari bit dengan
4. Daftar Pustaka Gurewich,
F 01111110
18 Alam at A 8 bit
System,
International Edition, Mc Graw Hill Book
tingkat tertinggi. 18 Flag
N.,Communication
Co. Singapore 1992.
18 Kontr ol C 8 bit
1N Informasi
161 FCS
18 Flag
FCS 16 bit
F Flag
Informasi N bit
Schwartz, M., Computer -Communication Network Design and Analysis, Prentice Hall, New Jersey 1977. Schweber,
W.L.,
Data
Communications,
International Edition, McGraw Hill Book Co. Singapore 1988.
Bagian yang dicek
Stalling, W., Data and Computer Communication, Gambar 8. Fungsi pengecekan FCS.
4th Edition, Prentice Hall International Inc, Singapore 1985. Stalling,
Contoh pemakaian bingkai :
W.,
Local
Networks,
and
4th
Metropolitan
Edition,
Area
Macmillan
Publishing Company, USA 1993. DTE
DCE
DTE
DCE
Waters, G., Computer Communications Network, International Edition, McGraw Hill Book Co. Singapore 1992.
SABM
I00
BIOGRAFI Dhidik Prastiyanto, lahir di Sragen tahun 1978. Lulus
Sarjana
Gadjahmada RR1
UA
Pascasarjana
Teknik pada
S2
Elektro
tahun
jurusan
Lulus
Ilmu-ilmu
Teknik
Program Studi Teknik Elektro UGM pada tahun 2004.
Meminati
dan
menekuni
telekomunikasi dan pengolahan sinyal. LAPB Link Setup Transfer Informasi
Gambar 9. Pemakaian frame untuk link setup dan transfer data.
C. 3. Penutup Salah satu tujuan utama protokol lapisan paket adalah menjamakkan sejumlah kanal logika pada suatu hubungan fisis. Data yang masuk dari lapisan di atasnya, dalam hal ini
Universitas
2000.
bidang